BAB V ANALISIS HASIL Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software E-Views 3.0 terhadap variabel dependen Human Development Index dan variabel independen Pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, Pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, Pengeluaran pemerintah sektor lainnya serta investasi swasta dengan menggunakan data time series dari 1991 sampai 2008. Berdasarkan data yang diperoleh dan telah diolah, pada penelitian ini di didapatkan hasil sebagai berikut (Tabel 5.1.). Tabel 5.1. Hasil analisis regresi Koefisien Regresi Variabel t-Statistik Probabilitas Anggaran Pendidikan 4.00E-10 7.752195 0.0000 Anggaran Kesehatan 5.23E-12 0.694041 0.4999 Anggaran Lainnya -1.65E-12 -0.420925 0.6807 Investasi Swasta 3.61E-10 3.267386 0.0061 C -1.661361 -3.603330 0.0032 R-Squared = 0. 835562 Adjusted R-Squared = 0.784965 F-Statistic = 16.51426 Prob (F-Statistic) n = 18 = 0.000052 Ket. * Signifikan pada α = 10% Dari tabel diatas maka diperoleh persamaan berikut : HDI = -1.661361 + 4.00E-10*Pendidikan + 5.23E-12*Kesehatan - 1.65E12*Lainnya + 3.61E-10 *Investasi Swasta. 53 4.1. Interpretasi Data Dari hasil tabel regresi diperoleh nilai R2 sebesar 0. 835562. Nilai ini menunjukkan bahwa model yang digunakan memiliki kemampuan menjelaskan variasi perubahan Human Development Index sebesar 83,55%, sedangkan sisanya sebesar 16,45% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sementara pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dilihat dari nila F-Statistik didapatkan bahwa secara bersama-sama variabel yang terdapat dalam model berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya yaitu HDI. Sedangkan masing–masing koefisien regresi ada yang menunjukkan hasil signifikan dan ada yang tidak terhadap HDI. Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 5.1. dapat dilihat bahwa variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan investasi swasta yang signifikan dalam model ini, karena t hitungnya lebih besar dari t tabel. Sedangkan, variabel pengeluaran pemerintah sektor kesehatan dan sektor lainnya nilai t hitung nya lebih kecil dari t-tabel sehingga tidak signifikan terhadap HDI. Berdasarkan dari hasil estimasi di atas maka dapat dijelaskan pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Pengeluaran Pemerintah Sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Human Development Index dengan koefisien regresi sebesar 4.00E-10 yang artinya jika anggaran pemerintah di sektor 54 pendidikan mengalami peningkatan maka akan menyebabkan peningkatan pada Human Development Index. Variabel ini juga memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap HDI dengan nilai probabilitas 0.0000. Hal ini karena pemerintah memang sangat memprioritaskan sektor pendidikan ini, dimana setiap tahunnya juga pemerintah Indonesia terus berupaya agar amanah konstitusi yaitu anggaran dari APBN untuk pendidikan minimal 20% dapat terealisasi secara baik. Besarnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan bangsa ini juga bisa dilihat dari makin besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah sampai sekarang ini. Juga dari makin banyaknya realisasi programprogram pendidikan seperti pendidikan gratis untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, program beasiswa bagi siswa tidak mampu yang juga terus berjalan hingga saat ini. Untuk perolehan HDI Indonesia juga memang sejak tahun 1991-2008 lebih dipengaruhi oleh peningkatan pada Education Index yang dilihat dari indikator angka melek huruf dan angka partisipasi pendidikan di SD, SMP dan SMA. Peningkatan Kedua pada dua indikator inilah yang member sumbangsih terhadap Education Index Indonesia sehingga perlahan- lahan dapat meningkat, dan pada akhirnya mendorong perolehan HDI yang lebih tinggi. Berdasarkan dari studi- studi lain mengenai faktor pengeluaran pemerintah terhadap input pendidikan untuk memperbaiki HDI juga didapati bahwa anggaran pendidikan berupa pengeluaran alat pembelajaran, buku, dan labolatorium yang telah dicatat sebagai kebijakan anggaran ternyata lebih besar manfaatnya untuk meningkatkan mutu pendidikan kita. 55 2. Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan Pengeluaran Pemerintah Sektor kesehatan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Human Development Index dengan koefisien sebesar 5.23E-12 yang artinya jika anggaran pemerintah di sektor kesehatan mengalami peningkatan maka akan menyebabkan peningkatan pada Human Development Index. Namun variabel ini memiliki nilai probabilitas 0.4999 yang artinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap HDI Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerintah belum mengalokasikan anggaran yang cukup banyak untuk sektor kesehatan, sedangkan hingga sekarang ini makin banyak program- program kesehatan seperti jaminan kesehatan masyarakat, program keluarga berencana, subsidi obat generik, sampai pelayanan kesehatan gratis yang sedang diselenggarakan secara terus- menerus dan membutuhkan biaya yang sangat banyak terlebih lagi jumlah penduduk Indonesia yang besar dan jumlah penduduk miskin di Indonesia juga bertambah tiap tahunnya yang merupakan sasaran pemerintah untuk pelayanan kesehatan. Seharusnya menurut teori, hubungan pengeluaran pemerintah atas kesehatan di negara sedang berkembang seperti Indonesia sedang mengalami tahap perkembangan menengah, dimana pemerintah harus menyediakan lebih banyak sarana publik seperti kesehatan untuk meningkatkan produktifitas ekonomi. Sarana kesehatan dan jaminan kesehatan harus dirancang sedemikian rupa oleh pemerintah melalui anggaran kesehatan yang memadai. Hal ini masih menjadi masalah dalam penyelenggaraan layanan kesehatan. Selain itu, terpenuhinya kebutuhan akan obat yang terjangkau dan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat terutama warga miskin juga masih perlu ditingkatkan. 56 Begitu juga hasil dari berbagai studi mengenai pengaruh anggaran pemerintah untuk kesehatan terhadap perbaikan HDI bahwa ternyata anggaran yang dialokasikan untuk sector kesehatan tidak selalu tepat diarahkan untuk memperbaiki alokasi kesehatan. Setidaknya ditemukan beberapa penjelasan yakni karena kelemahan kapasitas tenaga perencana dan pelaksana program, maupun terjadinya proses rent seeking yang sangat dashyat sehingga nilai dari proyek tidak sampai pada sasaran program yang sebenarnya. 3. Pengeluaran Pemerintah Sektor Lainnya Pengeluaran Pemerintah Sektor lainnya mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Human Development Index dengan koefisien sebesar -1.65E-12 dan nilai probabilitas 0.687. Yang artinya dalam penelitian ini pengeluaran pemerintah sektor lainnya tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap HDI, hal ini karena dari tahun ke tahun pemerintah lebih fokus dalam membiayai sektorsektor lain diluar sektor sosial seperti pendidikan dan kesehatan. Anggaran pemerintah justru lebih terfokus ke pos- pos lain seperti sektor pertahanan, ketertiban dan keamanan, perumahan dan fasilitas umum serta pinjaman pemerintah yang tidak berpengaruh terhadap pembangunan manusia di Indonesia. Sehingga sebaiknya jika pemerintah ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, maka sektor- sektor yang berkaitan dengan pembangunan sosial agar lebih diperhatikan. 4. Investasi Swasta Investasi swasta mempunyai pengaruh yang positif terhadap Human Development Index dengan koefisien sebesar 3.61E-10 dan variabel ini juga 57 memiliki probabilitas 0.0061 yang artinya berpengaruh signifikan terhadap HDI Indonesia. Yang artinya jika investasi swasta yang ditanamkan di Indonesia baik dari PMA maupun PMDN mengalami peningkatan maka akan turut meningkatkan Human Development Index Indonesia karena dengan makin banyaknya investasi maka akan menambah persediaan lapangan pekerjaan yang akan memungkinkan penduduk untuk mendapatkan pekerjaan dan memperoleh penghasilan. Hasil yang diperoleh sesuai dengan pendapat para ahli yang menganggap pembangunan identik dengan pertumbuhan ekonomi, seperti tercermin dalam tujuan pembangunan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari investasi, dan investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional. Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan (Sukirno,2000). 58 taraf kemakmuran masyarakat.