Aplikasi Rhizobium Dan Cendawan Mikoriza Arbuscula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeal) Di Desa Socah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura Tutik Nurhidayati (1), Nurul Jadid (1) Dan Safita Meridian(2) (1) Jurusan Biologi FMIPA - ITS Dinas Pertanian Bangkalan (2) ABSTRACT The cultivation of peanuts in village Socah mostly located in marginal land. On the other hand to increase the productivity of land by local communities is use of chemical fertilizers . The effects of chemical fertilizers is the decline in the productivity of the land. In these circumstances it is absolutely necessary to perfect technology of dry land resources is essential. One of the technologies that can be developed is the use of rhizobia and Mikorhiza. Thus occurred the tripartite relationship between rhizobium, mycorrhizae and plants arbuscula beneficial for growth and development of land. In this study the application of local rhizobium and mycorrhiza on crops of peanuts, with measurable parameters of nodule formation and detection of plant growth and productivity of groundnut Key word: Desa Socah, Rhizobium, Mikorhiza Arbuscula, Kacang Tanah Salah satu daerah di Jawa Timur besar lahan yang digunakan untuk yang mempunyai komoditas pertanian budidaya kacang tanah di kabupaten tanaman pangan unggulan dan dapat Bangkalan termasuk kategori lahan yang dikembangkan Kabupaten kurang subur dan ketersediaan air yang Bangkalan Pulau Madura Jawa Timur. rendah (jenis tanah berkapur, kandungan Desa Socah kecamatan Socah Kabupaten N, P dan K rendah serta kadar air rendah Bangkalan sentral ±16,18%), namun mikroorganisme lokal pengembangan tanaman pangan kacang seperti mikoriza mempunyai keragaman tanah dengan luas panen bersih lebih dari dan 1.650,00 (Nurhidayati,2009). adalah merupakan hektar dengan total produksi diversitas yang Di produktivitas cukup tinggi sisi lain lahan yang 34.993 ton dan rata-rata produksi lebih dari peningkatan 12,89 kw/ha (Anonymous, 2008). dilakukan oleh masyarakat setempat adalah Berdasarkan data yang diperoleh pemakaian pupuk buatan atau pupuk oleh peneliti pada tahun 2009, sebagian kimia. Efek yang ditimbulkan akibat pemakaian pupuk kimia adalah dapat dihindari, (c) harganya yang relatif efektiftivitas rendah karena memerlukan murah, biaya tinggi, pada rentang waktu tertentu sederhana (Suhardi, 1990). tingkat produktivitas lahan menurun dan Perbanyakan Inokulan Mikoriza Lokal seringkali (CMA) Dan Penyemaian Bibit menyebabkan pencemaran lingkungan yang berakibat lebih jauh dan (d) Teknologinya Salah satu teknik yang yang dapat terjadinya degradasi kualitas lahan dan digunakan untuk memperoleh inokulan kualitas lingkungan (Prihastuti, 2007). CMA dalam jumlah banyak melalui Dalam kondisi seperti ini mutlak perbanyakan pada tanaman jagung. Media diperlukan adanya penajaman teknologi yang digunakan untuk memperbanyak sumberdaya lahan kering-kritis. Salah satu inokulan CMA pada jagung adalah tanah teknologi yang dapat dikembangkan adalah mediteran yang telah disterilkansebanyak pemanfaatan rhizobium dan mikoriza. 10 kg tanah setiap polybag dengan ukuran Teknik ini memberikan manfaat polybag 30 cm x 40 cm dan diisi satu pada tanaman untuk bisa tumbuh dan tanaman. berproduksi pada lahan bermikoriza (umur 2 Bulan) dalam polybag peningkatan tersebut selanjutnya dilakukan dilakukan ketersediaan unsur hara bagi tanaman, stressing selama 3 sampai 4 minggu. perbaikan dan Setelah dilakukan stressing atau tanaman peningkatan daya tahan pada kekeringan. telah mati dan media kering, batang Keuntungan tanaman dipotong. Media tanam dalam pot kurang dengan baik subur melalui kesuburan lain lahan pemanfaatan teknik Tanaman dibongkar bahaya atau efek sampingan, (b) Efisiensi pendek-pendek kurang lebih 1 cm dan penggunaan dicampur dengan media tanam. Inokulan sehingga bahaya pencemaran lingkungan ini kemudian akar siap tanam yang tersebut adalah : (a) tidak mempunyai yang dapat ditingkatkan dan jagung dipakai dipotong sebagai biofertilizer. Benih kacang tanah direndam Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian selama 24 jam, kemudian diatuskan. Pada ini ada 5 macam yaitu: perlakuan inokulasi dengan rhizobium I II III IV V setelah diatuskan benih dicampur dengan legin(rhizobium) kg. Benih selanjutnya dengan dosis 