•●•●•●•● Mekanisme Penghantaran Impuls ●•●•●•●• Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang sistem saraf. Sistem saraf adalah sistem yang terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan kompleks neuron. Sistem saraf berfungsi untuk mengirim, menerima, dan menafsirkan impuls dari semua bagian tubuh. Apakah impuls itu? Bagaimana mekanisme penghantarannya? Agar kamu mengetahui jawabannya, ayo cermati uraian berikut. •●•● A. Penghantaran Impuls ●•●• Impuls atau rangsang adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik. Impuls akan dihantarkan ke sistem saraf pusat. Mekanisme penghantaran saraf ini dibagi menjadi dua macam yaitu melalui sel saraf dan sinapsis. 1. Penghantaran Impuls melalui Saraf Saraf dapat dilalui impuls karena memiliki muatan listrik yaitu permukaan luarnya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan negatif (polarisasi). Apabila saraf mendapat rangsangan akan terjadi perubahan muatan. Permukaan luar bermuatan negatif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan positif. Keadaan ini disebut depolarisasi. Setelah dilalui impuls, serabut saraf dalam keadaan istirahat sehingga tidak dapat menghantarkan impuls. Sel saraf yang sedang beristirahat mempertahankan perbedaan potensial listrik (voltase) pada membran sel di antara bagian dalam sel dan cairan ektraseluler di sekeliling sel. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yaitu pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membran plasma suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalam akson lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma. Apabila neuron dirangsang, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+ meningkat. Hal ini menyebabkan ion Na+ berdifusi ke dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi atau potensial aksi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi akan menimbulkan arus listrik. Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang mengalami depolarisasi akan mengalami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. 2. Penghantaran Impuls melalui Sinapsis Setelah impuls melewati akson, impuls akan tiba di ujung akson. Impuls akan dilanjutkan ke sel saraf lain melalui sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls dari neuron prasinapsis ke post-sinapsis. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis. Impuls yang diterima reseptor akan dihantarkan ke otak dalam hitungan detik. •●•● B. Mekanisme Gerak ●•●• Penghantaran impuls oleh saraf ke saraf pusat memberikan reaksi tubuh berupa gerakan anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau gerakan biasa. Sementara gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks. 1. Gerak sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut. Impuls → Reseptor → Saraf Sensorik → Otak → Saraf Motorik → Efektor (Otot) 2. Gerak refleks Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks. Ada dua macam gerak refleks yaitu sebagai berikut. a. Refleks otak Refleks otak adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata dan refleks pupil mata karena rangsangan cahaya. b. Refleks sumsum tulang belakang Refleks sumsum tulang belakang adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh, menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk, gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi, dan sentakan lutut karena kaki menginjak batu yang runcing. Bagannya adalah sebagai berikut. Impuls → Reseptor → Saraf Sensorik → Sumsum tulang belakang → Saraf Motorik → Efektor (Otot)