1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia tentunya berada dalam fase dimulainya pembangunan di berbagai bidang. Pemerintah Indonesia setelah orde lama mulai berkonsentrasi pada pembangunan yang lebih sistematis sejak akhir tahun 1960-an. Kenyataan yang dihadapi pemerintah pada saat itu adalah keperluan dana atau modal yang teramat besar, sehingga pemerintah Indonesia segera mengupayakan penghimpunan dana melalui berbagai macam cara yang dianggap memungkinkan, yaitu antara lain melalui pinjaman dari sindikasi negara-negara donor Eropa yang tergabung dalam Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) lalu kemudian Consultative Group on Indonesia atau CGI, Jepang, dan Amerika Serikat. Namun bagi pemerintah pinjaman luar negeri bukan merupakan cara yang strategis untuk pembangunan, potensi dana masyarakat Indonesia harus bisa dioptimalkan untuk digunakan (M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya 2004:1). Untuk itu dibentuk pasar modal yang dimaksudkan sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan. Fungsi strategis dan penting pasar modal membuat pemerintah amat berkepentingan atas perkembangan dan kemajuan pasar modal, karena berpotensi untuk penghimpunan dana secara besar-besaran, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbesar volume kegiatan pembangunan. Segenap upaya dilakukan pemerintah untuk memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik minat masyarakat berinvestasi di pasar modal dengan membeli sejumlah efek dari perusahaan-perusahaan. Pemilikan efek perusahaan oleh masyarakat ternyata memberi harapan dan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sebagai dampak positif dari kinerja perusahaan. Upaya pemerintah untuk menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal tidak berjalan mulus dan lancar. Berbagai pertanyaan muncul dari masyarakat awam yang ingin berinvestasi di pasar modal antara lain 2 bagaimanakah cara berinvestasi yang aman di pasar modal, apakah membutuhkan modal yang besar untuk berinvestasi di pasar modal, yang tentunya tidak akan dapat dilakukan oleh calon investor yang memiliki modal kecil dan pengetahuan yang terbatas mengenai pasar modal. Karena menurut pandangan masyarakat awam bahwa berinvestasi di pasar modal yaitu suatu investasi yang memerlukan dana yang teramat besar, waktu yang cukup untuk melakukan pengurusan terhadap investasinya, dan yang terpenting adalah harus berpengalaman dalam dunia pasar modal. Pada tahun 1995, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang bisa dijadikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan masyarakat awam terhadap investasi di pasar modal seperti di atas, undang-undang tersebut yaitu Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dari diterbitkannya Undangundang Nomor 8 tahun 1995 mengenai Pasar Modal yaitu memberi kesempatan kepada pemodal kecil dan tentunya masyarakat umum yang mungkin saja awam terhadap dunia pasar modal untuk berinvestasi guna mendukung pembangunan nasional disegala bidang. Karena alasan inilah, maka sejak saat itu diperkenalkanlah dengan lebih luas salah satu lembaga penunjang Pasar Modal yaitu Reksa Dana. Hal ini juga sebagai bukti sanggahan terhadap penilaian miring sebagian masyarakat yang menganggap bahwa kegiatan Pasar Modal hanya diperuntukkan bagi pemodal yang kuat dan berpengalaman. Mekanisme kegiatan utama dari Reksa Dana ialah menghimpun dana masyarakat tertentu untuk selanjutnya diinvestasikan secara profesional dalam bentuk investment portofolio. Masyarakat tetentu disini adalah mereka yang termasuk pemodal kecil, investor besar yang memiliki banyak kesibukan, dan pemilik dana yang belum mempunyai pemahaman sepenuhnya tentang Pasar Modal, namun ingin melakukan investasi di Pasar Modal. Sedangkan pengertian investment portofolio yaitu sejumlah sekuritas yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan sebagai salah satu cara penanaman modal (A.F. Elly Erawaty dan J.S. Badudu 1996:69). 3 Upaya untuk menggalakkan Pasar Modal melalui Reksa Dana menunjukkan bahwa tujuan pembangunan nasional tidak hanya semata-mata mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun juga tercapainya pemerataan hasil-hasil pembangunan melalui kemungkinan bagi masyarakat untuk memiliki saham sebagai salah satu bentuk investasi. Konsep Reksa Dana ini dirancang untuk meningkatkan pemodal lokal, mengingat perdagangan saham di Bursa Efek lebih banyak didominasi oleh investor asing. Meskipun demikian, gairah pemodal lokal dalam melakukan transaksi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun1995 nilai transaksi berkisar 33 persen dari keseluruhan transaksi. Pada tahun 1996, nilai ini telah meningkat menjadi 40 persen, sampai kuartal I tahun 1997 meningkat lagi menjadi 47 persen, dan pada Desember 2003 transaksi yang dilakukan oleh pemodal lokal mencapai 50 persen (M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya 2004:169). Suatu hal yang menggembirakan atau malah menyedihkan? Karena prestasi ini bukan semata-mata karena memang bertambahnya pemodal lokal namun karena situasi keamanan negara yang menyebabkan banyaknya investor asing yang menarik modal mereka dari Indonesia sambil menunggu saat yang tepat untuk kembali masuk karena Indonesia sangat menjanjikan dengan pasar yang sedemikian besar. Peningkatan pemodal lokal ini diikuti dengan perkembangan Reksa Dana yang semakin pesat sejak pertengahan 1996 setelah lahirnya Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 tersebut yang memperkenalkan Reksa Dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksa Dana berbentuk KIK ini bukanlah badan hukum tersendiri. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif dapat dijelaskan sebagai kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolekttif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Reksa Dana ini juga memiliki suatu kekhasan tersendiri yaitu pemodal dapat membeli dan menjual kembali Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi dengan harga berdasar Nilai Aktiva 4 Bersih, yaitu harga wajar dari portfolio suatu Reksa Dana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat itu. Dalam Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif ini, seorang manajer investasi memiliki peran yang sangat penting terhadap perputaran dana investor dan juga tanggung jawab yang teramat besar atas investasi yang masuk yang juga secara otomatis akan menentukan keberhasilan dalam menempatkan dana investor. Sehingga untuk dapat melaksanakan perannya dalam mengelola Reksa Dana, manajer investasi harus mendapat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Asril Sitompul 2000:7). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan menyusunnya dalam sebuah penulisan hukum (skripsi) dengan memilih lokasi penelitian di PT. BNI Securities. Lokasi tersebut adalah sebagai tempat untuk mengetahui peranan dan tanggung jawab manajer investasi sebagai pengelola reksa dana berikut juga hambatan atau kendala-kendala yang dialaminya dan juga mekanisme investasi pada reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif. Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah penulisan hukum dengan judul : “ PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER INVESTASI DALAM PENGELOLAAN REKSA DANA KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF ( STUDI KASUS DI PT. BNI SECURITIES )”. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian penting dari suatu penulisan. Dengan adanya suatu perumusan masalah maka intisari dari suatu tulisan dapat tergambarkan dengan jelas. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah mekanisme investasi Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) di PT. BNI Securities ? 5 2. Bagaimanakah peranan dan tanggung jawab manajer investasi pada PT. BNI Securities dalam pengelolaan Reksa Dana KIK tersebut? 3. Apakah yang menjadi hambatan atau permasalahan manajer investasi P.T. BNI Securities dalam melakukan peranan dan tanggung jawabnya mengelola dana investor? C. Tujuan Penelitian Segala kegiatan baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan diharapkan menghasilkan sesuatu hal sesuai dengan kehendak, dimana hasil dari kegiatan tersebut itulah merupakan gambaran dari tujuan yang hendak dicapai. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat sesuai dengan makna dari penelitian hukum itu sendiri, yaitu suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan manganalisanya. Pemeriksaan terhadap fakta hukum yang mendalam juga dilakukan, kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut diatas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a) Untuk memperoleh gambaran mengenai mekanisme Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif di PT. BNI Securities; b) Untuk mengetahui peranan dan tanggung jawab manajer investasi PT. BNI Securities dalam pengelolaan Reksa Dana tersebut; c) Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan permasalahan manajer investasi dalam melakukan peranan dan tanggung jawabnya dalam mengelola dana investor. 2. Tujuan Subyektif a) Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai permasalahan yang diangkat; 6 b) Untuk melatih kemampuan dan ketrampilan penelitian hukum penulis; c) Sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pada bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah merupakan suatu indikasi bahwa suatu penelitian itu berguna atau tidak, mempunyai arti atau tidak, bernilai atau tidak. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis menghendaki manfaat penelitian sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu keperdataan pada umumnya dan ilmu mengenai pasar modal pada khususnya serta lebih khusus lagi ilmu mengenai reksa dana; b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan konsepkonsep tentang investasi melalui Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif; c) Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai salah satu materi mengajar mata kuliah Hukum Pasar Modal. 2. Manfaat Praktis a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi melalui Reksa Dana; b) Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sekuritas untuk berlomba-lomba meningkatkan tanggung jawab mereka terhadap dana investor. E. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang digunakan manusia sebagai sarana untuk memperkuat, membina, mengembangkan serta menguji kebenaran ilmu pengetahuan, baik dari segi toritis maupun praktis yang dilakukan secara metodologis dan sistematis sesuai dengan pedoman atau 7 aturan yang berlaku dalam pembuatan suatu karya ilmiah (Soerjono Soekanto, 1986:3). Metode yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini yaitu: 1. Jenis Penelitian Dalam penulisan hukum ini, penulis menggunakan metode empiris. Penelitian Empiris dimaksudkan sebagai usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau sesuai dengan kenyataan yang hidup dalam masyarakat (Hilman Hadikusuma, 1995:61). Jadi penelitian empiris ini adalah harus dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode dan teknik penelitian lapangan; 2. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan penulis yaitu deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis terhadap obyek yang diteliti. Seperti yang dikemukakan Bambang Sunggono (2005:35) penelitian deskriptif pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap suatu populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat-sifat, karakteristik atau faktor-faktor tertentu. Penelitian ini bermaksud memberikan gambaran tentang peranan dan tanggung jawab manajer investasi selaku pengelola reksadana kontrak investasi kolektif terkait dengan tanggung jawab terhadap dana investor yang dilakukan oleh PT. BNI Securities selaku perusahaan reksadana. 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Denzin dan Lincoln, Lexy J. Moleong (2005:5) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. 4. Jenis dan Sumber Data a) Jenis data yang dipergunakan dalam dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: penelitian ini dapat 8 (1) Data Primer Data primer adalah “data dasar”, “data asli” yang diperoleh peneliti dari tangan pertama, dari sumber asalnya yang pertama yang belum diulah dan diuraikan orang lain (Hilman Hadikusuma, 1995:65). Dalam hal ini data dari PT. BNI Securities: (2) Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang diperoleh peneliti dari penelitian kepustakaan dan dokumentasi, yang merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain, yang sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumentasi yang biasanya disediakan di perpustakaan, atau milik pribadi peneliti (Hilman Hadikusuma, 1995:65). b) Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Sumber Data Primer Responden atau informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah wakil manajer investasi di BNI Securities. (2) Sumber Data Sekunder a) Bahan Hukum Primer, yaitu berasal dari peraturan perundangundangan; b) Bahan Hukum Sekunder, yaitu data-data yang bersumber dari buku-buku, artikel-artikel; c) Bahan Hukum Tersier, yaitu data-data yang berasal dari kamus, ensiklopedi. 5. Teknik Pengumpulan Data a) Teknik Pengumpulan Data Primer, menggunakan: Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan imik resonden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal (W. Gulo, 9 2003:119). Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang tidak berstruktur yaitu jenis wawancara yang dilakukan tanpa mengajukan daftar pertanyaan, tetapi si peneliti sebelum wawancara dilakukan agar membuat catatan-catatan pertanyaan untuk menjadi pegangan dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan (Hilman Hadikusuma 1995:81). Selain wawancara, teknik pengumpulan data primer yaitu dengan observasi atau pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data yang menyeluruh dari perilaku manusia atau sekelompok manusia, sebagaimana terjadi dalam kenyataannya, mendapatkan deskripsi yang relatif lengkap mengenai kehidupan sosial atau salah satu aspeknya, dan mengadakan eksplorasi atau penjajahan (Soerjono Soekanto, 1986:22). Observasi ini dilakukan dalam rentang waktu antara tanggal 17 Oktober 2005 sampai dengan 17 Desember 2005. b) Teknik Pengumpulan Data Sekunder, dengan menggunakan : Identifikasi isi dengan metode studi kepustakaan, dimana metode ini digunakan dalam rangka memperoleh data sekunder, yaitu mengumpulkan data berupa buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dokumen-dokumen, peraturan perundangan yang sesuai dan lain sebagainya dengan membaca dan mengkajinya. 6. Analisis Data Penulis menggunakan teknik analisis data model interaktif ( interaktif model of analisys ) dimana tiga komponen bergerak diantara data reduction, data display dan data conclucion drawing. Aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Dalam bentuk ini penelitian tetap bergerak diantara tiga komponen pengumpulan data, selama proses pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data, kemudian bergerak diantara data reduction, data display, dan data conclucion drawing (HB. Sutopo, 2002:96). 10 PENGUMPULAN DATA REDUKSI DATA PENYAJIAN DATA PENARIKAN KESIMPULAN/ VERIVIKASI Gambar 1. Interactif Model of Analisys ( HB. Sutopo, 2002:96 ) F. Sistematika Skripsi Agar penulisan hukum (skripsi) ini lebih mudah dipahami, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Maret Nomor: 397/J27.1.11/PP/2003 tentang Pedoman Penulisan Hukum pasal 13 mengenai sistematika laporan penulisan hukum, maka sistematika laporan penulisan hukum (skripsi) yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan latar belakang permasalahan yang diangkat penulis yaitu mengenai peranan dan tanggung jawab manajer investasi dalam pengelolaan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif. Penulis pertama kali memaparkan alasan-alasan apa saja yang menjadi latar belakang adanya pasar modal di Indonesia. Yang kedua adalah memberikan pemahaman mengenai betapa pentingnya pasar modal bagi pembangunan Indonesia. Selanjutnya yaitu pemaparan mengenai sulitnya mempopulerkan pasar modal di Indonesia agar masyarakat luas menjadi tertarik untuk melakukan investasi di pasar modal. Berikutnya adalah 11 sedikit pendahuluan mengenai reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif sebagai sarana bagi pemodal kecil atau juga pemodal besar yang tidak cukup mempunyai kemampuan dan waktu untuk berinvestasi dipasar modal. Kemudian membahas tentang perumusan masalah dari latar belakang yang ada. Selanjutnya adalah pembahasan mengenai tujuan penelitian baik dari tujuan obyektif maupun subyektif. Dalam manfaat penelitian diuraikan baik dari segi kegunaan teoritis maupun praktis. Pembahasan selanjutnya adalah tentang metode penelitian dimana di dalamnya diuraikan mengenai jenis penelitian, sifat penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Kemudian diuraikan mengenai sistematika skripsi yang terdiri dari empat bab yang terbagi dalam sub-sub bab yang akan ditulis garis besarnya. BAB II : Dalam bab ini akan dibahas mengenai tinjauan umum pasar modal yang memuat pengertian pasar modal; sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia; pelaku pasar modal yang terbagi dalam tujuh kategori yaitu kategori pelaku investasi, penarik modal, penyedia fasilitas, pengawas, penunjang, pengatur emisi dan transaksi, dan yang terakhir yaitu kategori pengelolaan dan konsultasi; instrument pasar modal yang terdiri dari saham, obligasi, derivative dari efek, hubungan antar pelaku pasar modal digambarkan dalam gambar struktur pasar modal. Pembahasan selanjutnya dalam bab ini adalah mengenai tinjauan umum reksa dana yang memuat pengertian reksa dana; dasar hukum reksa dana; sejarah reksa dana di Indonesia; bentuk-bentuk reksa dana; jenis-jenis reksa dana; tujuan serta keunggulan reksa dana. Kemudian pembahasan selanjutnya yaitu mengenai tinjauan khusus reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang memuat pengertian reksa dana kontrak investasi kolektif; ciri khas reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif; pengertian unit penyertaan dalam reksa dana 12 kontrak investasi kolektif beserta penawaran unit penyertaan; yang terakhir adalah pembahasan mengenai manajer investasi. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan hasil penelitian dari tempat lokasi penelitian yang menguraikan tentang mekanisme investasi pada reksa dana di PT. BNI Securities yang memuat prosedur pemesanan unit penyertaan, tujuan dan kebijakan dari masing-masing reksa dana, faktor- faktor risiko, serta prosedur penjualan kembali; siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam investasi pada masing-masing reksa dana; peranan dan tanggung jawab manajer investasi sebagai pengelola reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif sebagai masalah pokok serta kendala atau hambatan apa saja yang menyertai peranan dan tanggung jawab pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif oleh manajer investasi. BAB IV : PENUTUP Bab penutup terdiri dari kesimpulan dari jawaban perumusan masalah atau kesimpulan dari hasil penelitian di lapangan. Serta saran yang menguraikan tentang saran- saran dari penulis mengenai permasalahan yang ada yang dapat bermanfaat bagi perkembangan reksa dana khususnya berbentuk kontrak investasi kolektif. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Umum Pasar Modal a) Pengertian Pasar Modal Pasar Modal, atau yang disebut Capital Market dalam bahasa Inggris menurut A. Abdurrahman, sebagaimana dikutip oleh Munir Fuadi (1996:10) yaitu berarti suatu tempat atau sistem bagaimana caranya dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk kapital suatu perusahaan, merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru dikeluarkan. Maka, pasar modal pada hakikatnya adalah pasar dalam pengertian abstrak yang sekaligus konkret. Dikatakan abstrak sebab yang diperdagangkan dalam pasar modal adalah dana-dana jangka panjang yang merupakan benda abstrak. Dikatakan konkret karena perdagangan tersebut terwujud dalam bentuk jual beli surat-surat berharga atau sekuritas di tempat perdagangan. Sementara itu, menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimaksud dengan Pasar Modal yaitu suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian, Undang-undang Pasar Modal dalam memberi arti kepada Pasar Modal tidak memberi suatu definisi secara menyeluruh melainkan lebih menitikberatkan kepada kegiatan dan para pelaku dari suatu pasar modal (Munir Fuadi 1996:11). Disamping pengertian pasar modal diatas, menurut Wai dan Patrick dalam paper I.M.F yang berjudul “ Such or Bond Invest and Capital Market on Less Develop Countries “ memberikan tiga pengertian terhadap pasar modal yakni: 14 1. Definisi yang luas mengartikan pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat berharga atau klaim jangka pendek, primer dan yang tidak langsung; 2. Definisi dalam arti menengah yaitu semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih lama dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka, hipotik, tabungan serta deposito berjangka; 3. Dalam arti sempit, pasar modal diartikan sebagai tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasiobligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner dan underwriter. b) Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia Pasar modal di Indonesia menurut sejarah yang ada sebenarnya bukan suatu hal baru. Pasar modal di Indonesia telah ada sejak zaman Belanda. Munir Fuadi dalam bukunya yang berjudul Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum) terbitan tahun 1996 pada halaman 20 membagi sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia menjadi enam kategori yaitu: (1) Era Permulaan ( 1878-1912 ) Pada tahun 1878 terbentuk suatu perusahaan yang bernama Dunlop & Koff (kemudian menjadi PT. Perdanas), yaitu sebuah perusahaan yang mempunyai kegiatan sebagai pedagang perantara di bidang perdagangan komoditi dan sekuritas. Hal inilah yang menjadi permulaan pasar modal di Indonesia. (2) Era Institusional Konvensional (1912-1952) Era ini ditandai dengan dibentuknya institusi terpenting dalam dunia pasar modal di Indonesia pada 14 Desember 1912 yaitu 15 Bursa Efek pertama di Indonesia yakni Bursa Efek Batavia yang beranggotakan 13 makelar sebagai anggota bursa. Setelah berdirinya Bursa Efek Batavia inilah, maka pada era ini pula dibentuk Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925, dan diikuti dengan terbentuknya bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Namun demikian, perdagangan efek pada era ini tidak berlangsung lama berhubung munculnya masa resesi dunia tahun 1929 yang diikuti Perang Dunia I dan II sampai pada masuknya Jepang. Bursa Efek Jakarta kemudian tutup pada 10 Mei 1940 setelah sebelumnya Bursa Efek Surabaya dan Semarang telah terlebih dahulu ditutup. (3) Era Kebangkitan Kembali (1952-1976) Pada era ini, perdagangan sekuritas mulai giat kembali dilakukan tetapi berlangsung secara tidak terkontrol dan tanpa suatu Bursa Efek sama sekali. Sadar akan hal ini, maka pemerintah RI mengeluarkan Undang-undang Darurat No.13 Tahun 1951 pada tanggal 1 September 1951, yang kemudian menjadi Undangundang No.15 Tahun 1952, yang mengatur mengenai bursa efek. Selanjutnya pada tanggal 3 Juni 1952 Bursa Efek Jakarta dibuka kembali, yang diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta kala itu adalah Obligasi Pemerintah RI, seperti Obligasi RI Tahun 1950, Obligasi Pemerintah Hindia Belanda, dan Obligasi dan Efek dari perusahaan yang umumnya merupakan perusahaan Belanda. Akan tetapi dengan dikeluarkannya Undang-undang No.86 Tahun 1956 tentang nasionalisasi perusahaan Belanda, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan pembangunan ekonomi nasional yang tidak mendukung, maka perkembangan Bursa Efek pada masa ini juga masih hidup segan mati tak mau. 16 (4) Era Institusionalisasi Modern (1976-1988) Pada era ini Bursa Efek mulai digalakkan lagi, momentumnya adalah dengan keluarnya Keppres No.52 Tahun 1976 tentang Pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal, serta Keppres No. 25 Tahun 1976 mengenai Pembentukan Danareksa. Selanjutnya dikeluarkanlah beberapa keputusan Menteri Keuangan yang mengatur lebih rinci dan lebih operasional tentang pelaksanaan bursa efek tersebut, antara lain SK Menkeu No. 1670/1976 tentang Penyelenggaraan Bursa , SK Menkeu No. 1672/1976 tentang Tata Cara Menawarkan Efek kepada Masyarakat melalui Bursa dan lai sebagainya. Dengan adanya berbagai peraturan dan kebijaksanaan tersebut, maka bursa efek sudah mulai terus berkembang sampai akhirnya tiba era baru dalam perekonomian Indonesia yaitu “Era Liberalisme Perdagangan“ yang ditandai dengan dilakukannya berbagai deregulasi ekonomi yang menghasilkan suatu kedaan perekonomian yang semakin liberal dan terbuka. (5) Era Sosialisasi (1988-1996) Pada masa ini pemerintah mengeluarkan Paket Deregulasi Ekonomi dan Moneter di tahun 1988 yang sangat berpengaruh langsung untuk kehidupan suatu pasar modal. Maka bukan suatu hal yang aneh jika pada era setelah tahun 1988 kegiatan pasar modal sangat bergemuruh dan gemerlapan. Bursa efek berkembang sangat pesat, bahkan Bursa Efek Jakarta disebut-sebut sebagai yang tercepat perkembangannya di dunia. (6) Era Kepastian Hukum (1996-sekarang) Momentum selanjutnya dalam perkembangan hukum tentang pasar modal adalah sejak keluarnya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Sejak itu Indonesia telah memiliki sebuah Undang-undang Pasar Modal yang terbilang komperehensif dan modern. 17 c) Struktur dan Pelaku Pasar Modal Struktur Pasar Modal MENTERI KEUANGAN BAPEPAM BURSA EFEK LEMBAGA KLIRING DAN LEMBAGA PENYIMPANAN PENJAMINAN DAN PENYELESAIAN PERUSAHAAN EFEK LEMBAGA PENUNJANG PROFESI PENUNJANG EMITEN PENJAMIN EMISI BIRO ADMINISTRASI EFEK AKUNTAN PERANTARA BANK KUSTODIAN KONSULTAN HUKUM PERUSAHAAN WALI AMANAT PENILAI PENASEHAT INVESTASI NOTARIS PEDAGANG EFEK MANAJER INVESTASI PUBLIK REKSA DANA PEMERINGKAT EFEK (Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin 2001:13) Pelaku pasar Modal adalah para pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan Pasar Modal yang satu sama lain mempunyai peranan, tanggung jawab, dan fungsi yang saling melengkapi satu sama lain. Dasar pengaturannya adalah Keputusan Presiden Nomor 53/1990 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548 /KMK.013/1990 sebagai peraturan pelaksananya. Munculnya kebijaksanaan ini dimaksudkan agar tercipta iklim peningkatan professional dan keterbukaan serta mekanisme pasar. Menurut Munir Fuadi (1996:39), pelaku pasar modal dapat digolongkan dalam beberapa kategori yaitu: (1) Kategori Pelaku Investasi, merupakan investor di pasar modal, baik investor domestik maupun investor asing, baik investor individual maupun investor institusional; (2) Kategori Penarik Modal, yang terdiri dari pihak yang mengemisi suatu sekuritas (emiten), atau pihak perusahaan publik; 18 (3) Kategori Penyedia Fasilitas, yaitu merupakan pihak-pihak yang menyediakan fasilitas atau tempat tertentu terhadap kegiatan pasar modal, yakni: a) Bursa Efek Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 4, yang dimaksud bursa efek yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Di Indonesia sekarang ini terdapat dua bursa yaitu, Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Fungsi dari Bursa Efek itu sendiri yaitu (1) menyediakan sarana perdaangan, (2) membuat aturan (aturan bursa), (3) menyediakan informasi pasar, dan (4) memberikan pelayanan kepada anggota bursa, emiten, dan publik. Sebagai Self Regulatory Organization, bursa efek memiliki tugas-tugas yaitu membuat peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan, perdagangan, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan Bursa Efek yang baru mulai dapat berlaku setelah mendapat persetujuan dari Bapepam. Di samping itu juga bertugas mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan, sehingga ketentuan Bursa Efek mempunyai ketentuan hukum yang mengikat bagi para pelaku Pasar Modal; b) Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) LKP dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan jasa kliring yaitu yang merupakan suatu proses yang digunakan untuk menetapkan hak dan kewajiban para anggota bursa efek atas transaksi yang mereka lakukan; 19 c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Merupakan suatu lembaga yang didirikan untuk menyediakan fasilitas jasa kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain. Saat ini LPP diselenggarakan oleh PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001:18). (4) Kategori Pengawas, adalah sekelompok pihak yang oleh hukum diberikan tugas-tugas pengawasan sehingga jalannya kegiatan pasar modal dapat lebih tertib, adil, efektif, dan efisien. Kelompok ini terdiri dari Bapepam, yang memang diberi tugas khusus untuk mengawasi jalannya kegiatan pasar modal ataupun juga dari Bank Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia. (5) Kategori Penunjang, yaitu segolongan pihak yang oleh hukum dikelompokkan sebagai pihak yang mempunyai fungsi untuk ikut menunjang pasar modal. Kategori Penunjang ini dibagi lagi ke dalam dua kategori yang lebih kecil yaitu Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang. a) Lembaga Penunjang Pasar Modal, terdiri dari i) Kustodian, merupakan lembaga penunjang pasar modal yang bertugas melakukan jasa penitipan dan penyimpanan efek milik pemegang rekening; ii) Biro Administrasi Efek, merupakan lembaga yang mempunyai wewenang untuk mendaftarkan pemilikan efek dalam daftar buku pemegang saham emiten dan melakukan pembagian hak yang berkaitan dengan efek; iii) Wali Amanat, adalah lembaga yang diberikan wewenang untuk mewakili kepentingan pihak investor surat utang yang diperdagangkan lewat pasar modal. 20 b) Profesi Penunjang Pasar Modal, terdiri dari i) Akuntan, dalam hal ini pihak akuntan bertugas untuk memeriksa dan melaporkan segala sesuatu yang berkenaan dengan masalah keuangan dari emiten; ii) Konsultan Hukum, konsultan hukum pasar modal diberi tugas melakukan, mambuat dan bertanggung jawab terhadap dokumen legal audit dan legal opinion, yang mencerminkan segala sesuatu yang berkenaan dengan hukum dari suatu perusahaan terbuka; iii) Penilai, bertugas untuk menilai aset-aset dari sebuah perusahaan terbuka untuk kemudian dilaporkan menurut cara-cara yang digariskan oleh ketentuan yang berlaku; iv) Notaris, merupakan pihak yang dibebankan tugas untuk membuat dan mengaktakan dokumen-dokumen tertentu untuk kepentingan pasar modal.; v) Profesi lain-lain, harus ditetapkan minimal dalam bentuk peraturan pemerintah. (6) Kategori Pengatur Emisi dan Transaksi Kelompok ini terdiri dari: a) Penjamin Emisi, merupakan pihak yang melakukan usahausaha penjaminan emisi saham (underwriting) bagi suatu emiten, yakni merupakan pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (full commitment) atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (best effort); b) Wakil Penjamin Emisi, merupakan orang perorangan yang telah mendapat izin dari Bapepam, untuk bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan penjaminan emisi efek; 21 c) Perantara Pedagang Efek, merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak lain.; d) Wakil Perantara Pedagang Efek, ini merupakan orang perorangan yang telah mendapat izin dari Bapepam yang bertugas untuk mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan pelaksanaan perdagangan efek. (7) Kategori Pengelolaan dan Konsultasi Kelompok yang termasuk dalam kategori pengelolaan dan konsultasi yaitu: a) Manajer Investasi, merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Yang dimaksud portofolio disini yaitu kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi; b) Wakil Manajer Investasi, merupakan orang perorangan yang bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan pengelolaan portofolio efek; c) Penasihat invastasi perorangan, merupakan orang-perorangan yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa; d) Penasihat investasi berbentuk perusahaan, dalam hal ini pemberian nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek juga dengan memperoleh imbalan jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan; 22 e) Reksa Dana, merupakan suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam portofolio efek. Hubungan antara pelaku pasar modal di atas dapat dilihat dari struktur pasar modal di bawah ini: d) Instrumen Pasar Modal Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (sekuritas) yang diperdagangkan di pasar bursa. Sedangkan menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 5 yang dimaksud dengan Efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap rights, waran, opsi, atau setiap derivative dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai Efek. Dengan demikian, instrumen pasar modal di Indonesia terdiri dari: (1) Saham Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Ada dua macam jenis pemilikan saham yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk. Saham atas nama yaitu saham yang nama pemiliknya tertera di atas saham tersebut, sedangkan saham atas tunjuk yakni saham yang nama pemiliknya tidak tertera di atas saham tersebut. (2) Obligasi Obligasi adalah surat tanda meminjamkan uang yang mempunyai jangka waktu tertentu, biasanya lebih dari satu tahun. Maka, pada hakikatnya obligasi adalah suatu tagihan uang atau beban/tanggungan pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan obligasi tersebut, pemegang atau pembeli obligasi memperoleh keuntungan berupa tingkat tertentu yang dibayarkan oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi tesebut (Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti 1995:55); 23 (3) Derivatif dari Efek Terdapat beberapa jenis efek yang ditawarkan kepada publik yang sebenarnya hanya kelanjutan saja dari efek yang telah terlebih dahulu dipasarkan. Efek-efek tersebut yaitu: a) Right/Klaim Right menunjukkan bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan, sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain. Bila pemegang saham tidak bermaksud untuk menggunakan haknya (membeli saham), maka bukti right yang dimilikinya dapat diperjual belikan di bursa; b) Obligasi Konvertible Adalah obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan dan/atau harga tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan Emiten; c) Waran Adalah efek yang dapat memberi hak kepada pemegang saham prioritas suatu hak istimewa untuk membeli saham biasa dan lain- lain.; d) Saham Bonus Pembagian saham bonus untuk memperkecil harga saham yang bersangkutan, yang akan menurunkan harga karena pertambahan saham baru tanpa memasukkan uang baru dalam perusahaan; e) Saham Deviden Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun saham deviden. Dalam hal ini perusahaan tidak membagi deviden tunai, perusahaan dapat memberikan saham baru bagi pemegang saham. 