Tabel 2.14 PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud

advertisement
BAB 2
BAB 2
2.1
BUKU PUTIH SANITASI
2013
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
Kondisi Geografis
Kepulauan Talaud merupakan bagian integral dari Propinsi Sulawesi Utara,
dengan Ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Manado Ibukota
Provinsi Sulawesi Utara, terletak pada posisi geografis 3º 38‟ 00”- 5 º 33‟ 00” Lintang
Utara dan 126° 38‟ 00” - 127° 10‟ 00” Bujur Timur, di mana batas administrasi
Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
:
Bebatasan dengan Republik Philipina
Sebelah Timur
:
Berbatasan dengan Samudera Pasifik
Sebelah Selatan
:
Berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Talaud
Sebelah Barat
:
Berbatasan dengan Laut Sulawesi
Berada diantara Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao (Republik Philipina), sehingga
Kabupaten Kepulauan Talaud bersama dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe, di
sebut “Daerah Perbatasan“. Kemudian disamping Daerah Perbatasan, karateristik lain
yang cukup signifikan membedakan Kabupaten Kepulauan Talaud dengan Kab/Kota
lain yakni: sebagai Daerah Kepulauan dan Daerah Tertinggal. Kabupaten Kepulauan
Talaud merupakan pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe (pada saat itu masih
Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud), berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun
2002. Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan daerah
bahari dengan luas lautnya sekitar 37.800 km2 dan luas wilayah daratan 1.251,02 Km2.
Terdapat tiga pulau utama di Kabupaten Kepulauan Talaud, yaitu Pulau Karakelang,
Pulau Salibabu dan Pulau Kabaruan.
Administratif
Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki luas wilayah secara keseluruhan baik luas laut
maupun darat sebesar 39.051,02 Km2. Luas tersebut terdiri dari 37.800 Km2 laut
sedangkan luas wilayah daratan hanya sebesar 1.251,02 Km2. Dari luas daratan
tersebut diatas terbagi dalam 19 kecamatan dengan 142 desa dan 11 Kelurahan.
Menurut data yang diperoleh dari Kabupaten Kepulauan Talaud dalam Angka Tahun
2012, Kecamatan Beo Utara merupakan kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 11,58
% dari total luas wilayah kabupaten. Sedangkan luas wilayah terkecil adalah
Kecamatan Miangas yaitu sebesar 0,19 % dari luas wilayah total. Berikut adalah tabel
dan gambar yang menunjukkan luas wilayah per kecamatan (Km2), kelurahan serta
prosentasenya (Tabel 2.1.1 dan Gambar 2.11).
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
NAMA SUB DAS
Essang
Bantane
Sumber : Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tondano
LUAS (Ha)
45463,89
34284,102
18 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
2013
Tabel 2.2: Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan
NAMA KECAMATAN
JUMLAH
KELURAHAN
/DESA
LUAS WILAYAH
ADMINISTRASI
(%) THD
(KM2)
TOTAL
66,03 5,28
Kabaruan
12
Damau
8
49,58 3,96
Lirung
7
31,11 2,49
Salibabu
6
21,8 1,74
Kalongan
5
24,81 1,98
Moronge
6
20,35 1,63
Melonguane
13
77,39 6,19
Melonguane Timur
6
48,35 3,86
Beo
6
70,93 5,67
Beo Utara
8
144,85 11,58
Beo Selatan
7
63,87 5,11
Rainis
11
80,68 6,45
Tampan'Amma
11
124,18 9,93
Pulutan
5
58,81 4,70
Essang
8
94,76 7,57
Essang selatan
9
75,02 6,00
Gemeh
15
137,71 11,01
Nanusa
9
58,4 4,67
Miangas
1
2,39 0,19
TERBANGUN
(%) THD TOTAL
(KM2)
Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud
(Data tidak tersedia)
19 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
2013
Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten/Kota dan Cakupan Wilayah Kajian
15 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
2.2
BUKU PUTIH SANITASI
2013
Demografi
Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Talaud sebanyak 83.441. Kemudian pada tahun
2011 meningkat menjadi 84.378 jiwa, jiwa(Lihat Tabel 2.3). Distribusi / persebaran penduduk di 19 kecamatan terlihat bervariasi, jumlah penduduk tertinggi
berada di Kecamatan Melonguane, yaitu 10.552 jiwa atau sekitar 12,51 persen dari jumlah penduduk Kabupaten, dan memiliki tingkat kepadatan sebesar 136,35
orang perkilometer persegi. Sedangkan wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil yaitu kecamatan Miangas. Kepadatan penduduk rata-rata di
Kabupaten Kepulauan Talaud adalah 67,45 jiwa per kilometer persegi. Jumlah penduduk, laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk disetiap daerah bervariasi
seperti pada table 2.2.2 ( laju pertumbuhan penduduk) dan tabel 2.2.3 (jumlah penduduk, luas dan kepadatan).
