POKOK BAHASAN 11. BUAH Berdasarkan derajad kekerasan perikarpium (dinding buah) buah dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu buah kering,dan buah buah berdaging. Pada buah yang berdaging, perikarpium, yang berasal dari dinding ovarium terdiferensiasi menjadi epikarpium, mesokarpium dan endokarpium. Endokarpium biasanya keras dan mengandung sel batu. Pada buah kering perikarpium sering mempunyai jaringan sklerenkimatis. Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk membuka (merekah) atau tidak pada waktu masak. Gambar 11.1 Diagram Perkembangan buah perkembangan buah 11.1. Perkembangan buah Secara normal perkembangan buah terjadi setelah pembuahan. Bakal buah meluas ke arah plansenta dan ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh adanya 2 proses, yaitu pembelahan sel, yang diawali oleh membesarnya sel, sebelum pembelahan mitosis dan pembesaran sel selanjutnya. Biasanya awal terjadinya pembesaran sel tergantung pada pembelahan sel dan dimulai sebelum anthesis, kemudian berlanjut sampai buah nyata. Tingkat ini kemudian secara berangsur diganti dengan pembentangan sel, dan diikuti oleh pertumbuhan memanjang. Pada beberapa macam buah, perkembangan ruang antar sel pada parenkim yang berdaging, mendukung bertambahnya volume. Pada apel misalnya, 25% volume ditempati oleh ruang udara, sehingga separo dan pertumbuhan volume terjadi lebih cepat dan path penambahan berat yang mengikutinya. Pada anggur berlawanan keadaannya, bertambahnya berat lebih besar dan path volume pada akhir pertumbuhan. Periode tingkat perkembangan buah berbeda, diikuti pula oleh pertumbuhan komponen buah seperti perikarpium, kulit biji, endosperm dan embrio. Faktor yang mempengaruhi perkembangan buah adalah faktor dalam dan faktor luar. Salah satu faktor thiam athlah perkembangan biji. Universitas Gadjah Mada 1 11.2. Struktur buah Apabila bakal buah berkembang menjadi buah, dinding ovarium menjadi perikarpium. Perikarpium terdiri dari sel-sel parenkim, jaringan pembuluh dan lapisan epidermis dalam dan luar. Selama pemasakan sel jumlah perikarpium sel bertambah. Jaringan dasar secara relatif tetap homogen dan parenkim terdiferensiasi menjadi parenkim dan jaringan sklerenkim. Perikarpium mungkin terdiferensiasi menjadi 3 bagian yang secara morfologi berbeda yaitu eksokarpium, mesokarpium dan endokarpium. Masing-masing merupakan lapisan terluar, bagian tengah dan lapisan terdalam. Kadang-kadang eksokarpium dan endokarpium merupakan epidermis luar dan dalam dinding ovanium. Dinding ovarium menyelubungi ovanium dimana biji dihasilkan. Jaringan pembuluh barvaniasi untuk setiap jenis buah dan terdapat pada perikarpium. Struktur perikarpium menunjukkan variasi yang luas untuk setiap jenis atau tipe buah. Ada 2 macam tipe perikarpium, yaitu parenkimatis pada buah berdaging dan sklerenkimatis pada buah kering. Pada Glicyne, susunan lapisan perikarpium dari luar ke dalam adalah eksokarpium terdiri dari lapisan epidermis dan hipodermis, keduanya dengan dinding sel yang tebal, mesokarpium dengan yang parenkimatis, endokarpium terdiri dari beberapa lapisan sel sklerenkim dan epidermis dalam. Pada buah polongan apa waktu masak karpel memisah sepanjang sutur atau kampula yang mengelilingi buah, meninggalkan biji yang melekat pada rusuk yang membentuk suatu kerangka di sekitar sekat. Pisang (Musa acuminata) mempunyai tipe ovarium inferior dengan 3 karpel. Ovarium ini kemudian muncul sebagai buah yang mempunyai biji, atau buah tanpa biji (partenokarpi). Buah yang berbiji partenokarpi mempunyai struktur sama pada awal perkembangan. Akhirnya ovulum pada buah partenokarp mengalami degenerasi, dan lokulus ditutupi oleh daging buah yang berasal dari porikarp dan sekat. Daging buah kaya akan amilum. Pada varietas yang berbiji, biji yang masak hampir memenuhi lokulus, dan daging buah sangat tipis. Ikatan pembuluh bersama dengan lateks, terselubung dalam jaringan parenkim dinding buah. Berbeda dengan pisang, buah tomat (Lycopersicon esculentum) mempunyai karpel yang terdiri atas jaringan berdaging terdiri atas perikarpium, sekat dan plasenta. Jaringan plasenta meluas, memasuki ruang-ruang antara ovulum. Plasenta menutup lokulus dan terselubung oleh ovulum. Jaringan antara ovulum berisi gelatin pada waktu buah masak. Perubahan warna kulit buah selama pemasakan disebabkan adanya transformasi kioroplas menjadi kromoplas. Universitas Gadjah Mada 2