ABSTRAK Pemalsuan dokumen pribadi calon TKWI saat ini banyak terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti yang terjadi di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang. Desa Sungai Buntu merupakan salah satu desa yang pernah beberapa kali mengirimkan warganya untuk bekerja di luar negeri kebanyakan dari mereka adalah kaum perempuan. Beberapa negara Asia yang menjadi tujuan adalah Arab Saudi, Hongkong, Korea dan Taiwan. Namun pengiriman calon tenaga kerja perempuan di desa Sungai Buntu seringkali melanggar peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan khususnya Undang-undang No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Jo Undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Temuan pelanggaran yang pernah terungkap adalah pihak calon tenaga kerja perempuan masih berada di bawah umur dan belum memenuhi kriteria orang dewasa sehingga rentan untuk menjadi korban perdagangan anak dan wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif (yuridis normatif) dengan menggunakan data sekunder berbahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif. Spesifikasi penilitian yang digunakan adalah deskriptif analisis yaitu menggambarkan secara komperhensif tentang pengiriman TKWI yang masih di bawah umur ke luar negeri di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang ditinjau dari Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan praktik pengiriman TKWI di bawah umur ke luar negeri di Desa Sungai Buntu Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang bila ditinjau dari Undang-undang No 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri dan Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak belum dilakukan secara optimal, karena adanya kerjasama antara oknum pejabat desa dengan agen calon tenaga kerja wanita Indonesia untuk melakukan pemalsuan terhadap identitas usia calon tenaga kerja wanita yang dikirim ke luar negeri. Ditambah dengan kurangnya kontrol yang dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran/keasilan dokumen calon TKWI. Ketentuan Pasal 35 Undang-undang No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri mengatur bahwa batas usia pengiriman TKI ke luar negeri adalah Berusia sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun kecuali bagi calon TKI yang akan dipekerjakan pada pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 (dua puluh satu) tahun. Akan tetapi dalam prakteknya di Desa Sungai Buntu masih banyak anak di bawah umur yang dikirim ke luar negeri untuk menjadi TKWI. i