Tabel 2.3
Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KK
TINGKAT
PERTUMBUHAN
KEPADATAN PDDK
TAHUN
TAHUN
TAHUN
TAHUN
NAMA
KECAMATAN
Kabaruan
Damau
Lirung
Salibabu
Kalongan
Moronge
Melonguane
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
5039
5482
5482
5544
5566
1391
1402
1402
1402
1599
0.081
0.000
0.011
0.004
0.000
76,31
83,02
83,02
83,96
84,30
4265
4125
4125
4171
4160
1216
1100
1100
1100
1305
0.034
0.000
0.011
0.003
0.000
86,02
83,20
83,20
84,13
83,90
5883
6138
6138
6207
6186
1523
1425
1425
1425
1765
0.042
0.000
0.011
0.003
0.000
189,10
197,30
197,30
199,52
198,84
5627
5561
5561
5623
5567
1528
1418
1418
1418
1618
0.012
0.000
0.011
0.010
0.000
258,12
255,09
255,09
257,96
255,37
3207
3058
3058
3092
3147
856
798
798
798
958
0.066
0.049
0.000
0.011
0.017
129,26
123,26
123,26
124,64
126,84
3564
3510
3510
3549
3539
979
912
912
912
1080
0.023
0.015
0.000
0.011
0.003
175,14
172,48
172,48
174,42
173,91
8665
10.435
10.435
10.552
11.624
2327
2661
2661
2661
2538
0.056
0.049
0.000
0.011
0.092
111,97
134,84
134,84
136,35
150,20
16 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
Melonguane
Timur
Beo
Beo Utara
Beo Selatan
Rainis
Tampan'Amma
Pulutan
Essang
Essang selatan
Gemeh
Nanusa
Miangas
BUKU PUTIH SANITASI
2013
3244
2958
2958
2991
3029
885
785
785
785
1054
0.052
0.097
0.000
0.011
0.013
67,09
61,18
61,18
61,87
62,65
4594
5515
5515
5577
5599
1157
1352
1352
1352
1371
0.294
0.167
0.000
0.011
0.004
64,77
77,75
77,75
78,63
78,94
3746
3599
3599
3639
3639
992
869
869
869
1025
0.058
0.041
0.000
0.011
0.000
25,86
24,85
24,85
25,13
25,12
3607
3499
3499
3538
3435
913
791
791
791
992
0.159
0.031
0.000
0.011
0.030
56,47
54,78
54,78
55,40
53,78
6178
5969
5969
6036
6007
1533
1406
1406
1406
1768
0.219
0.035
0.000
0.011
0.005
76,57
73,98
73,98
74,81
74,45
6059
5495
5495
5557
5621
1511
1239
1239
1239
1769
0.033
0.103
0.000
0.011
0.011
48,79
44,25
44,25
44,75
45,26
2012
1954
1954
1976
2001
595
527
527
527
623
0.084
0.030
0.000
0.011
0.012
34,21
33,23
33,23
33,60
34,02
3432
3401
3401
3439
3410
860
742
742
742
978
0.092
0.009
0.000
0.011
0.009
36,22
35,89
35,89
36,29
35,99
3217
3218
3218
3254
3236
836
722
722
722
1071
0.103
0.000
0.000
0.011
0.006
42,88
42,90
42,90
43,38
43,14
6140
5461
5461
5522
5392
1563
1352
1352
1352
1941
0.043
0.124
0.000
0.011
0.024
44,59
39,66
39,66
40,10
39,15
3512
3335
3335
3372
3265
958
829
829
829
1040
0.003
0.053
0.000
0.011
0.033
60,14
57,11
57,11
57,75
55,91
640
728
728
736
748
177
169
169
169
202
0.069
0.121
0.000
0.011
0.016
267,78
304,60
304,60
308,02
312,87
17 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
2013
Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
TINGKAT
JUMLAH PENDUDUK
NAMA
KECAMATA
N
TAHUN
2013
Kabaruan
Damau
Lirung
Salibabu
Kalongan
Moronge
Melonguane
Melonguane
Timur
Beo
Beo Utara
Beo Selatan
Rainis
Tampan'Am
ma
JUMLAH KK
2014
2015
PERTUMBUHAN
KEPADATAN PENDUDUK
TAHUN
TAHUN
TAHUN
2016
2017
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
2015
2016
2017
2008
2009
2010
2011
2012
5633
5700
5766
5833
5900
2042
2073
2104
2135
2167
0.012
0.012
0.012
0.011
0.012
76,31
83,02
83,02
83,96
84,30
4210
4260
4310
4360
4410
1623
1647
1672
1697
1723
0.012
0.012
0.012
0.011
0.012
86,02
83,20
83,20
84,13
83,90
6260
6334
6409
6483
6557
1325
1344
1365
1385
1406
0.012
0.012
0.012
0.011
0.012
189,10
197,30
197,30
199,52
198,84
5634
5701
5767
5834
5901
1791
1818
1846
1873
1901
0.012
0.012
0.012
0.011
0.012
258,12
255,09
255,09
257,96
255,37
3202
3257
3312
3367
3422
1642
1667
1692
1717
1743
0.017
0.017
0.017
0.016
0.017
129,26
123,26
123,26
124,64
126,84
3529
3519
3509
3499
3489
972
987
1002
1017
1032
0.003
0.003
0.003
0.003
0.003
175,14
172,48
172,48
174,42
173,91
12693
25374
38056
50737
63419
1096
1113
1129
1146
