PENGGUNAAN MEDIA KUBUS KALIMAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN MENULIS SEDERHANA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTS DARUT TAQWA 02 SENGONAGUNG PURWOSARI PASURUAN Lailatul Fitriyah Irhamni Laily Maziyah Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak:penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan motede kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan media kubus kalimat untuk meningkatkan kemahiran menulis sederhanana siswa kelas VII MTs Darut Taqwa 02. Hasilnya, setiap siklus mengalami peningkatan, baik dari segi proses keaktifan siswa dalam PBM maupun dari hasil nilai ulangan yang dicapai, yaitu: nilai rata-rata pretest (57,05), post test siklus I (64,42), dan post test siklus II (79,06) tampak adanya peningkatan. Kata Kunci: kubus kalimat, menulis sederhana, MTs Darut Taqwa 02 Abstract: This study uses class action research methods that aims to describe the process and learning outcomes by using the sentence cube media to improve the skills of simple writing of the students in grade VII MTs Darut Taqwa 02. As the result, each cycle has increased both in terms of student activity in the PBM process and results of test scores achieved, namely: the average student pretest (57.05), post test cycle I (64.42), and post test cycle II (79.06) shows an increase. Keywords: sentence cube, write simple, MTs Darut Taqwa 02 ) الذي يهدف إىل تصوير عملية التعليمPTK( يستعمل هذا البحث طريقة البحث اإلجرائي الصف: امللخص ونتيجة ابستخدام مكعبة اجلملة لرتقية مهارة الكتابة البسيطة لطالب الفصل السابع للمدرسة املتوسطة اإلسالمية من عملية التعليم كانت ام من نتيجة االمتحان، ونتيجة البحث أن لكل دور التعليم فيه ترقية،٠٢ دارالتقوى وبعد،٦٤٫٤٢ )Pos test I( وبعد االمتحان يف اخر الدور األول،٥٧٫٠٦ )Pretest ( مبعدل قبل الدور: يعين . وذلك دل على الرتقية، ٧٩٫٠٦)Pos test II( االمتحان يف اخر الدور الثاين ٠٢ دار التقوى، كتابة بسيطة، مكعبة اجلملة: كلمات البحث 1 2 Pembelajaran bahasa Arab pada dasarnya meliputi empat kemahiran, yaitu kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab, empat kemahiran tersebut diberikan secara terpadu dan berkesinambungan. Adapun kemahiran yang diambil dalam penelitian ini adalah kemahiran menulis. Peneliti membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini, yaitu kemahiran menulis sederhana. Yang dimaksud kemahiran menulis sederhana adalah menulis kalimat bahasa Arab yang terdiri dari, (1) jumlah fi’liyah yang tersusun dari fi’il(verb), fa’il(subyek), pelengkap, (2) jumlah ismiyyah yang tersusun dari mubtada’(nominal) dan khabar(predikat). Kemahiran menulis penting dalam dunia pendidikan, kemahiran menulis dibutuhkan untuk mempelajari mata pelajaran lain, sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat dibutuhkan untuk bersosialisasi. Karena itulah kemahiran menulis perlu mendapat perhatian khusus di sekolah. Hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs Darut Taqwa 02 adalah guru mengalami kesulitan dalam bidang menulis, guru mengajarkan bahasa Arab, secara monoton yakni hanya menggunakan metode terjemah. Rambepajung (1998:15) menyebutkan persyaratan tertentu untuk menjadi seorang guru yang ideal, khususnya dalam pembelajaran bidang bahasa, yaitu (1) berkepribadian teguh, (2) penguasaan bahasa yang diajarkan, (3) ketrampilan mengajar yang memadai. Oleh karena itu guru harus memiliki kualifikasi profesional sehingga mampu mengemban tugas dan peranannya dengan baik, sehingga tercapailah tujuan pendidikan dengan baik pula. Selain guru harus profesional dalam pengajaran bahasa, guru juga dituntut untuk menguasai beberapa metode pengajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Menurut Nurhaeni (1998) dalam metodologi pengajaran, muncul variasivariasi baru sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Variasi-variasi tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian dan minat belajar. Menciptakan variasi-variasi baru dalam pembelajaran juga sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Guru dituntut untuk menguasai keterampilan mengajar yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan dalam 3 mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. Supaya siswa tidak bosan dan tetap semangat belajar, dalam hal ini guru dapat menggunakan teknik pembelajaran berupa permainan, yang diharapkan materi yang disampaikan dapat dikuasai siswa dan pembelajaran bisa berjalan dengan efektif. Maka dari itu, untuk meningkatkan kemahiran menulis sederhana siswa kelasVII MTs darut taqwa 02 perlu digunakannya metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan, yaitu dengan permainan menggunakan media kubus kalimat. Salah satu permainan yang digunakan pembelajaran menulis bahasa Arab adalah permainan menggunakan media kubus kalimat. Kubus kalimat adalah kubus yang pada sisi-sisi kubusnya terdapat kata (Asrori:1995:29). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) mengetahui proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media kubus kalimat untuk meningkatkan kemampuan menulis sederhana bagi siswa kelas VII MTs DATA 02, (2) mengetahui hasil belajar siswa kelas VII MTs DATA 02 setelah diterapkan media kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan kemahiran menulis sederhana. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam memotivasi dan mengatasi kesulitan belajar siswa khususnya dalam kemahiran menulis sederhana bahasa Arab. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:8) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelaahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Penelitian ini berusaha mengkaji dan mengklasifikasikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar, yaitu minat belajar siswa dalam melakukan pembelajaran di kelas yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini dibagi menjadi dua siklus yang disesuaikan dengan alokasi waktu dan topik yang dipilih. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah 4 (Suyadi, 2011) berikut:(1) perencanaan, yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah,dan pemecahan masalah , (2) pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu yaitu bertindak di kelas, (3) observasi adalah pengumpulan data, dengan kata lain alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dilakukan, dan (4) refleksi, adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yang diteliti adalah siswa VII yang berjumlah 35 siswi MTs DATA 02 di Dusun Pandean Sengon Agung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Kelas ini dipilih sebagai subyek penelitian karena terdapat masalah dalam pengajaran bahasa Arabnya, di antaranya tentang penulisan kalimat sederhana, dengan alokasi waktu pengajaran dua kali pertemuan dalam satu minggu yaitu hari sabtu dan minggu dengan alokasi waktu 2x45 dalam setiap kali pertemuan. Pelaksanaan dan prosedur dalam penelitian ini terdiri atas dua siklus, yang setiap siklusnya meliputi : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebagaimana yang sudah dikemukakan oleh Suyadi (2011: 36) sebagai berikut:(1) perencanaan, yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah,dan pemecahan masalah , (2) pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu yaitu bertindak dikelas, (3) observasi adalah pengumpulan data, dengan kata lain alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dilakukan, dan (4) refleksi, adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukanPerancanaan siklus II sama dengan siklus I, Cuma bedanya dalam siklus II ada perbaikan dari kekurangan pada siklus I. Sedangkan data yang diambil dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran media kubus kalimat. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil belajae siswa yang menunjukkan adanya peningkatan kemahiran menulis sederhana setelah guru menggunakan media kubus kalimat dalam pengajaran bahasa Arab. Data yang dikumpulkan melalui (1) tes, (2) wawancara, (3) observasi. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII MTs DATA 02. 5 Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan pengumpulan, penyeleksian, serta penganalisisan data penelitian. Peneliti juga menyiapkan instrumen pembantu seperti tes, lembar observasi, serta angket. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pengecekan data, dan tahap analisis data. Analisis data ini diarahkan pada pemerolehan informasi tentang penggunaan kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab kelas VII MTs DATA 02. Informasi tersebut diperoleh dari analisis terhadap hasil wawancara, catatan observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan teknik triangulasi, yaitu teknik penilaian keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengkroscekan terhadap data tersebut (Moleong,2005:178). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan triangulasi dengan mengkroscek hasil wawancara dengan hasil observasi, dan dokumentasi. Standar keberhasilan yang harus dicapai dalam PBM adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Djamarah dan Zain (1995:106) bahwa keberhasilan proses belajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, baik dari proses keaktifan siswa dan guru ketika PBM (Penilaian Otentik) ataupun dari nilai ulangan harian siswa. Nilai otentik bisa dilihat dari ranah efektif, kognitif, dan psikomotorik siswa dalam KBM. Sedangkan standar hasil nilai siswa bisa dilihat dari hasil nilai ulangan siswa. Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) yang harus ditempuh siswa minimal 75 dalam mata pelajaran bahasa Arab. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs DATA 02 Pada tanggal 22 September 2011 dilakukan wawancara dengan guru bahasa Arab dan beberapa siswa kelas VII MTs DATA 02 tentang proses belajar mengajar bahasa Arab baik dari aspek metode, proses, maupun media yang digunakan. Selain itu peneliti juga meminta ijin kepada kepala Sekolah MTs DATA 02 untuk mengadakan penelitian di MTs DATA 02. Dari hasil wawancara dengan guru bahasa Arab, diperoleh informasi bahwa guru jarang membuat Rencana Proses Pembelajaran (RPP) dalam 6 pembelajaran. Metode yang digunakan dalam pembelajaran kitabah (menulis) ini adalah metode terjemah, kerja kelompok dan merangkai kalimat. Menurut guru bahasa Arab, di sekolah ini siswa masih sulit untuk menulis dalam bahasa Arab. Sedangkan hambatan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran bahasa Arab adalah kurangnya antusiasme dan kurangnya semangat siswa dalam mengikuti KBM, siswa cenderung berbicara sendiri atau bermain dengan temannya, selain itu siswa terkesan kurang semangat karena jam pelajaran bahasa Arab berada pada siang hari. Dari hasil wawancara terhadap beberapa siswa diperoleh bahwa mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Arab. Sebagian besar kurang menyukai pelajaran bahasa Arab karena metode pengajaran yang digunakan terlalu monoton yang hanya mengandalkan metode terjemah, dan hafalan. Penggunakan Media Kubus Kalimat Tindakan Siklus I dan Siklus II Media adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna (Latuheru:1988). Kubus kalimat adalah kubus yang pada sisi-sisi kubusnya terdapat kata (Asrori:1995:29). Penerapan media kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab yang bertujuan agar antara guru dan siswa dapat berinteraksi secara langsung, sehingga melalui penggunaan media kubus kalimat ini dapat meningkatkan kemahiran menulis sederhana siswa. Melalui penggunaan media kubus kalimat dalam pembelajaran ini diharapkan siswa mampu memahami artikata dan posisi atau kedudukan kata dengan benar. Setelah itu siswa bisa merangkai kata perkata yang diacak sehingga menjadi sebuah kalimat yang benar dan sempurna, selain itu, siswa secara tidak langsung belajar Qowaid (Gramatikal Arab), karena dari setiap sisi kubus kalimat terdapat kata yang secara tidak langsung menerangkan tentang qowaidus shorfiyah (kaidah morfologi Arab). 7 Contohnya : المدرسة يذهب ممد إل 4 3 املدرسة إل 2 1 ممد يذهب 2 1 يذهب ممد أذهب عائشة زينب تذهب نذهب فاطمة 3 4 املدرسة إل الكرسي املكتبة من على املسجد يف Setiap satu kubus terdiri dari empat sisi dan setiap sisi terdapat kata yang berbeda menurut artinya dan ini secara tidak langsung juga mengajarkan tentang qowaidus sorfiyah(kaidah morfologi Arab). Siswa dituntut untuk bisa mencocokkan kata mana yang sesuai dengan kata setelahnya, contohnya ketika 8 fa’il (objek) nya kata ممدmaka fa’il (subjek) yang sesuai dengan fa’il (obyek) kata ممدyang benar harus kata يذهب. Dalam pelaksanaan seperti ini diketahui masih terdapat banyak kekurangan dalam pembelajaran bahasa Arab. Diantara kekurangan-kekurangan tersebut adalah siswa masih bingung dalam menggunakan media kubus tersebut. Sedangkan dari segi media yang digunakan, pada media kubus kalimat ketika digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM) ditemukan bahwa tulisan yang ditempel pada kubus kalimat kurang besar dan kurang jelas sehingga siswa yang ada pada deretan bangku belakang tidak bisa membaca kata yang ada pada kubus tersebut. Hal ini kemudian diperbaiki pada pertemuan selanjutnya dengan menjelaskan ulang tentang cara penggunaan media kubus kalimat dengan benar, dengan banyak mempraktekan media kubus tersebut dalam pembelajaran dan memperbesar tulisan yang akan ditempel pada kubus tersebut agar lebih jelas. Kekurangan lainnya berasal dari respon siswa terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang telah dilaksanakan, sebagian siswa masih malu dan takut untuk bermain kubus kalimat sehingga tidak semua siswa ikut serta dalam permainan kubus kalimat ini. Untuk melakukan perbaikan pada kekurangan-kekurangan tersebut, maka peneliti membuat RPP yang lebih sesuai dan baik agar permainan kubus kalimat selanjutnya lebih efektif dan menyenangkan. Prosedur permainan