EFEKTIVITAS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III Akhmad Munajat Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak tunagrahita ringan kelas III. Peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen rancangan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. subjek penelitian adalah seorang anak tunagrahita ringan berinisial F. Data skor yag diperoleh anak dengan menggunakan instrumen penelitian berupa tes tertulis berbentuk isian dan uraian. Kemudian, hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisis menggunakan analisis statistik diskriptif. Analisis data meliputi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Data hasil penelitian dapat dilihat secara keseluruhan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan, yaitu mean level pada fase baseline 1 (A1) adalah 1 atau 10%. Fase intervensi (B) meningkat menjadi 7,5 atau 75%, dan pada fase baseline 2 (A2) meningkat lagi menjadi 9 atau 90%. Berdasarkan gambaran data tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak tunagrahita ringan kelas III. Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik, penjumlahan, pengurangan, tunagrahita ringan PENDAHULUAN Dalam pembelajaran matematika selama ini, kongkret tidak dijadikan tempat mengaplikasikan konsep-konsep matematika, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Akibatnya, siswa kurang memahami konsep-konsep matematika dan mengalami kesulitan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama pada siswa tunagrahita, sehingga konsep-konsep matematika yang mereka pelajari di sekolah menjadi tidak fungsional, artinya konsep-konsep tersebut tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika yang mengajar tunagrahita di SLB Muhammadiyah Purworejo dan observasi terhadap salah satu siswa tunagrahita ringan, diperoleh nilai siswa 55. Jika dilihat dari data KKM sekolah yaitu 60, 24 Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III menandakan siswa masih mengalami kesulitan dalam operasi penjumlahan dan pengurangan. Guru mengatakan siswa masih mengalami kesulitan dalam mengingat hal-hal yang abstrak apalagi dalam konsep penjumlahan dan pengurangan. Siswa juga mempunyai sifat pendiam sehingga siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi pada tugas yang disampaikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan. Subjek penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan kelas III. Freudenthal dalam Wijaya (2012: 20) menyatakan bahwa matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia yang melandasi pengembangan Pendidikan Matematika Realistik. Pendidikan Matematika Realistik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika di Belanda. Banyak pihak menganggap Pendidikan Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang harus menggunakan masalah sehari-hari. Ini terjadi akibat salah menafsirkan kata realistik. Treffers dalam Wijaya (2012: 21) merumuskan karakteristik Pendidikan Matematika Realistik yaitu: penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Menurut Kemis dan Rosnawati (2013: 1) Tunagrahita adalah “individu yang secara signifikansi memiliki intelegensi di bawah intelegensi normal dengan skor IQ sama atau lebih rendah dari 70”. Menurut Kemis dan Rosnawati (2013: 84) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan metode pembelajaran , yaitu: prinsip dalam proses pembelajaran anak tunagrahita dan penguatan dalam pembelajaran anak tunagrahita. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SLB Muhammadiyah Purworejo pada bulan Januari 2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen subjek tunggall atau Single Subject Research (SSR). Desain SSR yang digunakan Design Reversall dalam bentuk A-BA. Desain A-B-A merupakan pengembangan dari desain dasar A-B, desain A-B-A ini telah menunjukan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dengan Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III 25 variabel bebas (Sunanto, dkk, 2005: 59). Prosedur pelaksanaan desain A-B-A terlebih dahulu menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai target behavior yang dapat diamati dan diukur secara kontinu pada fase baseline 1 (A1). Kemudian pada fase intervensi (B) dilakukan perlakuan dan pengukuran. Selanjutnya dilakukan pengukuran pada fase baseline 2 (A2). Subjek penelitian ini seorang siswa tunagrahita ringan dengan inisial “F”. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas atau intervensi, dan variabel terikat atau target behavior. Intervensi yang diberikan berupa Pendidikan Matematika Realistik, target behavior yang diukur adalah kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak tunagrahita ringan kelas III. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan metode tes adalah soal tes. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk isian dan uraian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Bentuk penyajian data diolah dengan menggunakan grafik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Baseline 1 (A1) Intervensi (B) Baseline 2 (A2) Gambar 1. Keseluruhan Proses A-B-A Jika dibandingkan antara baseline 1 (A1) dengan baseline 2 (A2) maka akan tampak perubahan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari pendapatan skor dari tes kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan yang diberikan pada tiap sesinya. Pada fase baseline 26 Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III 1 (A1) subjek F belum mampu mengerjakan soal nomer 1 sampai 5 dengan rata-rata perolehan sebanyak 1 skor. Sedangkan pada fase baseline 2 (A2) subjek F sudah mampu mengerjakan soal nomor 1 sampai 5 akan tetapi pada soal nomor 3 dan 5 dalam proses urutan menghitungnya yang masih sering salah, dengan rata-rata perolehan 9 skor pada tiap sesinya. Sedangkan pada fase intervensi pada sesi ke 5 sampai 7 subjek belum mampu mengerjakan soal nomor 3 dan 5, dan pada sesi kedelapan sampai kesepuluh siswa mampu mengerjakan semua soal. Pada fase intervensi diperoleh skor rata-rata yaitu 7,5. Analisi dalam kondisi dan analisis antar kondisi ditampilkan pada tabel berikut ini. Kondisi Panjang kondisi Etimasi kecenderungan arah kecenderungan stabilitas Tabel 1 Hasil Analisis Dalam Kondisi Baseline 1 (A1) Intervensi (B) Baseline 2 (A2) 4 6 3 (=) Stabil (100%) (+) Variabel (16,67%) (=) Stabil (100%) (=) Stabil (1 – 1) 1-1 (= 0) (+) Variabel (3 – 10) 10 - 3 (+7) (=) Stabil (9 – 9) 9–9 (= 0) Jejak data Level stabilitas dan rentang Level perubahan Tabe 2 Data Analisis Antar Kondisi B/A1 Perubahan kondisi 2:1 Jumlah variabel yang 1 diubah Perubahan kecenderungan arah dan efeknya (+) (=) Stabil perubahan Ke kecenderungan stabilitas Variabel 3-1 perubahan level (+2) Persentase overlap 0% A2/B 3:2 1 (=) (-) Variabel Ke Stabil 10 – 9 (- 1) 0% Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III 27 Ditinjau dari sisi mean level pada tiap fase terjadi peningkatan. Mean level pada baseline 1 (A1) adalah 1 atau 10%. Kemudian, mean level pada intervensi (B) meningkat menjadi 7,5 atau 75%. Lalu meningkat lagi pada baseline 2 (A2) menjadi 9 atau 90%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskriptif, analisis, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak tunagrahita ringan kelas III SLB Muhammadiyah Purworejo. Penelitian ini hanya berlaku pada subjek saat penelitian karena tidak ada generalisasi. Bagi peneliti selanjutnya, informasi dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan. DAFTAR PUSTAKA Kemis dan Rosnawati. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta Timur: Luxima Metro Media. Sunanto, Juang. 2005. Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Tsukuba: CRICED Univesity of Tsukuba. Supardi. 2013. Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. 28 Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III