5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Mangrove Kata mangrove berasal dari gabungan antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove. Kata mangrove dalam bahasa Portugis digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, sedangkan kata mangal untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. Mangrove dalam bahasa Inggris digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasangsurut dan juga untuk individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut (Macnae, 1968 dalam Sosia et al., 2014). Tumbuhan mangrove merupakan tumbuhan pantai yang memiliki fungsi untuk mencegah abrasi pantai, mempertahankan keseimbangan, serta menjaga keindahan dari kawasan pantai (Suryati, 2007). Tumbuhan mangrove terdiri atas berbagai jenis seperti semak, palma, dan tumbuhan paku-pakuan. Secara umum, tumbuhan mangrove diklasifikasikan ke dalam famili Rhizophoraceae, Aviciniaceae, Sonneratiaceae, dan Ceriops (Sulistyawati, 2009). 2.2 Klasifikasi Rhizophora apiculata Klasifikasi tumbuhan bakau kacangan (Rhizophora apiculata) menurut Cronquist (1981) sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Classis : Magnoliopsida 5 Pengaruh Ekstrak Tumbuhan…, Suci Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2017 6 Ordo : Myrtales Family : Rhizophoraceae Genus : Rhizophora Species : Rhizophora apiculata BI 2.2.1 Deskripsi Tumbuhan Bakau Kacangan (Rhizophora apiculata) Jenis Rhizophoraceae khususnya yaitu Rhizophora apiculata ditemukan tumbuh pada tanah yang tergenang, berpasir, dan tanah yang berlumpur. R. apiculata adalah salah satu jenis tumbuhan yang paling banyak ditemukan pada kawasan pesisir pantai. R. apiculata memiliki ketinggian pohon yang dapat mencapai 30 m dengan diameter pohon mencapai 50 cm (Yessa, 2012). Gambar 2.1 Tumbuhan bakau kacangan (Rhizophora apiculata) BI Pengaruh Ekstrak Tumbuhan…, Suci Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2017 7 Tumbuhan R. apiculata memiliki batang yang berwarna kecoklatan. Umumnya berbentuk bulat. Batang pokok mempunyai banyak percabangan yang dapat tumbuh menjadi tegakan tersendiri. Batang kasar, terdapat tonjolan kecil dan pecahan kulit batang. Permukaan bawah daun berwarna hijau kekuningan, memiliki bintik-bintik hitam kecil yang menyebar di seluruh permukaan bawah daun. Letak daun tunggal dan bersilangan, ujung daun tajam (Gambar 2.1). Buah berbentuk silinder (hipokotil) berbintil, buah terlepas di bawah kotiledon, dapat mengapung dan menyebar oleh arus air, kulit buah berwarna hijau hingga coklat. Bunganya berwarna putih, dengan kelopak berwarna kuning kehijauan, di luar hijau kemerahan. Memiliki akar tunjang (Wonatorei, 2013). 2.2.2 Kandungan Metabolit Sekunder Tumbuhan Mangrove Tumbuhan mangrove memiliki banyak manfaat bagi kehidupan antara lain manfaat ekologi, pangan, dan obat. Tumbuhan mangrove secara turun temurun dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan berkhasiat obat. Sebagian besar dari tumbuhan mangrove digunakan sebagai bahan obat (Purnobasuki, 2004). Tumbuhan mangrove telah banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan alamiah. Secara tradisional beberapa spesies tumbuhan mangrove telah digunakan sebagai bahan insektisida dan pestisida alami (Hery, 2004). Jenis tumbuhan mangrove beraneka ragam mulai dari Rhizophora sp., Sonneratia alba dan sebagainya. Tumbuhan mangrove jenis Rhizophora sp. banyak ditemukan di Pantai Ringgung, Pesisir Lampung Timur, hingga Pesisir Lampung Barat. Selain itu, ditemukan 10 jenis tumbuhan mangrove yang menyusun populasi hutan mangrove di daerah Ujung Alang Segara Anakan Cilacap, diantaranya yaitu Pengaruh Ekstrak Tumbuhan…, Suci Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2017 