RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Yogyakarta Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XII Semester : 2 Jumlah pertemuan : 5 Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat). Indikator 1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon. 2. Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya. 3. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon. 4. Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon. 5. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon. Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik dapat: 1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon. 2. Menuliskan struktur senyawa karbon. 3. Menuliskan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya. 4. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon. 5. Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon. 6. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon. Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon. Gugus fungsi dan reaksi pengenalannya Berdasarkan gugus fungsinya, senyawa karbon dikelompokkan menjadi alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat dan ester. Tabel 1. Macam-macam Gugus Fungsi Senyawa Karbon Kelompok Gugus Rumus Rumus Contoh senyawa fungsi umum empiris (nama) CnH2n+2O CH3OH Alkohol -OH R-OH (methanol) Eter CH3-O-CH3 -O- R-O-R’ Aldehida (dimetil eter) CnH2nO2 -CHO R-CHO (etanal) Keton CH3-CO-CH3 -CO- R-CO-R’ Asam karboksilat CH3-CHO (aseton) CnH2nO -COOH R-COOH Ester CH3COOH (asam etanoat) CH3-COO-CH3 -COO- R-COO-R’ (metil etanoat) 2. Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya. Tata nama senyawa karbon Alkanol atau alkohol Disebut seperti alkana, akhiran “a” pada alkana diganti dengan “ol”. Letak gugus OH terikat dinyatakan dengan angka dan ditulis di depan. Contoh : CH3-CH2-CH2-OH : 1-propanol Selain tata nama IUPAC dikenal pula nama trivial atau nama umum, yaitu cara penamaan lama yang masih sering digunakan dalam industri. Nama trivial dari alkohol disebut dengan “alkil alkohol”. Nama alkil diambil dari gugus alkil yang mengikat dan alkohol untuk gugus OH. Contoh : CH3-CH2-CH2-OH : propil alkohol Alkoksi alkana atau eter Menurut sistem tata nama IUPAC, penyebutan nama untuk eter adalah “alkoksi alkana”. Jika rumus umum eter ditulis sebagai RO-R’, maka gugus alkoksi diberikan kepada gugus –O-R’ dan R’ merupakan gugus alkil yang kecil (mengandung jumlah atom C sedikit). Contoh : CH3-O-CH2-CH3 : metoksi etana Nama umum (trivial) dari eter disebut dengan “alkil-alkil-eter”. Contoh : CH3-O-CH2-CH3 : etil-metil-eter Asam alkanoat atau asam karboksilat Menurut sistem tata nama IUPAC, senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –COOH disebut “asam alkanoat” sedangkan nama trivial disebut dengan “asam karboksilat”. Dengan demikian, menurut sistem IUPAC penamaannya disebut seperti alkana dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “oat” dan di depannya diberi awalan asam. Contoh : HCOOH : asam metanoat Nama trivial disebut berdasarkan nama Latin dari sumber asamnya dan diakhiri dengan akhiran “at”, sedangkan bila gugus –COOH melekat pada gugus alkana yang merupakan rantai lingkar (siklis) disebut dengan “alkil karboksilat” dimana gugus karboksilat digunakan untuk menyebut gugus –COOH. Contoh : HCOOH : asam formiat (dari kata formica = semut) COOH : asam siklopentana karboksilat Alkil alkanoat atau ester Tata nama ester mengikuti nama asam alkanoatnya yaitu dengan mengganti nama asam dengan nama gugus alkil yang menggantikan gugus hidrogen pada gugus –COOH. Contoh : HCOOH3 : metil metanoat Alkanal atau aldehid Dalam sistem tata nama IUPAC yang mencirikan gugus aldehida adalah akhiran “al”, sehingga nama aldehida diambilkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “al”. Contoh : CH3CHO : etanal Nama trivial disebut menggunakan akhiran “aldehida”. Alkanon atau keton Dalam sistem IUPAC yang mencirikan gugus keton adalah akhiran “on”, sehingga nama keton diambilkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “on” dimana letak