organization theory and design

advertisement
ORGANIZATION
THEORY AND DESIGN
Modul ke:
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Program Studi
Master
Management
•Organization design contingencies
•Organization differentiation (horizontal,
vertical and spatial
•Formalitation, coordination and standardization
•The role of strategic direction in organization
design
•Basic Challenges of organization design
•A framework for selecting strategy and design
http://www.mercubuana.ac.id
DR.H. Triyanto Ir. MBA
Organization Design
Organization Theory and Design
Organization design contingencies
THE ROLE OF STRATEGIC DIRECTION IN
ORGNIZATION DESIGN.
EXTERNAL
ENVIRONMENT
1.
2.
3.
4.
Opportunities
Threats
Uncertaimty
Resouuce
availability
CEO, TOP
MANAGEME
NT TEAM
.
1.
2.
3.
4.
5.
TOP MANAGEMENT ROLE IN ORGANIZATION DIRECTION, DESIGN
AND EFECTIVINESS
INTERNAL
SITUATION
STRENGTHS
WEAKNESSES
DISTINCTIVE
COMPETENCE
LEADER STYLE
PAST
PERFORMANC
E
1.
STRATEGIC DIRECTION
.
1. SELECT
1.
DIFINE
OPERATION
MISSIO
AL GOALS
N
2.COMPETITI
2.
OFFICI
VE
AL
STRATEGIES
GOALS
2.
3.
4.
5.
ORGANIZATION
DESIGN
STRUCTURAL
FORM-LEARNING
VS EFFICIENCY
INFORMATION
AND CONTROL
SYSTEMS.
HUMAN
RESOURCES
POLICIES AND
INCENTIVES
ORGANIZATION
AL CULTURE
INTERNATIONAL
LINKAGES
EFFECTIVENES
S OUTCOMES
1.
2.
3.
4.
RESOURCES
EFFICIENCY
GOAL
ATTAINME
NT
COMPETIN
G VALUES
Š
The primary responsibility of top management is
determine an organization’s goals, strategy and
design, therein adapting the organization to a
changing environment. (tanggung jawab utama top
management adalah menentukan tujuan, dan strategi dan desain
organisasi. Disanalah organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang berubah.)
Š
Middle manager do much the same thing for major
departments within the guidelines provide by top
management. (Middle manager melakukan hal yang sama
untuk departement/bagian utama dalam arahan yang
disediakan oleh top management.
TYPE OF GOALS
PURPOSE OF GOALS
1. OFFICIAL GOALS, MISSION
2. OPERATIVE GOALS
LEGITIMACY
-EMPLOYEE DIRECTION AND
MOTIVATION
- DICISION GUIDELINES
OF
OFFICIAL GOALS : SERING-STARNDAR
JUGA DISEBUT
SEBAGAI
PERFORMANCE
MISSION, TUJUANNYA YAITU
ADANYA LEGITIMASI
YANG BERSIFAT FORMAL TERHADAP SUATU
ORGANISASI.
SEDANGKAN OPERATIVE GOALS LEBIH BERSIFAT
OPERASIONAL, YANG TUJUANNYA UNTUK
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
SUATU ORGANISASI.
COMPETITIVE ADVENTAGE
LOW-COST
UNIQUENESS
BROAD
COMPETITIVE SCOPE
NARROW
LOW-COST
LEADERSHIP
EXAMPLE:
RYANAIR
FOCUSED LOWCOST LEADERSHIP
DIFFERENTIATION
EXAMPLE:
STARBUCKS COFFEE
FOCUSED
DIFFERENTIATION
EXAMPLE:
EDWARD JONES
EXAMPLE: PUMA
SEORANG MANAGER HARUS INVESTMENTS
MELAKUKAN SELEKSI TERHADAP SPECIFIC STRATEGY DAN
DESIGN OPTION YANG DAPAT MEMBANTU PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI.
STRATEGI ADALAH SUATU PERENCANAAN INTERACTING DENGAN COMPETITIVE
ENVIRONMENT DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. BEBERAPA MANAGER BERPIKIR
ANTARA GOALS DAN STRATEGI INTERCHANGEABLE. TETAPI SEBENARNYA GOALS ADALAH
APA YANG DIINGINKAN OLEH ORGANISASI UNTUK BERKEMBANG. STRATEGI BAGAIMANA
CARA UNTUK MENCAPAI KEINGINAN TERSEBUT.
