PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, MOTIVASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN BELAJAR AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATAPELAJARAN AKUNTANSI JURNAL DWI PUSPITASARI NPM : 120401020021 UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI 2016 PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, MOTIVASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN BELAJAR AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATAPELAJARAN AKUNTANSI Dwi puspitasari [email protected] Endah andayani [email protected] ABSTRAK Prestasi belajar adalah hasil yang yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan serangkain aktivitas belajar. Menurunnya prestasi belajar siswa yang disebabkan tidak memenuhinya standar KKM merupakan suatu permasalahan. Yang mana hal ini dimungkinkan disebabkan oleh beberpa faktor, diantaranya: 1) pengaruh kompetensi pedagogik guru, 2) motivasi belajar, dan 3) pengalaman belajar akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi tahun ajaran 2015/2016, yang terdiri dari 65 siswa. Dari populasi yang terbagi dalam 2 kelas (kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2). Berdasarkan data populasi diketahui bahwa jumlah populasi penelitian sebanyak 65 siswa dan jumlah tersebut kurang dari 100 maka, populasi penelitian tersebut diambil semua untuk dijadikan sampel. Diketahui bahwa nilai F-hitung sebesar 6.638 dengan tingkat signifikan 0,001 karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05, maka ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar. ABSTRACT Learning achievement is outcomes that have been achieved by the students after following a set of learning activities. The problem is the slumped-learning achievement of the students due to not meet the standard of competence (KKM). The twelfth grade students at the State Islamic School of Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi have not classically met the standard of competence (KKM), in which it may be caused by several factors as follow: 1) effect of pedagogical competence of teacher, 2) learning motivation, and 3) experience in learning accounting. Populations of the research were the twelfth grade students of Social Science (class XII IPS) at the State Islamic School of Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi in academic year 2015/2016, which comprised of 65 students. The populations were divided into 2 classes (classes XII IPS 1 and XII IPS 2). Based on data of population, it showed that numbers of population for the research were 65 students and less than 100, so that the whole populations were taken as sample. It showed that the value of F-count was 6.638 by significance level 0.001 due to the significance level was smaller than 0.05, so that the significant effect was found simultaneously among the pedagogical competence of teacher, learning motivation, and experience in learning accounting on learning achievement. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui pendidikan seseorang dapat menggali segala potensi yang dimilikinya sehingga memiliki sumber daya manusia yang benarbenar berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah salah satunya dengan mewajibkan semua rakyat indonesia yang berusia 7-12 tahun dan 12-15 tahun untuk menamatkan program pendidikan 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP secara merata. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Jika seorang guru memiliki kompetensi pedagogik guru, guru tersebut bisa mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dengan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar di kelas maka dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas–aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2006:73). Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat maka siswa akan termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi sehingga prestasi belajar akan meningkat. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa tidak hanya melalui kompetensi pedagogik guru dalam mengajar dan motivasi belajar tetapi bisa diperoleh dari pengalaman belajar siswa. Pengalaman belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri. Melalui pengalaman belajar seorang siswa mampu mengembangkan motivasinya dalam belajar sehingga prestasi belajar akan menjadi lebih baik. Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi adalah salah satu sekolah Madrasah Aliyah Negeri yang berada di kabupaten Malang, yang bertempat di Jl. Raya Putat lor, menunjukkan adanya pengaruh bahwa kompetensi pedagogik guru Akuntansi yang baik menghasilkan prestasi belajar siswa kelas XII IPS MAN Gondanglegi yang tinggi. Ditemukan juga bahwa motivasi belajar dari siswa kelas XII IPS MAN Gondanglegi menyebabkan prestasi belajar siswa meningkat pula pada pelajaran Akuntansi. Yang terakhir, penelitian tentang pengalaman belajar akuntansi telah menunjukkan adanya pengaruh pengalaman belajar akuntansi yang baik menyebabkan prestasi belajar siswa kelas XII IPS MAN Gondanglegi yang tinggi. Prestasi belajar akuntansi di MAN Gondanglegi pada siswa kelas XII IPS belum seluruhnya mencapai prestasi yang optimal. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar, banyak yang tidak memiliki pengalaman belajar. Selain itu kompetensi pedagogik guru saat proses pembelajaran menjadi kunci tumbuhnya motivasi belajar siswa sehingga nantinya berdampak pada nilai raport mata pelajaran akuntansi semester ganjil 2015/2016 siswa. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh yang signifikan secara parsial kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi? 2. Adakah pengaruh yang signifikan secara parsial motivasi belajar terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi? 3. Adakah pengaruh yang signifikan secara parsial pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi? 4. Adakah pengaruh yang signifikan secara simultan antara kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi? Kajian Teori Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yaitu hasil belajar. Hasil belajar tampak dalam suatu prestasi yang diberikan oleh siswa. Prestasi belajar itu berbeda-beda sifat dan bentuknya, tergantung dari bidang, yang didalamnya siswa menunjukkan prestasi belajar. Pada umumnya prestasi belajar di sekolah meliputi tiga bidang yaitu bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Istilah prestasi digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha yang telah dilakukan.