PDF - Jurnal UNESA

advertisement
Pengaruh Variasi Diameter Dan Panjang Housing Pada Silencer Terhadap Tingkat Kebisingan
PENGARUH VARIASI DIAMETER DAN PANJANG HOUSING PADA SILENCER DENGAN
BAHAN PEREDAM GREEN WOOL TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN DAN TEKANAN
UDARA MESIN BLOW CLEANING
Ani Anggraeni Sulistyo
S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: [email protected]
Diah Wulandari
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
PT. Albea Rigid Packaging Indonesia merupakan perusahan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan
kosmetik yang memiliki berbagai mesin untuk menjalankan produksinya. Salah satu mesin yang berperan
penting di perusahaan ini adalah mesin blow cleaning. Mesin blow cleaning digunakan untuk
membersihkan produk jadi guna menjaga quality control. Mesin blow cleaning ini memiliki tingkat
kebisingan yang sangat tinggi sehingga perlu tindakan untuk meredam kebisingan. Oleh karena itu, tujuan
penelitian ini untuk mengetahui penurunan tingkat kebisingan dan tekanan udara yang keluar dari mesin
blow cleaning. Silencer merupakan suatu alat untuk meredam atau mengurangi kebisingan. Metode
penelitian menggunakan desain silencer tipe sound absoption, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu
inner pipe, bahan peredam dan housing. Jenis bahan peredam yang digunakan adalah green wool. Untuk
mengukur tingkat kebisingan digunakan 4 in 1 environment sound level meter sedangkan alat untuk
mengukur besarnya tekanan udara menggunakan barometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silencer
dengan diameter 62 mm dan panjang 160 mm memiliki hasil peredaman terbaik yaitu sebesar 83,4 dB.
Penurunan sebesar 9,54% dari data awal tanpa silencer sebesar 92,2 dB. Sedangkan tekanan udara yang
keluar saat menggunakan silencer tetap 7 bar.
Kata kunci: bahan peredam, tingkat kebisingan, silencer, green wool
ABSTRACT
PT. Albea Rigid Packaging Indonesia is a company engaged in the manufacture of cosmetic packaging
which has a wide range of machines for the production run. One of the machines that play an important
role in this enterprise is the engine blow-dry. Blow-dry machines used for cleaning the finished product in
order to maintain quality control. Dry blow machine has a very high noise level so that necessary
measures to muffle the noise. Therefore, the purpose of this study to determine a decrease in the noise
level and air pressure coming out of the engine blow-dry. Silencer is a tool to reduce or mitigate the noise.
The research method uses sound absoption type silencer design, which consists of several parts, namely
the inner pipe, silencer and housing materials. Type of damping material used is green wool. To measure
the noise level environments use 4 in 1 sound level meter while the tool for measuring the amount of air
pressure using a barometer. The results showed that the silencer with a diameter of 62 mm and a length of
160 mm has the best damping results in the amount of 83.4 dB. A decrease of 9.54% of the initial data
without silencer of 92.2 dB. While the air pressure coming out when using silencers remain 7 bar.
Keywords: damping material, the level of noise, silencers, green wool
kerja sehari dan 40 jam seminggu. Melebihi dari dari
ambang batas yang ditetapkan akan mengganggu
kesehatan para karyawan di sekitar sumber kebisingan.
Oleh karena itu, tingkat kebisingan harus dapat dikurangi
dengan segala cara salah satunya dengan memberikan
PENDAHULUAN
Tingkat kebisingan berdasarkan kepada Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No 51/Men/1999 tentang
kebisingan adalah 80 dB (A) untuk pemaparan 8 jam
1
JTM Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015, 1-6
