MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH PERAN SERTA BIDAN DALAM ASUHAN BAYI USIA 2-6 MINGGU PERTAMA Semester 3 KEGIATAN BELAJAR 3 PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN Mata kuliah ini memberi kemampuan pada peserta didik untuk memberikan Asuhan pada neonatus,bayi,balita dan anak prasekolah yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan. Mata Kuliah ini Menjelaskan tentang konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus,bayi dan balita, konsep dasar rawat gabung, peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa saudara akan dapat : 1. Menjelaskan Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi 2. Konsep dasar rawat gabung, 3. Melaksanakan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6 minggu. Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, konsep dasar rawat gabung, dan memberikan asuhan primer. Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, kon- sep dasar rawat gabung, dan memberikan asuhan primer. Proses pembelajaran tentang konsep dasar asuhan neonatus yang sedang anda miliki sekarang Dapat berjalan dengan baik dan lancar bila anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut : 1. Baca dan pahami batasan neonatus, bayi dan balita. 2. Pahami tentang infeksi secara umum 3. Memahami Tentang penyakit infeksi pada neonatus 4. Memahami tentang pencegahan Penyakit Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu menjelaskan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi usia 2-6 minggu pertama kelahiran. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara akan dapat 1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu 2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara akan dapat 1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu 2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry Dalam kegiatan belajar ini saudara akan mempelajari tentang : 1. Menjelaskan asuhan primer pada bayi usia 2-6 minggu 2. Menjelaskan bounding attachment,respon ayah, dan sibling rivalry Asuhan pada bayi 2-6 minggu setelah lahir harus dilakukan secara menyeluruh. Asuhan pada bayi 2-6 minggu juga harus diinformasikan dan diajarkan kepada orang tua bayi, sehingga saat kembali ke rumah orang tua sudah siap dan dapat melaksanakan- nya sendiri. Menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi di Indonesia. UNICEF menyatakan bahwa 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sejak lahir tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan kepada bayi Pemberian ASI saja cukup. Pada periode usia 0-6 bulan, kebutuhan gizi bayi baik kual- itas maupun kuantitas terpenuhinya dari ASI saja, tanpa harus diberikan makanan ataupun minuman lainnya. Pemberian makanan lain akan mengganggu produksi ASI dan mengurangi kemampuan bayi untuk menghisap. Bayi mulai memiliki pola eliminasi pada minggu kedua kehidupannya. Orang tua harus mengetahui pola eliminasi bayinya agar mengetahui keadaan bayi. Kebutuhan Bayi Usia 2-6 Hari A. Minum (Pemberian ASI) ASI memiliki konsentrasi zat besi, kalsium dan zink yang sangat rendah. Namun, semua unsur ini memiliki bioavibilitas sangat tinggi sehingga, diaborpsi secara efisien. Bayi- bayi yang mendapatkan ASI tidak memerlukan suplemen zat besi sampai usia 4-6 bulan, ketika simpanan prenatal telah habis digunakan untuk pertumbuhan yang pesat. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bisa diganti- kan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah un- tuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak ber- hasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini sebelum usia enam bulan. Kebutuhan cairan pada tiap bayi berbeda. Pada umumnya cairan yang diberikan pada hari pertama 60 ml/kg BB dan setiap hari ditambah sehingga pada hari ke-14 dicapai 200 ml/Kg BB sehari . ASI adalah cairan terbaik dalam memenuhi nutrisi dan cairan bayi baru lahir , bayi disusui segera setelah lahir , menyusui bayi dapat dilakukan