G. Strategi Kampanye 16.0 Bauran pemasaran Survei kuantitatif dan kualitatif yang dilaksanakan pada bagian penelitian formatif pada rencana ini telah membantu kami dalam memahami siapa sumber yang dipercaya oleh khalayak sasaran begitu pula dengan cara dan saluran yang disukai. Dengan informasi ini kita dapat menentukan bauran pemasaran yang tepat, menggunakan 4P (Product -Produk, Price - Harga, Place - Tempat dan Promotion - Promosi) bagi Petani dan masyarakat umum. 16.1 Bauran pemasaran untuk Para Petani Produk Pada dasarnya, produk kampanye adalah demplot model agroforestry. Kami meminta para petani untuk belajar pola agroforestry pada demplot agroforestry yang dibangun bersama proyek dan kemudian meminta petani untuk mengadopsi pola agroforestry untuk mengoptimalkan fungsi pada lahan mereka yang ada di luar hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) wilayah Besitang. Kampanye ini akan meningkatkan kepekaan para petani sebagai petani yang baik dan cerdas, karena dengan mengadopsi pola agroforestry, mereka akan mampu memanfaat fungsi lahan dan mendapatkan tambahan insentif ekonomi, dan tidak perlu menambah luasan lahan pertaniaan ke dalam hutan Leuser, dan menghindari sanksi hukum pidana akibat merusak kawasan hutan. Kampanye ini juga akan menekankan bahwa dengan mengadopsi perilaku baru (menerapkan pola agroforestry padan lahan pertanian di luar hutan) dan tidak membuka hutan menjadi pertanian/kebun, para petani akan melindungi ekosistem hutan Leuser dan menjaga keseimbangan alam lingkungan mereka sendiri. Sebagai tambahan, kampanye ini akan menekankan bahwa adopsi strategi pola agroforestry diluar hutan dan tidak membuka hutan menjadi kebun akan membantu dalam melindungi/menyelamatkan satwa endemic sumatera yaitu Oranguatan Sumatera (Pongo abelii). Harga Karakter para petani bukan tidak ingin menerapkan pola agroforestry, akan tetapi mereka belum mempunyai pengatahuan yang cukup, sikap pesimis dan takut gagal, serta belum ada contoh di lingkungan mereka yang berhasil dalam menerapkan pola agroforestry, sehingga YOSL-OIC bersama RARE melalui proyek kampanye Bangga akan membangun demplot praktek agroforestry untuk para petani sebagai wahana belajar menerapkan pola agroforestry. Para petani akan diberi pelatihan teknis penerapan pola agroforestry. Selanjutnya, YOSL-OIC, Balai Besar TNGL dan pemerintahan desa akan mendorong adanya petisi untuk mengikat komitmen petani untuk ikut dalam upaya konservasi Hutan Taman Nasional Gunung Leuser sebagai warisan dunia dan habitat penting badi orangutan sumatera dan spesias penting lainnya. Biaya lain yang terkait dengan adanya perilaku baru ini adalah adanya sikap kekhawatiran bahwa program atau pola agroforestry dapat mengganggu pertumbuhan lain. Hambatan ini akan diatasi dengan kesaksian dari sumber yang tepercaya (misal: pemimpin agama, lembaga/organisasi masyarakat) bahwa program atau pola agroforestry bermanfaat untuk dilakukan. G. Strategi Kampanye Tempat Tim dari YOSL-OIC dengan dibantu oleh mitra penyingkir halangan (Basama Alam Lestari) akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para petani bagaimana teknik dan metode menerapkan pola agroforestry khususbya petani di desa Mekar Makmur. Sebagai tambahan, kami akan bekerja sama dengan pemilik usaha yang berhubungan dengan perikanan untuk mempromosikan penggunaan perangkap dan perilaku baru tersebut. Promosi Penelitian menunjukkan bahwa radio adalah saluran media yang disukai setelah Televisi. Warung, balai pertemuan desa/kampong adalah tempat yang paling sering masyarakat berkumpul. Mereka juga memiliki kepekaan social yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari dan sangat mempercayai jaringan antar sejawat. Strategi komunikasi akan difokuskan pada penyusunan pesan bagi pelayan sesuai dengan tingkatan proses perubahan perilaku mereka. Walaupun media radio favorit tidak ada yang sama ditiap desa target, masih memungkinkan dengan strategi kerjasama dengan beberapa radio sehingga kampaye bisa menjangkau semua target desa Bagi mereka yang berada di tingkatan awal, acara talk show di radio, papan reklame, pers realize, poster, dan music show akan digunakan untuk menjelaskan