alat peredam kebisingan yaitu silencer. Silencer dipasang
di ujung sumber bising. Silencer sangat berguna untuk
meredam suara yang ditimbulkan oleh gesekan udara
yang menyebabkan tingkat kebisingan yang sangat
tinggi.
Pada hasil penelitian terdahulu, silencer yang
berbahan peredam kayu lapis memiliki penurunan tingkat
kebisingan sebesar 10,3% lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan bahan peredam busa dan styrofoam
dan tekanan yang keluar pada mesin blow cleaning
sebesar 7 bar tidak berubah. (Wahid Muhfidin, Pengaruh
Jenis Bahan Peredam Silencer Terhadap Tingkat
Kebisingan Dan Tekanan Udara Mesin Blow Cleaning,
2015).
Di dalam silencer terdapat bahan peredam yang
berfungsi untuk mengurangi kebisingan setelah melewati
silencer. Banyak sekali jenis peredam yang digunakan
untuk silencer tergantung pengaplikasian dalam
meredam kebisingan. Bahan peredam biasanya bersifat
lunak dan berongga. Contoh bahan peredam yang terbaru
adalah green wool. Green wool merupakan bahan
peredam baru yang berevolusi dari bahan peredam
glasswool dan rockwool yang memiliki kemampuan
sangat baik dalam meredam kebisingan.
Di PT. Albea Rigid Packaging Indonesia yang
beralamatkan di Jl. Rungkut Industri IV No. 23 Surabaya
memiliki komitmen untuk menjadi yang terbaik di
bidang Mutu, Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja melalui perbaikan secara terus menerus dengan
kesadaran, pemahaman dan juga peningkatan prestasi.
Salah satu proses kerja di PT. Albea Rigid
Packaging Indonesia dibantu menggunakan mesin
pengompresi udara yaitu kompresor dan alat berat
lainnya. Salah satu alat yang menggunakan mesin
kompresor sebagai daya utamanya adalah mesin blow
cleaning. Mesin blow cleaning ini digunakan sebagai
pembersih barang jadi yang telah dicetak oleh mesin
injection moulding sebelum akhirnya dirangkai menjadi
tempat kosmetik. Dengan tekanan udara sebesar 7 bar,
mesin ini mampu membersihkan dengan baik. Namun
tingginya tingkat kebisingan sebesar 90-100 dB sangat
mengganggu Kesehatan dan Keselamatan Kerja
karyawan sehingga para karyawan menggunakan earplug
sebagai perlindungan terhadap pengaruh tingkat
kebisingan yang terjadi. Pihak perusahaan sangat
berharap dapat menekan tingkat kebisingan yang ada
tanpa mengurangi tekanan udara yang keluar.
Dari latar belakang diatas, penulis ingin melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Variasi Diameter Dan
Panjang Housing Pada Silencer Dengan Bahan Peredam
Green Wool Terhadap Tingkat Kebisingan Dan Tekanan
Udara Mesin Blow Cleaning”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penurunan tingkat kebisingan dan tekanan udara yang
terjadi setelah melewati silencer dengan variasi diameter
dan panjang housing yang menggunakan bahan peredam
green wool dan diaplikasikan pada mesin blow cleaning
Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat
mengetahui bagaimana pengaruh variasi diameter dan
panjang housing pada silencer dengan bahan peredam
green terhadap tingkat kebisingan dan tekanan udara
yang dikeluarkan oleh mesin blow cleaning.
METODE
Rancangan Penelitian
Gambar 1. Rancangan penelitian
Waktu Dan Tempat Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan pada 16 Februari – 14
Desember 2015. Tempat penelitian ini dilaksanakan pada
bagian injection moulding di PT. Albea Rigid Packaging
Indonesia.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh
suatu variabel terhadap variabel yang lain dan bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variasi diameter dan panjang
housing pada silencer dengan bahan peredam green
wool terhadap tingkat kebisingan dan tekanan udara pada
Pengaruh Variasi Diameter Dan Panjang Housing Pada Silencer Terhadap Tingkat Kebisingan
mesin blow cleaning di PT. Albea Rigid Packaging
Indonesia.

