KAPITA SELEKTA KEUANGAN

advertisement
KAPITA SELEKTA KEUANGAN
ATA 2016/2017
MANAJEMEN
Sejarah Teori Keuangan Perusahaan
•Sejarah Perkembangan Teori Keuangan Perusahaan
•Blok Bangunan Utama Teori Ekonomi Keuangan Moderen
•Evolusi Fungsi Manajemen Keuangan
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (1)
Perkembangan teori keuangan dikenal sejak tahun 1900 sampai abad dua puluh satu ini
tidak begitu pesat. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan
pendalaman serta perluasan analisis dari teori yang ada. Perkembangan teori keuangan
adalah:
1. Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
Artinya bahwa harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal mencerminkan informasi
relevan yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Efisiensi pasar modal ini
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun penjualan
b. Tidak ada pajak
c. Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya banyak pembeli dan penjual
d. Pembeli maupun penjual bertindak sebagai price maker (penentu harga)
e. Baik individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama ke pasar modal
f. Informasi yang berhubungan dengan pasar modal tersedia untuk semua pelaku
pasar dan mereka memiliki harapan yang sama
g. Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (2)
Efisiensi pasar modal dapat dibagi menjadi 3 bentuk efisiensi, yaitu:
1. Efisisensi bentuk lemah (weak-form efficiency)
Efisiensi bentuk lemah menunjukkan bahwa harga saham di masa datang tidak
dapat diprediksi hanya menggunakan data harga saham yang lalu. Pergerakan
harga saham bersifat random (acak), sehingga tidak dapat diprediksi hanya
menggunakan data harga historis. Apabila harga saham yang akan datang dapat
diprediksi hanya menggunakan data harga saham masa lalu, maka pasar modal
tersebut belum efisien dalam bentuk lemah.
2. Efisisensi bentuk setengah kuat (semi strong-form efficiency)
Efisiensi bentuk setengah kuat menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi
merefleksikan atas informasi yang dipublikasikan.
3. Efisiensi bentuk kuat (strong-form efficiency)
Efisiensi bentuk kuat menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi
merefleksikan informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak di
publikasikan.
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (3)
2. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)
Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori
mengenai Struktur modal pertama kali dikenalkan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller (biasa
disingkat: MM) tahun 1958. Modigliani dan Miller mempublikasikan teori struktur modal ini dalam
hubungannya dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (future
earning). Mereka mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa datang
tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada pajak). Jika teori ini benar maka
manajer keuangan tidak perlu memikirkan perencanaan besarnya struktur modal karena tidak
berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba ini
nantinya akan mempengaruhi besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Jika
kemampuan laba tinggi maka harga saham akan naik. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pula
bahwa besarnya struktur modal tidak relevan mempengaruhi tinggi rendahnya harga saharn.
Teori struktur modal ini terus berkembang berkenaan dengan usaha perusahaan untuk menghasilkan laba
yang diperoleh dari penggunaan modal. Pada tahun 1963, Modigliani-Miller mempublikasikan teorinya
yang kedua tentang struktur modal dengan memperhatikan pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan
yang tercermin pada harga saham dipengaruhi oleh struktur modal, Semakin besar (banyak) hutang yang
digunakan maka semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin tinggi harga sahamnya. Alasannya
adalah bunga hutang yang dibayarkan dapat mengurangi pajak yang dibayar oleh perusahaan. Penghematan
pajak ini merupakan keuntungan pemegang saham, sehingga nilai perusahaan meningkat yang tercermin
pada meningkatnya harga saham.
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (4)
3. Teori Dividen (Dividend Theory)
Menurut Modigliani-Miller dengan asumsi pasar modal efisien dan tidak ada
pajak, kebijakan dividen tidak relevan dengan konsep nilai perusahaan (harga
saham). Hal ini disebabkan setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan sebagai
dividen mengharuskan perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat
emisi saham baru itu maka nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham
lama menjadi semakin kecil. Ini artinya pembagian dividen tidak
mempengaruhi kemakmurannya.