150g/15 kacang siap tanah tersebut disemaikan kedalam mikoriza menggunakan Media perkecambahan disterilkan tumbuh sampai masa tanam kurang lebih yang dimasukkan pada lapisan. telah bak Tinggi kemudian di atasnya dilapisi dengan inokulan mikoriza setebal 1 cm dan 0,25 cm. Pada lapisan tersebut benih yang rhizobium ditaburkan secara merata, kemudian ditutup dengan media steril setebal 0,5 cm dan disiram dengan air. Selanjutnya benih yang telah masing-masing perlakuan. tanaman kacang tanah b. Berat Bintil Akar (Gram) Berat bintil akar ditentukan berdasarkan berat kering udara. c. Berat Kering Tanaman (gram) Bahan tanaman dikeringkan dalam oven dengan temperatur 110 beratnya konstan. konstan kemudian Berat 0 C sampai yang ditimbang sudah dengan neraca elektrik. d. Produktivitas Tanaman(gram) diperlakukan ditanam dalam lahan sesuai dengan parameter percabangan terakhir. dilapisi lagi dengan media steril setebal diisolasi dengan diukur dari permukaan tanah sampai perkecambahan dengan ketebalan 10 cm, sudah bulan a. Tinggi Tanaman (cm) dilakukan sistem 2,5 terukur: Inokulasi MikorhizaIndegenus Dan Mikorhiza Jadi dengan Tanaman yang telah ditanam dibiarkan selama media tanam (lahan). Inokulasi : Perlakuan Mikoriza Indegenus : Perlakuan Rhizobium : Perlakuan Rhizobium Dan Indegenus : Perlakuan Kontrol : Perlakuan Mikorhiza Jadi Produktivitas tanaman yang terukur adalah buah kacang tanah perluasan media tanam. biji juga cocok untuk perkecambahan spora Pembahasan Rerata tinggi tanaman kacang tanah di desa Socah Kecamatan CAM. Demikian pula kondisi edafik yang Socah dapat mendorong pertumbuhan akar juga Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur sesuai untuk perkembangan hifa CAM di tampilkan Pada Gambar 1. (Paulitz TC and Linderman RG, 1991). Sedangkan pada aplikasi mikoriza yang TINGGI TANAMAN (Cm) 60 sudah jadi rerata tinggi tanaman inang 40 yaitu kacang tanah menunjukkan rerata 20 yang paling rendah. Hal ini disebabkan 0 I II III IV V Gambar 1. Rerata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Beberapa Perlakuan Berdasarkan terlihat bahwa edafik yang berbeda akan mempengaruhi 1 dapat keberhasilan yang diberi efektifitas spora CAM. Gambar tanaman karena kondisi lingkungan dan kondisi perlakuan mikoriza indegenus, rhizobium dari aplikasi mikoriza yang jadi maupun kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa asal isolate yaitu Rerata berat kering bintil akar pada tanaman kacang tanah ditunjukkan pada Gambar 2. mikoriza 0.8 indegenus yang diisolasi dari perakaran 0.6 kacang tanah dan daerah setempat yang dan Berat Bintil Akar dan keduanya menunjukkan rerata lebih tinggi perkecambahan Berat Bintil akar (Gram) 0.4 Series1 0.2 selanjutnya diperbanyak pada media buatan memberikan respon positif terhadap tingi tanaman inang. Respon positif tersebut dikarenakan kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan 0 1 2 3 4 5 Gambar 2. Rerata Berat Bintil Akar Tanaman Kacang Tanah di Beberapa Perlakuan Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa tanaman dengan adanya aplikasi mikoriza jadi, mikoriza indegenus, Berat kering Tumbuhan rhizobium dan keduanya menunjukkan Rerata berat kering tanaman kacang rerata lebih rendah dari kontrol. Kondisi tanah di desa Socah Kecamatan Socah tersebut diduga adanya persaingan antar Kabupaten mikroba Ditampilkan dalam Gambar 3. dalam persaingan media mikroba tumbuh eksogen yaitu dengan mikroba endogen. Bentuk persaingan ini dapat berupa persaingan dalam merebutkan Bangkalan Madura BERAT KERING TANAMAN (Gram) 60 40 Series1 20 ruang, air dan unsure-unsur hara serta 0 1 infeksi di daerah perakaran tanaman inang. Inokulasi mikoriza maupun rhizobium 2 3 4 5 Gambar 3. Rerata Berat kering Tanaman Kacang Tanah Pada Beberapa Perlakuan Berdasarkan eksogen secara tidak langsung ke media Gambar 3 dapat tumbuh adalah inokulasi strain baru. terlihat bahwa pada kontrol menunjukkan Menurut Killham (1999), Mishra dkk. berat kering terendah dibanding perlakuan (1999) (1997) lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa dinyatakan bahwa faktor strain mikrobia adanya aplikasi mikrobia eksogen berupa merupakan salah satu faktor yang ikut mikoriza dan rhizobium atau keduanya menentukan kemampuan mikrobia dalam dapat meningkatkan pertumbuhan atau melakukan persaingan. Kemampuan dalam