1163
0.999
0.500
0.333
0.250
0.999
111,97
134,84
134,84
136,35
150,20
3067
3105
3143
3181
3219
2576
2615
2654
2694
2734
0.012
0.012
0.012
0.012
0.012
67,09
61,18
61,18
61,87
62,65
5621
5643
5665
5687
5709
1070
1086
1102
1119
1135
0.004
0.004
0.004
0.004
0.004
64,77
77,75
77,75
78,63
78,94
3639
3639
3639
3639
3639
1392
1412
1434
1455
1477
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
25,86
24,85
24,85
25,13
25,12
3332
3229
3126
3023
2920
1040
1056
1072
1088
1104
0.031
0.032
0.033
0.034
0.031
56,47
54,78
54,78
55,40
53,78
5978
5949
5920
5891
5862
1007
1022
1037
1053
1069
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005
76,57
73,98
73,98
74,81
74,45
5685
5749
5813
5877
5941
1795
1821
1849
1876
1905
0.011
0.011
0.011
0.011
0.011
48,79
44,25
44,25
44,75
45,26
18 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
Pulutan
Essang
Essang
selatan
Gemeh
Nanusa
Miangas
BUKU PUTIH SANITASI
2013
2026
2051
2076
2101
2126
1796
1822
1850
1878
1906
0.012
0.012
0.012
0.012
0.012
34,21
33,23
33,23
33,60
34,02
3381
3352
3323
3294
3265
632
642
651
661
671
0.009
0.009
0.009
0.009
0.009
36,22
35,89
35,89
36,29
35,99
3218
3200
3182
3164
3146
993
1008
1023
1038
1054
0.006
0.006
0.006
0.006
0.006
42,88
42,90
42,90
43,38
43,14
5262
5132
5002
4872
4742
1087
1103
1120
1137
1154
0.025
0.025
0.026
0.027
0.025
44,59
39,66
39,66
40,10
39,15
3158
3051
2944
2837
2730
1970
2000
2030
2060
2091
0.034
0.035
0.036
0.038
0.034
60,14
57,11
57,11
57,75
55,91
760
772
784
796
808
1056
1071
1088
1104
1120
0.016
0.016
0.015
0.015
0.016
267,78
304,60
304,60
308,02
312,87
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Pembiayaan sanitasi di Kabupaten Kepulauan Talaud dianggarkan pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU),
Dinas Kesehatan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Adapun realisasi APBD Kabupaten Kepulauan Talaud mengalami fluktuasi selama
lima tahun terakhir tetapi tetap menunjukkan peningkatan pertahunnya seperti terrlihat pada table dibawah ini.
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Kepulauan Talaud
(Rp. 1000)
NO
URAIAN
Penerimaan
1
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1.1
Pajak Daerah
2008
2009
REALISASI
2010
2011
2012
344.133.618
353.432.603
358.600.552
393.197.402
463.260.510
723.759
924.913
1.097.943
1.194.190
2.327.437
19 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
RATA2
PERTUMBUHAN
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
2013
1.2
1.3
Retribusi Daerah
Bagian Laba BUMD
1.633.212
-
1.000.004
-
1.418.116
-
2.537.017
-
2.715.873
-
1.4
Penerimaan Lain-Lain
2.236.678
2.156.481
5.178.794
268.950
5.518.094
2
Dana Perimbangan
2.1
Bagi Hasil Pajak
10.390.123
19.715.967
18.951.584
16.706.713
17.017.427
2.2
Bagi Hasil Bukan Pajak
10.715.975
224.708
216.509
157.093
923.747
2.2
Dana Alokasi Umum
248.890.970
255.090.500
256.907.753
278.637.894
349.375.894
2.3
Dana Alokasi Khusus
62.085.000
59.973.000
45.112.000
45.286.200
54.114.180
2.4
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
1.391.320.
9.858.705
24.498.661
41.439.831
25.420.299
Transfer Pemerintah Provinsi
6.066.581
4.488.325
5.219.191
6.969.513
5.847.559
3.
Pinjaman Daerah
-
-
-
-
-
4.
Bantuan/Hibah
-
-
-
-
-
Pengeluaran
661.461.353
574.009.064
684.492.230
733.098.380
777.386.952
5
Pengeluaran Aparatur Daerah
150.766.215
132.577.205
169.003.127
192.604.065
194.296.188
5.1
Belanja Pegawai
58.358.392
52.704.206
64.446.929
67.885.020
69.378.052
5.2
Belanja Barang dan Jasa
74.131.058
75.199.482
79.881.097
62.651.658
80.457.762
5.3
Belanja Modal
46.731.801
25.160.675
28.498.424
43.014.850
44.655.295
6
Pengeluaran Pelayanan Publik
743.210
1.362.964
416.538
389.097
1.435.306
20 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
7.
