PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SERIAL ANIMASI "MICOBA

advertisement
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
SERIAL ANIMASI "MICOBA"
ALEXANDER NICO TRIANTANTO
Desain Komunikasi Visual Animasi, Kemang Pratama Jl.Duta 1 CC4,
081807311281, [email protected]
Alexander Nico Triantanto, Satriya Mahardhika, S.T, M.Mult , Tunjung Riyadi, S.Sn
ABSTRAK
The research objective is, is to create an animated series that introduced microorganisms and
bacteria to children, and to teach moral values that are good for the children. Therefore, The
method used to collect data through with the previous data collection through books, the
Internet, and perform a comparative analysis of the preexisted animated series.Results objective
research and analysis is that in the end,the children can add insights in natural science,
especially concerning bacteria and health. The conclusion that can be drawn from the making
of the animated series is not easy to make an animated series that introducing microorganisms
and bacteria to children, as it requires an interesting visual approach and way of packaging
materials that attract the interest of the child.
ABSTRAK
Tujuannya adalah membuat sebuah animasi serial yang memperkenalkan
mikroorganisme dan bakteri kepada anak-anak, serta mengajarkan nilai-nilai moral
yang baik bagi anak-anak, dengan sebelumnya melakukan pengumpulan data melalui
buku, internet, serta melakukan analisis perbandingan dari animasi serial yang sudah ada
sebelumnya, Tujuan Penulis melakukan riset dan analisis ini terlebih dahulu, supaya pada
akhirnya anak-anak dapat menambah wawasan dalam hal ilmu pengetahuan alam, khususnya
mengenai bakteri dan kesehatan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembuatan serial animasi
ini adalah Tidaklah mudah untuk membuat serial animasi yang mengenalkan mikroorganisme
dan bakteri kepada anak-anak, karena membutuhkan pendekatan visual yang menarik serta
cara pengemasan materi supaya menarik minat sang anak.
Kata Kunci : Micoba, Bakteri, Serial Animasi
PENDAHULUAN
Mikroorganisme adalah makhluk hidup terkecil dalam kehidupan di bumi. Saking kecilnya, untuk
melihat makhluk hidup ini diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Banyak orang yang tidak tahu kalau
sebenarnya mikroorganisme itu terdiri dari mikroorganisme yang baik maupun yang jahat.
Nama-nama mikroorganisme memang ada yang cukup panjang dan memakai nama ilmiah dalam
bahasa Latin, sehingga sulit dihafalkan bagi anak-anak.Oleh karena itu penulis bermaksud membuat
sebuah serial animasi yang mengenalkan dan memberikan informasi tentang mikroorganisme.terlebih
untuk anak anak.
Dan terlebih adalah bagaimana cara membuat sebuah animasi yang dapat memperkenalkan
bakteri bakteri kepada anak anak dan mampu menyisipkan ilmu pengetahuan dan nilai nilai moral kepada
anak anak
Metode penilitian yakni dengan melakukan survey dan pengamatan terhadap beberapa animasi anak anak
yang ada balik dalam maupun luar negeri, serta mengutip artikel dari internet atau buku-buku literatur
yang ada dengan tujuan serial animasi tersebut dapat di terima berbagai kalangan guna menambah ilmu
pengentahuan dan hiburan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara pengumpulan data. Baik melalui media
Internet maupun buku buku ilmu pengetahuan yang bersifat menunjang topik yang dipilih. Adapun
setelah mengumpulkan data data dari media internet dan buku buku ilmu pengetahuan, Penulis juga
melakukan metode perbandingan, yaitu menonton dan membandingkan beberapa serial animasi yang
sudah ada dan mengambil esensi pokok dari serial serial animasi yang telah ditonton, sehingga dapat
dijadikan bahan masukan dalam proses pembuatan animasi.
Iklan Layanan Masyarakat
Animated Series adalah sebuah kartun atau animasi yang ditayangkan secara berkala
dan pada waktu yang telah ditentukan dengan judul utama yang biasa nya saling berkaitan satu
sama lain.Biasanya dalam Animated Series, setiap episodenya mempunyai persamaan dalam
tema dan karakter. Untuk penayangan pada stasiun televisi,biasanya disesuaikan antara satu dan
yang lainnya.
