komponen makna kata kerja yang bermakna

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KOMPONEN MAKNA
KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’
DALAM BAHASA JAWA
Tugas Akhir
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Fabiola Natalina Firmanningrum
NIM: 124114005
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KOfi{HOIYEN MAKNA
KATA KERJA YANG BERMAKNA .MEMUKUI,,
DALA,M BAEASA JAWA
Oleh
FA.BIOLA NATALINA HRMANIIINGRIIM
$' A)
'/)
)ffi-n
.ffis
b""o*onsc
Dr. P. Ari:Subagyq M;Hum,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAII KEASLTATT KARYA
Saya menyatakan detgan sesunggutrnya bahwa tugas akhir yang saya tutis
ini tidak mernuat karyaatau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftm pustaka sebagaimana layaknya kaqya ilmiah.
Yogyakarta, .?.l.eeprtur zot o
8,
W
Fabiola Natdina Finuepiqgr$m
IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAI\ PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKAI}EMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fabiola Natalina Firmanningrum
NIM
:124114005
Demi penge'nrbangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul "Komponen Makna
Kata Kerja Yang Bermakna 'Memukul' dalam Bahasa Jawa".
Dengan demikian, saya me,mberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendiskibusikan secara terbatas dan mempublikasikan di
internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu merninta
izin dari saya maupun mernberikan royalti kepada saya selama
tetap
mencantumkan n.Ima saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggat:. ?.(.egustus 201 6
Yangmenyatakan,
&^
Fabiola Natalina Firmanningrum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas
akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) di
Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
Dalam kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada berbagai pihak yang
telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
1. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang selalu
menyisihkan waktu dan tenaganya dengan penuh perhatian dan kesabaran
dalam membimbing, mengarahkan, dan menyemangati penulis sehingga tugas
akhir ini dapat diselesaikan.
2. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. selaku pembimbing II sekaligus dosen
pembimbing akademik yang selalu mendengarkan dan membantu memberi
masukan, bimbingan, dan arahan dalam penyusunan tugas akhir ini.
3. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia USD: Drs. A. Hery Antono,
M.Hum.; Drs. B. Rahmanto, M.Hum.; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum.; Dr.
Yoseph Yapi Taum, M.Hum.; Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum.; Drs. F.X.
Santoso, M.S.,; Sony Christian Sudarsono, S.S., M.A., serta para dosen
pengampu mata kuliah yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
4. Segenap Staf Sekretariat Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma atas
berbagai pelayanan dalam urusan akademik.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
menyediakan buku-buku yang penulis perlukan.
6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Stephanus Heri Suryono (alm.) dan Ibu
Veronica Aprianingsih yang tidak pernah lelah mendukung, dan mendoakan
selama proses pendidikan hingga saat
ini. Penulis juga berterima kasih kepada
Fransisca Rias Firmanniar, Yohanes Daru Fajar Firmarfaya, dan juga Maria
Goretti Firman Swasti yang selalu mendukung dan menyemangati agar tugas
al*rir ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Tenan-teman mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia angkatan 2012
:
Venta, Silvy, Bella, Santi, Novia, Retha, Geby, Opik, Carlos, RobS Willy,
Peng, Patrik, Dorce, dan Mey yang telah berjuang bersama-sama hingga saat
ini. Terima kasih juga kepada Noppi, Ochie, Monik, Sari, dan Etha yang telah
memberikan semangat kepadapenulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Ssmua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyusun
tugas akhir
ini yang tidak disebutkan namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh
kmena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan. Semoga tugas
akhir ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, . !.l..eg"stus 20 I 6
Fabiola Natalina Firmanningrum
vll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Mencoba sesuatu yang baru adalah hal yang asing.
Namun itu semua akan menjadi sebuah pengalaman.”
Fabiola Natalina Firmanningrum
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada
Bapak Stephanus Heri Suryono (alm.) dan Ibu Veronica Aprianingsih
Program Studi Sastra Indonesia
Segenap pembaca skripsi ini
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL DAN SINGKATAN ............................................................. xiii
ABSTRAK ..........................................................................................................xiv
ABSTRACT ..........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Hasil Penelitian ............................................................................... 5
1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 6
1.6 Landasan Teori .............................................................................................. 8
1.6.1 Makna .................................................................................................. 8
1.6.2 Komponen Makna ................................................................................ 9
1.7 Metode dan Teknik Penelitian ...................................................................... 10
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 11
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data........................................................ 11
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................................ 13
1.8 Sistematika Penyajian ................................................................................... 13
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II JENIS-JENIS KOMPONEN MAKNA KATA KERJA YANG
BERMAKNA ‘MEMUKUL’ DALAM BAHASA JAWA
2.1 Pengantar....................................................................................................... 15
2.2 Komponen Makna ‘Cara’.............................................................................. 15
2.2.1 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN
TERBUKA ......................................................................................... 16
2.2.2 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN
MENGEPAL ...................................................................................... 17
2.2.3 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU ........................ 18
2.2.4 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN UJUNG JARI ........... 19
2.2.5 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI JARI ............ 19
2.2.6 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL
TONGKAT ......................................................................................... 20
2.2.7 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL
KAYU/BESI ....................................................................................... 21
2.2.8 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL
BENDA/ALAT .................................................................................. 22
2.3 Komponen Makna ‘Sasaran’ ......................................................................... 23
2.3.1 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN MULUT.................. 23
2.3.2 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN DAHI ...................... 24
2.3.3 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PELIPIS.................. 24
2.3.4 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KEPALA ................ 25
2.3.5 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PUNGGUNG ......... 25
2.3.6 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PERUT ................... 26
2.3.7 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN WAJAH .................. 26
2.3.8 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN TELINGA .............. 27
2.3.9 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN ............ 28
2.3.10 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PINTU .................. 28
2.3.11 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN HEWAN ............... 29
2.3.12 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BUAH .................. 29
2.3.13 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BENDA ................ 30
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3.14 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BESI ..................... 30
2.3.15 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KENTONGAN ..... 31
2.3.16 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN OBJEK UMUM ... 31
2.3.17 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN ANGGOTA
BADAN ............................................................................................ 32
2.4 Tabel Komponen Makna........................................................................ 34
BAB III DESKRIPSI SETIAP KATA KERJA YANG BERMAKNA
‘MEMUKUL’ DALAM BAHASA JAWA ................................... 36
3.1 Pendahuluan .................................................................................................. 36
3.2 Kata Ngeplak ................................................................................................. 36
3.3 Kata Nabok.................................................................................................... 37
3.4 Kata Napuk.................................................................................................... 37
3.5 Kata Nampek ................................................................................................. 38
3.6 Kata Nggablog .............................................................................................. 38
3.7 Kata Ngantem ................................................................................................ 39
3.8 Kata Nempiling.............................................................................................. 39
3.9 Kata Njotos .................................................................................................... 40
3.10 Kata Ngampleng .......................................................................................... 40
3.11 Kata Nyotho ................................................................................................. 41
3.12 Kata Nyikut .................................................................................................. 41
3.13 Kata Ngethak ............................................................................................... 42
3.14 Kata Ndhodhog ........................................................................................... 42
3.15 Kata Nylenthik ............................................................................................. 43
3.16 Kata Nonyo .................................................................................................. 43
3.17 Kata Nggitik ................................................................................................ 44
3.18 Kata Nggebug .............................................................................................. 44
3.19 Kata Menthung ............................................................................................ 45
3.20 Kata Nyamplak ............................................................................................ 45
3.21 Kata Mala .................................................................................................... 46
3.22 Kata Mupuh ................................................................................................. 46
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.23 Kata Ngepruk .............................................................................................. 47
3.24 Kata Nabuh ................................................................................................. 47
3.25 Kata Menthong ............................................................................................ 49
3.26 Kata Nuthuk ................................................................................................ 50
3.27 Tabel Komponen Makna............................................................................. 51
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 52
4.2 Saran ............................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL DAN SINGKATAN
halaman
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jenis-jenis Komponen Makna Pada Kata Kerja yang Bermakna
‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa .................................................... 32
Tabel 2 Deskripsi Setiap Kata Kerja yang Bermakna ‘Memukul’ dalam
Bahasa Jawa .................................................................................. 51
DAFTAR SINGKATAN
TTT
: Telapak Tangan Terbuka
TTM
: Telapak Tangan Mengepal
UJ
: Ujung Jari
SJ
: Sendi Jari
APT
: Alat Pemukul Tongkat
APK/Bs : Alat Pemukul Kayu/Besi
APB/A : Alat Pemukul Benda/Alat
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Firmanningrum, Fabiola Natalina. 2016. “Komponen Makna Kata Kerja
yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa.” Skripsi Strata Satu
(S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas
Sanata Dharma.
Skripsi ini berisi laporan hasil penelitian tentang komponen makna kata
kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Dua hal yang dibahas adalah
(a) jenis-jenis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dan (b)
deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa.
Data penelitian ini berupa kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dan
kalimat yang mengandung kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa. Data dikumpulkan dengan metode simak. Data dianalisis dengan metode
padan referensial dan metode agih dengan teknik perluas.
