Paper Title (use style: paper title)

advertisement
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
PENGEMBANGAN PERMAINAN KARTU UNO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN ADMINISTRASI KEUANGAN KELAS XI APK 1 DI SMKN 2
BUDURAN SIDOARJO
Dewi Lailatul Munawaroh
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya.
[email protected]
Suci Rohayati
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
[email protected]
Media pembelajaran merupakan alat yang berguna untuk memberikan informasi pada siswa dalam
proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah
pengembangan media pembelajaran permainan kartu uno pada mata pelajaran administrasi keuangan di
SMKN 2 Buduran Sidoarjo; (2) untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran permainan kartu uno
pada mata pelajaran administrasi keuangan di SMKN 2 Buduran Sidoarjo; (3) untuk mengetahui respons
siswa SMKN 2 Buduran Sidoarjo terhadap media pembelajaran kartu uno pada mata pelajaran
administrasi keuangan yang telah dikembangkan. Metode yang digunakan pada peneilitian ini adalah
metode 4D dengan empat tahap yaitu tahap pendefinisian, perencanaan, pengembangan. Penelitian ini
menggunakan lembar validasi dan telaah ahli materi, ahli media, ahli bahasa serta angket respon siswa.
Dari penelitian diperoleh hasil berdasarkan validitas yang telah dilakukan oleh peneliti mendapatkan
hasil rata-rata kelayakan 89% dengan kriteria sangat layak. Dari validasi ahli materi 80,42% dengan
kriteria layak, dari validasi ahli media 93,75% dengan kriteria sangat layak, dari ahli bahasa 100%
dengan kriteria sangat layak, sedangkan dari angket respon siswa yang diuji coba pada 20 siswa di
SMKN 2 Buduran Sidoarjo diperoleh hasil rata-rata sebesar 85% dengan kriteria sangat layak dan siswa
menyukai pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu uno.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Permainan Kartu Uno, Pengembangan 4-D.
Abstract
Learning media is an instrument used to convey message for student on leraning process. Gols of
this reseaarch are (1) for knowing the different of before and after development of uno game card for
subject financial administration at SMKN 2 Buduran Sidoarjo; (2) for knowing the appropriateness of
learning media uno game card for subject financial administration at SMKN 2 Buduran Sidoarjo; (3) for
knowing the student at SMKN 2 Buduran Sidoarjo respond to learning media uno game card which be
developed for subject financial administration. The methode whech used in this resarch is 4D methode. It
consist of four step the are define, desaign, and disseminate. This research use validation paper and
validation from validator of materials, media, language and student respon paper. The research result
based on validation show the average of all score 89% feasible criteria, the validation from validator of
materials got score 80,42% feasible criteria, from validator of media got score 93,75% feasible criteria,
from validator of language gor score 100% feasible criteria and from the student respond paper show that
85% feasible criteria student at SMKN 2 Buduran Sidoarjo like this learning media uno game card for
their learning process.
Keywords: Learning Media, Uno Game Card, 4-D Development.
Maha Esa, berakhalak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta betangung jawab” (Fadillah, 2014)
Kurikuilum pendoidikan di Indonesia melakukan
pergantian ditiga jenjang pendidikan yakni mulai dari
jenjang tingakat dasar, menengah, hingga tingkat atas.
Namun kurikulum yang diterapkan pemerintah sekarang
adalah kurikulum 2013 yang “menguitamakan pada
pemahuaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana
siswa ditutut untuk paham atas materi, aktif dalam proses
berdiskusi dan presentasi serta memuliki sopan santun dan
PENDAHULUAN
“Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia
sepanjang hayat”. ‘’Kapanpun dan dimanapun ia berada
pendidikan akan dibutuhkan oleh setiap manusia. Karena
tanpa pendidikan manusia tidak akan mudah untuk
berkembang sampai era saat ini.’’ Sebagaimana yang
disebutkan dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013
bahwa “tujuan pendidikan nasional adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
1
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
sikap disiplin yang tinggi sedangkan guru berperan
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.”
