Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan yaitu apakah penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization and Intelectually) melalui pendekatan saintifik dapat berpengaruh terhadap berpikir kritis siswa kelas X SMAN 10 Kota Jambi, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2015:107) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pada penelitian yang dilakukan sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen digunakan model pembelajaran SAVI dan pendekatan saintifik sedangkan pada kelompok kontrol dengan menggunakan metode diskusi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah True-eksperimen dengan desain Posttest Only Control Design. Menurut Sugiyono (2015:112) dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Tabel 3.1 Rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design Kelompok Perlakuan Tes akhir Eksperimen X T1 Kontrol - T2 Sumber : Sugiyono, 2015 : 11) 36 Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 37 Keterangan : T1 : Tes akhir kelas eksperimen T2 : Tes akhir kelas kontrol X : Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,and Intelectually) Berbasis Saintifik. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Menurut Sugiyono (2015:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X SMA N 10 Kota Jambi yang terdaftar dalam tahun ajaran 2016/2017. Tabel 3.2 Jumlah siswa kelas X SMA 10 Kota Jambi No. Kelas Jumlah Siswa (orang) 1. X MIA 1 30 2. X MIA 2 39 3. X MIA 3 30 4. X MIA 4 35 Jumlah 134 Sumber : TU SMAN 10 Kota Jambi 3.2.2 Sampel Menurut Sugiyono (2015:118) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel adalah sebagian dari populasi atau wakil dari populasi yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 38 melakukan dengan mengambil 2 dari 4 kelas populasi. 1 kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen. Agar sampel representatif, maka rata-rata kelompok sampel harus sama dan homogen. Dilakukan uji homogenitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan memiliki varians yang homogen atau tidak. Langkah-langkah uji homogen adalah sebagai berikut : 1. Mengambil nilai rata-rata ulangan Biologi kelas X SMA Negeri 10 Kota Jambi. 2. Menghitung standar deviasi dari nilai-nilai tersebut. 3. Melakukan uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah keempat kelas populasi berdistribusi normal. 4. Melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas ini bertujuan untuk menguji apakah populasi yang terdiri dari kelas ini memiliki varians yang homogen. Setelah dilakukan uji homogenitas maka didapatkan kelas yang memiliki varians yang homogen. Diambillah 2 kelas sebagai sampel dari 4 kelas yang ada. Kemudian untuk menentukan kelas ekperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara undian. Untuk pengambilan undian pertama merupakan kelas eksperimen dan pengambilan undian kedua merupakan kelas kontrol. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel bebas, yaitu perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and Intelectually). Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca b. 39 Variabel terikat, yaitu kemampuan berpikir kritis siswa pada masing-masing kelas setelah perlakuan diberikan. 3.4 Jenis Data dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu : 1. Data Kuantitatif yaitu data yang menggambarkan tentang kemampuan berpikir kritis siswa, yang didapatkan dari hasil tes. 2. Data Kualitatif yaitu data yang menggambarkan tingkat kemampuan berpikir kritis siswa diambil dari hasil observasi yang dilakukan kepada siswa serta wawancara kepada siswa dan guru setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran SAVI. 3.4.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA 10 Kota Jambi yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. 3.5 Prosedur Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu : 3.5.1 Tahap persiapan Tahap persiapan dalam penilaian ini meliputi : 1. Membuat surat izin penelitian. 2. Mempersiapkan kelas subjek yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. 3. Mempersiapkan silabus dan RPP yang akan dilaksanakan untuk materi keanekaragaman hayati, LKS. 4. Menyusun jadwal. 5. Melakukan ujicoba soal untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. 6. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran yang digunakan, yaitu : bukubuku Biologi kelas X, bahan dari internet yang relevan dan gambar. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 3.5.2 40 Tahap Pelaksanaan Pengajaran Pada tahap pelaksanaan pengajaran ini peneliti menerapkan metode pembelajaran SAVI berbasis saintifik pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran SAVI, namun menggunakan metode diskusi. Kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Skenario Pembelajaran Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pendahuluan : a. Apersepsi b. Menyampaikan indikator pembelajaran c. Motivasi/ membangkitkan minat d. Melaksanakan pembelajaran dengan model SAVI Kegiatan Inti : a. Guru membagikan kelompok b. Guru menayangkan video dan gambar yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati (V dan A) c. Guru menanyakan permasalahan dan solusi yang terdapat di video atau gambar tersebut d. Guru memberikan waktu untuk kelompok memikirkan permasalahan dan solusi yang terdapat di video atau gambar (A) e. Guru memberi kesempatan kelompok tampil mempresentasikan, siswa lain mendengarkan presentasi (S) f. Siswa lain diberikan kesempatan bertanya dan kelompok yang presentasi menjawab (I) g. Guru bertindak sebagai fasilitator Penutup : a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan b. Memberi tugas rumah Pendahuluan : a. Apersepsi b. Menyampaikan indikator pembelajaran c. Motivasi d. Melaksanakan pembelajaran dengan model diskusi kelompok Kegiatan Inti : a. Guru menjelaskan materi secara umum b. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok c. Tiap kelompok mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh guru d. Siswa menerima jawaban di buku paket e. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi f. Guru memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan bertanya g. Guru melaksanakan konfirmasi 3.5.3 Penutup : a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan b. Memberi tugas rumah Tahap penyelesaian Pada tahap akhir ini, dilakukan tes akhir dengan soal yang sama untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan membandingkan dengan hasil belajar siswa. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 41 Kegiatan pada tahap ini : 1. Mengambil data penelitian yang dilakukan melalui tes akhir pada akhir setiap selesai pokok pembahasan. 2. Melakukan analisis data pada hasil tes belajar siswa utuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dan membuat kesimpulan. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, lembar observasi dan lembar wawancara. 1. Tes kemampuan berpikir kritis (lembar tes tertulis) Lembar tes tertulis ini berupa tes essay (uraian) yang disesuaikan dengan karakteristik soal berpikir kritis. Menurut Arikunto (2013:177) tes bentuk essay (uraian) sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Soal-soal bentuk essay menuntut kemampuan berpikir siswa untuk dapar mengorganisir, menginterpretasi, menghubungkan pengertian yang telah dimiliki. Tes uraian dapat digunakan untuk mengungkapkan proses berpikir tingkat tinggi. Tes ini diberikan sesudah pembelajaran pada kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Soal-soal yang dibuat berdasarkan indikator berpikir kritis. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menganalisis pertanyaan, bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan, mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi dan menentukan tindakan. Cara mengolah skor tes dengan rumus: Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 42 Skor = x 100 Keterangan : B = Jumlah skor soal yang menjawab benar N = Jumlah skor soal 2. Lembar Observasi Observasi ini digunakan untuk melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe SAVI terhadap berpikir kritis. Observasi yang digunakan yaitu observasi nonpartisipan. 3. Lembar Wawancara Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara dilakukan untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI terhadap berpikir kritis siswa. 