Megalitikum - Binus Repository

advertisement
Matakuliah
Tahun
: W0502 | SEJARAH SENI RUPA INDONESIA
: 2009/2010
Periode Prasejarah :
Neolithikum, Megalithikum dan Jaman Perunggu
Pertemuan 2
NEOLITIKUM
• Menetap dan memiliki tempat tinggal
• Bercocok tanam
• Alat-alat kebudayaan sudah halus dan
sempurna
Katalog Museum Nasional
Kapak Lonjong Batu
Hitam | ditemukan di
Bogor |alat pemotong
dan penggali
Kebudayaan yang berasal dari masa
Neolitikum berhasil ditemukan di
Sumatera Selatan, Jawa tengah, Jawa
Timur, dan sepanjang sungai
Bengawan Solo.
Kebudayaan neolitikum merupakan
transisi dari kebudayaan food
gathering menjadi food producing.
3
NEOLITIKUM | alat batu
Kapak Lonjong
Kapak Persegi
4
NEOLITIKUM
Kapak Lonjong
Batu Kalsedon, polished
Ditemukan di Bekasi
Untuk upacara,
penguburan & barter
Katalog Museum Nasional
Kapak Persegi
Ditemukan di Sukabumi
Terbuat dari Batu Chalcedon,
polished | Diperkirakan untuk
upacara ritual, penguburan dan
5
barter
Katalog Museum Nasional
MEGALITIKUM
Zaman Megalitikum biasa
disebut dengan zaman batu
besar, karena zaman ini
manusia sudah dapat membuat
dan meninggalkan kebudayaan
yang terbuat dari batu-batu
besar.
Kebudayaan ini berkembang
paralel dengan zaman
Neolitikum sampai zaman
Perunggu.
http://www.indobackpacker.com/content/view/157/80/
Patung di Bukit Bada,
Sulawesi Tengah
6
MEGALITIKUM
Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan,
walaupun kepercayaan tingkat awal, yaitu kepercayaan
terhadap roh nenek moyang yang mendiami obyek-obyek
tertentu (animisme) serta kepercayaan bahwa obyek-obyek
tertentu, seperti pohon, batu, senjata memiliki kekuatan
gaib (dinamisme)
Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia mulai
meningkat. Manusia mulai percaya bahwa orang yang
meninggal, rohnya akan pergi ke suatu tempat dan
sewaktu-waktu roh itu dapat dipanggil untuk memberikan
7
pertolongan.
MEGALITIKUM | patung
Manusia mulai membuat patung-patung raksasa untuk
menyembah roh nenek moyang mereka.
Patung yang menggambarkan secara jelas laki-laki dan
perempuan ini mengandung makna kesuburan.
8
Patung di Bukit Bada,
Sulawesi Tengah
http://www.chronobuilding.co.id/services/cv_permata_jeram/index.htm
MEGALITIKUM | kubur batu
Peninggalan Pasemah yaitu sebuah kubur batu
yang ditemukan di dataran tinggi Pasemah,
Sumatera Selatan.
9
MEGALITIKUM | pepunden berundak
Tempat pemujaan
Dipahami sebagai
tempat tinggal arwah
10
MEGALITIKUM | dolmen
Ditemukan di Bondowoso
Ditemukan di Sumbawa
Dolmen | altar batu (di bawahnya sering digunakan
sebagai kubur)
11
MEGALITIKUM | ukiran batu
Batu Gajah
Pasemah Sulawesi Selatan
12
MEGALITIKUM | sarcophagus
Keranda Batu |
Bali
Waruga | Minahasa
(Waruga juga ditemukan di
Sumatera Utara)
13
MEGALITIKUM | menhir
Menhir| Minahasa
Menhir | Sumatera Barat
Menhir selain merupakan alat upacara ritual,
juga menyimbolkan kesuburan dan kejantanan
14
MEGALITIKUM | ornamen
Pada masa ini mulai berkembang pula pemakaian
ragam hias yang ditempatkan di beberapa peralatan
sehari-hari.
Beberapa motif sederhana yang dikenal
dengan motif ulir atau ukelan
15
ZAMAN LOGAM
Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang
kehidupan manusia sebagian besar terbuat dari logam.
Pada zaman logam, masyarakat mulai mempergunakan
alat-alat atau peralatan yang terbuat dari logam.
Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan
teknik: cire perdue.
16
ZAMAN LOGAM
METODE CIRE PERDUE
Benda yang dikehendaki dibuat dulu
dari lilin lengkap dengan bagian
detailnya (gbr. 1).
Lilin tersebut kemudian dibungkus
dengan tanah dan selanjutnya di
panaskan sehingga lilin menjadi cair
(gbr.2-3).