Š
Š
Broad Scope : competing in many customer segment.
(bersaing dalam banyak segmen customer)
Narrow scope : competing in a selected customer
segment or group of segment. (Bersaing dalam segemen
customer yang dipilih atau group segment)
Š
Differentiation: in a differentiation strategy,
organization attempt to distinguish their product or
services from other in the industry. (upaya organisasi
membedakan produk dan jasa yang berbeda dari
industri yang lain)
Š
Low cost leadership strategy : tries to increase market
share by emphasizing low cost compared to
competitor. (mencoba, meningkatkan market share dengan
menekankan pada efisiensi biaya dibanding kompetitor)
Both official goals and operative goals are importance
for the organization, but they serve verry different
purposes. Official goals and mission statement
describe a value system for organization.
Operative goals represent the primary task of the
organization. Official goals legitimize the
organization. Operative goals are more explicit
and well defined. (official goals dan operative goals penting
bagi organisasi, tetapi mereka melayani tujuan yang berbeda.
Official goals dan misi menggambarkan suatu sistem nilai bagi
organisasi. Operative goals merupakan tugas utama organisasi.
Official goals legitimasi organisasi. Operative golas didefinisikan
lebih eksplisit.
1.
Porter Model of Competitive strategies
ada tiga strategi kompetitif yaitu low cost leadership,
Differentiation, and focus. Focus strategy in which organization
concentrates on a specific market or buyer group, in further devide
into focused low cost and focused differentiation.(focus strategy
konsentrasi pada specific market atay group-group pembeli dan lebih lanjut dibagi
dalam focused low cost dan focused differentiation)
1.
Miles and Snow’s Strategy typology: is base on the idea that
manager seek to formulate strategies that will be congruent with
the external environment. Organizations strive for fit internal
organization characteristics, strategy and the external
environment. The four strategies that can be developed are the
prospector, the defender, the analyzer dan the reactor. (didasarkan
pada ide bahwa menager mencari strategi formulasi yang sesuai dengan external
environment. Organisasi berjuang untuk menyesuaikan diri dengan
karakteristik lingkungan internal. Ada 4 strategy yang dikembangkan yaitu
prospector, defender, analyzer dan teactor.
1.
Prospector strategy : is to innovate, take risk, seek out new
opportunities and grow. This stratey is suited to a dynamic, growing
environment where creativity is more inportent than efficiency.
Example : Microshoft. ( untuk inovasi, mengambil resiko, mencari
peluang baru dan bertumbuh. Strategi ini sesuai dengan perkembangan
lingkungan yang dinamik, dimana kreaktivitas lebih penting dari efisiensi.)
2. Defender Strategy : is almost the opposite of the prospector.
Concerned with stability or even retrenchment (penghematan). This
strategy to hold onto current customer, but it neither innovate nor
seek to grow. The defender is concerned primarily with internal
efficiency and control to product reliable, high quality product for
steady customer. This strategy can be successful when the
organization exist in declining industry or a stable environment.
(kebalikan dari prospector. Perhatian terhadap stabilitas atau bahkan
penghematan. Strategy memegang/menjaga pelanggan tetap, tetapi tidak ada
inovasi dan tidak mencari/mengejar pertumbuhan. Defender perhatian utama pada
efisiensi internal dan pengawasan produk yang handal dan produk dengan kualitas
tinggi. Organisasi ini baik diterapkan pada industri yang berada pada posisi decline
atau environment yang stabil.
3. Alanyzer strategy : tries to maintain a stable business while
innovating on the periphery. It seems to lie midway between
the prospector and the defender. Some product will be
targeted toword stable environment in which efficiency
strategy designed to keep current customer is used. Other
will be targeted toword new more dynamic environment,
where growth is possible. The analyzer attempts to balance
efficient production for current product line with the creative
development of new product line. Example sonny corp.
Sony’s trategy is defend it posisition in traditional customer
electronics, but also build a business in the integrated home
entertainment, market such as with it innovate vaio
computer. (mencoba untuk mempertahankan bisnis yang stabil sementara
berinovasi . Strategi Ini terletak antara prospektor dan defender. Beberapa produk
ditargetkan dalam lingkungan yang stabil di mana strategi efisiensi dirancang
untuk mempertahankan pelanggan saat ini . Sedangkan Lainnya akan ditargetkan
tehadap lingkungan baru yang lebih dinamis, di mana terjadi pertumbuhan .