Dengan kata lain, bagi pemegang saham akan sama saja apakah menerima
pembayaran dividen sekarang atau capital gain di masa datang. Dengan asumsi
pasar modal yang efisien maka nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh
keputusan penganggaran modal (Capital Budgeting Decision). Keputusan
pengganggaran modal tersebut nantinya akan menentukan aliran kas dan
tingkat risiko di masa datang. Risiko merupakan penentu aliran kas di masa
datang karena keadaan yang akan datang penuh ketidakpastian. Hasil yang telah
direncanakan kemungkinan tidak tercapai. Kemungkinan menyimpangnya hasil
dari rencana yang telah ditetapkan inilah sebagai risiko yang harus diperkirakan
sebelumnya.
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (5)
4. Teori Diskon Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
Teori ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang (time value of
money) Aliran kas yang akan diterima pada masa depan dapat dinilai sekarang
menggunakan faktor diskon. Faktor diskon ini misalnya berupa bunga. Proses
penilaian aliran kas di masa depan tersebut dinamakan pendiskonan aliran kas
(cashflow discounted). Pendiskonan kas ini dimaksudkan untuk menilai aliran
kas di masa depan yang dinilai sekarang (presen value). Proses pendiskonan
aliran kas ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
a. Perkiraan (estimasi) aliran kas di masa yang akan datang
b. Penilaian risiko aliran kas di masa yang akan datang
c. Menganalisis penilaian risiko dihubungkan dengan aliran kas
d. Penentuan nilai sekarang dari aliran kas (present value of cashflow)
Pendiskonan aliran kas ini penting untuk menetapkan suatu tingkat diskon
atau bunga yang akan digunakan untuk menilai aliran kas yang akan datang jika
dinilai saat ini. Tingkat diskon yang akan digunakan tersebut harus
mencerminkan tingkat risiko aliran kas, tingkat keuntungan ekonomi (return)
dari investasi yang dilaksanakan dan periode waktu aliran kas (jangka waktu
suatu investasi).
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (6)
5. Teori Agensi (Agent Theory)
Tujuan perusahaan memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham yang dapat
diterjemahkan sebagai memaksimumkan harga saham. Dalam kenyataannya tidak jarang
manajer perusahaan memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan
utama tersebut. Karena manajer diangkat oleh pemegang saham maka idealnya mereka
bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Namun dalam praktek sering
terjadi konflik antara kedua pihak tersebut yang dinamakan agency problem. Agency
problem ini dapat muncul antara manajer dan pemegang saham atau antara kreditur dan
pemegang saham. Dalam perusahaan besar agency problem sangat potensial terjadi karena
proporsi kepemilikan perusahaan oleh manajer relatif kecil.
Tidak jarang tindakan manajer bukannya memakmurkan pemegang saham, melainkan
memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain. Motif
utamanya adalah untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain. Konflik lain
yang potensial terjadi dalam perusahaan besar adalah antara pemegang saham dan kreditur.
Kreditur memiliki hak atas sebagian laba dan sebagian aset perusahaan terutama dalam
kasus kebangkrutan. Sementara itu pemegang saham memegang pengendalian perusahaan
yang sangat menentukan profitabilitas dan risiko perusahaan.
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (7)
6. Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
Seorang manajer perusahaan pastilah lebih mengetahui tentang informasi berkaitan
yang dengan kondisi dan prospek perusahaan dibanding dengan investor atau analis.
Kondisi seperti ini disebut asymetric information. Artinya antara manajer dan
pemilik mempunyai informasi yang berbeda tentang perusahaan. Dalam kasus ini,
mungkin saja manajer perusahaan percaya bahwa saham perusahaan dalam keadaan
undervalued atau overvalued. Hal itu tergantung apakah informasi tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan.
Dampak yang mungkin muncul dengan adanya asymetric information adalah
timbulnya kegagalan pasar. Misalnya saja kita akan membeli komputer bekas. Pada
pasar komputer bekas ini penjual biasanya memiliki informasi yang lebih baik
daripada pembeli atau terdapat asymetric information atas calon penjual dan
pembeli. Akibatnya, pembeli yang memperoleh informasi kurang lengkap dibanding
penjual kemungkinan akan mendapatkan harga yang tidak seharusnya dibayar atau
kualitas barang yang tidak sesuai dengan harganya.
