Peta Dunia Pelaku Komunikasi Internasional

advertisement
HAND OUT
Nama Mata Kuliah
Komunikasi Internasional
Kode Mata Kuliah
SPK 314
Bobot SKS
3 SKS
Jurusan/ Fakultas
Ilmu
Komunikasi/Ilmu
Sosial
Dan Ilmu Politik
Pengampu
S. Bekti Istiyanto, S.Sos
Toto Sugito, S.Sos
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa akan dapat memahami
dan menjelaskan bentuk, pola,
media,
dan
perspektif
komunikasi internasional yang
ada
2
PERTEMUAN 1 dan 2
Topik Kuliah

Kontrak Pembelajaran

Pengertian Komunikasi
Internasional
Materi Kuliah

Aturan Main Perkuliahan

Pengertian Komunikasi
Internasional dan
Perbedaannya dengan
Hubungan Internasional

Klasifikasi bentuk
komunikasi internasional
Tujuan Instruksional Khusus
1. Dapat menjelaskan
pengertian Komunikasi
internasional
2. Dapat menjelaskan bentuk
kegiatan komunikasi
internasional
3. Dapat membedakan dengan
hubungan internasional
Secara sederhana Komunikasi Internasional adalah nama
yang kita berikan kepada suatu bentuk komunikasi antar
bangsa atau antar negara. Karena suatu bangsa adalah terdiri
dari banyak orang maka komunikasi itu adalah merupakan
komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau lebih
tepat komunikasi dari orang banyak kepada orang banyak.
Karena itu banyak orang melihat komunikasi ini ditujukan
kepada
orang
banyak
maka
sering
juga
disebut
atau
3
digolongkan sebagai Komunikasi Massa. Ada juga karena dasar
komunikasi adalah bersifat politik, maka banyak penulis
menyebutnya
Komunikasi
Politik
Internasional
atau
International Political Communication.
Pengertian
Menurut
Robert
O.
Angell,
meskipun
menganggap
Komunikasi Internasional itu adalah komunikasi politik yang
dilaksanakan oleh setiap bangsa/negara. Ia juga menganggap
bahwa kunjungan atau perpindahan penduduk suatu negara ke
negara lain misal seperti turis asing, bisnis internasional,
sekolah, tugas belajar pada hakikatnya juga termasuk
(bentuk) pelaksanaan Komunikasi Internasional.
Termasuk Wilbur Schramm dalam pengantarnya di buku
karangan W. Philips Davison dan Alexander L. George berjudul
The Process and Effects of Massa Communication menyebut juga
sebagai Komunikasi Internasional, walaupun beberapa kali
menyebut dengan Komunikasi Politik Internasional. Hanya saja
kedua pengarang tersebut menyebut secara jelas sebagai
International Political Communication.
Dari penjelasan singkat di atas, walaupun ada kesulitan
mendeskripsikan pengertian Komunikasi Internasional, kita
bisa memudahkan dengan kenyataan bahwa komunikasi itu tidak
selalu bersifat politik. Hal yang lain juga ada. Sedang
Komunikasi Internasional dilihat dalam hubungan dengan
keseluruhan bentuk komunikasi pada umumnya adalah salah satu
bentuk
spesialisasi
komunikasi
yang
bertujuan
untuk
memenangkan suatu bangsa terhadap bangsa yang lain (M.O.
Palapah).
Menurut Davison dan George yang melihat Komunikasi
Internasional itu sebagai hubungan politik antar bangsa
menyebutkan
sebagai
“By
International
Political
Communication, we refer to the use by national states of
Communication
to
influence
the
politically
relevent
behaviour in other national states (hal 433). Dengan ini
maka dapat dimasukkan ke dalam pengertian ini segala macam
bentuk kegiatan seperti propaganda, informasi, diplomasi dan
pertahanan keamanan suatu negara. Tapi dari pengertian ini,
tidak termasuk penyebaran agama dan pendidikan.
Menurut formulasi di atas maka semua kegiatan hubungan
internasional itu ditujukan umumnya untuk memenangkan
(kepentingan) bangsa-komunikator terhadap bangsa-bangsakomunikannya. Kenyataannya ialah, bahwa walaupun suatu
kunjungan ke negara lain itu hanya dilaksanakan oleh
seseorang atau golongan atau perorangan, tetapi efeknya
selalu melihat kedua bangsa yang bersangkutan. Termasuk bila
komunikasi
internasional,
misalnya
digunakan
untuk
menyampaikan moves politik atau kegiatan-kegiatan yang
berlatar belakang politik antar negara.
4
Pengertian lain oleh tiga editor buku Komunikasi
Internasional
terbitan
Remaja
Rosdakarya
dijelaskan
komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan
antara komunikator yang mewakili suatu negara untuk
menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan berbagai
kepentingan negaranya kepada komunikan yang meawakili negara
lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang luas.