Guru sangatlah berperan penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Seorang guru perlu memiliki
persyaratan teknis yaitu menguasai cara dan teknik
mengajar serta terampil mendesain program pembelajaran
(Sadiman, 2011). Program pengajaran ini dapat dibantu
dengan adanya media pembelajaran. Selain membantu
guru media pembelajaran juga dapat membantu siswa
dalam memahami materi yang disampaikan guru,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi
(Arsyad, 2014).
Gagne dan Brigss dalam Arsyad (2014)
mengemukakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video, film, slide, foto, gambar, grafik,
televise dan komputer”.
“Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah suatu
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan
pada jenjang sekolah menengah.” Lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan kejuruan harus mampu
menghasilkan lulusan yang mampu bekerja dengan baik
sesuai keahlian bidang tertentu yang dipelajari.
SMKN 2 Buduran Sidoarjo merupakan SMK
terakreditasi A. Terletak di Jl. Jenggolo 2 A Buduran
Sidoarjo. SMKN 2 Buduran Sidoarjo memiliki 6 program
keahlian,
yaitu
Adper,
Akuntansi,
Marketing,
Multimedia, Perbankkan, dan Perangkat Lunak. Program
keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 2 Buduran
Sidoarjo memiliki akreditasi A, sehingga program
keahlian ini banyak diminati oleh siswa pada saat
penerimaan siswa baru.
Jurusan Administrasi Perkantoran mempelajari mata
pelajaran Administrasi Keuangan. Mata pelajaran ini
mengajarkan kepada siswa tentang bagaimana cara
mengelola sistem keuangan dengan sistem yang
sistematif. Materi Administrasi Keuangan sangat
bermanfaat bagi siswa Administrasi Perkantoran karena
dapat menunjang kemampuan siswa tentang cara
mengelola sistem keuangan yang baik dan juga
menjadikan siswa untuk siap bekerja dan mempraktikkan
ilmu yang telah didapatnya di sekolah. Siswa SMK tidak
hanya memperoleh materi namun juga beserta
prakteknya.
Mata pelajaran Administrasi Keuangan diajarkan di
kelas XI APK yang saat ini sedang menjalankan program
Praktik Kerja Industri (Prakerin) dari bulan Januari
sampai Maret pembelajaran untuk kelas XI terhambat dan
juga akan tersita karena libur yang disebabkan sekolah
mempersiapkan try out kelas XII ataupun persiapan
menjelang ujian nasional sehingga kegiatan dikelas
waktunya terbatas. Hal ini menjadikan guru
membutuhkan sumber belajar untuk mengejar materi dan
mempercepat siswa dalam menerima pelajaran dengan
waktu yang terbatas. Untuk mengatasi hambatan tersebut
digunakan sebuah media pembelajaran dengan
menggunakan permainan kartu uno dengan tujuan
menjadikan siswa siswa termotivasi untuk belajar. Jadi
siswa tidak merasa bosan selama mengejar ketertinggalan
materi dan diharapkan siswa dapat cepat menerima
pembelajaran dari guru.
Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
menunjukan bahwa di SMKN 2 Buduran Sidoarjo
sumber belajar yang digunakan hanya bersumber dari
internet dan media yang digunakan hanya berupa power
point. Materi yang didapat oleh siswa kelas XI APK 1
hanya dari internet yang kemudian dijelaskan oleh guru
dan juga siswa tidak memiliki modul. Pembelajaran juga
hanya terfokus pada guru yang menerangkan materi. Hal
ini menyebabkan minat belajar siswa rendah dalam
aktivitas pembelajaran yang mengakibatkan siswa kurang
paham dalam menerima materi pembelajaran serta siswa
merasa jenuh dan bosan. Peneliti memilih mata pelajaran
Administrasi Keuangan semester 2 dengan Kompetensi
Dasar yaitu :Mempersiapkan Dokumen Pengajuan Uang
Tunai, Mengumpulkan Bukti-bukti Tanda Penerimaan
dan Pengeluaran Uang, Menganalisis administrasi
pendapatan dan belanja keuangan.
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus
sesuai dengan berbagi kondisi dan pertimbangan serta
menentukan pesan yang disampaikan. Media bertujuan
untuk menarik minat belajar siswa serta memudahkan
guru
dalam
menyampaikan
informasi.
