MODUL VIII KECEPATAN / LAJU REAKSI Jika kita memperhatikan laju kendaraan, ada kendaraan yang melaju kencang dan ada pula yang lambat. Demikian pula reaksi kimia, ada yang berlangsung dengan laju yang cepat dan ada pula yang lambat. Berbagai reaksi dapat berlangsung dengan kecepatan berbeda-beda. Meledaknya petasan adalah contoh yang berlangsung cepat, sedangkan perkaratan besi berlangsung lambat. Kecepatan berlangsungnya suatu reaksi dapat diikuti dengan mengamati perubahan-perubahan yang menyertai reaksi tersebut, misalnya perubahan warna, perubahan volume dan tekanan untuk reaksi gas, perubahan konsentrasi dan sebagainya. A. PENGERTIAN LAJU REAKSI Pengertian laju reaksi, hampir sama dengan pengertian laju kendaraan atau benda yang bergerak. Laju (v) ialah penambahan jarak (∆s) yang ditempuh per satuan waktu (∆t). s V= t Laju reaksi suatu reaksi kimia menunjukkan perubahan konsentrasi zat (∆ C) per satuan waktu (∆ t) V= c t Di dalam reaksi kimia, konsentrasi pereaksi (zat-zat yang bereaksi) semakin lama semakin berkurang dan hasil reaksi semakin lama semakin bertambah. pA + qB → pereaksi rC + sD hasil reaksi (konsentrasi semakin berkurang) (konsentrasi semakin bertambah) Dengan demikian, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu atau penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. http://www.mercubuana.ac.id Contoh : → Dari reaksi penguraian : 2 N2O5 4 NO2 + O2 diperoleh data pembentukan senyawa NO2 sebagai berikut : No [NO2] (M) Waktu (jam) 1. 0,000 0 2. 0,020 1 3. 0,040 2 4. 0,080 4 Tentukan laju pembentukan NO2 ! Jawab : ∆ [NO2] = [NO2] (3) - [NO2] (2) = 0,040 - 0,020 = 0,02 M ∆ t = t2 - t1 = (2 – 1) jam = 1 jam = 3600 detik V NO2 = + 0,02 NO2 = 3600 t = 5,5 × 10-6 Ms-1 Jadi, laju pertambahan NO2 = 5,5 × 10-6 Ms-1 B. HUBUNGAN LAJU REAKSI DENGAN KOEFISIEN REAKSI Laju perubahan konsentrasi suatu zat dalam reaksi kimia, berbanding lurus dengan perubahan konsentrasi zat yang bersangkutan. Dalam stoikiometri, perbandingan jumlah mol pereaksi atau hasil reaksi, sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya. Dengan demikian, laju reaksi suatu zat berbanding lurus dengan perbandingan koefisien reaksi zat tersebut. Persamaan reaksi : pA + qB → rC + sD Perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksi. VA : VB : VC : VD = p : q : r : s Contoh : Diketahui laju pembentukan NO2 dari N2O5 = 5,5 × 10-6 Ms-1 Tentukan laju penguraian N2O5 ! http://www.mercubuana.ac.id D. PENENTUAN PERSAMAAN LAJU REAKSI Untuk mengetahui persamaan laju reaksi, orde reaksi terlebih dahulu harus ditentukan. Orde reaksi ditentukan dengan cara membandingkan data laju reaksi sebagai fungsi dari konsentrasi pereaksi. Contoh : Pada percobaan penentuan laju reaksi : A + 2 B → AB2, diperoleh data sebagai berikut : -1 No A (M) B (M) V (Ms ) 1. 0,1 0,1 1,20 × 10 -3 2. 0,2 0,1 4,80 × 10 -3 3. 0,3 0,2 2,16 × 10 -2 4. 0,2 0,3 1,44 × 10 -2 5. 0,3 0,3 3,24 × 10 -2 a. Berdasarkan data tersebut, tentukan orde reaksinya ! b. Tentukan persamaan laju reaksinya ! Jawab : Untuk mencari orde reaksi zat A (yaitu x), dipilih data konsentrasi zat B yang sama yaitu data (1) dan (2) atau data (4) dan (5) Berdasarkan data (1) dan (2) : V(1) = V( 2) x A(1) = A( 2) k (1) k ( 2) x 0,1 0,1 = 0,2 0,1 1,2010 3 4,8010 3 y B(1) , harga k(1) = k(2) B( 2) y y 0,1 , = 1y = 1 0,1 x 1 1 = maka x = 2 4 2 Untuk mencari orde reaksi zat B, yaitu y, dipilih data konsentrasi zat A yang sama yaitu data (2) dan (4) atau data (3) dan (5). Berdasarkan data (2) dan (4) : V( 2 ) V( 4) B( 2) = B( 4) y http://www.mercubuana.ac.id