Pertanyaan Mengenai Alkitab pada Kitab Maleakhi P: Dalam Maleakhi 1:1, kapan kitab Maleakhi ditulis? J: Ketika kitab Maleakhi tidak mengatakannya, kitab ini mungkin ditulis antara tahun 470 dan tahun 460 S.M. Tiga alasan adalah bahwa Bait suci dibangun selama beberapa waktu, tembok dibangun, dan Maleakhi menggunakan sebuah perkataan pada gubernur yang hanya diketahui dalam masa setelah pengasingan. P: Dalam Maleakhi 1:1, apakah Maleakhi adalah nama yang sebenarnya, atau apakah ia menyebut dirinya seorang utusan? J: Umat Kristen awal tidak setuju. 1. Kata “Maleakhi” dapat berarti utusan, dan digunakan sebagai “utusan” dalam Maleakhi 3:1. Tidak seperti Zakharia, Abraham, dan nama lain, nama ini tidak diketahui sebagai sebuah nama pribadi seseorang dimanapun. 2. Nama lain, seperti Daud, yang tidak diketahui sebagai nama dimanapun itu. Nama ini mungkin adalah bentuk pendeknya dari “Maleakhiyah” “Yahweh adalah utusanku” atau semacamnya. Maleakhi 3:1 kemungkinan besar adalah sebuah permainan kata pada nama Maleakhi. P: Dalam Maleakhi 1:1, apakah kitab Maleakhi ditulis oleh seorang malaikat? J: Kata “Maleakhi” dapat berarti utusan. Dalam bahasa Yunani, kata untuk utusan (angelos) juga berarti malaikat. Namun, tidak ada bukti selain dari nama Maleakhi untuk mendukung pemikiran bahwa Maleakhi adalah seorang malaikat. P: Dalam Maleakhi 1:1, apakah pekerjaan Maleakhi meringankan kesedihan bangsa Yahudi, karena nubuat dari Hagai dan Zakharia gagal melakukannya, seperti yang dikatakan kaum skeptis? J: Tidak dan tidak. Maleakhi 1-2 yang terutama bukanlah untuk meringankan atau menggembirakan bangsa Yahudi. Lebih lagi, ini adalah penjelasan, yang menunjukkan bahwa penyembahan yang tidak jujur tidak berarti bagi Tuhan. Maleakhi 3 dan 4 adalah tentang menghukum dan meringankan, dan agak menakutkan. Dalam Perjanjian Baru, Kitab Wahyu memiliki sebuah bunyi yang sama. Ketika nubuat Hagai dan Zakharia belum terjadi pada masa Maleakhi, baik masa sebelum Kristus dan sekarang manusia mengetahui nubuat itu berhubungan dengan Mesias. Beberapa nubuat, seperti dalam Zakharia 12-14 akan digenapi dalam hari kedatangan Kristus yang kedua. P: Dalam Maleakhi 1:1-4, bagaimana Allah mencintai Yakub dan membenci Esau? J: Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban ini. Manusia, bukan sebuah pribadi: konteks tentang ini dinyatakan untuk menjadi “tanah” (Maleakhi 1:3) dan mengenai seorang ”yang fasik” (Maleakhi 1:4). Ini ditulis jauh setelah Esau meninggal. When Critics Ask hal.323 membahas aspek ini lebih dalam. Kadar kasih: Ini adalah juga sebuah idiom bangsa Yahudi yang disebut persamaan yang berlawanan. Ayat ini menunjukkan bukan kebencian pada keturunan Esau, kecuali perbedaan antara kadar kasih yang diberikan pada Yakub dan yang diambil dari Esau. Lihat pembahasannya dalam Roma 9:13 untuk informasi lebih lengkap mengenai Allah memiliki “hak” untuk memiliki kasih yang istimewa untuk beberapa orang yang Ia ambil dari yang lain. 1 Istilah dari sebuah perjanjian: Kata-kata ini: “kasih” dan “benci” ditemukan dalam perjanjian pada masa kini. Ia memberikan tiga referensi dari tempat-tempat dimana “kasih” dan “benci” digunakan dalam perjanjian kekuasaan raja untuk menunjukkan “dipilih” dan “ditolak”. Ini sesuai dengan Perjanjian Lama yang menggunakan “kasih-perjanjian”, yang mana berarti hanya hal utamanya adalah sebuah pilihan dan selanjutnya yaitu sebuah perasaan. P: Dalam Maleakhi 1:4, mengapa Allah ingin menghentikan keturunan Esau (bangsa edom) dari pemulihan atau pembangunan kembali? J: Ini adalah bagian dari hukuman untuk bangsa Edom. P: Dalam Maleakhi 1:6-8,12; 2:1, bagaimana orang percaya terkadang gagal untuk menghormati Tuhan yang itu adalah sebuah keharusan? J: Mereka dapat gagal menghormati Tuhan dalam empat cara. Sikap: Mereka dapat gagal untuk berterima kasih, menghormati, menghargai, dan mereka dapat meragukan campur tangan Allah. Orang percaya dapat memiliki sedikit kasih terhadap Allah dan orang lain. Perkataan: Mereka tidak dapat menghargai Tuhan dalam mereka berkata kepada orang lain tentang Dia. Sebagai tambahan khususnya dengan mengatakan hal-hal yang buruk, mereka dapat memiliki nada bicara yang santai yang menunjukkan kurangnya sikap hormat. Perbuatan: Mereka mungkin tidak menurut dan melakukan hal-hal yang Tuhan tidak inginkan mereka lakukan. Roma 14:23 mengatakan bahwa apapun yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Kelambanan: orang percaya dapat juga tidak melakukan apa yang Tuhan inginkan, atau mereka melakukannya dengan setengah hati. Yakobus 4:17 mengatakan bahwa ketika orang mengetahui apa yang seharusnya mereka lakukan dan tidak melakukannya, itu adalah dosa. P: Dalam Maleakhi 1:10, mengapa Tuhan seakan jauh sekali di sini hanya untuk meminta Bait suci ditutup? J: Tuhan tidak hanya mengabaikan penyembahan dan pengorbanan yang setengah hati dan tidak jujur, tapi juga hal-hal yang menjengkelkan Tuhan. P: Dalam Maleakhi 1:11, mengapa Maleakhi menyebutkan penyembahan dari bangsabangsa di dunia di sini? J: Ini diartikan untuk mengejutkan. Kata pertama dalam bahasa Ibrani dapat diterjemahkan “Ya, pastinya!” Maleakhi mengatakan ini akan terjadi dengan atau tanpa kemenenurutan dari imam Yahudi. Tidak hanya ingin agar bangsa-bangsa dunia menyembah Tuhan, tapi korban dipersembahkan dimanapun. Seluruh imam Yahudi mengetahui bahwa korban pada saat itu hanya dipersembahkan dalam tempat suci “mereka”. P: Dalam Maleakhi 1:13-14, kapankah penyembahan menjadi sesuatu yang menyusahkan bagi Tuhan? J: Ketika penyembahan itu dibuat-buat, setengah hati, atau munafik, penyembahan tidak hanya menjemukan bagi beberapa orang yang berpura-pura ingin menyembah, itu juga bisa menjemukkan dihadapan Tuhan. P: Dalam Maleakhi 2:3, bagaimana Tuhan dapat mematahkan lengan mereka? J: Ada tiga penjelasan. Hasil panen: Tuhan dapat membuat benih-benih dari para petani untuk tidak tumbuh dengan baik, karena mereka tidak memberikan perhatian yang layak pada Tuhan. Anak-anak: Tuhan dapat membuat anak-anak mereka mati, seperti yang dilakukan Tuhan pada anak pertama Daud dan Betseba, seperti yang dikatakan dalam 2 Samuel 12:14,18. 2 Secara umum, Tuhan dapat membuat buah dari dari para pekerja menjadi tidak berbuah, dihadapan mata mereka sendiri. P: Dalam Maleakhi 2:6, bagaimana Lewi mengikut pada Tuhan dalam kebenaran dan damai, karena Lewi dan Simeon menyesatkan seluruh isi sebuah kota dan membunuh mereka, seperti dikatakan dalam Kejadian 34:25? J: Dua hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban ini. Pengampunan: Ketika Tuhan mengampuni manusia, Ia mengampuni mereka sepenuhnya dan memperhitungkan dosa mereka seakan-akan tidak pernah dilakukan. Inilah mengapa tidak hanya Lewi, tapi orang lain seperti Daud dianggap benar oleh Tuhan, bukan karena mereka tidak melakukan perbuatan dosa, tapi karena Tuhan membuat mereka benar setelah mereka berdosa dengan mengampuni dosa mereka dan menyucikan mereka. Kehidupan: Tak seorangpun yang adalah seorang anak Allah terus-menerus berbuat dosa, seperti yang dikatakan dalam 1 Yohanes 3:6-9. P: Dalam Maleakhi 2:8, bagaimana imam dan penginjil yang menyimpang membuat orang lain tersandung? J: Penginjil dan imam yang munafik mempengaruhi orang lain dengan menunjukkan dengan keliru bahwa kebenaran dan kemenurutan tidaklah penting bagi Tuhan. Meskipun demikian, mereka adalah imam dan mereka melarikan diri dari perbuatan itu, - setidaknya sampai mereka dihakimi. Sebagai tambahan, orang yang menaruh kepercayaan pada imam daripada ke Tuhan, akan tersandung ketika mereka melihat imamnya itu jatuh. P: Dalam Maleakhi 2:8, apakah kita memiliki alasan yang baik untuk tersandung ketika kita melihat imam dan penginjil yang menyimpang? J: Tidak. Umat Kristen awal mempunyai begitu banyak alasan seperti yang kita miliki saat ini, namun tetap saja tidak ada alasan bagi mereka. Yudas Iskariot adalah salah satu dari dua belas murid, yang sebelumnya ia adalah pencuri, dalam Yohanes 12:6. Yudas, seperti yang lain, dapat mengusir setan dan mengajarkan Injil, dalam Matius 10:1,7-8. Izebel menyesatkan banyak orang dalam Wahyu 2:20-23. Diotrefes adalah seorang pemimpin gereja yang menolak untuk mengakui kewenangan Yohanes dalam 3 Yohanes 1: 9-10. Rasul palsu tidak mengakui kewenangan Paulus dalam 2 Korintus 11:5-7. Bahkan Petrus munafik terhadap orang kafir ketika Paulus melawannya dalam Galatia 2:11-16. Bahkan Paulus dan Barnabas, pekabar injil yang mencintai Tuhan, tidak setuju dengan keras ketika Markus menemani mereka, dalam Kisah para rasul 15:36-41. (Walaupun mereka nyatanya kemudian keliru, seperti yang ditunjukkan dalam 2 Timotius 4:11.) Namun, orang seperti ini tidak seharusnya tersandung kepercayaan mereka, jika kepercayaan, harapan, dan pengajaran didasarkan pada Tuhan, bukan manusia. Pengajar yang salah selalu hadir, tapi kita harus memberi perhatian pada mereka (2 Timotius 3:5), dan kita tidak boleh bermalas-malasan (2 Tesalonika 3:6) dan mereka yang menolak pengajaran para rasul (2 Tesalonika 3:14-15). Sebagaimana bagi mereka yang mengajar injil yang benar dengan tidak jujur, diluar dari keirihatian dan perselisihan, dan menimbulkan masalah bagi Paulus, Paulus mengatakan untuk bersuka karena mereka mengajarkan injil yang benar, dalam Filipi 1:15-18. P: Dalam Maleakhi 2:9, mengapa ini adalah kebebasan yang adil bahwa Tuhan membuat para imam menjadi hina dan rendah di mata orang lain? J: Imam yang berlaku buruk membuat nama Tuhan tidak dihargai dihadapan orang lain, maka ini sesuai jika orang lain juga tidak menghargai para imam. Imam yang berkelakuan buruk 3 membuat mereka tersandung, dan jika mereka akhirnya dihina, lalu orang lain tidak akan memberi perhatian pada mereka dan lebih tersandung. P: Dalam Maleakhi 2:10, bagaimana Allah adalah Bapa kita di sini? J: Allah adalah Bapa kita dalam lebih dari satu pengertian. Namun, Maleakhi 2:10 menyebutkan Allah adalah sang Pencipta, maka ini kemungkinan besar mengarahkan pada Allah sebagai Pencipta semua manusia. Ketika “Bapa” dapat mengarahkan pada Yakub sebagai nenek moyang dari bangsa Yahudi, ini lebih mungkin diarahkan pada Pencipta kita. P: Dalam Maleakhi 2:11, bagaimana manusia menikahi anak perempuan dari allah asing? J: Ungkapan puitis ini berarti laki-laki menikahi perempuan yang menyembah para dewa. P: Dalam Maleakhi 2:14-16, haruskah bangsa Yahudi di masa lalu tidak menceraikan istrinya, atau menceraikan istri mereka yang menyembah berhala seperti yang dinyatakan oleh Ezra 10:11-44? J: Maleakhi berbicara mengenai laki-laki Yahudi menceraikan istri-istri Yahudi mereka dan menikahi istri yang menyembah berhala. P: Dalam Maleakhi 2:16, mengapa Tuhan membenci perceraian? J: Maleakhi 2 menyatakan bahwa alasannya adalah bahwa Tuhan menharapkan dan memaksudkan agar keduanya menjadi satu dan tetap satu. Seringkali ada sebuah kesedihan hati diantara orang dewasa dalam sebuah perceraian. Betapa lebih sulit hal seperti ini pada anak-anak. 1 Korintus 7:14 menyebutkan anak-anak sebagai bagian dari alasan seorang perempuan harus tetap dalam pernikahan dengan bahkan seorang suami yang tidak dipercaya. P: Dalam Maleakhi 2:17, bagaimana perkataan beberapa orang menyusahi Tuhan? J: Beberapa doa Tuhan menjawabnya dengan “tidak”, karena jawaban itu tidak baik bagi kita atau yang lain. Namun, doa lainnya, Tuhan telah mengatakan Ia tidak akan menjawabnya sama sekali, dan ini hanya menyusahkan Tuhan. Ada sedikitnya empat belas alasan Tuhan tidak menjawab doa. Terkadang manusia tidak mengerti apa yang mereka doakan karena sedikitnya dua belas alasan. 1. Agar tidak pergunakan untuk memuaskan diri kita. Yakobus 4:3 2. Permintaan pastinya harus hal-hal yang baik. Matius 7:11 3. Ini bukanlah kehendak Tuhan untuk memilikinya. Markus 14:36 4. Ia mendengar, tapi kita harus menunggu. Daniel 10:12-14 5. Doa-doa kita hanyalah pengulangan yang bertele-tele. Matius 6:7 6. Sebelumnya kita harus bertekun dengan sungguh-sungguh. Lukas 11:5-10, 18:1-7 7. Kita menjunjung dosa dalam hati kita. Mazmur 66:18-19, atau kita adalah orang fasik, Amsal 15:29. Tuhan tidak mendengar doa kita ketika kita memilih untuk tidak mendengarkan Tuhan. Zakharia 7:11-14. 8. Kita membutuhkan kontrol diri, 1 Petrus 4:7, atau adalah orang yang menduakan hati. Yakobus 1:7,8 9. Kita telah berbuat dosa, seperti perceraian. Maleakhi 2:13-14 10. Kita mengabaikan Tuhan dan hukumNya. Zakharia 7:13; Amsal 28:9 11. Kita mengabaikan tangisan si miskin. Amsal 21:13 12. Kita tidak memperhatikan istri-istri kita. 1 Petrus 3:7 13. Tuhan tidak akan mendengar jika mereka tetap menyembah dewa-dewa baal. Yehezkiel 8:8-18 14. Tangan mereka dipenuhi darah. Yesaya 1:15 4 P: Dalam Maleakhi 3:1-3, siapakah utusan disini? J: Utusan yang pertama adalah Yohanes Pembaptis, seperti yang ditunjukkan oleh Matius 11:10 dan Lukas 7:27. Irenaeus (menulis tahun 182-188 A.D.) dalam Against Heresies buku seri 3 bagian 11 juga mengatakan ini adalah Yohanes Pembaptis. Setelah Tuhan disebutkan, utusan dari perjanjian dalam hal ini adalah Yesus Kristus. P: Dalam Maleakhi 3:1, apakah Yesus Kristus adalah seorang malaikat? J: Tidak, bukan dalam pemahaman pengertian yang normal. Yesus adalah utusan Allah. Dalam pemikiran yang lebih luas, karena seorang malaikat adalah seorang utusan, seseorang dapat mengatakan Yesus menampilkan peran sebagai utusan atau malaikat. Namun, dalam pemikiran yang biasa, Yesus bukanlah seorang malaikat menurut Ibrani 1:5,6, dan Ibrani 2:16-17 menunjukkan Yesus datang dengan keadaan seperti manusia pada umumnya bukan seperti malaikat. P: Apakah Mal 3:6, menunjukkan bahwa Tuhan akan selalu berkomunikasi dengan pewahyuan dan injil yang baru, seperti yang dinyatakan oleh beberapa orang Mormon? J: Pengikut Mormon seperti Van Gordon menyatakan bahwa karena Tuhan tidak berubah, dan Tuhan pernah menggunakan pewahyuan dan injil yang baru, Tuhan harus selalu melakukannya. Secara logis, seseorang tidak seharusnya bingung mengenai metode Tuhan, yang dapat berubah, dari Tuhan sendiri, yang tidak berubah. Satu sifat kunci Allah adalah bahwa Ia tidak berdusta (Bilangan 23:19), dan Tuhan tidak menentang diriNya sendiri. Sekarang beberapa nabi Mormon telah