24 2. Tinjauan Umum Reksa Dana a) Pengertian Reksa Dana Bila dilihat dari arti katanya, Reksa Dana terdiri dari dua kata, yaitu “reksa” yang berarti “jaga” atau “pelihara”, dan “dana” yang berarti “(himpunan) uang”, sehingga bila digabungkan, maka dapat diartikan sebagai “pemeliharaan himpunan uang”(Asril Sitompul 2000:2). Menurut pengertian umumnya, reksa dana adalah salah satu bentuk investasi yang dalam bahasa asalnya disebut mutual-funds dimana para investor secara bersama-sama melakukan investasi mereka dalam suatu himpunan dana dan kemudian himpunan dana ini diinvestasikan dalam berbagai bentuk investasi seperti saham, obligasi ataupun melalui tabungan atau sertifikat deposito di bank-bank (Asril Sitompul 2000:3). Sedangkan pengertian reksadana menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 yaitu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untu selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dengan demikian, reksadana adalah diversivikasi investasi dalam portofolio yang dikelola oleh manajer investasi di perusahaan reksa dana (Asril Sitompul 2000:3). Dari definisi-definisi diatas dapat diambil faktor-faktor yang menjadi unsur penting reksa dana yaitu: 1. Suatu perusahaan atau badan usaha; 2. Himpunan dana dari para investor; 3. Dana dikelola oleh manajer investasi; 4. Dana diinvestaikan dalam berbagai jenis portofolio; 5. Tujuan investasi untuk mendapatkan laba. 25 b) Sejarah Reksa Dana di Indonesia Reksa Dana yang mulai gencar digulirkan sejak munculnya undang-undang tantang pasar modal sebenarnya bukan suatu hal baru di Indonesia. Dapat dikatakan cikal bakal reksa dana adalah Danareksa. Hal tersebut dapat dilihat dari asal kata Danareksa, yakni dana yang berarti uang dan reksa yang berarti kelola. Danareksa artinya yaitu dana yang dikelola. Sedangkan reksadana artinya yaitu pengelola dana. Keduanya mempunyai prinsip yang sama meskipun sekarang Danareksa tidak lagi populer. Maka, dapat dikatakan reksadana di Indonesia berakar dari Danareksa. Maksud dan tujuan didirikannya PT. Danareksa melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1976 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) dalam bidang perdagangan efek dan penghimpunan serta pengelolaan dana dengan nama PERSERO “DANAREKSA” yaitu untuk mempercepat proses pengikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan menuju pemerataan pendapatan dengan jalan: 1. Membeli saham perusahaan melaui pasar modal dan memecahnya dalam pecahan kecil dalam bentuk sertifikat saham sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat luas; 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana dengan membeli efek perusahaan untuk diri sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan laba dan menjual sertifikat sendiri dengan maksud agar masyarakat luas pembeli sertifikat dapat menikmati labanya. Sertifikat yang dikeluarkan oleh PT. Danareksa yaitu agar dapat diperjual belikan di luar bursa yakni melalui agen dan sub agen PT. Danareksa, sehingga akan dapat terjangkau oleh sebanyak mungkin investor, terutama yang berada di luar Jakarta, karena di bursa hanya 26 diadakan transaksi saham dalam kesatuan yang besar (Nindyo Pramono 1997:8-9). Adapun perbedaan antara Danareksa dengan reksa dana adalah dalam dasar hukum berdirinya, dalam Danareksa instrumen yang diizinkan untuk diemisikan adalah sertifikat saham dan menjamin satu suku bunga tertentu. Sedangkan pada Reksa Dana adanya diversifikasi investasi dalam saham, dan dilarang memberikan jaminan bahwa keuntungan yang diberikan mencapai tingkat suku bunga tertentu. Pada tahun 1989 sertifikat Danareksa sudah tidak dikeluarkan lagi, karena pasar modal sedang goncang. Harga saham tidak menentu dan deviden sulit dijamin, karena banyak perusahaan yang tidak membayar deviden. PT. Danareksa wajib membeli kembali sertifikat apabila investor mau menjualnya. Sejak dikeluarkannya Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 lembaga reksa dana perkembangannya menjadi semakin pesat. Pada tahun 1996 muncul 24 reksa dana yang dipicu oleh undang-undang pasar modal yang mulai efektif sejak awal tahun 1996. kemudian pada paruh pertama 1997, lahir 35 reksa dana baru. Hingga Juni 1997, Bapepam telah memberikan pernyataan efektif kepada 60 reksa dana dengan total dana yang dikelola Rp. 6,6 triliun. Dunia reksa dana terus berkembang, dari Januari 2000 sampai dengan akhir 2001 Bapepam memberikan 27 pernyataan efektif kepada reksa dana baru, dengan NAB yang melonjak sampai dengan Rp. 8 Triliun, 46 triliun pada 2002, 61 triliun pada April 2003 dan terus melonjak sampai dengan 72 triliun pada Januari 2004. Sampai tahun 2004 terdapat 116 reksa dana. Sebuah kenyataan yang cukup indah. Namun pada pertengahan 2005 ini dunia reksa dana sepertinya sedang mengalami masa-masa sulit dengan banyaknya investor yang menjual kembali unit penyertaan yang mereka beli. 27 c) Dasar Hukum Reksa Dana 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dalam Bab IV Pasal 18 sampai dengan Pasal 29; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 Tentang penyelenggaraan Kegiatan di bidang Pasar Modal Bab III Pasal 23 sampai dengan Pasal 30; 3. Keputusan Menteri Keuangan; 4. Keputusan Ketua Bapepam. d) Tujuan Reksa Dana Para pemodal yang menanamkan modalnya dengan membeli saham-saham yang diterbitkan oleh perusahaan reksadana tentunya mempunyai suatu tujuan yang sama, yaitu mencari keuntungan atas modal yang ditanamkannya. Namun demikian, tujuan ini dapat dibedakan atas dasar pendekatannya. Sebagian dari pemodal menanamkan modalnya semata-mata mencari keuntungan dalam waktu singkat dan ada pula yang menanamkan modalnya dengan mengharapkan pertumbuhan modalnya meskipun dalam jangka waktu yang relatif panjang. Bila ditinjau dari sudut pandang investor, maka tujuan lain reksa dana adalah juga untuk memberi kesempatan bagi investor yang tidak atau kurang memahami seluk beluk investasi. Selain itu,dengan adanya reksa dana para pemodal tidak perlu harus memiliki uang dalam jumlah besar untuk dapat melakukan investasi di berbagai perusahaan, karena reksa dana menghimpun dana dari para investor dan kemudian dana yang terhimpun ini diinvestasikan ke dalam berbagai sarana investasi (Asril Sitompul, 2000:15). e) Bentuk-bentuk Reksa Dana Ada dua bentuk Reksa Dana yang diperkenankan dalam sistem hukum Indonesia, kedua bentuk Reksa Dana tersebut yaitu: 28 (1) Reksa Dana berbentuk perusahaan ( perseroan ) / Mutual Company Yaitu Reksa Dana dimana emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual sahamnya, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai efek yang diperdagangkan pada pasar uang dan pasar modal. Reksa Dana berbentuk perseroan merupakan badan hukum tersendiri. Hal ini berarti Reksa Dana tersebut beroperasi sebagai Perseroan Terbatas yang mempunyai kegiatan semata-mata sebagai Reksa Dana. Karena bentuknya perseroan, maka ia mempunyai anggaran dasar, direksi, kekayaan sendiri, pemegang saham, dan kewajiban-kewajiban. Ketentuan-ketentuan lain tentang Reksa Dana berbentuk Perseroan yaitu: a) Mendapat izin usaha dari Bapepam; b) Pada saat pendirian paling sedikit 1% dari modal dasar telah ditempatkan dan disetor (Farid Harianto 1998:121). Reksa Dana merupakan perusahaan publik dimana saham-sahamnya dimiliki oleh publik. Pertama kali modal disetor Reksa Dana berbentuk Perseroan Terbatas hanya untuk memenuhi persyaratan pendirian, sedangkan pemenuhan modal disetor selanjutnya akan dilakukan melalui penawaran umum. c) Kontrak pengelolaanya dibuat oleh direksi dengan manajer investasi yang telah memperoleh izin dari Bapepam. Reksa Dana berbentuk Perseroan Terbatas mempunyai kegiatan utama untuk mengelola portofolio efek yang bebeda dengan Perseroan terbatas pada umumnya. Oleh karena itu, pembentukan dana cadangan bagi Reksa Dana Perseroan Terbatas tidak diwajibkan. d) Nilai sahamnya ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih. Semua kekayaannya wajib disimpan pada Bank Kustodian, 29 dan kontrak penyimpanannya dibuat oleh Direksi dengan Bank Kustodian. e) Saham Reksa Dana yang bersifat terbuka diterbitkan tanpa nilai nominal. Yang mendasari dimungkinkannya saham tanpa nilai nominal pada Reksa Dana itu merupakan cerminan dari nilai bersih portofolionya. Setiap ada perubahan nilai portofolio, maka nilai aktiva bersih per saham berubah pula. Pemodal membeli dan menjual saham Reksa Dana sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per saham. Reksa Dana Perseroan Terbatas ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut yaitu: a) Reksa Dana Terbuka (open-end fund) Yaitu suatu Reksa Dana yang berbentuk perseroan yang menawarkan dan membeli kembali dari investor sampai sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Reksa Dana Terbuka dapat mengeluarkan atau menjual saham baru terus menerus sepanjang ada pemodal yang membeli, sehingga investor dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana. Hal-hal penting lainnya adalah saham Reksa Dana tidak dicatat di bursa efek, karena pemodal dapat menjual langsung kepada Reksa Dana yang bersangkutan dan harga jual beli sahm berdasarkan Nilai Aktiva Bersih. Dalam hal ada tawaran untuk menjual kembali saham Reksa Dana kepada Reksa Dana tersebut oleh pembelinya, maka pihak Reksa Dana oleh hukum dibebani kewajiban “wajib beli”. Pembelian kembali saham tersebut dilakukan tanpa memerlukan persetujuan RUPS dan saham-saham yang dibeli tidak mempunyai hak suara, hak deviden, atau hak-hak lain yang melekat pada saham (I Nyoman Tjager 1997:10). Pengecualian dari “wajib beli” saham Reksa Dana tersebut yaitu dalam hal-hal sebagai berikut: 30 (1) Jika ditutupnya Bursa Efek dimana sebagian besar portofolio efek Reksa Dana diperdagangkan; (2) Bila dihentikannya perdagangan atas sebagian besar portofolio efek Reksa Dana; (3) Jika terjadi apa yang dapat digolongkan sebagai satu keadaan darurat; (4) Jika terdapat hal-hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi setelah mendapat persetujuan Bapepam. b) Reksa Dana Tertutup ( close-end fund ) Reksa Dana Tertutup adalah Reksa Dana yang berbentuk perseroan yang tidak dibebankan kewajiban untuk membeli kembali saham-sahamnya yang telah dijualnya kepada investor. Disebut Reksa Dana Tertutup, karena Reksa Dana tertutup dalam hal jumlah saham yang bisa diterbitkan, atau dalam hal menerima masuknya pemodal baru melalui penerbitan saham baru. Dengan kata lain Reksa Dana hanya dapat mengeluarkan atau menjual sahamnya sampai dengan batas modal dasar, dan karena investor tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada Reksa Dana, maka saham Reksa Dana dicatat di bursa efek. Apabila Reksa Dana ini ingin menjual lebih, maka harus mengubah anggaran dasarnya terlebih dahulu. (2) Reksa Dana berbentuk kontraktual (Kontrak Investasi Kolektif) Suatu Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dibentuk berdasarkan perjanjian antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif yakni jasa atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak. 31 f) Jenis-jenis Reksa Dana Selain pembagian diatas, Reksa Dana juga bisa dibagi lagi menurut jenis investasinya. Pembagian tersebut yaitu: (1) Reksa Dana Saham Adalah jenis reksa dana dimana investasi portofolionya dilakukan pada saham-saham dari berbagai perusahaan dan sekaligus merupakan reksadana yang memfokuskan tujuannya pada pertumbuhan oleh karena itu reksadana ini dikenal pula sebagai reksa dana pertumbuhan (Asril Sitompul 2000:28). Reksa Dana ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu reksa dana pertumbuhan, reksa dana pertumbuhan agresif, reksa dana perusahaan kecil, reksa dana perusahaan blue chips (perusahaan besar dan mapan) dan lainnya bergantung dimana reksa dana tersebut melakukan portofolionya (Asril Sitompul 2000:28); (2) Reksa Dana Pendapatan Tetap Adalah reksa dana yang menginvestasikan dana yang dihimpunnya pada obligasi (boonds). Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat hutang. Reksa dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil; (3) Reksa Dana Pasar Uang Reksa Dana ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Reksa Dana ini mempunyai risiko yang relatif lebih rendah dibanding jenis reksa dana lainnya. Hal ini disebabkan instrumen investasi yang dipilih adalah instrumen hutang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun seperti Sertifikat Bank 32 Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito dan Surat Pengakuran Hutang (SPH); (4) Reksa Dana Campuran Reksa Dana ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan efek bersifat hutang. Reksa dana ini memiliki resiko yang moderat dengan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi daripada reksa dana berpendapatan tetap. g) Keunggulan Reksa Dana Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil atau pemodal yang tidak ingin menanggung resiko tinggi atau pemodal yang mempunyai waktu dan pengetahuan terbatas. Dengan melihat hal tersebut, tentunya reksa dana mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan jenis investasi lain, yang dapt dimanfaatkan oleh pemodalpemodalnya. Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain yaitu: (1) Investasi dikelola manajemen yang profesional Setiap perusahaan reksadana memiliki manajer investasi dan mungkin pula suatu perusahaan mempunyai suatu tim manajer investasi, disamping again riset pasar yang bekerja khusus menganalisis pasar untuk membantu para investor yang tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis sendiri, ataupun tidak punya waktu untuk melakukannya. Manajer investasi ini melakukan analisis dan memutuskan ke mana dana yang dihimpun akan diinvestasikan. (2) Batas minimum investasi rendah Dengan sistem penghimpunan dana dari berbagai investor, maka seorang investor bisa mendapatkan layanan manajemen dari manajer investasi yang profesional, karena dengan membeli hanya sedikit saham reksa dana berarti ia telah mendapatkan hasil analisis dari manajer investasi yang professional. 33 (3) Kemudahan cara pembelian Melakukan pembelian suatu reksa dana sangat fleksibel. Bila calon investor telah memutuskan, maka ia dapat membelinya dari perusahaan reksadana yang menjual saham secara langsung kepada para calon investor. Dengan cara ini calon investor akan terhindar dari pembayaran biaya pembelian. (4) Biaya yang ringan Di samping komisi atau biaya penjualan yang dikenakan kepada investor, reksadana juga mengenakan biaya operasional reksadana terhadap para investor. Biaya ini secara otomatis dikurangi dari uang yang diinvestasikan dalam reksadana. Jumlah dari semua biaya tersebut dihitung dengan rasio terhadap biaya reksadana tersebut. (5) Risiko investasi rendah Investasi melalui reksa dana berarti melakukan investasi dalam berbagai jenis efek yang berbeda. Dengan demikian, resiko yang dihadapi investor akan menjadi lebih kecil dibanding dengan hanya berinvestasi dalam satu jenis saham. (6) Cara investasi yang fleksibel Investasi di reksa dana merupakan investasi yang luwes, karena reksa dana terdiri dari berbagai jenis dengan masingmasing tujuan dan keuntungan serta kelemahannya, sehingga para investor dapat memilih reksadana yang mana sesuai dengan keinginan dan tujuan investasinya. (7) Kemudahan menjual kembali Para investor reksadana tidak perlu khawatir akan likuiditas dana yang diinvestasikannya karena bila ia memerlukan uang tunai ataupun ingin melakukan perubahan jenis investasinya,maka ia dapat dengan mudah menjual kembali saham reksa dana yang dimilikinya. Perusahaan reksa dana wajib membeli kembali 34 saham-saham reksadana yang diterbitkannya (kecuali reksa dana tertutup). (8) Perlindungan pemerintah Di Indonesia perdagangan saham reksadana telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dilengkapi dengan peraturan-peraturan pelaksanaanya yang dikeluarkan Bapepam. Hal ini sudah mencerminkan kemauan pemerintah untuk memberi perlindungan bagi para investor reksadana. (9) Mudah dipantau Saham-saham reksadana relatif lebih mudah dipantau perkembangannya, karena perhitungan yang rumit dan sulit telah dilakukan oleh para manajer investasi perusahaan reksa dana. Jadi investor cukup melihat hasil analisis atau perhitungan yang dilakukan oleh manajer investasi tersebut. 3. Tinjauan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif a) Pengertian Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bukanlah merupakan suatu badan hukum tersendiri. Reksa dana beroperasi berdasarkan kontrak yang dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian. Pemodal secara bersama-sama atau kolektif mempercayakan dananya untuk dikelola oleh manajer investasi. Dana tersebut disimpan dan diadministrasikan oleh bank kustodian. Kekayaan yang dikelola manajer investasi dalam bentuk portofolio itu adalah milik pemodal secara bersama-sama dan proporsional. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam tahap pendirian Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut: (1) Manajer investasi mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam. Untuk mengoperasikan Reksa Dana KIK tidak 35 diperlukan Perseroan terbatas khusus. Manajer Investasi bisa langsung mengambil inisiatif untuk membuat kontrak Investasi Kolektif dengan Bank Kustodian; (2) Wajib menetapkan uang tunai sekurang-kurangnya 1% dari jumlah Unit penyertaan yang ditetapkan. b) Ciri Khas Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dapat dikatakan mempunyai ciri khas tersendiri, antara lain: (1) Manajer Investasi dapat mengeluarkan atau menjual Unit Penyertaan secara terus menerus bila ada pemodal yang membelinya. Bentuk reksa dana ini, terbuka untuk menerima pemodal baru setiap saat. Pemodal dapat menjual saham atau unit penyertaan yang dimilikinya kepada manajer investasi bila diinginkan. Atau dengan kata lain, reksa dana akan membeli kembali saham atau unit penyertaan bila ada pemodal yang menjualnya kembali. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi pemodal yang menjualnya kembali. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi pemodal bila ia ingin menarik kembali investasi dari reksa dana tersebut. (2) Unit Penyertaan tidak dicatat di Bursa Efek Unit penyertaan reksadana terbuka tidak dicatatkan di bursa efek, karena pemodal dapat menjual langsung kepada reksa dana yang bersangkutan. (3) Pemodal dapat menjual kembali Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi Dalam hal ini perlu dipahami bahwa investasi dalam reksa dana merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya akan nampak sekurang-kurangnya setelah satu tahun. Jadi, penjualan kembali unit Penyertaan yang dimiliki investor sedapat mungkin 36 dilakukan setelah pertumbuhan investasi nilai investasi reksa dana atau pertumbuhan nilai investasinya memberikan keuntungan yang cukup. (4) Hasil penjualan/pembelian kembali unit penyertaan dibebankan kepada rekening reksa dana Penerbitan Unit Penyertaan diartikan bahwa pemodal tersebut telah mempunyai penghitungan reksa dana pada Bank Kustodian tersebut yang menyatakan bahwa mulai pada tanggal pembukuan penghitungan tersebut, pemegang yang bersangkutan adalah sebagai salah satu pemegang unit penyertaan tersebut. Bila pemodal yang bersangkutan di kemudian hari membeli lagi unit penyertaan dengan penghitungannya prosedur bertambah yang pula sama, unit maka pada penyertaan yang dimilikinya. Sebaliknya, bila pemodal yang bersangkutan menjual kembali unit Penyertaan, maka saldo pada penghitungan yang bersangkutan menjadi berkurang. (5) Harga jual/beli unit penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Nilai Aktiva Bersih adalah besarnya jumlah aktiva dikurangi kewajiban yang ada. Jumlah aktiva atau kekayaan Reksa Dana terdiri atas bermacam-macam jenis seperti kas, obligasi, saham, right, efek, dan lainnya. Kewajiban dapat berupa iaya manajer investasi, bank kustodian, pajak-pajak dan lain-lain yang belum dibayar. Bank kustodian wajib menghitung dan mengumumkan Nilai Aktiva Bersihnya. Dari uraian mengenai cirri khas reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif terdapat suatu istilah yang sering muncul yaitu Unit Penyertaan. Pada sub bab berikut ini akan dibahas mengenai Unit Penyertaan. 37 c) Unit Penyertaan Dalam Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (1) Pengertian Unit Penyertaan Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 29 yang dimaksud dengan Unit penyertaan yaitu satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif. Unit penyertaan dapat dimasukkan ke dalam Efek Penyertaan, yaitu efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk ikut serta ke dalam ekuiti suatu perusahaan, yakni menjadi pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Harga jual atau beli unit penyertaan yaitu berdasarkan Nilai Aktiva Bersih, dan tidak dijual di Bursa Efek. Unit Penyertaan juga bukan merupakan pemilikan atas perusahaan yang menerbitkan saham, investor biasanya tidak tertarik dan tidak berkepentingan menjalankan usaha dari perusahaan yang ia beli sahamnya, para investor tersebut lebih berkepentingan terhadap deviden dan capital gain dari saham yang dibelinya. Unit Penyertaan ini yaitu lebih merupakan suatu bukti bahwa investor telah melakukan kegiatan investasi dalam reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang diterbitkan berdassarkan kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian. (2) Penawaran Unit Penyertaan Dalam menawarkan Unit Penyertaan kepada masyarakat, Manajer Investasi melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Pernyataan Pendaftaran dalam Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif Manajer investasi yang akan melakukan penawaran umum reksa dana kontrak investasi kolektif kepada umum harus mengajukan Pernyataan Pendaftaran terlebih dahulu 38 kepada Bapepam. Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada Bapepam oleh Manajer Investasi dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dokumen tersebut harus dilengkapi dengan beberapa dokumen Manajer investasi sepenuhnya bertanggung jawab atas ketelitian dan kecukupan dari semua keterangan yang ada di dalam Pernyataan Pendaftaran beserta dokuman pendukungnya. Dokumen pendukung yang dimaksud mencakup: i) Perjanjian penjaminan emisi; ii) Perjanjian agen penjual; iii) Bukti penempatan dana awal dari bank kustodian; Dalam mengajukan Pernyataan Pendaftaran, manajer investasi harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepem melalui Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep10/PM/1997 Tanggal 30 April 1997 yang berisikan hal-hal sebagai berikut: i) Menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dengan mengisi Formulir Nomor IX.C.5-1 lampiran 1 peraturan ini; ii) Pernyataan Pendaftaran diajukan dalam rangkap 4 (empat); iii) Menyertakan dokumen seperti yang telah tersebut diatas; iv) Menyampaikan rencana pemasaran dan operasional reksa dana. b) Pernyataan Efektif Terhadap Pernyataan Pendaftaran Yang dimaksud dengan Pernyataan Efektif yakni terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor : IX.C.5 39 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep10/PM/1997 tanggal 30 April 1997. Pernyataan Efektif oleh Ketua Bapepam terhadap Pernyataan Pendaftaran diberikan setiap saat setelah kecukupan dan obyektifitas informasi yang diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran selesai ditelaah oleh Bapepam. c) Pembuatan Prospektus Prospektus adalah suatu dokumen yang wajib dibuat atau disediakan oleh manajer investasi dalam rangka melakukan penawaran kepada khalayak umum. Prospektus dapat berupa buku atau brosur dan cara penawaran penjualan unit penyertaan melalui media lainnya yang memuat keterangan-keterangan antara lain tentang nama lengkap reksa dana, dasar hukum reksa dana, manajer investasi, bank kustodian, tanggal efektif, tempat dan tanggal prospektus diterbitkan, daftar istilah-istilah dan definisi dalam reksa dana, tujuan dan kebijakan investasi, faktor-faktor risiko, hak-hak investor serta informasi lain yang berkaitan dengan reksa dana tersebut guna kepentingan investor. Prospektus merupakan salah satu penerapan prinsip keterbukaan informasi (full disclosure). Prinsip keterbukaan informasi menurut pasal 1 ayat 25 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh Informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh tehadap keputusan investor terhadap efek yang dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. Dengan adanya informasi yang terbuka ini investor akan dapat mengikuti 40 perkembangan setiap investasinya dan membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut. Mengenai bentuk dan isi prospektus dalam rangka penawaran umum dalam reksa dana diatur dalam Peraturan Nomor IX.C.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-22/PM/2004 Tanggal 28 Mei 2004. d) Penawaran Umum Reksa Dana Penawaran Umum merupakan suatu kegiatan penawaran reksa dana yang dilakukan oleh manajer investasi untuk menjual unit penyertaan kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksananya. Setelah mendapat Pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Bapepam, unit penyertaan melalui prospektus dari reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sudah dapat ditawarkan kepada khalayak umum. Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif dapat menjual Unit Penyertaan terus menerus sepanjang ada pemodal yang ingin membeli. 4. Tinjauan Mengenai Manajer Investasi a) Pengertian Manajer Investasi Menurut pengertian resmi yang diberikan oleh Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, yang disebut dengan manajer investasi yaitu pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk pada nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk kelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melakukan investasi, eksistensi manajer investasi ini perlu diperhatikan dengan seksama, karena para calon investor sangat 41 berkepentingan dengan hal ini. Reputasi yang baik dari seorang manajer investasi biasanya tidak dapat diraih dalam waktu yang singkat, karenanya investor yang bijaksana tidak akan mau menyerahkan dana investasinya kepada manajer investasi yang tidak dipercayainya (Asril Sitompul 2000:7). b) Tugas dan Kegiatan Manajer Investasi Dalam pengelolaan reksa dana peranan manajer investasi ini sangat penting, sehingga untuk dapat melaksanakan peranannya dalam mengelola reksa dana manajer investasi harus mendapat izin dari Bapepam. Kegiatan manajer investasi ini antara lain yaitu: (1) Menetapkan strategi dan tujuan reksa dana yang bersangkutan; (2) Pemilihan Kustodian; (3) Pembuatan Master Investment Contract (Kontrak Induk); (4) Penandatanganan Kontrak Induk oleh manajer investasi dengan kustodian; (5) Menyampaikan “pernyataan pendaftaran” kepada Bapepam terhadap reksa dana yang akan dikelolanya; (6) Membuat prospektus sebagai pedoman bagi investor ketika akan melakukan pembelian unit penyertaan pada reksa dana kelolaan manajer investasi; (7) Melakukan penawaran unit penyertaan kepada investor via prospektus yang telah dibuatnya; (8) Menandatangani formulir pemesanan unit penyertaan ketika ada pembelian unit penyertaan oleh investor; (9) Menyerahkan formulir tersebut dan uang harga pembelian kepada kustodian; (10) Membuat order beli atas efek tertentu lewat para pialang; (11) Menetapkan nilai pasar yang wajar atas efek tersebut; (12) Memuat Nilai Aktiva Bersih unit penyertaan dalam surat kabar; (13) Membeli kembali unit penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per unit penyertaan; 42 (14) Melakukan pelunasan kembali dengan membuat order jual kepada pialang untuk menjual efek atas nama rekening reksa dana; (15) (Munir Fuadi 1996 : 110) B. Kerangka Pemikiran BAPEPAM (dengan peraturannya) 9 MANAJER INVESTASI INVESTOR 3 4 REKSA DANA PASAR UANG 1 8 KIK 7 5 6 UNIT PENYERTAAN 2 1&2. Manajer investasi dan kustodian membuat suatu kontrak investasi kolektif; 3. Investor memasukkan sejumlah dana sesuai ketetapan kepada reksa dana; 4. Reksa dana tersebut dikelola oleh manajer investasi; 5 Manajer investasi menitipkan dana investor kepada kustodian; 6. Kustodian menerbitkan unit penyertaan sebagai bukti bahwa dana telah diinvestasikan; Unit penyertaan diserahkan kepada investor, yang kemudian bisa dijual kembali; 8. PENDAPA TAN TETAP KUSTODIAN Berikut ini adalah merupakan keterangan dari kerangka pemikiran di atas. 7. SAHAM Manajer Investasi berdasarkan kontrak investasi kolektif yang telah dibuat CAMPURA N 43 bersama dengan kustodian menyalurkan dana dari investor ke berbagai jenis reksa dana. 9. Aturan yang menjadi batasan bagi manajer investasi dalam melakukan peranan dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif yang dibuat oleh Bapepam. -------- Garis putus merupakan tanggung jawab yang diemban manajer investasi atas investasi investor. Secara lebih jelas kerangka pemikiran mengenai penulisan hukum ini yaitu, reksa dana merupakan salah satu bagian dari sistem pasar modal di Indonesia. Reksa Dana ini diatur dalam Undang-undang Pasar Modal. Kegiatan utama reksa dana adalah menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi yaitu pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio investasi kolektif untuk kelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam kerangka pemikiran tersebut tergambar cara kerja manajer investasi dalam menjalankan usahanya. Dalam menjalankan usahanya, manajer investasi dibatasi oleh aturan-aturan Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 dan juga peraturan dari Bapepam selaku otoritas pasar modal yang bertujuan untuk melindungi dana investor. Begitu juga ketika terjadi masalah dengan investor, tanggung jawab yang diberikan adalah sesuai dengan peraturan-peraturan mengenai reksa dana. 44 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Reksa Dana di PT. BNI Securities 1. Riwayat Singkat PT. BNI Securities PT. BNI Securities didirikan berdasarkan Akta Nomor 22, tanggal 12 April 1995 jo. Akta No. 39 tanggal 3 Mei 1995 dengan modal dasar Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh milyar rupiah) dan modal yang disetor Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah), keduanya dibuat di hadapan Koesbiono Sarmanhudi, S.H.,M.H., notaris yang berkedudukan di Jakarta, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 5804, Tambahan Berita Negara Nomor 55, tanggal 11 Juli 1995. Anggaran dasar PT. BNI Securities telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir diubah dengan akta berturut-turut: a) Tertanggal 6 Mei 2002 No. 19, dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adiwarsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta perubahan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor C-19644 HT.01.04.TH.2002, tanggal 11 Oktober 2002; b) Tertanggal 26 Agustus 2003 No. 34, dibuat dihadapan Ny. Rini Yulianti, S.H., Kandidat Notaris, pengganti Ny. Poerbaningsih Adiwarsito,S.H., Notaris di Jakarta; c) Tertanggal 11 Desember 2003, dibuat dihadapan Ny. Rini Yulianti, S.H., Kandidat Notaris, pengganti Ny. Poerbaningsih Adiwarsito,S.H., Notaris di Jakarta. Sebagai Manajer Investasi, PT. BNI Securities telah mempunyai pengalaman dalam mengelola beberapa Reksa Dana semenjak tahun 1996, baik Reksa Dana yang berbasis saham, campuran maupun pendapatan tetap. 45 2. Macam Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di PT. BNI Securities a) BNI Dana Berkembang Sebuah reksa dana berbasis saham untuk investor dengan toleransi resiko tinggi dan cocok untuk investasi jangka panjang yang juga menawarkan potensi keuntungan yang tinggi. Merupakan reksa dana berbentuk kontrak investai kolektif yang dituangkan dalam Akta Nomor 73 tanggal 27 September 1996 dan diubah dengan Akta Addendum Nomor 428, tanggal 26 Oktober 2000 yang dibuat dihadapan Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. LLM, dan terakhir diubah dengan Akta Addendum Nomor 26 dan Akta Nomor tanggal 11 Juli 2003 keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris antara PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi dan PT. Bank Niaga Sebagai Bank Kustodian berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 serta peraturan pelaksanaan di bidang reksa dana. BNI Dana Berkembang mendapat peryataan efektif pada 30 September 1996. Tujuan investasi utama dari BNI Dana Berkembang ini adalah berinvestasi di Efek Saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia untuk mendapatkan capital gain dan deviden; b) BNI Dana Fleksibel Reksa dana campuran dengan fleksibilitas tinggi dimana rentang investasinya dapat bervariasi antara 10%-90% melalui alokasi pada saham, obligasi, instrumen pasar uang atau instrumen investasi lain yang diterbitkan oleh badan hukum di Indonesia dalam mata uang asing. BNI Dana Fleksibel adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang tertuang dalam Akta Nomor 45 tanggal 22 Oktober 2001 dan Addendum No. 53 tanggal 21 Maret 2002, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi dengan PT. Bank Niaga Tbk sebagai bank kustodian, dengan pernyataan efektif yang keluar pada 29 November 2001. Tujuan utama BNI Dana 46 Fleksibel adalah melakukan investasi ke dalam instrumen yang dianggap paling menguntungkan pada saat-saat tertentu dengan aktif sesuai dengan kondisi ekonomi makro Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dari berbagai jenis instrumen investasi, baik di pasar modal maupun di pasar uang; c) BNI Dana Berbunga Dua Merupakan reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi maupun instrumen pendapatan tetap lain yang dikeluarkan oleh swasta, BUMN, maupun pemerintah. Reksa dana ini memberikan potensi imbal hasil yang melebihi deposito dan inflasi dengan tingkat resiko yang relatif rendah sampai moderat. BNI Dana Berbunga Dua adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang tertuang dalam Akta Nomor 45 tanggal 22 Oktober 2001 dan Addendum No. 53 tanggal 21 Maret 2002, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi dengan PT. Bank Niaga Tbk sebagai bank kustodian, dengan pernyataan efektif yang keluar pada 29 Nopember 2001. Tujuan reksa dana ini adalah melakukan investasi ke dalam Efek Pendapatan Tetap untuk mendapatkan bunga dan apresiasi nilai pokok (dalam hal obligasi atau instrumen lain yang memungkinkan). Sesuai dengan sifat investasi di Efek Pendapatan Tetap, diharapkan pertumbuhan nilai investasi yang stabil; d) BNI Dana Lancar Adalah reksa dana pendapatan tetap berbasis surat hutang yang diterbitkan oleh institusi di Indonesia yang jatuh temponya kurang dari satu tahun (efek pasar uang). Reksa dana ini juga berbentuk kontrak investasi kolektif yang tertuang dalam Akta Nomor 45 tanggal 22 Oktober 2001 dan Addendum No. 53 tanggal 21 Maret 2002, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi dengan PT. Bank Niaga Tbk sebagai bank kustodian, dengan pernyataan 47 efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam pada 29 Nopember 2001. Reksa dana ini memiliki tujuan utama melakukan investasi ke dalam Efek Pendapatan Tetap dan instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun untuk mendapatkan bunga dan menyediakan likuiditas bagi pemodal dengan resiko yang minimal; e) BNI Danaplus Adalah reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi dan atau efek bersifat hutang lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia atau badan hukum di Indonesia, yang juga berbentuk kontrak investasi kolektif. Kontrak investasi kolektif BNI Danaplus ini dituangkan dalam Akta Nomor 28 tanggal 5 September 2002 yang diubah dengan Akta Nomor 1 tanggal 12 April 2004 keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. BNI Securities sebagai manajer investasi dan ABN AMRO Bank N.V. sebagai bank kustodian. Perubahan terakhir denga Akta Addendum III Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BNI Danaplus No. 11 tanggal 15 Februari 2005, dibuat dihadapan Ny. Poeraningsih Adiwarsito, S.H., Notaris I Jakarta, yang mengubah bank kustodian menjadi Standard Chartered Bank. BNI Dana Plus mendapat pernyataan efektif dari Bapepam pada 16 Oktober 2002. BNI Danaplus bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif lebih stabil melalui investasi pada efek berpendapatan tetap; f) BNI Dana Syariah Memiliki fitur yang mirip BNI Dana Berbunga Dua tetapi hanya berinvestasi di efek yang berdasarkan syariah Islam. Mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi pula karena dapat dicairkan tiap hari kerja. BNI Dana Syariah adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, serta peraturan pelaksanaannya dibidang reksa dana. Kontrak investasi kolektif BNI Dana Syariah dibuat berdasarkan Akta No. 60, tanggal 16 Maret 2004 yang dibuat dihadapan Ny. 48 Poerbaningsih Adiwarsito,S.H., Notaris di Jakarta antara PT. BNI Securities sebagai manajer investasi dan PT. Bank Niaga Tbk sebagai bank kustodian, dengan pernyataan efektif yang dikeluarkan Bapepam pada 21 April 2004. Tujuan investasi BNI Dana Syariah yaitu untuk memberikan tingkat petumbuhan nilai investasi yang stabil dalam jangka panjang kepada para pemodal yang berpegang pada Syariah Islam dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba’ dan ghahar; g) BNI Danaplus Syariah Adalah reksa dana campuran yang dialokasikan pada obligasi syariah dan saham-saham yang masuk dalam kategori syariah. Mempunyai resiko yang moderat dan potensi imbal hasil yang moderat pula. BNI Danaplus Syariah adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, serta peraturan pelaksanaannya dibidang reksa dana. Kontrak investasi kolektif BNI Dana Syariah dibuat berdasarkan Akta No. 60, tanggal 16 Maret 2004 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adiwarsito,S.H., Notaris di Jakarta antara PT. BNI Securities sebagai manajer investasi dan PT. Bank Niaga Tbk sebagai bank kustodian, dengan pernyataan efektif yang dikeluarkan Bapepam pada 21 April 2004. Reksa dana ini mempunyai tujuan investasi untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka panjang kepada para pemodal yang berpegang pada syariah dengan hasil yang bersih dari unsur riba’ dan ghahar; h) BNI Dana Merah Putih Bertujuan untuk memberikan tingkat pendapatan investasi yang relatif stabil dengan resiko yang relatif minimal melalui investasi pada obligasi dan atau efek hutang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Merupakan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif sebagaimana tercantum dalam akta Kontrak Investasi Kolektif Nomor 18 tanggal 22 Februari 2005 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adiwarsito,S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. BNI 49 Securities sebagai manajer investasi dan Standard Chartered Bank Cabang Jakarta sebagai bank kustodian. BNI Dana Merah Putih mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam pada 31 Maret 2005. BNI Dana Merah Putih bertujuan untuk memberikan tingkat pendapatan investasi yang relatif stabil dengan resiko yang minimal melalui investasi pada obligasi dan/atau efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; i) BNI Solusi Dana Terproteksi Reksa dana ini bertujuan untuk memberikan proteksi sebesar 125% dari Nilai Investasi Awal pemegang unit penyertaan. Nilai proteksi sebesar 125% tersebut merupakan akumulasi atas pelunasan secara bertahap/ periodik dan/ atau pelunasan lebih awal dan/atau memberikan pelunasan unit penyertaan dan/atau hasil investasi secara periodik. Solusi Dana Terproteksi mempunyai target komposisi investasi sebesar minimum 80% dan maksimum 100% pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia serta efek bersifat utang lainnya yang diterbitkan oleh perusahaan yang termasuk dalam kategori layak investasi, serta minimum 0% dan maksimum 20% pada instrumen pasar uang. Reksa dana ini dimunculkan melalui kontrak investasi kolektif antara PT. BNI Securities sebagai manajer investasi dan PT. Bank Niaga Tbk. sebagai bank kustodian yang kemudian dituangkan dalam Akta Nomor 17 Tanggal 10 Oktober 2005. dengan pernyataan efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam pada 14 Oktober 2005. Solusi Dana Terproteksi hanya ditawarkan kepada pemegang unit penyertaan BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Syariah dan/atau BNI Dana Lancar. Tujuan investasi dari reksa dana ini adalah memberikan proteksi sebesar 125% dari nilai investasi awal pemegang unit penyertaan, dengan ketentuan nilai proteksi sebesar 125% tersebut merupakan akumulasi atas pelunasan secara bertahap atau pelunasan 50 lebih awal atau juga memberikan pelunasan unit penyertaan atau hasil investasi secara periodik. 