terikatnya atom oksigen diberi ciri dengan menuliskan nomornya di depan nama keton. Contoh : O : propanon CH3-CCH3 untuk alkanon diakhiri dengan akhiran “keton”. Nama trivial Beberapa jenis keton mempunyai nama yang sudah umum dan sering digunakan. Contoh : O : dimetil keton/ aseton CH3-CCH3 3. Menentukan isomer-isomer senyawa karbon. Keisomeran Senyawa Karbon a. Keisomeran Struktur Keisomeran kerangka Senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, tetapi berbeda rantai induknya. Contoh : Keisomeran antara 1-pentanol dengan 2-metil-1-butanol : CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-OH : 1-pentanol CH3-CH2-CH-CH2-OH l CH3 Keisomeran posisi : 2-metil-1-butanol Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi serta kerangka yang sama tetapi berbeda letak (posisi) gugus fungsinya. Contoh : Keisomeran antara 1-propanol dan 2 propanol (keduanya mempunyai gugus fungsi dan kerangka sama): CH3-CH2-CH2-OH : 1-propanol OH l CH3-CH-CH3 : 2-propanol Keisomeran gugus fungsi Keisomeran gugus fungsi terjadi antar senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda gugus fungsinya. Contoh : Keisomeran antara etanol dan dimetil eter (keduanya mempunyai rumus molekul C2H6O) : CH3-CH2-OH CH3-O-CH3 Etanol dimetil eter b. Keisomeran Ruang Keisomeran geometri Keisomeran geometris terdapat dalam senyawa yang molekulnya mempunyai bagian yang kaku, seperti ikatan rangkap. Atom karbon yang berikatan rangkap tidak dapat diputar satu terhadap yang lainnya. Keisomeran geometri mempunyai dua bentuk yang ditandai dengan cis dan trans. Contoh : Keisomeran antara cis-2-butena dengan trans-2-butena : CH3 CH3 CH3 C=C H H C=C H Cis-2-butena H CH3 trans-2-butena Keisomeran optis Berbagai jenis senyawa karbon menunjukan suatu kegiatan optis,yaitu dapat memutar bidang polarisasi. Ada yang memutarkannya ke kanan (searah jarum jam), ada pula yang memutar ke kiri (berlawanan arah jarum jam). Senyawasenyawa yang dapat memutar bidang polarisasi disebut dengan optis aktif. 4. Menjelaskan sifat-sifat fisik senyawa karbon Sifat fisis senyawa karbon Alkohol a. Alkohol merupakan cairan jernih tak berwarna dan berbau khas (enak). Alkohol suku tinggi (jumlah atom C banyak) dan alkohol polivalen merupakan cairan kental dengan titik didih relatif tinggi. b. Alkohol rantai pendek mudah larut dalam air pada berbagai perbandingan. Etanol bila dilarutkan dalam air akan mengalami kontraksi (penyusutan) volum. Eter Eter merupakan cairan tak berwarna yang mudah menguap dan mudah terbakar, berbau enak tetapi mempunyai sifat membius. Titik didih eter relatif lebih rendah disbanding alkohol yang sesuai (sesuku) karena pada alkohol terdapat ikatan hidrogen sedangkan eter tidak. Asam alkanoat (asam karboksilat) a. Asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen yang cukup kuat sehingga mempunyai titik didih dan titik lebur relatif tinggi dibanding alkana dengan jumlah atom karbon yang sama. b. Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon sedikit (suku rendah) merupakan senyawa yang mudah menguap dengan bau tajam. c. Bersifat polar sehingga mudah larut dalam air. Semakin banyak atom karbonnya semakin sukar larut dalam air. d. Di dalam air asam karboksilat dapat berdisosiasi antar molekulnya, yaitu dua molekul bergabung membentuk satu molekul. Ester Ester suku rendah merupakan senyawa yang mudah menguap dan memberikan bau yang sedap (harum). Semakin banyak atom karbonnya semakin tinggi titik didihnya. Ester suku tinggi sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam eter. Aldehida Pada suhu kamar, metanal yang merupakan aldehida suku rendah berupa zat cair yang berbau tidak enak. Aldehida suku tinggi berupa zat cair kental dan berbau enak sering digunakan untuk campuran minyak wangi. Keton Keton suku rendah mempunyai zat cair yang mudah larut dalam air dan berbau menyengat, keton suku sedang merupakan zat cair yang sukar larut dalam air, sedangkan keton suku tinggi merupakan zat padat. Cairan aseton mudah menguap dan beracun dapat menyebabkan matinya syaraf. 