INFORMASI SINGKAT BENIH No.106, September 2010 Xylocarpus granatum Koenig. Taksonomi dan Tatanama Famili: Meliaceae Sinonim: Nama lokal/daerah: Nyirih, Nyireh, Niri yang berbentuk lonjong dengan tepi bundar, putih kehijauan, panjang 5-7 mm. 4 Kelopak bunga berwarna kuning muda dengan panjang 3 mm. Benang sarinya berwarna putih krem dan menyatu di dalam tabung. Penyebaran dan Habitat Nyirih memiliki area penyebaran yang luas, dari Afrika Timur dan Madagaskar melalui India, Sri Lanka, dan Asia Tenggara hingga mencapai daerah tropis Australia dan Polinesia. Jenis ini di Indonesia ditemukan tumbuh di Jawa, Madura, Bali, Kepulauan Karimun Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Sumba dan Irian Jaya. Nyirih tumbuh pada ekosistem bakau yang ditemukan pada habitat berlumpur, di tepi sungai, di sebelah dalam hutan bakau atau di lingkungan payau lainnya yang tidak terlalu asin. Toleran terhadap lingkungan dengan salinitas 0,1 - 3%. Kegunaan Kayunya dapat digunakan dalam pembuatan perahu, perkakas dan kayu bakar. Kulit batangnya dikumpulkan karena kandungan taninnya yang tinggi, yaitu >24% berat kering dan digunakan sebagai pewarna pakaian. Akarnya secara lokal digunakan sebagai obat kolera dan disentri. Nyirih bersama-sama dengan jenis Mangrove lainnya dipakai pula untuk kegiatan rehabilitasi lahan atau mereklamasi kawasan pantai. Deskripsi Botani Nyirih merupakan salah satu jenis pohon penyusun ekosistem bakau. Pohon ini dapat mencapai tinggi antara 10-20 m. Memiliki banir yang melebar ke samping, meliuk-liuk dan membentuk celahan-celahan. Batangnya seringkali berlubang, khususnya pada pohon yang lebih tua. Kulit kayu berwarna coklat mudakekuningan atau abu-abu, tipis dan mengelupas. Daunnya majemuk berseling tidak berdaun penumpu dengan anak daun tersusun berpasangan (umumnya 2 pasang bertangkai) dan kadangkadang ada pula yang menyendiri. Bentuknya elips - bulat telur terbalik dengan ujung membulat berukuran 4,5 - 17 cm x 2,5 - 9 cm. Bunganya harum dengan dua jenis kelamin atau betina saja. Tandan bunga (panjang 2-7 cm) muncul dari dasar (ketiak) tangkai daun dan tangkai bunga panjangnya 4-8 mm. memiliki daun 4 mahkota Penampakan Pohon Nyireh Deskripsi buah dan benih Nyirih berbeda dengan penyusun ekosistem bakau pada umumnya, yaitu bersifat vivipari yang mana bijinya berkecambah sewaktu masih melekat pada ranting di pohonnya. Nyirih memiliki buah kapsul, dengan permukaan halus berkayu, berbentuk bulat, berwarna hijau atau kuning kecoklatan dengan garis tengah hingga 25 cm dan berat mencapai 1-2 kg. Buah akan pecah saat kering. Di dalam buah terdapat 6-18 biji yang berbentuk persegi empat dengan panjang hingga 6 cm dan berwarna coklat. Pembungaan dan Pembuahan Pembungaan nyirih biasanya pada awal musim hujan, meskipun tercatat dapat berbunga sepanjang tahun dan berlangsung dengan interval 3-4 bulan. Kadang kala pohon nyirih berbunga dengan lebat tetapi tidak menghasilkan buah. Bunga kemungkinan diserbuki oleh serangga berlidah pendek seperti lebah. Musim berbuah mulai dari Juli sampai Agustus dan dari November sampai Desember. Biasanya hanya satu buah yang terbentuk dalam satu tandan. Pada Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan biji terdapat jaringan gabus yang diadaptasikan untuk penyebaran melalui media air dan secara alami biji akan berkecambah