Komunikasi
internasional
ini
berfungsi
untuk
mendinamisasikan hubungan internasional yang dijalin oleh
dua megara atau lebih. Juga membantu mencapai tujuan
hubungan internasional dan meningkatkan capaian-capaian
tujuan hubungan internasional dan meningkatkan capaiancapaian yang dikehendaki dari hubungan tersebut.
Sedang menurut Phil Astrid Soesanto yang diambil dari
pendapat Heinz-Dietrich Fischer menyatakan bahwa komunikasi
internasional adalah The communication process different
countries or nations across frontiers. Atau menurut Santoso
Sastropoetro menyatakan maksud komunikasi internasional
adalah
mempelajari
pernyataan
antar
negara/
pemerintah/bangsa yang bersifat umum melalui lambang-lambang
yang berarti.
Sumarno AP menyimpulkan bahwa komunikasi internasional
adalah komunikasi antar bangsa-bangsa yang berada dalam
lingkup negara nasional dengan menggunakan pesan-pesan
komunikasi yang menyangkut kepentingan diantara bangsabangsa yang berada dalam proses komunikasi tersebut. Dalam
komunikasi internasional terdapat unsur-unsur kepentingan
antar negara secara timbal balik, sehingga terdapat
kecenderungan untuk saling menumbuhkan pengertian dan saling
meyakinkan serta tidak mustahil untuk saling mempengaruhi.
Komunikasi internasional dapat dibedakan dari hubungan
internasional
(International
Relation).
Hubungan
internasional yang berlaku menitik beratkan pada etika
internasional
sebagai
dasar
yang
menentukan
moral
internasional, yaitu suatu sikap manusia atau bangsa untuk
saling mengindahkan hukum internasional.
Sebagai gambaran sederhana ada pengertian hubungan
internasional menurut Suwardi Wiriatmaja yaitu segala macam
hubungan antar bangsa dan kelompok-kelompok bangsa dalam
masyarakat dunia dan kekuatan-kekuatan, tekanan-tekanan,
proses-proses yang menentukan cara hidup, bertindak dan cara
berpikir
manusia.
Hubungan
internasional
bertujuan
memelihara keseimbangan hubungan antar bangsa dalam keadaan
tenteram dan damai, tidak terdapatnya paksaan atau tekanan
dari suatu bangsa atau negara terhadap bangsa atau negara
lainnya. Sementara pengertian moral internasional adalah
suatu sikap utnuk menghindari dari sifat keserakahan manusia
atau
bangsa
dalam
pergulatan
internasional,
sehingga
kelompok minoritas tetap dihormati.
5
Letak perbedaan antara hubungan internasional dan
komunikasi internasional yaitu pada sifat kecenderungan
saling mempengaruhi, dimana ide suatu negara, kepentingan,
kehendak dan upaya menguasai pikiran negara lain yang
ditransfer dalam bentuk kemasan komunikasi dengan berbagai
macam device dam motivasi, maka hubungan internasional telah
beralih ke komunikasi internasional. Repotnya kedua istilah
ini sering bercampur baur.
Dalam komu nikasi internasional kecenderungan interaksi
lebih dipengaruhi oleh kebijaksanaan negara dalam memenuhi
kepentingan negara tersebut. Bahkan wujud komunikasi antar
bangsa
lebih
memicu
kepada
hubungan
politik
yang
dikembangkan ke hubungan bidang-bidang lainnya
6
PERTEMUAN 3
 Penjelasan Komunikasi
Internasional Menurut
Davison dan George
Materi Kuliah
 Bagan Davison
 Penjelasan Bagan Davison
Tujuan Instruksional Khusus
Dapat menjelaskan isi bagan
dari Davison
Topik Kuliah
BAGAN DAVISON
7
Penjelasan Bagan Davison
Dari bagan di atas dapat dilihat begitu banyak faktor
yang mempengaruhi komunikasi politik internasional. Pada
proses awal perencanaan untuk menetapkan suatu kebijaksanaan
tertentu merupakan hal mutlak. Ini disebut Communication
Policy. Termasuk kebijaksanaan national suatu bangsa.
Disini, antara national policy dan communication policy
haruslah
sejalan.
Sebab
pada
hakikatnya
kebijaksnaan
nasional adalah formulasi dari kehendak seluruh rakyat dan
karena
itu
dibawakan
ke
dalam
bentuk
kebijaksanaan
komunikasi baik keluar maupun ke dalam. Dengan demikian,
maka suatu kebijakan nasional adalah sebagian berasal dari
situasi politik internasional dan sebagian lagi berasal dari
domestik, kekuatan politik dan kebudayaan. Kedua aspek ini
akan mempengaruhi pelaksanaan komunikasi internasional dan
karena itu haruslah mendapat perhatian secara sungguhsungguh.