5. Mendeskripsikan kegunaan senyawa karbon. Kegunaan senyawa karbon Alkohol a. Alkohol banyak digunakan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetika dan bedak cair b. Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. c. Bahan bakar spiritus merupakan campuran etanol dan metanol yang diberi zat warna untuk menandai bahwa spiritus bersifat racun agar tidak diminum sebab metanol merupakan alkohol yang beracun dan dapat mengakibatkan kebutaan. d. Minuman keras mengandung alkohol antara 15%-40%. e. Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya asam cuka. Eter a. Eter digunakan sebagai pelarut b. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin Asam karboksilat a. Asam formiat digunakan sebagai zat penggumpal lateks (getah karet) dan zat disinfektan. b. Asam etanoat digunakan sebagai salah satu bahan penting dalam industri serat rayon yang dikenal dengan selulosa asetat (sutera tiruan). Ester a. Beberapa ester dari dari asam karboksilat suku rendah umumnya memberi aroma sedap (harum). Oleh karena itu ester digunakan sebagai zat tambahan (aditif) pada makanan atau minuman yang akan memberi aroma tertentu pada makanan. b. Lemak dan minyak merupakan ester dari gliserol dan asam karboksilat tertentu yang disebut asam lemak. Bila lemak atau minyak dihidrolisis dengan basa akan didapatkan gliserol dan garam dari asam lemak yang dikenal dengan sabun. Aldehida Metanal merupakan salah satu senyawa aldehida yang penting. Senyawa ini lebih dikenal sebagai formaldehida dan larutannya 40% dikenal sebagai formalin (antiseptik). Bila direaksikan dengan urea akan membentuk ureaformaldehida yang lebih dikenal sebagai plastik melamin. Etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri, misalnya polivinilasetat (PVA) sebagai bahan lem dan paraldehida (obat tidur). Keton Senyawa keton yang paling banyak dikenal dengan propanon atau aseton. Aseton banyak dimanfaatkan sebgai pelarut (misalnya pelarut cat kuku) dan pembersih kaca. Aseton juga merupakan bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri, misalnya perspek (sejenis plastik) dan bispenol (plastik). Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Diskusi kelompok c. Tanya jawab d. Percobaan Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke -1 ( 2 jam pelajaran ) Kegiatan pembelajaran Pendahuluan Deskripsi kegiatan a. Salam pembuka b. Memeriksa kehadiran Alokasi Nilai Budaya dan Waktu karakater 5 menit Kereligiusan Keingintahuan peserta didik c. Apersepsi d. Motivasi Inti Eksplorasi : a. Guru 80 mengajukan menit pertanyaan mengenai : Apa itu senyawa Keingintahuan Percaya diri Kerja keras Keingintahuan Jujur Kerja sama Mandiri Tekun karbon? Apa yang dimaksud dengan gugus fungsi? Bagaimana cara mengenali atau mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon? b. Guru menyampaikan bahwa peserta didik akan melakukan percobaan mengenai identifikasi gugus fungsi Elaborasi : c. Peserta didik melakukan percobaan Identifikasi Gugus Fungsi. d. Peserta didik melakukan diskusi secara Teliti berkelompok untuk Tanggung menjawab yang pertanyaan tertera dalam lembar kerja percobaan (terlampir) jawab Konfirmasi : e. Guru membahas jawaban Keberanian peserta didik bersama Menghargai dan memeberikan pembetulan prestasi jawaban yang salah. Penutup a. Peserta didik 5 menit menyimpulkan apa yang dipelajari Mandiri Tanggung mengenai bagaimana jawab cara mengidentifikasi Disiplin gugus fungsi b. Penugasan pertemuan untuk yang akan datang Pertemuan kedua ( 2 jam pelajaran ) Kegiatan Deskripsi kegiatan pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka : b. Memeriksa kehadiran c. Apersepsi Di dalam mata pelajaran kalian sudah belajar mengenai aturan penamaan tumbuhan yaitu nama latinnya. Nah bagaiamana Nilai Budaya dan Waktu karakater 7 menit peserta didik biologi, Alokasi halnyya Kereligiusan Kemandirian Keingintahuan dengan senyawa karbon? Apakah ada aturan pemberian namanya ? d. Menyampaikan tujuan pembelajaran Inti Eksplorasi : 80 Keingintahuan struktur senyawa alkana Percaya diri