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (8)
7. Teori Portfolio (Portfolio Theory)
Tokoh yang terkenal dengan teori portfolionya adalah Harry Markowitz. Dia pemah
memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi tahun 1990. Markowitz sering disebut
sebagai father of modern portfolio theory. Teori portfolio menyatakan bahwa risiko
dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu portfolio.
Investor dapat mengurangi risiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya
pada berbagai saham di berbagai pasar saham atau berbagai saham di suatu pasar
saham (bursa). Hal ini karena risiko aset secara individu akan lebih besar dari pada
risiko portfolio.
Namun teori ini belum menyebutkan secara jelas hubungan antara hasil (return)
dengan risiko investasi. Oleh karena itu, teori ini kemudian disempurnakan oleh
William Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan
antara risiko dan hasil (return) yaitu dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Model CAPM ini dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu saham
merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate), tingkat
keuntungan yang disyaratkan atas portfolio pasar (market return) dan
Sejarah Perkembangan Teori Keuangan
Perusahaan (9)
8. Teori Opsi (Option Theory)
Teori opsi merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset
dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Perdagangan opsi di
Amerika telah berkembang sejak tahun 1800-an. Suatu model penilaian opsi
telah diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes.
Model tersebut kemudian dikenal dengan Black-Scholes Option Pricing
Model. Namun demikian, walaupun sudah agak lama teori ini berkembang
tetapi sampai saat ini belum dianggap sebagai teori dalam manajamen
keuangan. Hanya saja ada beberapa keputusan di bidang keuangan yang dapat
dianalisis dan dipahami lebih baik dengan menggunakan kerangka teori opsi
ini. Sebagai contoh, dalam perkara pembatalan sewa guna usaha (leasing)
sebagai salah satu alternatif pembiayaan perusahaan. Pembatalan transaksi
sewa guna usaha dapat dianalisis dengan kerangka teori opsi. Begitu pula
modal yang akan digunakan oleh perusahaan yang dapat berupa modal sendiri
perusahaan (ekuitas perusahaan) atau memakai hutang (leverage) dapat
diperjual-belikan menggunakan teori opsi ini.
Blok Bangunan Utama Teori Ekonomi
Keuangan Moderen (1)
Ada 12 building block teori ekonomi keuangan yaitu:
1. Perfect capital market
2. Discounted cash flow
3. Capital structur theory
4. Dividend theory
5. Teori portfolio
6. Capital asset pricing model
7. Option pricing theory
8. Efficient market hyphothesis
9. Agency theory
10. Asymetric information theory
11. Teori MM dengan pajak
12. Tax saving-financial cost trade off theory
6. Evolusi Teori Keuangan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Konsep Pasar Modal Sempurna (Perfect Capital Markets)
Analisis Arus KasYang Didiskonto (Discounted Flow Analysis)
Teori Struktur Modal dari Modigliani Dan Miller (Capital Structure
Theory)
Teori Dividen dari Modigliani Dan Miller (Divident Theory)
Teori Portfolio Dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Teori Penentuan Harga Option (Option Pricing Theory)
Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis)
Teori Keagenan (agencyTheory)
Teori InformasiTidak Simetris (Asymmetric Information Theory)
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
a. Konsep Pasar Modal Sempurna (Perfect Capital Markets)
Secara umum, pasar modal sempurna memiliki karakteristik :
- Tidak ada biaya transaksi
- Tidak ada pajak
- Ada cukup banyak pembeli Dan penjual
- Baik individu maupun perusahaan memiliki kemampuan yang sama dalam akses ke
pasar
- Tidak ada biaya informasi sehingga setiap orang memiliki informasi yang sama
- Setiap orang memiliki harapan yang sama
- Tidak ada biaya yang berhubungan dengan hal kesulitan keuangan
Jelas bahwa tidak semua asumsi tsb berlaku pada dunia nyata. Namun demikian suatu
teori hendaknya tidak dinilai dari realitas atau tidak asumsinya, tetapi dinilai dari
seberapa besar konsisten teori tsb dg perilaku yg aktual.
b. Analisis Arus Kas Yang Didiskonto (Discounted Flow Analysis)
Proses menilai arus kas dimasa mendatang disebut Analisis discounted cash flow
(DFC).