Variabel Penelitian
 Variabel bebas
Pergantian variasi beberapa diameter housing
peredam pada silencer berukuran 52, 57 dan 62 mm
dengan berbagai ukuran panjang housing yaitu 110,
135 dan 160 mm.
 Variabel terikat
Variabel terikat atau hasil dari eksperimen dalam
penelitian ini adalah penurunan tingkat kebisingan
dan tekanan udara yang keluar dari silencer.
 Variabel kontrol
Variabel kontrol atau yang sering disebut pembanding
dari hasil penelitian dan eksperimen yang dilakukan.
Variabel kontrol dalam penelitian dan eksperimen ini
adalah:
 Mesin blow moulding dengan tingkat kebisingan
yang melebihi ambang batas.
 Tekanan udara yang keluar dari mesin blow
moulding sebesar 7 Bar.

Melakukan pengambilan data sebanyak 5 kali
dengan jeda waktu setiap pengambilan data
selama 5 menit.
Lepas silencer dan ganti dengan silencer dengan
ukuran yang berbeda.
Pengujian tekanan udara pada mesin blow cleaning.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
 Melakukan pengambilan data awal mengenai
tekanan udara pada mesin blow cleaning.
 Memasang silencer. Pemasangan silencer pada
ujung selang mesin blow cleaning.
 Memberikan isolasi pada sambungan antara selang
dengan silencer agar terikat kuat pada selang dan
tidak ada tekanan udara yang bocor
 Memasang barometer. Pemasangan barometer untuk
mengukur tekanan udara setelah melewati silencer.
 Memberi isolasi pada sambungan antara silencer
dengan barometer.
 Menyalakan mesin blow cleaning.
 Lihat tekanan udara pada barometer setelah melewati
silencer.
 Matikan mesin blow cleaning.
 Melakukan pengambilan data sebanyak 5 kali
dengan jeda waktu setiap pengambilan data selama 5
menit.
 Lepas silencer dan ganti dengan ukuran silencer
yang berbeda.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini
sebagai berikut, adalah tingkat kebisingan dan tekanan
udara yang melalui silencer. Untuk tingkat kebisingan
yang diredam oleh green wool diukur menggunakan 4 in
1 sound lever meter. Sedangkan untuk tekanan udara
menggunakan barometer.
Akhir Pengujian
Yang dilakukan pada akhir pengujian adalah sebagai
berikut:
 Mematikan mesin blow cleaning.
 Mematikan sound level meter.
 Melepaskan silencer dan barometer pada mesin
blow cleaning.
Prosedur Penelitian
 Data awal adalah data tentang tingkat kebisingan
dengan mengukur tingkat kebisingan tanpa silencer
sebanyak 5 kali pengujian dengan jeda waktu 5 menit.
 Selanjutnya adalah pengambilan data dengan
menggunakan silencer yang telah memiliki ukuran
yang bervariasi sebanyak 9 silencer.
 Persiapan pengujian tingkat kebisingan mesin blow
cleaning sebagai berikut:
 Memasang silencer. Pemasangan silencer pada
ujung selang mesin blow cleaning.
 Memberikan isolasi pada sambungan antara
selang dengan silencer agar silencer terikat kuat
pada selang dan tidak ada tekanan udara yang
bocor.
 Menyalakan mesin blow cleaning.
 Ukur tingkat kebisingan dengan menggunakan
sound level meter dan diletakkan tepat di depan
mesin blow cleaning dengan jarak 1 meter.
 Matikan mesin blow cleaning.
Teknik Analisis Data
Tujuan metode teknik pengumpulan data adalah untuk
mendapatkan data yang valid sehingga dapat digunakan
untuk menjelaskan permasalahan yang timbul dari
penelitian secara objektif. Data dalam penelitian ini
diperoleh dengan cara melakukan eksperimen melalui
pengujian terhadap objek yang akan diteliti dan mencatat
data-data yang diperlukan. Data-data yang diperlukan
adalah komposisi yang sesuai pada variabel bebas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Desain Silencer
Desain dari silencer yang digunakan adalah silencer
tipe sound absorption. Silencer tipe sound
3
JTM Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015, 1-6
absorption dapat menyerap kebisingan tetapi tidak
menghalangi tekanan udara yang keluar dari silencer
sedangkan silencer tipe sound cancelation dapat
menyerap kebisingan akan tetapi menyebabkan back
preasure atau tekanan balik ke sumber tekanan
udara yang menyebabkan tekanan udara yang keluar
dari silencer berkurang. Di bawah ini adalah rumus
untuk menghitung inner pipe pada senapan angin
yang menyebabkan kebisingan secara discontinues
akan tetapi pada mesin blow cleaning mempuyai
kebisingan yang continues. Karena keterbatasan
kajian teori maka peneliti menggunakan rumus di
bawah ini:
 Diameter Inner Pipe
Untuk mencari diameter inner pipe kita harus
menentukan panjang dari inner pipe yang akan
kita buat. Setelah menentukan panjang inner
pipe, maka dilakukan perhitungan dengan rumus
di bawah ini.
Ld = 6,75 Db
Dengan:
Ld = panjang inner pipe
Db = diameter inner pipe
Sumber: Engineering Design Handbook Guns Series
Muzzle Devices, 1969
Dari rumus di atas maka didapatkan diameter
masing-masing inner pipe seperti di bawah ini:

inner pipe 1
Ld = 6,75 Db
100 = 6,75 Db
Db = 14,8
= 15 mm
Maka pada inner pipe pertama memiliki
diameter 15 mm dan panjang 100 mm.

inner pipe 2
Ld = 6,75 Db
125 = 6,75 Db
Db = 18,5
= 19 mm
Maka pada inner pipe kedua memiliki
diameter 19 mm dan panjang 125 mm.

inner pipe 3
Ld = 6,75 Db
150 = 6,75 Db
Db = 22,2
= 22 mm
Maka pada inner pipe ketiga memiliki
diameter 22 mm dan panjang 150 mm.