Selanjutnya, logam cair dituangkan
ke dalam tanah yang telah terbentuk
dan setelah dingin, tanah
dipecahkan. Sehingga terbentuklah
peralatan yang dikehendaki.
(gbr.
17
4-6)
ZAMAN LOGAM
Di Indonesia yang lebih banyak digunakan
adalah perunggu, yaitu logam campuran
antara timah dan tembaga. Oleh karena itu
zaman logam di Indonesia lebih dikenal
sebagai Zaman Perunggu.
Patung perunggu |
Bogor
Peralatan yang terkenal luas adalah kapak
perunggu, bejana, tombak besar bermata
lebar dan Nekara. Benda-benda tersebut
selain bernilai fungsional juga ada yang
bernilai magis karena digunakan sebagai
alat upacara, terutama nekara.
18
ZAMAN PERUNGGU
Pengolahan perunggu di Asia Tenggara
diperkirakan merupakan bagian dari
kebudayaan Dongson, Vietnam, karena di
daerah itu ditemukan berbagai benda-benda
perunggu seperti nekara, corong, bejana, dan
perhiasan dari perunggu, yang mirip dengan
yang ditemukan di Indonesia.
Jimat |
Bangkinang,
Sumatera
Oleh karena itu para ahli menafsirkan bahwa
kebudayaan perunggu di Indonesia dan juga
di wilayah Asia Tenggara lainnya dipengaruhi
oleh kebudayaan Dongson tersebut.
19
ZAMAN PERUNGGU | nekara
Nekara digunakan untuk
barter, ritual upacara,
Misalnya memanggil hujan.
Pada beberapa tempat juga
digunakan sebagai peti mati,
dan persembahan untuk
arwah.
Katalog Museum Nasional
Nekara – Semarang
20
ZAMAN PERUNGGU | nekara
Nekara – P. Selayar
Dihiasi bentuk kodok simbol
hujan dan kemakmuran
21
Detail ornamen
Nekara
ZAMAN PERUNGGU | nekara
Samardjo, Jakob, Arkeologi Budaya Indonesia, Qalam, Yogyakarta
Nekara Bulan Pejeng dari Bali.
22
ZAMAN PERUNGGU | moko
Benda ini disebut Moko.
Moko merupakan hasil
budaya pada zaman
perunggu dan berbentuk
menyerupai nekara namun
bentuknya lebih kecil.
Moko umumnya digunakan
untuk upacara.
Salah satu moko ditemukan
di daerah Alor, Nusa
Tenggara Timur.
23
ZAMAN PERUNGGU | kapak perunggu
Kapak Upacara dari
Perunggu | ditemukan di
Bandung
Meskipun kapak perunggu ini menyerupai sebuah senjata
namun kapak ini tidak begitu kuat dan kokoh untuk
digunakan sebagai alat perang atau untuk kerperluan
pertanian. Para ahli memperkirakan digunakan untuk
keperluan upacara.
24
ZAMAN PERUNGGU | kapak perunggu
Katalog Museum Nasional
Kapak Upacara (Candrasa)
Kapak Corong untuk upacara
Irian/ Papua,
P. Selayar , dll
25
ZAMAN PERUNGGU | bejana
Katalog Museum Nasional
Bejana Perunggu
Kerinci, Sumatera
Untuk upacara
26
ZAMAN PERUNGGU | ragam hias bejana
Motif Segi tiga (Tumpal)
Motif Titik
Motif Segi empat
Motif Ulir (kelak
menginspirasi motif
parang
27
ZAMAN PERUNGGU | ragam hias nekara
Motif Pilin
Motif Garis
Motif figuratif
Hewan, manusia,
perahu
Motif Meander
28
ZAMAN PERUNGGU | ragam hias
Kapak Upacara dengan
detail ornamen stilasi
figur manusia dan motif
garis
ditemukan di Landau,
pulau Roti, Timor
29
ORNAMEN
yang terinspirasi dari Masa Prasejarah
Motif Segi 4
Motif Meander
Motif Pilin
Motif Tumpal
30
DAFTAR PUSTAKA
• Soekmono, R. (1981). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1,
2 dan 3. Kanisius. Yogyakarta.
• Miksic, John (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 1 - Ancient
History. Didier Millet. Singapore
• Reid, Anthony (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 3 - Early
Modern History. Didier Millet. Singapore
• Tjahjono, G. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 6 Architecture. Didier Millet. Singapore
• Soemantri, H. (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 7 - Visual Art.
Didier Millet. Singapore.
• Fox, James (ed) (1998). Indonesian Heritage vol. 9 – Religion and
Ritual. Didier Millet. Singapore
• McGlynn, J.H. (ed)(1998). Indonesian Heritage vol. 10 - Language
and literature. Didier Millet, Singapore
Download