Konsep dasar DCF ada pada nilai waktu uang (time value of money)
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
c. Teori Struktur Modal dari Modigliani Dan Miller (Capital Structure Theory)
- Teori Keuangan Modern (1958), MM menyimpulkan bahwa nilai suatu
perusahaan semata-mata tergantung pada arus penghasilan dimasa
mendatang (future earnings stream) Dan oleh karena itu nilainya tidak
tergantung pada struktur modal (perbandingan hutang Dan modal sendiri)
perusahaan.
Pada paper ini MM menggunakan asumsi yg sangat ketat, termasuk asumsi
pasar modal sempurna. Karena salah satu asumsi penting adalah tidak
adanya pajak, model ini disebut Model MM-tanpa pajak
Teori Struktur Modal (1963), MM menghilangkan asumsi tentang
ketiadaan pajak. Dg adanya pajak penghasilan perusahaan, hutang dapat
menghemat pajak yg dibayar (krn hutang menimbulkan pembayaran bunga
yg mengurangi jumlah penghasilan yg terkena pajak). Model ini disebut
Model MM-Dengan Pajak.
Tax savings-financial costs trade-off theory (perbaikan model MMdengan pajak), karena hutang menghasilkan penghematan pajak namun jg
menimbulkan biaya kesulitan keuangan. Secara umum model MM yg
dimodifikasi ini mengajarkan :
* berhutang sejumlah tertentu itu baik
* berhutang terlalu banyak tidak baik
* ada jumlah hutang yang optimal untuk setiap perusahaan
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
d. Teori Dividen dari Modigliani Dan Miller (Divident Theory)
MM juga menganalisis dampak kebijakan dividen thdp nilai perusahaan. Selain asumsi pasar modal
sempurna, dimasukkan pula asumsi :
Kebijakan penganggaran modal perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen
Semua investor berperilaku rasional.
Berdasarkan asumsi tsb mereka menyimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
e. Teori Portfolio Dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Pelajaran utama dari teori portfolio adalah secara umum, risiko dapat dikurangi dengan cara
mengkombinasi beberapa jenis aktiva berisiko daripada hanya memegang salah satu jenis aktiva
saja.
Implikasi dari teori ini adalah :
Investor harus membentuk portfolio (melakukan diversifikasi) untuk mengurangi risiko
Risiko dari suatu aktiva individu harus diukur berdasarkan kontribusinya kepada risiko suatu
portofolio yg terdiversifikasi dengan baik
Meskipun teori portfolio mengajarkan kepada investor bagaimana mengukur risiko, teori ini tidak
menunjukkan hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan yg disyaratkan.
Capital Asset Pricing Model (William Sharpe, John Lintner Dan Jan Moissin), menunjukkan bahwa
tingkat keuntungan yg disyaratkan pada suatu aktiva berisiko nerupakan fungsi dari tiga faktor,
yaitu :
Tingkat keuntungan bebas risiko
Tingkat keuntungan yg disyaratkan pada portfolio dengan risiko rata-rata (market portfolio)
Volatilitas tingkat keuntungan aktiva berisiko tsb thdp tingkat keuntungan market portfolio.
CAPM didasarkan pada asumsi pasar modal sempurna ditambah beberapa asumsi lainnya. CAPM
memberikan
nyata pada penentuan biaya modal perusahaan serta penentuan tingkat
Tinjauan Umumimplikasi
Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
keuntungan yang disyaratkan pada suatu proyek individu dalam perusahaan.
f. Teori Penentuan Harga Option (Option Pricing Theory)
Suatu opsion (opsi) adalah hak untuk membeli (menjual) suatu aktiva pada harga yg telah ditentukan sepanjang
periode waktu yg telah ditentukan.