Media
pembelajaran yang dapat menarik siswa minat belajar
siswa adalah media permainan, misalnya media
permainan yang menggunakan permainan kartu uno.
Hal ini didukung oleh penelitian Wahyu Istiani (2015)
dengan judul Pengembangan Media Permainan Kartu
Uno Untuk meningkatkan Pemahaman Konsep dan
Karakter
Siswa Kelas VIII Tema Optik. Dapat
disimpuilkan bahwa permainaan kartu UNO yang
dikembasngkan layak sebagai media pembelajaraan
dalam meningkatkan pemahaman konsep dan karakter
siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik
menggunakan judul “Pengembangan Permainan Kartu
Uno Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran
Administrasi Keuangan Kelas XI APK 1 di SMKN 2
Buduran Sidoarjo”
Peneliti
mengambil
dalam
penelitian
ini
menghasilkan rumusan masalah: (1)
Bagaimasna
perbedaan sebelum dan sesudah pengembangan media
pembelajaran permainan kartu uno pada mata pelajaran
administrasi keuangan di SMKN 2 Buduran Sidoarjo?;
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
(2) Bagaimana kelayakan media pembelajaran permainan
kartu uno pada mata pelajaran administrasi keuangan di
SMKN 2 Buduran Sidoarjo?; (3) Bagaimana respon
siswa SMKN 2 Buduran Sidoarjo terhadap media
pembelajaran permainan kartu uno pada mata pelajaran
administrasi keuangan yang telah dikembangkan?
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan maka
tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui
perbedaan sebelum dan sesudah pengembangan media
pembelajaran permainan kartu uno pada mata pelajaran
administrasi keuangan di SMKN 2 Buduran Sidorajo; (2)
Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran
permianan kartu uno pada mata pelajaran administrasi
keuangan di SMKN 2 Buduran Sidoarjo; (3) Untuk
mengetahui respon siswa SMKN 2 Buduran Sidoarjo
terhadap media pembelajaran kartu uno yang telah
dikembangkan.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya
(Arsyad, 2014). Sedangkan menurut Slameto (2010)
“belajaran adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurangkurangnya ia merasakan telah terjadi adanya perubahan
dalam dirinya.”
Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang
sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan
komunikatif antara pendidik dengan peserta didik,
sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu
kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar
peserta didik, baik didalam kelas maupun diluar kelas.
Dihadiri guru secara fisik maupun tidak, untuk
menguasai kompetensi yang telah ditenrukan (Arifin,
2009).
Menurut Sudjana (2013) bahan pengajaran adalah
seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta,
konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan
yang bersumber dari kurikulum dan menunjang
tercapainya tujuan pengajaran.” “Pandangan dari ahli
lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat
materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis
maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau
suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar
(Prastowo, 2012).”
Gerlacch & Elyy dalam Arsyad (2014) menjelaskan
“media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap”. Brigs berpandapat bahwa media
adalah suatu bentuk fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar (Sadiman, 2011).
Kartu yang digunakan sebagai media pembelajaran
pada penelitian ini adalah kartu permainan yang sedang
digemari oleh siswa. Namun tidak hanya darikalangan
siswa yang bermain kartu uno namun permainan ini juga
digemari oleh berbagai kalangan seperti mahasiswa
maupun masyarakat biasa.
Mata pelajaran Administari Keuangan merupakan
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa SMK.
Mata pelajaran Administrasi Keuangan diajarkan pada
kelas XI di SMK. Administrasi Keuangan merupakan
materi yang dapat menunjang kemampuan siswa tentang
cara mengelola sistem keuangan yang baik dan juga
menjadikan siswa untuk siap bekerja dan mempraktikkan
ilmu yang telah didapatnya di sekolah.
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan
pengembangan
(R&D).