hasil tanaman kacang tanah, meskipun bersaing ini akhirnya dapat meningkatkan pembentukan jumlah serta berat bintil akar. Persaingan (berdasarkan rerata berat bintil akar). dan Lupwayi dkk bintil Peningkatan diantara mikroba eksogen dan mikroba akar hasil rendah yang endogen biasanya akan didominasi oleh diasumsikan dengan peningkatan berat mikroba endogen, karena telah teradaptasi kering pada media tumbuh sebelumnya. fotosintesis yang ditimbun dalam tanaman. berhubungan dengan hasil Fotoasimilat, unsur hara dan asam amino yang dibutuhkan untuk permulaan pertumbuhan vegetative dan kolonisasi berupa buah pada beberapa perlakuan ditunjukkan pada Gambar 4. mikrobia disediakan oleh tanaman inang tanpa adanya keuntungan bagi tanaman. Selanjutnya tercukupinya kebutuhan energy bagi mikrobia dari tanaman inang akan meningkatkan kolonisasi mikrobia. Kolonisasi mikrobia (mikoriza dan PRODUKTIVITAS TANAMAN (Gram) 150 100 0 I hara terutama unsur N dan P serta air. Pertumbuhan merupakan manifestasi dari banyak proses penyediaan yang karbohidrat dimulai dari dari organ fotosintesis dan penyediaan air dan unsur hara oleh akar sampai kepada sintesis biomassa tanaman. bahan baru atau biomassa Akhirnya peningkatan laju fotosintesis akan meningkatkan penyerapan hara tanaman, pertumbuhan tanaman yang diwujudkan kedalam produksi biomassa tanaman atau berat kering tanaman. III IV V Berdasarkan Gambar 4 diketahui bahwa perlakuan dengan aplikasi mikoriza indegenus dan interaksi ganda dengan rhizobium memberikan hasil lebih tinggi dibanding kontrol. Hasil ini diperkuat dengan data tinggi tanaman bahwa adanya introduksi mikrobia eksogen terutama dengan adanya endegenus aplikasi dapat pertumbuhan meningkatkan tanaman hasil/produktivitasnya. pertumbuhan aplikasi mikorhiza mikoriza tanaman mikrobia endegenus termasuk Peningkatan dengan eksogen dan adanya berupa rhizobium disebabkan oleh struktur yang terbentuk Produktivitas Tanaman Rerata II Gambar 4. Rerata Produktivitas Tanaman Kacang Tanah Pada Beberapa Perlakuan rizobium) ini akan memberikan peran positif dalam penyediaan unsure Series1 50 Produktivitas akibat kerjasama yang saling tanaman menguntungkan antara mikroorganisme kacang tanah (usia 5 Minggu HST) yang tanah dengan akar tanaman dalam meningkatkan masukan air dan hara dari tanah ke dalam jaringan tanaman serta adanya perlindungan akar tanaman dari serangan patogen yang menyebabkan penyakit-penyakit terbawa tanah atau Soilborn Diseases. Lebih lanjut hasil penelitian Saptiningsih (2001) menunjukkan bahwa pemanfaatan mikrobia eksogen ke media tumbuh tanaman pertumbuhan dan dapat meningkatkan hasil/produktivitas tanaman. Daftar Pustaka Mishara, S.N., Jaiwal, P. K., Singh R. P. dan Srivasta, H.S. 1999. Rhizobium-Legume Association Dalam Srivasta dan R. N. Sing (Eds.), Nitrogen Nutrition and Plant Growth. Science Publisher, Inc., USA Nurhidayati, T. 2009. Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuscular(CMA) Pada Lahan Kering Untuk Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan Tabnaman Pangan dan Buah di Jawa Timur. Penelitian Stragnas ITS. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Paulitz TC and Linderman RG, 1991. Mycorrhizal Interaction with Soil Organisms. dalam DK Arora dkk (Eds.), Handbook of Applied Mycology: Soil And Plants, Volume I. Marcel Dekker, Inc. New York Anonymous. 2008. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur. Jawa Timur. Surabaya. Prihastuti, 2007. Isolasi dan karakterisasi Mikoriza Vesikular-Arbuskular di Lahan Kering Masam, Lampung Tengah. Berk.Penel.Hayati.12 (99106 Anonymous. 2008. Laporan Profil Daerah Di Jawa Timur. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Timur, Surabaya. Suhardi, 1990. Mikorhiza V.A., PAUBioteknologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Killham, K. 1999. Soil Ecology. Cambridge University Press. New York Lupwayi, N.Z., Haque, I. Dan Holl, F.B. 1997. Effectiveness, Competiveness and Persistence of Inoculant Rhizobium for Perenmial African Clovers in a Highland Vertisol. Journal Agriculture Science. Saptiningsih E, 2001. Pertumbuhan Vigna radiate L. Wilezeck Dalam Persaingan Dengan Cyperus rotundus L. Pada Perlakuan Inokulasi Rhizobium Dan Mikorhiza Arbuskula. Fakultas Biologi. Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada. Jogjakarta