Teori ini menawarkan suatu model penilaian harga atau premi call Dan put option. Implikasi dari teori ini adalah
berkembang pasar untuk option, terutama option pada aktiva finansial. Teori ini juga membantu memahami
penilaian sekuritas yg memiliki sifat option seperti warrant Dan obligasi konversi
g. Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis/EMH),
dikemukakan oleh Eugeme F. Fama
Terminologi efisiensi disini merujuk pada efisiensi secara informasi (informationally efficient)
Teori ini mengatakan jika pasar efisien maka harga merefleksikan seluruh informasi yang ada. Ironisnya pasar dpt
efisien hanya jika sejumlah besar orang percaya bahwa pasar tdk efisien shg mendorong mereka untuk
mencari keuntungan di atas selayaknya (excess return atau abnormal return)
Empat kondisi yg diperhatikan agar suatu pasar efisien secara informasional, yaitu :
Tidak ada biaya untuk informasi Dan informasi tersedia untuk semua peserta pasar pada waktu yang sama
Tidak ada biaya transaksi, pajak Dan kendala perdagangan lainnya
Seorang pemodal atau institusi tidak dapat mempengaruhi harga
Semua peserta pasar adalah rasional
Keempat kondisi ini tdk terdapat pada dunia nyata. Oleh sebab itu perlu dibedakan antara pasar yg (1) perfectly
informationally efficient Dan (2) economically informationally efficient.
Pasar yg perfectly efficient, yakni yg memenuhi keempat kondisi diatas, harga selalu merefleksikan semua informasi
yg diketahui, harga akan menyesuaikan diri dg informasi baru secara cepat Dan excess return hanya bisa
diperoleh karena keberuntungan.
Pasar yg economically efficient, harga tdk menyesuaikan diri dg informasi baru secara cepat namun excess profit
tetap tdk dapat diperoleh setelah keuntungan dikurangi dengan biaya informasi Dan transaksi
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
Menurut EMH, pasar efisien dibagi menjadi tiga bentuk :
-
Kuat (strong-form)
terjadi jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi yg ada, baik harga sekuritas di
masa lalu, informasi yg tersedia bagi publik, maupun informasi yg bersifat private.
Misal persh X direncanakan akan diakuisisi (merger) oleh persh Y yg terkenal kinerjanya
bagus. Jk berita kepastian merger tsb tersiar, pasti harga saham persh X akan melonjak,
orang/isntitusi (persh investasi) yg terlibat dlm merger tsb dpt melakukan insider trading dg
membeli saham persh X sebelum berita merger tersebar. Dalam hal ini dikatakan pasar belum
efisien dalam bentuk kuat krn harga persh X belum mencerminkan adanya kepastian merger.
Moral dari teori ini adalah jika pasar relatif efisien, sekuritas telah dihargai secara benar (fairly
valued), tdk akan tdpt sekuritas undervalued atau overvalued. Investor tdk dpt meperoleh
keuntungan di atas yg seharusnya (abnormal return).
-
Setengah kuat (semi-strong form)
terjadi jk harga sekuritas mencerminkan informasi harga historis plus informasi yg tersedia
bagi publik (misal : laporan keuangan, berita keuangan Dan bisnis di media masa dsb).
Event Studies adalah penelitian empiris mengenai reaksi harga thdp pengumuman
-
Lemah (weak form)
dikatakan efisien bentuk lemah jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi harga
di masa lalu, shg upaya investor untuk memperoleh excess return dg memanfaatkan data harga
di masa lalu adalah sia-sia.
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
Konsep EMH berhubungan langsung dengan konsep Risk-return
tradeoff. Jika pasar efisien dlm bentuk setengah kuat, harga
merefleksikan seluruh informasi publik sehingga sekuritas
telah dihargai secara benar (sesuai dg risikonya) shg tdk akan
ada excess return (keuntungan di atas seharusnya). Dg kata lain
jk ada sekuritas yg berbeda tk keuntungannya, hal tsb sematmata disebabkan o/ tingkat risiko yg berbeda.