Analyzer mencoba untuk menyeimbangkan produksi yang efisien untuk lini
produk saat ini dengan pengembangan kreatif l ini produk baru. Contoh sonny
corp. Target Sony adalah mempertahankan posisi dalam elektronik konsumen
tradisional, tetapi juga membangun bisnis di hiburan, rumah , pasar dan
berinovasi komputer vaio.)
4. Reactor strategy is not really a
strategy at all. Reactor respond to
environmental threats and
opportunities. In a reactor strategy,
top management has not define a
long range plan or given the
organization an exlicit mission or
goals. Strategi reaktor : sebenarnya bukan strategi sama
sekali. Reaktor merespon ancaman environment dan peluang.
Dalam strategi reactor, manajemen puncak tidak
menentukan rencana jangka panjang atau misi dan tujuan
organisasi bersifat exlicit. Contoh: Mc Donals sukes dalam
menerapkan franchises strategy in the world
PORTER’S COMPETITIVE
STRATEGIES
MILES AND SNOW’S STRATEGY
TYPOLOGY
A. STRATEGY : DIFFERENTIATION
ORGANIZATION DESIGN :
1.
LEARNING ORIENTATION,ACT IN A FLEXIBLE,
LOOSELY KNIT WAY, WITH STRONG
HORIZONTAL COORDINATION (orientasi
pembelajaran, bertindak fleksibel,, cara rajutan
longgar, koordinasi horisontal kuat)
2.
STRONG CAPABILITY IN RESEARCH
3.
VALUES AND BUILDS IN MECHANISMS FOR
CUSTOMER INTIMACY.
4.
REWARD EMPLOYEE CREATIVITY, RISK
TAKING, AND INOVATION.
B. STRATEGY : PROSPECTOR
ORGANIZATION DESIGN :
1. LEARNING ORIENTATION , FELXIBLE, FLUID,
DECENTRALIZED STRUCTURE.
2. STRONG CAPABILITY IN RESEARCH.
B. STRATEGY : LOW-COST LEADERSHIP
ORGANIZATION DESIGN :
1. EFFIECIENCY ORIENTATION, STRONG CENTRAL
AUTHORITY, TIGHT COST CONTROL, WITH
FREQUENTM DETAIL CONTROL REPORT.
2. STANDAR OPERATING PROCEDURE.
3. HIGHLY EFFICIENT PROCUREMENT AND
DISTRIBUTION SYSTEM.
4. CLOSE SUPERVISION, ROUTINE TASKS, LIMITED
EMPLOYEE EMPOWERMENT.
D. STRATEGY : ANALYZER
ORGANIZATION DESIGN :
1. BALANCES EFFICIENCY AND LEARNING: TIGHT
COST CONTROL WITH FELXIBILITY AND
ADAPTABILITY.
2. EFFICIENT PRODUCTING FOR STABLE PRODUCT
LINES; EMPHASIS ON CREATIVITY, RESEARCH,
RISK TAKING FOR INNOVATION.
E. STRATEGY : REACTOR
ORGANIZATION DESIGN :
1. NO CLEAR ORGANIZATIONAL APPROACH ;
DESIGN CHARACTERISTICS MAY SHIFT
ABRUPTLY DEPENDING ON CURRENT NEEDS
C. STRATEGY : DEFENDER
ORGANIZATION DESIGN
1. EFFICIENCY ORIENTIATION, CENTRALIZED
AUTHORITY AND TIGHT COST CONTROL.
2. EMPHASIS ON PRODUCTION EFFICIENCY : LOW
OVERHEAD
3. CLOSE SUPERVISION: LITTLE EMPLOYEE
EMPOWERMENT.
MECHANISTIC
ORGANIC
1. TASK ARE BROKEN DOWN INTO
SPECIALIZED SEPARATE PARTS.
2. TASK ARE DEFINED
3. THERE IS ASTRICT HIERARCHY
OF AUTHORITY AND CONTROL,
AND THERE ARE MANY RULES
4. KNOWLEDGE AND CONTROL OF
TASK ARE CENTRALIZED AT
THE TOP OF THE
ORGANIZATION
5. COMMUNICATION IS VERTICAL
1. EMPLOYEE CONTRIBUTE TO THE
COMMON TASK OF THE
DEPARTMENT
2. TASK ARE ADJUSTED AND
REDEFINEED THROUGH
EMPLOYEE TEAM WORK.
