REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd [email protected] PENYETARAN REAKSI REDOKS Dalam menyetarakan reaksi redoks JUMLAH ATOM dan MUATAN harus sama Metode ½ Reaksi Langkah-langkah: 1. Tuliskan ½ reaksi reduksi / ½ reaksi oksidasi 2. Samakan jumlah atom-atom yang berubah biloksnya. 3. Samakan Jumlah O dan H dengan cara: a. Suasana Asam * Samakan O dengan menambahkan H2O * Samakan jumlah H dengan Menambah H+ b. Suasana Basa * Samakan O dengan menambah OH- sebanyak 2 x kekurangannya. * Samakan H dengan menambahkan H2O 4. Samakan muatnnya dengan menambahkan elektron ( e- ) Setarakan reaksi : MnO4- + Fe2+ Mn2+ +7 +2 +2 ½ Red, MnO4- ½ Oks, Fe2+ + 8 H+ + 5 e - ½ Red, MnO4- + ½ Oks, 5 Fe2+ 8 H+ + 5 e - MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ + Fe3+ +3 Mn2+ + 4 H 2O Fe+3 + e x1 x5 Mn2+ + 4 H2O 5 Fe+3 + 5 e Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O Setarakan reaksi : MnO4- + Fe2+ MnO2 +7 +2 +4 + Fe3+ +3 ½ Red, MnO4- + 2 H2O + 3 e - MnO2 ½ Oks, Fe2+ Fe+3 ½ Red, MnO4- + 2 H2O + 3 e - ½ Oks, 3 Fe2+ MnO4- + 3 Fe2+ + 2 H2O + 4 OH+e x1 x3 MnO2+ + 4 OH3 Fe+3 + 3 e MnO2 + 3 Fe3+ + 4 OH- Metode Bilangan Oksidasi 1. Tentukan reaksi ½ Reaksi redusi dan ½ Reaksi oksidasi’ 2. Samakan atom-atom yang berubah biloksnya. 3. Tentukan perubahan biloksnya.(dikalikan dengan jumlah atomnya) 4. Gunakan perubahan biloksnya sebagai koefisien dengan cara menyilangkan. 5. Setarakan muatanya, dalam suasana basa dengan OH-, dalam asam dengan H+ (sekaligus menyamakan H dan O ) Setarakan reaksi : MnO4- + Fe2+ Mn2+ +7 +2 +2 + Fe3+ +3 Biloks turun 5 Biloks naik 1 MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O SEL ELEKTROKIMIA SEL VOLTA / GALVANI MENGHASILKAN LISTRIK SEL ELEKTROLISA MEMERLUKAN LISTRIK Sel Galvani anoda oksidasi katoda reduksi Reaksi redoks spontan 19.2 PENULISAN PREAKSI PADA SEL VOLTA Ada 3 cara penulisan 1. Reaksi elektroda : menggambarkan reaksi pada masing-masing elektroda Katoda : Cu2+ + 2 e Anoda : Zn Cu Zn2+ + 2 e 2. Reaksi Sel: Merupakan penjumlahan dari reaksi elektroda. Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu 3. Notasi Sel: Menggambarkan perubahan pada ion-ionnya. Zn / Zn2+ // Cu2+/ Cu Standard Reduction Potentials Standard reduction potential (E0) adalah potensial yang berkaitan dengan reaksi reduksi pada elektroda bila semua zat terlarut berkonsentrasi 1 M dan semua gas pada 1 atm. Reduction Reaction 2e- + 2H+ (1 M) E0 = 0 V Standard hydrogen electrode (SHE) H2 (1 atm) Potensial Reduksi Standar logam Zn Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s) Anode (oxidation): Zn (s) Cathode (reduction): 2e- + 2H+ (1 M) Zn (s) + 2H+ (1 M) Zn2+ (1 M) + 2eH2 (1 atm) Zn2+ + H2 (1 atm) 19.3 Standard Reduction Potentials 0 = 0.76 V Ecell 0 ) Standard emf (Ecell 0 0 = E0 Ecell cathode - Eanode Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s) 0 = E 0 + - E 0 2+ Ecell H /H2 Zn /Zn 0 2+ 0.76 V = 0 - EZn /Zn 0 2+ EZn /Zn = -0.76 V Zn2+ (1 M) + 2e- Zn E0 = -0.76 V 19.3 Standard Reduction Potentials Cu 0 = 0.34 V Ecell 0 0 o = E Ecell cathode - Eanode 0 2+ 0 Ecell = ECu /Cu – EH +/H 2 0 0 0.34 = ECu2+ /Cu - 0 o ECu 2+ /Cu = + 0.34 V Pt (s) | H2 (1 atm) | H+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s) Anode (oxidation): H2 (1 atm) Cathode (reduction): 2e- + Cu2+ (1 M) H2 (1 atm) + Cu2+ (1 M) 2H+ (1 M) + 2eCu (s) Cu (s) + 2H+ (1 M) Sel Galvani Perbedaan potensial listrik antara katoda dan anoda disebut: • cell voltage (potensial sel) • electromotive force (emf) (gaya gerak listrik • cell potential (potensial sel) Zn (s) + Cu2+ (aq) Notasi Sel Cu (s) + Zn2+ (aq) [Cu2+] = 1 M & [Zn2+] = 1 M Zn (s) | Zn2+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s) anoda katoda 19.2 Berapa E sel yang tersusun atas elektroda Cd dalam 1,0 M Cd(NO3)2 dan elektroda Cr dalam 1,0 M Cr(NO3)3 ? (Data Eo lihat tabel Hal. 57.) Cd2+ (aq) + 2e- Cd (s) E0 = -0.40 V Cd is the stronger oxidizer Cr3+ (aq) + 3e- Cr (s) Anode (oxidation): E0 = -0.74 V Cr3+ (1 M) + 3e- x 2 Cr (s) Cathode (reduction): 2e- + Cd2+ (1 M) 2Cr (s) + 3Cd2+ (1 M) Cd will oxidize Cr Cd (s) x3 3Cd (s) + 2Cr3+ (1 M) 0 0 = E0 Ecell cathode - Eanode 0 = -0.40 – (-0.74) Ecell 0 = 0.34 V Ecell 19.3 PERSMAAN NERNST Untuk kondisi larutan yang tidak standar (konsentrasi tidak 1 M ) maka Potensial sel ditentukan dengan persamaan Nernst. Esel = Eosel - 0,0592 log K n EOsel pada keadaan standar (dicari dulu) n = Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi K = Tetapan kesetimbangan REAKSI AKAN BERLANGSUNG SPONTAN JIKA MEMILIKI HARGA EOSEL ( + ) REAKSI TIDAK AKAN BERLANGSUNG JIKA MEMILIKI HARGA EOSEL ( - ) Kespontanan reaksi Redoks DG = -nFEcell DG0 = 0 -nFEcell n = jumlah elektron yang diserah terimakan J F = 96,500 = 96,500 C/mol V • mol 0 DG0 = -RT ln K = -nFEcell 0 Ecell (8.314 J/K•mol)(298 K) RT ln K = ln K = nF n (96,500 J/V•mol) 0 Ecell = 0 Ecell 0.0257 V ln K n 0.0592 V log K = n SEL KOMERSIAL Batteries Dry cell Leclanché cell Anode: Cathode: Zn (s) 2NH+4 (aq) + 2MnO2 (s) + 2e- Zn (s) + 2NH4 (aq) + 2MnO2 (s) Zn2+ (aq) + 2eMn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l) Zn2+ (aq) + 2NH3 (aq) + H2O (l) + Mn2O3 (s) Batteries Mercury Battery Anode: Cathode: Zn(Hg) + 2OH- (aq) HgO (s) + H2O (l) + 2eZn(Hg) + HgO (s) ZnO (s) + H2O (l) + 2eHg (l) + 2OH- (aq) ZnO (s) + Hg (l) Batteries Solid State Lithium Battery Batteries Lead storage battery Anode: Cathode: Pb (s) + SO2-4 (aq) PbSO4 (s) + 2e- PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO24 (aq) + 2e Pb (s) + PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2SO42- (aq) PbSO4 (s) + 2H2O (l) 2PbSO4 (s) + 2H2O (l) Batteries A fuel cell is an electrochemical cell that requires a continuous supply of reactants to keep functioning Anode: Cathode: 2H2 (g) + 4OH- (aq) O2 (g) + 2H2O (l) + 4e2H2 (g) + O2 (g) 4H2O (l) + 4e4OH- (aq) 2H2O (l) SEL ELEKTROLISIS Kutub + Kutub Terjadi persaingan untuk mengalami Terjadi persaingan untuk mengalami Siapa yang menang ? Siapa yang menang ? Reduksi. Oksidasi. H 2O H 2O SO42SO42- H 2O H 2O H+ H+ H+ Larutan H2SO4 REAKSI PADA ELEKTRODA Reaksi Pada Katoda ( - ) tergantung pada jenis kationnya (ion positif) * ion logam aktif (Gol I A, II A, Al dan Mn ) tidak direduksi yang direduksi air. 2H2O + 2 e H2 (g) + 2 OH- * Kation lain akan direduksi. Mx+ + x e M REAKSI PADA ANODA Dipengaruhi oleh jenis anoda yang digunakan dan jenis anionnya. Sisa asam Oksi tidak dioksidasi yang dioksidasi air (SO42- NO3- ) Inert, C, Pt, Au Anion 2H2O 4H+ + 2 O2 + 4e Sisa asam lain dan OHdioksidasi Anoda 2 X- Anoda tidak inert akan teroksidasi M Mx+ + x e X2 (g) +2e Tuliskan reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada lektrolisis: a. Larutan KCl elektroda grafit. b. Larutan K2SO4 elektroda grafit. c. Larutan Cu(NO3)2 elektroda Cu d. Lelehan MgCl2 eletroda platina e. Larutan NaOH elektroda grafit Jawab A. Katoda (-) Reduksi 2H2O + 2 e --------- H2 + 2OHAnoda (+) Anoda 2 Cl- -------- Cl2 + 2 e B. Katoda (-) Reduksi 2H2O + 2 e --------- H2 + 2OHAnoda (+) Anoda 2 H2O -------- O2 + 4 H+ 4 e C. Katoda (-) Reduksi Cu2+ + 2 e ------- Cu Anoda (+) Anoda Cu ----------- Cu+2 + 2e D. Katoda (-) Reduksi Mg2+ + 2 e ------- Mg Anoda (+) Anoda 2 Cl- -------- Cl2 + 2 e HUKUM FARADAY Hukum Faraday I : Massa zat yang dibebaskan pada elektroda berbanding lurus dengan jumlah listrik ( Q ) yang digunakan. G ≈ Q Q = i. t G = i. t Kuat Arus Hukum Faraday II : Waktu (detik) Massa zat yang dibebaskan pada elektroda berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu. G ≈ ME Ar ME = Biloks k= 1 96500 C G = k . i. t . E G = i. t . E 96500 C Hubungan kwantitatif jumlah arus, mol e-, pH dan volum gas F= F= i. t 96500 C Mol e- = C 96500 C Mol e- = F = mol e- i. t 96500 C C 96500 C Dengan konsep Stoikiometri kita dapat mengubah mol eMol H+ / OHpH Mol e- Mol Zat Massa / Volume Soal: Jika kuat arus sebesar 5 Amper dilewatkan kedalam 1 liter larutan CuSO4 selama 5 menit dengan menggunakan elektroda Pt. Maka tentukanlah : a. Reaksi elektrodanya b. Massa endapan yang terbentuk. Ar Cu 63,5 c. Volume gas yang terbentuk. Diukur pada suhu 27 oC tekanan 1 atm. d. pH larutan setelah elektrolisis. (volume larutan dianggap idak berubah). Kerjakan soal-soal latihan yang ada pada buku ! No 45 s/d 50 Menurut Hukum Faraday II. Massa zat yang dihasilkan dalam elektrolisis berbanding lurus dengan Massa Ekivalen zat. Untuk beberapa sel yang disusun seri berlaku : G1 : G2 = E1 : E2 ELEKTROLISIS NaCl DENGAN SEL DIAFRAGMA 2 Cl- Cl2(g) + 2 e- 2 H2O + 2 e- H2 + 2 OH- Pada Ruang katoda dihasilkan larutan NaOH yang tercampur dengan NaCl Purification of Metals Distillation Ni (s) + 4CO (g) NiCO4 (g) 200 0C 70 0C NiCO4 (g) Ni (s) + 4CO (g) Electrolysis Cu (s) (impure) Cu2+ (aq) + 2e- Cu2+ (aq) + 2eCu (s) (pure) Zone refining Prinsp : logam yang akan dimurnikan harus dipasang sebagai ANODA Sebagai katoda harus logam murni. 20.2 ELEKTROLISIS NaCl DENGAN SEL MERCURI Anoda Hg bertindak sebagai katoda Sebagai hasil sampingan adalah Campuran NaOH dan NaCl. Bagaimana memisahkannya ? Industrial Electrolysis Processes Corrosion RUSAKNYA PERMUKAAN LOGAM AKIBAT REAKSI DENGAN UDARA ( O2 dibantu air) PERLINDUNGAN KATODA / PENGORBANAN ANODA Prinsip : Logam yang lebih reaktif (Eo kecil) akan lebih dahulu berkarat. Syarat : Logam yang akan digunakan untuk melindungi harus lebih reaktif Anoda dikorbankan untuk melindungi Katoda