3. Bank Kustodian Dalam Reksa Dana di PT. BNI Securities a) PT. Bank Niaga Tbk Merupakan bank kustodian swasta nasional pertama yang memperoleh persetujuan dari Bapepam berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam nomor: KEP-71/PM/1991 tanggal 22 Agustus 1991 sebagai bank kustodian di pasar modal. Pada Juni 2000 Custodial Service Division Bank Niaga telah mendapatkan sertifikasi manajeman pengendalian mutu ISO 9002 dan telah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada September 2003. Dalam reksa dana BNI Securities PT. Bank Niaga Tbk melakukan pengelolaan terhadap Reksa Dana BNI Dana Berkembang, BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Lancar, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Syariah, BNI Danaplus Syariah. b) Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Cabang Jakarta di Indonesia telah memiliki persetujuan sebagai kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-35/PM.WK/1991 tanggal 26 Juni 1991. Memperoleh izin Pembukaan Kantor Cabang di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.5.9.19 tanggal 1 Oktober 1968, untuk melakukan usaha sebagai Bank Umum. Standard Chartered Bank didirikan oleh Royal Charter pada tahun 1853 dengan kantor pusat London. Standard Chartered Securities Service berdiri pada tahun 1991 sebagai bank kustodian asing pertama di Indonesia. Standard Chartered Securities Service merupakan Bank Kustodian pertama yang memperoleh ISO 9001-2000 dengan aset sekitar Rp.10 Triliun. Dalam reksa dana BNI Securities PT. Bank Niaga Tbk melakukan pengelolaan terhadap Reksa Dana BNI Dana Plus dan BNI Dana Merah Putih. 51 4. Kebijakan Investasi di PT. BNI Securities BNI Securities khususnya divisi manajemen investasi menetapkan bentuk-bentuk kebijaksanaan masing-masing reksa dana sesuai dengan penempatan investasi portofolionya. Kebijakan investasi tersebut adalah sebagai berikut: a) BNI Dana Berkembang Kebijakan investasi yang ditempuh dalam reksa dana ini adalah bahwa portofolio akan dikelola secara beragam dan aktif. Efek saham dengan fundamental yang baik dan likuid akan diperdagangkan secara aktif dan akan menjadi portofolio utama. Pemilihan efek saham akan memakai pendekatan “bawah atas” dimana analisa dimulai atas saham per saham, faktor sektoral dimana efek saham itu dikategorikan, faktor dalam negeri dan akhirnya faktor luar negeri yang pengaruhnya relevan dengan efek saham yang bersangkutan. b) BNI Dana Fleksibel Dengan rentang alokasi aset masing-masing antara 10% sampai 90%, reksa dana ini dapat melakukan alokasi asetnya pada obligasi, baik obligasi korporasi maupun pemerintah, instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun meliputi Sertifikat Bank Indonesia/SBI, Deposito, Tabungan, Negotiable Certificate of Deposit/NCD, Comercial Paper/CP, dan Instrumen Pasar Uang lainnya yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. Selain itu BNI Dana Fleksibel akan mengalokasikan asetnya pada saham-saham dan/atau right dan/atau warrant yang tercatat di bursa efek, juga pada instrumen pasar uang dalam denominasi mata uang asing. Pemilihan efek akan memakai pendekatan “bawah atas”, dimana analisa dimulai atas efek per efek, faktor sektoral dimana efek itu dikategorikan, faktor dalam negeri dan akhirnya faktor luar negeri yang pengaruhnya relevan dengan efek yang bersangkutan. 52 c) BNI Dana Berbunga Dua BNI Dana Berbunga Dua akan menempatkan portofolionya pada obligasi baik dengan tingkat suku bunga tetap dan atau mengambang yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dan pada kas dan atau efek lainnya yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Denominasi obligasi, kas dan/atau efek lainnya yang dipilih tersebut adalah dalam rupiah. Seperti halnya pendekatan pada BNI Dana Fleksibel pemilihan portofolio akan memakai pendekatan “bawah-atas”. Kualitas penerbit efek pendapatan tetap akan menjadi pertimbangan yang utama. Pemilik, kualitas manajemen, prospek usaha, rasio likuiditas serta riwayat kredibilitas perusahaan merupakan faktor-faktor utama dalam memilih portofolio. Tingkat inflasi, uang beredar, neraca pembayaran, tingkat depresiasi terhadap mata uang asing, dan tingkat suku bunga di dalam dan di luar negeri merupakan faktor-faktor lain dalam memilih portofolio. d) BNI Dana Lancar BNI Dana Lancar akan menempatkan portofolionya di efek berpendapatan tetap meliputi obligasi dan surat hutang lainnya yang ditawarkan melalui penawaran umum di Indonesia dan instrumen pasar uang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun meliputi Sertifikat Bank Indonesia/SBI, Deposito, Tabungan, Negotiable Certificate of Deposit/NCD, Comercial Paper/CP, dan Instrumen Pasar Uang lainnya yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. Denominasi efek pendapatan tetap dan instrumen pasar uang yang dipilih tersebut adalah dalam bentuk rupiah. e) BNI Danaplus BNI Danaplus mempunyai kebijakan investasi minimum 80% dan maksimum 100% pada obligasi dan atau efek bersifat utang lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia serta 53 maksimum 20% pada efek pendapatan tetap termasuk efek pasar uang yang diterbitkan oleh badan hukum Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. f) BNI Dana Syariah Target komposisi portofolio BNI Dana Syariah adalah minimum 80% hingga maksimum 98% pada Efek Pendapatan tetap, termasuk efek yang bersifat utang/investasi, transaksi REPO yang bersifat Syariah dan Instrumen Pasar uang yang bersifat Syariah. Minimum 2% hingga maksimum 20% pada kas atau setara kas. g) BNI Danaplus Syariah Target komposisi portofolio BNI Danaplus Syariah adalah minimum 48% hingga maksimum 98% pada efek pendapatan tetap, termasuk efek yang bersifat utang/investasi, REPO yang bersifat Syariah, dan instrumen pasar uang, dan efek pendapatan tetap lain yang bersifat syariah, serta minimum 0% hingga maksimum 50% pada efek yang bersifat ekuitas dari dari perusahaan-perusahaan yang kegiatan usaha dan hasil usaha utamanya sesuai dengan syariah dan minimum 2% hingga maksimum 20% di kas dan/atau setara dengan kas. h) BNI Dana Merah Putih BNI Dana Merah Putih mempunyai kebijakan untuk menempatkan portofolionya ke dalam investasi minimum 80% danmaksimum 98% pada obligasi dan atau efek bersifat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia (termasuk yang disertai dengan perjanjian pembelian kembali/REPO) serta minimum 2% dan maksimum 20% pada kas dan/atau setara kas BNI Dana Merah Putih dapat melakukan investasi pada efek bersifat utang yang telah dijual dalam penawaran umum dan atau dicatatkan di bursa efek luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 54 i) BNI Dana Terproteksi Solusi Dana Terproteksi Solusi Dana Terproteksi mempunyai kebijakan investasi yaitu, minimum sebesar 80% dan maksimum sebesar 100% pada efek yang bersifat utang yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia serta yang diterbitkan oleh perusahaan yang termasuk layak investasi dan minimum sebesar 0% dan maksimum 20% pada instrumen pasar uang antara lain Sertifikat Bank Indonesia, Surat Perbendaharaan Negara. 5. Manfaat Investasi dan Risiko yang Dihadapi Investor a) Bagi seluruh pemegang unit penyertaan semua reksa dana di BNI Securities manfaat yang diperoleh yaitu: (1) Diversifikasi Investasi Jumlah dana kelolaan masing-masing reksa dana memungkinkan diversifikasi yang lebih baik, oleh karena itu resiko investasi juga lebih menyebar; (2) Unit Penyertaan Mudah Dijual Kembali Masing-masing reksa dana merupakan reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif, oleh karena itu manajer investasi, dalam hal ini adalah BNI Securities dan/atau semua reksa dana wajib membeli kembali unit penyertaan yang dijual oleh pemegang unit penyertaan; (3) Dikelola Secara Profesional Semua reksa dana di atas dikelola dan dimonitor setiap hari secara disiplin, rinci, dan terus menerus, oleh tim yang berpengalaman di bidang investasi; (4) Pembayaran Uang Tunai Kepada Pemodal Tidak Dikenakan Pajak Setiap pembayaran atas penjualan kembali unit penyertaan tidak dikenakan pajak; (5) Membebaskan Investor dari Pekerjaan Administrasi dan Analisa Investasi 55 Investor tidak perlu melakukan riset, analisa pasar, maupun berbagai pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi setiap hari. Bagi pemegang unit penyertaan BNI Dana Terproteksi Solusi Dana Terproteksi mempunyai manfaat tambahan yaitu Proteksi sebesar 125% terhadap Nilai Investasi Awal. Nilai Pokok Investasi Awal untuk setiap pemegang unit penyertaan diproteksi resikonya sehingga tidak akan berkurang atau hilang selama pemegang unit penyertaan mengikuti seluruh ketentuan yang tercantum dalam prospectus, namun juga bagi pemegang unit penyertaan reksa dana ini tidak bisa menjual unit penyertaan sewaktu-waktu. Penjualan unit penyertaan haya dapat dilakukan ketika jatuh tempo, jika sebelum jatuh tempo dilakukan penjualan kembali maka akan dikenakan penalty sebesar 10%. b) Risiko yang dihadapi pemodal Risiko yang dihadapi pemodal yang memiliki unit penyertaan reksa dana di BNI Securities yaitu dibagi dalam dua jenis risiko yaitu: (1) Risiko Operasional a) Risiko Likuiditas Risiko ini dapat terjadi apabila terdapat penjualan kembali secara serentak oleh para pemodal (redemption rush) dan manajer investasi mengalami kesulitan untuk menjual portofolio dalam jumlah besar dengan segera. Manajer investasi, dari waktu ke waktu, dapat menunda pembentukan/perhitungan NAB apabila: i) Bursa efek dimana sebagian besar portofolio efek reksa dana diperdagangkan ditutup; ii) Perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek reksa dana di bursa dihentikan; iii) Keadaan darurat. 56 b) Risiko Penggantian Manajer Investasi Bapepam, apabila memandang perlu dan untuk menjaga kepentingan pemodal, dapat mengganti manajer investasi (PT. BNI Securities) dengan manajer investasi lain; c) Risiko Pertanggungan Kekayaan Reksa Dana Risiko di atas dapat terjadi apabila perusahaan asuransi tidak membayar seluruh atau sebagian nilai pertanggungan. (2) Risiko Investasi Harga efek saham dapat naik maupun turun dengan cepat. Apabila efek saham yang terdapat dalam portofolio turun, maka Nilai Aktiva Bersih dari setiap unit penyertaan reksa dana ini akan turun pula, sehingga ada kemungkinan bahwa Nilai Aktiva Bersih Unit Penyertaan, pada saat-saat tertentu, akan lebih rendah dari Nilai Aktiva Bersih pada waktu pembelian. 57 B. Mekanisme Investasi Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif di PT. BNI Securities Mekanisme kegiatan investasi melalui reksa dana di BNI Securities dapat dilihat dalam bagan seperti yang tergambar di bawah ini: Pengawasan BAPEPAM 3 2 4 6 Manajer Investasi INVESTOR Perantara Pedagang Efek 5 8 10 1 7 7 9 Bank Kustodian Pasar Modal Pasar Uang Keterangan berikut ini adalah menerangkan mengenai bagan di atas: (1) BNI Securities melalui divisi manajemen investasinya melakukan pembuatan Master Investment Contract (Kontrak Induk) dengan calon bank kustodian untuk masing-masing reksa dana sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya (PT. Bank Niaga Tbk. untuk reksa dana BNI Dana Berkembang, BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Lancar, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Syariah dan BNI Danaplus Syariah serta Standard Chartered Bank untuk reksa dana BNI Danaplus dan BNI Dana Merah Putih). Di dalam kontrak induk itu memuat hak dan kewajiban PT. 58 BNI Securities selaku manajer investasi, PT. Bank Niaga Tbk. selaku bank kustodian, Standard Chartered Bank cabang Jakarta selaku bank kustodian, dan pemegang unit penyertaan. Kontrak induk itu meliputi: (a) Kontrak investasi kolektif, yaitu kontrak antara manajer investasi BNI Securities dengan PT. Bank Niaga Tbk. atau Standard Chartered Bank cabang Jakarta selaku bank kustodian yang telah ditunjuk yang memberikan wewenang kepada manajer investasi untuk mengelola portofolio dan kepada PT. Bank Niaga Tbk. atau Standard Chartered Bank cabang Jakarta diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan; (b) Kontrak Pengelolaan Reksa Dana (Fund Management Agrement) yaitu kontrak antara BNI Securities dengan PT. Bank Niaga Tbk. atau Standard Chartered Bank cabang Jakarta untuk mengelola dana dari masing-masing reksa dana yang telah ditentukan; (c) Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana (Custodian Agrement) yaitu kontrak antara BNI Securities dengan PT. Bank Niaga Tbk. atau Standard Chartered Bank cabang Jakarta untuk menyimpan kekayaan dari masing-masing reksa dana. Pada saat ini pula manajer investasi menempatkan uang tunai sekurangkurangnya 1% dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak; (2) BNI Securities selaku manajer investasi mengajukan pernyataan pendaftaran atas masing-masing reksa dana dalam waktu yang tidak bersamaan. Reksa dana pertama yang didaftarkan pada Bapepam adalah BNI Dana Berkembang yaitu pada tahun 1996 dan yang terakhir adalah BNI Dana Merah Putih yaitu pada April 2005; (3) Bapepam mengeluarkan pernyataan efektif dari pernyataan pendaftaran yang sebelumnya telah diajukan oleh manajer investasi BNI Securities setelah dilakukan pemeriksaan dan kualifikasi terlebih dahulu; (4) BNI Securities melakukan penawaran umum kepada calon investor dengan menerbitkan prospektus sebagai acuan bagi calon investor apabila 59 akan melakukan pembelian unit penyertaan salah satu atau semua reksa dana serta melakukan penjualan unit penyertaan secara terus menerus; (5) Investor mengajukan permohonan pembelian unit penyertaan kepada manajer investasi setelah mempelajari isi prospektus. Setelah permohonan pembelian disetujui dan tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak investor mengisi, menyetujui, dan menandatangani formulir pemesanan. Formulir pemesanan dan uang harga pembalian unit penyertaan diserahkan kepada bank kustodian sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam prospektus, kemudian bank kustodian akan menyerahkan unit penyertaan sesuai dengan pesanan; (6) Manajer investasi memberikan instruksi pembelian sejumlah efek kepada perantara pedagang efek apabila ada permohonan pembelian dari investor, selain itu juga memberikan instruksi penjualan ketika investor ingin melakukan penjualan kembali unit penyertaan; (7) Perantara pedagang efek memberikan instruksi pembayaran tagihan atas sejumlah efek kepada pasar modal atau pasar uang dimana dana itu ditanamkan; (8) Perantara pedagang efek memberikan konfirmasi kepada manajer investasi dan juga bank kustodian atas instruksi yang diberikan; (9) Investor menjual unit penyertaan dengan mengajukan permintaan untuk pelunasan kembali unit penyertaan kepada bank kustodian. Setelah itu manajer investasi akan membeli kembali unit penyertaan berdasarkan nilai aktiva bersih per unit penyertaan dengan melakukan pelunasan kembali melalui pembuatan order jual kepada perantara pedagang efek untuk menjual efek atas nama rekening reksa dana yang dimaksud; (10) Bank kustodian melakukan pembayaran atas penjualan unit penyertaan yang dilakukan investor setelah menerima uang dari perantara pedagang efek. 60 Uraian di atas adalah menjelaskan mekanisme investasi reksa dana kontrak investasi kolektif di PT.BNI Securities secara umum. Berikut ini akan dijelaskan teknis dari mekanisme investasi reksa dana di PT BNI Securities sesuai dengan masing-masing reksa dana. Teknis investasi tersebut yaitu: a) BNI Dana Berkembang Penentuan Nilai Aktiva Bersih untuk kepentingan pembelian/penjualan kembali/pengalihan unit penyertaan akan berdasarkan “harga di muka” dimana pembelian/penjualan kembali/pengalihan yang dilakukan sebelum jam 13.00 WIB (yang dibuktikan dengan bukti tanda terima), akan mendapatkan harga NAB pada hari yang bersangkutan. Investor akan mengetahui NAB dari unit penyertaan yang dibelinya pada hari bursa berikutnya. Apabila semua persyaratan diterima setelah jam 13.00 WIB, maka pemodal akan mendapatkan harga NAB untuk hari bursa berikutnya dan baru akan mengetahui NAB dari unit penyertaan yang dibelinya pada hari bursa ketiga. (1) Tata Cara Pembukaan Akun Setiap investor yang ingin membeli unit penyertaan Dana Berkembang, diharuskan mengisi formulir pembukaan akun dengan membawa fotokopi KTP, SIM, atau paspor untuk perorangan dan fotokopi akte pendirian perusahaan, NPWP, daftar anggota direksi, dan komisaris serta surat kuasa dari direksi kepeda pejabat yang ditunjuk untuk melakukan transaksi dengan Dana Berkembang. Formulir pembukaan akun dapat diperoleh di alamat PT. BNI Securities atau pada agen-agen penjualan yang ditunjuk; (2) Pembelian Unit Penyertaan Setiap pembelian unit penyertaan harus disertai pula fotokopi bukti pembayaran yang disetor kepada bank kustodian. Pembelian baru dianggap efektif apabila formulir telah diisi lengkap, dokumen pendukung disertakan dan dana telah efektif diterima di rekening Dana Berkembang; 61 (3) Cara Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke: Nama rekening : BNI Dana Berkembang Nomor rekening : 064-01-11052-00-9 Nama & alamat bank : Bank Niaga, Cabang Graha Niaga, Jakarta Pembayaran dengan cek atau giro dapat dilakukan dengan mencantumkan nama rekening di atas. Pembayaran baru dianggap sah apabila cek atau giro telah dapat dicairkan. Khusus bagi pemegang rekening Bank BNI, pembayaran dapat dilakukan melalui pemindah bukuan ke: Nama rekening : BNI Dana Berkembang Nomor rekening : 259.001150353.001 Nama & alamat bank : Bank BNI, Cabang JPU, Jakarta Pembayaran dengan uang tunai dapat dilakukan dengan menyetor pada nomor-nomor rekening di atas pada cabang-cabang Bank Niaga dan Bank BNI di seluruh Indonesia. Semua biaya bank sehubungan dengan pembelian seperti biaya transfer biaya kliring, dan lain-lain adalah tanggungan investor dan unit penyertaan yang dibeli akan dikalkulasi setelah dipotong biaya-biaya tersebut. Pembelian unit penyertaan Dana Berkembang untuk setiap investor dibatasi maksimum 1% dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam KIK, kecuali bagi manajer investasi yang bersangkutan dan pihak yang menempatkan dana awal pada saat pembentukan reksa dana. (4) Penjualan Kembali Unit Penyertaan Penjual kembali Dana Berkembang dapat dilakukan dalam satuan unit penyertaan atau nilai uang yang akan dicairkan. Minimum penjualan kembali setiap kali adalah ekuivalen dengan Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Dengan mempertimbangkan faktor keamanan, cara 62 penjualan kembali hanya akan melalui transfer ke rekening bank investor secara langsung setelah formulir penjualan kembali asli diterima oleh bank kustodian. Dalam hal semua