Konsep EMH Dan Risk-return tradeoff memberikan implikasi
penting pada investor maupun manajer keuangan. Bagi
investor, EMH menyarankan bahwa strategi yg optimal adalah
:
- Menentukan tingkat risiko yg sesuai
- Menciptakan
suatu portfolio (himpunan aktiva) yg
terdiversifikasi dg baik yg memiliki tingkat risiko sebesar yg
telah dipilih
- Meminimumkan biaya transaksi dg strategi beli simpan (buy
and hold)
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
h. Teori Keagenan (Agency Theory)
 Dalam konteks manajemen keuangan, hubungan keagenan (agency relationship)
muncul antara :
- pemegang saham (shareholders) dg para manajer
- shareholders dg kreditor (bondholders atau pemegang saham obligasi)
 Problem keagenan (agency problem)
antara pemegang saham (pemilik
perusahaan) dg manajer potensial terjadi bila manajemen tdk memiliki saham
mayoritas perusahaan. Pemegang saham tentu menginginkan manajer bekerja dg
tujuan memaksimumkan pemegang saham. Sebaliknya manajer perusahaan bisa
saja bertindak tdk u/ memakmurkan kemakmuran pemegang saham, ttp
memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri. Terjadilah Conflict of Interest.
U/ menyakinkan bahwa manajer bekerja sungguh-sungguh u/ kepentingan
pemegang saham, pemegang saham harus mengeluarkan biaya yg disebut
Agency Cost yg meliputi a.l : pengeluaran u/ memonitor kegiatan manajer,
pengeluaran u/ membuat suatu struktur organisasi yg meminimalkan tindakan
manajer yg tdk diinginkan, serta opportunity cost yg timbul akibat kondisi
dimana manajer tdk dpt segera mengambil keputusan tanpa persetujuan
pemegang saham.
Pengawasan secara total thdp kegiatan para manajer akan memecahkan masalah
keagenan, ttp dibutuhkan biaya yg mahal Dan krg efisien. Solusi yg lbh baik
adalah
memberi suatu paket kompensasi berupa gaji tetap ditambah bonus
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Selekta Keuangan
kepemilikan perusahaan (saham perusahaan) jk kinerja merekaKapita
bagus.
Selain itu, agency problem antara pemegang saham dg
manajemen perusahaan dpt dikurangi dg cara :
- kekhawatiran untuk di-PHK krn kinerja yg dinilai krg
memuaskan
- ketakutan mengalami hostile take-over atau kondisi dimana
perusahaan diambil alih scr paksa oleh pihak lain.
 Agency problem jg muncul antara kreditor, misal pemegang
saham persh (bondholders) dg pemegang saham (stockholder)
yg diwakili o/ manajemen persh. Konflik muncul jika :
- manajemen mengambil proyek yg risikonya lbh besar drpd
perkiraan o/ kreditor
- persh meningkatkan jumlah hutang shg mencapai tingkatan
yg lbh tinggi drpd yg diperkirakan kreditor.
kedua tindakan diatas akan meningkatkan risiko finansial
perusahaan, selanjutnya akan menurunkan nilai pasar
uang/obligasi perusahaan yg belum jatuh tempo.
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
i. Teori Informasi Tidak Simetris (Asymmetric
Information Theory)
 Asymmetric Information adalah kondisi dimana suatu
pihak memiliki informasi yg lbh banyak drpd pihak lain.
 Tingkat asymmetric information ini bervariasi dari sangat
tinggi ke sangat rendah.
 Apa impilikasi asymmetric information Dan signaling
terhadap manajemen keuangan ? Manajer pada umumnya
termotivasi untuk menhyampaikan informasi yg baik
mengenai perusahaannya ke publik secepat mungkin.
Namun pihak di luar perusahaantidak tahu kebenaran dari
informasi yg disampaikan tsb.
 Karena
adanya kondisi asymmetric information,
pemnberian sinyal kepada investor atau publik melalui
keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat penting.
Tinjauan Umum Manajemen Keuangan
Kapita Selekta Keuangan
Download