Bahkan, keadaan politik dalam negerilah yang menjadi
dasar utama dan bukannya situasi politik internasional.
Karena setiap kebijakan nasional selalu didasarkan kepada
kebutuhan politik dan kebudayaan dalam negeri. Hanya saja
dengan proses adaptasi dan tetap memperhatikan situasi
politik internasional. Oleh karena itu, menjadi kewajaran
bila
kebijakan
komunikasi
masing-masing
negara
dapat
berbeda-beda, tergantung kebutuhan dalam negeri negara
tersebut.
Komunikasi Hanya Alat
Menurut Davison dan George, komunikasi adalah hanya
alat untuk mencapai tujuan dari sesuatu negara. Karena itu,
kebijakan komunikasi harus memperhatikan dan atau harus
paralel dengan politik, ekonomi dan kebijakan militer. Ini
berati kebijakan politik, ekonomi dan militerlah yang
menetapkan kebijakan komunikasi.
Adapun bentuk komunikasinya melalui siaran radio,
surat-surat sebaran, nota diplomatik dsb. Proses pelaksanaan
communication policy ini yang disebut sebagai communication
behaviour. Studi tentang communication behaviour adalah
meliputi
studi
tentang
mekanisme
yang
mengolah
dan
menyalurkan kebijakan komunikasi menjadi
communication
content dan selanjutnya studi tentang personalia yang
melakukan operasi denganmekanisme ini serta media dan teknik
yang digunakan.
8
Masalah Efek
Efektifitan dari suatu komunikasi, menurut Davison dan
George adalah tergantung pada kondisi-kondisi pada saat
komunikasi itu diterima oleh komunikan. Kondisi ini selain
saat berkomunikasi juga termasuk kondisi lain seperti
komunikasi lain atau yang datang dari sumber lain atau
perangsang yang datang pada komunikan pada waktu yang sama.
Kita tahu suatu negara tidak menerima komunikasi dari
satu negara tapi banyak negara. Artinya, kekuatan atau
penojolan pengaruh dari sebuah komunikasi yang dilancarkan
oleh suatu negara akan berdampak pada komunikasi yang
dilancarkan oleh negara lain. Hal inilah yang disebut
condition of communication.
Sebuah masalah yang sulit dalam communication plicy and
technique ialah untuk memperoleh cara yang sebaik-baiknya
guna mengetahui apakah komunikasi yang sudah diberikan itu
cukup efektif atau tidak, berbeda dengan komunikasi langsung
atau tatap muka. Hal penting lain adalah bagaimana
karakteristik masing-masing negara yang terlibat dalam
komunikasi internasional harus diketahui. Disini, faktafakta, data yang berupa dokumentasi yang didapat dari
laporan diplomatik, kliping tentang pers, laporan intelijen,
kunjungan langsung dsb. telah dilakukan.
Studi Davison dan George
Dalam keseluruhan studinya, Davison dan George melihat bahwa
antara komunikasi internasional dan politik internasional
adalah merupakan suatu kesatuan yang bulat. Walaupun mereka
menyatakan juga bahwa komunikasi dalam hal ini hanya
merupakan alat saja dari politik internasional.
Tetapi studi kedua ahli ini mempunyai kelemahan yaitu
harus ada pembedaan yang jelas antara keduanya karena
pembedaan itu sebenarnya bisa dilakukan. Karena justru malah
menjadi kerancuan bila kedua bidang ini disamakan. Secara
umum komunikasi internasional adalah suatu spesialisasi dari
komunikasi massa, walaupun bentuk dan isi pesan bisa apa
saja termasuk politik internasional (MO. Palapah). Tapi
mempelajari perbandingan Davison dan George ini justru
diharapkan
dapat
menjelaskan
perbedaan
komunikasi
internasional dan politik internasional. Artinya teori kedua
pakar ini tetap penting sebagai perbandingan apalagi
kaitannya dengan communication policy dan tidak sekadar
international political communication.
9
PERTEMUAN 5 dan 6
 Tiga Perspektif Komunikasi
Internasional
Materi Kuliah
 Perspektif Diplomatik
 Perspektif Jurnalistik
 Perspektif Propaganda
Tujuan Instruksional Khusus
Dapat menjelaskan masingmasing perspektif yang
digunakan dalam komunikasi
internasional
Topik Kuliah
Untuk
mempelajari
komunikasi
internasional
dapat
dimudahkan
dengan
tiga
perspektif
yaitu
perspektif
diplomatik, jurnalistik dan propagandistik.
Perspektif Diplomatik
Dalam perspektif ini komunikasi internasional lazimnya
dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil. Jalur
diplomatik atau komunikasi langsung antara pejabat tinggi
negara lebih banyak dipergunakan untuk memperluas pengaruh
dan mengatasi ketidak sepakatan, salah pengertian ataupun
pertentangan dalam masalah tujuan dan kepentingan setiap
negara, memperteguh keyakinan dan menghindarkan konflik.
