PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KOMPETENSI GURU, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DAN XI DI SMA KRISTEN PETRA MALANG TAHUN AJARAN 2015/2016 ANASTASIA ANU PAYON Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang Program Studi Pendidikan Ekonomi Email: [email protected] ABSTRAK Payon Anu, Anastasia. 2016. Pengaruh Kebiasaan Belajar, Kompetensi Guru, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X dan XI Di SMA Kristen Petra Malang. Dosen Pembimbing (1): Drs. Abdoel Bakar T S, M.Pd, Pembimbing (2): Affan Afian, SE.,M.Pd Prestasi belajar dapat terlihat dari hasil pengukuran terhadap penilaian usaha belajar siswa yang dinyatakan oleh pendidik dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik pada periode tertentu. Di SMA Kristen Petra Malang juga melakukan KBM, melalui KBM siswa dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik itu sendiri untuk meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa kelas x dan xi di SMA Kristen Petra diukur dari tercapainya keberhasilan siswa yang sudah mencapai KKM yaitu 75 yang sudah ditetapkan di SMA Kristen Petra Malang, namun masih ada sebagian siswa yang belum mencapai KKM. Prestasi belajar siswa kelas x dan xi di SMA Kristen Petra Malang bisa dikatakan dipengaruhi oleh faktor kebiasaan belajar (X1), kompetensi pedagogik guru (X2) dan lingkungan keluarga (X3) karena ada sebagian siswa yang belum memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah. Berdasarkan p tersebut peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) kebiasaan belajar, (2) kompetensi pedagogik guru, (3) lingkungan keluarga, dan (4) prestasi belajar siswa kelas X dan XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA Kristen Perta Malang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post facto, sehingga datadatanya diperoleh melalui kuisioner atau dokumen yang relevan dengan penelitian tersebut. Sampel terdiri dari 60 siswa kelas X dan XI, teknik pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 22.00 for windows. 1 Hasil pengujian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa, ada pengaruh yang signifikan kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa, ada pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi siswa, dan ada pengaruh secara bersama-sama/simultan ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara kebiasaan belajar, kompetensi pedagogik guru dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa. Dari ketiga variabel bebas tersebut semua mempengaruhi prestasi belajar ekonomi, namun yang paling menonjol dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagigik guru. Kata Kunci: Kebiasaan Belajar, Kompetensi Pedagogik Guru, Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar Ekonomi. seharusnya mendorong semua pihak PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya yang direncanakan terutama bagi para pendidik dan untuk peserta didik untuk lebih peduli akan mewujudkan suasana belajar dan mutu pendidikan dan keberhasilan proses pembelajaran agar peserta pendidikan. Salah satu tolak ukur didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya kekuatan untuk spiritual pengendalian diri, keberhasilan memiliki bangsa dan dirinya, negara. keagamaan, Prestasi Belajar dapat terlihat kecerdasan, dari dinyatakan Pendidikan bentuk terhadap oleh pendidik simbol, huruf dalam maupun yang sudah dicapai oleh setiap bertahan hidup pada era globalisasi dengan pengukuran kalimat yang menceritakan hasil dibutuhkan untuk dijadikan modal penuh hasil penilaian usaha belajar siswa yang masyarakat, menjadi suatu pedoman yang sangat yang pencapaian prestasi belajar siswa. akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan adalah peserta didik pada periode tertentu. persaingan. Suatu proses usaha belajar yang Tuntutan kebutuhan akan pendidikan 2 dilakukan oleh peserta didik yaitu menghasilkan untuk memperoleh suatu tingkah nilai-nilai laku yang baik yang dapat merubah (2005:33) kebiasaan belajar, menambah meningkatkan prestasi penting belajar. pengetahuan, yang dimiliki prestasi pendidikan oleh Kebiasaan merupakan belajar. tentang suatu proses akan juga diartikan atau tetapi hanya dapat ditumbuhkan sedikit demi sedikit. Seorang siswa dikatakan memiliki setelah kebiasaan belajar yang baik apabila belajar ia mampu memilih cara-cara belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar alamiah waktu satu hari atau satu malam, yang dinyatakan sebagai hasil yang mengalami bakat bukanlah yang baik tidak dapat dibentuk dalam menyangkut pengetahuan/kecakapan individu belajar siswa sejak kecil. Kebiasaan belajar yang dipelajari di sekolah yang oleh mempengaruhi pembawaan lahir yang dimiliki kemajuan siswa dalam berbagai hal dicapai yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Sehingga prestasi belajar merupakan penilaian faktor salah satu faktor internal yang dapat setiap peserta didik itu sendiri untuk meningkatkan dalam Djamarah belajar. Kebiasaan belajar merupakan pengalaman, dan kemampuan serta keterampilan satu atau prestasi belajar adalah kebiasaan Melalui proses belajar siswa dapat meningkatkan kecakapan, Salah pengetahuan yang baru untuk dapat pengetahuan yang baik sehingga akan tercapai sebagai suasana belajar yang benar-benar kemampuan maksimal yang dicapai mendukungnya untuk belajar. Suasana seseorang dalam suatu usaha yang belajar yang menyenangkan, siswa 3 akan lebih mudah memahami apa bahkan kadang tanpa ada persiapan yang dipelajari sehingga penguasaan sama sekali dan dipengaruhi lagi terhadap materi pelajaran juga akan dengan lingkungan keluarga yang semakin meningkat. Semakin tinggi kurang penguasaan materi oleh siswa, akan mempengaruhi semakin tinggi pula prestasi belajar siswa menurun. Maka dari itu, yang dicapai oleh siswa. kebiasaan lingkungan keluarga juga merupakan belajar salah satu faktor yang mempengaruhi timbul karena proses penyusutan kecenderungan respon baik, maka prestasi akan belajar prestasi belajar siswa. dengan menggunakan stimulasi yang Lingkungan berulang-ulang, Muhibin (2007:118). memiliki peranan keluarga yang sangat Kebiasaan belajar yang baik penting terhadap anak sejak anak akan menjadi sebuah budaya belajar tersebut masih bayi dan sampai yang baik pula. Apabila kebiasaan dewasa. Pendidikan anak, nilai dan belajar yang baik telah menjadi norma-norma kehidupan dalam suatu budaya kehidupan bermasyarakat dan didukung dengan dimulai keadaan lingkungan keluarga yang dari dalam lingkungan keluarga, jika harmonis, akan pendidikan yang diberikan dalam melakukan dengan senang hati dan keluarga tersebut positif maka di luar tidak secara paksa. Dengan demikian mereka juga akan baik namun begitu akan mempengaruhi prestasi belajar juga siswa meningkat, sebaliknya siswa keluarga anak tidak mendapatkan yang pendidikan yang positif maka di luar hanya maka siswa belajar pada saat menjelang ulangan harian atau ujian 4 sebaliknya apabila dalam anak akan cenderung bersikap tidak lingkungan keluarga yang harmonis baik. akan meningkatkan prestasi belajar Keluarga memiliki siswa, Slameto (2003:60-63). Selain peran itu untuk yang sangat penting bagi anak salah satunya adalah pendidikan yang belajar siswa juga harus didukung memberikan terbaik oleh salah satu kompetensi guru kepada yaitu kompetensi pedagogik guru. anak. Keluarga yang dimaksud yaitu ayah dan ibu. Keluarga berpengaruh terhadap meningkatkan prestasi juga Kompetensi pedagogik pendidikan merupakan salah satu kompetensi anak, karena tingkah laku kedua yang harus dimiliki oleh seorang orang tua sebagai panutan yang guru karena kompetensi pedagogik pertama dalam berhubungan dengan proses belajar kehidupan anak lingkungan tersebut yang dimana guru mengelola diamati dan diikuti oleh anak baik pembelajaran peseta didik menjadi secara disengaja maupun tidak efektif. Guru yang tidak profesional ini akan akan sangat mempengaruhi proses perkembangan belajar mengajar dan menyebabkan pendidikan anak selanjutnya. Orang prestasi anak tidak bisa meningkat. tua yang sudah melatih anak untuk Prestasi belajar siswa merupakan belajar secara teratur maka anak akan salah memiliki kebiasaan belajar yang mengetahui apakah anak berhasil baik. siswa yang memiliki kebiasaan atau tidak. Untuk mencapai prestasi belajar belajar yang bagus anak harus bisa disengaja. Hal mempengaruhi keluarga yang baik, lingkungan menyenangkan, dan satu memotivasi 5 tolak ukur dirinya untuk dengan menerapkan kebiasaan belajar yang pembelajaran atau dapat diakatakan baik dalam dirinya, orangtua juga sebagai input pendidikan. Adanya harus membantu memeberi motivasi kebiasaan dan mengajar anak untuk giat belajar, pedagogik guru dan didorong lagi dan guru juga harus bisa mengajar dengan lingkungan keluarga maka dengan baik dan benar agar anak akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. menanggapi disampaikan dengan materi baik yang dan SMA mengelola untuk salah Petra satu Malang sekolah menengah atas yang terletak di Jl. pemahaman terhadap peserta didik, dan Kristen merupakan pembelajaran peserta didik meliputi perancangan baik di lokasi SMA Kristen Petra Malang. kompetensi pedagogik merupakan guru berdampak kompetensi Penelitian ini akan dilakukan langsung mencernah dengan baik. kemampuan belajar, Prof.Moh.Yamin, S.h. No. 53, kota pelaksanaan Malang. Peneliti ingin melakukan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, peneltian terhadap Prestasi belajar dan pengembangan peserta didik siswa pada matapelajaran Ekonomi. untuk mengaktualisasikan berbagai Mata pelajaran Ekonomi diberikan potensi yang dimilikinya, Mulyasa diseluruh kelas baik IPS maupun (2007:75). IPA. Ekonomi juga merupakan salah Berdasarkan uraian di atas, satu mata pelajaran yang mana siswa maka kebiasaan belajar, kompetensi dituntut memiliki prestasi belajar pedagogik guru, dan lingkungan yang tinggi. SMA Kristen Petra keluarga Malang menetapkan nilai 75 (tujuh merupakan komponen- komponen penting dalam proses lima) 6 sebagai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam mata untuk dipahami juga mempengaruhi pelajaran Ekonomi. semangat dilakukan peneliti nilai yang dicapai oleh siswa kurang dari menemukan bahwa ada faktor dari mengakibatkan prestasi (Kriteria untuk mata Ketuntasan pelajaran Ekonomi. kebiasaan belajar siswa yang belum menurunnya KKM Minimal) dalam diri siswa itu sendiri yaitu yang dan belajaw siswa sehingga terkadang melalui wawancara dan pengamatan peneliti teratur siswa mengakibatkan menurunnya prestasi Berdasarkan hasil observasi yang belajar Berdasarkan uraian latar belajar. belakang di atas, maka peneliti Disamping itu, ada juga faktor dari tertarik untuk mengadakan penelitian luar diri siswa yang mempengaruhi dengan judul: “Pengaruh Kebiasaan prestasi Belajar, Kompetensi Guru, dan belajarnya yaitu dari lingkungan keluarga dan kompetensi Lingkungan pedagogik guru. Siswa yang kurang Prestasi Belajar Siswa Pada Mata mendapatkan motivasi dan perhatian Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X dari keluarga terutama dari ayah dan dan XI di SMA Kristen Petra ibu Malang”. membuat bersemangat siswa dalam kurang menjalankan Keluarga Terhadap METODE PENELITIAN tugasnya sebagai seorang pelajar dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sulit untuk meningkatkan prestasi kuantitatif, metode ini digunakan belajarnya. Selain itu dari cara untuk meneliti pada populasi atau mengajar guru dalam penyampaian sampel materi yang menurut siswa sulit pengumpulan 7 tertentu, data sedangkan menggunakan dilaksanakan selama bulan Januari instrumen penelitian, dan analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik 2016. sehingga peneliti menggunakan data yang HASIL berupa data kuantitatif atau berupa angka, sehingga dalam penelitian ini peneliti mengunakan analisis Regresi Linear Berganda dimana analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh antara variabel terikat dengan PENELITIAN Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Rata-rata Responden Rata-Rata Keterangan Kebiasaan Belajar (X1) Kompetensi Pedagogik Guru (X2) Lingkungan Keluarga (X3) SS (5) S (4) RR(3) KS(2) STS (1) 26,58% 38,42% 27,11% 5,09% 0.18% 16,17% 46,42% 27,50% 8,58% 0,50% 31,44% 38,89% 17,11% 9,67% 2,89% variabel bebas. Penggunaan analisis Berdasarkan tabel 4.2 di atas Regresi Linear Berganda sebagai maka penjabaran dari masing-masing model analisis memerlukan variabel akan dijabarkan sebagai dipenuhinya beberapa asumsi yaitu berikut: Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolineritas, Uji Heteroskedastisitas dan Variabel kebiasaan belajar Uji terdiri dari indikator sebagai berikut: Autokorelasi. Dalam pengambilan sampel, cara mengikuti pelajaran, cara belajar peneliti mengambil seluruh jumlah mandiri di rumah dan cara belajar populasi yang teridiri dari 60 orang, kelompok. Berdasarkan tabel 4.2 di karena populasi kurang dari 100 orang sampel, maka populasi sehingga atas diperoleh kesimpulan bahwa dijadikan penelitian ini 38,42% siswa menjawab setuju, dinamakan penelitian populasi. artinya Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Petra kebiasaan belajar siswa tergolong baik yang nantinya dapat Malang. meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan subyek dalam penelitian Variabel ini adalah siswa kelas X dan XI kompetensi pedagogik guru terdiri dari indikator yang berjumlah 60 orang terdiri sebagai dari 4 kelas. Waktu penelitian 8 berikut: menguasai karakteristik peserta didik, Variabel lingkungan keluarga menguasai teori belajar dan prinsip- terdiri dari indikator sebagai berikut: prinsip pembelajaran yang mendidik, cara orang tua mendidik anak, relasi mengembangkan kurikulum, antara anggota keluarga, suasana pembelajaran rumah, perhatian orang tua, keadaan yang mendidik, memanfaatkan TIK ekonomi keluarga dan latar belakang untuk pembelajaran, memfasilitasi kebudayaan. Berdasarkan data di pengembangan potensi peserta didik, tabel berkomunikasi bahwa menyelenggarakan secara efektif, 4.2 diperoleh 38,89% siswa kesimpulan menjawab empatik, dan santun kepada peserta setuju, artinya lingkungan keluarga didik, menyelenggarakan evaluasi tergolong proses meningkatkan prestasi belajar. dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi, melakukan baik sehingga dapat Uji Normalitas tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan peserta didik Gambar 4.2 Uji Normalitas Berdasarkan data di table Berdasarkan gambar di atas 4.2 diperoleh kesimpulan bahwa 46,42% siswa menjawab artinya tergolong kompetensi baik dapat disimpulkan bahwa sebaran setuju, titik-titik residual berada di sekitar pedagogik sehingga garis normal. Hal tersebut terjadi dapat karena titik-titik residual tersebut meningkatkan prestasi belajar. berasal dari data dengan distribusi normal. 9 Dengan demikian, disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas. Tabel 4.4 Interprestasi Uji Multikolonieritas No Variabel 1 Kebiasaan belajar (X1) Collinearity Statistics Toleran VIF ce .993 1. 00 7 2 Kompetensi pedagogik guru (X2) .960 1. 04 1 3 Lingkungan keluarga (X3) .954 1. 04 8 Keputusan Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Tidak terjadi multikolini eritas Tidak terjadi multikolini eritas Tidak terjadi multikolini eritas Berdasarkan grafik scatterplot di atas dapat dilihat diagram pencar residual tidak terdeteksi Berdasarkan tabel 4.4 di atas, uji pola tertentu. Sedangkan suatu regresi dikatakan Sumber: Data diolah peneliti tahun 2015 hasil membentuk apabila multikolinieritas heteroskedastisitas-nya diagram pencar menunjukkan tiga variabel bebas membentuk tidak terjadi multikolinieritas yang Kesimpulannya, regresi terbebas dari ditunjukkan dengan nilai VIF pada kasus kolom collinearity statistic, untuk memenuhi persyaratan asumsi klasik variabel kebiasaan belajar nilai VIF tentang heteroskedastisitas. sebesar 1,007, kompetensi pedagogik Uji Autokorelasi keluarga nilai tertentu. heteroskedastisitas dan Pada hasil uji autokorelasi guru nilai VIF sebesar 1,041, dan lingkungan pola residual terdapat bahwa nilai Durbin-Watson VIF sebesar 1,048, dikarenakan lebih adalah kecil dari 5, maka ketiga variabel signifikan 0,001 yang berarti <0.05. tersebut dinyatakan tidak adanya Dengan demikian dapat disimpulkan gejala multikolinieritas dalam model tidak terjadi autokorelasi, atau model regresi. regresi Uji Heteroskedastisitas asumsi klasik tentang autokorelasi. 10 2.320. Sedangkan memenuhi nilai persyaratan Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Uji Asumsi Klasik Tabel 4.8 Hasil uji t (uji signifikan parsial) No Variabel Constant Kebiasaan belajar (X1) Kompetensi pedagogik guru (X2) Lingkungan keluarga (X3) 1 2 3 4 Uji asumsi klasik Uji normalitas Uji Multikoline aritas Uji Heterosked astisitas Uji Autokorela si Hasil sebaran titiktitik residual berada di sekitar garis normal variabel kebiasaan belajar nilai VIF sebesar 1,007, kompetensi pedagogik guru nilai VIF sebesar 1,041, dan lingkungan keluarga nilai VIF sebesar 1,048, dikarenakan lebih kecil dari 5 regresi dikatakan terdeteksi heteroskedasti sitas-nya apabila diagram pencar residual membentuk pola tertentu 0,001yang berarti <0.05 Keteranga n regresi telah memenuhi persyaratan normalitas tidak terjadi multikolini eritas diatas, .002 Signifikan 2.152 .036 Signifikan maka independen Tidak terjadi Heterosked astisitas tidak terjadi autokorelas i pedagogik guru, keluarga yang kompetensi dan lingkunga lebih terhadap yaitu adalah variabel dari besar variabel prestasi belajar independen t-hitungnya sebesar 3.170, kemudian disusul dengan variabel independen kebiasaan belajar dengan t-hitungnya uji sebesar uji dan variabel terdiri dependen 4.8 kompetensi pedagoggik guru dengan memenuhi uji asumsi klasik yang multikolinearitas, Signifikan tabel belajar, pengaruhnya normalitas, Keterangan terlihat yang kebiasaan klasik di atas bahwa data telah heteroskedastisitas 3.170 Berdasarkan Berdasarkan hasil uji asumsi uji Sig .000 .020 Sumber: lampiran 5 Sumber Data: Lampiran 5 meliputi: t-hitung 5.358 2.399 2.399, independen uji dan variabel lingkungan keluarga dengan t-hitungnya sebesar 2.152. autokorelasi maka data memenuhi Hipotesis penelitian untuk persyaratan untuk di olah ke dalam menguji hipotesis kesatu (H1) adalah regresi linier berganda. sebagai Uji t berikut: Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis 11 yang diajukan adalah berdasarkan Hipotesis penelitian untuk tabel 4.8 di atas nilai t hitung untuk menguji hipotesis ketiga (H3) adalah variabel X1 belajar) sebagai sebesar 2.399 tingkat keputusan untuk pengujian hipotesis signifikan sebesar 0,020. Karena yang diajukan adalah berdasarkan tingkat signifikannya lebih kecil dari tabel 4.8 di atas nilai t hitung untuk 0,05, maka variabel X1 (kebiasaan variabel X3 (lingkungan keluarga) belajar) berpengaruh terhadap sebesar variabel Y belajar). signifikan sebesar 0,036. Karena (kebiasaan dengan (prestasi Sehingga H1 diterima. berikut: 2.152 dengan tingkat tingkat signifikannya kurang dari Hipotesis penelitian untuk 0,05, maka variabel X3 (lingkungan menguji hipotesis kedua (H2) adalah keluarga) sebagai variabel berikut: Pengambilan Pengambilan berpengaruh dengan (prestasi belajar). Y keputusan untuk pengujian hipotesis Sehingga H3diterima. yang diajukan adalah berdasarkan Uji F tabel 4.8 di atas nilai t hitung untuk Tabel 4.9 Hasil Tes ANOVA Uji F ANOVAb variabel X2 (Kompetensi pedagogik Model 1 Regres sion Residu al Total guru) sebesar 3.170 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002. Karena Sum of Squares df 1299.102 3 Mean Square 433.034 3799.498 56 67.848 F 6.382 5098.600 59 Sumber Data: lampiran 5 tingkat signifikannya lebih kecil dari Hipotesis penelitian untuk 0,05, maka variabel X2 (Kompetensi menguji pedagogik guru) adalah terhadap variabel hipotesis keempat (H4) berpengaruh Y sebagai berikut: Dasar (prestasi pengambilan keputusan untuk belajar). Sehingga H2 diterima. pengujian hipotesis yang diajukan 12 Sig. .001a adalah Hasil tes Anova diperoleh hitung tersebut maka ketiga variabel nilai F-hitung sebesar 6.382 dengan bebas yang terdiri dari variabel tingkat kebiasaan signifikan 0,001 karena belajar, kompetensi tingkat signifikan lebih kecil dari pedagogik guru, dan lingkungan 0,05, maka hasil keluarga penelitian ini menolak hipotesis penelitian Ho4 sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. dan menerima hipotesis penelitian Uji F digunakan Ha4 yaitu: terdapat pengaruh yang mengetahui signifikan antara kebiasaan belajar, variabel kompetensi pedagogik guru dan belajar (X1), kompetensi pedagogik lingkungan keluarga terhadap guru (X2), dan lingkungan keluarga prestasi belajar siswa pada mata (X3) terhadap prestasi belajar (Y). pelajaran ekonomi siswa kelas X dan Hasil statistik menunjukkan bahwa XI SMA Kristen Petra Malang. terdapat pengaruh sebesar 25,5% Pengaruh antara Kebiasaan Belajar, tingkat untuk bebas pengaruh yaitu kebiasaan kebiasaan belajar, Kompetensi