se- Uraian Materi tiap 4 jam atau sesuai dengan keinginan bayi ( lebih dianjurkan) pada payudara kiri dan kanan secara bergantian. Bila memerlukan susu tambahan maka perlu memper- timbangkan : jumlah yg tepat, hygiene dan steril, serta susu harus hangat. B. Eliminasi A. Buang Air Besar (BAB) Bayi biasanya dalam 3 hari pertama BAB, tinja masih mekonium dan normalnya bayi BAB paling sedikit 1x sehari.Untuk membersihkannya gunakan air bersih hangat dan sabun. Frekuensi BAB normal bervariasi pada satu bayi dengan bayi lain. Pada bayi yang hanya diberi ASI, rata-rata 3-6 kali BAB. BAB bayi yang diberi ASI umumnya berwarna kuning emas. Frekuensi BAB tidak normal yaitu setelah 2 hari tidak BAB atau BAB tiga hari 1 kali dan lebih dari 7 kali sehari. Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu . Feses transisi (kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberikan makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan tinja daripada bayi yang diberi makan kemudian. Tinja dari bayi yang disusui lebih lunak berwarna kuning emas dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Bagi bayi apabila defekasi setelah diberi makan defekasi 1 x 3 atau 4 hari walaupun demikian konsistensi tinja tetap lunak dan tidak berbentuk. Tinja dari bayi yang minum susu botol berbentuk namun tetap lunak, berwarna kuning pucat dan memiliki bau yang khas. Tinja ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah tinja akan berkurang pada minggu kedua dari 5 atau 6x defekasi setiap hari (1x defekasi setiap kali diberi makan) menjadi 1 atau 2x sehari. Bayi mulai memiliki pola defekasi pada minggu kedua kehidupannya. Dengan tambah- an makanan padat tinja bayi akan menyerupai tinja orang dewasa. Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsum- sinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau mancur, berarti memang ada masalah pada bayi. Bayi yang pencernaannya normal akan BAB pada 24 jam pertama setelah lahir. BAB pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijauan dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi da- lam saluran cerna selama bayi berada dalam kandungan. BAB pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal atau tidak. Frekuensi BAB yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. C. Buang Air Kecil (BAK) Fungsi ginjal yang mirip dengan fungsi yang dimiliki pada orang dewasa belum ter- bentuk pada tahun kedua yang dimiliki oleh bayi. Biasanya sejumlah kecil urine terdapat pada kandung kemih bayi saat lahir tapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama 12 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini. Berkemih 6-10x dengan warna urine kuning jernih menunjukkan masukan cairan yang cukup. Umumnya bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari. Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah BAK harus diganti. Petugas kesehatan dan orang tua harus mengetahui pola BAK yang normal agar mengetahui asupan cairan yang masuk sesuai atau tidak. Peran bidan yang dapat dilakukan yaitu : 1. Mengobservasi frekuensi dan warna dari BAK bayi. 2. Memberitahu ibu agar segera mengganti popok apabila bayi BAK 3. Memberitahu ibu pola BAK bayi yang benar 4. Memberitahu ibu cara mengobservasi frekuensi dari BAK bayi. 5. Tidur Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan selim- ut dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang. Tetapi perlahan – la- han akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya datang dari orang tuanya yang sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur bayi. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Usia 3-6 bulan jumlah tidur pun semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan, menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12 – 14 jam. Pastikan bayi tidur dengan aman : a. Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprei atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas b. Jangan merokok disekitar bayi c. Jangan biarkan bayi terlalu hangat, jangan berlebihan dalam membuntal bayi ke- tika tidur. d. Kebersihan Kulit Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh tubuh setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. Setiap kali popok basah / kotor daerah pantat dan lipat paha di basuh dan diker- ingkan Dapat di berikan vaselin , minyak telon atau lation. e. Bayi dimandikan 1- 2kali sehari , Sebaiknya dimandikan sebelum disusui. Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit tubuh bayi, merangsang peredaran darah bayi, mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat dan dapat memberi- kan rasa nyaman dan segar Hal –hal yg harus diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain : Kedaaan umum bayi baik Usahakan bayi tidak kedinginan Semua peralatan yang diperlukan harus dapat berada dekat bidan sehingga mu- dah dicapai Waktu penggunaan sampho atau sabun jangan sampai kena mata Suhu air sesuai dengan suhu tubuh Waktu memandikan bayi baru lahir adalah 6 jam setelah bayi lahir Handuk dipakai untuk bayi tidak digunakan untuk anggota keluarga lain. Kuku dan jari tangan Kuku panjang dapat menyebabkan luka garukan pada kulit bayi yang sangat sensitif terutama di wajah : infeksi Kuku sebaiknya dipotong atau diberi sarung tangan Pakaian Pakai dapat menjadi pembawa kuman, pakaian dan selimut harus dicuci dahulu lalu distrika, pakai baru harus dapat dicuci dahulu. Keamanan Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan den- gan tetap menjaganya, jangan meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu. Selain itu, perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur bayi. D. Beberapa Tanda bahaya pada bayi baru lahir harus Deteksi lebih dini un- tuk segera dilakukan penangananagar tidak mengancam nyawa bayi.beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut,antara lain: 1. Pernapasan sulit / lebih dari 60x/menit. 2. Terlalu hangat (>380C ) atau terlalu dingin (<360C ) 3. Bayi kulit kering ( terutama 24 jam pertama ) berwarna biru , pucat atau memar. 4. Isapan saat menyusu lemah,rewel,sering muntah,dan mengatuk berlebihan. 5. Tali pusat merah,bengkak,keluar cairan,berbau busuk,dan berdarah 6. Mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama setelah kelahiran 7. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah, bengkak,bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit. 8. Tidak BAB dalam 3 hari,tidak BAK dalam 24 jam,feses lembek atau ecair,sering berwana hijau tua,dan terdapat lendir atau darah. 9. Menggigil,rewel,lemas,mengantunk,kejang,tidak bisa tenang,menagis terus menerus.kejang halus terus menerus Jika muncul tanda-tanda bahaya,ajarkan ibu untuk: 1. Memberikan penolongan pertama sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis lanjutan. 2. Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera. 3. Penyuluhan Bayi Sebelum Pulang Secara umum,bayi dapat dipulangkan apabila bayi dapat bernafas tanpa kesulitan dan tidak ditemukan masalah lagi,atau perawatan bayi dapat dilanjutkan dengan rawat jalan. Perawatan tali pusatelah banyak di lakukan uji klinis untuk membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi peningkatan infeksi,yaitu dengan membiarkan luka tali pusat terbuka dan membersihkan luka hanya dengan air bersih. Bidan juga harus memberikan konseling pada ibu sebelum bayi di bawa pulang. Konseling yang diberikan bidan yakni: 1. Pemberian ASI 2. Jaga kehangatan bayi Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin,karena kotak antara ibu dengan ku- lit bayi sangat penting dalam rangka menghangatkan serta mempertahankan panas tubuh bayi.apabila suhu bayi <36,5oC segera hangatlah bayi dengan teknik metode kangguru. 3. Posisi Tidur yang tepat 4. Imunisasi Adalah suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri mel- awan penyakit tertentu dengan cra memasukkan suatu zat dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral. 5. Perawatan harian atau rutin. 