3. THERE IS LESS HIERARCHY OF
AUTHORITY AND CONTROL,
AND THERE ARE FEW RULES.
4. KNOWLEDGE AND CONTROL OF
TASK ARE LOCATED
ANYWHERE IN THE
ORGANIZATION.
5. COMMNUCATION IS
HORIZONTAL.
Pengertian “Organizational Design” :
a. Desain organisasi merefleksikan cara tujuan dan strategi
diimplementasikan.
b. Desain organisasi merupakan administrasi dan pelaksanaan
rencana strategi.
c.
Desain organisasi digunakan untuk mengimplementasikan
tujuan-tujuan serta strategi, dan juga menentukan
keberhasilan organisasi.
Daft, 2007
Bagaimana Strategi Mempengaruhi ‘Organization Design’ ?
•Pemilihan strategi mempengaruhi karakteristik internal organisasi. Karakteristik
Organization Design memerlukan dukungan pendekatan kompetitif perusahaan.
•Dengan strategi kepemimpinan biaya rendah, manajer melakukan pendekatan
efisiensi terhadap desain organisasi, dimana diferensiasi strategi mensyaratkan
sebuah pendekatan pembelajaran.
Daft, 2007
Hasil Strategi Organization Design menurut Porter dan Miles – Snow:
Competitive Strategies menurut Porter;
Strategy: Differentiation
Organization Design:
• Orientasi pembelajaran: bertindak fleksibel, berjaringan
lentur, koordinasi horisontal yang kuat
• Kapabilitas yang kokoh dalam penelitian
• Nilai-nilai membangun mekanisme bagi kedekatan
konsumen
• Imbalan bagi kreativitas karyawan, dalam mengambil
resiko, dan inovasi
Strategy: Low-Cost Leadership
Organization Design:
• Orientasi efisiensi: kewenangan pusat yang kuat;
pengendalian biaya yang ketat, dengan frekuensi dan
laporan pengawasan yang rinci.
• Standar operating procedures (SOP)
• Efisiensi yang tinggi dalam pembelian dan sistem distribusi
• Supervisi tertutup, tugas-tugas rutin, pemberdayaan
karyawan yang terbatas.
Daft, 2007
Strategy Typology menurut Miles dan Snow:
Strategy: Prospector
Organization Design:
• Orientasi pembelajaran: fleksibel, memiliki kemudahan, struktur yang
terdesentralisasi,
• Kapabilitas yang kokoh dalam penelitian
Strategi: Defender
Organization Design :
• Orientasi efisiensi; otoritas terpusat & pengendalian biaya yang ketat.
• Penekanan pada efisiensi produksi; overhead yang rendah.
• Supervisi tertutup; sedikit karyawan
Strategy: Analyzer
Organization Design :
• Menyeimbangkan efisiensi dan pembelajaran; pengendalian biaya yang
ketat dengan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi.
• Produksi yang efisien bagi jalur produk yang stabil; penekanan pada
kreativitas, penelitian, pengambilan resiko bagi inovasi.
Strategy: Reactor
Organization Design:
• Tidak ada pendekatan organisasional yang jelas; karakteristik rancangan
dapat berubah secara tiba-tiba, tergantung pada kebutuhan sekarang.
Daft, 2007
Organization Differentiation
Diferensiasi adalah proses dimana organisasi menempatkan orang-orang dan
sumber daya pada divisi-divisi organisasi dan membangun hubungan tugastugas dan kewenangan yang memungkinkan organisasi untuk meraih
tujuannya. Pendek kata, hal tersebut merupakan proses membangun dan
mengendalikan pembagian kerja, atau tingkat spesialisasi dalam organisasi.
Menurut B.A.R dan Grille, diferensiasi pada tahap awal adalah minimal.
Pemilik dengan bantuan orang lain melakukan semua pekerjaan, tapi
dengan keberhasilan yang sulit untuk diharapkan, muncul kebutuhan
untuk melakukan diferensiasi kegiatan-kegiatan menjadi pembagian fungsifungsi dan aturan organisasi.
Centralization vs Decentralization
Centralization :
Organisasi dibangun oleh otoritas untuk membuat keputusan penting yang
diambil oleh para manajer pada puncak hirarki.