kubus kalimat pada siklus II diubah sehingga bisa melibatkan lebih banyak siswa untuk ikut serta bermain kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab. Ditemukan juga kekurangan-kekurangan yang lain yaitu di antara siswa malas dan kurang semangat ketika diadakan test ulangan harian, hal ini diperbaiki dengan memotivasi siswa dan akan memberikan hadiah bagi siswa yang nilainya tertinggi dikelas. Masalah lain siswa mengalami kesulitan dalam membuat kalimat sederhana, untuk mengatasinya peneliti mengedrill siswa dengan menggunakan media kubus kalimat untuk mempermudah pemahaman dalam penulisan sederhana. Setelah dilaksanakan tindakan siklus II ini, diketahui bahwa pembelajaran pada siklus ini sudah baik, keseluruhan siswa sudah terlihat semangat dalam proses pembelajaran, media kubus kalimat juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemahiran menulis sederhana serta membuat pembelajaran lebih efektif dan menarik. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai ulangan 9 siswa pada Pos Test I dan Pos Test II yang mengalami peningkatan dan dari proses keaktifan siswa ketika KBM berlangsung. Peningkatan Kemahiran Menulis Sederhana Peningkatan didefinisikan sebagai suatu keadaan perubahan dari kondisi buruk menjadi baik atau dari level bawah menuju level atas. Sedangkan kemahiran menulis sederhana adalah menulis kalimat yang terdiri dari, (1) jumlah fi’liyah, tersusun dari fi’il(verb), fa’il(subyek), pelengkap, (2) jumlah ismiyyah, tersusun dari mubtada’(nominal) dan khabar (predikat) (Fahmi:1999). Jadi yang dimaksud dengan peningkatan kemahiran menulis disinin adalah (1) proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media kubus kalimat untuk meningkatkan kemampuan menulis sederhana siswa kelas VII MTs DATA 02, (2) hasil belajar siswa kelas VII MTs DATA 02 setelah diterapkan media kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan kemahiran menulis sederhana. Dari setiap siklus mulai siklus I sampai siklus II nilai ulangan siswa meningkat dari nilai rata-rata pretest (57,05), post test siklus I (64,42). Dapat diketahui bahwa dari rata-rata tersebut membuktikan ada sebuah peningkatan. Hasil analisis dari peaksanaan tindakan pada siklus I menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari permainan dengan menggunakan media kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab berbasis kemahiran menulis sederhana. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme siswa dalam permainan kubus kalimat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dalam pembelajaran bahasa Arab dengan benar dan tepat. Selain itu, peningkatan kemahiran menulis sederhana Arab untuk siswa dapat dilihat dari hasil ulangan harian mereka. Sebelum peneliti memberikan tindakan berupa permainan kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab, kebanyakan siswa masih belum bisa menulis dan merangkai kalimat dengan benar menurut materi yang sudah diajarkan. Namun setelah dilaksanakan tindakan siklus 1, siswa mulai bisa menulis kalimat sederhana. Kemudian setelah diadakan perbaikan pada siklus II, siswa rata-rata sudah mampu menulis sederhana dan 10 merangkai kalimat dengan benar, bahkan diantara mereka sudah ada yang nilainya sempurna (mumtaz). Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media kubus kalimat dapat berpengaruh positif dalam pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan kemahiran menulis sederhana untuk kelas VII MTs DATA 02. Peningkatan kualitas proses pembelajaran juga dapat dilihat ketika KBM berlangsung berupa keaktifan siswa bertanya, siswa mulai berani menjawab pertanyaan dari guru, siswa berani maju kedepan untuk mempraktekan media kubus kalimat,dan lain-lainnya. Sedangkan peningkatan dari segi nilai yaitu bisa dilihat dari rata-rata hasil ulangan yang dilakukan yaitu, pretest (57,05), post test siklus I (64,42), dan post test siklus II (79,06). Maka dapat disimpulkan bahwa dari rata-rata tersebut membuktikan ada sebuah peningkatan. Akan tetapi tidak semua siswa mengalami kemajuan karena respon antar siswa satu dan lainnya berbeda. Jika dilihat dari hasil ketika proses pembelajaran dan hasil ulangan siswa dari siklus I sampai siklus II dapat disimpulkan bahwa permainan dengan menggunakan media kubus kalimat berpengaruh positif dalam meningkatkan kemahiran menulis sederhana Arab siswa kelas VII MTs DATA 02. Tetapi media kubus kalimat ini belum tentu mendapat respon positif jika diterapkan disekolahsekolah yang lain karena masalah siswa dikelas yang satu dengan yang lain berbeda. Ketuntasan nilai siswa dalam KBM bisa dilihat dari nilai post test I dan post test II, siswa harus memenuhi nilai KKM minimal 75. Data diatas menunjukkan bahwa hasil pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media kubus kalimat berpengaruh positif dalam peningkatan kemahiran menulis sederhana siswa kelas VII MTs DATA 02. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran bahasa Arab, selain itu perhatian siswa sudah terpusat pada materi yang disampaikan, jarang ditemukan siswa bermain sendiri dalam kelas. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu, faktor intern dan faktor intern. faktor intern adalah faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali 11 pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Menurut Clark (dalam Sudjana:5005) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkingan. Faktor ekstern adalah adalah faktor yang datang dari luar diri siswa, yaitu berupa motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Jika salah satu dari faktor-faktor tersebut kurang mendukung, maka akan berakibat lambannya respon siswa terhadap pelajaran yang disampaikan (Sudjana, 2005:39). Dapat diambil kesimpulan, bahwa permainan kubus kalimat berpengaruh positif pada siswa dalam pembelajaran kemahiran menulis sederhana yang membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran siswa ketika KBM berlangsung dan dari nilai ulangan siswa yang mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Penggunaan media kubus kalimat dalam PBA dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa kelas VII MTs DATA 02 dalam kemahiran menulis sederhana dengan diterapkannya permainan kubus kalimat ini siswa lebih bisa semangat dan aktif dalam pelajaran bahasa Arab terutama dalam kemahiran menulis. Respon siswa terhadap PBM juga mengalami perubahan yang positif. Pada PBM sudah jarang ditemukan siswa yang bermain sendiri. Kebanyakan siswa lebih aktif dan semangat untuk menjawab semua pertanyaan dari guru. Penggunaan media kubus kalimat dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan kemahiran menulis sederhana siswa pada tingkat dasar. Berdasarkan nilai rata-rata hasil ulangan yang dilakukan yaitu, pretest (57,05), post test siklus I (64,42), dan post test siklus II (79,06) tampak adanya peningkatan. Nilai KKM yang harus dicapai dalam kelas VII MTs DATA 02 ratarata sebesar 75. Meskipun begitu ada juga sebagian siswa yang masih belum tuntas dalam pembelajaran bahasa Arab yang memungkinkan mereka masih kesulitan dalam pelajaran bahasa Arab dan lemah dalam mata pelajaran tersebut. 12 Namun, secara keseluruhan hasil belajar bahasa Arab siswa mengalami peningkatan. Jadi bisa disimpulkan bahwa penggunaan media kubus kalimat dalam pembelajaran bahasa Arab berpengaruh positif terhadap peningkatan kemahiran menulis sederhana siswa dikelas VII MTs DATA 02. Tetapi media kubus kalimat ini belum tentu mendapat respon positif jika diterapkan disekolah-sekolah yang lain karena masalah siswa yang terjadi disekolah yang satu dengan disekolah yang lain itu berbeda. Saran Penggunaan media kubus kalimat dalam pembelajaran menulis sederhana dapat meningkatkan antusiasme siswa. Media kubus kalimat ini sangat sederhana dan mudah dibuat sebagai salah satu media yang mendukung kemahiran menulis, media kubus ini bisa dibuat sendiri dari kertas karton atau dari tripkek. Oleh karena itu disarankan untuk peneliti lain, penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu rujukan dan diharapkan agar penelitian selanjutnya diarahkan untuk kemahiran menulis bahasa Arab yang lebih kompleks. 13 DAFTAR RUJUKAN Asrori, Imam. 1995. Al wasailul mu’aiyyanat fi ta’limil ‘arabiyyah: Malang :Buku tidak diterbitkan. Asrori, Imam. 2008. Aneka Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab. Surabaya : Hilal Pustaka. Basrowi , dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Citra. Effendy, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang Miskat. Fahmi, Akrom. 2002. Ilmu nahwu dan Sharaf 3 (tata bahasa arab). Jakarta : Fajar Interpratama Offset. Ma’mur Asmani, Jamal. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif,Kreatif, Dan Inovatif. Jokjakarta: DIVA press. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nurhaeni, Nani. 1998. Variasi Permainan Dadu Sebagai Media untuk Melatih Belajar.III (3):10:18 Rambepajung, J.P.1998. Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: dedikbud. Sihkabuden. 1999. Modul Media Pembelajaran ( Landasan Konseptual Media Pembelajaran). Modul tidak diterbitkan. Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : SINAR BARU ALGENSINDO OFFSET.