Adapun
tahap-tahap
pengembangan media (1) tahap pendefinisian (Define),
adalah mendifinisikan syarat pembelajaran. Langkahlangkahnya adalah analisis awal, analisi siswa, analisis
konsep, analisis tugas, analisis tujuan pembelajaran. (2)
tahap perancangan (Design) Media yang dibuat dalam
penilitian ini adalah sebagai alat penunjang didalam
proses pembelajaran. Media pembelajaran ini berupa
permainan kartu, yakni permainan kartu Uno. Kartu Uno
yang akan digunakan berukuran 6x9cm, Isi dari media
permainan kartu uno berupa soal-soal materi pelajaran
Administrasi Keuangan kompetensi dasar Mengumpulkan
Bukti-bukti Tanda Penerimaan dan Pengeluaran uang,
Setelah selesai pendesaign maka kartu uno akan dicetak.
(3) tahap pengembangan (develop) tahap pengembangan
merupakan
tahap
untuk
menghasilkan
media
pembelajaran yang berupa sebuah kartu permainan yakni
kartu uno.
Dalam penelitian ini yang sebagai subjek adalah guru
mata pelajaran administrasi keuangan SMKN 2 Buduran
Sidoarjo dan siswa kelas XI APK 1. Sedangkan objek
dalam pengembangan media ini adalah Media Permainan
Kartu Uno Sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran
Administrasi Keuangan Kelas XI APK 1 di SMKN 2
Buduran Sidoarjo.
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Buduran
Sidoarjo yang beralamatkan di jalan Jenggolo 2A
Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo. Waktu penelitian dari
bulan Januari sampai dengan September. Instrumen
penelitian yang digunakan berupa lembar angket yang
terdiri dari lembar angket validasi ahli materi, ahli media,
ahli bahasa dan respon siswa. Presentase perhitungan
yang dilakukan oleh para validator diperoleh berdasarkan
perhitungan menurut Skala Likert pada tabel 1.1 berikut
ini:
3
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
Tabel 1.1 Skala Penilaian Validator
Kriteria
Nilai/Skor
Sangat baik
4
Cukup
3
Kurang Baik
2
Sangat Tidak Baik
1
Sumber : Sugiyono (2015)
Dianalisis dengan cara:
P=f x100%
N
Keterangan :
P = Presentasi kriteri kelayakan
F = Jumlah Skor total yang diperoleh
N= Jumlah skor tertinggi untuk seluruh item
Sumber : Riduwan (2013)
Dari analisis tersebut maka akan diperoleh
kesimpulan tentang kelayakan media dengan kriteria
yang dapat dilihat dengan kriteria pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2 Kriteria Interprestasi Media
Penilaian
Kriteria
Interprestasi
81%-100%
Sangat Layak
66%-80%
Layak
56%-65%
Kurang Layak
0%-55%
Sangat Tidak Layak
Sumber : Mustaji (2005)
Dari tabel diatas maka permainan kartu uno sebagai
media pembelajaran pada mata pelajaran administrasi
keuangan dapat dikatan layak apabila angket
mendapatkan presentase >66.
Lembar angket respons siswa dianalisis secara
deskriptif kuantitatif. Kriteria penilaian dengan
menggunkan skala Guttam sebagai berikut :
Tabel 1.3 Skala Guttman
Jawaban
Nilai/Skor
Ya (Y)
1
Tidak (T)
0
Sumber: Riduwan (2013)
Dihitung dengan mengunakan rumus sebagai
berikut:
P=f x100%
N
Keterangan :
P = Presentasi kriteri kelayakan
F = Jumlah Skor total yang diperoleh
N= Jumlah skor tertinggi untuk seluruh item
Sumber : Riduwan (2013)
Dari analisis tersebut maka akan diperoleh
kesimpulan tentang kelayakan media dengan kriteria
yang dapat dilihat dengan kriteria pada tabel berikut ini:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perbedaan sebelum dan sesudah pengembangan
media pembelajaran permainan kartu uno pada mata
pelajaran administrasi keuangan di SMKN 2 Buduran
Sidoarjo
Media pembelajaran pada kompetensi dasar
mengumpulkan bukti-bukti tanda penerimaan dan
pengeluaran uang yang digunakan di SMKN 2 Buduran
Sidoarjo yang sebelum dikembangkan dilihat dari segi
kualitas isi dan tujuan media sebelumya banyak
kekurangan dalam penggunaanya, sehingga dibutuhkan
sebuah media pembelajaran yang dapat mempermudah
proses pembelajaran.