persyaratan penjualan kembali telah dipenuhi secara lengkap dan benar, pembayaran dapat dilakukan pada T+1 (satu hari bursa setelah transaksi), selambatnya tujuh hari bursa (T+7). Manajer investasi dan bank kustodian berhak untuk menunda pembayaran apabila dokumentasi penjualan kembali belum lengkap dipenuhi.penjualan kembali unit penyertaan tidak dikenakan biaya. Penjualan kembali unit penyertaan dapat dilakukan melalui ATM Bank Niaga seluruh Indonesia. b) BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Lancar Penentuan Nilai pembelian/penjualan berdasarkan “harga Aktiva Bersih kembali/pengalihan di muka” unit dimana untuk kepentingan penyertaan akan pembelian/penjualan kembali/pengalihan yang dilakukan sebelum jam 13.00 WIB (yang dibuktikan dengan bukti tanda terima), akan mendapatkan harga NAB pada hari yang bersangkutan. Investor akan mengetahui NAB dari unit penyertaan yang dibelinya pada hari bursa berikutnya. Apabila semua persyaratan diterima setelah jam 13.00 WIB, maka pemodal akan mendapatkan harga NAB untuk hari bursa berikutnya dan baru akan mengetahui NAB dari unit penyertaan yang dibelinya pada hari bursa ketiga. (1) Tata Cara Pembukaan Akun Setiap investor yang ingin membeli unit penyertaan Dana Fleksibel dan/atau BNI Dana Berbunga Dua dan/atau BNI Dana Lancar, diharuskan mengisi formulir pembukaan akun dengan membawa fotokopi KTP, SIM, atau paspor untuk perorangan dan fotokopi akte pendirian perusahaan, NPWP, daftar anggota direksi, dan komisaris serta surat kuasa dari direksi kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan transaksi. Formulir pembukaan akun dapat 63 diperoleh di alamat PT. BNI Securities atau pada agen-agen penjualan yang ditunjuk; (2) Tata Cara Pembelian Setiap kali investor melakukan pembelian unit penyertaan BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Lancar, terlebih dahulu diharuskan mengisi formulir pemesanan unit penyertaan dengan lengkap dan jelas disertai pula foto kopi bukti pembayaran yang disetor kepada bank kustodian. Pembelian baru dianggap efektif apabila formulir pemesanan unit penyertaan telah diisi lengkap, dokumen pendukung disertakan dan dana telah efektif diterima di rekening reksa dana yang bersangkutan. Minimum pembelian unit penyertaan untuk masing-masing BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Lancar, adalah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah). (3) Cara Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke: BNI Dana Fleksibel Nama rekening : BNI Dana Fleksibel Nomor rekening : 064-01-62446-00-7 Nama & alamat bank : Bank Niaga, Cabang Graha Niaga, Jakarta BNI Dana Berbunga Dua Nama rekening : BNI Dana Berbunga Dua Nomor rekening : 064-01-62448-00-9 Nama & alamat bank : Bank Niaga, Cabang Graha Niaga, Jakarta BNI Dana Lancar Nama rekening : BNI Dana Lancar Nomor rekening : 064-01-62447-00-3 Nama & alamat bank : Bank Niaga, Cabang Graha Niaga, Jakarta 64 Pembayaran dengan cek atau giro dapat dilakukan dengan mencantumkan nama rekening di atas. Pembayaran baru dianggap sah apabila cek atau giro telah dapat dicairkan. Khusus bagi pemegang rekening Bank BNI, pembayaran dapat dilakukan melalui pemindah bukuan ke: BNI Dana Fleksibel Nama rekening : BNI Dana Fleksibel Nomor rekening : 0020215082 Nama & alamat bank : Bank BNI, cabang Jakarta Pusat BNI Dana Berbunga Dua Nama rekening : BNI Dana Berbunga Dua Nomor rekening : 0020215071 Nama & alamat bank : Bank BNI, cabang Jakarta Pusat BNI Dana Lancar Nama rekening : BNI Dana Lancar Nomor rekening : 0020215093 Nama & alamat bank : Bank BNI, cabang Jakarta Pusat Pembayaran dengan uang tunai dapat dilakukan dengan menyetor pada nomor-nomor rekening di atas pada cabang-cabang Bank Niaga dan Bank BNI di seluruh Indonesia. Semua biaya bank sehubungan dengan pembelian seperti biaya transfer biaya kliring, dan lain-lain adalah tanggungan investor dan unit penyertaan yang dibeli akan dikalkulasi setelah dipotong biaya-biaya tersebut. Pembelian unit penyertaan BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Lancar untuk setiap investor dibatasi maksimum 2% dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam KIK, kecuali bagi manajer investasi yang bersangkutan dan pihak yang menempatkan dana awal pada saat pembentukan reksa dana sebanyak-banyaknya 2,5% dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam KIK. 65 (4) Tata Cara Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan Penjual kembali Dana Berkembang dapat dilakukan dalam satuan unit penyertaan atau nilai uang yang akan dicairkan. Minimum penjualan kembali setiap kali adalah ekuivalen dengan Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) Dengan mempertimbangkan faktor keamanan, cara penjualan kembali hanya akan melalui transfer ke rekening bank investor secara langsung setelah formulir penjualan kembali asli diterima oleh bank kustodian. Dalam hal semua persyaratan penjualan kembali telah dipenuhi secara lengkap dan benar, pembayaran dapat dilakukan pada T+1 (satu hari bursa setelah transaksi), selambatnya tujuh hari bursa (T+7). Manajer investasi dan bank kustodian berhak untuk menunda pembayaran apabila dokumentasi penjualan kembali belum lengkap dipenuhi.penjualan kembali unit penyertaan tidak dikenakan biaya. Penjualan kembali unit penyertaan dapat dilakukan melalui ATM Bank Niaga seluruh Indonesia. Minimum kepemilikan adalah ekuivalen dengan Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Apabila jumlah kepemilikan unit penyertaan kurang dari minimum kepemilikan maka manajer investasi berhak menutup akun pemegang unit penyertaan dan mengembalikan sisa investasinya dengan cara pemindah bukuan atau transfer ke rekening pemegang unit penyertaan. c) BNI Danaplus Penentuan Nilai pembelian/penjualan berdasarkan “harga Aktiva Bersih kembali/pengalihan di muka” unit dimana untuk kepentingan penyertaan akan pembelian/penjualan kembali/pengalihan yang dilakukan sebelum jam 13.00 WIB (yang dibuktikan dengan bukti tanda terima), akan mendapatkan harga NAB pada hari yang bersangkutan. Investor akan mengetahui NAB dari unit 66 penyertaan yang dibelinya pada hari bursa berikutnya. Apabila semua persyaratan diterima setelah jam 13.00 WIB, maka pemodal akan mendapatkan harga NAB untuk hari bursa berikutnya dan baru akan mengetahui NAB dari unit penyertaan yang dibelinya pada hari bursa ketiga. (1) Tata Cara Pembukaan Akun Setiap investor yang ingin membeli unit penyertaan Dana Fleksibel dan/atau BNI Danaplus, diharuskan mengisi formulir pembukaan akun dengan membawa fotokopi KTP, SIM, atau paspor untuk perorangan dan fotokopi akte pendirian perusahaan, NPWP, daftar anggota direksi, dan komisaris serta surat kuasa dari direksi kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan transaksi. Formulir pembukaan akun dapat diperoleh di alamat PT. BNI Securities atau pada agen-agen penjualan yang ditunjuk; (2) Tata Cara Pembelian Penjualan unit penyertaan BNI Danaplus hanya akan dilakukan kepada para investor yang sudah mempunyai rekening di bank yang telah ditunjuk oleh manajer investasi. Pembelian awal unit penyertaan BNI Danaplus ole para pemodal harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang tercantum dalam prospektus dan formulir pembukaan akun BNI Danaplus. Investor yang ingin membeli unit penyertaan BNI Danaplus, harus terlebih dahulu mengisi formulir pemesanan unit penyertaan dengan lengkap dan menyampaikannya kepada manajer investasi melalui agen penjual yang ditunjuk oleh manajer investasi. Pembelian baru dianggap efektif apabila formulir pemesanan unit penyertaan telah diisi lengkap, dokumen pendukung disertakan dan dana telah efektif diterima di akun BNI Danaplus. Minimum pembelian unit penyertaan BNI Danaplus setiap kali adalah Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). 67 Apabila manajer investasi menilai bahwa data yang tercantum di dalam formulir pemesanan unit penyertaan tidak sesuai dengan identitas atau pengisian formulir pemesanan tidak lengkap, manajer investasi dan bank kustodian berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian unit penyertaan, baik secara keseluruhan atau sebagian. Pemesanan kembali unit penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisanya akan dikembalikan oleh manajer investasi melalui pemindahbukuan atau transfer langsung ke akun pemesan unit penyertaan. (3) Tata Cara Pembayaran Pembayaran dapat dilakukan dengan pemindahbukuan atau transfer ke: BNI Danaplus Nama rekening : Reksadana BNI Dana Plus Nomor rekening : 00100010237 Nama & alamat bank : Standard Chartered Bank, Jakarta BNI Danaplus Nama rekening : Reksadana BNI Dana Plus Nomor rekening : 20216405 Nama & alamat bank : BNI-Cabang Jakarta Pusat (4) Tata Cara Penjualan Kembali dan Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan Penjualan kembali BNI Danaplus dapat dilakukan dalam satuan unit penyertaan atau nilai uang yang akan dicairkan sesuai dengan tata cara penjualan kembali yang tercantum dalam prospektus dan formulir pembukaan akun BNI Danaplus. Pemodal yang ingin menjual kembali penyertaannya dalam BNI Danaplus harus terlebih dahulu mengisi formulir penjualan kembali unit penyertaan dan menyampaikannya kepada manajer investasi melalui agen penjual yang ditunjuk manajer investasi. 68 Minimum penjualan kembali setiap kali adalah ekuivalen dengan Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Dengan mempertimbangkan faktor keamanan, cara penjualan kembali hanya akan melalui transfer ke rekening bank investor secara langsung setelah formulir penjualan kembali asli diterima oleh bank kustodian. Dalam hal semua persyaratan penjualan kembali telah dipenuhi secara lengkap dan benar, pembayaran dapat dilakukan pada selambatnya tujuh hari bursa (T+7). Manajer investasi dan bank kustodian berhak untuk menunda pembayaran apabila dokumentasi penjualan kembali belum lengkap dipenuhi.penjualan kembali unit penyertaan tidak dikenakan biaya. Biaya pemindahbukuan atau transfer ke akun pemegang unit penyertaan bila ada, merupakan beban dari pemegang unit penyertaan. Minimum kepemilikan unit penertaan BNI Danaplus adalah ekuivalen dengan Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Apabila jumlah kepemilikan unit penyertaan kurang dari minimum kepemilikan maka manajer investasi berhak menutup akun pemegang unit penyertaan dan mengembalikan sisa investasinya dengan cara pemindah bukuan atau transfer ke rekening pemegang unit penyertaan. d) BNI Dana Syariah dan BNI Danaplus Syariah Harga pembelian unit penyertaan BNI Dana Syariah dan BNI Danaplus Syariah pada hari pertama ditawarkan sama dengan NAB awal senilai Rp. 1000,00 (seribu rupiah) untuk setiap unit penyertaan dengan biaya pembelian adalah maksimum sebesar 1%. Selanjutnya harga pembelian unit penyertaan ditetapkan berdasarkan NAB masing-masing reksa dana pada saat formulir pemesanan unit penyertaan diterima secara lengkap dan dana pemelian telah efektif pada rekening masing-masing BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah sesuai konfirmasi dari 69 bank kustodian baik untuk pembayaran dengan tunai, cek maupun dengan transfer elektronik dalam mata uang rupiah. Pembelian yang dilakukan sebelum pukul 13.00 WIB, sesuai dengan konfirmasi dari bank kustodian, maka harga pembelian dihitung berdasarkan NAB pada akhir hari bursa yang sama. NAB akan diketahui pada hari bursa berikutnya. Jika diterima setelah pukul 13.00 WIB sesuai konfirmasi bank kustodian maka akan mendapatkan NAB pada akhir hari bursa berikutnya dan NAB baru akan diketahui pada hari bursa ketiga. (1) Tata Cara Pembukaan Rekening Setiap calon investor yang ingin membeli unit penyertaan BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah terlebih dahulu diharuskan untuk mengisi formulir pembukaan rekening dengan melampirkan fotokopi KTP, SIM, atau paspor untuk pemegang unit penyertaan perorangan dan fotokopi akte pendirian perusahaan, NPWP, daftar anggota direksi dan komisaris serta surat kuasa dari direksi kepada pejabat yang ditunjukuntuk melakukan transaksi dengan disertai fotokopi KTP atau paspor dari yang memberi dan diberi kuasa. Formulir Pembukaan Rekening dapat diperoleh di kantor manajer investasi dan outlet-outletnya serta di kantor-kantor cabang Bank BNI Syariah. (2) Tata Cara Pembelian Unit Penyertaan Setiap kali pemodal melakukan pembelian unit penyertaan, terlebih dahulu diharuskan mengisi formulir pemesanan unit penyertaan dengan lengkap dan jelas disertai dokumen pendukung dan dokumen lainnya apabila diperlukan sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. V.D.10, disertai pula bukti pembayaran yang disetor ke bank kustodian. Pembelian baru dianggap efektif apabila formulir unit penyertaan telah diisi lengkap dengan disertai dokumen pendukung dan dana telah efektif diterima di rekening reksa dana yang bersangkutan. 70 Dengan menyerahkan formulir pemesanan unit penyertaan dan dokumen lain secara lengkap maka diartikan calon pembeli unit penyertaan telah mengerti dan memahami peraturan-peraturan yang berlaku dan resiko dalam melakukan investasi pada BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah. Setiap kali pembelian unit penyertaan BNI Dana Syariah atau BNI Danaplus Syariah minimum adalah sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Besarnya jumlah pembelian akan dikonversikan ke dalam satuan unit penyertaan berdasarkan NAB pembelian yang ditentukan oleh bank kustodian sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang penentuan NAB. Selain melalui cara tersebut di atas, pembelian unit penyertaan BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah dapat juga dilakukan melalui ATM Bank Niaga yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia tanpa harus mengisi formulir pemesanan unit penyertaan. Bukti transaksi akan langsung dicetak oleh mesin ATM dan merupakan bukti yang sah atas transaksi yang dilakukan. Transaksi pembelian melalui ATM Bank Niaga dapat juga dilakukan oleh pemodal yang namanya belum terdaftar sebagai pemegang unit penyertaan BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah tanpa harus mengisi formulir pembukaan rekening dan formulir pemesanan unit penyertaan. Bagi para pemodal yang namanya sudah terdaftar di rekening reksa dana yang dikelola oleh PT. BNI Securities juga dapat melakukan pembelian unit penyertaan BNI Dana Syariah dan BNI Danaplus Syariah melalui telephone banking Bank BNI (phone plus), dengan hanya menyebutkan nomor rekening reksa dana, tanpa harus mengisi formulir pemesanan unit penyertaan. Pemodal dan calon pemodal juga dapat melakukan transaksi tanpa warkat melalui internet, dengan mengakses website www.bnireksadana.com. Bagi yang tertarik untuk melakukan 71 transaksi melalui cara ini, pemodal diharuskan mengisi Formulir Transaksi Melalui Internet yang tersedia di manajer investasi dan agen penjual. Layanan fasilitas transaksi melalui internet ini ditujukan semata-mata hanya untuk mengganti pengisian danpengiriman formulir-formulir transaksi secara konvensional. Cara pembayaran baik pembelian maupun penjualan kembali tetap dengan menggunakan cara konvensional. (3) Tata Cara Pembayaran Pembayaran pembelian unit penyertaan BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah dapat dilakukan secara tunai, cek, atau giro dalam mata uang rupiah yang ditujukan ke rekening sebagai berikut: BNI Dana Syariah Nama rekening : BNI Dana Syariah Nomor rekening : 064-01-62922-00-3 Nama bank : PT. Bank Niaga, Tbk., Cabang Sudirman BNI Danaplus Syariah Nama rekening : BNI Danaplus Syariah Nomor rekening : 064-01-62924-00-5 Nama bank : PT. Bank Niaga, Tbk., Cabang Sudirman Pembayaran dengan cek atau giro hanya dapat dilakukan dengan mencantumkan nama rekening di atas dan baru dianggap sah apabila cek atau giro tersebut telah dapat dicairkan di reksa dana yang bersangkutan. Segala biaya yang berhubungan dengan pembelian seperti biaya transfer, biaya kliring dan lain-lain adalah tanggunga investor dan unit penyertaan yang dibeli akan dikalkulasi setelah dipotong biaya-biaya tersebut. 