ancaman yang disebabkan oleh perambahan hutan dan manfaat dari perilaku baru tersebut. Untuk mereka yang berada di tingkatan selanjutnya, pesan berupa penekanan bagaimana cara menerapkan pola agroforestry akan dipromosikan melalui media yang sama dengan khotbah agama dan pertemuan orang per orang antara para petani dan YOSL-OIC, mitra penyingkir hambatan dan Balai Besar TNGL. Pesan yang akan disampaikan pada petani yang telah berada di tingkatan akhir dalam perubahan perilaku akan didorong untuk melakukan tindakan. Pada titik ini, dukungan tambahan (seperti pelatihan, sertifikat kepatuhan) untuk perilaku baru akan disediakan. Pada tingkatan lanjut, saluran akan diganti dari perorangan menjadi antar sesama (inter personal). Penempatan Pembangunan dan perawatan demplot praktek agrofoestry menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan oleh para petani yang terlibat langsung dalam demplot praktek agroforestry yaitu kelompok petani yang ada di Desa Mekar Makmur. Warung, lapangan dan balai pertemuan adalah tempat yang bisa dipakai untuk memberikan pengenalan dan manfaat perilaku baru kepada petani lain. 16.2 Bauran pemasaran untuk masyarakat umum Produk Untuk khalayak ini, produknya adalah petisi untuk mendukung program pengembangan model agroforestry dan mendukung pelestarian Taman Nasional Gunung Leuser. Kampanye ini akan meminta penduduk (kepala dan aparatur desa, kepala dusun, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, kaum perempuan) untuk membuat kesepakatan. Kampanye akan menekankan keinginan khalayak sasaran sebagai penduduk yang baik dan peduli terhadap lingkungan. Dengan menandatangani petisi, mereka akan melindungi keluarga dan masyarakat mereka dari jeratan hukum, serta memberikan alternative solusi pemanfaatan lahansi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Kampanye ini juga akan menekankan bahwa program penngembanagan pola agroforestry akan membantu masyarakat untuk mengoptimalkan fungsi lahan dan tidak perlu membuka hutan untuk pertanian/kebun sehingga melindungi/menyelamatkan spesies kunci Leuser yaitu Orangutan Sumatera. G. Strategi Kampanye Harga Pada dasarnya, biaya untuk melakukan pertemuan-pertemuan dan menandatangani petisi adalah waktu yang dibutuhkan seseorang dalam sehari untuk datang ke lokasi peretmuan dan menandatangani petisi. Bagi individu yang bersedia menandatangani akan menerima sebuah cendera mata sebagai tanda penghargaan dan tanda keterlibatan mereka dalam dukungan program. Untuk bagian sub-segmen yaitu aparatur desa, orang-orang ini akan diberi pelatihan penyusunsan peraturan desa dan peran desa dalam pelestarian TNGL oleh staf YOSL-OIC dan Balai Besar TNGL serta mitra lainnya. Tempat Para sukarelawan akan mengumpulkan tanda tangan untuk petisi melalui pertemuan-pertemuan dan diskusi masyarakat,lembaga/organisasi mayarakat yang ada. Promosi Penelitian menunjukkan bahwa TV dan radio merupakan media yang disukai masyarakat. Strategi komunikasi akan memfokuskan pada penyusunan pesan untuk masyarakat yang ada di empat desa target sesuai dengan tingkatan proses perubahan perilaku mereka. Untuk mereka yang berada di tingkatan awal, strategi media yang pro-aktif (termasuk TV, radio dan surat kabar) serta kampanye berupa poster, pertemuan atau penyadaran di seluruh desa target akan digunakan untuk menjelaskan ancaman yang disebabkan oleh aktivitas perambahan hutan dan manfaat dari program pengembangan pola agroforestry. Bagi mereka yang berada di tingkat yang lebih lanjut, pesan berupa akan berisi dukungan untuk ”pengehentian perambahan hutan dan tanda tangan petisi pengembagan pola agroforestry”. Individu yang berada pada tingkat akhir pada proses perubahan perilaku akan ditargetkan dengan pesan yang mendorong mereka untuk mengadopsi pola agroforestry dan menjadi actor dalam masyarakat untuk menghimbau masyarakat lain tidak melakukan perambahan hutan. Penempatan Penandatanganan petisi (dan adopsi pola agroforestry) sebagai tindakan yang diharapkan dilakukan oleh tokoh masyarakat yang dihormati dan berpengaruh serta peduli dengan keadaan desa dan hutan Taman Nasional Gunung Leuser agar orang laian percaya terhadap dampak positif perilaku baru.