Yoyanda krisma A. Azizah zaniroh Ayu oktavia P. Dicga Hasan fuadi 1313010252 1313010253 1313010265 1313010102 1313010226 Hakikat Penerapan Strategi Perumusan strategi yang berhasil tidak menjamin penerapan strategi juga berhasil Melakukan penerapan strategi selalu lebih daripada melakukan perumusan strategi. Penerapan Strategi Perumusan Strategi Perbedaannya: Perumusan Strategi Memposisikan Kekuatan sebelum tindakan Berfokus pada keefektifan Proses intelektual Membutuhkan keterampilan intuitif dan analitis yang baik Membutuhkan koordinasi antarbeberapa individu Penerapan Strategi Mengelola kekuatan selama tindakan Berfokus pada keefisienan Proses operasional Membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan yang khusus Membutuhkan koordinasi antarbanyak individu Catatan Konsep dan alat perumusan strategi tidak banyak berbeda bagi organisasi kecil, besar, laba, maupun nirlaba (perusahaan manufaktur, jasa, pemerintah) Penerapan strategi secara substansial berbeda, seperti pemasaran, lokasi baru, fasilitas, karyawan, harga, keuangan, reward, prosedur, promosi, pelatihan, informasi, dsb. Perspektif Manajemen Manajer Division al Manajer Manajer Fungsion al Karyawa n Karyawa n Karyawa n Karyawa n Keterkaitan Manajemen Integrated Team Penerapan Strategis Perumusan Strategi Manajer dan Karyawa n Isu-isu Utama Manajemen: 1. Penetapan tujuan tahunan 2. Pembuatan kebijakan 3. Alokasi sumber daya 4. Perubahan struktur organisasi yang ada 5. Perbaikan program, penghargaan dan insentif. 6. Pengembangan SDM 7. dsb Tujuan Tahunan/ Annual Objectives Dalam Penerapan Strategi Landasan untuk alokasi sumber daya Merupakan mekanisme untuk mengevaluasi manajer Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang Menetapkan prioritas organisasional, divisional, dan departemental Fungsi Tujuan Tahunan Pedoman tindakan, mengarahkan, dan menyalurkan berbagai upaya dan aktivitas dari para anggota organisasi Sumber legitimasi disuatu bisnis dengan cara menjustifikasi aktivitas di hadapan para stakeholders Menjadi standar kinerja Sumber motivasi dan identifikasi yang penting Memberi insentif bagi para manajer dan karyawan untuk bekerja Landasan bagi rancangan organisasional KarakteristikTujuan Tahunan Harus Terukur, Konsisten, Rasional, Kompetitif, Transparansi dan Akuntabilitas Mencakup Kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu, dan diverifikasi Sesuai dengan nilainilai karyawan dan manajer Kebijakan/ Policy Instrumen Penerapan Stategi/ Strategi Kegiatan/Operasi Dalam bentuk: Pedoman, metode, prosedur, aturan, bentuk & sistem administrasi Memudahkan: Pencapaian Tujuan Utama & Pemecahanan Masalah, Contoh: Menawarkan Mendelegasikan Lokakarya, Seminar, Merekrut SDM Pelatihan, dsb. melalui kampus, media cetak, dsb. Mempromosikan karyawan berdasarkan pencapaiannya/ senioritas. Memberikan rewards karyawan. wewenang. Menetapkan stok persediaan. Menetapkan standar produksi, mutu produk. Membeli, menyewa, atau meminjam peralatan, dsb. Dan lain-lain. Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation) Merupakan aktivitas utama dalam penerapan manajemen strategi dalam mengalokasikan sumber daya berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan. Sumber daya terdiri dari: sumber daya keuangan, sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi Perlindungan yang berlebihan atas sumber daya Penekanan yang terlaluu besar pada kriteria keuangan jangka pendek Politik organisasi Sasaran strategi yang kurang jelas Keengganan mengambil resiko Kurangnya pengetahuan Mengelola Konflik/Conflict Konflik didefinisikan sebagai perselisihan kedua belah pihak/ lebih mengenai satu/ beberapa isu/masalah Setiap individu memiliki ekspektasi dan persepsi, jadwal/ waktu, perselisihan antara manajer lini (supervisor produksi dan manajer personalia Manajemen Konflik Pendekatan Mengelola Konflik Penghindaran (Avoidance ) Defusi (Defusion) Konfrontasi (Confrontasi ) Mengabaikan persoalan dengan harapan bahwa konflik tersebut akan selesai dengan sendirinya, atau secara fisik memisahkan individu/ kelompok yang berkonflik Sikap yang tidak terlalu menekankan perbedaan antarpihak yang berkonflik tetapi mengutamakan kesamaan dan kepentingan bersama, berkompromi, mengikuti atura, meminta bantuan dari yang lebih tinggi Pertukaran aanggota pihak yang berkonflik sehingga masing-masing dapat memberikan apresiasi mengenai sudut pandang lain/ mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan konflik diantara mereka Mencocokkan Struktur dengan Strategi Strategi baru dirumuskan Persoalan administratif harus muncul Kinerja organisasi membaik Kinerja organisasi menurun Sebuah struktur organisasi yang baru ditetapkan Sumber: Strategy and Structure – Alfred Chandler Faktor Internal dan Eksternal Gejala Struktur Organisasi yang Tidak Efektif 1. 2. 3. 4. 5. Terlalu banyak tingkat manajemen Terlalu banyak rapat yang diikuti banyak peserta oleh Terlalu banyak perhatian untuk menyelesaikan konflik antar departemen Terlalu luas rentang kendali (span of control= batas jumlah bawahan yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer) Terlalu banyak tujuan yang tidak dapat Jenis Struktur Organisasi Struktur Fungsional (tersentralisasi) adalah mengelompokan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis, seperti produksi/ operasi, pemasaran, keuangan/akuntasi, penelitian, Litbang, dan SIM Kelebihannya: sederhana, tidak mahal, meningkatkan spesialisasi tenaga kerja dan efisiensi talenta manajerial dan teknis, meminimalkan ckebutuhan dan pengambilan keputusan cepat Kelemahan : spesialisasi yang berlebihan pada fungsi, pengembangan peluang karyawan rendah karier minim Struktur Divisional (terdesentralisasi), yaitu Mengelola dan menjalankan berbagai produk dan jasa di pasar yang berbeda berdasarkan wilayah geografis, produk dan jasa, konsumen, dan proses secara terpusat maupun disetiap divisi yang terpisah. Mengurangi jumlah unit bisnis untuk menghindari duplikasi tugas sehinggasemakin efektif. Kelebihannya: Kejelasan tanggung-jawab, semangat karyawan tinggi, kinerja baik, peluang pengembangan karier, persaingan dalam organisasi, produk baru mudah ditambah. Kelemahan: mahal, setiap divisi membutuhkan tenaga ahli, terjadi beberapa duplikasi tugas, manajer harus berkualifikasi, sistem pengendalian di pusat organisasi, keengganan untuk berbagi gagasan dan karyawan sumber daya demi perusahaan kebaikan Struktur Unit Bisnis Strategis, yaitu mengelompokan divisi-divisi yang sama ke dalam unit strategis serta mendelegasikan wewenang dan tanggung-jawab untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung melaporkan kepada direktur eksekutif. Kelebihannya: Koordinasi kuat, dan tanggung-jawab yang lebih baik, pembuatan tugas perencanaan dan pengendalian yang dilakukan oleh kantor perusahaan menjadi lebih mudah dan tertata. Kelemahan: membutuhkan lapisan manajemen yang meningkatkan beban gaji, peran kelompok wakil direktur sering kali ambigu. Struktur Matriks, yaitu suatu rancangan bergantung pada alur otoritas dan komunikasi vertikal maupun horizontal. Banyak digunakan di perusahaan konstruksi, rumah sakit, laboratorium riset, dan perusahaan ruang angkasa. Kelebihannya: tujuan proyek jelas, banyak saluran komunikasi, pekerja dapat melihat hasil kerja secara kasat mata, penutupan proyek dengan mudah dilakukan, tingkat keahlian tinggi, mampu mengembangkan keterampilan dan kompetensi mereka sendiri. Kelemahan: adanya jalur kewenangan ganda, sumber penghargaan dan hukuman ganda, kepemimpinan ganda, saluran pelaporan ganda, dan sistem komunikasi yang ekstensif dan efektif. Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi Menggunakan bentuk kompensasi kinerja untuk para manajer dan karyawan kecuali eksekutif puncak. Pembagian laba (profit sharing) yaitu bentuk kompensasi insentif lain dari program pembagian laba (meminimalkan laba dalam upaya untuk menurunkan pajak yang harus dibayarkan) Pembagian hasil (gain sharing) yaitu mendorong tenaga kerja dengan menetapkan target kinerja, jika melebihi target maka tenaga kerja mendapatkan bonus. Sistem bonus jika terjadi keefektifan penjualan, laba, efisiensi produksi, kualitas, dan keamanan, maka setiap anggota berhak untuk menikmatinya. Mengelola Lingkungan Hidup Menerapkan strategi perspektif lingkungan hidup, seperti: - Pengembangan/ akuisisi bisnis ramah lingkungan. - Divestasi/ beralih bisnis minimalisasi limbah dan konservasi energi, rendah biaya serta produk hijau. Pakar Lingkungan Hidup dalam Perusahaan Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi Penyusunan strategi berdasarkan : ASPEK BUDAYA Tehnik penyamaan ASPEK BUDAYA : Rekruitmen, Pelatihan, Transfer, Promosi, Restrukturisasi rancangan organisasi,, model peran, dan penengasan positif. Triangulasi (triagulation) yaitu tehnik multimetode yang efektif untuk mempelajari dan mengubah budaya perusahaan, seperti: kombinasi penggunaan observasi yang menonjol, kuesioner yang diselenggarakan sendiri, dan wawancara pribadi untuk mencari tahu sifat dari budaya perusahaan. (Jack Duncan) Elemen mengkaitkan dengan strategi seperti: (1) pernyataan filosofi, akta, kredo, materi perusahaan, (2) Mendesain ruang, serambi, dan bangunan, (3) Memberikan teladan, pengajaran, dan pelatihan oleh pemimpin, (4) Kisah, legenda, mitos, dan perumpamaan orang serta kejadian penting, (5) Apa yang diperhatikan, diukur, dan dikendalikan oleh pimpinan, (6) Bagaimana organisasi dirancang dan disusun, (7) Sistem dan prosedur organisasi, (8) kriteria yang digunakan dalam pengrekruitan, (9) Reaksi pimpinan terhadap peristiwa penting, (10) Sistem kompensasi dan status. (Schein) Masalah Produksi Ketika Menerapkan Strategi Proses Produksi > 70% total aset perusahaan Just In Time (JIT) mampu untuk mengurangi biayaproduksi Ukuran pabrik, Lokasi pabrik, Desain produk, Pilihan peralatan, Jenis peralatan, Pengendalian atau besarnya persediaan, Pengendalian mutu, Pengendalian biaya, Penggunaan standart, Spesialisasi pekerjaan, Pelatihan karyawan, Penggunaan peralatan dan sumber daya, Pengiriman dan pengemasan, serta Inovasi teknologis sehingga memiliki dampak dramatis terhadap keberhasilan atau kegagalan yang upaya penerapan strategi. Masalah SDM Ketika Menerapkan Strategi Manajer SDM Tanggung-jawabnya: mengevaluasi kebutuhan dan biaya staf selama tahap perumusan dan pengembangan rencana untuk Penerapan Strategi 1. Insentif (dihubungkan dengan kinerja dan gaji) 2. Pemotivasian manajer dan karyawan antisipasi PHK 3. Menciptakan dan melaksanakan Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan (ESOP). 4. Mengadakan kebijakan penitipan anak. 5. Menyediakan kepemimpinan bagi para manajer dan karyawan yang menyeimbangkan antara kerja dan keluarga. Masalah SDM yang muncul ketika menerapkan strategi adalah : (1) gangguan struktur sosial dan politik, (2) kegagalan untuk memadukan keahlian seseorang dengan tugas penerapan, (3) kurangnya dukungan dari manajemen puncak pada aktivitas penerapan Kesimpulan Perumusan Strategi yang berhasil sama sekali tidak menjamin Penerapan Strategi juga berhasil. Secara singkat Penerapan Strategi berarti “perubahan”, secara luas adalah “pekerjaan yang sesungguhnya dimulai setelah strategi dirumuskan”. Penerapan Strategi yang berhasil membutuhkan dukungan, sekaligus disiplin dan kerja keras dari manajer dan karyawan yang memiliki motivasi tinggi. Isu-isu utama manajemen dalam penerapan strategi adalah penesuaian struktur organisasi, pengaitan kinerja dan gaji, penciptaan iklim kondusif organisasi, pengelolaan politik, penciptaan budaya yang mendukung perusahaan, adaptasi proses, dan pengelolaan SDM TERIMA KASIH