Decentralization :
Organisasi dibangun oleh otoritas untuk membuat keputusan tentang
sumber daya organisasi dan inisiatif proyek-proyek baru yang
didelegasikan kepada manajer di semua level hirarki.
Struktur Organik dan Struktur Mekanistik
Struktur organik:
Struktur mekanistik:
Struktur yang mengangkat fleksibilitas, sehingga orangorang mengawali perubahan dan dapat beradaptasi secara
cepat pada perubahan keadaan.
Struktur yang dirancang untuk memaksa orang-orang
untuk berperilaku dalam cara yang dapat diprediksi
dan dipertanggungjawabkan.
Pengertian ‘Bagan Organisasi’ :
ƒ Sutarto : Bagan organisasi merupakan gambaran struktur organisasi yang
ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut
kedudukan yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain
dihubungankan dengan garis-garis saluran wewenang.
ƒ Henry G. Hoges : Bagan adalah desain struktural pada organisasi.
ƒ Louis A. Alen : Bagan organisasi adalah grafik sebagai alat untuk
memperlihatkan data organisasi.
Faktor-Faktor hubungan (kontingensi) mempengaruhi Desain Organisasi
Strategy
Environment
Technology
Size/ Life
Cycle
Culture
Strategi adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi desain
organisasi. Penekanan yang diberikan bagi efisiensi dan pengendalian versus
pembelajaran dan fleksibilitas, ditentukan oleh kontingensi dari strategi,
lingkungan, teknologi,ukuran dan siklus hidup, dan budaya organisasi.
Organisasi dirancang untuk menyesuaikan faktor-faktor kontingensi tersebut.
Daft, 2007
Pendekatan Contigency untuk mengukur
Efektivitas Organisasional
Pendekatan ‘contingency’ untuk mengukur keefektivan yang memfokuskan pada
bagian-bagian yang berbeda dari organisasi. Organisasi membawa sumber daya
dari dalam lingkungan, dan kemudian sumber daya tersebut ditransformasikan
ke dalam output yang disalurkan kembali ke lingkungan, sebagaimana
digambarkan dalam bagan berikut ini :
Lingkungan Eksternal
Organization
Resource
Inputs
Internal
activities
and
processes
Resource-based
approach
Internal process approach
Product
and
Service
Outputs
Goal approach
Daft, 2007
Goal Approach
Pendekatan Tujuan bagi efektivitas terdiri atas pengidentifikasian tujuan output
organisasi dan penilaian bagaimana organisasi mencapai tujuan-tujuannya
dengan sempurna. Ini merupakan pendekatan yang logis karena organisasi
sungguh-sungguh berusaha meraih output pada level tertentu, keuntungan, dan
kepuasan klien.
Indikator dari pendekatan ini:
• Tujuan yang paling penting adalah tujuan operatif.
• Usaha untuk mengukur efektivitas telah semakin produktif menggunakan
tujuan pelaksanaan dari pada menggunakan tujuan ofisial.
• Tujuan ofisial cenderung lebih abstrak dan sulit untuk diukur. Sedangkan
tujuan operatif merefleksikan aktivitas organisasi yang berjalan secara
aktual.
Daft, 2007
Resource-based Approach
Pendekatan berdasarkan Sumberdaya melihat sisi input dari proses transformasi.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa organisasi harus berhasil dalam menjaga
dan mengelola sumberdaya yang bernilai agar menjadi lebih efektif. Dari sudut
pandang pendekatan ini, efektivitas organisasi didefinisikan sebagai kemampuan
organisasi, baik secara mutlak maupun relatif, untuk menjaga sumberdaya yang
langka dan bernilai serta mengintegrasikan dan mengelola sumberdaya tersebut
dengan sukses.
Indikator dari pendekatan ini :
• Posisi tawar – kemampuan organisasi untuk menjaga sumberdaya yang langka dan
bernilai dalam lingkungannya, termasuk sumberdaya keuangan, bahan mentah, SDM,
pengetahuan, dan teknologi.
• Kemampuan pengambil keputusan organisasi untuk menerima dan mengartikan secara
tepat kepemilikan yang nyata dari lingkungan eksternal.
• Kemampuan manajer untuk menggunakan sumberdaya yang nyata dan tidak nyata dalam
aktivitas sehari-hari organisasi untuk meraih kinerja yang superior.
