24 efektivitas pendidikan matematika realistik untuk meningkatkan

advertisement
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III
Akhmad Munajat
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendidikan Matematika Realistik dapat
meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak tunagrahita
ringan kelas III. Peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen rancangan subjek
tunggal atau Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. subjek penelitian adalah
seorang anak tunagrahita ringan berinisial F. Data skor yag diperoleh anak dengan
menggunakan instrumen penelitian berupa tes tertulis berbentuk isian dan uraian. Kemudian,
hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik dan dianalisis menggunakan analisis statistik
diskriptif. Analisis data meliputi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Data hasil
penelitian dapat dilihat secara keseluruhan kemampuan operasi penjumlahan dan
pengurangan, yaitu mean level pada fase baseline 1 (A1) adalah 1 atau 10%. Fase intervensi (B)
meningkat menjadi 7,5 atau 75%, dan pada fase baseline 2 (A2) meningkat lagi menjadi 9 atau
90%. Berdasarkan gambaran data tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Matematika
Realistik dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada anak
tunagrahita ringan kelas III.
Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik, penjumlahan, pengurangan, tunagrahita ringan
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran matematika selama ini, kongkret tidak dijadikan tempat
mengaplikasikan konsep-konsep matematika, sehingga siswa mengalami kesulitan
dalam belajar matematika. Akibatnya, siswa kurang memahami konsep-konsep
matematika dan mengalami kesulitan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari terutama pada siswa tunagrahita, sehingga konsep-konsep matematika
yang mereka pelajari di sekolah menjadi tidak fungsional, artinya konsep-konsep
tersebut tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika yang mengajar
tunagrahita di SLB Muhammadiyah Purworejo dan observasi terhadap salah satu siswa
tunagrahita ringan, diperoleh nilai siswa 55. Jika dilihat dari data KKM sekolah yaitu 60,
24
Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III
menandakan siswa masih mengalami kesulitan dalam operasi penjumlahan dan
pengurangan. Guru mengatakan siswa masih mengalami kesulitan dalam mengingat
hal-hal yang abstrak apalagi dalam konsep penjumlahan dan pengurangan. Siswa juga
mempunyai sifat pendiam sehingga siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi pada
tugas yang disampaikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan
kemampuan operasi
penjumlahan dan pengurangan. Subjek penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan
kelas III.
Freudenthal dalam Wijaya (2012: 20) menyatakan bahwa matematika
merupakan suatu bentuk aktivitas manusia yang melandasi pengembangan Pendidikan
Matematika Realistik. Pendidikan Matematika Realistik merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran matematika di Belanda. Banyak pihak menganggap Pendidikan
Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang harus menggunakan
masalah sehari-hari. Ini terjadi akibat salah menafsirkan kata realistik. Treffers dalam
Wijaya (2012: 21) merumuskan karakteristik Pendidikan Matematika Realistik yaitu:
penggunaan konteks, penggunaan model untuk matematisasi progresif, pemanfaatan
hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan.
Menurut Kemis dan Rosnawati (2013: 1) Tunagrahita adalah “individu yang
secara signifikansi memiliki intelegensi di bawah intelegensi normal dengan skor IQ
sama atau lebih rendah dari 70”. Menurut Kemis dan Rosnawati (2013: 84) ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan metode pembelajaran , yaitu:
prinsip dalam proses pembelajaran anak tunagrahita dan penguatan dalam
pembelajaran anak tunagrahita.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SLB Muhammadiyah Purworejo pada bulan Januari
2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen subjek tunggall atau Single
Subject Research (SSR). Desain SSR yang digunakan Design Reversall dalam bentuk A-BA. Desain A-B-A merupakan pengembangan dari desain dasar A-B, desain A-B-A ini
telah menunjukan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dengan
Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III
25
variabel bebas (Sunanto, dkk, 2005: 59). Prosedur pelaksanaan desain A-B-A terlebih
dahulu menetapkan perilaku yang akan diubah sebagai target behavior yang dapat
diamati dan diukur secara kontinu pada fase baseline 1 (A1). Kemudian pada fase
intervensi (B) dilakukan perlakuan dan pengukuran. Selanjutnya dilakukan pengukuran
pada fase baseline 2 (A2). Subjek penelitian ini seorang siswa tunagrahita ringan
dengan inisial “F”. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasi
penjumlahan dan pengurangan.