“Prestasi adalah apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaanya, hasil yang telah diperoleh dengan jalan keuletan” (Fenni, 2012: 35). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014: 895), “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah bukti usaha siswa yang dicapai dari hasil pekerjaannya dalam kurun waktu tertentu yang diukur dengan suatu alat atau tes. b. Kompetensi Pedagogik Guru Pengertian Kompetensi Kompetensi merupakan perilaku rasional guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian suatu kompetensi ditunjukkan oleh penampilan atau unjuk kerja yang dapat dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan. Menurut Mariani (2009:216), kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah, namun kompetensi guru tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan lamanya mengajar. Kompetensi guru dapat dinilai penting sebagai alat seleksi dalam penerimaan calon guru, juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam rangka pembinaan dan pengembangan tenaga guru. Disamping itu, juga penting hubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah: a. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta c. d. e. didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang meliputi memahami landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar(setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan melaksanakan evaluasi (assesment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik. Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar Banyak teori-teori yang menjelaskan tentang motivasi dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda, hal ini menyebabkan adanya perbedaan titik tolaknya. Motivasi adalah sebuah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2007:73). Motivasi adalah sebagai suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa atau mahasiswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut. Dalam kenyataannya motif setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain. Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi yang tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas individu dari guru. Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan tugas, mambangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya dengan tekun. Pengalaman Belajar Pengertian Pengalaman Belajar Menurut Chaplin (2006: 179) pengalaman adalah pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari praktek atau dari luar usaha belajar. Pengalaman merupakan pengetahuan atau ketrampilan yang diketahui dan dikuasai seseorang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan. Pengalaman merupakan suatu pengetahuan atau keterampilan yang telah dikuasai seseorang yang diperoleh dari pembelajaran baik itu sengaja maupun tidak disengaja. Pengalaman adalah sumber pengetahuan dan pengalaman diperoleh karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Pengalaman belajar merupakan materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa selama mengikuti proses pendidikan atau proses pembelajaran. Pengalaman belajar ini dapat berupa mempelajari mata pelajaran atau kegiatan sekitar masalah kehidupan. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dari sekolah menjadi materi pembelajaran. Pengalamanpengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan (Asra, 2008: 174). Hipotesis Penelitian Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto (2010:110). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga: 1. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi. 2. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi. 3. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi. 4. Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar matapelajaran akuntansi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Ekspo-facto. Dalam Penelitian ini mengkaji antara pengaruh antar variabel. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dengan begitu dapat diketahui data yang diperoleh, yang dianalisis mengenai seberapa besar variabel bebas (kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar dan pengalaman belajar) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (prestasi belajar) yang di tunjukkan melalui angka–angka, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan metode penelitian kuantitatif akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri I Gondanglegi dengan sampel penelitian semua siswa kelas XII IPS. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, pengalaman belajar dan variabel terikat yaitu prestasi belajar. Variabel–variabel (kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, pengalaman belajar dan prestasi belajar) tersebut kemudian di susun dalam bentuk instrumen angket dan observasi, angket ini terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitas sebelum dipakai di lapangan. Maka metode yang digunakan adalah metode regresi linier berganda, pengaruh antara variabel yang diteliti dan dijelaskan. Regresi linier berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti pengaruh antar variabel terikat dengan variabel bebas. Regresi linier berganda bisa mengandung dua atau lebih variabel independen. Analisis regresi pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara empat variabel, jika diantaranya terdapat pengaruh yang signifikan. Populasi dan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Berdasarkan data populasi diketahui bahwa jumlah populasi penelitian sebanyak 65 siswa dan jumlah tersebut kurang dari 100 maka, populasi penelitian tersebut diambil semua untuk dijadikan sampel. Oleh karena penelitian ini menggunakan semua populasi sebagai sampel maka, penelitian ini merupakan penelitian populasi dan penelitian ini memakai teknik pengambilan sampel jenuh. ”Sampel jenuh adalah teknik menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik ini biasanya