Buruknya Sinetron Anak Anak jaman sekarang bagi perkembangan Anak
Sinetron pada jaman sekarang selalu melibatkan cerita kisah cinta dan romansa yang sebenarnya
2
belum layak dipertontonkan kepada anak anak.Seperti pada contoh Sinetron “ Yang Masih Di Bawah
Umur” yang mengusung tema persahabatan dan kehidupan sehari hari anak SD dan SMP.Dalam cerita
tersebut,disisipkan banyak sekali adegan dan penceritaan yang sebenarnya tidak layak ditampilkan pada
anak anak seusia SD dan SMP,seperti anak SD yang sudah berpacaran dan mengenal arti patah hati dan
cinta.Serta tidak ada nilai moral positif yang dapat diambil. Tak jarang akhirnya banyak anak usia SD
lantas heboh bercerita dan berandai-andai memiliki seorang pacar di tempat ia belajar. Dan tentunya hal
ini dapat berpengaruh kepada psikologis sang anak kelak.
Survey Perbandingan antara Animasi Luar Negeri
Penulis mengambil beberapa judul Film Serial Animasi Anak anak sebagai sampel pembanding
dan Analisis, Esensi apa saja yang ada di dalam masing masing serial Animasi yang ditargetkan kepada
anak anak.Adapun Penulis mengambil beberapa judul film Animasi serial anak anak antara lain sebagai
berikut :
-
Sanrio : Cinnamoroll – The Animated Series
Serial Animasi anak anak yang diciptakan oleh Sanrio Land Studio ini mengusung tema yang
mengajarkan anak anak mengenai kelakuan dan moral yang baik.Dari cara berceritanya yang
sederhana dan ringan,penulis menyimpulkan bahwa pada setiap episode yang ditayangkan,
pada awal cerita,Audience disuguhkan dengan karakter utama ataupun terkadang Recurring
Character yang tengah melakukan aktivitas maupun berinteraksi dengan karakter lainnya,
kemudian di pertengahan cerita,timbul konflik permasalahan yang terjadi diantara karakterkarakter yang ada, biasanya setelah konflik permasalahan terjadi akan ada solusi yang yang
diberikan oleh karakter pihak ketiga,yang kemudian pada akhirnya akan mendamaikan kedua
belah pihak yang sedang mengalami konflik. Untuk penokohan karakter, penulis menyimpulkan
bahwa semua karakter yang mendapatkan peran protagonist. Walaupun demikian, masing
masing karakter memiliki watak yang berbeda dan semua itu ditunjukkan melalui gesture dan
tindakan mereka.Adapun dari pemilihan mood warna yang digunakan, penulis menemukan
bahwa warna-warna yang digunakan cenderung menggunakan warna yang soft dan cerah seperti
warna-warna pastel.
-
Pororo the Little Penguin
“Pororo The Little Penguin” adalah serial animasi yang diciptakan oleh Iconix
Entertaintment Korea, yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seekor Pinguin
yang bernama Pororo dengan teman-temannya. Dari hasil analisa penulis, penulis
mendapatkan sebuah pola yang kurang lebih sama dengan serial animasi Sanrio
Cinnamoroll – The Animated Series. Pola tersebut mengenai pace cerita yang terdapat
dalam masing masing episode serial animasi ini, yaitu pada permulaan cerita biasa
menampilkan aktivitas yang tengah dijalani sang tokoh utama, baik secara Individual
3
maupun dengan interaksi dengan karakter lain. Kemudian timbul sebuah konflik, baik
konflik antara diri sendiri maupun dengan karakter yang lain. Untuk mood warna sendiri,
penulis menemukan bahwa mood warna yang digunakan cenderung berwarna soft. Apabila
sang karakter berada di lingkungan atau environment yang memiliki mood warna yang
gelap, maka mood warna tersebut masih menggunakan warna warna yang cukup
terang,tetapi masih memiliki esensi gelap itu sendiri.
-
Pocoyo
Pocoyo adalah Serial Animasi yang diciptakan oleh Zinkia Entertainment,
yang
menceritakan tentang seorang bocah berusia 4 tahun yang bernama Pocoyo. Pocoyo adalah
seorang bocah yang penuh rasa ingin tahu dan senang berinteraksi serta bermain bersama
teman-temannya. Dari hasil analisa penulis, didapatkan satu kesamaan lagi, yaitu pemakaian
warna. Warna yang digunakan adalah warna-warna pastel dan soft, baik untuk karakter
maupun lingkungan sekitarnya. Untuk animasinya sendiri, baik karakter Pocoyo maupun
teman-temannya menggunakan banyak sekali gerakan, dan gerakan yang digunakan
cenderung cepat dan lincah. Dari hasil analisa ini, dapat penulis simpulkan bahwa anak-anak
cenderung menyukai gerakan yang energik dan continous.