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas atau intervensi, dan
variabel terikat atau target behavior. Intervensi yang diberikan berupa Pendidikan
Matematika Realistik, target behavior yang diukur adalah kemampuan operasi
penjumlahan dan pengurangan pada anak tunagrahita ringan kelas III. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes dan dokumentasi.
Instrumen yang digunakan metode tes adalah soal tes. Instrumen dalam penelitian ini
adalah tes tertulis berbentuk isian dan uraian. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif. Bentuk penyajian data diolah dengan menggunakan grafik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Baseline 1 (A1)
Intervensi (B)
Baseline 2 (A2)
Gambar 1. Keseluruhan Proses A-B-A
Jika dibandingkan antara baseline 1 (A1) dengan baseline 2 (A2) maka akan tampak
perubahan yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari pendapatan skor dari tes kemampuan
operasi penjumlahan dan pengurangan yang diberikan pada tiap sesinya. Pada fase baseline
26
Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III
1 (A1) subjek F belum mampu mengerjakan soal nomer 1 sampai 5 dengan rata-rata
perolehan sebanyak 1 skor. Sedangkan pada fase baseline 2 (A2) subjek F sudah mampu
mengerjakan soal nomor 1 sampai 5 akan tetapi pada soal nomor 3 dan 5 dalam proses
urutan menghitungnya yang masih sering salah, dengan rata-rata perolehan 9 skor pada tiap
sesinya. Sedangkan pada fase intervensi pada sesi ke 5 sampai 7 subjek belum mampu
mengerjakan soal nomor 3 dan 5, dan pada sesi kedelapan sampai kesepuluh siswa mampu
mengerjakan semua soal. Pada fase intervensi diperoleh skor rata-rata yaitu 7,5. Analisi
dalam kondisi dan analisis antar kondisi ditampilkan pada tabel berikut ini.
Kondisi
Panjang
kondisi
Etimasi
kecenderungan
arah
kecenderungan
stabilitas
Tabel 1
Hasil Analisis Dalam Kondisi
Baseline 1 (A1)
Intervensi (B)
Baseline 2 (A2)
4
6
3
(=)
Stabil
(100%)
(+)
Variabel
(16,67%)
(=)
Stabil
(100%)
(=)
Stabil
(1 – 1)
1-1
(= 0)
(+)
Variabel
(3 – 10)
10 - 3
(+7)
(=)
Stabil
(9 – 9)
9–9
(= 0)
Jejak data
Level stabilitas
dan rentang
Level
perubahan
Tabe 2
Data Analisis Antar Kondisi
B/A1
Perubahan kondisi
2:1
Jumlah variabel yang
1
diubah
Perubahan
kecenderungan arah dan
efeknya
(+)
(=)
Stabil
perubahan
Ke
kecenderungan stabilitas
Variabel
3-1
perubahan level
(+2)
Persentase overlap
0%
A2/B
3:2
1
(=)
(-)
Variabel
Ke
Stabil
10 – 9
(- 1)
0%
Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III
27
Ditinjau dari sisi mean level pada tiap fase terjadi peningkatan. Mean level pada
baseline 1 (A1) adalah 1 atau 10%. Kemudian, mean level pada intervensi (B) meningkat
menjadi 7,5 atau 75%. Lalu meningkat lagi pada baseline 2 (A2) menjadi 9 atau 90%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan deskriptif, analisis, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Matematika Realistik dapat meningkatkan kemampuan operasi penjumlahan dan
pengurangan pada anak tunagrahita ringan kelas III SLB Muhammadiyah Purworejo.
Penelitian ini hanya berlaku pada subjek saat penelitian karena tidak ada generalisasi.
Bagi peneliti selanjutnya, informasi dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kemis dan Rosnawati. 2013. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita.
Jakarta Timur: Luxima Metro Media.
Sunanto, Juang. 2005. Pengantar Penelitian dengan Subyek Tunggal. Tsukuba: CRICED
Univesity of Tsukuba.
Supardi. 2013. Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
28
Ekuivalen: Efektivitas Pendidikan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi
Penjumlahan dan Pengurangan Anak Tunagrahita Ringan Kelas III
Download