Disini,
terasa
betapa
pentingnya
teknik
komunikasi
diplomatik serta perlunya tradisi komunikasi diplomatik
diantara negara berdaulat dalam meletakkan jalur utama
komunikasi internasional untuk tujuan-tujuan perdamaian
dunia yang lebih mantap. Dengan demikian, komunikasi
internasional diplomatik ditempuh untuk mengembangkan dan
memelihara hubungan bilateral atau multilateral atau untuk
memperkuat posisi tawar menawar ataupun untuk meningkatkan
reputasi.
F. Rachmadi mengangkat konsep pemikiran bahwa hubungan
politik pada hakikatnya adalah hubungan diplomatik yang
dijadikan wahana untuk memperjuangkan kepentingan masingmasing negara nasional.
Tentang hubungan diplomatik sendiri Robert F. Delancy
mendefinisikan sebagai : Public diplomacy hjas been defined
as the ways in which both governments and private
individuals and group influence directly or indirectly those
public attitudes and opinions which bear directly on other
governments, foreign policy decisions”.
Oleh
sebab
itu,
hubungan
diplomatik
merupakan
manifestasi
kegiatan
komunikasi
internasional.
Disini
terjadi arus komunikasi timbal balik antara negara-negara
nasional yang pada dasarnya merupakan produk transaksi dalam
sistem internasional, baik dalam bentuk antar negara
nasional, bilateral, multinasional atau internasional. Pada
pelaksanaannya pengelola sumber komunikasi diatribusikan
10
oleh presiden kepada menteri Luar Negeri dengan seluruh
perangkatnya. Untuk efektifnya jalinan komunikasi maka pada
setiap
negara
mempunyai
perwakilan
diplomatik
untuk
kepentingan nasional masing-masing negara.
Menurut Syahmin AK untuk melakukan pembukaan atau
pertukaran perwakilan diplomatik maupun konsuler dengan
negara-negara nasional harus memenuhi persyaratan, yaitu :
1. Harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak (mutual
consent), sebagaimana konvensi Wina tahun 1961 yang
menyatakan
pembentukan
hubungan
diplomatik
anatara
masing-masing negara dengan persetujuan bersama.
2. Mentaati
prinsip-prinsip
hukum
internasional
yang
berlaku.
Menurut Konvensi Wina perwakilan diplomatik mempunyai tugas
dan fungsi yaitu :
a. Mewakili
negara
pengirim
di
negara
penerima
(reprenseting the sending state in the receiving state)
b. Melindungi kepentingan-kepentingan negara pengirim serta
warga negaranya di dalam wilayah dimana ia diakreditasi
dalam
batas-batas
ketentuan
hukum
internasional
(protection)
c. Mengadakan perundingan untuk atas nama rakyat dan
negaranya (negotiation)
d. Memberi laporan kepada negara pengirim mengenai keadaankeadaan
dan
perkembangan
negara
penerima
sesuai
ketentuan hukum yang berlaku
Akhirnya kebutuhan untuk dibukanya perwakilan atau hubungan
diplomatik sebagai jaringan komunikasi antar negara nasional
sangat dibutuhkan karena terkait dengan berbagai kepentingan
nasional. Bahkan sekarang ini arah jalinan komunikasi ini
dapat memicu pada berbagai kepentingan termasuk masalah
ekonomi dan kebudayaan daripada masalah-masalah ideologi.
Boutros-Boutros Ghali mengemukakan bahwa kecenderungan
konflik antar negara dikarenakan kurang mengembangkan bidang
ekonomi, sosial dan pembangunan politik. Karena itu, untuk
mencapai perdamaian dan keamanan harus memfokuskan kepada
keadilan sosial, demokrasi dan mengngkat hak-hak asasi
manusia. Dalam konsepnya, Boutros tidak lagi mengandalkan
kemampuan dewan keamanan dalam memecahkan konflik-konflik
negara nasional, bahkan disarankan pergantian pendekatan
ideologis dengan oleh pendekatan sosio kultural dan
humaniora
yang
menitik
beratkan
kepada
nilai-nilai
kepentingan negara-negara nasional.
Perspektif Jurnalistik
Dalam perspektif ini komunikasi internasional dilakukan
melalui saluran media massa cetak dan elektronik. Arus
informasi yang bebas dan terbuka dari negara-negara maju
yang datang melalui media tersebut saat ini dinilai lebih
11
merugikan negara-negara berkembang. Arus semacam ini tidak
mencerminkan adanya mutual respect antara kedua kubu negara
tersebut.
Komunikasi
internasional
dengan
penyebaran
informasi satu arah menunjukkan betapa negara maju telah
mendominasi komunikasi internasional. Komunikasi semacam ini
telah dijadikan pula oleh negara-negara maju sebagai alat
kontrol terhadap kekuatan sosial yang dikendalikan oleh
kekuatan politik dam percaturan politik internasional.