Terkait dengan hal pertama, komponen makna kata kerja yang bermakna
‘memukul’ dalam bahasa Jawa terdiri atas komponen generik dan komponen
spesifik. Komponen makna generiknya +MEMUKUL. Adapun komponen makna
yang lebih spesifik terdiri dari komponen makna ‘cara’ dan ‘sasaran’. Komponen
‘cara’ terbagi atas: (1) +DENGAN TELAPAK TANGAN, (2) +DENGAN
TELAPAK TANGAN MENGEPAL, (3) +DENGAN SIKU, (4) +DENGAN
UJUNG JARI, (5) +DENGAN SENDI JARI, (6) +DENGAN ALAT PEMUKUL
TONGKAT, (7) +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI, dan (8)
+DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT. Komponen makna ‘sasaran’
mencakup sasaran (1) +MULUT, (2) +DAHI, (3) +PELIPIS, (4) +KEPALA, (5)
+PUNGGUNG, (6) + PERUT, (7) +WAJAH, (8) +TELINGA, (9) +GAMELAN,
(10) +PINTU, (11) +HEWAN, (12) +BUAH, (13) +BENDA, (14) +BESI, (15)
+KENTONGAN, (16) +OBJEK UMUM, dan (17) +ANGGOTA BADAN.
Terkait masalah kedua, setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam
bahasa Jawa dapat dideskripsikan berdasarkan komponen maknanya. Kata kerja
(1) ngeplak berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada
wajah orang’; (2) nabok dan nggablog berkomponen makna ‘memukul dengan
telapak tangan pada punggung orang’; (3) nampek memiliki komponen makna
‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’; (4) napuk memiliki
komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada mulut orang’;
(5) ngantem memiliki komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan
mengepal pada wajah orang’; (7) nempiling berkomponen makna ‘memukul
dengan telapak tangan mengepal pada pelipis orang’; (8) njotos berkomponen
makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada wajah orang; (9)
ngampleng berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada
wajah orang’; (10) nyotho berkomponen makna ‘memukul dengan siku pada perut
orang’; (11) nyikut berkomponen makna ‘memukul dengan siku pada anggota
badan’; (12) ngethak berkomponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada
kepala’; (13) ndhodhog berkomponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada
pintu’; (14) nylenthik berkomponen makna ‘memukul dengan jari pada telinga’;
(15) nonyo berkomponen makna ‘memukul dengan jari pada dahi’; (16) nggitik
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada hewan’; (17)
nggebug berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada objek
umum’; (18) menthung berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul
kayu pada objek umum’; (19) nyamplak berkomponen makna ‘memukul dengan
alat pemukul kayu pada benda’; (20) mala berkomponen makna ‘memukul
dengan alat pemukul kayu pada anggota badan’; (21) mupuh berkomponen makna
‘memukul dengan alat pemukul besi pada besi’; (22) ngepruk berkomponen
makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada buah’; (23) nabuh memiliki
beberapa komponen makna, seperti ‘memukul dengan telapak tangan pada
gendang’ dan ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada gamelan’; (24) menthong
berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada kentongan’; (25)
nuthuk berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul pada objek umum’.
Kata Kunci: komponen makna, kata kerja, memukul, bahasa Jawa, kamus
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Firmanningrum, Fabiola Natalina. 2016. Semantic Components of Verbs That
Mean ‘To Hit’ in Javanese Language. Undergraduate Thesis. Indonesia
Literature Study Program. Literature Faculty. Sanata Dharma
University.
This thesis discusses semantic components of verbs that mean ‘to hit in
Javanese language. There are two things discussed on this research: (i) types of
semantic components of the verbs that have the meaning ‘to hit in Javanese, and
(ii) description of each verb that has the meaning ‘to hit in Javanese language.
The data used in this research are verbs that mean ‘to hit in Javanese and
sentences which contain verbs that mean ‘to hit in Javanese. The verbs that mean
‘to hit in Javanese collected using simak method.
The data are analyzed using padan method and agih method. Padan method
used in this research is padan referensial method. Agih method is applied using
perluas technique. Related to the first problem, the semantic components of verbs
that mean ‘to hit in Javenese language consist of (i) generic component and (ii)
specific component. The generic component is +TO HIT. Next, the specific
components consist of (1) semantic meaning of ‘way’ and (2) semantic meaning
of ‘aim’. The semantic meaning of ‘way’ consists of (1) +USING THE PALM OF
THE HAND, (2) +USING A CLENCHED HAND, (3) +USING THE ELBOW,
(4) +USING THE TIP OF FINGER, (5) +USING THE JOINT OF THE FINGER,
(6) +USING STICK, (7) +USING WOODEN/IRON STICK, and (8) +USING
ANY OBJECT OR BATTERING OBJECT. Thereafter, the semantic meaning of
‘aim’ consists of (1) +MOUTH, (2) +FOREHEAD, (3) +TEMPLE, (4) +HEAD,
(5) +BACK, (6) +STOMACH, (7) +FACE, (8) +EAR, (9) +GAMELAN, (10)
+DOOR, (11) +ANIMAL, (12) +FRUIT, (13) +THINGS, (14) +IRON, (15)
+WOODEN ALARM, (16) +GENERAL OBJECT, and (17) +PART OF THE
BODY.
Related to the second problem, verbs that mean ‘to hit’ in Javanese language
are described according to semantic components. Ngeplak means ‘to hit with the
open palm of the hand someone’s face’. Nabok means ‘to hit someone’s back
using the open palm of hand’. Nampek means ‘to hit using the open palm of the
hand someone’s face’. Napuk means ‘to hit someone’s mouth using the palm of
the hand’. Nggablog means ‘to hit someone’s back using the open palm of the
hand’. Ngantem means ‘to hit someone’s face with clenched hand’. Nempiling
means ‘to hit someone’s temple using the clenched palm’. Njotos means ‘to hit
someone’s face using the palm of hands’. Ngampleng means ‘to hit someone’s
face using the palm of hands’. Nyoto also means ‘to hit someone’s stomach using
the elbow’. Nyikut means ‘to hit the part of someone’s body using the elbow’.
Ngethak means ‘to hit someone’s head using the the joints of clenched fingers’.
Ndodhog means ‘to hit the door using the joints of clenched fingers’. Nylentik
means ‘to hit someone’s ear using fingers’. Nonyo means ‘to hit someone’s
forehead using fingers’. Nggitik means ‘to hit an animal using stick’. Nggebug
means ‘to hit something or someone using stick’. Menthung means ‘to hit
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
something or someone using stick’. Nyamplak means ‘to hit something using stick
and using the palm of the hand’. Mala means ‘to hit someone’s part of the body
using stick’. Mupuh means ‘to hit an iron using an iron stick’. Ngepruk means ‘to
hit an iron stick on fruits’. Nabuh has some meanings, such as ‘to hit the palm of
hands on drums’ and ‘to hit with specific stick to produce sound of a gamelan
instrument’. Menthong means ‘to hit wooden alarm with a stick’, and nuthuk
means ‘to hit anything with an object’.
Keywords: semantic components, verb, 'to hit', Javanese language, dictionary
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Objek penelitian ini adalah komponen makna kata kerja yang bermakna
‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Komponen makna atau komponen semantis adalah
unsur-unsur yang membentuk makna leksikal (Chaer 1989: 114). Wedhawati (1995:
1) mengatakan bahwa setiap butir leksikal atau kata yang bermakna leksikal
mempunyai sejumlah komponen makna yang terpadu menjadi satu kesatuan yang
disebut satuan makna.
Berikut ini dikemukakan kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa yang diambil dari Baoesastra Djawa karya Poerwadarminta (1939) dengan
pengubahan ejaan lama menjadi Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
ngeplak
nabok
napuk
nampek
nggablog
ngantem
nempiling
njotos
ngampleng
nyotho
nyikut
ngethak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
ndhodhog
nylenthik
nonyo
nggitik
nggebug
menthung
nyamplak
mala
mupuh
ngepruk
nabuh
menthong
nuthuk
Kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa pada contoh (1)
sampai dengan (24) merupakan turunan dari bentuk asal (1) keplak, (2) tabok, (3)
tapuk, (4) tampek, (5) gablog, (6) anthem, (7) tempiling, (8) jotos, (9) kampleng, (10)
sotho, (11) sikut, (12) kethak, (13) dhodhog, (14) slentik, (15) tonyo, (16) gitik, (17)
gebug, (18) penthung, (19) samplak, (20) pala, (21) pupuh, (22) kepruk, (23) tabuh,
(24) kenthong, dan (25) tuthuk.
Ada dua hal yang dibahas dalam skripsi ini. Pertama, aneka jenis komponen
makna yang terkandung dalam kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa. Kata kerja yang satu dengan kata kerja yang lain sebagaimana terdaftar pada
(1) sampai (25) dapat memiliki komponen makna yang sama dan dapat pula
mengandung komponen makna yang berbeda. Misalnya kata ngeplak, nabok, dan
napuk
mengandung
komponen
makna
yang
sama,
yaitu
+MEMUKUL
+MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN TERBUKA. Namun, ketiga contoh
tersebut juga memiliki perbedaan komponen makna, yaitu +SASARAN. Kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ngeplak mengandung komponen makna +SASARAN WAJAH ORANG, nabok
berkomponen makna +SASARAN ANGGOTA BADAN, dan napuk memiliki
komponen makna +SASARAN MULUT ORANG. Selanjutnya komponen makna
ditulis dengan tanda plus (+) dan dengan huruf kapital. Berikut adalah penggunakaan
kata kerja bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dalam kalimat.
(1) Wong kuwi ngeplak raine bocah nakal sing lagi lingguh kae.
‘Orang itu memukul wajah anak nakal yang sedang duduk itu’.
(2) Aku nabok pundhake kancaku saka mburi nganti kaget.
‘Saya memukul bahu teman saya dari belakang sampai terkejut’.
(3) Dheweke napuk cangkeme bojone merga crewet.
‘Dia memukul mulut istrinya karena istrinya cerewet’
Hal kedua yang dibicarakan dalam penelitian ini adalah pendeskripsian setiap
kata yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen
maknanya. Misalnya kata kerja ngeplak dapat dideskripsikan ‘memukul dengan
telapak tangan terbuka pada wajah orang’ atau +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK
TANGAN TERBUKA +SASARAN WAJAH ORANG. Kata kerja nabok dapat
dideskripsikan ‘memukul dengan telapak tangan pada pundak orang’ atau
+MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN BAHU
ORANG. Kata kerja napuk dapat dideskripsikan ‘memukul menggunakan telapak
tangan pada mulut orang’ +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN
TERBUKA +SASARAN MULUT ORANG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa
dipilih sebagai objek penelitian ini didasarkan alasan sebagai berikut. Pertama,
penelitian tentang komponen makna kata masih jarang dilakukan. Kedua, nelum ada
hasil penelitian tentang komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’
dalam bahasa Jawa. Ketiga, kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa
jumlahnya cukup banyak. Keempat, kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam
bahasa Jawa memiliki persamaan dan perbedaan pada komponen makna.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa saja jenis-jenis komponen makna kata kerja ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa?
1.2.2 Bagaimana deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa berdasarkan komponen maknanya?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mendeskripsikan jenis jenis komponen makna kata kerja ‘memukul’ dalam
bahasa Jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3.2 Mendeskripsikan setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa berdasarkan komponen maknanya.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang komponen makna kata kerja yang
bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Deskripsi ini meliputi (1) deskripsi jenisjenis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dan
(2) deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa
berdasarkan komponen maknanya.
Hasil penelitian ini memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Hasil
penelitian ini memberikan manfaat teoretis dalam bidang semantik leksikal. Hasil
penelitian ini mengukuhkan teori bahwa setiap kata yang bermakna leksikal
mengandung sejumlah komponen makna yang terpadu menjadi satu kesatuan yang
disebut satuan makna (Wedhawati 1995: 1).
Hasil penelitian ini juga memberikan manfaat praktis dalam bidang
leksikografi atau penyusunan kamus. Hasil penelitian ini memberikan langkahlangkah atau prosedur penyusunan kamus bahasa Jawa-bahasa Jawa dan kamus
dwibahasa bahasa Jawa-bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5 Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian mengenai komponen makna kata kerja yang bermakna
‘memukul’ dalam bahasa Jawa belum ditemukan oleh penulis. Yang telah ada adalah
hasil penelitian yang berjudul: (i) Tipe-tipe Semantik Verba Bahasa Jawa karya
Wedhawati (1990), (ii) “Medan Makna Analisis Panca Indera dalam Bahasa Jawa”
karya Nurlina dkk (1994), (iii) Tipe-Tipe Semantik Adjektiva dalam Bahasa Jawa
karya Arifin dkk (1990), dan (iv) “Analisis Komponen Makna Berjalan dalam Bahasa
Indonesia” karya Wedhawati (1995).
Hasil penelitian tentang Tipe-Tipe Semantik Verba bahasa Jawa karya
Wedhawati dkk (1990) membahas 23 tipe verba dalam bahasa Jawa dari segi
jenisnya. Dari 23 tipe tersebut, belum dikemukakan tipe verba yang bermakna
memukul.
Hasil penelitian yang berjudul “Medan Makna Analisis Panca Indera dalam
Bahasa Jawa” karya Nurlina dkk (1994) membahas medan makna berbagai aktivitas
yang dilakukan oleh pancaindera. Aktivitas pancaindera yang dibahas meliputi
aktivitas mata, aktivitas hidung, aktivitas telinga, aktivitas lidah, dan aktivitas kulit.
Setiap aktivitas tersebut dianalisis menurut medan maknanya. Pembahasan dalam
karya tersebut sudah sampai ke komponen makna setiap leksem aktivitas pancaindera
dalam bahasa Jawa. Tentu saja dalam karya tersebut belum ada pembahasan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Namun, analisis medan makna
panca indera dalam bahasa jawa tersebut dalam penelitian ini dapat menjadi contoh
analisis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa.
Hasil penelitian yang berjudul Tipe-Tipe Semantik Adjektiva dalam Bahasa
Jawa karya Arifin dkk (1990) membahas berbagai tipe-tipe semantik adjektiva dalam
bahasa Jawa yang meliputi: adjektiva warna, ukuran, rasa, dan mental. Pembahasan
dari penelitian ini belum juga sampai pada analisis komponen maknanya.
Hasil penelitian yang berjudul “Analisis Komponen Makna Berjalan dalam
Bahasa Indonesia” karya Wedhawati (1995) menyajikan analisis komponen makna
kata berjalan dalam bahasa Indonesia. Dalam karya tersebut dipaparkan komponen
makna generik dan komponen makna spesifik kata berjalan dalam bahasa Indonesia.
Hasil analisis komponen makna berjalan karya Wedhawati ini dapat juga digunakan
sebagai model analisis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam
bahasa Jawa.
Dalam keempat karya tersebut belum dijumpai analisis komponen makna kata
kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Di antara keempat karya
tersebut, yaitu karya Nurlina dkk (1994) dan Wedhawati dkk (1995) dapat dijadikan
model analisis komponen makna kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6 Landasan Teori
Dalam landasan teori ini dipaparkan (i) pengertian makna dan (ii) pengertian
komponen makna.
1.6.1 Makna
Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu bentuk dan makna (Ramlan 1985: 48).
Bentuk meliputi bunyi, fonem, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat,
paragraph, dan wacana. Makna adalah konsep yang terkandung dalam bentuk.
Misalnya kata nabuh dalam bahasa Jawa dari segi bentuknya terdiri dari bentuk asal
tabuh dan imbuhan nasal (N-). Kata nabuh mengandung makna perbuatan ‘memukul’
gamelan.
Makna dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal.
Makna leksikal adalah makna yang timbul akibat hubugan bentuk bahasa dengan
referen melalui konsep. Misalnya kata napuk dalam bahasa Jawa bermakna lekasikal
‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada mulut orang’. Makna leksikal suatu
kata sudah jelas bagi seorang bahasawan tanpa kehadiran kata itu dalam suatu
konteks kalimat (Chaer 1995: 61).
Makna gramatikal adalah makna yang timbul akibat hubungan antara satuan
gramatikal yang satu dengan satuan gramatikal yang lain. Misalnya kata depan ing
mengandung makna kata depan ‘berada’ setelah diikuti kata benda sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
membentuk frasa. Misalnya, ing ‘di’ yang diikuti ngomah ‘rumah’ dalam kalimat
Dhewehe lagi turu ing ngomah ‘Dia baru tidur di rumah’.
1.6.2 Komponen Makna
Komponen makna atau komponen semantik (semantic feature, semantic
property, atau semantic marker) bersangkutan dengan setiap kata atau unsur leksikal
terdiri dari satu atau beberapa unsur yang membentuk makna kata atau makna unsur
leksikal tersebut (Chaer 1989: 114). Wedhawati (1995: 1) mengungkapkan dalam
penelitiannya, sebuah butir leksikal mempunyai beberapa komponen semantik yang
terpadu menjadi satu kesatuan yang disebut satuan makna.
Nida (1975: 33) mengemukakan pendapat tentang komponen makna sebagai
berikut.
In addition to discovering these semantic features, or components, of
meaning, it is necessary also to find out what the relations are between the
components, since that also is crucial for the understanding of meaning.
Dari kutipan di atas, Nida memaparkan bahwa untuk menemukan fitur
semantik atau komponen makna, sangat penting untuk terlebih dahulu menemukan
relasi-relasi yang terjadi antara komponen-komponen tersebut. Hal tersebut
disebabkan karena sangatlah penting untuk memahami arti yang ada di dalam setiap
kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Makna sebuah butir leksikal terbentuk dari beberapa komponen makna.
Meskipun makna sebuah butir leksikal terjadi dari kombinasi komponen makna,
makna-makna butir leksikal itu dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kelas
semantis berdasarkan komponen makna yang bersifat inti. Komponen makna
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komponen generik dan komponen spesifik.
Komponen generik atau komponen inti adalah komponen makna yang dimiliki oleh
semua anggota perangkat semantis. Di samping itu ada pula komponen spesifik yang
biasa disebut komponen kontrastif atau distingtif. Komponen spesifik berfungsi
membedakan makna anggota perangkat semantis (Wedhawati 1995: 2).
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii)
analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan masingmasing tahap dalam penelitian ini.
1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian ini adalah komponen makna kata kerja yang bermakna
‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Data yang diperoleh berupa kata kerja yang
bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Data dikumpulkan dari Baoesastra Djawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
karya Purwodarminto (1939) dan kamus Bahasa Indonesia-Jawa karangan Sutrisno
Sastro Utomo (2015). Dari dua kamus tersebut terkumpul sebanyak 25 kata kerja
yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa sebagaimana sudah dipaparkan pada
bagian 1.1. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode “simak”.
Disebut metode simak atau penyimakan karena memang berupa penyimakan:
dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,
1993: 133; 2015: 203). Adapun teknik yang digunakan adalah teknik simak bebas
libat cakap. Kalimat yang digunakan dalam penelitian tersebut diperoleh dari peneliti
sebagai penutur aslinya. Dalam hal ini, data kalimat yang mengandung kata kerja
yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dibangkitkan dari kompentensi bahasa
Jawa peneliti. Tentu saja kalimat yang dihasilkannya dites ke gramatikalannya kepada
penutur asli bahasa Jawa yang lain.
1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan metode padan dan metode agih. Metode padan
adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari
bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13; 2015: 15). Metode padan
yang digunakan metode padan referensial. Metode padan referensial yaitu
memadankan kata kerja dengan referen yang ditunjuk. Dalam penelitian ini metode
padan referensial digunakan untuk menganalisis komponen makna kata kerja dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bahasa Jawa menurut referennya. Sebagai contoh kata kerja ngeplak menunjuk
referen “memukul dengan ‘telapak tangan terbuka’”.
Dalam analisis data ini juga digunakan metode agih. Metode agih adalah
metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu sendiri (Sudaryanto,
2015; 27). Metode agih diterapkan teknik perluas merupakan teknik analisis berupa
perluasan unsur utamanya satuan lingual data itu sehingga menghasilkan tuturan
(Sudaryanto, 2015: 55). Dalam penelitian ini teknik perluas dilakukan dengan cara
memperluas kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa itu dalam
kalimat. Teknik perluas dalam penelitian ini digunakan untuk membuktikan
komponen makna sasaran dalam kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa. Sebagai contoh kata kerja ngeplak dalam bahasa Jawa memiliki komponen
makna sasaran bagian kepala. Hal ini dapat ditunjukkan melalui kalimat berikut.
(4) Panjul ngeplak sirahe kancane.
‘Panjul memukul kepala temannya’.
Pada kalimat tersebut terdapat kata kerja ngeplak yang ditunjuk sebagai
kata kerja yang bermakna ‘memukul’. Kata kerja tersebut mempunyai komponen
makna sasaran bagian kepala, yaitu pada kata sirah dalam contoh kalimat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis
data. Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode
formal dan informal. Penyajian dengan metode formal adalah komponen makna kata
kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa ditunjukkan dalam tabel.
Dengan disajikan metode informal hasil penelitian disajikan menggunakan kata-kata
atau kalimat (Sudaryanto, 1993: 145).
1.8 Sistematika Penyajian
Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat Bab. Bab merupakan
pertama pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan teknik penelitian,
dan sistematika penelitian.
Bab II berisi uraian tentang jenis-jenis komponen makna yang bermakna
‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Jenis-jenis komponen makna tersebut dimulai dari
komponen makna yang umum ke yang lebih spesifik. Bab III meyajikan uraian
tentang deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa
berdasarkan komponen maknanya. Dalam bab III ini disajikan deskripsi 25 kata kerja
yang bermakna memukul dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen maknanya. Bab
IV memuat kesimpulan dan juga saran. Kesimpulan berisi tentang jawaban atas kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
rumusan masalah dan saran berisi tentang saran yang ditunjukkan untuk penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
JENIS-JENIS KOMPONEN MAKNA
KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’ DALAM BAHASA JAWA
2.1 Pengantar
Pada bab II ini dibahas tentang aneka jenis komponen makna kata kerja yang
bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Jenis komponen makna kata kerja yang
bermakna ‘memukul ‘ dalam bahasa Jawa ini terdiri dari komponen makna umum
atau generik dan komponen makna khusus atau spesifik. Komponen makna umumnya
adalah +MEMUKUL. Komponen makna yang lebih spesifik adalah ‘cara’ dan
‘sasaran’.
2.2 Komponen Makna ‘Cara’
Komponen makna ‘cara’ meliputi: (i) +DENGAN TELAPAK TANGAN
TERBUKA, (ii) +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL, (iii) +DENGAN
SIKU, (iv) +DENGAN UJUNG JARI, (v) +DENGAN SENDI JARI, (vi) +DENGAN
ALAT PEMUKUL TONGKAT, (vii) +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI,
dan (viii) +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.2.1 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN
TERBUKA
Kata
kerja
dalam
bahasa
Jawa
yang
bermakna
+MEMUKUL
+MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN TERBUKA adalah ngeplak, nabok,
napuk, nampek, nabuh, dan nggablog. Berikut ini dipaparkan penggunaan kata-kata
tersebut dalam kalimat.
(5) Surti ngeplak sirahe adhine.
‘Surti memukul dengan telapak tangan terbuka kepala adiknya’.
(6) Aku nabok gegere kancaku nganti kaget.
‘Saya memukul dengan satu tangan telapak tangan terbuka punggung
teman saya sampai terkejut.’
(7) Wong kuwi napuk cangkeme bojone merga ora bisa meneng.
‘Orang itu memukul dengan telapak tangan terbuka di mulut istrinya
karena tidak bisa diam’.
(8) Aku nampek raiku amarga ana lemut.
‘Saya memukul memukul dengan telapak tangan terbuka muka saya karena
ada nyamuk’.
(9) Para pengrawit iku nabuh gamelan ning Keraton.
‘Para penabuh itu memukul dengan telapak tangan terbuka gamelan di
Keraton’.
(10) Adhiku nggablog gegerku amarga angel dikandani.
‘Adik saya memukul dengan kedua tangan telapak tangan terbuka sangat
keras punggung saya karena susah diberitahu’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kata kerja pada contoh (5) sampai (10) menyatakan perbuatan memukul
dengan menggunakan telapak tangan terbuka.
2.2.1.1 +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA BAGIAN
BAWAH
Kata
kerja
dalam
bahasa
Jawa
yang
bermakna
+MEMUKUL
+MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN TERBUKA BAGIAN BAWAH adalah
nyamplak. Berikut ini dipaparkan penggunaan kata nyamplak dalam kalimat.
(11) Adhiku nyamplak buku neng dhuwur meja.
‘Adik saya memukul dengan telapak tangan terbuka bagian bawah buku
yang ada di atas meja’.
2.2.2 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN
MENGEPAL
Kata
kerja
dalam
bahasa
Jawa
yang
bermakna
+MEMUKUL
+MENGGUNAKAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL adalah nganthem,
nempiling, njotos, dan ngampleng. Berikut ini dipaparkan penggunaan kata-kata
tersebut dalam kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(12) Aku ngantem pipine kancaku pas kerengan.
‘Saya memukul menggunakan kepalan tangan pipi teman saya
ketika berkelahi’.
(13) Sayid nempiling pilingane adhine.
‘Sayid memukul dengan kepalan tangan pelipis adiknya’.
(14) Budi njotos raine kancane nganti babak.
‘Budi memukul menggunakan kepalan tangan wajah temannya sampai
memar’.
(15) Wong kuwi ngampleng raine anake.
‘Orang itu memukul menggunakan kepalan tangan wajah anaknya’.
Kata kerja pada contoh (12) sampai (15) menyatakan perbuatan memukul
dengan menggunakan telapak tangan mengepal.
2.2.3 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU
Kata kerja dalam
bahasa Jawa
yang memiliki
komponen makna
+MEMUKUL +DENGAN SIKU adalah nyotho dan nyikut. Berikut ini dipaparkan
menggunakan kata tersebut dengan kalimat.
(16) Makmur nyotho wetengku pas lagi turu.
‘Makmur memukul dengan siku perut saya ketika sedang tidur’.
(17) Bulekku nyikut dadaku.
‘Tante saya memukul dengan siku dada saya’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kata kerja pada contoh (16) dan (17) menyatakan perbuatan memukul dengan
menggunakan siku.
2.2.4 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN UJUNG JARI
Kata kerja dalam
bahasa Jawa
yang memiliki
komponen makna
+MEMUKUL +DENGAN UJUNG JARI adalah nonyo dan nylenthik. Berikut ini
dipaparkan dengan menggunakan kata tersebut ke dalam kalimat.
(18) Kancaku nonyo bathukku.
‘Teman saya memukul dengan jari telunjuk dahi saya’.
(19) Ratih nylenthik kupinge Rudi.
‘Ratih memukul dengan telunjuk dan ibu jari yang dijentikan pada telinga
Rudi’.
Kata kerja pada contoh (18) dan (19) menyatakan perbuatan memukul dengan
menggunakan ujung jari.
2.2.5 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI JARI
Kata kerja dalam bahasa Jawa yang memiliki makna +MEMUKUL
+DENGAN SENDI JARI antara lain ngethak dan ndhodhog. Berikut ini adalah katakata kerja tersebut jika dimasukkan ke dalam kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(20) Ibu ngethak sirahe adhiku merga angel dikandani.
‘Ibu memukul dengan sendi jari menggunakan kepala adik saya karena
susah diberitahu’.
(21) Ibuku ndhodhog lawang omah ngenteni dibukake.
‘Ibu saya memukul dengan sendi jari pintu rumah sampai dibukakan’.
Kata kerja pada contoh (20) dan (21) menunjukkan perbuatan memukul
menggunakan sendi jari.
2.2.6 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN
ALAT PEMUKUL
TONGKAT
Kata kerja dalam bahasa Jawa yang memiliki makna +MEMUKUL
+DENGAN PEMUKUL TONGKAT adalah: menthung. Berikut adalah penggunaan
kata menthung dalam kalimat.
(22) Adhiku menthung pipa iku.
‘Adik saya memukul dengan pemukul kasti pipa itu’.
Kata kerja pada contoh (22) ini menyatakan perbuatan memukul dengan
menggunakan alat pemukul tongkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.2.7 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL
KAYU/BESI
Kata kerja yang bermakna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL
KAYU/BESI adalah nggitik, nggebug, mala, ngepruk, mupuh, menthong, dan nabuh.
Berikut adalah kata kerja tersebut jika dipaparkan dalam kalimat.
(23) Aku nggitik kirik sing lewat kuwi.
‘Saya memukul dengan kayu berbentuk tipis anjing yang lewat itu’,
(24) Polisi iku nggebug maling sing ameh ucul.
‘Polisi itu memukul dengan kayu berukuran sedang pencuri yang akan
lepas’.
(25) Polisi mala maling sing arep mlayu iku.
‘Polisi memukul dengan kayu berukuran sedang pencuri yang akan lari
itu.’
(26) Aku ngepruk degane nganti ajur.
‘Saya memukul dengan alat pemukul dari besi kelapa itu sampai hancur’.
(27) Pak Raden mupuh wesi iku dadi pedang.
‘Pak Raden memukul dengan besi yang dipanaskan besi itu menjadi
pedang’.
(28) Kades kui menthong kentongan.
‘Kades itu memukul dengan kayu berukuran sedang dan berbentuk kecil
pada kentongan’.
(29) Simbah nabuh gamelan kuwi.
‘Kakek memukul dengan alat pemukul berbentuk kayu pada gamelan itu’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Pada contoh (23) sampai (29) tersebut, kata kerja nggitik, nggebug, mala,
ngepruk, mupuh, menthong, dan nabuh ini menyatakan perbuatan memukul
menggunakan alat pemukul kayu/besi.
2.2.8 Komponen Makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL
BENDA/ALAT
Komponen
makna
+MEMUKUL
+DENGAN
ALAT
PEMUKUL
BENDA/ALAT tersebut terdapat pada kata kerja nyamplak dan nuthuk. Berikut kata
kerja tersebut dikemukakan dalam kalimat.
(30) Susi nyamplak gelas kuwi nganti remuk.
‘Susi memukul dengan sapu gelas itu sampai pecah’.
(31) Aku nuthuk sirahe kancaku sing ngomong wae ket mau.
‘Saya memukul dengan pena kepala teman saya yang berbicara sedari
tadi’.
Contoh kalimat (30) dan (31) memiliki kata kerja nyamplak dan nuthuk yang
menyatakan perbuatan menggunakan alat pemukul benda/alat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.3 Komponen Makna ‘Sasaran’
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN pada kata kerja yang
terkandung dalam bahasa Jawa terdiri dari 17, yaitu (i) +SASARAN MULUT, (ii)
+SASARAN DAHI, (iii) +SASARAN PELIPIS, (iv) +SASARAN KEPALA, (v)
+SASARAN PUNGGUNG, (vi) +SASARAN PERUT, (vii) +SASARAN WAJAH,
(viii) +SASARAN TELINGA, (ix) +SASARAN GAMELAN, (x) +SASARAN
PINTU, (xi) +SASARAN HEWAN, (xii) +SASARAN BUAH, (xiii) +SASARAN
BENDA, (xiv) +SASARAN BESI, (xv) +SASARAN KENTONGAN, (xvi)
+SASARAN OBJEK UMUM, dan (xvii) +SASARAN ANGGOTA BADAN.
2.3.1 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN MULUT
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN MULUT terkandung dalam
kata kerja napuk. Berikut dikemukan contoh dalam kalimat.
(32) Wong kuwi napuk cangkeme anake merga ngomong saru.
‘Orang itu memukul dengan telapak tangan terbuka mulut anaknya karena
berbicara tidak senonoh’.
Pada contoh (32), kata kerja napuk diikuti sasaran cangkeme ‘mulutnya’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.3.2 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN DAHI
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN DAHI terkandung dalam kata
kerja nonyo. Hal tersebut dapat dipaparkan dalam kalimat berikut.
(33) Aku nonyo bathuke kancaku nganti kaget.
‘Saya memukul dengan jari telunjuk pada dahi teman saya sampai
terkejut’.
Pada contoh (33), kata kerja nonyo diikuti sasaran bathuke ‘dahi’.
2.3.3 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PELIPIS
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN PELIPIS ada pada kata kerja
nempiling. Berikut jika kata kerja tersebut dipaparkan melalui kalimat.
(34) Bagas nempiling pilingane Rahmat nganti njarem.
‘Bagas memukul dengan kepalan tangan pelipis Rahmat sampai lebam’.
Contoh kalimat (34) memiliki kata kerja nempiling yang diikuti sasaran
pilingan ‘pelipis’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.3.4 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KEPALA
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN KEPALA terkandung dalan
kata kerja ngethak. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam kalimat berikut.
(35) Ibu ngethak sirah adhiku amarga ndablek.
‘Ibu memukul dengan sendi jari kepala adik saya karena nakal’.
Pada contoh kalimat (35) terdapat kata kerja ngethak yang diikuti oleh sasaran
sirah ‘kepala’.
2.3.5 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PUNGGUNG
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN PUNGGUNG terdapat pada
kata kerja seperti: nabok dan nggablog. Kata kerja tersebut dapat dibuktikan melalui
kalimat berikut ini.
(36) Aku nabok gegere kancaku saka mburi.
‘Saya memukul dengan satu telapak tangan terbuka pada punggung teman
saya dari belakang’.
(37) Manwar nggablog gegere Panjul banter tenanan.
‘Manwar memukul dengan kedua telapak tangan terbuka cukup keras
pada punggung Panjul sangat keras’.
Pada contoh kalimat (36) dan (37), kata kerja nabok dan nggablog diikuti
sasaran geger ‘punggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.3.6 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PERUT
Komponen +MEMUKUL +SASARAN PERUT terkandung dalam kata kerja
nyotho. Berikut adalah kata kerja yang dipaparkan dengan kalimat.
(38) Budhe nyotho wetenge pakdhe pas lagi nesu.
‘Bibi memukul dengan siku perut paman ketika marah.’
Contoh kalimat (38) membuktikan bahwa kata kerja nyotho selalu diikuti oleh
sasaran weteng ‘perut’.
2.3.7 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN WAJAH
Komponen +MEMUKUL +SASARAN WAJAH terdapat pada kata kerja
ngeplak, nampek, ngantem, njotos, dan ngampleng. Kata kerja tersebut dapat
dijadikan kalimat sebagai berikut.
(39) Rini ngeplak raine Marta merga padudon.
‘Rini memukul dengan telapak tangan terbuka wajah Marta karena saling
bertengkar’.
(40) Aku nampek raine adhiku merga ana lemut.
‘Saya memukul dengan telapak tangan terbuka wajah adik saya karena
ada nyamuk’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(41) Randi ngantem raine Jojo pas lagi kerengan.
‘Randi memukul wajah Jojo ketika sedang berkelahi’.
(42) Polisi kuwi njotos raine maling sing dadi buronan.
‘Polisi itu memukul wajah pencuri yang menjadi buronan’.
(43) Bapak ngampleng raine pakdhe merga salah pikir.
‘Ayah memukul wajah paman karena salah pemikiran’.
Pada contoh kalimat (39) sampai (43) dapat ditemukan kata kerja ngeplak,
nampek, ngantem, njotos, dan ngampleng yang diikuti sasaran rai ‘wajah’.
2.3.8 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN TELINGA
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN TELINGA terkandung dalam
kata kerja nylenthik. Berikut dipaparkan kata kerja tersebut dalam kalimat.
(44) Simbahku nylenthik kupingku merga aku ngeyel.
‘Eyang saya memukul dengan menjentikkan telunjuk dan ibu jari ke
telinga saya karena saya nakal’.
Contoh kalimat (44) menunjukkan kata kerja nylenthik yang diikuti oleh
sasaran kuping ‘telinga’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.3.9 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN
Komponen +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN terdapat pada kata kerja
nabuh. Berikut ini dikemukakan contoh kata kerja tersebut ke dalam kalimat.
(45) Ratih nabuh gamelan dienggo tampil pas riraya.
‘Ratih memukul gamelan untuk tampil saat hari raya’.
Contoh kalimat (45) memiliki kata kerja nabuh yang selalu diikuti oleh
sasaran gamelan.
2.3.10 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN PINTU
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN PINTU terkandung dalam kata
kerja ndhodhog. Kata kerja tersebut dapat dibuktikan dalam kalimat berikut.
(46) Marni ndhodhog lawang omahku saking kesusune.
‘Marni memukul pintu rumah saya karena terburu-buru’.
Pada contoh (46), kata kerja ndodhog diikuti sasaran lawang ‘pintu’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.3.11 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN HEWAN
Komponen +MEMUKUL +SASARAN HEWAN merupakan makna yang
terkandung dalam kata kerja nggitik. Kata kerja tersebut dapat dikemukakan dalam
kalimat seperti berikut.
(47) Pakdheku nggitik kirik sing lagi mangan.
‘Paman saya memukul dengan kayu berbentuk tipis anjing yang sedang
makan’.
Contoh kalimat (47) tersebut memiliki kata keja nggitik yang diikuti dengan
sasaran kirik ‘anak anjing’ yang merupakan hewan.
2.3.12 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BUAH
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN BUAH terdapat pada kata
kerja ngepruk. Berikut dipaparkan penggunaan kata kerja ngepruk dalam sebuah
kalimat.
(48) Bapak ngepruk degan iku nganti ajur.
‘Bapak memukul alat pemukul dari besi kelapa itu sampai hancur’.
Kalimat pada contoh (48) memiliki kata kerja ngepruk yang diikuti oleh
sasaran degan ‘kelapa’ yang termasuk jenis buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.3.13 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BENDA
Komponen +MEMUKUL +SASARAN BENDA terkandung dalam kata kerja
nyamplak. Berikut adalah kata kerja yang dapat dipaparkan melalui kalimat.
(49) Adhiku nyamplak gelas neng ngarepe nganti pecah.
‘Adik saya memukul dengan telapak tangan terbuka bagian bawah gelas
yang ada di hadapannya sampai pecah’.
(50) Surti nyamplak piring sing ning dhuwur meja.
‘Surti memukul menggunakan sapu piring yang ada di atas meja’.
Pada contoh (49), kata kerja nyamplak diikut sasaran gelas yang merupakan
benda.
2.3.14 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN BESI
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN BESI terdapat dalam kata
kerja mupuh. Berikut ini kata kerja dikemukakan dalam kalimat.
(51) Bapak kuwi mupuh wesi dinggo digawe keris.
‘Bapak itu memukul dengan besi yang dipanaskan pada besi untuk dibuat
keris’.
Kata kerja mupuh pada kalimat (51) selalu diikuti oleh sasaran wesi ‘besi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.3.15 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN KENTONGAN
Komponen +MEMUKUL +SASARAN KENTONGAN terdapat pada kata
kerja menthong. Di bawah ini merupakan kata kerja tersebut jika dipaparkan dengan
kalimat.
(52) Pak Mahmud menthong kentongan merga ana layatan ning kampunge.
‘Pak Mahmud memukul dengan kayu berukuran sedang berbentuk kecil
kentongan karna ada yang meninggal di kampungnya’.
Pada kalimat (52) memiliki kata kerja menthong yang diikuti sasaran
kentongan.
2.3.16 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN OBJEK UMUM
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN OBJEK UMUM terkandung
dalam kata kerja nggebug, menthung, dan nuthuk. Berikut ini adalah kata kerja
tersebut yang dikemukakan dalam kalimat.
(53) Aku nggebug kebo iku pas lagi lewat.
‘Saya memukul dengan kayu berukuran sedang kebo itu ketika sedang
lewat’.
(54) Wong kuwi nggebug awake masku nganti babak.
‘Orang itu memukul dengan kayu berukuran sedang badan kakak saya
sampai membiru’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(55) Adhiku menthung wesi iku nganti wesi iku muni santer.
‘Adik saya memukul dengan alat pemukul kasti besi itu sampai besi itu
berbunyi keras’.
(56) Ibu menthung gegerku merga ngglidik.
‘Ibu memukul dengan alat pemukul kasti punggung saya karena saya
nakal’.
(57) Toni nuthuk sirah Panjul merga gregetan karo polahe.
‘Toni memukul dengan pensil kepala Panjul karena kesal dengan
tingkahnya’.
(58) Bapak nuthuk meja sing ameh jebol.
‘Bapak memukul dengan penggaris meja yang sudah rusak’.
Pada contoh kalimat (53) sampai (58) terdapat kata kerja nggebug, menthung,
dan nuthuk yang diikuti dengan kata kebo ‘kerbau’, awak ‘badan’, wesi ‘besi’, geger
‘punggung’, sirah ‘kepala’, dan meja ‘meja’. Kata-kata tersebut sebagai objek
kalimat yang merupakan sasaran.
2.3.17 Komponen Makna +MEMUKUL +SASARAN ANGGOTA BADAN
Komponen makna +MEMUKUL +SASARAN ANGGOTA BADAN dapat
ditemukan pada kata kerja nyikut. Kata kerja tersebut dapat dipaparkan menjadi
kalimat berikut ini.
(59) Aku nyikut lengene mbakku dinggo ngundang.
‘Saya memukul dengan siku lengan kakak saya untuk memanggilnya’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(60) Aku mala dadane adhiku pas lagi guyon.
‘Saya memukul dengan kayu berukuran sedang dada adik saya ketika
sedang bercanda’,
Kalimat pada contoh (59) dan (60) membuktikan bahwa kata kerja nyikut
diikuti oleh sasaran lengen ‘lengan’ dan dada yang merupakan anggota badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.4 Tabel Komponen Makna
Tabel 1 Jenis-jenis Komponen Makna Pada Kata Kerja yang Bermakna
‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa
Komponen Makna
DENGAN TELAPAK TANGAN
TERBUKA
CARA
DENGAN TELAPAK TANGAN
MENGEPAL
DENGAN SIKU
DENGAN UJUNG JARI
DENGAN SENDI JARI
DENGAN ALAT PEMUKUL TONGKAT
DENGAN ALAT PEMUKUL
KAYU/BESI
MEMUKUL
DENGAN ALAT PEMUKUL
BENDA/ALAT
SASARAN MULUT
SASARAN DAHI
SASARAN PELIPIS
SASARAN KEPALA
SASARAN PUNGGUNG
SASARAN PERUT
SASARAN WAJAH
SASARAN
SASARAN TELINGA
SASARAN GAMELAN
SASARAN PINTU
SASARAN HEWAN
Kata yang Bermakna
‘Memukul’ dalam
Bahasa Jawa
ngeplak, nabok,
napuk, napuk,
nampek, nabuh,
nggablog, nyamplak.
ngantem, nempiling,
njotos, ngampleng.
nyoto, nyikut.
nonyo, nylenthik.
ngethak, ndhodhog.
menthung.
nggitik, nggebug,
mala, ngepruk,
mupuh, menthong,
nabuh.
nyamplak, nuthuk.
napuk.
nonyo.
nempiling.
ngethak.
nabok, nggablog.
nyotho.
ngeplak, nampek,
ngantem, njotos,
ngampleng.
nylenthik.
nabuh.
ndhodhog.
nggitik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
SASARAN BUAH
SASARAN BENDA
SASARAN BESI
SASARAN KENTONGAN
SASARAN OBJEK UMUM
SASARAN ANGGOTA BADAN
ngepruk.
nyamplak.
mupuh.
menthong.
nggebug, menthung,
nuthuk.
nyikut, mala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
DESKRIPSI SETIAP KATA KERJA YANG BERMAKNA ‘MEMUKUL’
DALAM BAHASA JAWA
3.1 Pengantar
Pada bab ini dipaparkan deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’
dalam bahasa Jawa berdasarkan komponen maknanya. Setiap kata kerja yang
bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa memiliki sejumlah komponen makna yang
saling berkaitan. Deskripsi setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa
Jawa ini dimulai dari komponen makna generik ke komponen makna yang lebih
spesifik.
3.2 Kata Ngeplak
Kata ngeplak mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN WAJAH ORANG. Dengan kata
lain, kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul
dengan telapak tangan terbuka yang bersasaran wajah orang’. Berikut ini
dikemukakan contoh penggunaan kata ngeplak dalam kalimat.
(61) Dheweke ngeplak raine adhine nganti dadi abang.
‘Dia memukul dengan telapak tangan wajah adiknya sampai memerah’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.3 Kata Nabok
Kata nabok berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK
TANGAN +SASARAN PUNGGUNG. Kata nabok merupakan kata kerja dalam
bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka yang
bersasaran pada wajah orang’. Berikut adalah contoh dalam kalimat.
(62) Aku nabok gegere kancaku saka mburi.
‘Saya memukul dengan salah satu telapak tangan terbuka punggung
teman saya dari belakang’.
3.4 Kata Napuk
Kata kerja napuk terdapat +MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN
TERBUKA +SASARAN MULUT sebagai komponen maknanya. Kata napuk
merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak
tangan terbuka yang bersasaran pada mulut orang’. Di bawah ini adalah contoh dalam
kalimat.
(63) Bapak napuk cangkeme adhiku merga ngomong saru.
‘Ayah memukul dengan telapak tangan mulut adik saya karena berbicara
tidak baik’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3.5 Kata Nampek
Kata nampek memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN WAJAH. Kata nampek adalah kata
kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka
yang bersasaran wajah orang’. Berikut adalah penggunaan kata kerja nampek jika
dipaparkan dalam kalimat.
(64) Aku nampek pipine adhiku merga diencoki lemut.
‘Saya memukul dengan telapak tangan terbuka pipi adik saya karena
dihinggapi nyamuk’.
3.6 Kata Nggablog
Kata kerja nggablog berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN
TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN PUNGGUNG. Maka kata nggablog
merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak
tangan yang bersasaran pada punggung’. Berikut ini adalah contoh penggunaan kata
kerja nggablog dalam kalimat.
(65) Kancaku nggablog gegere wong lanang sing ana ing ngarepe.
‘Teman saya memukul dengan kedua telapak tangan terbuka cukup keras
pada punggung laki-laki yang ada di depannya’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7 Kata Ngantem
Kata kerja ngantem memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN WAJAH. Kata kerja ngantem
merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak
tangan mengepal yang bersasaran pada wajah orang’. Berikut adalah penggunaan kata
kerja tersebut dalam kalimat.
(66) Wong kuwi ngantem raine pakdheku nganti njarem.
‘Orang itu memukul dengan kepalan tangan pada wajah paman saya
sampai lebam’.
3.8 Kata Nempiling
Kata kerja nempiling mengandung komponen makna +MEMUKUL
+DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN PELIPIS ORANG.
Dengan kata lain, kata nempiling adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang
bermakna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal yang bersasaran pelipis orang’.
Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata nempiling dalam kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(67) Bapak ora sengaja nempiling pilingane adhiku nganti abang.
‘Ayah tidak saya memukul dengan telapak tangan pelipis adik saya
sampai merah’.
3.9 Kata Njotos
Kata njotos mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN WAJAH ORANG. Kata njotos
adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan telapak
tangan mengepal yang bersasaran wajah orang’. Berikut ini contoh kata kerja njotos
yang digunakan dalam kalimat.
(68) Maling iku njotos pipine sing lagi jaga kasir.
‘Maling itu memukul dengan kepalan tangan pipinya orang yang sedang
menjaga kasir’.
3.10 Kata Ngampleng
Kata ngampleng mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
TELAPAK TANGAN MENGEPAL +SASARAN WAJAH ORANG. Dapat
disimpulkan, kata ngampleng adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
‘memukul dengan telapak tangan mengepal yang bersasaran pada wajah orang’.
Berikut ini adalah contoh kata kerja ngampleng dalam kalimat.
(69) Ibuku ngampleng pipine bulik merga nesu.
‘Ibu saya memukul dengan kepalan tangan pada pipi tante karena marah’.
3.11 Kata Nyotho
Kata kerja ngeplak mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
SIKU +SASARAN PERUT. Dapat dikatakan bahwa kata nyotho adalah kata kerja
dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan siku yang bersasaran perut’. Di
bawah ini dikemukakan contoh penggunaan kata nyotho dalam kalimat.
(70) Ibu nyotho wetenge bapak.
‘Ibu memukul dengan siku perut ayah’.
3.12 Kata Nyikut
Kata nyikut mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SIKU
+SASARAN ANGGOTA BADAN. Maka dapat dikatakan, kata nyikut adalah kata
kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan siku yang bersasaran
anggota badan’. Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata nyikut dalam
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(71) Aku nyikut lengene kancaku.
‘Saya memukul dengan siku lengan teman saya’.
3.13 Kata Ngethak
Kata ngethak memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN SENDI
JARI +SASARAN KEPALA. Kata ngethak adalah kata kata kerja dalam bahasa Jawa
yang bermakna ‘memukul dengan sendi jari yang bersasaran pada kepala orang’. Di
bawah ini merupakan kata kerja ngethak jika dipaparkan dalam kalimat.
(72) Yudi ngethak sirahe Panjul merga gregetan.
‘Yudi memukul dengan sendi jari kepala Panjul karena gemas’.
3.14 Kata Ndhodhog
Kata kerja ndhodhog mengandung komponen makna +MEMUKUL
+DENGAN SENDI JARI +SASARAN PINTU. Kata kerja ndhodhog merupakan
kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan sendi jari yang
bersasaran pada pintu’. Berikut adalah penggunaan kata kerja ndhodhog dalam
kalimat.
(73) Aku ndhodhog lawang iku nganti abang tanganku.
‘Saya memukul dengan sendi jari pintu itu sampai memerah’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.15 Kata Nylenthik
Kata kerja nylenthik berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN JARI
+SASARAN TELINGA. Dengan kata lain, kata nylenthik adalah kata kerja dalam
bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan jari yang bersasaran telinga
seseorang’. Berikut ini dikemukakan contoh penggunaan kata nylenthik dalam
kalimat.
(74) Simbah nylenthik kupingku merga aku nakal.
‘Kakek/Nenek memukul dengan telunjuk dan ibu jari yang dijentikkan
pada telinga saya karena saya nakal’.
3.16 Kata Nonyo
Kata nonyo mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN JARI
+SASARAN DAHI ORANG. Kata nonyo adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang
bermakna ‘memukul dengan jari yang bersasaran dahi orang’. Di bawah ini adalah
contoh penggunaan kata kerja nonyo dalam kalimat.
(75) Kancaku nonyo bathukku merga aku ngantuk.
‘Teman saya memukul dengan jari telunjuk pada dahi saya karena saya
mengantuk’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.17 Kata Nggitik
Kata nggitik memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT
PEMUKUL KAYU +SASARAN HEWAN. Kata nggitik merupakan kata kerja dalam
bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul kayu yang bersasaran
hewan’. Berikut kata kerja nggitik jika dipaparkan dalam kalimat.
(76) Aku nggitik kirik sing wira wiri ning omahku.
‘Saya memukul dengan kayu berbentuk tipis anjing yang berlalu lalang di
depan rumah saya’.
3.18 Kata Nggebug
Kata
kerja
nggebug
mengandung
komponen
makna
+MEMUKUL
+DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN OBJEK UMUM. Dengan kata
lain, kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul
dengan aklat pemukul kayu yang bersasaran pada objek umum’. Berikut ini
dikemukakan contoh penggunaan kata nggebug dalam kalimat.
(77) Aku nggebug kasur kuwi ben bleduge ilang.
‘Saya memukul dengan kayu berukuran sedang kasur itu agar debunya
hilang’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3.19 Kata Menthung
Kata menthung berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT
PEMUKUL TONGKAT +SASARAN OBJEK UMUM. Dengan kata lain, kata
ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat
pemukul tongkat yang bersasaran pada objek umum’. Berikut ini dikemukakan
contoh penggunaan kata menthung dalam kalimat.
(78) Polisi kuwi menthung preman iku nganti biru.
‘Polisi itu memukul preman sampai membiru’.
3.20 Kata Nyamplak
Kata kerja nyamplak mengandung komponen makna +MEMUKUL
+DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA +SASARAN BENDA atau
+MEMUKUL +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT +SASARAN
BENDA. Dapat dikatakan bahwa kata ngeplak adalah kata kerja dalam bahasa Jawa
yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul benda/alat yang bersasaran pada
benda’. Berikut ini dipaparkan contoh penggunaan kata nyamplak dalam kalimat.
(79) Sari nyamplak gelas sing neng dhuwur meja nganti pecah.
‘Sari memukul dengan telapak tangan terbuka bagian bawah pada gelas
yang ada di atas meja sampai pecah’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(80) Marni nyamplak buku iku.
‘Marni memukul dengan kemoceng buku itu’.
3.21 Kata Mala
Kata mala memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT
PEMUKUL KAYU +SASARAN BENDA. Sehingga kata lain, kata ngeplak adalah
kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul kayu
yang bersasaran pada anggota badan’. Berikut ini dipaparkan contoh penggunaan kata
mala dalam kalimat.
(81) Bapak mala adhiku merga nakal.
‘Bapak memukul dengan kayu berbentuk sedang kepada adik saya karena
nakal’.
3.22 Kata Mupuh
Kata kerja mupuh berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT
PEMUKUL BESI +SASARAN BESI. Kata mupuh merupakan kata kerja dalam
bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul besi yang bersasaran
pada besi’. Di bawah ini adalah kata kerja mupuh jika dikemukakan dalam kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
(82) Dheweke mupuh wesi arep digawe keris.
‘Dia memukul dengan besi yang dipanaskan pada besi itu untuk dibuat
keris’.
3.23 Kata Ngepruk
Kata ngepruk mengandung komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
ALAT PEMUKUL BESI +SASARAN BUAH. Maka dapat dikatakan ngepruk adalah
kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan alat pemukul besi
yang bersasaran buah’. Berikut adalah contoh kata kerja ngepruk jika digunakan
dalam kalimat.
(83) Tukang iku ngepruk degan sing ameh didol.
‘Tukang itu memukul dengan alat pemukul dari besi pada kelapa yang
akan dijual’.
3.24 Kata Nabuh
Kata kerja nabuh memiliki beberapa komponen makna ‘cara’, seperti:
+MEMUKUL +DENGAN TELAPAK TANGAN TERBUKA dan +MEMUKUL
+DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU. Namun kata kerja tersebut hanya memiliki
satu komponen makna ‘sasaran’ yang sama +MEMUKUL +SASARAN GAMELAN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dengan kata lain, kata kerja nabuh adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang
bermakna ‘memukul menggunakan telapak tangan terbuka atau menggunakan alat
pemukul kayu yang bersasaran pada gamelan’. Berikut ini adalah kata kerja nabuh
jika dipaparkan dalam kalimat.
(84) Simbahku nabuh gendang ning acara tirakatan.
‘Kakek/Nenek saya memukul gendang di acara tirakatan’.
(85) Marni nabuh gamelan ning karawitan kampuse.
‘Marni memukul gamelan di karawitan kampusnya’.
3.24.1 Kata Ngegong
Kata kerja ngegong memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN GAMELAN. Akan tetapi, sasaran dalam
kata kerja ini lebih spesifik, yaitu gong. Berikut adalah kata ngegong jika dipaparkan
dalam kalimat.
(86) Sri ngegong neng acara karawitan kampuse.
‘Sri memukul dengan alat pemukul kayu pada gong dalam acara di
kampusnya’.
3.24.2 Kata Ngenong
Kata kerja ngenong memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN
ALAT PEMUKUL KAYU +SASARAN GAMELAN. Akan tetapi, sasaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kata kerja ini juga lebih spesifik, yaitu kenong. Berikut adalah kata ngenong jika
dipaparkan dalam kalimat.
(87) Budheku main ngenong neng Keraton.
‘Bibi saya bertugas memukul dengan alat pemukul kayu pada kenongan
di keraton’.
3.25 Kata Menthong
Kata menthong berkomponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT
PEMUKUL KAYU +SASARAN KENTONGAN. Hal tersebut berarti kata kerja
menthong merupakan kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul
dengan alat pemukul kayu yang bersasaran pada kentongan. Berikut ini dikemukakan
contoh penggunaan kata menthong dalam kalimat.
(88) Bapakku menthong kentongan subuh-subuh merga ndelok maling.
‘Ayah saya memukul dengan alat pemukul kayu berukuran kecil pada
kentongan subuh-subuh karena melihat pencuri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3.26 Kata Nuthuk
Kata nuthuk memiliki komponen makna +MEMUKUL +DENGAN ALAT
PEMUKUL BENDA +SASARAN OBJEK UMUM. Maka dengan kata lain, kata
kerja nuthuk adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang bermakna ‘memukul dengan
alat pemukul benda yang bersasaran pada objek umum’. Di bawah ini adalah contoh
kata kerja tersebut dalam kalimat.
(89) Sri nuthuk sirahku nganggo garisan.
‘Sri memukul dengan pensil kepala saya menggunakan penggaris’.
