P EN G EM BA N GA N ME DI A P EM B ELA JA R AN WO S E B ER B ANT U AN KA RT U UN O U NT U K ME N IN GK AT KA N K EM AM P UA N B ER PI KI R K RIT IS SI S WA K ELA S V SD Kurniasari Dwi Nurratri Universitas PGRI Yogyakarta [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO, mengetahui kualitas media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO, serta untuk mengetahui analisis efektifitas kemampuan berpikir kritis siswa setelah menggunakan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO.Teknik dan pengumpulan data: angketi, observasi, tes, dan wawancara. Hasil perhitungan t-test sample independent menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas Eksperimen dan siswa di kelas Kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan tes kemampuan berpikir kritis siswa di kelas Eksperimen mengalami peningkatan dari sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Selain itu, secara keseluruhan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu 0,57 berada pada kategori sedang. Kata kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran, WOSE, Kartu UNO, Berpikir Kritis Abstract This research aimed to determine the development of WOSE learning media with UNO cards, to know the quality of WOSE learning media with UNO cards, to determine the effectiveness analysis of student’s critical thinking after using WOSE learning media with UNO cards.Techniques and data collection were questionnaire, observation, testing, and interviews.The calculation result of independent sample t-test showed that there were differences in the students’ ability of critical thinking in the experiments class and in the control class. Based on the calculation of the student’s critical thinking test in the classroom experiments have increased from before and after using learning media that have been developed. In addition, the overall average increase the student’s critical thinking, about 0.57 in the middle category. Keywords : Development, Learning Media, WOSE, UNO Cards, Critical Thinking PENDAHULUAN Salah satu karakteristik pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah merangsang siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajari.Salah satu masalah yang dihadapi adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafalkan informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika peserta didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Tugas guru adalah membuat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan. Ada empat cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitu dengan (a) media pembelajaran tertentu (b) pemberian tugas mengkritisi buku (c) penggunaan cerita dan (d) penggunaan model pertanyaan Socrates (Devi Yulianti, 2015:53). Oleh sebab itu, maka media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang secara aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan.Penggunaan media pembelajaran di kelas dinilai sangat bermanfaat baik bagi guru maupun peserta didik.Bagi pendidik, media pembelajaran membantu mengkonkretkan konsep atau gagasan dan membantu memotivasi peserta didik.Sedangkan bagi siswa, media pembelajaran dapat menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan kreatif.Dengan demikian media pembelajaran dapat membantu tugas pendidik dan peserta didik mencapai kompetensi dasar yang ditentukan. Rendahnya level berpikir siswa ini salah satu penyebabnya adalah terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di sekolah. Oleh karena itu, peneliti berupaya mengembangkan media pembelajaran berupa media pembelajaran WOSEberbantuan kartu UNO yang mudah di pahami siswa.WOSE adalah istilah dari Word Square.Penggunaan media pembelajaran WOSEberbantuan kartu UNO diharapkan dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar dan melatih 1 kemampuan berpikir kritis siswa.Media pembelajaran dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran.Dalam penelitian ini telah dilakukan penyelidikan media pembelajaran yang diduga dapat efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD? 2. Bagaimana kualitas media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD? 3. Apakah penggunaan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD? MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam dunia pendidikan di Sekolah Dasar, khususnya bagi siswa, guru, dan sekolah. KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran Pendapat Schramm (Rayandra Asyhar, 2012:7) tentang media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Gerlach dan Ely (Rayandra Asyhar, 2012:7), media pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi, atau kajian yeng mambangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sementara itu, menurut Ronald H. Anderson (Sukiman, 2012:28), media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.secara umum wajarlah bila peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan seorang guru “biasa”. Berdasarkan pengertian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau meyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Rayandra Asyhar, 2012:8). Levied dan Lentz (Azhar Arsyad, 2011:16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: 1. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. 3. 4. Fungsi afektif, yaitu melihat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Dari gambar dan lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Fungsi kognitif, lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar dan melatih berpikir kritis. Fungsi kompensatoris, yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. . B. WOSE WOSE adalah istilah dari Word Square. Word square terdiri dari 2 kata word dan square. Word berarti kata sedangkan Square adalah lapangan persegi. Jadi Word Square adalah pengisian huruf/angka pada kotak yang disediakan (Devia Jonelisa, 2013:6). WOSE dalam penelitian ini yaitu salah satu media pembelajaran melalui sebuah permainan “belajar sambil bermain” yang ditekankan adalah belajarnya. WOSE merupakan salah satu media pembelajaran yang di dalamnya terdapat unsur permainan, sehingga anak tidak merasa bosan dan dapat menarik minat dan menambah motivasi belajar siswa. Kelebihan WOSE cenderung menggali pengetahuan siswa dan menarik minat siswa dalam dalam belajar. WOSE dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran melatih untuk berdisiplin, dapat melatih sikap teliti dan berpikir kritis (Mohamad Yusuf, dkk, 2015:62). C. Kartu UNO Permainan yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat diadopsi dari permainan seharihari yang biasanya senang dimainkan oleh siswa serta dapat diolah dengan mengintegrasikan materi pelajaran sehingga siswa dapat belajar sambil bermain. Permainan yang dapat diadopsi dari permainan sehari-hari salah satunya adalah permainan kartu (Reni Ratna Sari dan Achmad Lutfi, 2015:188). Permainan sebagai media pembelajaran melibatkan siswa dalam proses pengalaman dan sekaligus menghayati tantangan, mendapat inspirasi, terdorong untuk kreatif dan berinteraksi dalam kegiatan dengan sesama siswa dalam melakukan permainan (Utomo Dananjaya, 2013:165). Dalam penelitian ini, media pembelajaran WOSE dirancang dengan memodifikasi permainan kartu yang sangat populer di kalangan anak-anak, yaitu permainan kartu UNO. Kartu UNO berbeda dengan kartu remi atau domino karena kartu UNO lebih bertujuan untuk media bermain oleh anak-anak. 2 Gambar dalam kartu UNO lebih menarik dengan gambar yang sesuai dengan materi. Melalui gambar tersebut dapat meminimalisasi sisi negatif kartu UNO. D. Berpikir Kritis Arti kata dasar “pikir” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta (2007:891) adalah akal budi, ingatan, angan-angan. “Berpikir” artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan. “Berpikiran” artinya mempunyai pikiran, mempunyai akal. “Pikiran” yaitu hasil berpikir, dan “pemikiran” merupakan proses, cara, perbuatan memikir, sedangkan “pemikir” adalah orang cerdik, pandai, serta hasil pemikirannya dimanfaatkan orang lain. Menggunakan kemampuan berpikir kritis yang kuat memungkinkan kita untuk mengevaluasi argumen, dan layak untuk penerimaan berdasarkan pikirannya. Berpikir kritis dapat terjadi kapan saja. Pada umumnya, setiap saat seseorang harus mencari tahu apa yang harus dipercaya atau apa yang harus dilakukan, dan melakukannya dengan cara yang wajar dan reflektif. Membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan bisa dilakukan dengan kritis atau tidak kritis. Menumbuh kembangkan keterampilan berpikir kritis mulai jenjang SD memang dimungkinkan, namun dengan pertimbangan tahap perkembangannya. Siswa SD berada pada tahap perkembangan intelektual operasional konkret. Pada tahap ini anak mampu berpikir logis dengan kehadiran benda-benda konkret, bukan hanya dengan konsep-konsep yang dihafalkan (Farida Ardiyanti dan Winarti, 2013:28). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau yang disebut R & D (Research and Development), yang merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkanproduk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013:297). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah Sidoarum. Peserta didik yang terlibat sebagai subjek penelitian terdiri atas dua bagian yaitu: 1. Uji coba terbatas terdiri dari 20 siswa kelas VC XO 2. Uji coba lapangan terdiri dari 26 siswa kelas VA sebagai kelas Eksperimen dan 24 siswa kelas VB sebagai kelas Kontrol. Eksperi men O 1 X O2 Kontrol O3 O4 X :Treatment berupa penerapan media pembelajaran interaktif dengan Macromedia Authorware 7.0 O :Observasi/hasil dari penerapan media pembelajaran interaktif dengan Macromedia Authorware 7.0 O1dan O3: Pre-test O2 dan O4: Post-test (Sumber: Sugiyono, 2015:408) Tabel 5: Jenis, Teknik, dan Instrumen Pengumpulan Data Jenis Data Teknik Instrumen Pengumpulan Pengumpulan Data Data Validitas Angket validasi Lembar produk validasi Aktivitas Observasi Lembar siswa observasi Kemampuan Tes Lembar soal Berpikir tes Kritis Respon Angket respon Lembar angket siswa siswa respon Siswa Respon Wawancara Pedoman guru wawancara Efektivitas pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SD Muhammadiyah Sidoarum kelas V dengan menggunakan t test dan ujiN-Gain ternormalisasi untuk mengetahui perbedaan pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandingkan dan dianalisis. Rumus t-test yang dapat digunakan uji-t sampel independen (Sunarti dan Selly Rahmawati, 2014:94) Keterangan: t = nilai t yang dihitung 𝑋1 = rata–rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 𝑋2 = rata–rata hasil belajar siswa kelas control 3 = simpangan baku sampel 1 (siswa kelas eksperimen) 𝑆2 = simpangan baku sampel 2 (siswa kelas kontrol) 𝑆 12 = varians data kelompok 1 𝑆 22 = varians data kelompok 2 r = korelasi antara data dua kelompok Adapun kriteria pengujian adalah: Ha diterima apabila thitung< ttabel dan Ho ditolak apabila thitung> ttabel dengan taraf signifikansi 0, 05 dan dk = n1 + n2 – 2. Uji N-Gain Hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa dianalisis dengan perhitungan sebagai berikut: Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 Nilai = x 100 % Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 Kategori kemampuan berpikir kritis: 81, 25 < x < 100 : sangat kritis 62, 5 < x < 81, 25 : kritis 43, 75 < x < 62, 5 : kurang kritis 25, 00 < x < 43, 75 : sangat kurang kritis (Depdiknas dalam Deni Wahyuti (2009)) 𝑆1 Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini digunakan nilai gain ternomalisasi (N-gain). Menurut Savinainen & Scott (Heny Yuliana Astuti, 2015:32), Peningkatan pretest dan posttest dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:: 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 N-Gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 Dengan kategori tingkat perolehan indeks gain sebagai berikut: g> 0,70 : Tinggi 0,30 < g < 0,70 : Sedang g< 0,30 : Rendah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Media Pembelajaran WOSE Berbantuan Kartu UNO. Pengambangan media pembelajaran ini dimulai dari analisis kebutuhan yaitu untuk mencari informasi awal tentang hal-hal yang dibutuhkan ketika penelitian, seperti penggunaan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran. Tahap selanjutnya yaitu tahap desain pembelajaran adalah membuat rancangan pembuatan media. Tahap awal dimulai dari persiapan sumber dan bahan, materi pembelajaran, dan pembuatan desain produk. B. Kualitas Media Pembelajaran WOSE Berbantuan Kartu UNO Data validasi terhadap produk di ambil untuk mengetahui bahwa produk yang telah dikembangkan sudah valid dan layak untuk diuji cobakan kepada siswa. Data validitas produk diperoleh dari ahli media dan ahli materi.Menurut penilaian ahli media adalah 25 dengan presentase 89,28% berada