Karena negara maju memiliki fasilitas komunikasi yang
lengkap dan canggih serta sistem yang terus dikembangkan
secara mantap, terpaan informasi dari mereka menjadi
demikian kuat. Itulah sebabnya, sebagian negara berkembang
yang masih jauh tertinggal, mereka menghendaki pengaturan
seperti yang disebut ‘Tata Informasi Baru (New Information
Order)’. Disini peran negara stimulaltor yang netral sangat
diperlukan dan bahkan menjadi begitu penting karena ia
bertibdak sebagai gatekeeper yang mengontrol arus komunikasi
yang sering berisi gagasan-gagasan baru.
Negara-negara
maju
berpendapat
bahwa
kebebasan
informasi
merupakan
upaya
meningkatkan
kesejahteraan
internasional. Namun, negara-negara berkembang menganggap
hal itu sebagai upaya mempengaruhi proses penerapan
kebijakan
intranegara,
jika
tidak
merupakan
suatu
pelanggaran kedaulatan. Inilah yang ditakuti oleh negaranegara berkembang dan jika mereka tidak mampu membendung
arus informasi dari luar seperti itu, maka tidak mustahil
akan timbul kekuatan untuk merebut kekuasaan atau melahirkan
gangguan atau ketidakstabilan.
Lebih lanjut dan mendalam tentang bagian ini akan
disampaikan media-media yang digunakan dalam komunikasi
internasional. Termasuk teori dasar komunikasi massa yang
ada dan digunakan di dunia internasional sekarang ini di bab
dan pertemuan selanjutnya.
Perspektif Propaganda
Dalam perspektif ini kegiatan-kegiatan propaganda
dengan
tujuan-tujuan
untuk
mengubah
kebijakan
dan
kepentingan suatu negara atau memperlemah posisi negara
lawan digunakan. Bahkan dengan propaganda di komunikasi
internasional lebih ditujukan untuk menanamkam gagasan ke
dalam benak masyarakat negara lain dan dipacu demikian kuat
agar mempengaruhi pemikiran, perasaan serta tindakan. Tujuan
ini mencakup perolehan dan penguatan atau perluasan dukungan
rakyat dan negara sahabat, mempertajam atau mengubah sikap
dan cara pandang terhadap suatu gagasan atau suatu peristiwa
atau kebijakan luar negeri tertentu, pelemahan atau
peruntuhan
pemerintah
negara
asing
atau
penggagalan
kebijakan serta program nasional negara tidak bersahabat,
serta
netralisasi
atau
penghancuran
propaganda
tidak
bersahabat dari negara atau kelompok lain.
12
Selama
ini,
propaganda
memang
diakui
merupakan
instrumen yang paling ampuh untuk memberikan pengaruh.
Apabila terdapat kesatuan psikologis dalam komunikasi
internasional, satu opini publik dalam suatu negara yang
cocok dengan opini publik negara lain bisa saja berintegrasi
menjadi opini internasional dan selanjutnya akanmerupakan
polar yang terpisahkan oleh perbedaan kepentingan yang
berkaitan dengan latar belakang ideologi, sejarah, sosial
dan faktor-faktor lain dari suatu negara.
Lebih jauh tentang propaganda akan diuraikan singkat
pemahaman akan propaganda. Dari sejarah propganda sebenarnya
tidaklah negatif karena istilah ini pertama kali digunakan
oleh Paus Gregorius XV tahun 1622 dan atau oleh Paus Urbanus
VIII
tahum
1633
untuk
menanamkan
suatu
badan
atau
organisasipenyebaran agama Katolik. Untuk istilah politik
mula pertama digunakan oleh Napoleon Bonaparte dan Mrs.
Harriet Beecher Stove adalah orang pertama yang menggunakan
istilah ini di bidang sosial.
Lenin mengatakan bahwa propaganda adalah mengemukakan
banyak pikiran yang menrangkan masalah khusus. Leonard W.
Doob berpendapat bahwa propaganda is a systematic attempt by
a interested individual individual (or individuals) to
control the attitudes of group of individuals through the
use of suggestion and consequently their actions. Sebanrnya
banyak pengertian tentang propaganda minimal kita memahami
bahwa propaganda adalah suatu spesialisasi komunikasi yang
bertujuan untuk menanamkan pandangan, sentimen dan atau
penilaian atas dasar sugesti.
