pupuk organik plus mikoriza untuk peningkatan rendemen tebu

advertisement
1
PUPUK ORGANIK PLUS MIKORIZA UNTUK
PENINGKATAN RENDEMEN TEBU
(bp+smno).tnh.fpub
PENDAHULUAN
Bahan organik merupakan sumber utama unsur hara bagi
tanaman yang sangat baik untuk mendukung perbaikan kesuburan
tanah, pertumbuhan tanaman dan produktivitas tanaman serta
perbaikan ekologi lingkungan. Sumber utama bahan organik adalah
limbah pertanian dan peternakaan. Namun pada umumnya limbahlimbah ini masih beragam bentuk dan kualitasnya, sehingga
memerlukan sentuhan teknologi untuk memprosenya agar menjadi
layak dalam memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung
pertumbuhan serta produksi tanaman.
Pupuk organik merupakan salah satu hasil proses pengelolaan
bahan organik menjadi pupuk yang berkualitas. Penelitian dan
pengujian pupuk organik pada berbagai jenis tanah dan tanaman
telah banyak membuktikan peranan dan keunggulannya. Disamping
itu telah dikaji juga kekurangan atau kelemahannya untuk bisa
diperbaiki.
Diantara kelemahan pupuk organik pada umumnya
adalah: (1) kadar unsur haranya rendah, (2) sumber bahan menyebar
yang harus dikumpulkan, (3) kualitasnya beragam, (4) perlu proses
biologis yang membutuhkan waktu dan reaksi yang kompleks, (5)
dibutuhkan dalam jumlah yang ruah, (6) dampaknya terhadap
tanaman dan tanah butuh waktu lama. Oleh karena itu diperlukan
upaya nyata untuk mengatasi hal ini diantaranya: (1) adalah
meningkatkan kadar unsur yang rendah agar menjadi lebih tinggi atau
menjadikan cukup memenuhi kebutuhan tanah dan tanaman, (2).
Mencari mekanisme yang efisien dalam pengumpulan bahan baku, (3)
memperbaiki kualitas produk pupuk organik malalui pemilihan bahan
dan proses yang baik, (4) melakukan pemantauan dan evaluasi
produk pupuk organik mulai dari pemilihan bahan baku, proses
pembuatan, penyimpanan, pengangkutan dan penerannya.
Perbaikan pupuk organik yang dilakukan di atas masih belum
cukup dan masih ada peluang untuk meningkat lebih baik lagi. Upaya
ini juga telah diteliti dan diuji sehingga produk akhir berupa “Pupuk
Organik Plus” yang merupakan gabungan pupuk organik berkuatas
dan pupuk hayati pilihan yaitu mikoriza arbuskula. Keunggulan pupuk
“Organik Plus” ini adalah:
1. Memiliki sifat-sifat positif bahan organik yang bermanfaat
bagi tanah dan tanaman,
2. Kadar unsur lebih baik dan lebih seragam dibanding pupuk
organik biasa,
3. Tingkat ketersediaannya bagi tanaman lebih baik,
2
4. Spora mikoriza yang ada di dalamnya dapat berkembang
cepat dan bergabung dengan akar tanaman yang dipupuk,
5. Mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
secara bersamaan dan simultan,
6. Meminimalisir penggunaan pupuk anorganik,
7. Meningkatakan ketahanan tanaman terhadap kekeringan,
8. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap beberapa
jenis patogen tular tanah.
9. Merangsang vigor tanaman lebih besar.
10. Lebih efektif jika diberikan juga pada saat pesemaian dan
pembibitan.
Ada bukti yang sangat menarik bahwa kebanyakan dari respon
pertumbuhan tanaman terhadap infeksi mikoriza adalah karena
meningkatnya penyerapan ion-ion yang berdifusi lambat, seperti
fosfat, sebagai akibat dari meningkatnya daya jelajah hifa pada tanah.
Hal-hal lain yang perlu diketahui tentang fisiologi sistem mikoriza:
Seberapa daya serap relatif jamur dari akar? Apakah tanaman
bermikoriza menggunakan hara yang diserapnya dengan cara yang
sama dengan tanaman yang tidak terinfeksi ? Bagaimana
pembagiannya antara akar dan shoot (bagian diatas tanah)?
Bagaimana perjalanan biokimia dari fosfat yang diserap?
Pada penelitian terdahulu dengan isotop radioaktif
endomikoriza sangat meningkatkan penyerapan fosfat dan seng dari
suatu larutan. penggunaan radio isotop INI TELAH DIPERLUAS untuk
menjawab beberapa dari pertanyaan di atas.