memberikan pengajaran yang sangat aneh. Seperti contohnya, Brigham Young mengajarkan bahwa “Adam adalah tuhan dan Bapa kita, kita harus berubah hanya bersamanya denganNya (Journal of Discourses volume 1 hal.50-51). Seseorang tidak seharusnya mencoba untuk membenarkan pengajaran yang aneh, termasuk milik Brigham Young, dengan menyembunyikan pemikiran bahwa Tuhan harus berubah. P: Dalam Maleakhi 3:8-10, bagaimana bisa manusia menipu Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Kuasa? J: Terlihat jelas, Tuhan tidak akan “ditipu” dari pujian, penghargaan, dan persembahan dimana Ia mempunyai hak atas itu kecuali kalau Ia mengijinkan diriNya sendiri untuk diperlakukan demikian, dengan memberikan kita kebebasan untuk memilih melakukannya. Namun, Tuhan tidak berpura-pura, dan pada akhirnya, tak seorangpun bisa melarikan diri dari segala sesuatu. P: Dalam Maleakhi 3:10, haruskah orang percaya mempersempahkan uang persepuluhan saat ini? J: Sejak kematian dan kebangkitan Kristus, umat Kristen dituntun oleh Roh, bukan dengan hukum taurat (Galatia 5:18). Lihat juga Kolose 2:14, maka kita tidak mempunyai sebuah “aturan” bahwa kita harus memberi persembahan dengan tepat sepuluh persen. Namun, karena kita membaktikan kehidupan kita pada Kristus, banyak umat Kristen memberi lebih dari sepuluh persen, bukan untuk mengikut pada aturan, tapi karena kecintaan dan ucap syukur pada Kristus. P: Apakah Maleakhi 3:10 mengajarkan bahwa persembahan persepuluhan akan selalu membantu kita dalam hal keuangan dalam kehidupan ini? 5 J: Tidak. Kita mungkin nantinya menjadi orang yang kaya secara materi seperti Yesus, Paulus, dan semua para rasul. Tak satupun dari mereka mempunyai banyak kekayaan dunia yang mana dibicarakan itu. P: Dalam Maleakhi 3:14, mengapa beberapa orang berpikir ini sia-sia untuk beribadah Tuhan? J: Dari sudut pandang duniawi, beberapa kali ini adalah bodoh dalam hal keuangan dan bahaya secara fisik untuk beribadah kepada Tuhan. Namun, 1 Korintus 1:18-26 mengatakan bahwa kebijaksanaan Allah adalah kebodohan bagi dunia. Dari pandangan rohani, beribadah kepada Tuhan adalah investasi jangka panjang yang paling bijak untuk masa depan yang kita inginkan. Poin kedua adalah bahwa ini sia-sia untuk beribadah pada Tuhan dengan setengah hati. Seperti yang dikatakan dalam Yakobus 1:6-8, hati yang mendua tidak akan menerima apapun dari Tuhan. P: Apakah Maleakhi 4:1 dan Amos 2:9 mengajarkan penghancuran seperti yang dikatakan beberapa Para Pengikut Adven Hari Ketujuh? J: Tidak. Ketika Maleakhi 4:1 mengatakan orang fasik akan dibakar seperti tunggul tanpa akar atau cabang. Tidak bercabang berarti tidak ada keturunan, dan tidak ada akar berarti dihancurkan seperti halnya mereka tidak pernah bisa bertumbuh lagi. P: Dalam Maleakhi 4:2, bagaimana surya kebenaran terbit dengan kesembuhan pada sayapnya? J: Terdapat dua aplikasi dari ungkapan puitis yang indah ini. Secara individu, Tuhan akan mengampuni mereka atas dosa mereka, dan menyembuhkan mereka atas ketidakbenaran mereka. Secara hukum, ketika umat Tuhan kembali padaNya, Tuhan akan memulihkan negri mereka, seperti yang Tuhan janjikan dalam 2 Tawarikh 7:14. P: Dalam Maleakhi 4:3, kapan dan bagaimana orang percaya menginjak-injak orang fasik? J: Yudas 14-15 mengatakan bahwa ketika Kristus datang kembali dalam kemenangan, orangorang kudus akan mengikuti dibelakangNya. Namun, Maleakhi 4:3 ataupun Yudas tidak mengatakan bahwa orang percaya akan membunuh setiap manusia. Maleakhi 4:3 dengan singkat mengatakan bahwa kita akan menginjak-injak