Tujuan propaganda sendiri menurut Herbert Blumer adalah
hendak menciptakan keyakinan dan mendorong diadakannya suatu
aksi atas dasar keyakinan itu. Sementara dalam operasinya
ada beberapa syarat :
 Dalam rangka menanamkan pandangan atau sikap perlu upaya
untuk menarik perhatian
 Untuk menarik perhatian haruslah diberi ‘kerangka yang
baik dan mengikat’
 Harus ada pengulangan secara terus menerus
 Memberikan desakan-desakan yang kukuh
Selanjutnya adanya objek propaganda yang berbeda yang saling
bertentangan atau secara teknis akan menimbulkan adanya
‘propaganda dan kontra propaganda’, karena itu maka setiap
propagand selalu ditawarkan sebagai suatu grup propaganda
yang ditujukan kepada mass audience. Untuk itu, setiap
propaganda selalu ditujukan kepada out-group dan tidak ingroup.
Seperti
contoh
saat
perang,
Donovan
Pedelty
menyebutkan peranan utama propganda dalam perang bukannya
hendak meyakinkan lawan bahwa mereka itu salah, akan tetapi
untuk mempertahankan daya tempur mereka sendiri.
13
Untuk teknik Propaganda menurut George L. Bird dan
Frederic E. Merwin adalah :
1. Name Calling yaitu memberikan nama jelek kepada pihak
lain sehingga kita menjadi benci dan menolaknya.
2. Glittering Generalities yaitu mengunakan kata-kata muluk
(virtue word) bagi sesuatu yang sdang dipropagandakan.
Disini, kita dirangsang agar membenarkan atau menrima
saja apa yang dipropgandakan tanpa menolak benar
salahnya. Berbeda dengan name calling.
3. Transfer yaitu menggunakan prestise dari pada sesuatu
yang kita hormati dan autoritas daripada sangsi-sangsi.
4. Testimonial untuk merangsang komunikan agar menerima
seperti dunia bisnis dan periklanan.
5. Plain Folks seperti testimonial tapi untuk kalangan
politik, para pemimpin dsb.
6. Card Stacking yaitu mengunakan emosi para komunikannya
untuk menutupi hal-hal yang sebenarnya dan menungkapkan
bukti-bukti palsu dsb.
7. Band Wagon teknik ini merangsang komunikan untuk
mengikuti setiap orang yang telah terkena propaganda.
PERTEMUAN 7 dan 8
Topik Kuliah
Peta Ideologis Pers Dunia
Materi Kuliah
 Empat teori tentang Pers
 Evaluasi
dan
alternatif
pers global baru
Tujuan Instruksional Khusus
 Dapat
menjelaskan
dasar
ideologis pers dunia
 Dapat
menjelaskan
bagaimana
kritik
serta
evaluasi dari alternatif
pers global dunia dewasa
ini
Four Theories of The Press
Di tahun 1956 Fred Siebert, Theodore Peterson dan
Wilbur Schramm mencoba menggambarkan konflik antara negara
dengan pers atau dalam ungkapan mereka ‘sistem pengawasan
sosial yang mendasari penyesuaian hubungan antara individu
dan lembaga’. Hasilnya adalah -yang menjadi inti teori inisebenarnya
hanya
dua
teori
yakni
otoritarian
dan
libertarian–lah yang menjadi kunci hubungan pers dengan
negara. Sementara konsep lainnya yaitu Soviet Communist dan
Social Responsibility adalah merupakan pengembangan dan
modifikasi dari dua konsep utama.
Secara sederhana otoritarian adalah bersumber dari
kekuasaan absolut monarki dengan tujuan untuk mendukung
negara dan kepemimpinannya. Masalah ijin, sensor ada di
bawah kekuasan otokratis dan hukum. Disini tidak dibenarkan
14
mengkritik atau mengancam struktur kekuasaan. Biasanya
dimiliki oleh penguasa, partai atayu swasta. Dimunculkan
oleh Hobbes, Hegel dan Machiavelli dan direpresentasikan
oleh Iran, Paraguai, Nigeria.
Untuk Libertarian muncul oleh Locke, Milton, Mill, Adam
Smith dari pemikiran untuk mencerhkan dan hak-hak alami.
Dengan tujuan utama adalah membantu menemukan kebenaran,
menginformasikan, menafsirkan dan menghibur. Perbedaan
dengan otoritarian adalah menentukan sendiri editorial dan
pemisahan antara negara dan pers. Media dikontrol oleh
pemilik di dalam pasar bebas ide-ide dan oleh pengadilan,
disini tidak ada pelarangan sebelum atau sesudah penerbitan.
Untuk pemilik, kebanyakan pemilik adalah swasta.
Sedang komunis Soviet bersumber dari ajaran Marx dan
Lenin untuk mendukung sistem Marxist mengabdi pada rakyat.
Secara
teoritis,
rakyat
bisa
memiliki
pers
dan
memanfaatkannya tapi dalam kenyataannya tidak. Karena media
tidak bisa mengkritik tujuan partai maka kontrol oleh aparat
pemerintah lewat tangan partai komunis selalu diterapkan.
Dikembangkan oleh tokoh-tokoh komunis seperti Marx, Lenin.