Penyerapan
Fotosintesis
Fosfat
Sebaga
Kunci
Peningkatan
Keistimewaan pupuk “Organik Plus” ini adalah gabungan yang
solid antara pupuk organaik dan hayati mikoriza. Pupuk organik yang
dibuat dengan proses yang benar banyak menghasilkan pupuk yang
tidak sekedar organik, namun bahan bentukan baru (sintesis) yang
berupa senyawa organik juga banyak dihasilkan selain mikroba non
patogenik yang berkembang juga cukup melimpah. Penyediaan
unsur yang berasal dari bahan organik yang melibatkan mikroba
perombak yang beranekaragam justru membawa keuntungan
tersendiri bagi lingkungan mikro tanah yang kondusif bagi
perkembangan akar tanaman setelah proses dekomposisi
berlangsung. Keberadaan spora mikoriza dalam pupuk organik ini
dapat mempercepat penyerapan hara oleh tanaman yang berasosiasi
dan membentuk koloni mikoriza.
Sebagai contoh dari percobaan penyerapan jangka pendek
diperoleh bahwa akar-akar bermikoriza baik pada bawang, kentang,
jagung, dan berbagai tanaman legume, maupun yang lainnya, bahkan
3
ada yang mampu menyerap P lebih dari dua kali lipat akar-akar
tanaman yang tidak bermikoriza. Perbedaan penyerapan antara akarakar bermikoriza dan yang tidak bermikoriza pada jenis tanaman yang
sama terutama dalam penyerapan fosfor, juga nitrogen dan unsur
mikro, stimulasi PGRs, pembentukan enzim fosfatase, ketahanan
terhadap cekaman air, resistensi terhadap serangan patogen
ditunjukkan oleh adanya mikoriza.
Penyerapan unsur ke dalam akar-akar yang semula tidak
bermikoriza ternyata setelah diinokulasi mikoriza terjadi stimulasi oleh
mikoriza karena adanya peningkatan hormon pertumbuhan atau zat
pengatur tumbuh tanaman (PGRs) pada tanaman yang bermikoriza.
Dengan rangsangan pertumbuhan sel lebih besar dan pembelahan
sel lebih banyak.
Peningkatan daya serap dari larutan dan
pengambilan fosfat dari dalam tanah, terutama dipengaruhi oleh laju
pertumbuhan hifa eksternal, dan ini dapat sangat bervariasi
tergantung pada kondisi tanah dan kombinasi jamur-inang. Masih
banyak lagi yang harus ditemukan mengenai penetrasi tanah oleh
hifa, lamanya penyerapan oleh tiap hifa dan kemungkinan perbedaan
sifat penyerapan hara pada jamur yang berbeda. Dengan
mengasumsikan bobot jenis yang sama, 1 mg hifa dengan diameter
10 m mempunyai panjang yang sama dengan 1600 mg akar
berdiameter 400 m atau 1-4 mg bulu-bulu akar. Karenanya, hifa
sangat efisien dan mempunyai mekanisme pengehematan energi
dalam penyerapan ion-ion yang kurang mobil jika dibandingkan
dengan akar. Ini terutama penting bagi pohon-pohon dan semaksemak yang kerapatan akarnya lebih rendah dibanding bangsa
berbeda dan rumput dan dibawah kebanyakan kondisi unsur hara, ini
merupakan faktor kompetisi yang penting dalam komunitas pohonpohon campuran. Pada kandungan hara rendah, pertumbuhan hifa ke
dalam tanah tentu juga penting bagi nutrisi berbeda dan rumputrumputan.
Keistimewaan lain dari infeksi endomikoriza yang terutama
sangat nyata pada pohon-pohonan seperti pinus “hoop” tetapi
kemungkinan juga terjadi pada rumput-rumputan dan tumbuhan
herba, berfungsi memperpanjang hidup bagian-bagian akar yang lebih
tua. Infeksi mikoriza pada pinus memungkinkan akar samping yang
pendek untuk menyerap unsur hara walaupun setelah tersuberisasi.
Jamur di dalam bagian yang terinfeksi selanjutnya menginfeksi
jaringan yang muncul dari pertumbuhan tunas-tunas yang
diperbaharui, yang kemudian membuatnya menjadi organ penyerap
yang efisien untuk unsur hara dan air selama 2-3 tahun berikutnya.
Sementara mikoriza dengan jelas mempengaruhi penyerapan
fosfat oleh semanggi, bawang dan pinus, namun laju pengangkutan P
yang terserap ke daerah pucuk, yang juga dapat dirangsang oleh
beberapa mikroorganisme rhizosfer, sedikit sekali dipengaruhi. Bahwa
mikoriza endophyta tidak menyimpan cukup banyak fosfat yang
4
diserap dan juga tidak memperolehnya dari tanaman tersebut, telah
ditunjukkan oleh kandungan P32 pada miselium, yang hanya sedikit
lebih tinggi dari pada yang ada di dalam akar tanaman yang tidak
bermikoriza dan ditunjukkan oleh tidak terakumulasinya P32 di dalam
bagian akar yang terinfeksi bila bagian-bagian yang tak terinfeksi
diberikan fosfat yang mangandung P32. Sehingga dapat disimpulkan
bagaimana kemungkinan tranportasi P dari hifa ke tanaman inang
dapat berlangsung tanpa harus terlebih dahulu merusak arbuskula.
Download