• Kemampuan organisasi untuk merespon perubahan-perubahan dalam lingkungan.
Daft, 2007
Internal Process Approach
Dalam pendekatan proses internal, efektivitas diukur sebagai efisiensi dan kesehatan dari
organisasi secara internal. Para karyawan merasa bahagia dan terpuaskan. Aktivitas
departemen terkait satu sama lain dalam menjamin peningkatan produktivitas.
Pendekatan ini tidak mempertimbangkan lingkungan eksternal. Elemen penting dari
efektivitas adalah apa yang akan dilakukan organisasi dengan sumber daya yang
dimilikinya.
Indikator dari pendekatan ini :
• Budaya perusahaan yang kokoh dan iklim kerja yang positif.
• Tim penyemangat, loyalitas kelompok, dan teamwork.
• Keyakinan, kepercayaan, dan komunikasi antara pekerja dan manajemen.
• Pembuatan keputusan selalu melihat sumber informasi, tanpa memandang dimana sumber
informasi tersebut berasal dalam bagan organisasi.
• Tidak adanya distorsi komunikasi horizontal dan vertikal; berbagi fakta yang relevan.
• Penghargaan kepada manajer atas dasar kinerja, pertumbuhan, dan pengembangan
subordinat dan untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif.
• Interaksi antara organisasi dan bagian-bagiannya, dengan konflik yang terjadi atas proyekproyek yang diselesaikan kembali dalam kepentingan organisasi.
Daft, 2007
BASIC CHALLENGES OF ORGANIZATIONAL DESIGN
A. Design Challenge 1:
Individu-individu dalam organisasi mendapatkan tugas-tugas baru
sesuai kebutuhan yang berkembang dan sangatlah tidak jelas siapa yang
bertanggung jawab atas apa, dan siapa yang seharusnya melapor
kepada siapa. Hal ini menjadi sulit untuk tahu kepada siapa harus
meminta bantuan ketika kebutuhan meningkat dan sulit untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan individu-individu sehingga
mereka dapat bekerja bersama sebagai sebuah tim.
B. Design Challenge 2:
Kita tidak dapat meminta individu-individu berkomunikasi dan
berkoordinasi dalam organisasi tersebut. Tugas-tugas dan peranan khusus
seharusnya dapat membantu mengkoordinasikan proses kerja, tetapi
disini hal tersebut menjadi tembok penghalang diantara individu-individu
dan fungsi-fungsi.
BASIC CHALLENGES OF ORGANIZATIONAL DESIGN
C. Design Challenge 3:
Individu-individu dalam organisasi tersebut tidak mau mengambil
tanggung jawab ataupun menanggung resiko. Mereka selalu
mengandalkan atasan (boss) untuk pengarahan dan supervisi. Hasilnya,
pembuatan keputusan berjalan lamban serta bertele-tele, dan kita
kehilangan banyak peluang untuk menghasilkan nilai.
D. Design Challenge 4:
Individu-individu dalam organisasi tersebut berlebihan dalam
memandang aturan-aturan. Suatu ketika kita membutuhkan seseorang
untuk memberikan pelayanan diluar kebiasaan pada permintaan
konsumen (pelanggan), atau membutuhkan pelayanan yang sangat
cepat dari fungsi yang lain, Kita tidak bisa mendapatkannya karena
tidak seorangpun mau untuk mengabaikan atau melanggar aturanaturan tersebut.
Jones, 2010
Lingkungan
Eksternal
PERANAN TOP MANAGEMEN DALAM ARAH ,
DESAIN, DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI
Peluang
Ancaman
Ketidakpastian
Ketersediaan Sumberdaya
Desain Organisasi
Arahan Strategik
CEO, Top
managemen
team
Situasi Internal
Kekuatan
Kelemahan
Kompetensi khusus
Gaya kepemimpinan
Kinerja masa lalu
Penegasan
misi, tujuan
resmi
Menyeleksi
tujuan
operasional,
strategi
persaingan
™ Bentuk
struktural –
pembelajaran vs
efisiensi
™ Sistem informasi
dan pengawasan
™ Teknologi
produksi
™ Kebijakan SDM,
insentif
™ Budaya
organisasional
™ Keterkaitan
interorganisasional
Hasil Efektivitas
™ Sumber daya
™ Efisiensi
™ Pencapaian
tujuan
™ Nilai kompetisi
Daft, 2007
KESIMPULAN
1. Desain organisasi merefleksikan cara-cara bagaimana merancang tujuan
dan strategi-strategi organisasi diimplementasikan.