Stalin, Mao, Castro dan Gorbachov. Contoh kini adalah Uni
soviet, RRC, Kuba.
Untuk teori tanggung jawab sosial merupakan manifestasi
tentang kebebasan pers dan kritik atas pers libertarian,
dengan tujuan untuk menginformasikan dan mendidik, membantu
memajukan masyarakat. Pentingnya teori ini adalah lebih
mengutamakan tanggung jawab sosialnya dibanding kebebasan
pers. Adapun kontrol dilakukan oleh masyarakat dan tindakan
konsumen. Etika lain tidak dibenarkan menerbitkan informasi
yang membahayakan secara sosial atau menyerang hak-hak
pribadi. Biasanya dimiliki oleh swasta tapi ada kemungkinan
adanya campur tangan penerintah untuk menjamin kepentingan
umum. Sayangnya saat ini belum ada dalam contoh nyata.
Secara umum Empat teori pers ini sangat berpengaruh.
Bahkan John Merril mengatakan ‘hampir setiap artikel dan
buku yang berkaitan dengan dasar filosofis jurnalistik,
menyingung, mengomentari atau mengambil kutipannya.
Bagaimanapun teori ini menjadi pijakan yang kuat,
ternyata tetap diperlukan revisi. Beberapa pakar menyatakan
teori ini tidak bisa lagi digunakan untuk menguraikan
berbagai sistem teori pers yang revolusioner dan sudah
berkembang sedemikian jauh. Seperti contoh Ralph Lowenstein
pada tahun 1971 yang mengusulkan revisi karena empat teori
pers ini sudah diangap membeku dan tidak mampu diterapkan
untuk seluruh sistem pers.
Juga John Merril memandang model Lowenstein ‘lebih
canggih dan realistik ketimbang model Siebert dkk. Namun
secara
mendasar
konsep
social
libertarian
Lowenstein
memiliki cacat secara logis sangat kontradiktif. Menurutnya
filsafat tidak bisa menjadi libertarian Yaitu kebebasan
15
maupun diarahkan yaitu dikontrol. Kelemahan berikut adalah
sama dengan Empat teori pers yang mengetengahkan spektrum
dengan ujung satu otoritarian sedang ujung lain adalah
libertarian. Merril mengusulkan ditempatkan suatu politicalpress circle -suatu model yang menempatkan libertarian di
ujung atas dan otoritarianisme di ujung bawah lingkaran
tertutup. Dengan skema ini empat teori dikurangi menjadi
dua.
Kemudian
William
Hachten
dengan
penggabungan
libertariannisme dan tanggung jawab sosial ke dalam konsep
Barat, tapi mempertahankan ideologi otoritarian dan komunis,
dan menambah dua teori baru revolusioner dan pembangunan
(developmental). Termasuk J. Harbert Altschull yang menolak
Empat teori pers karena sarat nilai (value–laden). Dimana
dipikirkan
tipologi
yang
dimiliki
dengan
memilih
‘identifikasi ekonomi yang breubah’ sebagai dasarnya dengan
rancangan politik dari Dunia Pertama atau dunia barat yang
menjadi gerakan ‘pasar’, Dunia Kedua atau dunia timur
menjadi gerakan Marxist, dan Dunia Ketiga atau dunia selatan
menjadi gerakan advancing. Dia menguji tiga pergerakan lewat
tiga perspektif yaitu tujuan jurnalistik, ertikel-ertikel
tentang perjuangan pers, dan pandangan terhadap kebebasan
pers.
Selain itu, ada dari Robert Picard, Sydney Head dengan
penyiarannya yang merupakan bentuk lanjutan atau model
alternatif yang merupakan suatu revisi dari teori dasar The
Four Theory of Press.
16
PERTEMUAN 9
Peta Dunia Pelaku Komunikasi
Internasional
Materi Kuliah
 Kekuatan
Negara
Pelaku
Komunikasi Internasional
 Konsep
Persamaan
Pelaku
Komunikasi Internasional
Tujuan Instruksional Khusus
 Dapat menjelaskan macammacam
kekuatan
masingmasing
negara
pelaku
komunikasi internasional
 Dapat menjelaskan bentuk
persamaan
pelaku
komunikasi internasional
Topik Kuliah
PA. Reynolds mencoba mengklasifikasikan
kekuatankekuatan yang ada di negara- negara pelaku komunikasi
internasional yaitu :
1. super powers
2. great powers
3. middle powers
4. small powers
5. micro powers
Sedikit berbeda dengan klasifikasi dari Martin Wight
yang
mengelompokkan
negara-negara
itu
dalam
kategori
kekuatan yaitu :
1. dominant powers
2. great powers
3. world powers
4. minor powers
5. sea and land powers
Kenapa pembagian ini penting untuk diketahui? Karena
kemampuan masing-masing negara akan mempengaruhi perilaku
komunikasi internasional satu negara dengan negara yang
lain. Termasuk apakah pengaruh itu dilakukanny asendiri atau
membutuhkan bantuan pihak lain, misalnya dalam bentuk
aliansi.