BUKU PUTIH SANITASI
Belanja Lainnya
2013
330.730.677
287.004.532
342.246.115
366.544.690
387.164.349
Sumber : Talaud Dalam Angka 2013
Tabel 2.6 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Kepulauan Talaud
NO
URAIAN
REALISASI
2012
2013
1
DINAS PENDIDIAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
37.566.231.284
2
DINAS KESEHATAN
15.265.184.499
3
DINAS PEKERJAAN UMUM
65.099.580.692
4
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
5
DPPKAD
6
7
8
3.178.628.000
11.640.565.025
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
DINAS PENGELOLAAN PASAR, KEBERSIHAN DAN
PERTAMANAN
BADAN PENGELOLAH DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN HIDUP
2.307.548.275
1.982.157.150
2.740.949.000
Sumber : Plafon Anggaran Sementara SKPD (BAPPEDA)
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Per Kapita (data tidak tersedia)
NO
DESKRIPSI
1
Total Belanja sanitasi Kabupaten
2
Jumlah Penduduk
TAHUN
Rata-rata
2009
2010
2011
2012
82.916
83.441
84.378
85.171
21 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
2013
Percepatan pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat utama untuk penciptaan lapangan kerja dan penurunan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi dapat
ditinjau dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Broto (PDRB). Semakin tinggi pertumbuhan PDRB semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi. Laju
pertumbuhan ekonomi yang positif dan cenderung meningkat secara progresif mengindikasikan adanya
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkelanjutan. Kondisi perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun 2011 terus menunjukkan nilai positif. Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar
5,65 persen, angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,51 persen. Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Propinsi
Sulawesi Utara sebesar 7,39 persen, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar 5,65 persen masih berada dibawah
pertumbuhan ekonomi Propinsi Sulawesi Utara.
Tabel 2.14 PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud
Agregat Pendapatan Regional
PDRB - ADHB
PDRB - ADHK
PDRB - ADHB per Kapita
PERTUMBUHAN EKONOMI
**)
***)
2009
682.563,38**)
403.903,09**)
9.002.678
5,15 %
2010
766.673,08**)
426.173,92**)
9.188.977
5,51 %
2011
883.880,82***)
450.246,05***)
10.475.500
5,65 %
: angka koreksi
: angka sangat sementara
Sumber : Talaud Dalam Angka 2012
22 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2012
968,942.94***)
476,735.75***)
11,376,442
2013
BAB 2
2.4
BUKU PUTIH SANITASI
Tata Ruang Wilayah
Tujuan penataan ruang Kabupaten Kepulauan Talaud adalah:
“ Mewujudkan Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai Beranda Depan Indonesia
Timur
Bagian
Utara
dengan
mengandalkan
sektor
perikanan,
pertanian,
perkebunan dan pertahanan keamanan sebagai basis untuk meningkatkan
pendapatan kabupaten ”
Untuk melaksanakan tujuan di atas, maka ada beberapa aspek penting yang dijadikan
sebagai dasar untuk melaksanakan tujuan penataan ruang Wilayah Kabupaten
Kepulauan Talaud , yaitu:
1.
Prioritas Pemanfaatan dan Pengembangan Ruang Fungsi Strategis sebagai
kawasan perbatasan.
2.
Perlindungan Ruang terluar sebagai Fungsi Lindung Untuk pertahanan dan
keamanan.
3.
Pembangunan
Terpadu
Kawasan
perbatasan
dengan
Mengedepankan
Sinergitas dan Menghindari Ego-sektoral.
4.
Optimalisasi Pintu Gerbang Wilayah berbatasan Untuk Meningkatkan Citra
Kawasan Kabupaten Kepulauan.
5.
Menempatkan Ruang Wilayah Kabupaten dalam sinergitas pembangunan
Wilayah Provinsi Sulawesi Utara
6.
Meningkatkan fungsi dan peran Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang
meliputi perkotaan Melonguane (Kabupaten Kepulauan Talaud)
7.
Pembangunan dan penataan Pemukiman serta Sarana dan Prasarana Ekonomi
Rakyat yang berbasis pertahanan dan keamanan Dengan Karakter Desa Pesisir
8.
Mengembangkan Kawasan Unggulan Sektor Perikanan dan Pertanian guna
meningkatkan produktifitas agar lebih maju dan bersaing dengan kabupaten/kota
di Indonesia
9.
Mengembangkan sistem jaringan perekonomian antar pulau sentra produksi,
kolektif dan distribusi, berupa prasarana jalan, energi, informasi-telekomunikasi.
10.
Peningkatan dan pengembangan Kelas Jalan, Pelabuhan dan sarana/prasarana
transportasi lainnya untuk Menunjang perkembangan arus barang sektor
pertanian dan penunjangnya.
11.
Pembatasan Delineasi yang jelas dan informatif terhadap kawasan fungsi
perbatasan.
12.
Pembangunan Kawasan Perkotaan PORODISA (Melongguane, Beo, Rainis,
Lirung, Mangaran) sebagai Kawasan kota didaerah kepulauan yang Mendukung
fungsi strategis pertahanan dan keamanan.
Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud
1.