Pedagogik Guru dan kompetensi pedagogik guru dan Lingkungan Keluarga Terhadap lingkungan keluarga terhadap Prestasi Belajar prestasi Hasil penelitian bahwa secara menunjukkan statistik belajar dan dipengaruhi oleh faktor lain diluar 3 terdapat variabel dalam penelitian ini. pengaruh kebiasaan belajar sebesar KESIMPULAN 2.399, kompetensi pedagogik guru sebesar 3.170, dan 74.5% Berdasarkan lingkungan hasil analisis yang telah dikemukakan pada bab keluarga sebesar 2.152. Dari hasil t- 13 IV, maka dapat ditarik beberapa 4. Terdapat pengaruh belajar, yang terhadap belajar siswa pelajaran ekonomi mata siswa pengaruh DAFTAR PUSTAKA yang Arifin, Barnawi. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Jakarta: Ar-ruzz Media guru terhadap Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. prestasi belajar siswa pada pelajaran ekonomi siswa kelas X dan XI SMA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Kristen Petra Malang. 3. Terdapat pengaruh yang Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta signifikan antara lingkungan keluarga belajar pelajaran terhadap siswa ekonomi Kristen Petra Malang.. signifikan antara kompetensi mata pelajaran siswa kelas X dan XI SMA Petra Malang. pedagogik dan prestasi belajar siswa pada mata kelas X dan XI SMA Kristen 2. Terdapat guru lingkungan keluarga terhadap prestasi pada kompetensi pedagogik signifikan antara kebiasaan belajar yang signifikan antara kebiasaan kesimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh prestasi pada ekonomi Depdikbud. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. mata siswa Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta. kelas X dan XI SMA Kristen Petra Malang. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 14 Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajara. Jakarta: Rineka Cipta. Mariani. 2009. Sertifikasi Guru Dan Mutu Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang. Drs. Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitaif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Tarmudji, M.M. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Masyarakat, Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS. Skripsi: SMA Negeri 1 Batang Muhibbin Syah. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Gie, The Liang. 2006. Cara Belajar Yang Efektif. Jakarta: Raya Grafindo Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hasan, Nana Sudjana. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana. 1. 2001. Pokok-Pokok Statistik 1 (Statistik Deskritif). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Neti, Budiwati. 2011. Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab FPEB 1. 2002. Pokok-Pokok Statistik II (Statistik Deskritif). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Imam, Supardi. 2003. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: PT. Alumni Peraturan Menteri No. 16/2007 tentang standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Hasan, Khajar. 2012. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Elektronika. Skripsi: SMKN 1 sMagelang Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 15 Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elexmedia Computindo. Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Universitas Kanjuruhan Malang. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Santoso, S & F. Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elexmedia Computindo. Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Winkel, WS (2007). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Sarwoko, Endi. 2011 .Statistik 1 dan II (Deskriptif dan Inferensial) Wulaningsih. 2012. Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Pada Kompetensi Mengelola Kartu Aktiva Tetap Siswa Kelas XI program Keahlian Akuntansi. Skripsi: SMK Muhammadiyah Cawas Sarwoko, Endi. 2008. Modul Praktikum Statistik. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang. Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Citra. Slameto. 2010. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Citra. Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara Sumadi Suryabrata. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta 16