MATERI PERTEMUAN 1 ARUS LISTRIK Dewasa ini, kehidupan manusia menjadi sangat bergantung pada energi listrik. Listrik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas manusia semenjak bangun dari tidur hingga tidur kembali. Lihatlah peralatan yang kita miliki dan gunakan sehari-hari. Hampir semuanya menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Bayangkan jika sehari saja kita tidak menggunakan listrik, pasti aktivitas kita akan sangat terganggu. Listrik yang umumnya kita manfaatkan dalam kehidupan adalah listrik dinamis. Ditinjau dari gerak muatannya, listrik dinamis adalah listrik dengan muatan bergerak. Muatan bergerak menyebabkan munculnya arus listrik. Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang terjadi karena adanya perbedaan potensial dalam medan listrik. Beda potensial dapat dihasilkan oleh sumber tegangan yang mengakibatkan arus listrik mengalir dalam rangkaian. TEKAN CTRL+KLIK DISINI UNTUK LIHAT ANIMASI Berdasarkan animasi dapat kita lihat bahwa arus listrik dapat dianalogikan dengan aliran air. Beda potensial dapat dianalogikan sebagai perbedaan ketinggian wadah air. Soal Pemanasan: Perhatian: Kerjakan pada selembar kertas dan dikumpulkan sebelum pelajaran dimulai 1. Ada 3 besaran penting dalam topik kelistrikan yaitu arus, tegangan dan hambatan. Jika arus dianalogikan sebagai aliran air dan tegangan dapat disamakan dengan perbedaan ketinggian tempat air, maka “hambatan” menurut kalian dapat dianalogikan sebagai apa? 2. Pikirkan mengapa “hambatan” dianggap penting dalam konsep listrik? 3. Perhatikan sketsa gambar berikut: Dua orang pencuri, sebut saja A dan B sedang bergelantungan di sebuah kabel listrik bertegangan tinggi (Lihat Gambar). Diantara 2 pencuri tersebut siapakah yang paling berpeluang untuk selamat dari sengatan listrik? Apakah Pencuri A, Pencuri B, atau kedua pencuri berpeluang selamat, atau sebaliknya keduanya tidak selamat. Jelaskan jawabanmu dikaitkan dengan istilah arus listrik, tegangan dan hambatan listrik! Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu arus searah dan arus bolak-balik. Arus Listrik Searah (DC) Bila sebuah baterai dihubungkan pada rangkaian, arus mengalir dengan tetap pada satu arah. Arus ini disebut dengan arus searah atau Direct Current (DC). TEKAN CTRL+KLIK DISINI UNTUK LIHAT ANIMASI Hubungan arus terhadap waktu pada arus DC dapat digambarkan secara grafik sebagai berikut. Hubungan Arus, tegangan dan hambatan Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian dibutuhkan beda potensial. Georg Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya: I∞V Sebagai contoh jika kita menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua kali lebih kuat jika dihubungkan dengan baterai 3 V. Besarnya aliran arus tidak hanya bergantung pada tegangan tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Makin tinggi hambatan, maka arus akan semakin kecil untuk suatu tegangan V. Sehingga dapat dituliskan kesebandingannya, I V R atau sering dituliskan, V IR Persamaan di atas dikenal sebagai hukum Ohm, sebagai bentuk penghormatan bagi penemunya yaitu, Georg Simon Ohm. Untuk memahami hubungan dari besaran-besaran pada hukum Ohm, cobalah simulasi berikut. TEKAN CTRL+KLIK DISINI UNTUK LIHAT ANIMASI Arus Listrik Bolak Balik (AC) Arus bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang arahnya dalam rangkaian berubah-ubah (sinusoidal) dalam selang waktu yang teratur. Arus AC umumnya dihasilkan oleh generator listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik. TEKAN CTRL+KLIK DISINI UNTUK LIHAT ANIMASI Nilai arus dan tegangan bolak-balik selalu berubah-ubah menurut waktu, dan mempunyai pola grafik seperti berikut. TEKAN CTRL+KLIK DISINI UNTUK LIHAT ANIMASI Dari animasi dapat terlihat arus dan tegangan listrik AC berbentuk sinusoida. Tegangan sebagai fungsi waktu dapat dinyatakan sebagai berikut. V Vm .sin 2 f Dengan: V = Potensial listrik (V) Vm = Tegangan puncak (V) f = Frekuensi (Hz) Potensial listrik V berosilasi antara +Vm dan –Vm, dimana Vm disebut sebagai tegangan puncak. Frekuensi (f) adalah jumlah osilasi lengkap yang terjadi tiap sekon. Berdasarkan Hukum Ohm, jika sepanjang tegangan V ada hambatan R, maka arus I dirumuskan sebagai berikut. I I m .sin 2 2 ft Nilai I m Vm disebut sebagai arus puncak atau arus maksimum. R Akar kuadrat dari arus atau tegangan merupakan nilai rms (root mean square) atau akarkuadrat-rata-rata, didapatkan: I rms Im Vrms Vm 2 dan, 2 Nilai rms V dan I kadang disebut sebagai nilai efektif. Nilai efektif ini merupakan nilai yang terukur pada ampermeter maupun voltmeter. Hubungan antara arus maksimum dan arus efektif dapat divisualisasikan ke dalam bentuk grafik sinusoida sebagai berikut. Penerapan Listrik DC dan AC Listrik DC dan AC masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun keduanya sama-sama penting dan berguna untuk membantu mempermudah aktivitas manusia. Umumnya, arus DC lebih banyak digunakan oleh peralatan yang mengandung komponen elektronika. Sementara arus AC banyak dimanfaatkan pada kebutuhan listrik skala makro. Rangkaian listrik di rumah kita yang dialirkan PLN menggunakan arus AC. PLN lebih memilih menggunakan arus listrik AC karena memiliki banyak keuntungan, diantaranya: a. Energi listrik yang disalurkan dalam jarak jauh pada tegangan tinggi dan arus rendah dapat mengurangi kerugian energi dalam bentuk kalor. b. Arus rendah dan tegangan tinggi dapat diubah kembali dengan transformator sehingga dengan cukup aman dapat dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari . c. Arus listrik AC lebih mudah dapat dihasilkan dengan induksi magnetik dalam generator AC. d. Saklar-saklar dan pemutus daya AC umumnya lebih sederhana.