abu mereka. P: Dalam Maleakhi 4:5-6, siapakah Elia ini? J: Ini adalah Yohanes Pembaptis, menurut Yesus dalam Matius 11:14 dan Matius 17:12-13. P: Dalam Maleakhi 4:5-6, bagaimana anak-anak berbalik pada bapa-bapanya dan bapabapanya berbalik pada anak-anaknya? J: Ini terjadi ketika banyak orang bertobat setelah mendengar pesan dari Yohanes Pembaptis. Manusia kembali pada jalan atas nenek moyang yang saleh, dan mereka mengajarkan demikian pada anak-anak mereka. Sayangnya, setiap orang yang tidak mendengar pada Yohanes Pembaptis, seperti yang ditunjukkan Lukas 7:29-35. P: Apakah Maleakhi 4:5-6 mengarahkan pada baptisan bagi orang mati, seperti yang dinyatakan presiden Mormon Yakobus Talmadge dalam The Vitality of Mormonism, 71? J: Tidak, untuk tiga alasan. 6 1. Ayat ini tidak mengarahkan pada baptisan, bagi orang mati, atau sakramen atau sebuah aturan. Lebih lagi, ini mengarah pada Yohanes Pembaptis yang melayani sebagai perintis untuk Yesus, yang mengembalikan manusia pada Tuhan. 2. Mormon atau yang lainnya tidak menemukan bukti dari baptisan bagi orang mati dalam sejarah, sampai sebuah kelompok agama palsu yang disebut Serinthia melakukan ini di Korintus dalam harinya Paulus. 3. Susah dipercaya bahwa bahkan Mormon akan menganggap ini sebuah baptisan bagi orang mati. Bagi Mormon baptisan bagi orang mati adalah sebuah upacara rahasia, yang hanya Bait Mormon yang dapat melihatnya. Yohanes melakukan ini secara terbuka, dan orang Farisi yang skeptis dan para ahli taurat datang dan pergi ketika Yohanes sedang membaptis. P: Dalam Maleakhi, apa saja dari beberapa naskah yang berasal dari zaman awal yang masih ada hingga sekarang? J: Dead Sea scrolls: (tahun 1 S.M.) Ada 2 salinan dari 12 nabi diantara the Dead Sea scrolls, menyebutkan 4Q76 (=4QXIIa) dan 4Q78 (=4QXIIc). (The Dead Sea Scrolls Translated hal.478479) 4Q76 berisi Maleakhi 2:10-17; 3:1-24 4Q78 berisi Maleakhi 3:6-7? Gulungan surat Nahal Hever dan gulungan naskah wadi Murabb'at tidak berisi Maleakhi. Secara keseluruhan, yang masih terlindungi dalam Dead Sea scrolls adalah ayat-ayat berikut dari Maleakhi: 2:10-17; 3:1-24. Lihat The Meaning of the Dead Sea Scrolls untuk lebih detil. Naskah Alkitab Agama Kristen, dari sekitar tahun 350 A.D., berisi Perjanjian Lama, termasuk Maleakhi. Dua dari ini adalah Vaticanus (tahun 325-250 A.D.) dan Alexandrinus (tahun 450 A.D.), dimana kitab tentang dua belas nabi kecil ditempatkan sebelum Yesaya. Maleakhi sudah lengkap baik dalam tulisan milik Vaticanus dan milik Alexandrinus. Sinaiticus (tahun 340-350 A.D.) juga memiliki keseluruhan isi kitab Maleakhi. P: Siapakah beberapa penulis dari zaman awal yang mengarahkan pada Maleakhi? J: Penulis Pra-Nisen yang mereferensikan atau menyinggung ayat-ayat dalam Maleakhi adalah berikut ini. Clement dari Roma (tahun 97/98 A.D.) mengutip sebagian dari Maleakhi 3:1 1 Clement vol.1 bag.23 hal.11 Letter to Diognetus (tahun 130 A.D.) bag.7 hal.27 mengutip Maleakhi 3:2 tanpa menyebutkan sumbernya. Justin Martyr (tahun 138-165 A.D.) mengutip Maleakhi 1:10, dan lain-lain dalam Dialogue with Trypho the Jew bag.28,41 hal.208,215 Justin Martyr (tahun 135-165 A.D.) menyebutkan Elia datang sebelum hari Tuhan yang dasyat dan mengerikan, dan dengan tidak benar menganggap ini dari Zakharia. Dialogue with Trypho the Jew bag.49 hal.219 Justin Martyr menyebutkan apa yang Maleakhi tulis dalam kitab Suci dalam Dialogue with Trypho the Jew bag.117 hal.258 Theophilus dari Antiokia (tahun 168-181/188 A.D.) mengutip Mal 4:1 sebagaimana ditulis “Maleakhi nabi