2. Diferensiasi merupakan proses dimana organisasi menempatkan orangorang dan sumber daya pada divisi-divisi organisasi dan membangun
hubungan tugas-tugas dan kewenangan yang memungkinkan organisasi
untuk meraih tujuannya.
3. Bagan organisasi merupakan gambaran struktur organisasi yang
ditunjukkan dengan kotak-kotak atau garis-garis yang disusun menurut
kedudukan yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama
lain dihubungankan dengan garis-garis saluran wewenang
4. Strategi, lingkungan, teknologi, siklus hidup dan budaya merupakan faktorfaktor kontingensi dapat mempengaruhi desain organisasi.
5. Pendekatan ‘contingency’ digunakan untuk mengukur keefektivan yang
memfokuskan pada bagian-bagian yang berbeda dari organisasi.
STUDI KASUS:
AIRSTAR, INC.
(DAFT, 2007, BAB 5)
Airstar Inc, merupakan perusahaan pabrikasi, perbaikan, dan
overhaul pistons dan mesin jet. Perusahaan ini memiliki ikatan
yang solid, dan sebagian besar manajer telah bergabung lebih
dari 20 tahun. Setelah kematian pendiri perusahaan sekitar 5
tahun yang lalu, Roy Morgan mengambil alih kepemimpinan
sebagai Presiden Airstar Inc.
Perusahaan Airstar selama ini dikenal atas kualitas keamanan, dan pelayanan
pelanggan yang teratas. Perusahaan tersebut sebelumnya tidak pernah
berada di bawah tekanan/ancaman. Para senior manajer tidak yakin dengan
strategi yang akan diambil, dimana para pemimpin perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi, impor dan ekspor, lebih
banyak penelitian, dan perbaikan tambahan. Strategi tersebut menjadikan
keadaan organisasi menjadi semakin kacau, dan membuat frustasi Morgan
dan wakilnya.
Morgan menemui beberapa pejabat perusahaan yang dipercaya kemudian
membahas apa yang sedang terjadi dengan kepemimpinan perusahaan di
Airstar. Morgan mulai menjelaskan bahwa ia sangat peduli dengan situasi
tersebut. Karena mengemukanya konflik antara vice president marketing
dengan vice president controller berkaitan dengan peluang merger dan
akuisisi.
Jim Robinson, vice president of manufacturing mengemukakan pada Morgan
bahwa Airstar tidak benar-benar mengikuti “prinsip-prinsip organisasi yang
baik”. Prinsip-prinsip yang seharusnya diterapkan menurut keyakinan
Robinson adalah:
1. Menentukan sasaran, kebijakan, program, rencana, dan strategi dalam
mencapai hasil-hasil terbaik yang diinginkan bagi perusahaan.
2. Menentukan berbagai pekerjaan-pekerjaan bisnis untuk dilaksanakan.
3. Membagi pekerjaan-pekerjaan bisnis ke dalam sesuatu yang logis dan
struktur organisasional yang dapat dipahami.
4. Menentukan individu yang pantas untuk menempati jabatan-jabatan
dalam struktur organisasi.
5. Menegaskan tanggungjawab dan kewenangan dari setiap supervisor
secara tertulis dan jelas.
6. Mempertahankan jumlah dan jenis dari tingkatan otoritas dari tingkat
yang paling minimum.
Robinson mengusulkan kelompok studi dalam bagan
organisasional organisasi sebagaimana ragam pekerjaan bisnis
korporasi. Setelah mengkaji ulang bagan organisasi perusahaan,
Robinson, Morgan, dan yang lainnya setuju bahwa jumlah dan
jenis kewenangan formal perusahaan haruslah logis dan tidak
jauh berbeda dari perusahaan-perusahaan lainnya.
1. DAFT. RICHARD. L (2007, 2013)
UNDERSTANDING THE THEORY AND
DESIGN OF ORGANIZATION.
2. JONES,G.R (2004, 2010), ORGANIZATION
THEORY, DESIGN AND CHANGE
3. ROBBINS S.P (2002), ORGANIZATION
THEORY, CONSEPTS AND CASES.
REFERENCE
Terima Kasih
DR. H. Triyanto Ir. MBA
Download