pada kriteria antara 76% - 100%, maka nilai kualitas produk menurut ahli media adalah SB atau kualitas produk sangat baik. Menurut ahli materi adalah 15 dengan presentase 75% berada pada kriteria 56% - 75%, maka nilai kualitas produk menurut ahli materi adalah B atau kualitas produk baik. Berikut ini rangkuman hasil observasi aktivitas siswa pada uji coba terbatas (kelas V C) dan uji lapangan (kelas V A) terhadap pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO. Uji coba terbatas Jumlah Skor Persen tase Kriteria 26 65% Baik Uji coba lapangan 36 Rata-rata 90% 77,5% Sangat Baik Sangat Baik 62 Secara keseluruhan respon siswa pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan terhadap media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO yaitu sangat baik. Hal ini berarti media pembelajaran yang telah dikembangkan layak digunakan untuk pembelajaran IPA khususnya materi peristiwa alam dan sumber daya alam.Berikut ini rekapitulasi hasil respon siswa pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan terhadap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbantuan kartu UNO. Uji coba RataUji coba lapangan rata terbatas Jumlah Skor Persentas e Kriteria 180 241 421 90% 92,6% 91,6% Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V diperoleh informasi bahwa dengan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO pada pembelajaran IPA lebih menarik perhatian siswa untuk belajar, bisa mengasah berpikir siswa, serta siswa merasa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. C. Analisis Efektifitas Media Pembelajaran WOSE Berbantuan Kartu UNO untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Hasil Uji Prasyarat Nilai Pretest dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas ini untuk mengetahui apakah data dari hasil penelitian sebenarnya berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas dari data nilai pretest dan post-test siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol menggunakan program komputer SPSS 16.0 for windows. 4 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Pretest Posttest Derajat Kebeba san (dk) Data Uji Hasil 26 0.200 (*) 26 0.200 (*) Taraf Kesalah an 5% (α = 0,05) 0.05 0.05 Pernyataa n normalitas , jika Sig > 0,05 Normal dan Sangat Signifikan Normal dan Sangat Signifikan c. t Data Uji Hasil Taraf Kesalah an 5% (α = 0,05) Pretest 24 0.200 (*) 0.05 Posttest 24 0.200 (*) 0.05 b. Pernyata an normalit as, jika Sig > 0,05 Normal dan Sangat Signifika n Normal dan Sangat Signifika n Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas ini untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (varians). Perhitungan uji homogenitas dari data nilai pretest dan post-test siswa kelas Eksperimen dan kelas Kontrol menggunakan program komputer SPSS 16.0 for windows. Derajat Kebeba san (dk) Eksperim en Kontrol Nilai Sig. 51 0.080 Taraf Kesal ahan 5% (α = 0.05) 0.05 47 0.108 0.05 Pernyat aan homoge nitas jika Nilai Sig. >α Homoge n Homoge n df Sig. (2tailed) 5.852 48 .000 Berdasarkan hasil uji T-test di atas, diperoleh nilai signifikansinya adalah 0.00 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tes tersebut dapat mengukur perbedaan kemampuan siswa di kelas Eksperimen dan siswa di kelas Kontrol. Uji Normalitas Kelas Kontrol Derajat Kebeba san (dk) Uji T-test Hasil Uji Independent Samples Test d. Uji N-Gain Perhitungan tes kemampuan berpikir kritisdari hasil pretest dan post-test siswa. Rangkuman Perhitungan Tes Kemampuan Berpikir Kritis dari Hasil Pretest dan Post-test. Skor Kriteria Jumlah siswa Pretest Sangat Kritis Kritis 12 Kurang Kritis 14 Sangat Kurang Kritis Post-test Sangat Kritis 14 Kritis 12 Kurang Kritis Sangat Kurang Kritis Berdasarkan tabel di atas, perhitungan tes kemampuan berpikir kritis mengalami peningkatan. Sebelum proses pembelajaran menggunakan media yang telah dikembangkan kemampuan berpikir kritis siswa banyak yang belum memenuhi kriteria “kritis”, tetapi setelah proses pembelajaran dilakukan menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan kemampuan berpikir kritis siswa banyak yang telah memenuhi kriteria di atas “kritis”. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran WOSE dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa khususnya kelas V SD.Untuk mengetahui besar peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberikan treatment dan setelah diberikan digunakan uji N-Gain. Perhitungan besar peningkatan kemampuan berpikir kritisdari hasil pretest dan post-test siswa. Rangkuman perhitungan N-Gain. 5 N-Gain Kategori G > 0,70 0,30 < G < 0,70 G < 0,30 Tinggi Sedang Rendah Jumlah Siswa 5 20 1 Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan rata-rata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yaitu sedang. Hal ini menunjukkan keberhasilan pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. KESIMPULAN 1. Pengembangan media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO dimulai dari menganalisis kebutuhan yaitu mencari informasi awal tentang penggunaan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari analisis kebutuhan yang dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara yaitu guru pada saat proses pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran. Hal ini memungkinkan adanya inovasi dalam proses pembelajaran IPA di kelas V SD dengan cara mengembangkan media pembelajaran yang efektif, menarik, dan mudah digunakan oleh guru maupun siswa. Tahap selanjutnya yaitu membuat rancangan pembuatan media, seperti persiapan sumber dan bahan, materi pelajaran, dan pembuatan desain produk media pembelajaran. 2. Media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas V di SD Muhammadiyah Sidoarum diperoleh dari hasil penilaian produk media menunjukkan persentase sebesar 89,28% dengan kriteria sangat baik dan hasil penilaian ahli materi menunjukkan persentase sebesar 75% dengan kriteria baik, hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan menunjukkan rata-rata sebesar 77,5% dengan kriteria sangat baik, respon siswa terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan menunjukkan rata-rata sebesar 91,6% dengan kriteria sangat baik, dan respon guru terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan menunjukkan respon yang sangat baik. Guru mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan mudah digunakan serta dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa, sehingga semua siswa aktif dalam pembelajaran. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPA kelas V SD khususnya materi peristiwa alam dan sumber daya alam. 3. Media pembelajaran WOSE berbantuan kartu UNO efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD yang ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui uji N-Gain dengan rata-rata sebesar 0,57 berada pada kategori sedang. DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Deni Wahyuti. 2009. Implementasi Media Gambar Puzzle untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkil 1 Sragen Pokok Bahasa Benda dan Sifatnya. Skripsi, UNNES. Devia Jonelisa. 2013. Model Pembelajaran Inovatif Tipe Word Square pada Pembelajaran Matematika SD. Skripsi, UNILA. Devi Yulianti. 2015. Pengembangan Media Word Square Berbantu Kartu UNO untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Skripsi, UNILA. Farida Ardiyanti dan Winarti. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Fenomena untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal UIN SUKA, Vol. IX, No. 2, ISSN 2301-8550 (Online), (http://journal.uin-suka.ac.id, diunduh 21 Februari 2016). Heny Yuliana Astuti. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Skripsi, UNNES. Mohamad Yusuf, dkk. 2015. “Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint dan LKS Word Square dalam Pembelajaran IPS Materi Pokok Keragaman Bentuk Muka Bumi Kelas VII SMP Negeri 30 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014”. Edu Geography, ISSN 22526684(Online),(http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/edugeo, diunduh 10 Februari 2016). Rayandra Asyhar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Reni Ratna Sari dan Achmad Lutfi. 2015. “Kelayakan Permainan UNO Card sebagai Media Pembelajaran pada Materi Pokok Struktur Atom”. UNESA Journal of Chemical Education, ISSN: 2252-9454 (Online), (ejournal.unesa.ac.id/article/15540/36/article. pdf, diunduh 15 Februari 2016). Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Utomo Dananjaya. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. 6