digunakan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel” (Sugiyono, 2011: 68). HASIL PENELITIAN Deskripsi hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan data dengan instrumen penelitian skala likert. Pemaparan tersebut meliputi variabel-variabel: kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar siswa, pengalaman belajar dan prestasi belajar yang mencakup mean, median, standart deviation, skor minimum, dan skor maksimum. Jika Y menyatakan variabel terikat (prestasi belajar) maka X menyatakan variabel bebas yang terdiri atas X1 (kompetensi pedagogik guru), X2 (motivasi belajar), dan X3 (pengalaman belajar). Pengaruh variabel bebas dapat dilihat berdasarkan ketepatannya (nilai yang paling signifikan) dari masing-masing variabel bebas, jadi variabel motivasi belajar (X2) memiliki pengaruh yang besar dengan prestasi belajar (Y), karena nilai X2 koefisien determinasinya lebih besar daripada X1 (kompetensi pedagogik guru) dan X3 (pengalaman belajar siswa) yaitu (0,07>-0,14) dan (0,07>-0,18). Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis kesatu (H1) adalah sebagai berikut: Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah: berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai t hitung untuk variabel X1 (kompetensi pedagogik guru) sebesar -2.820 dengan tingkat signifikan sebesar 0,006. Karena tingkat signifikannya lebih kecil dari 0,05, maka variabel X1 (kompetensi pedagogik guru) berpengaruh terhadap variabel Y (prestasi belajar). Sehingga H1 diterima dan Ho1 ditolak. Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis kedua (H2) adalah sebagai berikut: Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah: berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai t hitung untuk variabel X2 (motivasi belajar) sebesar 2.341 dengan tingkat signifikan sebesar 0,023. Karena tingkat signifikannya lebih dari 0,05, maka variabel X2 (motivasi belajar) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (prestasi belajar). Sehingga H2 ditolak dan Ho2 diterima. Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis ketiga (H3) adalah sebagai berikut: Pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah: berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai t hitung untuk variabel X3 (pengalaman belajar siswa) sebesar -2,781 dengan tingkat signifikan sebesar 0,007. Karena tingkat signifikannya kurang dari 0,05, maka variabel X3 (pengalaman belajar siswa) berpengaruh dengan variabel Y (prestasi belajar). Sehingga H3diterima dan Ho3ditolak. Hipotesis penelitian untuk menguji hipotesis keempat (H4) adalah sebagai berikut: Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Hasil tes Anova diperoleh nilai F-hitung sebesar 6.638 dengan tingkat signifikan 0,001 karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05, maka hasil penelitian ini menolak hipotesis penelitian Ho4 dan menerima hipotesis penelitian H4 yaitu: ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada matapelajaran dasar akuntansi Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan pada bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulkan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada matapelajaran akuntansi Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi. 2. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada matapelajaran akuntansi Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi. 3. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada matapelajaran akuntansi Madrasah Aliyah Negeri Gondanglegi. 4. Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS pada matapelajaran akuntansi Madrasah Aliyah Gondanglegi. Negeri Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut: a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi terkait dengan kondisi prestasi belajar siswa, sehingga pihak sekolah bisa mengambil kebijakan yang dapat digunakan untuk menyusun strategi kedepan, dalam mewujudkan harapan sekolah guna menghasilkan kualitas belajar siswa yang optimal b. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan yang dapat digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk mengambil kebijakan dalam memperhatikan kebutuhan siswa dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. c. Bagi Siswa Agar siswa mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan pengalaman belajar akuntansi terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi, sehingga dapat digunakan siswa sebagai dasar dalam pengambilan keputusan upaya apa yang harus dilakukan agar dapat meningkatkan belajarnya. d. prestasi Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat menjadi dasar dalam mengembangkan penelitiannya, yang memiliki kesamaan variabel dengan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arifin, Barnawi. 2012. Etika & Profesi Kependidikan. Jakarta: Ar-ruzz Media Arifin. 2012. Kompetensi Guru dan Strategi Pengembangannya. Yogyakarta: Lilin Astuti, Fenni Suhartining. 2012. Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya, Motivasi Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Pada Kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02 Malang). Skripsi Universitas Kanjuruhan Malang. Dipoyono, Victory. 2013. Pengaruh pengalaman belajar kewirausahaan dan praktek kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang”. Skripsi Universitas Kanjuruhan Malang. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Lakoro, Olin & Mohonis, Riska. 2013. Pengembangan Pengalaman Belajar. Manado: STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri). Lutfinda, Nessa. 2013. Pengaruh kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar, dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi (studi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 01 Wagir)”. Skripsi Universitas Kanjuruhan Malang. Riani. 2014. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru, fasilitas belajar di sekolah, dan keaktifan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips kelas VII di SMP PGRI 3 Malang tahun ajaran 2013/2014”. Skripsi Universitas Kanjuruhan Malang. Sarwoko, Endi. 2010. Modul Praktikum Statistik SPSS 22.0 for windows. Malang Universitas Kanujuruhan. Sarwoko, Endi.2011.Statistik 1 dan II (Deskriptif dan Inferensial)