Kebijakan dan Strategi Dasar
23 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Sesuai dengan kebijakan Nasional penataan ruang, serta visi, misi, dan tujuan
pembangunan Kabupaten Kepulauan Talaud, maka kebijakan dasar penataan
ruang wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud ditetapkan sebagai berikut :
a. Membangun struktur ruang yang berhirarki untuk meningkatkan efisiensi
sarana dan prasarana.
b. Memprioritaskan
pengembangan
pusat-pusat
kegiatan
primer
yang
menyebarkan pengaruh kegiatan dibawahnya.
c. Mempertahankan kawasan lindung sesuai dengan Kepres No. 32 tahun
1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
d. Mengembangkan kawasan budidaya sesuai dengan kebutuhan, potensi,dan
kesesuaian lahan dengan memperhatikan Kepres No. 7 tahun 1989 tentang
Pengelolaan Kawasan Budidaya.
e. Menetapkan kawasan penghasil komoditi unggulan. Potensi perekonomian
wilayah
dengan
komoditi
unggulan
dikembangkan
dalam
konteks
menjangkau peluang pasar yang lebih luas, terutama di kawasan Indonesia
bagian Timur.
f. Membuka peluang bagi penyelesaian konflik kepentingan pemanfaatan
ruang, baik antara kepentingan Provinsi dan Kabupaten; antar sektor; dan
antara fungsi konservasi dengan fungsi budidaya.
g. Membatasi pemanfaatan ruang di daerah permukiman yang berada di
kawasan lindung.
Strategi dasar penataan ruang wilayah di Kabupaten Kepulauan Talaud
ditetapkan sebagai berikut :
1.
Penetapan neraca lahan secara seimbang sesuai dengan amanat UU No. 26
tahun 2007 tentang penataan ruang dan demi kelestarian lingkungan hidup.
2.
Pengalokasian ruang bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkuat kinerja
Kecamatan Melonguane sebagai pusat utama/primer Kabupaten Kepulauan
Talaud. Pusat utama Kabupaten Kepulauan Talaud akan didukung secara
hierarkis oleh pusat-pusat lainnya pada ordinasi yang lebih rendah.
3.
Pengalokasian ruang bagi pengembangan sektor-sektor unggulan.
4.
Pengalokasian ruang berupa sentra-sentra produksi pangan bagi kegiatankegiatan untuk membangun ketahanan pangan di Kabupaten Kepulauan
Talaud.
5.
Pengalokasian ruang untuk infrastruktur kawasan.
2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten
Dalam rangka mewujudkan upaya pengembangan struktur ruang wilayah
kabupaten, kebijakan dan strategi yang diperlukan adalah:
Kebijakan
24 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
a.
BUKU PUTIH SANITASI
Menciptakan kerangka ruang kabupaten yang baru yang merangkai seluruh
kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kerangka ruang yang baru ini dibentuk dengan mempertimbangkan berbagai
aspek pembangunan yang telah eksis.
b. Mempertahankan,
meningkatkan
dan
membangun
jaringan
jalan
di
Kabupaten Kepulauan Talaud yang menjadi bagian dari tulang pembentuk
struktur ruang kabupaten.
c.
Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah kabupaten, terdiri dari dan
dijabarkan dalam bentuk strategi pengembangan struktur ruang wilayah
kabupaten yang mengatur :
- Peningkatan
akses
pelayanan
kawasan
kabupaten
dan
pusat
pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten yang merata dan berhierarki;
dan
- Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu
dan merata di seluruh wilayah Kabupaten.
Strategi
a.
Strategi untuk peningkatan akses pelayanan pusat-pusat pertumbuhan kota
dan kawasan penunjangnya:
- Menjaga keterkaitan antar kecamatan dan kelurahan, antara kawasan
pusat kota dan kawasan sub pusat kota, serta antara kawasan kota dan
wilayah di sekitarnya;
- Mengembangkan pusat pertumbuhan baru sebagai kompensasi menjaga
kelebihan kepadatan di kawasan lainnya;
- Mengendalikan perkembangan kelurahan-kelurahan yang dilalui jaringan
jalan utama ; dan
- Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih
kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah kecamatan dan
sekitamya.
b.
Strategi untuk peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan
prasarana meliputi:
- Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan
pelayanan transportasi;
- Meningkatkan jaringan energi untuk memanfaatkan energi terbarukan dan
tak terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem
penyediaan tenaga listrik; dan
- Meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan
sistem jaringan sumber daya air.
25 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
- Meningkatkan kualitas jaringan pengelolaan limbah diantaranya melalui
penerapan pengelolaan sampah dengan metode 3R
26 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar. 2.3 Rencana Pusat Layanan Kabupaten Kepulauan Talaud
27 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang Kabupaten
Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi:
a.
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung Kabupaten; dan
b.
Kebijakan dan Strategi pengembangan kawasan budidaya Kabupaten
a. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Lindung Kabupaten
Kebijakan
1) Mengkonservasi dan memproteksi kawasan hutan lindung, hutan Kabupaten
dan hutan mangrove untuk fungsi ekologis dan biologis.
2) Meningkatkan kualitas kawasan konservasi alam Kabupaten Kepulauan
Talaud terutama pada kawasan geomorfological disaster.
