KOMUNIKASI DAN BERGAUL DENGAN PESERTA DIDIK Lemdikanas, 2009 Written by: JOKO MURSITHO Apa perbedaan berkomunikasi dengan bergaul?? Written by: JOKO MURSITHO HAMBATAN KOMUNIKASI Written by: JOKO MURSITHO MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI Written by: JOKO MURSITHO Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi Dari Pihak Peserta Didik (komunikan) • • • • • • Peserta didik malu menyampaikan permasalahan, ide, pikiran, dll., tetapi ia diam (introvert). Peserta didik terlalu banyak menyampaikan permasalahan. Ada peserta didik yang terlalu mendominasi komunikasi (dominator) Peserta didik yang selalu mencela orang lain. Peserta didik yang tidak menyampaikan permasalahan, ide, pikirannya, dll. tetapi selalu menggerutu, atau bersungut-sungut. Peserta menganggap informasi Pembina tidak perlu. Written by: JOKO MURSITHO Solusi mengatasi hambatanUntuk Peserta Didik • • • • • • menempatkan diri Pembina tidak lebih tinggi dari peserta didik, berkomunikasi dengan saling menghargai (yang muda mengormati yang tua – yang tua menyayangi yang muda) mendorong mereka untuk berani menyampaikan masalahnya, mengingatkan kepada peserta didik lain agar tidak mentertawakan pendapat temannya/orang lain. Bagi para dominator di rem, agar tidak terlalu banyak yang dibicarakan, kita ajari mereka bagaimana berbicara efektif. Bungkus “pesan” yang akan disampaikan secara menarik. Written by: JOKO MURSITHO Hambatan Komunikasi Dari Pihak Pembina (Komunikator) • • • • • • • • • • • Pembina membuat jarak pergaulan Kurang percaya diri/rendah diri Kurang menguasai masalah Kurang memiliki keterampilan berbicara/berkomunikasi Terlalu percaya diri (menganggap dirinya yang selalu benar) Sombong/angkuh/selalu membanggakan dirinya/merasa paling pandai...paling mengerti...paling hebat Selalu mengikuti kehendak orang lain (walaupun orang tersebut salah) Sulit berbicara/sering gagap/sering kehilangan sesuatu yang ingin dikemukakan Ingin berbicara terus-menerus, tidak memberi kesempatan peserta didik untuk memberikan respon. Memaksakan kehendak. Meremehkan orang lain.Menjadikan orang lain sebagai objek. Written by: JOKO MURSITHO Solusi Hambatan Komunikasi Untuk Pembina • • • • • • • • • Bergaul seperti halnya adik-kakak/orang tua dan anak – untuk Siaga Kuasai masalahnya sebelum menyampaikan pesan. Buat suasana jangan terlalu formal. Pelajari joke-joke Jangan merasa lebih tinggi dengan siapapu yang diajak bicara. Jangan menceriterakan diri anda terus-menerus. Jangan menceriterakan hal-hal sampai berkali-kali. Jadilah orang yang punya pendirian, jangan membebek. Tarik nafas dalam-dalam, tenangkan jiwa, bayangkan apa yang mau dibicarakan, barulah bicara. Written by: JOKO MURSITHO • Tahu diri, bila sebenarnya anda adalah orang yang membosankan, berilah kesempatan pada orang lain untuk bicara. • Memaksakan kehendak itu sifat para tirani, tetapi bila anda memang benar menurut norma agama,susila, hukum, etika – buatlah lawan bicara anda menyadari, setidaknya mendengarkan dengan baik apa yang anda bicarakan. • Jangan berbicara muluk-muluk lebih-lebih pada orang yang pendidikannya, pengalamannya lebih banhyak. • Jangan meremehkan pendapat orang lain. Nabi bersabda, ”Hikmah itu darimana saja datangnya ambillah”. • Orang lain harus dianggap sebagai subjek, setara dengan kita. Written by: JOKO MURSITHO Hambatan Komunikasi Dari suasana lingkungan • Gaduh • Lalu-lalang • Ada objek lain yang lebih menarik Written by: JOKO MURSITHO Mengatasi Hambatan Komunikasi karena Kondisi dan Lingkungan • Carilah tempat yang lebih baik, apabila pembicaraan tersebut sangat penting. • Minimalisir atau jauhkan objek yang lebih menarik yang mengganggu komunikasi anda. Written by: JOKO MURSITHO KOMUNIKASI YANG BAIK Rumuskan Written by: JOKO MURSITHO TITIK TEKAN KOMUNIKASI ANTARA PEMBINA DAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN GOLONGAN S Ing ngarso Ing madyo T G Sung Mangun D Tu lodo Karso TUT WURI HANDAYANI Written by: JOKO MURSITHO Written by: JOKO MURSITHO