peramal” dalam Theophilus to Autolycus buku seri 2 bag.37 hal.110 Irenaeus dari Lyon (tahun 182-188 A.D.) dalam Against Heresies Buku seri 4 bagian 10 mengutip Maleakhi 3:10. Clement dari Alexandria (tahun 193-217/220 A.D.) mengutip Maleakhi 1:10,11,14 seperti ditulis “Maleakhi sang nabi” dalam Stromata buku seri 4 bag.14 hal.475. Ia juga mengutip Maleakhi 2:17 seperti yang ditulis oleh Maleakhi dalam Stromata buku 3 bag.4 hal.388 Tertullian (tahun 198-220 A.D.) mengatakan bahwa Maleakhi 4:2-3 ditulis oleh Maleakhi. On the Resurrection of the Flesh bag.31 hal.567 7 Hippolytus (tahun 225-235/6 A.D.) mengutip Maleakhi 4:2 seperti ditulis “oleh mulut Maleakhi” dalam Treatise on Christ and Antichrist bag.61 hal.217 Origen (tahun 225-254 A.D.) mengutip Mal 3:6 seperti ditulis oleh Maleakhi. Origen Against Celsus bag.62 hal.602 Cyprian adalah seorang uskup dari Kartago dari tahun 248 sampai kematiannya yang martir takut tahun 258 A.D.. Ia mengutip Mal 2:5-7 seperti dengan tulisan “dalam Maleakhi” dalam Treatise 12 buku kedua bag.5 hal.517. Dilain tempat ia mengutip Mal 1:14; 2:1-2; 2:10; 4:1-2, dan ayat lain. Adamantius (tahun 300 A.D.) mengutip Maleakhi 2:10 (dari tulisan Septuagin) seperti tertulis “oleh nabi”. Dialogue on the True Faith sesi bagian kedua hal.104 Methodius dari Olympus dan Patara (tahun 260-312 A.D.) menyinggung Maleakhi 4:6, yang mana juga adalah Lukas 1:17 dalam Oration on the Psalms bag.1 hal.394. Alexander dari Alexandria (tahun 313-326 A.D.) mengutip Mal 3:6 seperti ditulis “oleh sang nabi” dalam Epistles on the Arian Heresy Surat 2 bag.3 hal.298 Lactantius (tahun 303-325 A.D.) mengutip Maleakhi 1:10,11 seperti oleh Maleakhi dalam The Divine Institutes buku 4 bag.11 hal.109. Ia juga mengutip ayat yang sama seperti yang ditulis Maleakhi dalam The Epitome of the Divine Institutes bag.48 hal.242 Setelah Nisea Afrahat orang Siria (tahun 337-345 A.D.) Athanasius dari Alexandria (tahun 331 A.D.) (ditunjukkan karena menyebutkan kedua belas nabi) “Ada, lalu, dari Perjanjian Lama, dalam jumlah dua puluh dua kitab: … lalu Para nabi, kedua belas itu digabungkan sebagai satu kitab....” Athanasius Easter Letter 39 bag.4 hal.552. Aphrahat orang Siria (tahun 337-345 A.D.) Hilary dari Poitier (sampai tahun 367 A.D.) Ephraim orang Siria (tahun 350-378 A.D.) Basil dari Kapadosia (tahun 357-378 A.D.) Cyril dari Yerusalem (tahun 349-386 A.D.) mengutip Maleakhi 3:1-3,5 seperti ditulis oleh Maleakhi sang nabi dalam Ceramah 15 bag.2 hal.104 Ambrose dari Milan (tahun 370-390 A.D.) Gregory dari Nazianzen (tahun 330-391 A.D.) Epiphanius dari Salamis (tahun 360-403 A.D.) Rufinus penterjemah (tahun 374-406 A.D.) Yohanes Chrysostom (sampai tahun 407 A.D.) mengutip Maleakhi 3:2-3 oleh Maleakhi. Vol.9 Letters to the Fallen Theodore bag.12 hal.101 Yerome (tahun 373-420 A.D.) Orang bid’ah Pelagian Theodore dari Mopsuestia (tahun 392-423/429 A.D.) menulis keseluruhan penjelasan tentang Maleakhi. Augustine dari Hippo (tahun 338-430 A.D.) menyebutkan Hagai, Zakharia, dan Maleakhi dalam The City of God buku 17 bag.35 hal.380 dan buku 18 bag.36 hal.382 Seorang semi-Pelagian John Cassian (tahun 419-430 A.D.) Socrates dalam buku Ecclesiastical history (tahun 400-439 A.D.) P: Dalam Maleakhi, apa saja perbedaan terjemahan antara bahasa Ibrani dan bahasa Yunani Septuagin? J: Berikut ini sebuah contoh, utamanya dari pasal 1, mengenai perbedaan antara tulisan Ibrani Masoretik dan tulisan Yunani Septuagin kecuali kalau disalin sebaliknya. Mal 1:1 nama Maleakhi sebagai “utusanku” (tulisan