BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc. Mendidik Perempuan Sama dengan Mendidik Bangsa • Kualitas perempuan sebagai ibu sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak-anaknya • Perempuan juga sangat dominan dalam mewujudkan Keluarga yang Berkualitas melalui fungsi pemeliharaan dan pengasuhan atau “caring and parenting” • Perempuan yang mempunyai prestasi pendidikan yang tinggi dankepribadian yang baik, maka akan berpengaruh pada kualitas pengasuhan yang baik terhadap anak-anaknya. Mendidik Perempuan Sama dengan Mendidik Bangsa • Peran keluarga (family roles) merupakan sumber institusi paling awal dan paling kuat dalam mensosialisaikan anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan norma masyarakat yang dianut. • Peran ibu yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan peran ayah dalam meningkatkan prestasi akademik anak dan mencegah perilaku kenakalan pelajar Ibu yang cerdas akan mencerdaskan bangsa LINGKUNGAN KELUARGA YANG HARMONIS DAN SEJAHTERA SERTA BERWAWASAN GENDER KUALITAS LINGK PENDIDIKAN SDM TENAGA PENDIDIK MATERI PEMBELAJARAN FASILITAS SEKOLAH KUALITAS SDM PEREMPUAN LINGKUNGAN BUDAYA YANG MENDUKUNG KESETARAAN L&P Kualitas Fisik & Kesehatan Baik; Prestasi Pendidikan Tinggi; Karakter Baik; Spiritual Tinggi JARINGAN KERJASAMA STAKEHOLDERS PEMERINTAH UNIVERSITY LSM/ PEMERHATI MASY INTERNASIONAL Gambar 13.1. Lingkungan yang berpengaruh pada kualitas sdm dan prestasi pendidikan perempuan Surga ada di telapak kaki Ibu..... Dengan semakin tingginya taraf pendidikan perempuan, maka akan cenderung menikah dalam usia yang relatif lebih dewasa Fungsi Reproduksi Perempuan dalam Penerus Generasi Bangsa Fungsi Perempuan dalam Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Kualitas Anak Tinggi Fungsi Ekonomi Keluarga dan Pembangunan Latar Belakang Perlunya Kebijakan Pembangunan Responsif Gender di Indonesia KESENJANGAN GENDER DI SEGALA BIDANG Kesehatan GDI, GEM Pendidikan Sub-ordinasi Pemerintahn Ekonomi Marjinalisasi Beban Ganda Laki-laki di Publik Perempuan di Domestik PATRIARKI HAMBATAN SOSIAL BUDAYA TIDAK ADA JAMINAN HUKUM Gambar 13.3. Analisis pohon masalah kesenjangan gender dalam pembangunan. Latar Belakang Perlunya Kebijakan Pembangunan Responsif Gender di Indonesia AWALNYA BERASAL DARI KEBIJAKAN YANG NETRAL GENDER PEMBERIAN AKSES YANG SAMA PD LAKI2 & PEREMPUAN AKSES PADA LAKI-LAKI DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DGN DEMIKIAN, HASIL AKHIR DARI KEBIJAKAN NETRAL GENDER ADALAH MELESTARIKAN KESENJANGAN GENDER ADA KETIDAKADILAN RELATIF ILUSTRASI PUSPITAWATI (2006) R E D U K S I S O S I A L B U D A Y A AKSES PADA LAKI-LAKI & PEREMPUAN DI DAERAH TERPENCIL, KELUARGA MARGINAL AKSES PADA PEREMPUANI DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN OLEH KARENA ITU PERLU KEBIJAKAN YANG RESPONSIF GENDER UNTUK MENGATASI KESENJANGAN GENDER Pentingnya kebijakan berprespektif gender Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN Pendekatan teori utama dalam melihat peran suami istri Pendekatan tambahan Unit analisis Fakta nilai posisi laki-laki dan perempuan di Indonesia STUDI KELUARGA Pendekatan Teori Struktural Fungsional. Teori Pertukaran Sosial; Teori Perkembangan; Teori Interaksi Simbolik. Keluarga sebagai unit kesatuan individu yang interdependent. STUDI GENDER Pendekatan Konflik Sosial. Teori Pertukaran Sosial; Teori Perkembangan; Teori Interaksi Simbolik. Individu atau kelompok lakilaki dan perempuan (keduanya independen). Dalam dominasi sistem Laki-laki dan perempuan patriarki di Indonesia, laki-laki adalah setara; keduanya adalah pemimpin; perempuan dapat menjadi pemimpin adalah yang dipimpin. atau yang dipimpin, semua tergantung kesepakatan dan kondisi. Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN Analisis yang digunakan STUDI KELUARGA Tidak membedakan laki-laki dan perempuan; Analisis adalah untuk kesatuan unit keluarga. Tidak ada pemihakan pada anggota keluarga tertentu. Tidak ada dikotomi dalam analisis keluarga. STUDI GENDER Analisis gender membandingkan laki-laki dan perempuan untuk melihat disparitas (kesenjangan) gender; Disparitas gender dipandang negatif dan harus ditanggulangi dengan cara meningkatkan pihak yang tertinggal; harus berpihak pada yang tertinggal. Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN Tujuan Analisis STUDI KELUARGA Mewujudkan kesejahteraan keluarga untuk keseluruhan unit keluarga (tidak membedakan laki-laki dan perempuan). STUDI GENDER Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender antara lakilaki dan perempuan; Tidak boleh ada perbedaan yang signifikan. Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN Solusi STUDI KELUARGA STUDI GENDER Bagaimana menggabungkan 2 aliran yang sangat berbeda menjadi satu kombinasi yang tepat dalam memotret kenyataan di masyarakat dan mencari solusi terbaik dalam menolong keluarga Indonesia yang mengalami masalah sosial ekonomi? Solusinya adalah melalui pendekatan gender dalam mewujudkan harmonisasi dan kesejahteraan keluarga. Sistem Patriarki tidak perlu diganti/dirubah atau bahkan dirobohkan, namun perlu ada relokasi peran gender atas dasar kemitraan gender yang berkesetaraan dan berkeadilan untuk tujuan bersama dalam keluarga. ”Life is a choice”, oleh karena itu perlu mengkombinasikan kepentingan individu dan kepentingan semua anggota keluarga melalui komunikasi keluarga yang baik. Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (BKKBN) Fungsi keagamaan: Wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Fungsi Melindungi: Menumbuhkan rasa aman dan kehangatan dalam keluarga Fungsi sosial budaya: Mengembangkan budaya bangsa yg beraneka ragam dlm satu kesatuan Fungsi Reproduksi: Mekanisme untuk melanjutkan keturunan yang direncanakan Fungsi Cinta Kasih: Hubungan kekerabatan antar generasi, wadah bersemainya khidupan yg penuh cinta kasih . Sosialisasi & Pendidikan Mendidik keturunan agar bisa beradaptasi dgn kehidupan di masa depan Fungsi Ekonomi Pembinaan Lingkungan Menjadi unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga Mampu menempatkan diri scr serasi, selaras, dan seimbang sesuai daya dukung alam Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (Bems 1997) Fungsi Reproduksi: Keluarga menjamin bahwa populasi masyarakat akan stabil Peran sosial Keluarga memberikan identitas bagi keturunannya (ras, etnis, agama, sosial ekonomi dan peran gender). Fungsi sosialisasi/ pendidikan: Nilai-nilai masyarakat, kepercayaan, sikap, pengetahuan keahlian dan teknologi. Dukungan Ekonomi: Keluarga memberikan tempat berlindung, memelihara dan melindungi. Dukungan Emosional: Keluarga memberikan pengalaman pertama pada anak dalam melakukan interaksi sosial Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (Deacon dan Firebaugh 1981) • Fungsi pemeliharaan dan dukungan terhadap anggota keluarga. Pangan, pakaian dan tempat tinggal adalah kebutuhan dasar dari setiap individu yang harus dipenuhi keluarga. • Fungsi perkembangan anggota keluarga. Dengan memperhatikan kebutuhan dasar dari anggota keluarga, maka kesempataan berkembang yang lebih luas dapat dibangun. Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (Mclntyre dalam Nye dan Barardon, 1966) Fungsi instrumental self-discipline: pemberian reward and punishment. Fungsi instrumental initiative: kemampuan seseorang untuk memulai mengerjakan sesuatu atas prakarsanya sendiri. Fungsi ekspresif trust: aktivitas orangtua, terutama ibu, dalam upaya menumbuhkan karakter bisa dipercaya (trustworthy) pada diri anak. Fungsi instrumental creativity: mencipta sesuatu yang baru atau sesuatu dari benda atau barang yang sudah tidak terpakai. Fungsi ekspresif tolerance: pendidikan karakter atau keterampilan tenggang rasa, menghargai atau menghormati keragaman dan