kuliah ii - Hukum Internasional

advertisement
MASYARAKAT DAN HUKUM
INTERNASIONAL
PERKULIAHAN II
Devica Rully M., SH. MH. LLM.
Adanya Masyarakat Internasional Sebagai
Landasan Sosiologi Hukum Internasional
Tempat berlakunya HI -- masyarakat internasional
Menurut Mochtar Kusumaatmaja, landasan sosiologis
hukum internasional adalah:
1. Adanya suatu masyarakat internasional: ditandai
dengan adanya sejumlah negara dan kebutuhan
negara untuk mengadakan hubungan satu sama lain
2. Asas hukum yang bersamaan sebagai unsur
masyarakat hukum internasional
Hubungan antara masyarakat int dan hukum. Internasional:
 ubi societas ibi ius
 apabila benar hk.int itu ada, harus dibuktikan bahwa ada
masyarakat internasional tempat Hukum Internasional
itu berlaku.
Latar belakang adanya hubungan antar subyek HI:
1. Kenyataan fisik: perbedaan negara yang satu dengan
negara yg lain.
2. Fakta pengikat non materiil: adanya asas-asas/prinsipprinsip hukum yang sama yang berlaku di seluruh
dunia tanpa kecuali (hukum umum)
Hubungan antar subyek HI, dibagi 2:
1. Hub. resmi/hubungan tidak langsung.
- Disebut hubungan tidak langsung, karena orang-orangnya tidak
bertindak atas nama sendiri tapi atas nama negaranya.
- Hubungan ini umumnya dilakukan dalam bidang politik,
meliputi:
* hub. antar pejabat negara dengan pejabat neg.
* hub. antar pejabat negara dengan pejabat organ internasional.
2. Hub. langsung / hubungan perorangan.
Umumnya mencakup hubungan perdagangan, hubungan
kemanusiaan,
hubungan kebudayaan dsb.
Kedaulatan Negara
 kedaulatan -- sovereignity -- superanus = yang teratas -- mempunyai
kekuasaan tertinggi;
 berlakunya hukum internasional yang mengatur hub antar negara (khususnya) - sebagai kekuasaan tertinggi --- tdk bertentangan dgn HI.
 ruang berlaku kekuasaan tertinggi dibatasi oleh batas-batas wilayah negara itu.
 pembatasan terhadap kedaulatan sbg kekuasaan tertinggi
1. Kekuasaan terbatas di dalam wilayah negaranya.
2. Kekuasaan berakhir di mana kekuasaan negara lain mulai.
 kedaulatan negara tidak bertentangan dengan HI;
 akibat faham kedaulatan dalam arti terbatas muncul faham kemerdekaan dan
faham persamaan derajat;
Masyarakat Internasional Dalam Peralihan
(Transition)
Masyarakat Internasional dalam peralihan
Terjadi perubahan2 dalam:
a. Peta bumi politik
b. Kemajuan teknologi
c. Perubahan struktur organisasi masyarakat
internasional.
SEJARAH HUKUM
INTERNASIONAL DAN
PERKEMBANGANNYA
Sejarah Perkembangan

Hukum Antar Bangsa

Hukum Internasional Modern
AWAL (KUNO)
Benih-benih Hukum Internasional di Berbagai Kebudayaan.


Kebudayaan Yunani
Pada masa ini dikenal “hukum yang mengatur hubungan antar negara kota”.
Hukum ini disebut oleh Vinogradoff dengan istilah “intermunicipal law”.
Municipal law = hukum negara/hukum nasional/hukum umum
Intermunicipal law terdiri dari hukum-hukum kebiasaan yang berasal dari kebiasaan
yang telah dipraktekan dalam jangka waktu yang lama.
Contoh: peraturan-peraturan mengenai peperangan, perwasitan/ arbitrase, diplomasi
dan konsul.
Pada masa ini, hukum sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai religius.
Kebudayaan Yahudi
Pada masa ini telah dikenal “hukum yang mengatur hubungan antar
bangsa- bangsa Yahudi berdasarkan hukum agama mereka”.
Hukum ini mengatur ttg perjanjian orang asing dan peperangan.