meskipun masih mengapung di atas air. Bijinya akan dianggap matang jika berumur 10 bulan setelah pembungaan. dengan baik. Selama penyimpanan, sebaiknya diupayakan biji mengapung dengan radikel yang mengarah ke bawah. Biji-biji ini tidak memungkinkan disimpan lebih dari sepuluh hari karena sebagian besar dari biji ini akan segera berkecambah. Panen Buah Buah yang matang ditandai dengan kulit buahnya yang berwarna coklat tua atau permukaan buahnya telah pecah. Musim pengumpulan buah adalah pada bulan September, Oktober dan November. Pengumpulan buah ini dilakukan dengan memetik langsung buah yang mulai pecah atau mengumpulkan buah atau biji yang jatuh yang masih segar dan tidak rusak. Buah yang telah matang akan mengapung di air, tetapi buah yang belum matang akan tenggelam dan membusuk. Secara alami buah yang mengapung perlahan-lahan akan pecah dan biji-biji akan menyebar. Penaburan dan Perkecambahan Nyirih ditabur langsung pada polybag secara hatihati dengan radikel mengarah ke bawah. Biji seharusnya tidak ditenggelamkan ke dalam tanah, yang mana hal ini akan menyebabkan biji akan membusuk. Jaring penaung sebaiknya dipasang untuk mengurangi cahaya matahari sampai 30%. Setelah satu setengah bulan jaring penaung ini dibuka. Penyiraman dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari pada pembibitan Mangrove yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut. Sementara anakan nyirih pada pembibitan yang ditempatkan pada pengaruh pasang surut, maka penyiraman dilakukan satu kali pada saat pasang terendah. Masalah Kesehatan Ketam seperti Neoepisesarma lafondi dan Cardiosoma carnifex kadang-kadang memakan daun dari anakan muda. 1.Ranting; 2. Bunga Betina; 3. Buah Pengolahan dan Penanganan Buah dan Benih Buah yang telah dikumpulkan selanjutnya diapungkan dengan air tawar. Buah akan pecah dengan sendirinya dan biji yang baik akan mengapung. Biji yang mengapung inilah yang dikumpulkan dan dipilih biji yang memiliki berat lebih dari 30 gr. Penyimpanan dan Viabilitas Biji dalam penyimpanan mengalami penurunan viabilitas yang sangat berarti, oleh karena itu biji hanya memungkinkan disimpan untuk sementara waktu. Caranya dengan merendam biji yang telah dipilih di dalam ember (diameter 25 cm x 31 cm) yang berisi air tawar pada tempat yang ternaungi Daftar Pustaka Prohati. Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Indonesia Xylocarpus. Diakses tgl 15/06/2010 Peter K L Ng dan N Sivasothi. 2001. Guide to the Mangrove of Singapore. Wetlands International Indonesia Programme Xylocarpus. Diakses tgl 15/06/2010. Hachinohe, H., Suko, O. dan Ida, A. 1998. Nursery Manual for Mangrove Species at Benoa Port in Bali. The Development of Sustainable Mangrove Management Project. Ministry of Forestry and Estate Crops Indonesia and Japan International Coorporation Agency. Taniguchi, K., Takashima S. dan Suko, O. 1999. The Silviculture Manual for Mangroves in Bali and Lombok. The Development of Sustainable Mangrove Management Project. Ministry of Forestry and Estate Crops Indonesia and Japan International Coorporation Agency DISIAPKAN OLEH BPTH SULAWESI Penulis : Rismawati dan Hadi Yusuf (BPTH Sulawesi) BPTH SULAWESI Jl.Perintis Kemerdekaan Km.17,5 Makassar Telepon/Fax : (0411) 550076/554501 Website : www.bpthsulawesi.net Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan