Pendapat Hukum tentang Badan Hukum Perkumpulan

advertisement
Oleh,
Iki Dulagin, SH., MH.
Public Interest Lawyer Network Indonesia
[PIL-Net Indonesia]
0812 8060 1719 / [email protected]
23/07/2017
Pengantar
 Dalam hukum subjek hukum itu ada 2 [dua] yaitu
orang pribadi dan badan hukum;
 Dalam hukum positif (hukum yang berlaku saat ini)
dikenal 2 macam badan hukum, yaitu:
1.
2.
badan hukum publik (ex, persero, PD, PerJan,
PerUm, Negara dan Organisasinya, BUMN, Organisasi
Internasional (PBB, WHO, ILO)),
badan hukum privat [Perkumpulan], ini terbagi
lagi menjadi 2, yaitu:
2.1. badan hukum privat yang bertujuan profit (keuntungan),
(ex, UD, CV, Firma, PT, dan Koperasi),
2.2. badan hukum privat yang bertujuan non profit, (ex,
Ormas, Parpol, Yayasan, Perkumpulan;
23/07/2017
Lanjutan
 Dari 2 (dua) bentuk badan hukum di atas selanjutnya
untuk focus pembahasan, kami hanya membahas
tentang BADAN HUKUM PRIVAT [Perkumpulan]
 Berdasarkan bentuk badan hukum privat di atas, dari
aspek regulasi, hanya badan hukum perkumpulan
yang pengaturannya belum diperbaharui sejak
Indonesia merdeka dan pengaturannya sangat sedikit
sekali, sedangkan;
 Badan Hukum Usaha Dagang (UD), Comanditer
(CV), dan Firma, sampai saat ini landasan hukumnya
masih tunduk pada ketentuan dalam KUHPerdata dan
KUHDagang), namun pengaturannya cukup panjang
dan jelas.
23/07/2017
Lanjutan
 Badan
hukum Perseroan Terbatas telah diperbaharui
pertama kali dengan Undang-undang No. 1 Tahun 2005 tentang
Perseroan Terbatas, yang kemudian diperbaharui kembali
dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007, yang berlaku
sampai sekarang.
 Badan Hukum Koperasi telah diperharui dengan Undangundang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
dan terakhir diperharui kembali dengan Undang-undang No. 25
Tahun 1995 tentang Perkoperasian , sebagaimana terakhir
diubah dengan UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian;
 Badan hukum Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), telah
diperbaharui dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1985 tentang
Organisasi Kemasyarakatan yang masih berlaku sampai saat ini,
 Badan hukum Partai Politik (PARPOL), pengaturan tentang
badan hukum ini, semenjak era reformasi tahun 1997, setiap 5
(lima) tahun (sebelum pelaksanaan pemilu) selalu mengalami
revisi, saat ini badan hukum tentang Parpol diatur dalam
Undang-undang N0. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.
23/07/2017
Lanjutan
 Badan hukum Yayasan, telah diperbaharui dengan
Undang-undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
dan kemudian diperbahui lagi dengan Undangundang No. 21 Tahun 2004, dan masih berlaku sampai
sekarang.
 Adapun badan hukum Perkumpulan, sebagaimana
disebutkan di atas, sampai saat ini belum
diperbaharui, sehingga berdasarkan Pasal 1 Aturan
Peralihan UUD 1945, maka untuk badan hukum
Perkumpulan masih tunduk pada aturan hukum
zaman penjajahan berdasarkan asas konkordasi (asas
hukum yang menyatakan bahwa semua peraturan
hukum di Negara penjajah berlaku juga di Negara
jajahannya);
23/07/2017
 Pengaturan mengenai badan hukum Perkumpulan
di
Indonesia, diatur dalam KUHPerdata ("KUHPer") Buku III
bab IX tentang Perkumpulan yaitu Pasal 1653 – Pasal 1665,
kemudian di perbaiki dengan Staatsblad 1870 No. 64
("Stb.1870-64") dan disempurnakan dengan Staatsblad
1939 No. 570 mengenai Perkumpulan Indonesia
(Inlandsche Vereniging) ("Stb. 1939-570") yang pada
awalnya hanya berlaku untuk daerah Jawa Madura saja.
Kemudian berdasarkan Staatsblad 1942 No. 13 jo No. 14
("Stb. 1942-13 jo 14") belaku untuk seluruh wilayah
Indonesia.
 Adapun inti dari pengaturan tentang badan hukum
Perkumpulan berdasarkan aturan-aturan di atas adalah
sebagai berikut;
23/07/2017
Lanjutan
 Berdasarkan Pasal 1653 KUHPerdata menyatakan “setiap
perkumpulan dari orang-orang adalah badan hukum” (Chaidir
Ali, SH., “Badan Hukum”, 1978, dikutip dari Ratnawaty B.
Prasojo, SH., MH., “Sosialisasi RUU Perkumpulan”, 25 Nov 2010).
 Kemudian berdasarkan Staatsblad 1870 No. 64 ("Stb.1870-64")
pengaturan ini diperbaiki dengan penambahan ketentuan
perkumpulan menjadi badan hukum setelah mendapat
pengesahan dari penguasa oleh Gubernur Jenderal. (Sebagai
penguasa telah ditunjuk Directeur van Justitie (kini: Menteri
Hukum dan HAM),
 Lalu, melalui Staatsblad 1942 No. 13 jo No. 14 ("Stb. 1942-13 jo
14"), ditambahkan lagi ketentuan “Untuk memperoleh status
sebagai badan hukum, Perkumpulan Indonesia harus
mengajukan permohonan terlebih dahulu baik lisan atau tertulis
kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat. (pasal 16 Stb. 1942-13
jo 14).
23/07/2017
Pembahasan
Visi dan Misi UUY
Visi :
Misi :
 Menjamin kepastian dan 1. Memberikan
ketertiban hukum kepada
perlindungan
dan
yayasan
kepastian hukum kepada
masyarakat
2. Memberikan
perlindungan dan keter
tiban
hukum
kepada
yayasan
3. Memberikan pemahaman
yang
benar
kepada
masyarakat
tentang
yayasan.
23/07/2017
Pengertian yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri
atas kekayaan yang di pisah dan di
peruntukan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusian, yang tidak mempunyai
anggota.
 Badan hukum yayasan lahir setelah akta
pendirian di sahkan oleh menteri hukum
dan hak asasi manusia.

23/07/2017
Pendirian yayasan
syarat formal pendirian yayasan
 Pasal 9 ayat (4) dan ayat (5) UUY Jo Pasal 15 PP No
63/2008 :
 Salinan akta yayasan yg di buat notaris dalam bahasa indonesia
 Surat pernyataan tempat kedudukan disertai alamat lengkap yayasan





yang di tanda tangani oleh pengurus yayasan dan di ketahui oleh lurah
atau kepala desa setempat
FC NPWP Yayasan
Bukti Pembayaran PNBP Rp. 100.000 Untuk pemesanan nama yayasan
Bukti pembayaran PNBP Rp.300.000. Untuk pengumuman yayasan
dalam TBNRI
Bukti penyetoran atau keterangan bank atas nama yayasan atau
pernyataan tertulis dari pendiri yang memuat keterangan nilai
kekayaan yang di pisahkan sebagai kekayaan awal mendirikan yayasan
Surat pernyataan pendiri mengenai keabsahan kekayaan awal yayasan
23/07/2017
Syarat dan tata cara pendirian yayasan oleh orang
asing :
 Pasal 9 UUY Jo Pasal 10 PP No 63/2008
 Identitas pendiri yg di buktikan dengan paspor sah
 Pemisaha harta pendiri minimal Rp.100.000.000
 Surat penyataan pendiri bahwa kegiatan yayasan
yang didirikan tidak merugikan masyarakat,
bangsa dan negara indonesia.
 Selanjutnya perhatikan pasal 12,13,24 PP No
63/2008
23/07/2017
Kegiatan Yayasan (1)
 Kegiatan sosial, antara lain :
1. Pendidikan formal dan non formal
2. Panti asuhan, panti jompo, panti wreda
3. Rumah sakit, poliklinik dan laboratorium
4. Pembinaan olahraga
5. Penelitian di bidang ilmu pengentahuan
6. Studi banding
23/07/2017
kegiatan yayasan (2)
 kegiatan keagamaan, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mendirikan sarana ibadah
Mendirikan pondok pesantren
Menerima dan menyalurkan amal zakat, infaq dan
sedekah
Meningkatkan pemahaman keagamaan
Melaksanakan syiar agama
Studi banding keagamaan
23/07/2017
Kegiatan yayasan (3)
 Kegiatan kemanusian,antara lain :
 Memberi bantuan kepada korban bencana alam
 Memberi bantuan kepada pengungsi akibat perang
 Memberi bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin
dan gelandangan
 Mendirikan dan menyelanggarakan rumah singgah
dan rumah duka
 Memberikan perlindungan konsumen
 Melestarikan lingkungan hidup
23/07/2017
Apakah yayasan dapat melakukan
kegiatan usaha :
 Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha dengan mendirikan badan
usaha (PT) Dan atau ikut serta dalam badan usaha (PT) dengan
ketentuan :
1.
Penyertaan modal maksimal 25% dari aset yayasan
2.
Kegiatan usaha (pT) yang didirikan yayasan sesuai dangan maksud
dan tujuan yayasan
3.
hasil kegiatan usaha tidak boleh di bagikan kepada organ yayasan
4.
Organ yayasan tidak boleh merangkap sebagai direksi dan komisaris
pada badan usaha (PT) Yang di dirikan.
5.
Yayasan tidak mengenal pewarisan terkait asetnya
6.
PNS Boleh ikut mendirikan yayasan
7.
Yayasan dapat di dirikan oleh satu orang saja
23/07/2017
Isi anggaran dasar yayasan
 Nama





dan
tempat
kedudukan (tidak boleh
sama)
Jangka waktu pendirian
Kekayaan
awal
(cara
memperoleh
dan
pengunaanya)
Organ yayasan, pembina,
pengurus, pengawas
Tata cara pengangkatan,
pemberhentian
dan
penggantian,
pembina,
pengurus, pengawas
Hak
dan
kewajiban
pembina,
pengurus,
pengawas.
23/07/2017
 Tata cara penyelenggaraan






rapat organ yayasan
Tahun buku (01 januari s/d
31 desember)
Perubahan anggaran dasar
Penggabungan
dan
pembubaran yayasan
Penggunaan
kekayaan
yayasan sisa likuidasi dan
penyaluran
kekayaan
yayasan setelah bubar
Peraturan penutup
Identitas pendiri, pembina,
pengurus,dan pengawas
Perubahan Anggaran Dasar Yayasan
 Di perbolehkan asal tidak mengubah maksud dan
tujuan
 Berdasarkan permufakatan rapat pembina atau
persetujuan 2/3 anggota pembina yang hadir
 Merubah nama dan kegiatan harus mendapat
persetujuan MenHukHam
 Merubah selain nama dan kegiatan, cukup di
beritahukan kepada MenHukHam
 Merubah data yayasan cukup di beritahukan
 Atas persetujuan kurator, jika yayasan pailit
23/07/2017
Larangan terhadap yayasan
 Membagika hasil kegiatan usaha
 Membagikan kekayaan yayasan
 Memakai nama yang sama dengan nama yayasan
lain
 Melakukan perubahan anggaran dasar pada saat
yayasan pailit, kecuali atas persetujuan kurator
23/07/2017
Organ yayasan
 Pembina di sarankan minimal 3 orang
 Pengawas minimal 1 orang
 Pengurus terdiri dari : ketua, sekretaris, bendahara
 Pengurus bertindak untuk dan atas nama yayasan
 Masa tugas yayasan 5 tahun kecuali pembina
23/07/2017
Kewenangan pembina
 Keputusan mengenai perubahan anggaran dasar
 Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan






anggota pengawas
Penetapan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar
yayasan
Pengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan
yayasan
Penetapan
keputusan
mengenai
penggabungan
atau
pembubaran yayasan
Pengesahan laporan tahunan
penunjukan likuidator dalam hal yayasan di bubarkan
Rapat gabungan hanya dapat di lakukan oleh pengurus dan
pengawas, agendanya adalah mengangkat pembina, hasilnya di
laporkan kepada menteri
23/07/2017
Tugas dan wewenang pengurus
 Bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan
untuk kepentingan yayasan
 Wajib menyusun program kerja dan rancangan
anggaran tahunan yayasan yang di sahkan pembina
 Wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang
di nyatakan oleh pengawas
 Wajib dengan etikad baik dan tanggung jawab
menjalankan tugasnya dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
23/07/2017
Tugas dan wewenang pengurus
 Berhak mewakili yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal
dengan pembatasan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Meminjam atau meminjamkan uang atas nama yayasan (tidak temasuk
mengambil uang yayasan di bank)
Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai
bentuk usaha baik di dalam maupu di luar negeri
Memberikan atau menerima pengalihan harta tetap
Membeli atau dengan cara lain mendapat/memperoleh harta tetap atas
nama yayasan
Menjual atau dengan cara lain melepaskan harta kekayaan serta
mengagunkan/ membebani kekayaan yayasan
Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliansi dengan yayasan,
pembina, pengurus, pengawas yayasan atau seseorang yang bekerja pada
yayasan, perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan
tujuan yayasan
semua perbuatan tersebut harus menadapat persetujuan dari pembina
23/07/2017
Kewenangan organ pengawas
 Wajib





dengan etikad baik dan tanggung jawab
menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan
yayasan
Memeriksa dokumen
Memeriksa pembukuan dan mencocokannya dengan uang
kas
Mengentahui segala tindakan yang telah di jalankan oleh
pengurus
Memberi peringatan kepada pengurus
Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara
pengurus,
apabila
pengurus
tersebut
bertindak
bertentangan dengan anggaran dasar atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku
23/07/2017
Sanksi terhadap organ yayasan yang melanggar
undang-undang yayasan :
 Pidana penjara tahun, jika melanggar pasal 5 uuY
 Pidana tambahan berupa kewajiban mengembalikan :
Uang
2. Barang
3. Atau kekayaan yayasan yang di bagikan.
1.
23/07/2017
Ketentuan peralihan UUY
 Yayasan yang sudah ada sebelum UUY :
- Tetap di akui sebagai badan hukum jika :
•
•
•
•
- di daftarkan Di PN dan di umumkan dalam TBNRI; atau di daftarkan
di pengadilan negeri dan mempunyai izin dari instansi terkait
Paling lama 3 tahun sejak 06 Oktober 2005, yakni 06 oktober 2008
wajib disesuaikan anggaran dasar
Paling lama 1 tahun sejak penyesuaian anggaran dasar, wajib di
beritahukan kepada MenHukHam
Yayasan di akui sebagai BH Tidak menyesuaikan anggaran dasarnya
dalam masa 3tahun, yakni 06 oktober 2008, tidak dapat mengunakan
kata yayasan dan harus melikuidasi kekayaasnnya serta menyerahkan
sisa hasil likuidasi sesuai pasal 68 UUY
Yayasan yg didirikan dan telah mememenuhi kreteria sebagai BH
Harus mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian utk
memperoleh status BH Kepada Men Huk Ham, yang dalam premise
aktanya di sebutkan asal usul pendirian yayasan termasuk kekayaan
yayasan yang bersangkutan
23/07/2017
Pengabungan yayasan
 Penggabungan
yayasan dapat di lakukan dengan
menggabungkan 1 atau lebih yayasan dengan yayasan lain,
dan mengakibatkan yayasan yang menggabungkakan diri
bubar
 Penggabungan yayasan dapat di lakukan dengan
memperhatikan :
a.Ketidakmampuan yayasan melaksanakan kegiatan usaha
tanpa di dukung yayasan lain
b.Yayasan yang menerima penggabunganbdan yang
bergabung kegiatan sejenis, atau
c.Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan anggaran dasarnya,
ketertiban umum dan kesusilaan
23/07/2017
Pembubaran yayasan

-
Yayasan bubar karena :
Jangka waktu berakhir
Tujuan telah atau tidak tercapai
Putusan pangadilan dengan alasan :
1. melanggar ketertiban umum dan kesusilaan
2. tidak mampu membayar utang setelah pailit
3. Asetnya tidak cukup melunasi utang setelah pailit
4. Tidak menyesuaikan anggaran dasarnya dalam masa
tiga tahun 06-10-2005 s/d 06-10-2008
 Yayasan yang di bubarkan harus di likuidasi
23/07/2017
Solusi yayasan yang tidak di akui sebagai BH Oleh UUY
untuk memperoleh BH adadal berdasarkan pasal 36 PP
No 63/2008 :
 Pasal 36 :
 (1) Yayasan yg telah didirikan sebelum berlakunya UU dan tidak
Diakui sebagai BH dan tidak melaksanakan ketentuan pasal 71
ayat (2) UU harus mengajukan permohona pengesahan akta
pendirian utk memperoleh status BH sebagaimana yang di
maksud pasal 15
 (2) Akta sebagaimana yang di maksud ayat (1) dalam premise
aktanya di sebutkan asal usul pendirian yayasan termasuk
kekayaan yang bersangkutan
 (3) Perbuatan Hukum yg di lakukan yayasan sebagaimana yang
di maksud pada ayat (1) yang belum memperoleh status badan
hukum menjadi tanggung jawab pribadi anggota organ yayasan
secara tanggung renteng
23/07/2017
Pasal 68 :
 (1). Kekayaan sisa hasil likuidasi di serahkan kepada
yayasan lain yang mempunyai kesamaan kegiatan dengan
yayasan yang bubar
 (2). Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) dapat di serahkan kepada badan
hukum lain yang mempunyai kesamaan kegiatan dengan
yayasan yang bubar, apabila hal tersebut di atur dalam UU
 (3). Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak di
serahkan kapada yayasan lain atau badan hukum lain
sebagaimana yang di maksud ayat (1) ayat (2) kekayaan
tersebut di serahkan kepada negara dan pengunaannya di
lakukan sesuai dengan kegiatan yayasan yang bubar
23/07/2017
Akta perubahan anggaran dasar yayasan di
bedakan menjadi tiga :
1. Perubahan nama dan kegiatan yayasan akan mendapat
persetujuan perubahan anggaran dasar yayasan
2. Perubahan pasal-pasal lain selain perubahan nama,
kegiatan dan perubahan organ yayasan akan mendapat
surat pemberitahuan pencatatan perubahan anggaran
dasar yayasan
3. Perubahan data yaitu perubahan organ yayasan
Tata cara Perubahan anggaran dasar tersebut di atur
dalam pasal 16,17,18 PP nomor 63 tahun 2008
23/07/2017
Pengertian perkumpulan
 Perkumpulan adalah sekumpulan orang, didirikan
untuk mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan
tertentu dan atau di bidang sosial, dan atau
kemanusian dan tidak membagikan keuntungan
kepada anggotanya.
23/07/2017
Syarat-syarat pendirian
perkumpulan
 Syarat formal perkumpulan :
1. Asli salinan akta pendirian perkumpulan
2. Fc surat domisili atas nama perkeumpulan dari
lurah/kepala desa
3. NPWP atas nama perkumpulan
4. Bukti setor pembayaran PNBP atas nama
perkumpulan Rp.250.000
5. Asli bukti pembayaran pengumuman TBNRI
PERKUMPULAN sebagai badan hukum lahir setelah
medapat pengakuan dari Kemenhukham
23/07/2017
Isi akta perkumpulan memuat :












nama dan tempat kedudukan
Maksud, tujuan, kegiatan
Jangka waktu
Jumlah kekayaan
Keanggotaan
Hak dan kewajiban anggota, pengurus dan pengawas
Tatacara pengangkatan, pemberhentian, penggantian anggota, pengurus dan
pengawas
Penetapan tempat dan tatacara penyelenggaraan rapat perkumpulan dan rapat
pengurus
Kewenangan tertinggi pada rapat umum anggota, bukan organ lain
Pembubaran, penggabungan korum ¾ rapat umum anggota dan penggunaan
sisa kekayaan hasil likuidasi
Perubahan anggaran dasar korum 2/3 Rapau umum anggota
Susunan nama anggota, pengurus, pengawas
23/07/2017
Perbedaan yayasan dan perkumpulan
 Yayasan :
1. Adanya kekayaan yang di
 Perkumpulan
1. Tidak perlu ada kekayaan
pisaahkan dari pendiri
untuk kekayaan awal
yayasan
2. Organ
terdiri
dari;
pembina, pengurus dan
pengawas
3. Tidak
mempunyai
anggota
4. Wajib badan hukum
awal,
kekayaan
perkumpulan di dapat
dari iuran anggota
2. Organ terdiri dari ; Rapat
umum
anggota,
pengurus, pengawas
3. Mempunyai anggota
4. Tidak
wajib
badan
hukum.
5. Contoh : ormas, Lsm
23/07/2017
Demikian
Terima Kasih 
NB, terkait langkah hukum disampaikan sebagai masukan lisan saja
23/07/2017
Download