Dari segi kualitas instruksional media sebelumnya
kurang bisa memotivasi dalam belajar meskipun materi
yang ada sudah lengkap, dikarenakan proses
pembelajaran hanya terfokus pada penjelasan guru. Hal
ini menjadikan siswa cepat merasa bosan dalam proses
pembelajaran.
Dari segi kualitas teknis media sebelumnya kurang
menarik dikarenakan media pembelajaran power point
hanya menggunakan clipart, picture, warna, animasi yang
hanya tersedia dikomputer yang menjadikan siswa
merasa cepat bosan jika hanya menggunakan media
pembelajaran power point disetiap pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan teori Arsyad (2011) yang menyatakan
bahwa fungsi media pembelajaran yaitu menarik dan
mengarah perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks mata pelajaran. Jadi
pembuatan media seharusnya dapat menarik perhatian
siswa agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran.
Media yang sudah dikembangkan sudah memenuhi
tiga aspek penilaian yaitu kualitas isi dan tujuan, kualitas
instruksional, kualitas teknis (Arsyad, 2011). Dari segi
kualitas isi dan tujuan media yang dikembangkan sudah
sesuai dengan materi pembelajaran pada kompetensi
dasar mengumpulkan bukti-bukti tanda penerimaan dan
pengeluaran uang. Dari segi kualitas instruksional media
yang dikembangkan dapat memberikan motivasi belajar
siswa, sehingga dengan adanya media yang
dikembangkan dapat meningkatkan belajar siswa. Dalam
Arsyad (2011) ,”kriteria pemilihan media pembelajaran
bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran
merupakan bagian dari sistem instruksional secara
keseluruhan.”
Dari segi kualitas teknis media yang dikembangkan
mudah dipahami oleh siswa karena dari kejelasan huruf,
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal
pemilihan model ukuran dan warna pada media
pembelajaran dapat menarik minat siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran.
sebuah permainan kartu yakni permainan kartu uno.
Permainan kartu uno sudah memenuhi kriteria dari segi
kualitas isi, kualitas instruksional dan kualitas teknis. Hal
ini dibuktikan dengan ketertarikan siswa dalam
mengikuti pelajaran administrasi keuangan. (2)
Kelayakan media pembelajaran permainan kartu uno
yang dikembangkan dinyatakan layak dengan presentase
89% untuk jadikan media pembelajaran pada mata
pelajaran administasi keuangan kompetensi dasar
mengumpulkan bukti-bukti transaksi tanda penerimaan
dan pengeluaran uang. Kelayakan ini dibuktikan dengan
hasil validasi ahli materi dengan rata-rata presentase
80,42%, ahli media dengan rata-rata 93,75%, ahli bahasa
100%. (3) Siswa memberikan respon pada media
pembelajaran kartu uno pada mata pelajaran administrasi
keuangan kompetensi dasar mengumpulkan bukti-bukti
transaksi tanda penerimaan dan pengeluaran uang yang
telah dikembangkan mendapatkan kriteria sangat layak.
Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil presentase
sebesar 85%.
Kelayakan media pembelajaran permainan kartu uno
pada mata pelajaran administrasi keuangan di
SMKN 2 Buduran Sidoarjo
Kelayakan media hasil analisis ahli materi, ahli
media, ahli bahasa, respon siswa. Berdasarkan hasil
analisis maka diperoleh keseluruhan hasil dari ahli materi
sebesar 80,42% dengan kriteria layak, ahli media sebesar
93,75% dengan kriteria sangat layak, ahli bahasa sebesar
100% dengan kriteria sangat layak, dan respon siswa skor
sebesar 85% sangat layak maka diperoleh rata-rata
kelayakan sebesar 89% dengan kriteria sangat layak.
sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
permainan kartu uno sangat layak digunakan sebagai
media
pembelajaran
untuk
kompetensi
dasar
mengumpulkan bukti-bukti transaksi penerimaan dan
pengeluaran uang.
