Pencemaran Laut

advertisement
Pencemaran Laut
ELIEZHA F. CONCETTA
1113015000029
PENDIDIKAN ILMU PENGTAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Pengertian Pencemaran Laut
Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.
Pencemaran laut juga didefinisikan sebagai peristiwa masuknya
partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan,
kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam
laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.
Penyebab Terjadinya Pencemaran
Laut
Aktivitas manusia.
Lebih dari 80 persen polusi laut yang terjadi pada lautan berasal dari
aktivitas yang terjadi di darat. Mulai dari hancurnya terumbu karang,
penumpukan sampah, timbunan zat kimia berbahaya, sampai peningkatan
suhu permukaan laut sehingga mengakibatkan tidak seimbangnya ekosistem
yang ada di laut.
Debu yang tertiup angin.
Debu yang ada di seluruh dunia, debu dari Gurun Sahara paling banyak
menyumbang polusi ke ikan di lautan. Debu gurun pasir Sahara di Afrika bisa
tertiup angin ke perairan dan meningkatkan laju pertumbuhan mikrobiota di
dalamnya. Akibat pemanasan global luas gurun tersebut diperkirakan terus
meningkat, dan debu tersebut terbawa hingga ke lautan yang mengakibatkan
adanya pertukaran suhu yang memicu pergerakan angin. Peningkatan suhu di
lautan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangbiakan berbagai bakteri
pathogen meningkat.
Sumber-Sumber Pencemaran Laut
Buangan kapal
Kapal dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Antara
lain melalui tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi
dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga
membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan liar alam, dan air dari
balast tank dapat menyebarkan ganggang/alga berbahaya dan spesies asing
yang dapat mempengaruhi ekosistem lokal.
PLASTIK
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang,
terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah
di laut adalah plastik,
sebuah komponen yang telah dengan cepat
terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II.
Massa plastik di lautan
diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut
berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat
terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau
hilang di laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan
lumba-lumba, penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk
lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan
infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan
untuk bernapas.
Racun
Masalah – masalah racun yang tidak hancur dengan cepat di
lingkungan laut:
1. Racun yang suafatnya cenderung masuk terus menerus seperti pestisida,
furan, dioksin dan fenol.
2. Logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki kepadatan yang
relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi rendah.
Contoh logam berat yang sering mencemari adalah air raksa, timah, nikel,
arsenik dan kadmium.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera
diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan,
pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat
berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan
termasuk manusia.
Eutrofikas
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan
nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor,
dalam
ekosistem.
Hal
ini
dapat
mengakibatkan
peningkatan
produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman
yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut
termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air,
serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.
Jenis dan Dampak Pencemaran Laut
Pencemaran Minyak
Pencemaran minyak dapat mempunyai pengaruh yang luas
terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah.
Minyak yang mengapung terutama sekali amat berbahaya bagi
kehidupan burung laut yang suka berenang di atas permukaan air.
Seperti auk (jenis burung yang hidup di daerah subtropik) dan
guillemot (jenis burung laut kutub).
Pencemaran
minyak
Pencemaran Logam Berat
1. Jenis logam berat seperti cadmium, timah, dan air raksa merupakan bahan
pencemar yang berbahaya, yang berasal dari pembuangan sampah-sampah ke
laut secara berlebihan. Hal ini dapat terjadi melalui tiga cara. Pertama, akibat
dari pembuangan sisa industri yang tidak terkontrol, dimana bahan pencemar
ini mengalir ke estuary dan terus masuk ke laut.
2. Berasal dari lumpur minyak yang terkadang juga mengandung logam berat
dengan konsentrasi tinggi yang terbuang ke laut.
3. Berasal dari pembakaran minyak (hidrokarbon) dan batubara di daratan.
Mereka melepaskan logam berat ke dalam atmosfer dimana kemudian
bercampur dengan air hujan dan jatuh ke dalam laut.
Pencemaran Air Laut oleh Logam Berat
Sampah
Sampah-sampah yang mengandung kotoran minyak kadang
dibuang begitu saja ke dalam laut melalui sistem daerah aliran sungai.
Umumnya kebanyakan dari mereka kaya akan bahan organic,
sehingga akan memperkaya kandungan zat makanan pada suatu
daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih
baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Aktivitas pernapasan dari
organism ini sering membuat makin menipisnya kandungan oksigen
khususnya pada daerah yang terletak di perairan semi tertutup, seperti
di daerah estuary.
Pencemaran Laut yang Diakibatkan
oleh Sampah
Pestisida
Pestisida sengaja ditebarkan ke dalam suatu
lingkungan
dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme lain
yang
tidak
diingini.
Idealnya,
pestisida
ini
harus
mempunyai
spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organism yang tidak
diinginkan tanpa merusak hewan yang dikehendaki. Kenyataannya
hampir dapat dilihat, bahwa tujuan semacam ini tidak mungkin dapat
dicapai karena pestisida yang dipakai pasti akan membunuh spesies
yang lain.
Buangan Kapal
Dampak dari limbah buangan kapal antara lain, hazardous waste bersifat
bioakumulasi, dampaknya terhadap kesehatan manusia antara lain seperti: penurunan
kekebalan tubuh pada bayi dan anak-anak, kelainan fisik dan mental, kanker, gangguan
fungsi organ dalam tubuh, seperti hati, paru-paru, ginjal, tiroid, hormone endokrin,dan alat
reproduksi.
Solid waste dapat mengancam organisme perairan laut, kesehatan manusia,
masyarakat
pantai,dan
industry
yang
menggunakan
air
laut.
Black
water
dapat
mengakibatkan kontaminasi virus dan bakteri perikanan dan kerang, berisiko terhadap
kesehatan masyarakat. Nutrien di air kotor, seperti nitrogen dan phosphor, meningkatkan
pertumbuhan alga berlebih, dimana konsumsi oksigen di air dan dapat membunuh ikan dan
destruksi kehidupan akuatik.
Ancaman Pada Ekosistem Laut:
 Global warming adalah penyebab naiknya permukaan laut, merupakan ancaman serius
pada populasi biota laut.
 Pestisida dan obat-obatan yang digunakan dalam pertanian yang pada akhirnya bermuara
pada air laut, menimbulkan masalah serius diantaranya mengakibatkan kurangnya
oksigen dalam air yang dapat membunuh habitat biota laut dan ikan-ikan.
 Perusahaan dan pabrik industri mengalirkan limbah dan materi-materi kimia lainnya ke
dalam laut, hal ini turut berperan besar terhadap pencemaran laut.
 Tumpahan minyak pada musibah kapal tanker sangat mencemari lautan, disinyalir
kejadian ini menimbulkan pencemaran laut yang dahsyat terhadap eksostem laut.
 Polusi udara bertanggung jawab pada satu sepertiga kontaminasi racun dan bahan-bahan
yang dapat masuk ke dalam wilayah perairan pantai dan laut.
 Biota laut yang telah tercemar seperti ganggang yang telah beracun, cholera, tanaman
laut dan telah memasuki wilayah laut dan dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekologi
laut.
Solusi
Dirikan
taman
laut
untuk
melindungi
keberadaan biota laut.
Kurangi cara-cara menangkap ikan yang
merusak seperti trawling.
Cegah penggunaan sonar pada kapal militer
yang
dapat
membahayakan
atau
dapat
membunuh biota dan mamalia laut.
Bantu nelayan untuk mengelola kehidupannya
dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
Tingkatkan penghijauan pada daerah pantai
dengan menanam tanaman seperti mangrove,
bakau guna menstabilkan habitat laut dan
meningkatkan populasi ikan di laut.
Download