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis penulis dari ketiga serial animasi yang diambil
dari 3 negara yang berbeda ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa mood warna yang dipakai untuk
serial animasi dengan target audience anak-anak adalah mood warna yang cerah dengan menggunakan
warna-warna yang pastel,sedangkan untuk alur penceritaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap
episode memiliki sebuah konflik, baik konflik tersebut terlihat secara nyata maupun tidak. Kemudian
untuk animasi, berdasarkan analisa Penulis dari animasi Pocoyo dan Pororo the Little Penguin, Penulis
dapat menyimpulkan bahwa gerakan animasi yang digunakan adalah gerakan yang cenderung cepat dan
continous, karena menurut psikolog Erik H. Erikson, anak-anak dengan usia antara 3-6 tahun masih
dalam tahap fase aspek psikoseksual gerakan, dimana pada fase tersebut, anak-anak cenderung lebih
mudah menangkap dan belajar sesuatu melalu pergerakan, dan pergerakan yang cenderung disukai anakanak adalah gerakan yang energik dan cepat, sesuai dengan tahapan usia anak-anak 3-6 tahun,yaitu fase
dimana anak-anak pada usia tersebut cenderung aktif bergerak.
Analisis Perbandingan Animasi Indonesia
Adapun Penulis melakukan riset dan analisis terhadap animasi Indonesia, baik dalam hal tema
maupun target audience, berikut daftar judul Serial Animasi buatan Indonesia yang dapat Penulis
temukan :
-
Meraih Mimpi
-
Petualangan Si Jaka
-
Cerita dan Lagu Anak Islam (Series)
-
Aku Tahu (Series)
4
-
Tupi dan Ping-Ping (Series)
-
Hebring (Series)
-
Kabayan Lip Lap (Series)
-
Broken
-
Jagoan
-
Si Huma (Series)
-
911 Rescue Team (Series)
-
Petruk Show
-
Menaklukkan Setan Melalui Doa (Series)
-
Bersama Ella dan Ello (Series)
-
Bersama Diva (Series)
-
Petualangan Didi Tikus
-
Petualangan Paddle Pop : Begins
Setelah melakukan analisis dan pengamatan terhadap semua judul film yang telah penulis kumpulkan di
atas.dapat Penulis simpulkan bahwa belum ada film serial animasi yang mengangkat topik tentang
Bakteri maupun Biologi. Selain itu, adapun film serial animasi edukasi, serial animasi tersebut merupakan
serial animasi dengan tema religius dan petualangan, seperti serial animasi Cerita dan Lagu Anak Islam,
Menaklukkan Setan Melalui Doa dan Aku Tahu yang mengusung tema Islami, Adapun 911 Rescue Team
dan Bersama Ella dan Ello mengusung tema petualangan. Maka dari ini, Penulis melihat sebuah peluang
untuk menciptakan sebuah serial animasi yang mengusung tentang ilmu pengetahuan, lebih spesifiknya
lagi bakteri, karena memang belum ada animasi Indonesia yang mengangkat topik ini.
SIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Dewasa ini, banyak sekali tayangan televisi swasta yang kurang edukatif, adapun waktu yang seharusnya
menjadi tontonan bersama keluarga banyak diisi dengan tayangan yang tidak mendidik seperti sinetron.
Hal ini juga diperparah dengan adanya sinetron yang mengangkat tema percintaan yang masih dibawah
umur, sehingga dapat memberikan dampak yang buruk bagi psikologis anak. Maka dari itu, dibutuhkan
sebuah visualisasi edukatif dan menarik, yang bertujuan untuk menambah kazanah pengetahuan anakanak dan memberikan moral pendidikan yang baik. Salah satunya adalah dengan menggunakan media
animasi.Untuk itulah dibuat suatu strategi desain atau kreatif dalam pembuatan serial animasi “Micoba"
Fakta Kunci
Fakta kunci yang memperkuat strategi komunikasi dalam pembuatan animasi iklan layanan
masyarakat yang bertemakan mengenai sampah seperti yang disebutkan dibawah ini :
1. Tayangan serial televisi merupakan bagian yang berperan penting dalam proses belajar anak.
2. Tayangan serial televisi hiburan pada jaman sekarang kebanyakan mengangkat nilai entertainment saja,
5
tetapi jarang mengusung nilai-nilai edukasi.
3. Kebanyakan tayangan serial televisi pada jaman sekarang banyak sekali menampilkan adegan anak
kecil yang bertingkah layaknya orang dewasa.
4. Anak-anak cenderung tidak tertarik mempelajari sesuatu melalui textbook, karena mereka lebih
tertarikdengan sesuatu yang interaktif dan menghibur.
Target Audience
Laki-laki dan perempuan yang usianya sekitar 4-6 dan merupakan kalangan menengah ke atas.