Respons siswa SMKN 2 Buduran Sidoarjo terhadap
media pembelajaran permainan kartu uno pada mata
pelajaran administrasi keuangan yang telah
dikembangkan
Hasil dari respon siswa memperoleh presentase
sebesar 85% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan
perolehan presentase tersebut, maka media permainan
kartu uno telah memenuhi kriteria kelayakan dari segi
aspek, ketepatan, kualitas tampilan, kualitas motivasi,
keterbacaan,
kualitas
pengelolaan
programnya,
memberikan bantuan untuk belajar (Arsyad, 2011). Jadi
peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran
permainan kartu uno sudah layak dapat digunakan
sebagai media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
kriteria interprestasi
menurut Mustaji (2005)
menyimpulkan media dikatakan layak apabila skor yang
diperoleh >66%.
Saran
Peneliti memberikan saran terkait pengemabangan
media pembelajaran permainan kartu uno pada mata
pelajaran administrasi keuangan pada kompetensi dasar
mengumpulkan bukti-bukti transaksi penerimaan dan
pengeluaran uang: (1) Diharapkan guru dapat berinovasi
dalam mengembangkan media pembelajaran dalam
membantu proses pembelajaraan. Adanya media
pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam menerima
pelajaran yang diajarkan serta dapat memotivasi siswa
agar lebih rajin belajar sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. (2) Penelitian pengembangan media
pembelajaran permainan kartu uno ini hanya pada mata
pelajaran administrasi keuangan pada kompetensi dasar
mengumpulkan bukti-bukti transaksi penerimaan dan
pengeluaran
uang.
Sehingga
perlu
dilakukan
pengembangan media pada mata pelajaran lainnya.
(3) Penelitian pengembangan media pembelajaran
permainan kartu uno ini hanya sampai pada tahap
pengembangan (develop), tahap penyebaran (dessminate)
tidak dilakukan karena keterbatasan tenaga, waktu, dan
biaya yang dikeluarkan oleh peneliti. Sehingga
diharapkan pada penelitian berikutnya bisa sampai pada
tahap penyebaran (disseminate).
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan
hasil
pembahasan
peneliti
menyimpulkan: (1) Media pembelajaran sebelum
dikembangkan memiliki kekurangan dari segi kualitas
dan isi masih kurang efektif karena pembelajaran hanya
terfokus pada guru serta media pembelajaran kurang
menarik siswa. Dari segi instruksional media
pembelajaran kurang memotivasi siswa dan kurang
menambah pengetahuan siswa. Dari segi teknis
kurangnya
terampil
dalam
mendesaign
media
pembelajaran serta teknik-teknik penyajian animasi yang
menyebabkan siswa merasa cepat bosan dalam proses
pembelajaran. Media yang sudah dikembangkan berupa
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. 2008. Media Pembelajaran. (online).
Diakses pada tanggal 11 Juli 2016
Arifin, Z. 2009.Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosda karya.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pengajaran. Jakarta: PT
Raja Grafindo persada.
5
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media
Pembelajaran. Jakarta: Refrensi
Djaali. 2008.Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.
Jakarta: Grafindo
Daryanto. 2012. Menyusun Modul Bahan Ajar
UntukPersiapan Guru dalam mengajar.Yogyakarta
: Gava Media
Estiani, Wahyu dkk.2015
Pengembangan Media
PermainanKartu Uno Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa Kelas VIII
TemaOptik. (online) Vol 4 No.1 diakses pada
tanggal 15 Maret.
Fadlillah, 2014.
Implementasi Kurikulum 2013
DalamPembelajaran
SD/MI,
SMP/MTS
&
SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Mustaji.2005. Pengembangan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.
Riduwan. 2014. Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Penelitian. Bandung :Alfabeta
Sadiman,
Arif
S.
2011.
Media
Pendidikan.Pengertian.Pengembangan
dan
pemanfaatannya.Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2013.
Metode Pengajaran. Bandung:
CV.SinarBaru
Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif,
Kuantitatif dan R&D. Bandung: CV.Sinar Baru
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta : Reneka Cipta
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido
Vuryanti, Desi. 2012. Pengembangan Media Interaktif
Permainan Kartu Berjenjang Untuk Pembelajaran
Membaca Aksara Jawa Siswa Kelas VIII SMP.
(online) diakses pada tanggal 14 Maret
Widodo S, 2013. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta:
RinekaCipta.
Download