3.7 Ujicoba Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya diujicoba terlebih dahulu kepada responden di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui syarat-syarat suatu tes yang baik seperti validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. a. Validitas Tes Validitas merupakan tingkat suatu tes apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendakan diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Menurut Riduwan (2013:98) untuk soal uraian, validitasnya dapat dihitung dengan rumus : Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 43 = *( ( )( ) ( ) )+*( )+ Keterangan : = Koefisien korelasi variabel X dan Y N = Banyaknya siswa yang di uji coba Y = Item 1 đ˘Y = Item terakhir đ˘X = Jumlah skor X đ˘XY = Jumlah skor Y = Jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y đ˘ Jumlah kuadrat skor Y đ˘ Dengan kriteria, 0,81 ≤ ≤ 1,00 : Validitas sangat tinggi 0,61 ≤ ≤ 0,80 : Validitas tinggi 0,41 ≤ ≤ 0,60 : Validitas sedang 0,21 ≤ ≤ 0,40 : Validitas rendah 0,00 ≤ ≤ 0,20 : Validitas sangat rendah Rxy = negatif : Tidak valid b. Reliabilitas Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk mengukur reliabilitas soal-soal uraian/essay digunakan rumus alpha (Arikunto, 2013:122) : ( =( )( ) dengan Keterangan : đ˘ = Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah kuadrat skor = ) Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 44 X = Jumlah skor N = Skor soal Perhitungan reliabilitas soal didasarkan pada kriteria berikut : 0,81 ≤ 0,61 ≤ 0,41 ≤ 0,21 ≤ 0,00 ≤ c. ≤ 1,00 ≤ 0,80 ≤ 0,60 ≤ 0,40 ≤ 0,20 : Reliabilitas sangat tinggi : Relibilitas tinggi : Relibilitas sedang : Reliabilitas rendah : Reliabilitas sangat rendah Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun rumus daya beda soal ini yaitu (Arikunto,2013:228) : D= - = PA – PB Keterangan : DP = Daya Pembeda J = Jumlah peserta JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang mnejawab benar Dengan kriteria nilai D sebagai berikut : 0,71 - 1,00 0,41 - 0,70 0,21 - 0,40 0,00 - 0,20 d. = = = = Baik Sekali Baik Cukup Jelek Tingkat kesukaran soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit untuk dikerjakan oleh siswa. Bentuk soal yang mudah tidak akan merangsang siswa untuk Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 45 mempertinggi usahanya untuk memecahkan soal, sebaliknya soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi jenuh dan putus asa untuk menyelesaikannya. Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yaitu (Arikunto, 2013:223). Rumus umum statistiknya adalah : P= Keterangan : P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa yang ikut tes Ketentuan indeks kesukarannya yaitu : P 0,00 – 0,30 = sukar P 0,31 – 0,70 = sedang P 0,71 – 1,00 = mudah 3.8 Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis. Adapun analisis yang dilakukan yaitu: 1. a. Tes Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data hasil belajar, apakah berdistribusi normal atau tidak. Menurut (Sudjana, 2005:466-477) untuk menguji kenormalan data digunakan uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun hasil skor siswa dari skor terendah sampai skor tertinggi. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 2. 46 Mengamati , ....... menggunakan rumus yang dijadikan bilangan baku = , ,.... dengan (x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel). 3. Menghitung peluang F( ) = P (z ) dengan menggunakan daftar distribusi normal baku. 4. Menghitung proporsi , , ...... yang lebih kecil atau sama dengan dinyatakan oleh S( ) = yang . 5. Menghitung selisih F( ) - S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya. 6. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar ini 7. Membandingkan nilai taraf nyata 8. . dengan nilai kritis L yang terdapat pada tabel untuk yang ditentukan. Menentukan kriteria pengujian dengan lebih kecil dari dikatakan skor hasil belajar berdistribusi normal dan sebaliknya skor hasil belajar tidak berdistribusi normal. 9. Membandingkan dengan harga kritis L yang ada pada tabel dengan tingkat kepercayaan 95%, kriteria pengujiannya adalah : a. Jika maka data berdistribusi normal. b. Jika maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 47 ini adalah uji Fissher, dengan langkah-langkah menurut Sudjana (2005:249) sebagai berikut: 1. Menghitung hipotesis : : 2. Menentukan dengan rumus: = Dengan: = Varian hasil belajar terbesar = Varian hasil belajar terkecil Harga homogenitas variansi yang akan di uji 3. Tetapkan taraf signifikan ( ) 4. Kriteria pengujiannya a. Jika b. Jika c. jika : , maka , maka diterima ditolak Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan juga homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang apabila data