rantai Kerja keras Keingintahuan a. Guru menuliskan sebuah menit lurus dan bercabang, kemudian menuliskan namanya. Kemudian guru mngajukan pertanyaan, bagaimanakah caranya senyawa tersebut diberi nama demikian ? Elaborasi : b. Peserta didik melakukan diskusi berkelompok Kerja sama mengenai tata Tekun Tanggung nama senyawa karbon ( alkana dan alkohol ) Bahan diskusi adalah soal-soal di LKS Konfirmasi : c. Peserta didik mempresentasikan jawab hasil Keberanian diskusi dari kelompoknya. Menghargai Guru membetulkan prestasi jawaban yang salah. Penutup a. Peserta didik 5 menit Mandiri menyimpulkan apa yang dipelajari mengenai bagaimana tata senyawa jawab nama alkana Tanggung Disiplin dan alkohol b. Penugasan untuk pertemuan yang akan datang. Pertemuan ke-3 ( 2 jam pelajaran ) Kegiatan Deskripsi kegiatan pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka b. Memeriksa Alokasi Nilai Budaya dan Waktu karakater 5 menit kehadiran Kereligiusan Keingintahuan peserta didik c. Apersepsi Guru menanyakan mengenai materi yang dipelajari sebelumnya. d. Menyampaikan tujuan pembelajaran Inti Eksplorasi : a. Guru bagaiamana alkohol dipelajari 80 menanyakan menit Keingintahuan tata nama Percaya diri telah Kerja keras yang sebelumnya. Kemudian guru menanyakan bagaiamana tata nama senyawa eter, aldehid, karboksilat, keton, ester asam dan haloalkana ? Elaborasi : Keingintahuan Kerja sama didik Mandiri hasil Tekun diskusi dari kelompoknya. Tanggung b. Peserta didik melakukan diskusi berkelompok mengenai tata nama senyawa karbon (eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester dan haloalkana) Bahan diskusi adalah soal-soal di LKS Konfirmasi : c. Peserta mempresentasikan Guru membetulkan jawab jawaban yang salah. Penutup a. Peserta didik 5 menit menyimpulkan apa yang dipelajari Keberanian Mandiri Tanggung mengenai bagaimana senyawa tata eter, jawab nama aldehid, keton, asam karboksilat, ester dan haloalkana b. Penugasan pertemuan untuk yang akan datang. Keingintahuan Disiplin Pertemuan ke- 4 ( 2 jam pelajaran ) Kegiatan Deskripsi kegiatan pembelajaran Pendahuluan a. Salam pembuka Alokasi Nilai Budaya dan Waktu karakater 5 menit Kereligiusan : b. Memeriksa kehadiran peserta didik Kedisiplinan Keingintahuan c. Apersepsi d. Guru menanyakan mengenai materi yang dipelajari sebelumnya. e. Menyampaikan tujuan pembelajaran f. ( 10 menit ) Inti Eksplorasi : 80 Keingintahuan masing–masing Percaya diri senyawa turunan alkana Kerja keras mengenai sifat-sifat, reaksi Keingintahuan dan kegunaan serta dampak Kerja sama a. Guru menanyakan mengenai: Apakah menit memilki sifat yang khas ? yang berbeda satu dengan yang lainnya ? Bagaimanakah reaksi- reaksinya dan apa sajakah kegunaan dari masingmasing senyawa tersebut? Elaborasi : b. Peserta didik diskusi melakukan berkelompok dari alkohol, eter, aldehid, dan keton. Bahan diskusi adalah soal-soal di LKS Konfirmasi : c. Peserta mempresentasikan didik hasil kelompoknya. Mandiri Guru membetulkan jawaban Tekun yang salah. Tanggung diskusi dari jawab Penutup Evaluasi proses : a. Peserta didik menyimpulkan Keberanian 5 Mandiri menit Tanggung apa yang dipelajari mengenai sifat-sifat, reaksi jawab dan kegunaan serta dampak dari alkohol, eter, aldehid, dan keton b. Penugasan untuk pertemuan yang akan datang. Keingintahuan Disiplin Pertemuan ke -5 ( 2 jam pelajaran ) Kegiatan Alokasi Nilai Budaya dan pembelajaran Waktu karakater Pendahuluan a. Salam pembuka 5 menit : Deskripsi kegiatan b. Memeriksa kehadiran peserta didik Kereligiusan Kedisiplinan Keingintahuan c. Apersepsi d. Guru mengenai menanyakan materi yang dipelajari sebelumnya. e. Menyampaikan tujuan pembelajaran Inti Eksplorasi : 80 Keingintahuan mengenai : Percaya diri Kerja keras a. Guru menanyakan menit Sebutkan contoh ester dalam kehidupan sehari- hari yang kalian ketahui ! Bagaimanakah sifat- sifat ester ? Elaborasi : b. Peserta didik diskusi melakukan berkelompok mengenai sifat-sifat, reaksi Keingintahuan dan kegunaan serta dampak Kerja sama Mandiri didik Tekun hasil Tanggung dari