Hasil Kebudayaan Pra-Aksara di Indonesia ZAMAN HASIL-HASIL KEBUDAYAAN JENIS MANUSIA PENDUKUNG kelompok 1 kelompok 1-3 kelompok 3 kelompok 2-5 Kelompok 4-6 Paleolithikum (berburu dan meramu) Chopper Alat2 dari tulang dan tanduk hewan Flakes Homo Wajakensis Homo Soloensis Pithecanthropus Erectus Zaman Paleolithikum diperkirakan 600 ribu tahun yang lalu atau pada masa pleistosen. Hal ini dibuktikan berdasarkan temuan kubah di Sangiran yang merupakan situs purbakala, terbentuk oleh adanya sobduksi yang kemudian kena erosi sehingga terlihat 3 lapisan tanah yang mengandung fosil penting. Sehingga dapat diketahui tentang kehidupan manusia purba masa pra-aksara. Dari lapisan tanah paling bawah berdasarkan ilmu geologi dinamakan Pleistosen Bawah. Dapat ditemukan fosil manusia purba, hewan, tumbuhan, alat dari batu, tulang dan tanduk. Dari temuan fosil manusia purba pada lapisan diketahui jenis manusianya Homo Wajakensis, Homo Soloensis dan Pithecanthropus. Jenis manusia purba masa ini hidup dengan cara berburu dan meramu makanan (food gathering). Mereka hidup nomaden mengikuti binatang buruan mereka dan sangat bergantung pada alam.Alat-alat yang digunakan pada masa ini masih sangat kasar sebab teknik pembuatanya masih sangat sederhana. Alat–alat batu dibuat dengan cara dibenturkan satu sama lain.Berdasarkan tempat penemuanya, hasil – hasil kebudayaan batu di Indonesia dibagi menjadi dua, kebudayaan Pacitan dan Ngandong. 1. batu yang kasar /chopper sebagai alat penetak, tidak menutup kemungkinan dilemparkan ke hewan buruan (nantinya dijadikan sebagai cabang olahraga tolak peluru). 2. Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang binatang dan tanduk rusa yang diperkirakan digunakan sebagai penusuk dan mengorek umbi-umbian di tanah. Ditemukan juga alat-alat seperti tombak yang bergerigi untuk menangkap ikan. 3. Alat- alat serpih dari batu disebut flake, terbuat dari kalsedon. Hal ini menggambarkan bahwa manusia purba sudah mengetahui jenis batu untuk peralatan mereka. Pemilihan sumber makanan/meramu mereka dengan cara “trial by error”. Semua jenis tumbuhan baik itu daun, rumput, umbi dan buah yang terdapat di tinggal mereka coba. Hal ini berlangsung dan berkembang sesuai kemajuan kebudayaan saat itu sampai pada tahap kehidupan ekonomi manusia purba berikutnya. Hasil Kebudayaan Pra-Aksara di Indonesia ZAMAN HASIL-HASIL KEBUDAYAAN JENIS MANUSIA PENDUKUNG 1 4 3 2, 5, 6 mesolithikum (berburu dan meramu tingkat lanjut) Sampah dapur Flakes Alat dari tulang Kapak pendek Pebble Lukisan dinding gua kebud. Kjokkenmoddinger Papua Melanesoida kebud. Abris sous roche Mesolithikum berasal dari bahasa Yunani yaitu “mesos” yang berarti tengah dan “lithos” yang berarti batu.Masa ini diperkirakan sekitar 70.000 ribu tahun yang lalu. Zaman batu pertengahan merupakan kelanjutan dari zaman batu tua, karena alat dan sistem kehidupan mereka relatif sama sangat tergantung alam. Perbedaan antara mesolithikum dan paleolithikum berdasarkan temuan arkeologi adalah peralatan yang mereka tinggalkan lebih harus karena sudah diasah. Meskipun masih nomaden, mereka sudah mulai menetap untuk sementara di lokasi yang dekat dengan air dan ditempat yang dirasa aman. Bukti mereka telah menetap sementara adalah penemuan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche.Pada kebudayaan ini, ditemukan alat Kapak Sumatra (Pebble), Kapak Pendek, Pipisan, dan Flakes Obisidian. 1. Kapak Sumatralith atau pebble adalah sejenis kapak genggam yang terbuat dari batu kali yang dipecah atau dibelah. 2. Kapak pendek atau hache courte adalah sejenis kapak genggam yang bentuknya kira – kira setengah lingkaran dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu tanpa diasah, tajamnya terdapat pada sisi lengkung. 3. Pipisan adalah batu penggiling beserta landasannya. Pipisan digunakan tidak hanya untuk menggiling makanan, tetapi juga untuk menghaluskan cat merah seperti yang terlihat dari bekas – bekasnya. 4. Flakes obsidian tersebut biasa disebut microlith yang artinya batu kecil. Manusia purba pada masa ini hidup masih dengan berburu dan meramu tapi dengan cara yang lebih baik dibanding masa sebelumnyakarena ada transfer kebudayaan dari luar dan turun temurun. Ciri kehidupan mesolithikum yaitu: 1. 2. 3. 4. Berkelompok 10-15 orang. Semi nomaden, bertempat tinggal di tepi pantai dan di goa-goa (Abris Sous Roche) Sudah ada pembagian kerja berdasar jenis kelamin Memperoleh bahan pangan dengan cara berburu, mengumpulkan makanan, menangkap ikan dan bercocok tanam secara sederhana.