berdistribusi normal dan kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen maka digunakan uji t. Adapun rumusnya adalah (Sudjana,2005:239) : t= dengan √ Keterangan : = Varians gabungan S = Standar deviasi gabungan = Skor rata-rata kelas eksperimen = Skor rata-rata kelas kontrol = Standar deviasi kelas kontrol = ( ) Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 48 = Standar deviasi kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas kontrol Dan kriterianya yaitu : Terima Ho, apabila Tolak Ho, apabila ≥ ≤ 2. Observasi Data observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa. Data ini digunakan untuk mengetahui serta mengontrol keterlaksanaan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI terhadap berpikir kritis siswa. Data ini diukur dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2015:134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini disusun dalam peryataan dan skala dibuat dengan rentang dari 1 sampi dengan 5 butir pertanyaan serta skor jawaban yaitu 5=Selalu, 4=Sering, 3=Kadang-kadang, 2=Hampir tidak pernah, 1=Tidak pernah. Selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus: Nilai = Persentase skor diinterpretasikan sebagai berikut. Tabel 3.4 Kriteria keterlaksanaan berpikir kritis Rentang (%) 0 – 20 Interpretasi Tidak baik 21 - 40 Kurang baik 41 - 60 61 - 80 Baik Sangat baik Sumber : Sugiyono (2015:141) Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 49 3. Wawancara Data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada siswa dan guru dibuat dalam bentuk tabel kemudian diterjemahkan secara deskriptif. 3.9 Hipotesis Statistik Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 µ2 Dengan keterangan : Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran SAVI berbasis saintifik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran SAVI berbasis saintifik terhadap berpikir kritis siswa µ1 : Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model SAVI berbasis saintifik µ2 : Rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan metode diskusi Jika kedua sampel normal dan homogen, maka untuk pengujian hipotesis digunakan uji-t (Sugiyono, 2015:273)) dengan rumus : Ě Ě √ Dengan S2 = ( ) ( ) Keterangan: Ě nilai rata-rata kelas eksperimen Ě = nilai rata-rata untuk kelas kontrol S = simpangan baku gabungan kedua sampel S2= varian gabungan kedua sampel S12 = varian untuk sampel kelas eksperimen S12 = varian untuk sampel kelas kontrol n1 = jumlah siswa kelas eksperimen n2 = jumlah siswa kelas kontrol Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 50 Kriteria pengujian yang berlaku adalah : terima hipotesis jika thitung> ttabel, pada Jika kedua kelas sampel normal dan kelompok data memiliki varian yang tidak homogen, maka digunakan rumus sebagai berikut : √ Kriteria pengujian adalah : terima H0 jika Dimana : w1 = w2 = t1 = t(1-1/2α), (n2 – 1), tβ, m didapat dari daftar distribusi dengan peluang β, dan dk = m. Jika kedua kelas sampel tidak normal dan tidak homogen, maka digunakan uji Mann-Whitney sebagai berikut : U1 = n1 + n2 U1 = n1 + n2 Dimana : ( ) ( ) n1 = jumlah subjek pada kelas eksperimen n2 = jumlah subjek pada kelas kontrol R1 = jumlah jenjang pada kelas eksperimen R2 = jumlah jenjang pada kelas kontrol Nilai dari U adalah nilai dari U1 atau U2 yang paling kecil 3.10 Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran materi adalah sebagai berikut : 1. Menjumlahkan skor seluruh siswa Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 58ab195881944d63797b23ca 2. 51 Menentukan presentase tiap indikator kemampuan berpikir kritis dalam bentuk presentase dengan menggunakan rumus : P= 100 Keterangan : P = Persentase f = Jumlah point kemampuan berpikir kritis N = Jumlah point kemampuan berpikir kritis tiap indikator 3. Rubrik kemampuan berpikir kritis siswa yaitu sebagai berikut : Tabel 3.5 Rubrik kemampuan berpikir kritis No. Nomor Butir Soal Nama 1 2 3 4 5 F 6 P 7 Indikator Berpikir Kritis 1 2 3 4 1. 2. 3. Dst Jumlah Rata-rata Skor ideal Persentase (%) 4. Setelah data diolah dan diperoleh pointnya, kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut : Tabel 3.6 Kriteria penilaian kemampuan berpikir kritis siswa Persentase Kriteria 80,1 – 100 60,1 – 80 40,1 – 60 20,1 – 40 0,0 – 20 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Modifikasi (Arikunto dan Jabar,2008:35)