Massoretik) vs. “utusanNya” (tulisan Septuagin, Theodore dari Mopsuestia dalam Commentary on Maleakhi bag.1 hal.398) Mal 1:1 menambahkan “letakkanlah, aku berdoa untuk kamu, ke dalam hati.” 8 Mal 1:3 “membuat pegunungannya tandus, dan tanah pusakanya untuk jakal padang gurun.” vs. “menghancurkan perbatasannya, dan membuat tanah pusakanya didiami oleh binatang padang gurun.” Mal 1:4 “daerah kefasikan” vs. “batas kefasikan” Mal 1:5 “diluar perbatasan” vs. “didepan perbatasan” Mal 1:7 “mencemarkanmu” vs. “mencemarkannya” Mal 1:7 “meja TUHAN, boleh dipandang rendah”. vs. “Meja TUHAN dicemarkan, dan yang mana diserang setelah kamu menghinanya.” Mal 1:10 “sekiranya ada bahkan diantara kamu yang akan menutup pintu, dan kamu tidak menyalakan api di mezbahKu dengan percuma!” vs. “Karena bahkan diantara kamu pintu akan tertutup, dan seseorang tidak akan menyalakan api mezbahKu dengan sia-sia” Mal 1:11 “Dari timur ke barat, namaKu akan besar diantara bangsa-bangsa, dan dimanapun dupa akan dibakar bagi namaKu; dan dipersembahkan sajian yang tahir. NamaKu akan besar diantara bangsa-bangsa, kata sekumpulan orang Yahudi.” vs. “Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari namaKu telah dihormati diantara bangsa di dunia dan di setiap tempat dupa dipersembahkan bagi namaKu, dan sajian yang suci: namaKu besar diantara bangsa di dunia, kata Tuhan Yang Maha Kuasa,” (tulisan Yunani Septuagin) vs. “dari terbitnya matahari namaKu telah terkenal diantara bangsa-bangsa, kata Tuhan Yang Maha Kuasa: dan disetiap tempat mereka mempersembahkan korban bakaran yang thair bagi namaKu” (Tertullian (tahun 198-220 A.D.) An answer to the Jews bagian 5, dan Against Marcion Buku seri 3 bagian 22 dan Buku seri 4 bagian 2) Mal 1:12 “dan buahnya, makananNya” vs. “dan buahnya” Mal 1:13 “rampasan” vs. “korban binatang yang sakit” Mal 1:13 “dan kamu membawa” vs. “jikalau kamu membawa” Mat 1:14 “terkutuklah si penipu” vs. “terkutuklah orang yang mempunyai kekuasaan” Mal 1:14 “namaKu ditakuti” vs. “namaKu dimuliakan” Mal 2:3 “dan ia akan menyeret kamu ke kotoran itu” vs. “dan Aku akan menempatkanmu jauh dari kehadiranKu” (tulisan Yunani Septuagin, bahasa Siria) Mal 2:12 “menimbulkan atau menjawab” vs. “menyaksikan atau menjawab” Mal 3:1 “mengosongkan jalan” vs. “memeriksa jalan” Mal 3:4 “mengutuk” (tulisan Ibrani Masoretik) vs. “menatap” (tulisan Yunani Septuagin, Theodore dari Mopsuestia dalam Commentary on Maleakhi bag.3 hal.419) Mal 4:2-3 “…Dan kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Dan kamu akan menginjak-injak orang fasik …” vs. “…dan kamu akan keluar, dan loncat-loncat seperti anak sapi yang dilepaskan dari ikatan. Dan kamu akan menginjak-injak orang fasik.” (tulisan Yunani Septuagin) vs. “Kamu akan keluar,” (kata Maleakhi), “dari kuburmu, seperti anak sapi yang masih kecil yang dilepaskan dari ikatan mereka, dan kamu akan menginjak-injak musuh-musuhmu.” (Tertullian (tahun 198-220 A.D.) dalam On the Resurrection of the Flesh bagian 31). Lihat juga buku milik Justin Martyr Dialogue with Trypho (ditulis sekitar tahun 138165 A.D.) bagian 117, dan Irenaeus (menulis tahun 182-188 A.D.) Against Heresies Buku seri 4 bagian 17. Mal 2:3 “Ia akan membawamu ke dalam kotoran itu” vs. “Aku akan membawamu jauh dariKu” (tulisan Yunani Septuagin dan bahasa Siria) Mal 2:12 “bangun” vs. “sampai” Perlu dicatat bahwa dalam Alkitab bahasa Ibrani, apa yang orang Kristen sebut Maleakhi 4:1-6 dianggap sebagai Maleakhi 3:19-24 oleh bangsa Yahudi. Mal 3:1 “mengosongkan jalan” vs. “memeriksa jalan” 9