1 PENGERTIAN Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari 2 komponen atau lebih. Komponen yang jumlahnya lebih banyak dari zat pelarut dan komponen yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat pelarut, 2 KONSENTRASI LARUTAN Konsentrasi larutan menyatakan jumlah zat terlarut dalam setiap larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan denagn persentase, ppm, fraksi mol, molaritas, molalitas dan lain-lain. 1. Persentase a. b. c. massa zat terlarut (g ) .100% massa laru tan (g ) volume zat terlarut (mL ) Persen v = .100% v volume laru tan (mL ) massa zat terlarut (g ) Persen m = .100% v volume laru tan (mL ) Persen m m = Contoh : (1) Hitung berapa % massa NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 gram NaCl dalam 55 gram air. Jawab : massa NaCl 20 g % massa NaCl = .100% .100% 26,67% massa total (20 55) g (2) 50 mL alkohol dicampur dengan 50 mL air menghasilkan 96,54 mL larutan. Hitung persen volume masingmasing komponen. Jawab : volume alkohol 50 mL % Volume alkohol = .100% .100% 51,79% volume laru tan 96,54 mL volume air 50 mL % Volume air = .100% .100% 51,79% volume laru tan 96,54 mL (Perhatikan bahwa jumlah % volume dari semua komponen tidak selalu sama dengan 100% 2. Ppm (Port per milion/bagian per juta) Ppm merupakan satuan yang digunakan untuk larutan yang sangat encer. satu Ppm ekivalen dengan 1 mg zat terlarut dalam 1 L larutan. Ppm = 3. mg zat terlarut L. laru tan Fraksi Mol Fraksi mol adalah perbandingan antara mol suatu komponen dan jumlah mol semua komponen. Atau : Fraksi mol A = Fraksi mol zat terlarut = Fraksi mol zat pelarut = dimana 8 Hal - 1 mol A mol semua komponen mol zat terlarut XT mol zat terlarut mol zat pelarut mol zat perlarut XP mol zat terlarut mol zat pelarut XA = XT + XP = 1 XII SMA IPA, SEMESTER 1, Chem4Fun ‘12 KIMIA Contoh : Hitung fraksi mola H2SO4 dalam larutan yang mengandung 0,56 mol dalam 1 kg air. 1000 g Jawab : mol air = = 55,56 18 g . mol 1 0,56 mol X H SO = = 0,010 (0,56 55,56) mol 2 4. 5. 4 Molaritas Kemolaran/molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter atau jumlah mmol zat terlarut dalam mL larutan. mol zat terlarut massa zat terlarut 1000 Kemolaan (M) = . V laru tan Mr zat terlarut mL. laru tan Contoh : Hitung kemolaran larutan yang mengandung 54 gram NaOH sebanyak 700 mL larutan. Jawab : Mr NaOH = 40 54 gram 1000 Molaritas NaOH = . 1,94 M 40 g mol 700 mL Molalitas (m) Molalitas/kemolalan adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut/1 kg pelarut mol zat terlarut massa zat terlarut 1000 Kemolalan (m) = . kg pelarut Mr zat terlarut P P = massa pelarut (gram) Contoh : Hitung molalitas larutan metil alcohol (CH3OH, Mr = 32) dengan melarutkan 37 gram metil alcohol dalam 1750 gram air. Jawab : 37 g mol zat terlarut = 1,156 mol 32 g .mol 1 1,156 mol kemolalan = 0,680 m 1,750 kg 3 LARUTAN ELEKTROLISIS dan NON ELEKTROLISIS Berdasarkan sifat hantaran listriknya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit (dapat menghantarkan listrik) dan nonelektrolit (tidak dapat menghantarkan listrik) Kuat elektrolisis Lemah Larutan Non elektrolit Zat terlarut yang dapat menghantarkan listrik disebut zat elektrollit. Zat elektrolit biasanya adalah garam, asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah. Elektrolit kuat adalah garam, asam kuat, dan basa kuat. Elektrolit kuat biasanya zat elektrolit dengan (derajat ioniasai) hampir satu. Elektrolit lemah basa zat. Zat elektrolit dengan sangat kecil 1. elektrolit lemah antara lain : asam lemah dan basa lemah. NaCl(ag) Na+(ag) + Cl–(ag) garam H2SO4 asam kuat 2H+(ag) + SO42–(ag) CH3COOH(ag) asam lemah CH3COO–(ag) + H+(aq) NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH–(aq) basa lemah XII SMA IPA, SEMESTER 1, Chem4Fun ‘12 Hal - 2 KIMIA Dalam percobaan, elektrolit kuat dapat menyalakan lampu dengan terang, ada gelombang gas. Sedangkan elektrolit lemah hanya dapat menghasilkan gelombang gas dan kadang-kadang lampu menyala redup. 9 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat kolegatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi bergantung pada jumlah partikel yang terlarut. Sifat ini didasarkan pada Hk Roult : P1 = P10 . X1 Sifat kolegatif larutan meliputi : 1. Penurunan tekanan uap jenuh (p) 2. Penurunan titik beku (Tf) 3. Kenaikan titik didih (Tb) 4. Tekanan osmotik (Tc) P = XT . P2 P = P0 – P Tb = m . Kb Tb = Tb larutan – Tb pelarut Tf = m . Kf Tf = Tf pelarut - Tf pelarut Tc = M . R. T Non Elektrolit P = P0 . XT . i P = P0 – P Tb = m . Kb . i Tb = Tb larutan – Tb pelarut Tf = m . Kf . i Tf = Tf pelarut - Tf pelarut R = M . R. T . i (perhatikan semua dikalikan i) Sifat koligatif Larutan Elektrolit Faktor Van’t Hoff : i = 1 + (n – 1) = derajat ionisasi n = jumlah ion dalam 1 senyawa Keterangan : P = Penurutnan tekanan uap larutan (mmHg) P0 = tekanan uap pelarut murni (mmHg) P = tekanan uap jenuh larutan (mm Hg) XT = fraksi mol zat terlarut Tb = kenaikan titik didih larutan (C) Tf = penurunan titik beku larutan (C) Kb = tetapan kenaikan titik didih molal Kf = tetapan kenaikan titik beku molal m = molalitas larutan Tb = titik (C) Tf = titik beku (C) Tl = tekanan osmotik larutan M = molaritas larutan R = tetapan gas = 0,082 L. atm/mol. K T = suhu mutlak larutan = (273 + C) K Hal - 3 XII SMA IPA, SEMESTER 1, Chem4Fun ‘12 KIMIA Sifat koligati elektrolit > sifat koligatif non elektrolit Perbandingan sifat kologatif untuk larutan berkonsentarsi sama XII SMA IPA, SEMESTER 1, Chem4Fun ‘12 Dua-duanya elektrolit (n sama) Sifat koligatif elektrolit kuat > sifat koligatif elektrolit lemah Hal - 2