perbedaan pada diri anak oleh orangtua. Fungsi instrumental focus : konsentrasi anak pada tujuan yang hendak dicapai. Fungsi ekspresif helpfulness dorongan untuk menolong orang lain. Fungsi instrumental excellence:atau keterampilan berusaha mengerjakan, mencapai, dan memberi sesuatu yang terbaik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Fungsi ekspresif forgiveness: keterampilan untuk memaafkan (minta maaf dan memberi maaf). Ilustrasi Pilihan Hidup Menuju Tujuan Bersama Keluarga dan Masyarakat Melalui Kerjasama Gender Yang Harmonis LAKI2 LEBIH DOMINAN DAN OTORITER J2 A B LAKI2 & PEREMPUAN BEKERJASAMA DGN PENUH TGJWB & PENGERTIAN J1 PEREMPUAN LEBIH MEMENTINGKAN KARIERNYA J3 Fakta yang masih terjadi pada keluarga dan masyarakat yang didasari atas patriarki Peran gender yg kaku Umumnya lakilaki mendominasi sektor publik Umumnya perempuan mendominasi sektor domestik Pembatasan pendidikan bagi perempuan Keluarga harmonis namun belum ada kesetaraan L P Budaya patriarki membatasi ruang dan gerak perempuan Masih ada sebagian yang termarjinalkan, terutama pihak perempuan Perubahan sangat lambat dengan struktur keluarga yg cenderung kaku bias gender dlm akses, partisipasi, kontrol dan manfaat tdp sumberdaya Keseimbangan dan keutuhan sistem keluarga menjadi prioritas (bkn kepentingan individu) Harapan kondisi ideal yang diinginkan pada keluarga dan masyarakat yang didasari atas patriarki Peran gender yang fleksibel, struktur yang tidak kaku Budaya menjadi panduan yang berkelanjutan Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga L bekerja sektor publik dan membantu P di sektor domestik P melakukan aktivitas domestik dan membantu L di sektor publik Tetap butuh pengorbanan (altruism) Adanya perubahan dinamis Keluarga harmonis, adil dan sejahtera Kesetaraan dan keadilan dalam akses, partisipasi, kontrol dan manfaat terhadap sumberdaya Keseimbangan dan keutuhan sistem keluarga dipertahankan menjadi prioritas dgn mengakomodasi kepentingan individu Hasil dan dampak dari “Renovasi Sistem Kemitraan Gender dalam Keluarga “ Terwujudnya ketahanan anak dengan tumbuh kembang anak yang optimal Terwujudnya ketahanan keluarga dengan kesejahteraan keluarga yang harmonis, bahagia, bertahan dan berkecukupan Terwujudnya ketahanan masyarakat, bangsa dan Negara menuju Negara yang makmur, aman dan sejahtera Keluarga Bertahan Bahagia Sejahtera Harapan Kondisi Ideal Ketahanan Keluarga Fakta yg Masih Terjadi Akibat Patriarki Tumbuh Kembang Anak optimal Ketahanan Anak HDI GDI GEM Ketahanan Masyarakat Bangsa & Negara Sistem Patriarki tidak usah dirobohkan, tapi dikokohkan dengan “Renovasi Sistem Kemitraan Gender Dalam Keluarga” “Berkaitan dengan kualitas SDM perempuan dari sisi fisik, mental, psikologis dan talenta, maka apabila perempuan mempunyai kualitas yang baik, maka produktivitas perempuan dapat ditingkatkan dalam segala bidang. Demikian pula apabila prestasi pendidikan perempuan dalam kualitas yang baik, maka produktivitas perempuan khusus di bidang ekonomi dapat ditingkatkan sehingga perempuan mampu memberdayakan dirinya sendiri dan keluarganya secara lebih mandiri serta mampu menyejahterakan kehidupan secara optimal”. “Bagaimana menggabungkan 2 (dua) aliran yang sangat berbeda menjadi satu kombinasi yang tepat dalam memotret kenyataan di masyarakat dan mencari solusi terbaik dalam menolong keluarga Indonesia yang mengalami masalah sosial ekonomi?. Maka solusinya adalah melalui pendekatan gender dalam mewujudkan harmonisasi dan kesejahteraan keluarga. Sistem Patriarki tidak perlu diganti/dirubah atau bahkan dirobohkan, namun perlu ada relokasi peran gender atas dasar kemitraan gender yang berkesetaraan dan berkeadilan untuk tujuan bersama dalam keluarga. ”Life is a choice”, oleh karena itu perlu mengkombinasikan kepentingan individu dan kepentingan semua anggota keluarga melalui komunikasi keluarga yang baik”.