asam karboksilat, ester, dan haloalkana. Bahan diskusi adalah soal-soal di LKS Konfirmasi : c. Peserta mempresentasikan diskusi dari kelompoknya. jawab Guru membetulkan jawaban Keberanian Mandiri Tanggung yang salah. d. Guru menjawab pertanyaan yang diajukan peserta didik mengenai pekerjaan rumah yang sulit bagi peserta didik. Penutup Evaluasi proses : 5 menit a. Peserta menyimpulkan didik apa yang dipelajari mengenai sifatsifat, reaksi dan kegunaan serta dampak dari asam karboksilat, ester, dan jawab haloalkana b. Guru menyampaikan bahwa minggu depan dillaksanakan Keingintahuan Disiplin akan ulangan harian Alat 1. Buku kimia 2. Laptop, LCD 3. Papan tulis dan spidol 4. Alat dan bahan untuk percobaan Sumber Pembelajaran Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press. Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional) Penilaian 1. Prosedur Penilaian a. Penilaian Kognitif Jenis Instrumen : Tes lisan dan tulisan Bentuk Instrumen : Soal Jenis Instrumen : Non Tes Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan peserta didik b. Penilaian Afektif c. Penilaian Psikomotorik Jenis Instrumen : Non Tes Bentuk Instrumen : Lembar skala lajuan d. Penugasan Terstruktur PR Tugas baca di rumah 2. Instrumen Penilaian : Mengetahui, Terlampir Yogyakarta, Desember 2012 Dosen Mata Kuliah Workshop Pendidikan Kimia Mahasiswa Drs. H. Sutiman Reskunanda Adhi W NIP. 19480604 197303 1 001 NIM. 09303241009 LAMPIRAN Lembar Kerja Percobaan Judul : Identifikasi Gugus Fungsi Tujuan : Mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa karbon Alat dan Bahan: - tabung reaksidan rak - asetaldehida - pipet tetes - aseton - penjepittabung - alkohol - gelas ukur - zat X - gelas kimia - pereaksi Fehling A dan B - pembakar spirtus - pereaksi Tollens - kaki tiga Langkah Kerja 1. Panaskan 150 mL air di dalam gelas kimia. 2. Sementara menunggu air memanas, isikan ke dalam tabung reaksi kecil 5 mL asetaldehida, kemudian tetesi dengan pereaksi Fehling A dan B masing-masing 5 tetes. 3. Letakkan campuran di dalam air panas (pegang dengan penjepit tabung). Hentikan pemanasan setelah ± 3 menit, amati perubahan yang terjadi dan catat pada lembar pengamatan. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan mengganti pereaksi Fehling dengan pereaksi Tollens. 5. Ulangi langkah 2-4 terhadap alkohol, aseton, dan zat X. 6. Catat semua pengamatan dan tuliskan persamaan reaksinya bila terjadi perubahan pada percobaan tersebut. Tabel Pengamatan Pengamatan No. Bahan Pereaksi Fehling 1. Asetaldehida 2. Alkohol 3. Aseton 4. Zat X Pereaksi Tollens Pertanyaan 1. Bahan mana sajakah yang dapat menghasilkan endapan merah setelah direaksikan dengan pereaksi Fehling? 2. Bahan mana sajakah yang dapat menghasilkan cermin perak setelah direaksikan dengan pereaksi Tollens? 3. Berdasarkan hasil percobaan, gugus fungsi apakah yang terkandung di dalam zat X? 4. Ditinjau dari gugus fungsinya, termasuk golongan senyawa apakah zat X tersebut? Lembar Pengamatan : “Pedoman Observasi” Nama peserta didik : Mata pelajaran : Kimia Materi pokok : senyawa karbon Uraian materi pokok : identifikasi gugus fungsi Kelas : XII Hari/tanggal : Skala nilai No. Aspek yang diamati 5 1. Cara menyiapkan alat 2. Cara menggunakan alat 3. Cara menyiapkan bahan 4. Cara melakukan pengujian 5. Cara mengamati perubahan yang terjadi 6. Kebenaran menarik kesimpulan 4 3 Skor total Jumlah skor maksimal = 30 Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 30 × 100 Kriteria penilaian: No Nilai Kuantitatif Nilai Keterangan Kualitatif 1. ≥ 86 A Sangat baik 2. 76 < nilai < 86 B Baik 3. 60 < nilai < 76 C Cukup 4. 46 < nilai < 60 D Kurang 5. < 46 E Sangat kurang 2 1 Skor Rata-rata menjawab bertanya Ketepatan Kemampuan berpendapat Nama Kemampuan No Kehadiran Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik Keterangan: Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai dengan 5 sesuai kriteria berikut: 1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D) 2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E) 3. Cukup (C)