8 Rhizophora apiculata, Bruguiera cylindrical, Sonneratia caeseolaris, Avecinnia marina, A. alba, S. alba, R. mucronata, B. gymnorhiza, Nyipa fruticans, dan Aegiceras corniculatum (Suryono, 2006). Hampir semua bagian tumbuhan Rhizophora sp. mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin (Rohaeti et al., 2010). Alkaloid bersifat toksik terhadap mikroba, dan efektif untuk membunuh bakteri dan virus (Sari, 2008). Senyawa saponin sebagai antimikroba karena akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel (Rahayu, 2007). Senyawa flavonoid mekanisme kerjanya yaitu mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi (Rinawati, 2011). Tanin adalah senyawa fenolik komplek yang dapat menghambat aktivitas bakteri dan tanin mengandung asam tanik berfungsi sebagai antiseptik yang sering digunakan dalam bidang farmasi (Trianto et al., 2004). 2.3 Klasifikasi Bakteri Aeromonas hydrophila Bakteri A. hydrophila dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Holt et al., 1998): Kingdom : Bacteria Phylum : Protophyta Classis : Schizomycetes Ordo : Pseudanonadeles Family : Vibrionaceae Genus : Aeromonas Species : Aeromonas hydrophila Pengaruh Ekstrak Tumbuhan…, Suci Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2017 9 2.3.1 Deskripsi Bakteri Aeromonas hydrophila Bakteri A. hydrophila merupakan bakteri Gram negatif yang sering menyerang dan menginfeksi ikan. Pada umumnya bakteri A. hydrophila dapat menginfeksi secara luas pada hewan, termasuk mamalia tetapi yang banyak diketahui dapat menyebabkan penyakit pada ikan air tawar yang dibudidayakan (Yu et al., 2004). A. hydrophila berbentuk batang lurus, memiliki ujung membulat, dan biasanya motil dengan flagel yang tunggal. Kadang-kadang flagel pada A. hydrophila bersifat peritrik dalam medium cair pada saat kultur muda. Bakteri ini bersifat kemoorganotropik karena melakukan respirasi dan fermentasi. Selain itu juga bersifat anaerobik fakultatif. A. hydrophila juga dapat menghidrolisis esculin, arginin, dan gelatin serta mereduksi nitrat. A. hydrophila dapat merombak glukosa dengan atau tanpa memproduksi gas. Pada pepton cair 1%, bakteri ini dapat memproduksi indol (Holt et al., 1998). A. hydrophila dapat menyebabkan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) dan dapat menginfeksi ikan terutama pada kondisi ikan yang stress atau bergabung dengan bakteri pathogen lain sebagai penginfeksi sekunder (Harikrishnan & Balasundaram, 2005). 2.2.2 Strain Bakteri Aeromonas hydrophila Bakteri A. hydrophila terdiri dari berbagai macam strain. Berbagai macam strain bakteri A. hydrophila yang ditemukan di wilayah Banyumas dan sekitarnya yaitu bakteri A. hydrophila strain GPl-04, GL-01, GL-02, GJ-01, GK-01, dan GB- Pengaruh Ekstrak Tumbuhan…, Suci Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2017 10 01. Bakteri A. hydrophila strain GPl-04 merupakan isolat yang diperoleh dari organ ginjal ikan sakit yang berasal dari daerah Pliken sebagai isolat ke-4. Strain GL-01 merupakan isolat yang diperoleh dari organ ginjal ikan sakit yang berasal dari daerah Lemberang sebagai isolat ke-1. Strain GL-02 merupakan isolat yang diperoleh dari organ ginjal ikan sakit yang berasal dari daerah Lemberang sebagai isolat ke-2. Strain GJ-01 merupakan isolat yang diperoleh dari organ ginjal ikan sakit yang berasal dari daerah Jompo sebagai isolat ke-1. Strain GK-01 merupakan isolat yang diperoleh dari organ ginjal ikan sakit yang berasal dari daerah kaliwinasu sebagai isolat ke-1. Strain GB-01 merupakan isolat yang diperoleh dari organ ginjal ikan sakit yang berasal dari daerah Blimbing sebagai isolat ke-1 ( Mulia, 2007). Pengaruh Ekstrak Tumbuhan…, Suci Dwi Rahayu, FKIP UMP, 2017