Hal lain yang perlu dipahami adalah apakah perbedaan
kekuatan dan bentuk negara akan berpengaruh kepada konsep
persamaan kedaulatan. Kita bisa melihat kasus perang AS dan
Afghanistan sekarang ini, dimana pengaruh yang dirasakan
sangat diskriminatif. Bahkan untuk Indonesia sekalipun,
dalam kasus bantuan untuk militer dan dukungan serangan AS.
Dibuktikan
dengan
Dubes
Gilbart
yang
mengintervensi
kedaulautan dengan alasan ekonomi.
17
PERTEMUAN 10 dan 11
Saluran dan Media Komunikasi
Internasional
Materi Kuliah
 Saluran-saluran komunikasi
internasional
 Media
pendukung
proses
komunikasi internasional
Tujuan Instruksional Khusus
 Dapat menjelaskan macammacam
saluran-saluran
komunikasi internasional
 Dapat menjelaskan bentuk
media pendukung komunikasi
internasional yang ada
Topik Kuliah
Saluran Komunikasi Internasional
Yang dimaksud dengan saluran adalah keseluruhan dari
media komunikasi dan fasilitas lain yang dapat menyebabkan
komunikasi kita tersebar kepada negara-negara yang dituju.
Seperti media massa dimana penyebaran informasi dari suatu
negara
bisa
langsung
kita
ketahui,
atau
komunikasi
internasional bisa digunakan secara langsung kepada negara
yang bersangkutan tanpa menggunakan media massa.
Pada dasarnya saluran komunikasi internasional ada dua
yaitu :
1. Media massa seperti pers, radio, TV dan film (Harus
dijabarkan lebih lanjut!!)
2. Fasilitas-fasilitas internasional yang lain seperti
organization channel, international Travele dan Cunteral
Events.
Media Lain
Pers, seperti diketahui ada dalam pengertian pers
terbatas dan pers luas. Pers terbatas adalah meliputi
Bulletin berita surat kabar dan majalah. Sedang pers dalam
arti luas meliputi seluruh barang barang cetakan yang
ditujukan kepada orang banyak atau kepada massa. Untuk
komunikasi internasional maka kedua-duanya digunakan.
Media elektronik seperti radio dan televisi sekarang
ini merupakan media paling efektif dalam menyebarkan
informasi. Bahkan untuk kondisi langsung sekalipun. Artinya
kejadian di belahan dunia yang lain juga akan bisa
tersalurkan secara langsung di belahan dunia lainnya.
Sehingga
dalam
menjangkau
komunikannya
sangat
bisa
dirasakan, termasuk pengaruh dan daya efektifitasnya.
Untuk buku dan publikasi lain kita dapat melihat
bagimanan
sebuah
buku
dan
publikasi
tersebut
mampu
menyebarkan ide dan menanamkam goodwill kepada negara yang
18
bersangkutan. Termasuk tawaran perkenalan buku dan bantuan
lain. Semua bertujuan sama yaitu komunikasi internasional.
Sedang Film, Fair dan Cultural Events dapat digolongkan
juga sebagai media yang bisa menghubungkan para pelaku
komunikasi internasional. Tak lupa Perjalanan Internasional
dan canel organisasi internasional yang disana dimungkinkan
mampu membawa berita secara langsung dan goodwill secara
baik. Bahkan bisa pula sebagai sarana tersebarnya barangbarang produksi dan juga nama baik dan meningkatnya
persahabatan. Untuk organisasi internasional akan mampu
secara
legal
mengumpulkan
dan
menyebarkan
komunikasi
internasional itu sendiri.
19
PERTEMUAN 12
Bentuk-bentuk
Komunikasi
Internasional
Materi Kuliah
 Bentuk-bentuk
pelaksanaan
komunikasi Internasional
Tujuan Instruksional Khusus
 Dapat menjelaskan bentukbentuk
komunikasi
internasional yang ada
Topik Kuliah
Sebagai
bagian
terakhir
dari
materi
komunikasi
internasional
adalah
bentuk
apa
saja
yang
bisa
diklasifikasikan sebagai bentuk komunikasi internasional.
Pada dasarnya semua bentuk hubungan komunikasi antar negara
dapat digolongkan sebagai bentuk komunikasi internasional.
Tapi lebih khusus dapat disebutkan beberapa yang kemudian
bisa menjadi tugas untuk pendalaman, yaitu :
 Kegiatan diplomasi
 Bisnis Internasional
 Humas Internasional
 Periklanan Internasional
 Penyebaran Informasi melalui Media Massa Internasional
 Kegiatan Propaganda Internasional
Download