1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA ZAMAN BATU Zaman

advertisement
Zaman Prasejarah di Indonesia
1. CIRI ZAMAN PRASEJARAH INDONESIA
ZAMAN BATU
Zaman ini terbagi menjadi 4 zaman yaitu :
Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh
alat-alat tsb adalah :
Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper”
(alat penetak/pemotong)
Dinamakan kapak genggam, karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak
bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam.
Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, atau dalam ilmu prasejarah
disebut dengan chopper artinya alat penetak.
Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai
menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.
Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Fungsi:
– untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah
- menangkap ikan
Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk
mengupas makanan.
Fungsi:
-untuk menguliti hewan buruan
-mengiris daging buruan
-memotong umbi-umbian./buah – buahan
-menangkap ikan
Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut “kjoken modinger” (sampah
dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut “Abris Sous
Roche ” Adapun alat-alat tersebut adalah :
Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk
mengupas makanan.
Ujung mata panah,
batu penggilingan (pipisan),
kapak,
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone
Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid
Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di
Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
Fungsi:
– ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul.
-ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk
mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu
api/chalcedon. Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari Chalcedon hanya dipergunakan
sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tAnda kebesaran.
Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya
diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan
Serawak
Fungsi: – sebagai cangkul/pacul.
Megalithikum (Zaman Batu Besar )
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
Menhir ,
Fungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang
Dolmen atau Stonehenge, adalah meja batu, merupakan
Fungsi:
– Sebagai tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang,
- Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak
dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup
rapat oleh batu.
Sarkofagus atau keranda yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu
utuh yang diberi tutup
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus
memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal
masyarakat Bali sejak zaman logam.
Fungsi: – tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya
Kubur Batu/Peti Mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas
satu sama lain
Fungsi: – tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya
Punden Berundak
Fungsi: – sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
Arca Batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Bentuk binatang yang
digambarkan adalah gajah, kerbau, harimau dan moyet. Sedangkan bentuk arca manusia
yang ditemukan bersifat dinamis. Maksudnya, wujudnya manusia dengan penampilan yang
dinamis seperti arca batu gajah.
Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang
menunggang binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera
Selatan). Daerah-daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung,
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Zaman Logam
zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
Zaman Perunggu
Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio,
Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat
pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku dan
alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah :
Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei.
Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari
besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Mata pisau
Mata pedang
Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki
dan Punung (Jawa Timur)
Penutup.
Sekian gambaran yang bias saya berikan pada anda mengenai bagaimana teknologiteknologi sederhana yang dimiliki nenek moyang kita.
Dan teknologi itu pun mungkin yang digunakan saat membangung bangunan macam Candi
Borobudur di Indonesia dan masih banyak lagi bangunan-bangunan megah zaman dahulu.
ZAMAN LOGAM
zaman ini terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
1.
Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
·
Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa,
Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
·
Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah :
Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara
keagamaan dan maskawin.
·
Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya
ditemukan di Madura dan Sumatera
·
Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan
Bogor (Jabar)
·
Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina
karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.
2.
Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari
besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
·
·
·
·
·
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Mata pisau
Mata pedang
Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki
dan Punung (Jawa Timur)
2. KEHIDUPAN MASYARAKAT PRASEJARAH
FOOD GATHERING
Ciri zaman ini adalah :
·
Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
·
Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
·
Tempat tinggalnya : gua-gua
·
Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk
rusa
·
Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman
batu tengah (Mesolithikum)
FOOD PRODUCING
·
·
·
·
·
·
·
Ciri zaman ini adalah :
Telah mulai menetap
Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
Alat-alatnya sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan zaman Neolithikum (zaman batu muda) dan
Zaman Megalithikum (zaman batu besar)
ZAMAN PERUNDAGIAN
·
Manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam dengan keterampilandan
keahlian khusus
·
Teknik pembuatan benda dari logam disebut a cire perdue yaitu, dibuat model
cetakannya dulu dari lilin yang ditutup dengan tanah liat kemudian dipanaskan sehingga
lilinya mencair. Setelah itu dituangkan logamnya.
·
Tingkat perekonomian masyarakat telah mencapai kemakmuran
·
Sudah mengenal bersawah
·
Alat-alat yang dihasilkan : kapak corong, nekara,pisau, tajak dan alat pertanian dari
logam
·
Telah mencapai taraf perkembangan sosial ekonomi yang mantap
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
1.
Eugena Dobois,
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah
mendapat kiriman sebuah tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak
di Wajak, Tulung Agung.
·
Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia
yang sudah berpikir maju)
·
Fosil lain yang ditemukan adalah :
Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia, Erectus berjalan tegak)
ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini
sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
·
Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
·
Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
2.
G.H.R Von Koeningswald
Hasil penemuan beliau adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan
tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 - 1941 ditemukan tengkorak tulang dan
rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
3.
Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus,
Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil,
Ngandong dan Patiayam (kudus).
4.
Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun
1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan
sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
·
Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon
(Filipina), dan Cina.
·
Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus
Pekinensis.
·
Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo
Neaderthalensis.
·
Menurut Dobois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia
berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
1.
2.
3.
Meganthropus
Pithecanthropus
Homo
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia :
1.
Ciri Meganthropus
:
·
·
·
·
·
2.
·
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
Badannya tegak
Hidup mengumpulkan makanan
Makanannya tumnuhan
Rahangnya kuat
Ciri Pithecanthropus
·
Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
·
·
·
·
3.
Hidup berkelompok
Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
Mengumpulkan makanan dan berburu
Makanannya daging dan tumbuhan
Ciri jenis Homo
·
·
·
·
Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
Muka dan hidung lebar
Dahi masih menonjol
Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola
hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
·
·
Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
Bentuk budaya yang bersifat Material
i.
Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
·
Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai
kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
·
Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang
bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii.
Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
·
Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum
menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih
mengumpulkan makanan
·
Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan
berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali
mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii.
Sistem bercocok tanam/pertanian
·
·
·
·
Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
Sistem huma untuk menanam padi
Belum dikenal sistem pemupukan
iv.
Pelayaran
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui
posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)
v.
Bahasa
·
Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun
bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
·
Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan
perkembangan bahasa
ZAMAN PRASEJARAH DI
INDONESIA
BUKHARY ZUL HABIBIE
XI IPS 3
TUGAS SEJARAH
Download