3) Pengembangan kawasan lindung untuk direhabilitasi / reboisasi pada
kawasan hutan lindung yang mengalami kerusakan, mencegah meluasnya
kerusakan di kawasan lindung. Yang ditempuh dengan cara :
- Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup; dan
- Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup.
Strategi
1) Pemantapan kawasan lindung sesuai dengan fungsinya masing-masing, baik
untuk melindungi kawasan bawahannya, melindungi kawasan setempat,
memberikan
perlindungan
terhadap
keanekaragaman
flora-fauna
dan
ekosistemnya, serta melindungi kawasan yang rawan terhadap bencana
alam;
2) Penetapan batas kawasan lindung sesuai dengan fungsi yang telah di
tetapkan. Setelah mendapatkan kawasan lindung berdasarkan fungsi hasil
super impose rencana tata ruang daerah, maka kawasan tersebut ditetapkan
sebagai kawasan yang tidak boleh dilakukan kegiatan budidaya (produksi,
pembangunan fisik);
3) Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung agar sesuai fungsi
yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya kegiatan budidaya yang terdapat
dalam kawasan lindung, dapat dilanjutkan sejauh hal ini tidak mengganggu
fungsi lindung yang ditetapkan bagi kawasan tersebut. Apabila kegiatan ini
diangap dapat menganggu fungsi lindung, maka perlu dilakukan pembatasan
terhadap pengembangannya atau dihentikan sama sekali. Strategi ini diambil
mengingat
pertimbangan
kebutuhan
pembangunan
dengan
tetap
mengupayakan kelestarian dan keseimbangan lingkungan.
4) Strategi untuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan
hidup meliputi:
28 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
- Menetapkan kawasan lindung di ruang darat, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi;
- Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah
menurun akibat pengembangan kegiatan budidaya, dalam rangka
mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.
5) Strategi untuk pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup meliputi:
- Menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup;
- Melindungi kemampuan lingkungan hidup dan tekanan perubahan
dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap
mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
- Melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya;
- Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak
langsung
menimbulkan
perubahan
sifat
fisik
lingkungan
yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang
pembangunan yang berkelanjutan;
- Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk
menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
- Mengelola
sumber
daya
alam
tak
terbarukan
untuk
menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan
untuk
menjamin
kesinambungan
ketersediaannya
dengan
tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.
b. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya Kabupaten
Kebijakan
1) Memanfaatkan kawasan
hutan lindung, hutan Kabupaten dan hutan
mangrove sebagai kawasan wisata ekologi / ekowisata.
2) Mengembangkan kegiatan budidaya hanya pada lahan yang berfungsi
sebagai kawasan budidaya.
3) Membatasi perkembangan pemanfaatan lahan yang sudah berlangsung di
kawasan lindung, untuk secara bertahap dikembalikan menjadi kawasan
lindung.
4) Kebijakan pengembangan kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf b meliputi:
- Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antarkegiatan
budidaya; dan
29 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
- Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui
daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Strategi
1) Mengoptimalkan aturan pemanfaatan ruang bagi kegiatan budidaya,
sesuai dengan kemampuan daya dukung lingkungannya. Secara umum
pengembangan kawasan budidaya harus didasarkan pada kesesuaian lahan.
Pengembangan kawasan budidaya diarahkan untuk mengakomodasikan
kegiatan produksi, seperti perkebunan, pertanian tanaman pangan lahan
kering,
lahan
basah,
perkebunan,
perikanan,
peternakan,
kegiatan
pertambangan, pariwisata serta permukiman.
2) Pengendalian pemanfaatan ruang guna menghindari konflik antar berbagai
kepentingan karena hal ini sering terjadi, dan akan banyak menimbulkan
permasalahan, yang berdampak pada kurang optimalnya pemanfaatan lahan
karena terjadinya perebutan lahan dari berbagai pihak.
3) Strategi untuk perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan
antar kegiatan budidaya meliputi:
- Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis Kabupaten
untuk pemanfaatan sumber daya alam di ruang darat, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten;
- Mengembangkan kegiatan sektor unggulan khususnya kegiatan jasa &
perdagangan beserta prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk
mendorong
pengembangan
perekonomian
kawasan
dan
wilayah
sekitarnya;
- Mengembangkan kegiatan budidaya untuk menunjang aspek politik,
pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan
teknologi;
- Mengembangkan dan melestarikan kawasan budidaya pertanian pangan
diwilayah Kabupaten untuk membantu ketahanan pangan nasional serta
sebagai bagian dari pengembangan teknologi dan industri pertanian; dan
4) Strategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak
melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan meliputi:
- Membatasi perkembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan
rawan bencana untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan
potensi kerugian akibat bencana;
30 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
- Pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan bencana gempa
bumi (garis sesar), maka diberlakukan kawasan penyangga selebar 100 m
mengelilingi batas kawasan
- Mengembangkan kegiatan budidaya yang dapat mengendalikan dan
mengoptimalkan keberadaan sawah sebagai citra penguasaan teknologi
pangan.
31 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 2.4 Peta Pola Ruang Kabupaten Kepulauan Talaud
4.