(90) Rini nuthuk meja kui.
‘Rini memukul dengan penggaris meja itu’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.27 TABEL KOMPONEN MAKNA
Tabel 2 Deskripsi Setiap Kata yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa
CARA
Komponen
makna
TTT
Kata
kerja
ngeplak
nabok
napuk
nampek
nggablog
ngantem
nempiling
njotos
ngampleng
nyotho
nyikut
ngethak
ndhodhog
nylenthik
nonyo
nggitik
nggebug
menthung
nyamplak
mala
mupuh
ngepruk
nabuh
menthong
nuthuk
+
+
+
+
+
+
+
-
TTM
+
+
+
+
-
SIKU
+
+
-
UJ
+
+
-
SJ
+
+
-
SASARAN
APT
+
-
APK/
Bs
APBd/
A
MULUT
DAHI
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
Keterangan :
TTT
: Telapak Tangan Terbuka
APT
: Alat Pemukul Tongkat
TTM : Telapak Tangan Mengepal
APK/Bs
: Alat Pemukul Kayu/Besi
UJ
: Ujung Jari
APBd/A
: Alat Pemukul Benda/Alat
SJ
: Sendi Jari
PELIPIS
KEPA
-LA
PUNGGUNG
PERUT
WAJAH
TELINGA
GAME
-LAN
PINTU
+
-
+
-
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
+
-
+
-
HEWAN
BUAH
BENDA
BESI
+
-
+
-
+
-
+
-
KEN
TONGAN
OBJEK
ANGGOTA
UMUM
BADAN
+
-
+
+
+
+
+
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam bab II dan III telah dibahas komponen makna kata kerja yang
bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa. Kata kerja yang bermakna ‘memukul’
dalam bahasa Jawa itu meliputi kata: (1) ngeplak, (2) nabok, (3) napuk, (4) nampek,
(5) nggablog, (6) ngantem, (7) nempiling, (8) njotos, (9) ngampleng, (10) nyotho,
(11) nyikut, (12) ngethak, (13) ndodhog, (14) nylentik, (15) nonyo, (16) nggitik, (17)
nggebug, (18) menthung, (19) nyamplak, (20) mupuh, (21) mala, (22) ngepruk, (23)
nabuh, (24) methong, dan (25) nuthuk.
Jenis komponen makna kata kerja tersebut terdiri atas komponen generik dan
komponen spesifik. Komponen makna generikanya adalah +MEMUKUL. Komponen
makna yang lebih spesifik terdiri dari: (1) komponen makna ‘cara’ dan (2) komponen
makna ‘sasaran’. Komponen makna cara terbagi atas: (1) +DENGAN TELAPAK
TANGAN, (2) +DENGAN TELAPAK TANGAN MENGEPAL, (3) +DENGAN
SIKU, (4) +DENGAN UJUNG JARI, (5) +DENGAN SENDI JARI, (6) +DENGAN
ALAT PEMUKUL TONGKAT, (7) +DENGAN ALAT PEMUKUL KAYU/BESI,
dan (8) +DENGAN ALAT PEMUKUL BENDA/ALAT. Komponen makna ‘sasaran’
terdiri dari: (1) +SASARAN MULUT, (2) +SASARAN DAHI, (3) +SASARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
PELIPIS, (4) ++SASARAN KEPALA, (5) +SASARAN PUNGGUNG, (6)
+SASARAN PERUT, (7) +SASARAN WAJAH, (8) +SASARAN TELINGA, (9)
+SASARAN GAMELAN, (10) +SASARAN PINTU, (11) +SASARAN HEWAN,
(12) +SASARAN BUAH, (13) +SASARAN BENDA, (14) +SASARAN BESI, (15)
+SASARAN KENTONGAN, (16) +SASARAN OBJEK UMUM, dan (17)
+SASARAN ANGGOTA BADAN.
Setiap kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa dapat
dideskripsikan berdasarkan komponen makna tersebut. Setiap kata kerja yang
bermakna ‘memukul’ dalam bahasa Jawa mengandung sejumlah komponen makna
yang berkaitan untuk membentuk satuan makna leksikal. Kata kerja ngeplak
berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’.
Kata kerja nabok berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada
punggung orang’. Kata kerja napuk berkomponen makna ‘memukul dengan telapak
tangan terbuka pada mulut orang’. Kata kerja nampek memiliki komponen makna
‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada wajah orang’. Kata kerja nggablog
juga memiliki komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan terbuka pada
punggung orang’. Pada kata kerja ngantem terdapat komponen makna ‘memukul
dengan telapak tangan mengepal pada wajah orang’. Kata kerja nempiling juga
berkomponen makna ‘memukul dengan telapak tangan mengepal pada pelipis orang’.
Kata kerja njotos memiliki komponen makna ‘memukul dengan telapak tangan
mengepal pada wajah orang. Kata kerja ngampleng berkomponen makna ‘memukul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dengan telapak tangan mengepal pada wajah orang’. Kata kerja nyoto juga
berkomponen makna ‘memukul dengan siku pada perut orang’. Kata kerja nyikut
memiliki komponen makna ‘memukul dengan siku pada anggota badan’. Kata kerja
ngethak terdapat komponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada kepala’. Kata
kerja ndhodhog berkomponen makna ‘memukul dengan sendi jari pada pintu’. Kata
kerja nylenthik memiliki komponen makna ‘memukul dengan jari pada telinga’. Kata
kerja nonyo juga memiliki komponen makna ‘memukul dengan jari pada dahi’. Kata
kerja nggitik berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada hewan’.
Kata kerja nggebug memiliki komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu
pada objek umum’. Kata kerja menthung memiliki komponen makna ‘memukul
dengan alat pemukul kayu pada objek umum’. Kata kerja nyamplak juga memiliki
komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada benda’ dan ‘memukul
dengan telapak tangan terbuka pada benda’. Kata kerja mala berkomponen makna
‘memukul dengan alat pemukul kayu pada suatu benda’. Kata kerja mupuh memiliki
komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada besi. Kata kerja ngepruk
memiliki komponen makna ‘memukul dengan alat pemukul besi pada buah’. Kata
kerja nabuh memiliki beberapa komponen makna, seperti: ‘memukul dengan telapak
tangan pada gendang’ dan ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada gamelan’. Kata
kerja methong berkomponen makna ‘memukul dengan alat pemukul kayu pada
kentongan’. Kata kerja nuthuk memiliki komponen makna ‘memukul dengan alat
pemukul pada objek umum’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Saran
Hasil penelitian ini terbatas pada kata kerja yang bermakna ‘memukul’ dalam
bahasa Jawa. Penelitian ini juga dapat diperluas pada kata kerja yang lain atau
katageori kata yang lain dalam bahasa Jawa atau bahasa yang lain, misalnya bahasa
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.27 TABEL KOMPONEN MAKNA
Tabel 2 Deskripsi Setiap Kata yang Bermakna ‘Memukul’ dalam Bahasa Jawa
CARA
Komponen
makna
TTT
Kata
kerja
ngeplak
nabok
napuk
nampek
nggablog
ngantem
nempiling
njotos
ngampleng
nyotho
nyikut
ngethak
ndhodhog
nylenthik
nonyo
nggitik
nggebug
menthung
nyamplak
mala
mupuh
ngepruk
nabuh
menthong
nuthuk
+
+
+
+
+
+
+
-
TTM
+
+
+
+
-
SIKU
+
+
-
UJ
+
+
-
SJ
+
+
-
SASARAN
APT
+
-
APK/
Bs
APBd/
A
MULUT
DAHI
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
-
+
-
Keterangan :
TTT
: Telapak Tangan Terbuka
APT
: Alat Pemukul Tongkat
TTM : Telapak Tangan Mengepal
APK/Bs
: Alat Pemukul Kayu/Besi
UJ
: Ujung Jari
APBd/A
: Alat Pemukul Benda/Alat
SJ
: Sendi Jari
PELIPIS
KEPA
-LA
PUNGGUNG
PERUT
WAJAH
TELINGA
GAME
-LAN
PINTU
+
-
+
-
+
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
+
-
+
-
HEWAN
BUAH
BENDA
BESI
+
-
+
-
+
-
+
-
KEN
TONGAN
OBJEK
ANGGOTA
UMUM
BADAN
+
-
+
+
+
+
+
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul, Gina, Dirgo Sabariyanto, dan Praptomo Baryadi. 1990. Tipe-tipe
Semantik Adjektiva dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Ilmu Semantik. Jakarta: Rineka Cipta.
Nida, Eugene A. 1975. Componential Analysis of Meaning: An Introduction to
Semantic Structures. The Hague: Mouton.
Nurlina, Wiwin Erni Siti, Praptomo Baryadi, Sumadi, dan Edi Setiyanto.. 1993/1994.
Medan Makna Aktivitas Panca Indera dalam Bahasa Jawa. Yogyakarta: Balai
Penelitian Bahasa.
Poerwadarminto, W.J.S. 1939. Baoesasta Djawa. Jakarta: Groningen.
Ramlan, M. 1985. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University
Press.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press.
Utomo, Sastro Sutrisno. 2015. Kamus Indonesia-Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Wedhawati. 1995. “Analisis Komponen Makna Berjalan” Widyaparwa. Yogyakarta:
Balai Penelitian Bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Wedhawati, Marsono, Yohanes Tri Mastoyo, dan Samsid Sudira. 1990. Tipe-tipe
Semantik dalam Verba Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Wijana, I Dewa Putu dan Mohammad Rohmadi. 2011. Semantik: Teori dan Analisis.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Download