Kebudayaan Islam
Pada masa ini telah dikenal “hubungan antar bangsa-bangsa Arab yang diatur oleh
kaidah hukum. Hukum tersebut banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam dan paling
menonjol dalam hukum tersebut adalah “Hukum mengenai perang”
 Kebudayaan India Kuno
Pada masa ini telah diatur “hubungan antara raja-raja di India berdasarkan hukum
kebiasaan” yang disebut “Desa Darma”.
 Kebudayaan Bizantium
Pada masa ini telah dilakukan diplomasi thdp bangsa-bangsa tetangga, karena itu
berkembanglah hukum antara bangsa-bangsa terutama ttg hkm diplomasi.
Revolusi dan Masa Depan HI
1. Intermunicipal law (hukum yang mengatur antar negara kota). Hukum ini muncul
pada zaman Yunani dan sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang hukum alam.
2. Ius Gentium adalah hukum yang mengatur bangsa Romawi dan bangsa non
Romawi/bangsa lain.
Ius Gentium muncul pada masa Romawi sampai abad ke V setelah Masehi.
Pada masa Romawi dikenal juga Ius Civile yang mengatur hubungan antar orang
Romawi satu sama lain.
3. Ius Gentium, Ius Intergentes, Law of nations.
Ketiga istilah ini dikenal pada zaman Imperium Romawi (abad 10 s/d 17 M). Ketiga
istilah ini mempunyai arti yang sama.
Pada masa Imperium Romawi, HI kurang berkembang, karena:
a.
Kekaisaran Romawi dengan sistem feodalnya menguasai kerajaan-kerajaan
disekitarnya hingga hubungan antar kerajaan banyak ditentukan oleh Kaisar.
b.
Kekuasaan gereja yang dipimpin Paus memiliki pengaruh yang kuat terhadap
hukum sehingga seringkali agama dicampuradukan dengan hukum.
Perkembangan selanjutnya:
-
17 Juni 1617 Pangeran Ferdinand dari Hapsburg (berasal dari gol Katolik)
ditetapkan menjadi Kaisar Romawi.
-
Protestan ditindas -- perang Katolik dan Protestan (30 tahun/1618-1648).
-
Perang berakhir dengan ditandatanganinya “Perjanjian Westphalia”
Konsep hukum Romawi yang mempunyai peranan penting adalah dibidang hukum
perdata, contoh: bona fides, pacta sunt servanda, occupation, servitut.
Dalam sejarah HI, perjanjian Westphalia merupakan peristiwa penting, karena:
a. Perjanjian Westphalia mengakhiri perang 30 tahun di Eropa dan telah
meneguhkan perubahan peta bumi politik karena perang tersebut.
b. Mengakhiri usaha Kaisar Romawi yang suci untuk menegakkan kembali
Imperium Romawi.
c. Hubungan antar negara dilepaskan dari persoalan kegerejaan dan kini
didasarkan atas kepentingan nasional masing-masing negara.
d. Melalui perjanjian ini, kemerdekaan negara Nederland, Swiss dan
negara-negara kecil di Eropa Jerman diakui).
Perjanjian Westphalia mrpkn titik awal lahirnya negara kebangsaan/nation state.
4. International Law dikenal beberapa istilah:
a. Law of Nations (Hukum Bangsa-Bangsa)
b. La among nation (Hukum antar bangsa)
c. Inter State Law (Hukum antar negara)
5. Transnational Law (Pertengahan abad XX)
6. World Law/Hukum Dunia
Hukum Internasional Modern
Ciri-ciri masyarakat internasional yang baru (yang memedakan dari susunan masyarakat Kristen
Eropa pada abad pertengahan:
1)
Negara merupakan satuan teritorial yang berdaulat (Negara mempunyai kekuasaan
tertinggi yang eksklusif)
2)
Hubungan nasional satu dengan yang lainnya didasarkan atas persamaan derajat dan
kemerdekaan;
3)
Masyarakat negara-negara tidak mengakui kekuasaan di atas mereka seperti Paus ataupun
Kaisar;
4)
Hubungan antar negara-negara berdasarkan atas hukum yang banyak mengambil oper
pengertian lembaga hukum perdata Romawi;
5)
Negara mengakui adanya hukum internasional, tetapi menekankan peranan yang besar
yang dimainkan negara dalam kepatuhan terhadap HI;
6)
Tidak adanya mahkamah internasional dan kekuatan polisi untuk memaksakan ditaatinya
HI;
7)
Adanya doktrin bellum justum sebagai ajaran perang suci yang menganggap perang
HUGO GROTIUS

Penulis Karya De Jure Belli ac Pacis (Hukum Perang dan Damai)

Berisi dasar-dasar baru yang mengatur hubungan antarnegara

Pemikirannya mengenai HI mendasarkan pada hukum alam, hukum alam
yang dilepaskan dari pengaruh keagamaan dan kegerejaan.

HI mengikat / ditaati karena HI merupakan hukum alam yang diterapkan
pada kehidupan masyarakt bangsa-bangsa/masyarakat internasional.
Perkembangan HI Abad XIX
Beberapa faktor yang mempengaruhi:
1.
Negara-negara Eropa sesudah Kongres Wina 1815
berjanji untuk selalu memakai prinsip hukum
internasional dalam hubungannya satu sama lain;
2.
Banyak dibuat perjanjian-perjanjian (Law Making
Treaties)
3.
Berkembangnya perundingan-perundingan multilateral
Revolusi Perancis dan
Amerika

Perkembangan masyarakat internasional pasca
Perjanjian Westphalia

Abad XIX lahir Revolusi Perancis dan Amerika

Adanya pergeseran kekuasaan dari tangan raja ke
tangan rakyat (demokrasi)
Konferensi Perdamaian Den
Haag

Konferensi Perdamaian Den Haag I (1899)

Konferensi Perdamaian Den Haag II (1907)

Adanya transisi dari masa memperjuangkan hak hidup negara kebangsaan
menjadi masa konsolidasi masyarakat internasional
Ciri-ciri konsolidasi masyarakat internasional:
1.
Negara sebagai satuan politik teritorial yang terutama didasarkan atas
kebangsaan (nation state) menjadi kenyataan
2.
Diadakannya berbagai konferensi internasional
3.
Dibentuknya mahkamah internasional arbitrase permanen
Konsolidasi Masyarakat Internasional
Modern (Pasca Konferensi
Perdamaian Den Haag 1907)
1.
Diadakannya Perjanjian Melarang Perang yaitu Briand
Kellog Pact di Paris 1928
2.
Didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dengan
Perjanjian Versailles sesudah PD I 1919dan Perserikatan
Bangsa –Bangsa (PBB) sesudah PD II 1945.
Perkembangan HI Abad XX
HI mengalami perkembangan yang sangat pesat, beberapa faktor
penyebabnya adalah:
1.
Banyaknya negara-negara baru yang lahir sebagai akibat dekolonisasi
dan meningkatnya hubungan antarnegara,
2.
Kemajuan pesat teknologi dan IP yang mengharuskan dibuatnya
ketentuan baru yang mengatur kerjasama di berbagai bidang;
3.
Banyak perjanjian internasional yang dibuat (bilateral, regiolan, global);
4.
Munculnya organisasi internasional
Download