Housing Silencer
Berikut merupakan salah satu gambar dari desain
silencer yang berukuran diameter 52 mm dan
panjang 110 mm.
Gambar 2. Desain silencer ke-1
Gambar di atas adalah desain dari housing silencer
dan tutup dari housing silencer. Panjang housing
silencer tersebut berukuran 110 mm dan lebih
panjang 10 mm dari inner pipe yang memiliki
ukuran 100 mm, hal ini bertujuan untuk
pembuatan tutup sebesar 5 mm di masing-masing
ujung housing silencer. Sedangkan untuk diameter
housing silencer menurut gambar di atas adalah 40
mm sebagai diameter dalam, 46 mm sebagai
diameter untuk ukuran tutup silencer dan 52 mm
sebagai diameter housing silencer terluar.
Penambahan nilai diameter dalam dari 40 mm
menjadi 46 mm untuk diameter tutup silencer
adalah sebesar 6 mm, dimana 6 mm merupakan
bagian dari proses pembubutan. Begitu pula
dengan penambahan nilai diameter 46 mm
menjadi 52 mm sebagai diameter terluar, selisih 6
mm untuk kebutuhan proses pembubutan.
Penjelasan untuk proses pembubutan di atas
tersebut berlaku juga untuk seluruh ukuran
kesembilan silencer.
Hasil Penelitian
Data hasil dari pengukuran tingkat kebisingan dan
tekanan udara mesin blow cleaning. Analisis data
akan ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian
dapat dilihat pada tabel 1 sampai 3.
Pengaruh Variasi Diameter Dan Panjang Housing Pada Silencer Terhadap Tingkat Kebisingan
Tabel 1.
Data pengukuran kebisingan (5 kali) tanpa silencer
Pengambilan
Data
1
2
3
4
5
Rata-Rata
Tabel 3.
Data hasil pengujian tekanan udara menggunakan
silencer pada mesin blow cleaning
Tingkat
Kebisingan
92,8 dB
92,7 dB
91,8 dB
91,3 dB
92,4 dB
92,2 dB
Pada tabel 1 dapat diketahui tingkat kebisingan
mesin blow cleaning didapatkan hasil rata-rata
sebesar 92,2 dB tanpa menggunakan silencer. Hasil
ini didapat setelah dilakukan pengukuran pada mesin
blow cleaning sebanyak 5 kali pengukuran.
Sedangkan tekanan udara pada mesin blow cleaning
tanpa silencer adalah konstan sebesar 7 bar.
Tabel 2.
Data hasil pengujian tingkat kebisingan menggunakan
silencer pada mesin blow cleaning
Pada tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa
tingkat tekanan udara yang keluar setelah melewati
silencer sangat konstan, hal ini disebabkan silencer
tipe sound absorption tidak menghalangi laju
masuknya udara menuju silencer, sehingga tekanan
udara yang keluar tidak berubah.
Tingkat Kebisingan Mesin Blow Cleaning (dB)
Nomor
Silencer
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pengambilan Data
Data Awal
(Tanpa Silencer )
Diameter 52 mm
Panjang 110 mm
Diameter 57 mm
Panjang 110 mm
Diameter 62 mm
Panjang 110 mm
Diameter 52 mm
Panjang 135 mm
Diameter 57 mm
Panjang 135 mm
Diameter 62 mm
Panjang 135 mm
Diameter 52 mm
Panjang 160 mm
Diameter 57 mm
Panjang 160 mm
Diameter 62 mm
Panjang 160 mm
I
II
III
IV
V
Rata-Rata
(dB)
(dB)
(dB)
(dB)
(dB)
(dB)
92,8
92,7
91,8
91,3
92,4
92,2
90,4
90,2
90,0
89,8
89,7
90,0
90,0
89,8
89,8
89,6
89,7
89,8
89,6
89,3
88,9
88,7
88,8
89,1
87,8
87,5
87,4
87,3
87,5
87,5
87,5
87,3
86,8
86,9
86,5
87,0
86,2
86,2
86,0
85,7
85,8
86,0
85,5
85,5
85,1
84,8
84,9
85,2
84,3
84,3
84,1
84,1
83,8
84,1
83,4
83,4
83,5
83,1
83,4
83,4
Gambar 3. Grafik penurunaan tingkat kebisingan
pada mesin blow cleaning
Pada tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa
penurunan signifikan tingkat kebisingan terjadi
pada silencer ke-9 dengan diameter 62 mm dan
panjang 160 mm sebesar 83,4 dB. Hasil ini didapat
dari pengujian sebanyak 5 kali pada mesin blow
cleaning. Hal ini dikarenakan silencer tipe sound
absoption memiliki 2 bagian penting yaitu inner
pipe dan sound insulation chamber. Dimana aliran
udara yang ada di dalam silencer terpecah melalui
lubang-lubang inner pipe sehingga udara masuk ke
bagian sound insulation chamber dan dapat
diredam oleh bahan peredam green wool.
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa
silencer ke-9 lebih efektif untuk meredam tingkat
kebisingan mesin blow cleaning. Hal ini
dikarenakan silencer tersebut memiliki diameter 62
mm dan panjang 160 mm, dimana ukuran tersebut
adalah ukuran terbesar jika dibandingkan dengan
kedelapan silencer yang lain. Hasil penelitian
silencer ke-9 adalah sebesar 83,4 dB, dimana hasil
tersebut belum memenuhi nilai ambang batas
kebisingan yang mengacu kepada Keputusan
5
JTM Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015, 1-6
Menteri Tenaga kerja No 51/Men/1999 tentang
kebisingan adalah 80 dB (A) untuk pemaparan 8
jam kerja sehari dan 40 jam seminggu. Sedangkan
untuk tekanan udara yang keluar dari mesin blow
cleaning sebelum maupun saat menggunakan
silencer tidak ada perubahan yaitu tetap dalam
tekanan sebesar 7 bar.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
tentang eksperimental variasi diameter dan panjang
housing silencer pada mesin blow cleaning, dapat
diambil simpulan sebagai berikut:

Silencer ke-9 atau terbesar dengan diameter 62 mm

dan panjang 160 mm memiliki tingkat kebisingan
terendah yaitu dari 92,2 dB menjadi 83,4 dB
dengan penurunan sebesar 9,54%.
Tekanan yang keluar pada mesin blow cleaning
tetap yaitu sebesar 7 Bar. Hal ini dikarenakan
menggunakan tipe silencer sound absorption,
dimana jenis silencer ini tidak menghalangi laju
udara yang masuk sehingga menyebabkan tekanan
yang keluar tidak berubah.
Saran
Dari serangkaian pengujian dan analisis data yang telah
dilakukan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut:

Meneruskan penelitian dengan hanya mengganti
bahan peredam yang mampu meredam tingkat
kebisingan yang lebih baik dan tahan terhadap
tekanan. Hal ini dikarenakan silencer pada
penelitian ini telah mencapai ukuran maksimal
untuk mesin blow cleaning.

Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kebisingan masih di atas ambang batas, maka untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan
sebaiknya menggunakan earplug sebagai pelindung
telinga.
DAFTAR PUSTAKA
Mediastika, Christina E. 2005. Akustika Bangunan.
Penerbit Erlangga.
Pudjanarsa. 1987. Muffler. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, Diktat Mata Kuliah
Pengendalian Bising, 2003, Jurusan Teknik
Lingkungan, Universitas Andalas. Padang.
Gregory, W.M.A. 1968. Engineering design handbook
gun series.Washington D.C.: U.S.Army Materiel
Command.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep48/MENLH/11/1996
tentang
Baku
Tingkat
Kebisingan.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas
Kebisingan.
Khuriati, ainie. 2006. Desain bahan Peredam Suara
Berbahan Dasar Sabut Kelapa dan Pengukuran
Koefisien Penyerapan Bunyinya. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Lee,Y and Changwhan Joo. 2003. Sound Absorption
Properties Of Recycled Polyester Fibrous Assembly
Absorbers (Autex Research Journal, Vol 3, No.2,
June 2003). www.autexrj.org/No.2-2003/0047.Pdf
Rozita E., Wahyuni T., 2005. Pengendalian dan
Pengukuran Kebisingan di Lingkungan Kerja PT.
Pupuk Sriwidjaja. Jurusan Teknik Lingkungan,
Universitas Andalas. Padang.
Suma’mur. (1986). Keselamatan Kerja dan Pencegahan
Kecelakaan. Jakarta: PT.Gunung Agung.
Tambunan. 2005. Keselamatan
Kerja.Yogyakarta: Andi.
dan
Kesehatan
Tim. 2010. Panduan Penulisan Skripsi. Surabaya:
University Press.
Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin Kedaraan
Bermotor. Surabaya: Unesa University Press.
Anonim.
Bagian-bagian
silencer.
dari
https://ordexhaust.com/newsarticle/knowledge/muffl
er-design/.
Download