32 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
5. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten
Kebijakan
Kebijakan pengembangan kawasan strategis Kabupaten sebagaimana dimaksud
meliputi:
1)
Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman
hayati,
mempertahankan
dan
meningkatkan
fungsi
perlindungan kawasan, dan melestarikan keunikan bentang alam
2)
Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan
perekonomian Kota yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian nasional;
Strategi
1)
Strategi untuk pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup meliputi:
- Menetapkan kawasan strategis Kabupaten berfungsi lindung;
- Mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis Kabupaten yang
berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;
- Membatasi pengembangan prasarana dan sarana di dalam dan di sekitar
kawasan strategis Kabupaten yang dapat memicu perkembangan kegiatan
budi daya;
- Mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan
strategis Kabupaten yang berfungsi sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun; dan
- Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak
pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan
strategis Kabupaten.
2)
Strategi untuk pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam
pengembangan perekonomian Kabupaten meliputi:
- Menetapkan Kawasan Strategis berfungsi ekonomi
- Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya alam,
manusia dan kegiatan budi daya unggulan sebagai penggerak utama
pengembangan wilayah;
- Menciptakan iklim investasi yang kondusif;
- Mengelola pemanfaatan sumber daya alam agar tidak melampaui daya
dukung dan daya tampung kawasan;
- Mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan
kualitas lingkungan hidup dan efisiensi kawasan;
33 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
- Mengintensifkan promosi peluang investasi; dan
- Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan
ekonomi.
6. Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten
Kebijakan
1)
Mengembangkan sistem perkotaan dalam Kabupaten yang sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta fungsi kegiatan
dominannya.
2)
Meningkatkan daya dukung lingkungan alamiah dan buatan serta menjaga
keseimbangan
daya
tampung
lingkungan
untuk
menjaga
proses
pembangunan berkelanjutan.
Strategi
1)
Penyusunan program utama pembangunan, penetapan perkiraan biaya
pembangunan beserta sumbernya, serta pemilihan instansi pelaksana dan
waktu pelaksanaan program pembangunan.
2)
Penetapan peraturan zonasi, ketentuan perijinan, ketentuan insentif dan
disinsentif, serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran pemanfaatan
lingkungan alamiah
7. Kebijakan
dan
Strategi
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Wilayah
Kabupaten
Kebijakan
1)
Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan melalui pengawasan dan
penertiban yang didasarkan kepada RTRW Kabupaten Kepulauan Talaud.
Strategi
1)
Pemberian izin pemanfaatan ruang sebagai salah satu alat pengendalian
pemanfaatan
ruang
dan
merupakan
kewenangan
Kabupaten
agar
memperhatikan dan mempertimbangkan RTRW Kabupaten Kepulauan
Talaud.
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI
PENGEMBANGAN
EKONOMI
KABUPATEN
KEPULAUAN TALAUD
Kebijakan
1) Pengembangan
perdagangan
dan
industri
dengan
mengutamakan
pengembangan industri daerah berbasis sumber daya lokal yang dapat
menyerap tenaga kerja dalam jumlah relatif besar seperti pertanian,
2) perikanan, dan kelautan, pariwisata, dan sumber daya alam lainnya yang
memiliki potensi pengembangan ekspor
34 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
3) Mengarahkan pengembangan industri daerah berorientasi nilai tambah
seperti industri produk turunan kelapa, pala, industri produk turunan hasil laut
seperti ikan layang, tongkol abu-abu, cakalang, dan industri kerajinan rakyat
4) Menciptakan kondisi daerah yang berdaya saing, memiliki nuansa yang
proinvestasi dan bisnis, pro-lingkungan melalui penataan institusi, sistem, dan
prosedur yang transparan serta regulasi-regulasi investasi di daerah
5) Mendorong dan melibatkan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk secara
langsung membantu dalam bentuk asset dan/atau modal serta mendukung
pihak swasta dalam mengelola kegiatan-kegiatan investasi strategis bagi
masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud
6) Mendorong pemerintah Pusat dan Provinsi untuk menfasilitasi dan membantu
bisnis yang masih dihadapkan dengan kendala-kendala internal dan eksternal
seperti manajemen, teknologi, modal kerja, informasi, pemasaran, dan
ketenagakerjaan
Strategi
1) Pengembangan UKM dan Koperasi
2) Peningkatan dan Perbaikan pengelolaan sumber keuangan daerah
3) Mengembangkan praktek-praktek budidaya pertanian dengan menggunakan
teknik seperti pola terasering dan usaha non pertanian yang ramah
lingkungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
sebagai bagian dari upaya mempertahankan daya dukung lingkungan
4) Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu
dengan konsep pengembangan agribisnis
5) Memanfaatkan hasil hutan dan jasa lingkungannya secara optimal
6) Pengembangan
sektor
pariwisata
yang
meliputi pengembangan
dan
pengelolaan objek-objek wisata secara lebih profesional dengan menerapkan
pembangunan pariwisata berkelanjutan, bersinergi, dan terintegrasi sebagai
salah satu penggerak utama ekonomi daerah
7) Meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambahnya
8) Memanfaatkan dan mengelola ruang kawasan jasa dan perdagangan secara
efektif untuk mencapai keuntungan signifikan
9) Membuka keluasaan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan usaha serta
menarik pasar dari kawasan / kabupaten di sekitar Kabupaten Kepulauan
Talaud.
