klik lanjutan :Marketing Insight

advertisement
Marketing Insight:
Teoritical dan practical
PENDAHULUAN
Bambang adalah salah satu manajer pemasaran di perusahaan XYZ. Dia memimpin
satu departemen dimana departemen ini menjadi salah satu ujung tombak dari
perusahaan tersebut. Suatu saat, bambang bertanya kepada semua anak buahnya yang
baru direkrut, “saat ini kita ada di departemen pemasaran, siapa dari kalian yang bisa
menjabarkan tugas departemen kita??” Kebanyakan dari anak buahnya menjawab,”
menjual barang kita kepada konsumen”.
Seringkali kita mengidentifikasikan pemasaran dengan kegiatan penjualan barang dan
jasa. Pernyataan itu tidaklah salah. Namun yang perlu kita sadari bahwa pemasaran adalah suatu
yang cukup komplek. Tidak sekedar kegiatan jual menjual. Kegiatan pemasaran bisa dikatakan
sebuah proses perpindahan barang dari awal (produsen) ke konsumen. Proses berarti segala
kegiatan yang menyertai perpindahan barang dari produsen ke konsumen. Dan ketika sudah
sampai ke produsen pemasar sangat masih sangat perlu melakukan kegiatan pemasarannya, yaitu
bagaimana supaya konsumen loyal dengan produk kita. (lihat Lampiran 1: Marketing
Management Process).
Namun kompleksitas pemasaran tersebut janganlah membuat kita merasa bahwa sangat
sulit untuk mempelajarinya. Yang harus kita lakukan adalah membuat hal komplek tersebut
menjadi simple (simplicity) atau menyederhanakan hal-hal komplek (Kasali 2006). Kompleksitas
inilah yang membuat marketing menjadi salah satu bidang ilmu yang kaya akan pengetahuan.
PENGERTIAN PEMASARAN
Pada awalnya pemasaran adalah mengenai kebutuhan untuk memahami perubahan
lingkungan atau bagaimana kita mengubah cara pandang atau pengetahuan kita tentang
perubahan lingkungan (Cook et al dalam Darroch et al, 2004: 30). Selanjutnya Dorrach
(2004:30) menjelaskan bahwa untuk memahami pemasaran diperlukan beberapa sudut pandang,
yaitu: economic utilities, consumers (buyers), societal, managerial, stakeholder viewpoint. Lihat
Tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1. Tabel school of marketing
Pada era millineum ini AMA mendefinisikan pemasaran sebagai an organizational
function and a set of process for creating, communicating, and delivering value to consumers
and for managing consumers relations in way that benefit the organization and its stakeholders.
Definisi pemasaran diatas (AMA) menjelaskan tiga hal penting:
1. Fungsi organisasi
Pemasaran tak bisa dipisahkan dari sebuah perusahaan. Pemasaran adalah salah satu
bagian yang sangat fundamental dari perusahaan. Perusahaan atau sebuah organisasi telah
menjadikan pemasaran sebagai ujung tombak dalam pencapaian laba.
2. Proses
Pemasaran
sendiri
adalah
sebuah
proses.
Proses
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan, dan mendelivering nilai.
3. Benefit
Benefit disini adalah keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan. Namun bukan
hanya sebatas perusahaan, namun juga stockholder. Yang dimaksud stock holder adalah
pemegang saham, karyawan dan juga konsumen. Jadi pemasaran adalah sebuah kegiatan
untuk memberikan keuntungan bukan pada satu pihak melainkan pada semua pihak yang
terkait dalam proses pemasaran.
Dari definisi diatas, menjelaskan bagaimana kompleksitas dari bidang pemasaran.
MANAGERIAL PHYLOSOPHY
Ada 5 konsep yang bersaiang yang dijadikan sebagai pedoman organisasi untuk
melakukan kegiatan pemasaran
1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang
tersedia secara luas dan murah. Konsep ini berorientasi pentingnya produksi masal
dimana akan terjadi efisiensi biaya (biaya perunit menjadi lebih murah). Konsep ini lebih
disukai di negara-negara berkembang karena konsumen lebih tertarik pada produk dari
pada fiturnya (Kotler, 2003: 20).
2. Konsep Produk
Konsep Produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang
menawarkan fitur yang paling bermutu, berkinerja dan inovatif. Jadi perusahaan
memfokuskan pada penciptaan produk yang unggul dan memiliki mutu yang terbaik.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis,jika
dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan oleh
organisasi tertentu. Organisasi akan melakukan usaha penjualan dan promosi yang
teratur. Konsep ini mengasumsikan para konsumen umumnya menunjukkan keengganan
atau penolaan untuk membeli sehingga harus dibujuk supaya membeli.
4. Konsep Pemasaran
Perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
terpilih.
5. Konsep Pelanggan
Konsep ini sudah memetakan pelanggan berdasarkan demografik, psikografik, dll.
Lampiran 1 : Marketing Management Process
KONSUMEN
LOYALITAS KONSUMEN
Download