Mereka merupakan masyarakan kota besar dengan rutinitas yang padat.
Premis ( Plot Cerita )
Serial animasi yang memberikan anak-anak pengetahuan tentang mikroorganisme. Dengan cara interaksi
sang anak karakter utama dengan bakteri-bakteri yang ada di lingkungan sekitarnya
Sinopsis Cerita
Episode 1- Namaku Mico
Mico diajak oleh Mamanya berkunjung ke usaha Yoghurt milik pamannya, Di sana Mico
diperlihatkan bagaimana cara membuat Yoghurt, dan untuk pertama kalinya Mico bertemu dengan
bakteri-bakteri yang turut serta dalam proses pembuatan Yoghurt, Mico pun senang melihat mereka.
Bakteri Episode ini : Lactobacillus bulgaricus
Trivia : Laktosa dalam yogurt telah dipecah oleh bakteri baik Lactobacillus bulgaricus sehingga
mudah diserap tubuh dan aman untuk lambung anak-anak. Saluran cerna pun terjaga dengan sangat baik!
Juga, flora usus pengkonsumsi yogurt terbukti akan menjadi tempat tinggal yang meresahkan bagi kuman.
Dengan demikian, kuman-kuman penyebab beberapa penyakit seperti tipus dan muntaber tidak akan bisa
tumbuh
Episode 2- Cepatlah Sembuh
Mico sedang sakit demam dan flu, Mama mico mencoba membujuk Mico untuk minum obat dan
antibiotic, tetapi Mico menolak karena menurutnya obat dan antibiotic itu pahit, Lalu tiba-tiba bakteribakteri penyebab Mico demam dan flu itu pun muncul dan tertawa senang melihat Mico sakit. Kemudian
tiba-tiba Penpen datang menghampiri Mico dan mengajak Mico untuk minum obat dan antibiotic supaya
Penpen bisa melawan bakteri bakteri jahat penyebab Mico sakit. Setelah Mico meminum obat dan
antibiotik tersebut, Bakteri-bakteri jahat tersebut mulai ketakutan dan lari dari tubuh Mico. Keesokan
harinya Mico pun berangsur-angsur sembuh.
Bakteri Episode ini : Penicillium chrysogenum
Trivia : Tahukah bahwa setelah mengkonsumsi obat Antibiotik, mengkonsumsi Yoghurt dapat
menjaga bakteri baik dalam tubuh kita tetap hidup, karena Antibiotik selain membunuh bakteri jahat juga
membunuh bakteri baik dalam tubuh kita
6
Episode 3- Styrofoam
Mico yang sedang makan di taman bersama ibunya menggunakan kotak styrofoam di taman tibatiba mendengar suara ribut. Dan Mico pun mencari asal suara tersebut, ternyata suara tersebut berasal dari
bakteri-bakteri pengurai sampah yang berada di dalam timbunan sampah kotak stirofoam. Bakteri-bakteri
tersebut mengeluhkan banyaknya jumlah styrofoam yang ada, dan mereka tidak bisa menguraikan
Styrofoam tersebut dalam waktu yang singkat. Dimana hal tersebut bisa membahayakan lingkungan hidup
dan Bumi. Mendengar hal itu, Mico meminta ibunya untuk menggunakan kotak makanan plastik untuk
mencegah kerusakan bumi lebih lanjut.
Bakteri Episode ini : Proteus mirabilis, Alternaria alternate
Trivia : Styrofoam tidak bisa diuraikan oleh bakteri, sehingga hanya bisa didaur ulang saja, Selain
itu, Zat kimia yang terkandung dalam Styrofoam juga dapat bereaksi dengan makanan sehingga
membahayakan bagi orang yang mengkonsumsi makanan dari Styrofoam.
Episode 4- Membuat Sayur Asin
Mico mendapat tugas dari sekolah untuk membuat sayur asin. Karena Mico belum pernah membuat
sayur asin sebelumnya, dia kebingungan dan membuat sayur asin dengan caranya sendiri, dibantu dengan
Koko, yaitu menggunakan sawi dan garam saja. Mama Mico pun kemudian mengajarkan cara membuat
sayur asin dengan cara yang benar, dengan bantuan Mama Mico dan bakteri pembantu fermentasi
sayuran, akhirnya Mico bisa membuat sayur asinnya sendiri.
Bakteri Episode ini : lactobacillus confuses,lactobacillus curvatus
Trivia : Sayur asin sangat bermanfaat dalam membantu proses pencernaan kita, Tetapi tidak boleh
dikonsumsi terlalu banyak karena bisa membuat lambung sakit.
Episode 5- Tempe itu dari mana sih?