35 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
10) Pengembangan usaha industri pertanian dengan pendekatan kewilayahan
terpadu dengan konsep pengembangan agribisnis, agroteknologi serta
agroriset.
11) Pengembangan pelayanan pendidikan tinggi dengan membangun Politeknik
ataupun sekolah tinggi Pertanian untuk mendapatkan sumber daya manusia
berdaya saing unggulan dan akan menghasilkan penambahan aset modal
sumber daya manusia dimasa mendatang.
12) Pengembangan pelayanan kesehatan pada tingkatan Rumah Sakit Tipe B
sebagai rujukan bagi kawasan kabupaten/kota di sekitarnya.
2.5
Sosial dan Budaya
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Kepulauan Talaud saat ini telah tersedia
hampir disetiap ibukota kecamatan bahkan didalam tata ruang wilayah telah ditetapkan
salah-satu wilyah yaitu Kecamatan Beo sebagai kawasan pendidikan, dimana pada saat
ini telah berdiri perguruan tinggi, “Community College of Talaud” sebagai bakal
universitas di Kabupaten Kepulauan Talaud. Yang menjadi kendala adalah ketersediaan
tenaga pengajar disetiap wilayah apalagi di wilayah-wilayah terpencil dan pulau-pulau
terluar. Di bawah ini adalah sebaran sektor/ fasilitas pendidikan disetiap kecamatan.
Tabel 2.9 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Kepulauan Talaud
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
KECAMATAN
KABARUAN
DAMAU
LIRUNG
SALIBABU
KALONGAN
MORONGE
MELONGUANE
MELONGUANE TIMUR
BEO
BEO UTARA
BEO SELATAN
RAINIS
TAMPAN' AMMA
PULUTAN
ESSANG
ESSANG SELATAN
GEMEH
NANUSA
MIANGAS
JUMLAH
TK
SD
7
6
6
5
3
3
6
2
3
5
4
7
7
2
3
5
10
5
1
90
SLTP
10
9
6
6
3
3
7
4
6
7
6
9
7
3
5
5
11
7
1
115
SLTA
4
2
2
2
1
1
3
1
2
1
2
3
4
1
2
2
3
3
1
40
PT
1
2
2
1
0
0
3
0
2
0
1
1
1
1
1
2
1
1
1
21
Sumber : Talaud Dalam Angka 2012
36 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
1
19
1
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Kemiskinan
Persoalan kemiskinan sudah menjadi permasahan yang hampir tidak dapat di
uraikan penyebabnya karena kompleksitasnya yang multidimensional. Berbagai upaya
pembangunan
disegala
bidang
telah
dilaksanakan
untuk
mengurangi
tingkat
kemiskinan. Upaya yang dilakukan secara berkelanjutan adalah membangun dan
mengembangkan sarana dan prasarana dasar disamping pembangunan ekonomi.
Jumlah KK miskin di Kabupaten Kepulaun Talaud masih sebanyak 8885 KK yang
tersebar diseluruh kecamatan, dapat dilihat pada (tabel 2.5.1.)
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
KECAMATAN
KABARUAN
DAMAU
LIRUNG
SALIBABU
KALONGAN
MORONGE
MELONGUANE
MELONGUANE TIMUR
BEO
BEO UTARA
BEO SELATAN
RAINIS
TAMPAN' AMMA
PULUTAN
ESSANG
ESSANG SELATAN
GEMEH
NANUSA
MIANGAS
JUMLAH
RUMAH TANGGA
INDIVIDU
617
437
484
423
335
133
598
477
541
569
472
692
831
344
346
355
785
385
61
8.885
2455
1758
2297
1790
1420
602
2652
1920
2496
2513
2151
3156
3454
1296
1516
1704
3375
1751
338
38.644
Sumber : Talaud Dalam Angka 2012
Tabel. 2.17 Jumlah Rumah Per Kecamatan ( data tidak tersedia)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
KECAMATAN
JUMLAH RUMAH
KABARUAN
DAMAU
LIRUNG
SALIBABU
KALONGAN
MORONGE
MELONGUANE
MELONGUANE TIMUR
BEO
BEO UTARA
BEO SELATAN
RAINIS
37 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
13
14
15
16
17
18
19
BUKU PUTIH SANITASI
TAMPAN' AMMA
PULUTAN
ESSANG
ESSANG SELATAN
GEMEH
NANUSA
MIANGAS
JUMLAH
38 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
BAB 2
2.6
BUKU PUTIH SANITASI
Kelembagaan Pemerintah Daerah
Gambarr. 2.6 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud
39 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 2.7 Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Talaud
40 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 2.8 Struktur Organisasi Badan Pengelolah Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Talaud
41 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 2.9 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud
42 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gambar 2.10 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah
43 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
BAB 2
BUKU PUTIH SANITASI
Gamabar 2.11 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Talaud
44 | PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
2013
Download