6. Pencegahan infeksi dan kecelakaan Saat memulangkan Bayi, Bidan harus memastikan bayi yang sakit berat,sangat kecil atau di beri minum Dengan alternatif lain,akan melakukan kunjungan tindak lanjut Kondisi lingkungan mempengaruhi kapan dan berapa kali kunjungan tindak lanjut dilakukan.bayi dengan masalah khusus harus ditindak lanjut,harus dipastikan telah teratasi.hal lain yang harus dilakukan bidan pada saatkunjungan ulang antara lain menilai keadaan umum bayi,menimbang berat badab bayi dan menilai pertumbu- han bayi,memberikan KIE tentang masalah/kekhawatiran ibu,memberikan KIE ulang mengenaicara menyusui,perawatan bayi baru lahir tanda bahaya ,pemanfaatan puskesmas dan pemberian nutrisi. E. Bounding Attachment, Respon Ayah, Dan Sibling Rivalry Bounding Attachment Istilah “ikatan batin” (bounding) di pakai untuk menggambarkan jalinan hubungan antara orangtua dengan bayinya pada awal masa kelahiran bayi. Implikasi dari keingInan untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya dapat menimbulkan rasa bersalah pada sebagian orang tua yang tidak menunjukan ikatan emosional yang kuat dengan bayi mereka pada saat kelahirannya. Istilah “ikatan batin” (bounding) di pakai untuk menggambarkan jalinan hubungan antara orangtua dengan bayinya pada awal masa kelahiran bayi. Implikasi dari keingi-nan untuk menunjukan kasih sayang kepada anaknya dapat menimbulkan rasa bersalah pada sebagian orang tua yang tidak menunjukan ikatan emosional yang kuat dengan bayi mereka pada saat kelahirannya. Kelahiran yang aman dan selamat, serta seorang bayi yang sehat akan membangkit- kan emosi yang sangat bergejolak pada sebagian besar orang tua, bahkan penolong persalinan. Upaya yang telah di lakukan selama beberapa jam sebelumnya sesaat terlupakan pada saat ibu memandangi bayinya untuk pertama kalinya. Secara karak- teristik, pertanyaan pertama yang timbul dalam benak ibu adalah mengenal jenis kelaminbayi, kemudian cepat beralih ke keadaan / kesehatan bayi. Setelah mendapat kepastian mengenal kedua hal tersebut, ibu akan segera beralih pada pemeriksaan bayinya Ibu akan memulai pemeriksaan bayinya dengan meneliti seluruh tubuh bayinya. Setelah itu, ibu akan mengelus tubuh bayi dengan seluruh tangannya Sebelum merangkul seluruh tubuh bayi dengan tangannya, yang sering terjadi pada posisi berhadapan muka sehingga kontak mata dapat terwujud. Ayah juga akan terlibat dalam penyelidikan awal mengenai bayi baru mereka. Jam pertama setelah kelahiran merupakan saat-saat yang sangat peka bagi ibu. Jam pertama yang di maksud adalah suatu masa yang unik yang di sebut “masa sensitif ibu” ketika keterikatan antara ibu dan bayi mulai terjalin. Ibu akan berbicara kepada bayinya sambil mengomentari rupa dan tingkah laku bayinya kepada pasanganya, keluarga, dan para penolong persalinan. Kontak yang erat dengan bayinya selama waktu tersebut akan mempermudah proses penjalinan hubungan batin. Respon Ayah Banyak ayah yang merasa terperanjat sendiri melihat respon emosional mereka yang mendalam terhdapkelahiran bayinya. Kadang kadang reaksi seorang laki-laki lebih dari reaksi istrinya atau pasanganya yang mungkin sedikit keletihan pada awalnya. Ayah merasakan kepuasan dan kebanggan yang mendalam , perasaan gembira, dan keinginan menyentuh serta menggendong bayi dan istrinya. Kemesraan diantara ayah dan ibu pada saat saat seperti ini dapat meluas dan mencakup bayi baru mere- ka di dalam kelompok keluarga yang eksklusif. Keterlibatan ayah dalam proses kelahiran bayi, misalnya ikut mengklem tali pusat atau memandikan bayi, telah di perkenalkan sejak awal di beberapa pusat per- salinan untuk membantu meningkatkan dan memperkokoh hubungan antara bayi dan ayah. Bidan dapat membantu mewujudkan awal hubungan kasih sayang ini dengan mendorong kedua orang tua untuk menangani dan memeriksa bayi mereka, memberi komentar positif tentang bayi tersebut, dan memeriksa bayi bersama dengan kedua orang tuanya. Privasi untuk berbicara, menyentuh, dan berkumpul bersama bayinyamerupakan hak istimewa bagi sebagian besar orang tua sehingga mereka dapat menikmati kebersamaan mereka tanpa merasa apakah bayi mereka lahir dirumah atau rumah sakit. Bidan hendaknya pekaterhadap kebutuhan yang tidak diutarakan ini dan membiarkan keluarga tersebut berkumpul sejenak, sebelum melakukan asuhan selanjutnya bagi bayi tersebut. Sibling Rivalry Sibling rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya di tunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak anak usia 12 - 18 bulan. 1. Bayi baru lahir karena masih adaptasi dengan lingkunganya, sehingga segala keperluanya mulai dari pemberian ; a. nutrisi, b. eliminasi, c. higiene, d. keamanan, e. harus mendapat perhatian yang serius dari orang tua/keluarga juga bidan yang merawatnya. 2. Bounding attach- ment adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat mempengaruhi untuk tumbuh dan berkembang. Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Pilihlah : A. Jika jawaban 1,2 dan 3 benar B. Jika jawaban 1 dan 3 benar C. Jika jawaban 2 dan 4 benar D. Jika hanya 4 saja yang benar E. Jika semua benar 1. Pemberian makan / nutrisi yang terbaik untuk bayi usia 6 minggu pertama adalah..... A. Susu formula B. Air susu ibu (ASI) C. Empeng jika ASI belum keluar D. Air tajin E. Pisang yang di lumatkan 2. Hal –hal yang tidak boleh dilakukan pada bayi usia 6 minggu pertama... A. Memberi empeng pada bayi B. Memberikan susu formula padahal ASI sudah keluar C. Memberi ASI jika bayi menangis D. Memijat pada bagian punggung E. Memijat pada bagian exstrimitas 3. Bayi biasanya mulai berkemih dalam .........jam pertama kehidupanya. A. 40 jam B. 45 jam C. 48 jam D. 36 jam 4. Kebersihan yang tidak di jaga pada bayi akan menyebabkan... A. Resiko lecet. Ruam popok B. Infeksi saluran kencing C. Bayi rewel terus D. Bayi gatal-gatal E. Bayi sakit 5. Prinsip yang perlu diperhatikan pada kebersihan bayi... 1. Jaga bayi agar tetap hangat 2. Jaga bayi agar tetap aman dan selamat 3. Susu cair boleh terlalu panas / dingin 4. Harus ada simpanan air yang banyak Evaluasi Formatif 6. Peran bidan didalam menjaga keamanan bayi adalah... 1. Dijaga dari trauma dan infeksi 2. Dijaga dari ketidaksterilan dan infeksi nosokomial 3. Bayi di letakan di tempat aman dan nyaman 4. Tidakmeletakan barang-barang 7. Hal-hal yang bisa dilaksanakan untuk menjaga keamanan bayi dari penyakit / infeksi... 1. Memakai desinfeksi 2. Mencuci tangan 3. Pakaian bayi selalu disetrika 4. Menggunakan sarung tangan 8. Yang bukan termasuk tanda bahaya pada BBL (Bayi Baru Lahir)... 1. Pernafasan lebih dari 60 x / menit 2. Sub febris 3. Warna kulit kuning , 4. Biru, pucat 9. Ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang penting dan menarik sepanjang kehidupan manusia disebut dengan... A. Sibling rivalry B. Belaian kasih C. Bounding to baby D. Bounding Attachment E. Baby is love 10. Beberapa tingkah laku bayi yang memperlancar kasih sayang orang tua / proses attachment.antara lain.. 1. Tersenyum 2. Bersuara, menangis waktu lapar 3. Pandangan tajam, ada kontak mata 4. Menolak di gendong orang lain UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir Kegiatan Belajar 4, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang KUNCI JAWABAN: 1. A 2. E 3. B 4. B 5. E 6. A 7. A 8. B 9. A 10. A Tugas Mandiri Tuliskan apa yang anda ketahui mengenai : 1. Infeksi secara umum 2. Penyakit infeksi pada neonatus 3. Memahami tentang pencegahan Penyakit 1. Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta: Medica Aesculapius. 2. Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu Kesehatan Anak, EGC, Jakarta 3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC 4. Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta 5. Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta: CV. Sagung 6. Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual, Morsby, Philadelpia