Suatu hari mama Mico menyajikan menu tempe untuk makan siang. Mico penasaran darimana asal
tempe itu, dan apakah ada bakteri yang terlibat, kemudian Koko pun mencoba untuk menjawab, katanya
Tempe itu terbentuk karena adanya jamur. lalu munculah bakteri dan jamur yang turut dalam proses
pembuatan tempe dari dalam tempe, kemudian mereka menjelaskan proses terjadinya tempe yang berasal
dari kedelai tersebut
Bakteri Episode ini : Rhizopus oryzae, Lactobacillus L.Casei
Trivia : Tahukah bahwa Tempe banyak mengandung gizi tinggi yang banyak manfaat bagi
kesehatan seperti protein, karbohidrat, vitamin, lemak, serat, enzim, daidzein, genisten, serta komponen
antibakteri yang bermanfaat untuk kesehatan, selain itu kandungan Kalsium dalam tempe sangat tinggi,
sehingga baik untuk pertumbuhan tulang.
7
Visual Style
Visual yang di pakai untuk menunjukan sebuah sudut kota yang penuh dengan sampah namun
ringan tidak berlebihan dengan pemakaian banyak element. Karena pada awalnya sudah menunjukan
karakter yang penuh dengan element-element sampah hingga menghindarkan pemakaian element pada
environment yang terlalu penuh. Pemakaian vignette dapat membantu memfokuskan pada karakter. Serta
pemaikan warna-warna keabu-abuan serta grain agar terkesan kusam atau suramnya. Dengan warna yang
blok-blok dan visual yang simple.
Mood Color dan Motion Style
Untuk mood colornya akan berkesan simple dan soft dengan penggunaan warna pastel dan soft,
untuk menunjukan kesan yang bersahabat kepada target audiencenya yaitu anak-anak.
Untuk motion stylenya akan dibuat pergerakan karakter dengan pace yang lumayan cepat dan
diulang-ulang untuk menunjukan karakteristik masing masing karakternya, terutama untuk menunjukan
kesan ceria dan excited dari para karakter-karakter yang ada.
Character dan Environment
Pada pembuatan character dibagi menjadi dua yakni si pemungut dan si pelempar. Pada karakter
pemungut pada versi pertama akan dibuat seperti gunungan sampah yang bernyawa yang memiliki tangan
dan kaki serta jalannya seperti orang gendut yang kelebihan beban. Untuk karakter ini penulis memiliki
dua referensi yakni Character gunungan sampah pada iklan mtv serta gabungan rumah yang berjalan
seperti di film howl’s moving castle. Dan untuk versi keduanya character si pemungut berwujud lain
yakni petugas kebersihan yang berpakaian warna kuning yang lusuh. Sedangkan pada character pelempar
pada versi pertama tidak diperlihatkan. Pada versi keduanya baru diperlihatkan si pelempar yang ternyata
adalah pekerja kantoran yang baru pulang dari kantor dan berjalan seperti orang mabuk.
Untuk environment akan menggunakan gaya penggambaran kota dengan gedung-gedung yang
bentuknya balok-balok serta pengurangan detil. Dengan warna yang tanpa gradient dan penambahan efek
grain begitu juga dengan langitnya dibuat simple dan berwarna keabu-abuan akibat polusi dikota yang
suram tersebut.
Saran
Selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini, banyak yang penulis dapatkan, salah satunya adalah penulis
kini lebih memahami bahwa sebenarnya bakteri atau mikroorganisme yang merupakan topik dan tema
yang penulis angkat ini, ada banyak sekali macam dan jenisnya, dan mereka akan selalu berada di
lingkungan sekitar kita. Selain dari ini, penulis juga menyadari bahwa diperlukan juga sebuah strategi
untuk menarik minat sang anak dan orang tuanya agar mereka mau mengenalkan dan mengajak anakanak mereka untuk lebih mengenal dan memahami mengenai mikroorganisme atau bakteri, karena sarat
akan informasi yang edukatif. Salah satunya dengan menggunakan media animasi, secara pesan dan
pembelajaran yang ingin disampaikan akan lebih mudah dicerna. Maka dari itu, alangkah baiknya apabila
pemerintah sangat mendukung penggunaan animasi sebagai media pembelajaran yang menghibur.
REFERENSI
Hyo, Soon Bong (2011). Science Comic : WHY – Microorganisme.
Mc.Cloud, Scott (2008). Membuat Komik: Rahasia Bercerita Dalam Komik, Manga, dan Novel
Grafis.
RIWAYAT PENULIS
Alexander Nico Triantanto lahir di kota Palembang pada 6 Januari 1991.Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada
2013.
8
Download