72 (4) Tata Cara Penjualan Kembali Unit Penyertaan Penjualan kembali BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah dapat dilakukan setiap waktu, baik dalam satuan unit penyertaan maupun nilai uang yang akan dicairkan investor yang ingin menjual kembali unit penyertaannya dalam BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah terlebih dahulu harus mengisi formulir penjualan kembali unit penyertaan dan menyampaikannya kepada manajer investasi atau melalui agen penjual yang ditunjuk manajer investasi. Berdasarkan formulir penjualan kembali yang diterima dari pemegang unit penyertaan, manajer investasi akan meneruskan instruksi tersebut kepada bank kustodian. Hasil penjualan hanya akan dikirim kepada rekening bank pemegang unit penyertaan melalui transfer atau kiriman uang antar bank, apabila investor mempunyai rekening yang sama dengan rekening operasional BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah, maka pembayaran akan dilakukan dengan cara pemindahbukuan. Manajer investasi berhak untuk melakukan penjatahan atas penjualan kembali para pemodal apabila total penjualan kembali pada satu hari bursa melebihi 10% dari total Nilai Aktiva Bersih masingmasing BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah. Kelebihan penjualan kembali akan dialokasikan pada hari bursa berikutnya dan akan disimpan untuk diproses dan dibukukan pada hari berikutnya yang ditentukan berdasarkan metode FIFO (First In First Out). Harga penjualan kembali unit penyertaan sama dengan NAB masing-masing reksa dana pada hari yang bersangkutan. Formulir penjualan kembali unit penyertaan BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah yang diterima sebelum jam 13.00 WIB dan dikonfirmasi bank kustodian serta telah disetujui manajer investasi, maka permintaan tersebut diproses berdasarkan NAB masing-masing 73 BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah pada akhir hari bursa yang bersangkutan. NAB akan diketahui pada hari bursa berikutnya. Jika formulir penjualan kembali unit penyertaan diterima setelah jam 13.00 WIB berdasarkan konfirmasi bank kustodian serta telah disetujui manajer investasi, maka nilai unit penyertaan tersebut adalah NAB masing-masing BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah pada akhir hari bursa berikutnya dan NAB baru akan diketahui pada hari bursa ketiga. Batas minimum penjualan kembali masing-masing BNI Dana Syariah dan/atau BNI Danaplus Syariah setiap kali adalah ekuivalen dengan Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) Apabila penjualan kembali unit penyertaan mengakibatkan jumlah pemilikan unit penyertaan kurang dari Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) maka manajer investasi berhak melakukan pelunasan seluruh unit penyertaan dan menutup rekening pemegang unit penyertaan tanpa memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang unit penyertaan dengan memperhatikan ketentuan biaya penjualan kembali unit penyertaan dan biaya pemindahbukuan/transfer yang timbul akibat pembayaran penjualan kembali unit penyertaan (jika ada) menjadi beban pemegang unit penyertaan. Jika semua persyaratan penjualan kembali telah terpenuhi dengan lengkap, maka pembayaran akan dilakukan selambatnya tujuh hari kerja setelah formulir asli diterima oleh bank kustodian. Sama seperti pembelian unit penyertaan, penjualan kembali unit penyertaan juga dapat melalui ATM Bank Niaga. Bukti transaksi akan langsung dicetak oleh mesin ATM dan merupakan bukti yang sah atas transaksi yang dilakukan bagi yang melakukan penjualan kembali melalui ATM. 74 e) BNI Dana Merah Putih (1) Tata Cara Pembelian Unit Penyertaan Investor yang bermaksud melakukan pembelian unit penyertaan BNI Dana Merah Putih harus terlebih dahulu mengisi dan menandatangani Formulir Pembukaan Rekening (termasuk formulir profil pemodal sebagaimana yang disyaratkan dalam peraturan Bapepam Nomor:IV.D.2) yang ditujukan kepada manajer investasi yang dapat disampaikan kepada manajer investasi secara langsung atau melalui agen penjual yang ditunjuk oleh manajer investasi dengan melengkapi fotokopi bukti jati diri (KTP/paspor untuk perorangan, dan anggaran dasar, NPWP, serta KTP/paspor pejabat yang berwenang untuk badan hukum), bukti pembayaran dan dokumen-dokumen pendukung lainnya apabila diperlukan sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam Nomor V.D.10. Formulir pembukaan rekening diisi dan ditanda tangani oleh investor sebelum melakukan pembelian unit penyertaan BNI Dana Merah Putih yang pertama kali. Pembelian unit penyertaan BNI Dana Merah putih dilakukan dengan mengajukan formulir pemesanan unit penyertaan sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam formulir pembukaan rekening dan formulir pemesanan unit penyertaan. Formulir pembukaan rekening dan formulir pemesanan unit penyertaan BNI Dana Merah Putih dapat diperoleh dari manajer investasi atau melalui agen penjual yang ditunjuk oleh manajer investasi. pembelian unit penyertaan BNI Dana Merah Putih harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam prospektus, formulir pembukaan rekening dan formulir pemesanan unit penyertaan BNI Dana Merah Putih. Minimum pembelian unit penyertaan BNI Dana Merah Putih adalah Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap kali transaksi, 75 dengan harga setiap unit penyertaan yaitu Rp.1.000,00 pada hari pertama penawaran yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan unit penyertaan. Selanjutnya harga pembelian setiap unit penyertaan ditetapkan berdasarkan NAB BNI Dana Merah Putih yang ditetapkan pada akhir hari bursa. Batas maksimum unit penyertaan BNI dana Merah Putih yang dapat dijual kepada setiap investor oleh manajer investasi adalah 2% dari jumlah keseluruhan unit penyertaan yang ditawarkan. Dengan demikian, setiap pemodal hanya dapat membeli unit penyertaan BNI Dana Merah Putih maksimum sebesar 200.000.000 unit penyertaan, kecuali bagi manajer investasi dan pihak yang menempatkan dana awal pada saat pembentukan reksa dana yait sebesar 2,5% dari jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam KIK. Untuk pembelian unit penyertaan BNI Dana Merah Putih, pemegang unit penyertaan dibebankan biaya pembelian sebesar maksimum 0,1% dari nilai NAB atas jumlah unit penyertaan yang dieli investor. (2) Tata Cara Pembayaran Pembayaran unit penyertaan BNI Dana Merah Putih dilakukan dengan transfer dalam mata uang rupiah yang diajukan ke rekening: Nama rekening : BNI Dana Merah Putih Nama bank : Standard Chartered Bank, Jakarta Nomor rekening : 00100055001 Semua biaya bank dan biaya pemindahbukuan sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemegang unit penyertaan. (3) Tata Cara Penjualan Kembali Pemegang unit penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh unit penyertaan BNI Dana Merah Putih yang dimilikinya dan manajer investasi wajib melakukan pembelian kembali unit penyertaan tersebut pada setiap hari bursa. Manajer investasi dapat 76 melakukan penolakan pembelian kembali, dengan kewajiban manajer investasi memberitahukan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada pemegang unit penyertaan, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: a) Bursa efek dimana sebagian besar portofolio efek BNI Dana Merah Putih diperdagangkan ditutup; b) Perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek BNI Dana Merah Putih di bursa dihentikan; c) Keadaan darurat dimana Bapepam menghentikan kegiatan perdagangan di bursa efek. Batas minimum penjualan kembali unit penyertaan BNI Dana Merah Putih adalah equivalen Rp.500.000,00. Saldo minimum kepemilikan unit penyertaan BNI Dana Merah Putih yang harus dipertahankan oleh pemegang unit penyertaan adalah equivalen sebesar Rp. 500.000,00. Apabila saldo kepemilikan unit penyertaan yang tersisa kurang dari saldo minimum yang dipersyaratkan pada hari penjualan kembali, maka manajer investasi berhak menutup rekening pemegang unit penyertaan yang bersangkutan, mencairkan seluruh unit penyertaan yang tersisa milik pemegang unit penyertaan tersebut dan mengembalikan dana hasil pencairan tersebut dengan pemindahbukuan atau langsung ditransfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang unit penyertaan yang bersangkutan. Manajer investasi tidak menetapkan batas maksimum penjualan kembali unit penyertaan BNI Dana Merah Putih, kecuali jika dalam satu hari bursa menerima atau menyimpan permintaan penjualan kembali unit penyertaan BNI Dana Merah Putih lebih dari 20% dari total NAB BNI Dana Merah Putih, maka kelebihan tersebut akan diproses dan dibukukan serta dianggap sebagai permohonan penjualan kembali pada hari bursa berikutnya yang ditentukan berdasrkan metode FIFO (First In First Out). 77 Formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara lengkap oleh manajer investasi sampai dengan pukul 13.00 WIB akan diproses oleh bank kustodian berdasarkan NAB BNI Dana Merah Putih pada akhir bursa yang sama. Berkaitan dengan hal tersebut, manajer investasi wajib menyampaikan permohonan penjualan kembali unit penyertaan tersebut kepada bank kustodian selambatnya pukul 17.00 WIB pada hari bursa yang sama. Bagi formulir penjualan kembali unit penyertaan yang diterima secara lengkap oleh manajer investasi setelah pukul 13.00 WIB, akan diproses oleh bank kustodian berdasarkan NAB BNI Dana Merah Putih pada akhir bursa berikutnya. Berkaitan dengan hal tersebut, manajer investasi wajib menyampaikan permohonan penjualan kembali unit penyertaan tersebut kepada bank kustodian selambatnya pukul 17.00 WIB pada hari bursa berikutnya. Pengembalian dana hasil penjualan kembali unit penyertaan akan dibayarkan dalam bentuk pemindahbukuan atau transfer langsung ke rekening pemegang unit penyertaan, tidak lebih dari tujuh hari bursa sejak formulir penjualan kembali unit penyertaan asli diterima manajer investasi dan bank kustodian. Pemegang unit penyertaan tidak dikenakan biaya penjualan kembali unit penyertaan apabila melakukan penjualan kembali, kecuali biaya transfer. f) BNI Solusi Dana Terproteksi (1) Persyaratan Pemesanan Solusi Dana Terproteksi hanya ditawarkan kepada pemegang unit penyertaan pada BNI Dana Berbunga Dua, Dana Lancar, dan Dana Syariah. Investor yang bermaksud melakukan pembelian dapat melakukan pembelian dengan cara mengkonversi unit penyertaan yang dimilikinya atau melakukan pembelian secara tunai. Pembelian unit penyertaan dilakukan dengan cara menyampaikan formulir pengalihan atau formulir pemesanan unit penyertaan yang telah ditentukan oleh manajer investasi pada periode penawaran umum. 78 Sebelum membeli unit penyertaan Solusi Dana Terproteksi, pemodal wajib mengisi dan menandatangani Profil Pemodal yang tercantum dalam formulir pembukaan akun dan melengkapi dengan foto kopi bukti jati diri. Apabila diperlukan, manajer investasi dapat mewajibkan pemodal membuka rekening pada bank yang ditunjuk sebelum melakukan pembelian unit penyertaan. (2) Tata Cara Pemesanan dan Pembayaran Pemesanan unit penyertaan oleh investor harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam prospektus, formulir konversi, dan formulir pemesanan unit penyertaan, apabila menyimpang tidak dilayani. Pembayaran pemesanan pembelian unit penyertaan Solusi Dana Terproteksi dilakukan ke rekening Solusi Dana Terproteksi dan baru efektif apabila telah diterima dengan baik pada rekening Solusi Dana Terproteksi selama periode penawaran umum. Unit penyertaan ditawarkan sama dengan NAB per unit awal sebesar Rp. 1000,00 (seribu rupiah)untuk setiap unit penyertaan pada periode penawarn umum, yang harus dibayarkan penuh pada saat mengejukan formulir pemesanan unit penyertaan. Minimum pembelian unit penyertaan Solusi Dana Terproteksi adalah Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). Pembayaran unit penyertaan Solusi Dana Terproteksi dilakukan dengan pemindahbukuan atau transfer dalam mata uang rupiah ke rekening Solusi Dana Terproteksi pada Bank Niaga Cabang Graha Niaga Jakarta dengan nomor rekening 079-01-00196-00-5 (3) Tata Cara Penjualan Kembali Pemegang unit penyertaan dapat melakukan penjualan kembali sebagian atau seluruh unit penyertaan yang dimilikinya dengan mengisi formulir penjualan kembali unit penyertaan Solusi Dana Terproteksi yang dimilikinya dan disampaikan kepada manajer investasi atau agen yang telah ditunjuk. Permohonan penjualan kembali yang menyimpang dari ketentuan dan persyaratan tidak 79 dilayani. Pembayaran dana penjualan kembali unit penyertaan akan dilakukan dengan transfer ke rekening yang ditunjuk pemegang unit penyertaan tidak lebih dari tujuh hari bursa sejak permohonan penjualan kembali terpenuhi. Batas minimum penjualan kembali adalah sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Batas maksimum penjualan kembali unit penyertaan adalah sebesar 5% dari total Nilai Aktiva Bersih. Waktu permohonan penjualan kembali unit penyertaan Solusi Dana Terproteksi adalah sama dengan reksa dana di PT. BNI Securities yang lain. Penjualan kembali unit penyertaan yang dilakukan sebelum jatuh tempo, dikenakan sanksi sebesar 10%. Sanksi tersebut akan diinvestasikan kembali ke dalam Solusi Dana Terproteksi. C. Peranan dan Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pengelolaan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif di PT. BNI Securities 1. Persyaratan Untuk Dapat Melakukan Kegiatan Manajer Investasi Perusahaan efek atau manajer investasi perorangan yang hendak melakukan kegiatan manajer investasi harus memenuhi ketentuanketentuan persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: a) Persyaratan perusahaan efek untuk dapat melakukan kegiatan manajer investasi (1) Berbentuk Perseroan Terbatas Dalam pasal 127 Undang-undang Nomor 1 tahun 1995 dijelaskan bahwa perseroan terbatas yang melakukan kegiatan tertentu di bidang pasar modal, secara prinsip yang berlaku adalah Undangundang Nomor 1 Tahun 1995 mengenai Perseroan Terbatas, namun peraturan di bidang pasar modal dapat mengatur lain selain dari yang diatur dalam undang-undang Perseroan Terbatas tersebut; 80 (2) Mempunyai Izin Usaha dari Bapepam di bidang manajer investasi Izin usaha bagi BNI Securities selaku manajer investasi yang dikeluarkan Bapepam yaitu Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-07/PM-MI/1995 tanggal 23 Oktober 1995; (3) Mempunyai modal dasar minimum Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) Modal dasar PT.BNI Securities ketika pertama kali berdiri adalah Rp. 30.000.000.000,00 (tiga puluh milyar rupiah) dan kemudian diubah menjadi Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) pada tahun 1999; (4) Mempunyai modal disetor sebesar Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) Modal disetor PT. BNI Securities ketika pertama kali berdiri adalah sebesar Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah) dan kemudian pada tahun 1999 diubah nak menjadi sebesar Rp 100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah). (5) Mempunyai sekurang-kurangnya satu orang direktur dan satu orang tenaga ahli yang mempunyai izin perorangan di bidang manajer investasi Hal ini dapat dilihat dari susunan divisi manajemen investasi PT. BNI Securities. b) Persyaratan untuk mendapatkan izin perorangan manajer investasi: (1) Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal di bidang manajer investasi, setelah lulus diadakan wawancara dengan Bapepam untuk kemudian diterbitkan semacam surat keputusan yang menyatakan orang tersebut telah bisa disebut sebagai wakil manajer investasi; (2) Cakap melakukan perbuatan hukum; (3) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan; (4) Memiliki akhlak dan moral yang baik; 81 (5) Tidak pernah dinyatakan pailit yang dapat mengganggu kesanggupannya untuk melaksanakan tugas-tugasnya secara wajar dan jujur; (6) Memiliki keahlian di bidang analisa efek dan pengelolaan portofolio efek. 2. Peranan Manajer Investasi dalam Pengelolaan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif Dapat dikatakan, manajer investasi adalah sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan suatu investasi pada reksa dana, karena manajer investasilah yang menentukan pola-pola kebijakan terhadap pengelolaan dana investor berdasarkan kontrak dengan bank kustodian. Sehubungan dengan pengelolaan reksa dana ini manajer investasi juga dituntut untuk memenuhi ketentuan pasal 27 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 yakni wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan reksa dana dan wajib untuk mempertanggungjawabkan segala kerugian yang timbul dari tindakan tidak melaksanakan kewajibannya, dan juga Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Secara garis besar peranan manajer investasi BNI Securities dalam pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif adalah sebagai berikut (Wawancara pada tanggal 17 Oktober 2005 di PT. BNI Securities dengan narasumber Kepala Divisi Perdagangan PT. BNI Securities, Setya Dharma dan staf Divisi Perdagangan, Ana): a) Peranan Pengelolaan Investasi Tugas utama manajer investasi adalah mengelola portofolio investasi reksa dana agar memperoleh hasil investasi yang sesuai dengan tujuan investasi dengan batas-batas toleransi resiko yang dikehendaki. Dalam menjalankan peranan pengelolaan investasi ini, manajer investasi melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 82 (1) Memahami kebutuhan investasi pemodal yang menjadi sasaran usahanya Pemahaman akan kebutuhan investasi pemodal oleh manajer investasi adalah hal yang mutlak dalam usaha manajer investasi, hal ini adalah agar investor merasa puas terhadap tujuan investasi mereka. BNI Securities sebagai manajer investasi, telah mengeluarkan berbagai produk reksa dana yang disesuaikan dengan berbagai macam kebutuhan investor; (2) Pemahaman kebutuhan investasi investor kemudian selanjutnya dikembangkan menjadi strategi investasi dan pedoman investasi yang akan menjadi dasar bagi kegiatan pelaksanaan investasi serta tolok ukur kinerja investasi sebagai dasar ukuran keberhasilan reksa dana Divisi manajemen investasi BNI Securities mempunyai suatu kebijakan tersendiri dalam melakukan investasi. sebagai contoh yaitu apabila dana ditempatkan dalam bentuk obligasi yaitu yang mempunyai rating minimal BBB atau A minus untuk obligasi swasta dan rating minimal B untuk obligasi negara; (3) Mengenali resiko yang mungkin timbul Dalam melakukan investasi di pasar modal resiko yang mungkin timbul sangat banyak yang disebabkan oleh berbagai faktor. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya nilai saham dari suatu perusahaan, oleh karena itu BNI Securities hanya menempatkan dana investor pada saham-saham atau obligasi perusahaan besar saja yang memiliki kemungkinan kecil untuk terganggu; (4) Memberi instruksi kepada bank kustodian yaitu PT. Bank Niaga Tbk. dan/atau Standard Chartered Bank cabang Jakarta untuk melaksanakan transaksi investasi 83 Setiap kali ada pergerakan terhadap investasi, misalnya pembelian atau penjualan kembali, manajer investasi selalu memberikan instruksi kepada bank kustodian; (5) Memberikan nilai efek pasar wajar seluruh efek yang ada dalam portofolio investasi Nilai ini yang akan dipakai bank kustodian untuk menghitung NAB dan kemudian melaporkannya kepada investor setiap hari melalui dua surat kabar nasional yaitu Kompas dan Bisnis Indonesia. b) Peranan Promosi Pemasaran Pendapatan usaha manajer investasi sangat bergantung dari besarnya dana yang berhasil dihimpun, maka tanggung jawab manajer investasi dalam promosi pemasaran sangat penting. Tanggung jawab ini meliputi, kegiatan untuk meningkatkan kebertahuan (awareness) akan reksa dana, yang selanjutnya ditujukan untuk dapat membangkitkan minat (interest), yang kemudian ditingkatkan menjadi keinginan (desire) untuk melakukan investasi di reksa dana. Hal ini dilakukan dengan penerbitan prospektus-prospektus semua reksa dana yang ada di BNI Securities yang bisa didapatkan di semua outlet BNI Securities, ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami reksa dana BNI Securities dan kemudian tertarik untuk berinvestasi; c) Jasa Pelayanan Informasi dan Nasehat Investasi Konsekuensi dari tugas pengelolaan investasi, manajer investasi harus dapat memberikan pelayanan informasi baik berupa informasi mengenai produk reksa dana BNI Securities,informasi mengenai kondisi portofolio investasi, nilai aktiva bersih, laporan akun pemegang unit penyertaan sampai ke laporan keuangan reksa dana. Selain itu, manajer investasi juga dapat memberikan nasehat investasi kepada pemodal, karena umumnya pemodal reksa dana adalah pihakpihak yang tidak mempunyai akses informasi langsung ke pasar modal 84 atau waktu yang cukup untuk membuat analisa yang diperlukan dalam pengambilan keputusan suatu investasi. Informasi-informasi seperti yang tersebut diatas, selalu dikeluarkan BNI Securities setiap saat dan bisa didapatkan dengan mudah. Informasi mengenai reksa dana di BNI Securities bisa didapatkan di semua outlet BNI Securities dan semua cabang BNI 46 di seluruh Indonesia. NAB selalu diinformasikan setiap hari melalui dua media masa nasional yaitu Kompas dan Bisnis Indonesia, selain itu juga setiap bulan kepada investor dikirim laporan kondisi portofolio efek dan NAB ke alamat investor. Laporan akun pemegang unit penyertaan dan keuangan reksa dana setiap tahun dicantumkan dalam annual report. Nasehat investasi diberikan manajer investasi kepada setiap calon investor ataupun investor sesuai dengan kebutuhan masingmasing investor. Apabila investor memiliki dana yang tidak terlalu banyak dan mengharapkan pandapatan yang stabil dengan resiko yang relatif ringan maka oleh manajer investasi BNI Securities disarankan untuk memilih investasi dengan instrumen obligasi. Dalam BNI Securities dapat memilih reksa dana BNI Berbunga Dua, BNI Dana Lancar, BNI Danaplus dan BNI Dana Syariah. Bagi yang suka tantangan dan berani berspekulasi maka disarankan untuk memilih investasi yang memiliki instrumen saham, dalam BNI Securities disarankan untuk memilih BNI Dana Berkembang. Sedangkan untuk yang suka tentangan namun juga menginginkan pendapatan tetap disarankan memilih investasi yang bersifat campuran yaitu BNI Dana Fleksibel, dan BNI Danaplus Syariah; d) Pelayanan Penjualan dan Penunjukan Agen Penjual Salah satu tanggung jawab manajer investasi menurut undangundang Pasar Modal yaitu menawarkan dan menjual unit penyertaan secara terus menerus sampai jumlah yang ditentukan serta wajib membeli kembali unit penyertaan bila pemegang unit penyertaan 85 berkeinginan menjual kembali unit mereka dan membayar hasil penjualan dalam batas waktu tertentu. Dalam hal ini, BNI Securities selaku manajer investasi telah banyak memberikan kemudahan dalam melakukan pembelian atau penjualan kembali. Outlet-outlet BNI Securities yang melayani pembelian dan penjualan kembali telah tersedia di sembilan kota besar Indonesia dan selanjutnya akan dilakukan penambahan secara bertahap demi kepentingan investasi. Cabang BNI 46 dan Unit Usaha Syariah BNI 46 di seluruh Indonesia adalah merupakan agen penjual selain itu juga telah dikenalkan transaksi dengan alat elektronik yaitu internet dan ATM; e) Peranan Penghimpun Dana Promotor dan Penjaga Likuiditas Dana dari promoter ini memiliki arti penting yaitu untuk menjaga kredibilitas reksa dana di mata masyarakat pemodal serta menjaga stabilitas portofolio. Sebagai penjaga likuiditas BNI Securities teruji ketika terjadi penjualan kembali unit penyertaan secara besar-besaran pada sekitar bulan agustus lalu. Saat itu terbukti bahwa BNI Securities melakukan tugasnya dengan baik karena bisa melunasi penjualan kembali unit penyertaan. 3. Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pengelolaan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari pengelolaan investasi dalam produk-produk reksa dana adakalanya atau ada kemungkinan BNI Securities selaku manajer investasi melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja yang dapat menimbulkan ketidakpuasan atau bahkan kerugian bagi investor. Berikut ini akan diterangkan tanggung jawab yang diberikan jika BNI Securities selaku manajer investasi dinilai melakukan kesalahan yang dapat menyebabkan ketidakpuasan atau mungkin juga kerugian bagi investor (Wawancara dengan Widodo selaku 86 Supervisor Outlet BNI Securities Surakarta pada tanggal 14 dan 16 Desember 2005),. Pola tanggung jawab yang dilakukan BNI Securities jika terdapat ketidak puasan investor menyangkut investasi pada reksa dana di BNI Securities adalah sebagai berikut: a) Jika terdapat investor yang merasa tidak puas terhadap investasi yang dilakukan di BNI Securities, maka investor tersebut harus menginformasikan atau melaporkan kepada BNI Securities sebagai manajer investasi yang bertanggung jawab atas investasi tersebut atas ketidak puasan yang dialaminya; b) Kemudian BNI Securities akan melakukan pemeriksaan terhadap laporan investor tadi. Jika dalam pemeriksaan ditemukan kesalahan teknis dalam prosedur investasi yang dilakukan oleh BNI Securities, maka BNI Securities akan segera memperbaiki kesalahan tersebut sampai sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam prospektus ataupun kontrak pengelolaan. Hal ini dilakukan sebagai wujud perlindungan terhadap investor; c) Tanggung jawab berikutnya adalah ketika ada investor yang memberi laporan kepada BNI Securities karena merasa investasinya di BNI Securities rugi. Ketika hal ini terjadi, BNI Securities juga akan melakukan pemeriksaan terhadap laporan tersebut. Ketika dalam hasil pemeriksaan ditemukan bahwa kerugian investor disebabkan karena kesalahan investor sendiri maka BNI Securities tidak bisa memberikan ganti rugi apapun. Sebagai contoh yaitu ketika ada investor yang melakukan penjualan kembali unit penyertaan pada saat NAB sedang mengalami penurunan dibandingkan pada saat melakukan pembelian, padahal dalam hal ini BNI Securities telah mengingatkan, atau juga ketika ada pemegang unit penyertaan BNI Dana Terproteksi yang melakukan penjualan kembali unit penyertaan sebelum jatuh tempo yang menyebabkan pemegang unit penyertaan kehilangan hak proteksinya sebagaimana telah disebutkan dalam prospektus. Dalam 87 hal-hal seperti ini BNI Securities tidak dapat memberikan ganti rugi, hal ini disebut sebagai risiko investasi; d) Lain halnya jika kerugian bukan disebabkan karena kesalahan investor, dalam hal ini investor telah mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam prospektus namun investor masih tetap saja dirugikan dan dimungkinkan terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Investor bisa melaporkan BNI Securities kepada Bapepam selaku otoritas pasar modal dan BNI Securities bersedia memenuhi tanggung jawab yang dibebankan apabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran. e) Tata cara pemeriksaan terhadap BNI Securities yaitu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 mengenai Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal yaitu: (1) Petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap BNI Securities yaitu Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Bapepam yang diangkat oleh Ketua Bapepam; (2) Pemeriksaan dilakukan setelah Bapepam menerima laporan dari investor tentang adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan BNI Securities yang menyebabkan kerugian bagi investor tersebut; (3) Pemeriksaan harus berpedoman pada norma pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan yang menyangkut pemeriksa, pelaksanaan pemeriksaan, dan pihak yang diperiksa dan juga pedoman pemeriksaan yang meliputi pedoman umum pemeriksaan, pedoman pelaksanaan pemeriksaan, dan pedoman laporan pemeriksaan, serta harus mematuhi tata cara pemeriksaan yang telah diatur dalam PP No. 46 Tahun 1995; (4) Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, Pemeriksa membuat laporan pemeriksaan untuk digunakan sebagai dasar untuk membuktikan ada atau tidak adanya pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Laporan tersebut kemudian disampaikan kepada Ketua Bapepam. 88 f) Dari laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bapepam tersebut maka kemudian akan ditemukan apakah terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya sehingga menyebabkan kerugian bagi investor, serta jika ditemukan pelanggaran apakah dilakukan BNI Securities sebagai badan hukum atau dilakukan individu dalam BNI Securities untuk kepentingan pribadi; g) Jika kerugian disebabkan karena perbuatan oknum karyawan BNI Securities yang melakukan praktek-praktek yang dilarang dalam pengelolaan reksa dana maka terhadap oknum tersebut akan dikenakan sanksi dari BNI Securities sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Selain itu Bapepam juga akan mengenakan sanksi administrasi kepada oknum tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 102 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Sanksi Administrasi, hal ini ditujukan untuk memberikan pembinaan kepadanya. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan bukti permulaan tentang adanya tindak pidana di bidang Pasar Modal, pemeriksaan tetap dilanjutkan dan Pemeriksa wajib membuat laporan kepada Ketua Bapepam mengenai ditemukannya bukti permulaan tindak pidana tersebut. Prosedur pemeriksaan perkara pidana yang dilakukan dalam pasar modal adalah sebagai berikut: (1) Berdasarkan bukti permulaan Ketua Bapepam dapat menetapkan dimulainya penyidikan; (2) Setelah penyidikan selesai dan hasil penyidikan selesai dibuat, Bapepam akan menyerahkan berkas perkara tersebut kepada Kejaksaan Negeri tempat terjadinya perkara; (3) Selanjutnya pihak kejaksaan akan menindaklanjuti hasil kerja Bapepam tersebut, jika berkas perkara lengkap bisa diteruskan, namun jika tidak lengkap atau tidak jelas berkas perkara dikembalikan kepada Bapepam untuk disempurnakan; 89 (4) Berdasarkan berkas-berkas penyidikan dari Bapepam tersebut, kejaksaan membuat tuntutan atas diri oknum tersebut untuk dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri untuk kemudian dilakukan pemeriksaan dalam sidang pengadilan atas diri oknum tersebut. Sanksi pidana bagi oknum yang terbukti melakukan tindak pidana di bidang pasar modal adalah bervariasi antara satu sampai sepuluh tahun penjara. h) Terhadap oknum yang terbukti melakukan tindak pidana di bidang pasar modal, BNI Securities akan memberikan sanksi terhadapnya yaitu berupa pemberhentian dengan tidak hormat; i) Kepada investor yang mengalami kerugian akibat pelanggaran yang dilakukan oleh oknum di BNI Securities diperkenankan melakukan tuntutan ganti rugi kepada oknum tersebut secara pribadi bukan kepada BNI Securities hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 111 Undangundang Pasar Modal yang berbunyi “Setiap pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi, baik sendirisendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain yang memiliki tuntutan serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.” Gugatan ini berdasarkan dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oknum tersebut (KUH Perdata Pasal 1365). Prosedur pengajuan gugatan adalah sesuai dengan ketentuan dalam Hukum Acara Perdata Indonesia; j) Jika setelah dilakukan penyidikan yang dilakukan oleh Bapepam ditemukan bukti bahwa kerugian investor disebabkan karena pelanggaran yang dilakukan BNI Securities sebagai badan hukum, maka Bapepam akan mengenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan Pasal 102 Undang-undang Pasar Modal mengenai Sanksi Administrasi kepada BNI Securities. Bentuk tanggung jawab BNI Securities atas pengenaan sanksi administrasi ini terwujud dalam pemenuhan denda yang dikenakan terhadap BNI Securities dari 90 Bapepam sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atas penurunan NAB secara terus menerus yang mengakibatkan kerugian terhadap investor reksa dana di BNI Securities. Kemudian apabila dalam pemeriksaan ditemukan bukti permulaan tentang adanya tindak pidana di bidang Pasar Modal, pemeriksaan tetap dilanjutkan dan Pemeriksa wajib membuat laporan kepada Ketua Bapepam mengenai ditemukannya bukti permulaan tindak pidana tersebut. Untuk proses selanjutnya adalah sama dengan jika yang melakukan tindak pidana adalah oknum karyawan BNI Securities. Dalam hal BNI Securities sebagai badan hukum yang melakukan tindak pidana di bidang pasar modal, maka yang dikenakan tuntutan pidana adalah pengurus BNI Securities yaitu direksi dan komisaris BNI Securities, hal ini sesuai dengan pasal 59 KUHP; k) Kepada investor yang mengalami kerugian akibat pelanggaran yang dilakukan oleh BNI Securities sebagai badan hukum diperkenankan melakukan tuntutan ganti rugi BNI Securities melalui direksi selaku pengurus hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Pasar Modal yang berbunyi “Setiap pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran atas Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi, baik sendirisendiri maupun bersama-sama dengan pihak lain yang memiliki tuntutan serupa, terhadap pihak atau pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.” Prosedur pemberian ganti rugi kepada adalah sesuai dengan keputusan hakim. D. Kendala atau Hambatan Manajer Investasi dalam Melakukan Peranan dan Tanggung Jawabnya Mengelola Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif Dalam melakukan peranan dan tanggung jawabnya dalam mengelola reksa dana kontrak investasi kolektif, manajer investasi memiliki kendala yang berarti seperti misalnya ketika beberapa waktu yang lalu terjadi penjualan unit penyertaan secara besar-besaran. Hal ini membuat BNI Securities selaku 91 manajer investasi mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya membayar semua unit penyertaan yang dijual. Kendala tersebut disebabkan hal-hal di bawah ini: 1. Perubahan politik, ekonomi, dan keamanan Perubahan politik, ekonomi, dan keamanan dalam dan luar negeri merupakan penyebab utama dari kendala yang timbul dalam pengelolaan reksa dana ini. Perubahan atas politik, ekonomi, dan keamanan tidak bisa diprediksikan secara tepat oleh manajer investasi, bisa saja ketika dalam bulan juli kondisi politik, ekonomi, dan keamanan berjalan baik, namun bulan berikutnya menjadi sangat buruk. Hal ini menjadi faktor penghambat dalam menentukan kebijakan yang menguntungkan. Hal ini terjadi saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menurun tajam pada sekitar bulan agustus, ketika itu investor beramai-ramai melakukan redemption atau penjualan kembali unit penyertaan untuk dialihkan kepada investasi yang lain. Hal ini tentu saja menimbulkan kesulitan bagi manajer investasi, karena mau tidak mau manajer investasi harus membayar penjualan kembali yang sekian banyak jumlahnya dengan segera dengan jalan menjual efek secepatnya dan berakibat pula bagi investor karena NAB pada saat dilakukan penjualan kembali turun nilainya; 2. Perubahan peraturan yang berhubungan dengan reksa dana Perubahan peraturan dari pemerintah yang berhubungan dengan reksa dana juga sedikit banyak berpengaruh terhadap pengelolaan reksa dana. Sebagai contoh mengenai rencana pengenaan pajak bagi hasil investasi di reksa dana. Sebenarnya hal ini adalah merupakan hal yang wajar seperti juga dengan hasil investasi keuangan lainnya seperti deposito yang juga dikenakan pajak misalnya. Mendengar rencana seperti ini para investor reksa dana banyak yang segera menjual unit penyertaannya karena tidak mau mengalami penurunan keuntungan akibat kena pajak, karena salah satu keunggulan reksa dana dibanding dengan investasi lainnya yaitu hasil 92 yang tidak kena pajak hal ini pulalah yang menjadi daya tarik utama bagi investor ketika akan memilih reksa dana sebagai lahan investasi. 3. Penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing (dolar Amerika Serikat) Seperti telah sedikit disinggung diatas, bahwa penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar Amerika Serikat (US $) juga merupakan faktor penghambat pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif pada PT. BNI Securities. Mengapa demikian? Reksa dana adalah investasi yang berhubungan dengan efek seperti saham misalnya. Ketika nilai tukar rupiah turun terhadap US $ hal ini akan mengganggu nilai efek di pasar, yang berujung pada menurunnya deviden dari emiten yang menjadi tempat peletakan dana investor oleh BNI Securities. Jika deviden turun, maka investor menganggap investasi sudah tidak menguntungkan maka kemudian mereka akan melakukan penjualan kembali untuk dialihkan kepada investasi yang dianggap lebih menguntungkan pada masa itu, seperti misalnya deposito ataupun juga valuta asing. 4. Kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif Hal-hal seperti yang tersebut diatas berujung pada kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif. Situasi ekonomi Indonesia menjadi tidak baik sehingga dapat menyebabkan harga efek dalam portofolio akan mengalami penurunan sehingga akan mengakibatkan penurunan NAB. Mengetahui ini, investor banyak yang mengalami kepanikan sehingga segera melakukan penjualan kembali pada saat itu meskipun NAB sedang rendah, karena hal ini keuntungan yang didapat investor akan tidak maksimal bahkan juga dapat mengalami kerugian. Jika kondisi seperti ini, banyak sekali investor yang tidak berinvestasi kembali pada reksa dana karena merasa rugi. Selain kendala yang bersifat insidental tersebut di atas terdapat kendala lain yaitu berkaitan dengan jarak antara kustodian dan outlet-outlet di daerah. Hal ini terasa ketika ada investor daerah yang akan menanyakan perhitungan 93 NAB hari itu, pada hari itu juga. Outlet BNI Securities tidak bisa memberikan jawaban pada saat itu juga karena perhitungan NAB baru dikeluarkan menjelang sore hari oleh kustodian di pusat yang tentunya baru diinformasikan kepada seluruh outlet di daerah setelah itu, yang berarti outlet sudah tutup. Maka otomatis perhitungan NAB baru bisa diterima oleh investor di daerah pada keesokan harinya. Hambatan dan kendala dalam pemenuhan tanggung jawab ketika BNI Securities dinyatakan melakukan pelanggaran oleh Bapepam tidak ditemukan, hal ini terbukti ketika BNI Securities dikenai sanksi administrasi sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) oleh Bapepam beberapa waktu lalu akibat dari pelanngaran yang dilakukan. Ketika itu BNI Securities langsung bersedia untuk memenuhi sanksi yang ditetapkan. (Wawancara dengan Bapak Setya Dharma dan Ibu Ana pada 15 Oktober 2005, dan dengan Bapak Widodo pada 17 Desember 2005). 94 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme investasi reksa dana kontrak investasi kolektif di BNI Securities adalah sama dengan mekanisme investasi reksa dana yang berlaku secara umum, yaitu bahwa BNI Securities selaku manajer investasi pertama kali adalah melakukan pembuatan kontrak induk dengan calon bank kustodian di hadapan notaris untuk masing-masing reksa dana. Kontrak induk itu berisi kontrak investasi kolektif, kontrak pengelolaan reksa dana, kontrak penyimpanan reksa dana. Setelah membuat kontrak induk, kemudian BNI Securities mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam. Jika pernyataan pendaftaran dirasa telah memenuhi syarat, maka Bapepam memberikan pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran tersebut. Proses selanjutnya adalah dilakukannya proses penawaran umum reksa dana yang telah memperoleh unit penyertaan kepada masyarakat umum. Dalam masa ini, masyarakat umum diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi investor di BNI Securities dengan jalan membeli unit penyertaan. Terhadap unit penyertaan yang telah dibeli dapat dilakukan penjualan kembali sewaktu-waktu kecuali untuk produk BNI Solusi Dana Terproteksi, penjualan kembali hanya dapat dilakukan setelah jatuh tempo yang waktunya adalah satu tahun dari masa pembelian unit penyertaan. Secara teknis, mekanisme investasi reksa dana adalah dibedakan sesuai dengan masing-masing produk reksa dana. 2. Manajer investasi merupakan tulang punggung dalam menentukan keberhasilan investasi di reksa dana kontrak investasi kolektif melalui peranan yang dijalankannya. Dalam menjalankan peranannya, manajer investasi dituntut untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 dan juga pedoman pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif yang diputuskan oleh ketua Bapepam. Peranan tersebut yaitu 95 meliputi peranan pengelolaan investasi, peranan promosi pemasaran, jasa pelayanan informasi dan penasehat investasi, pelayanan penjualan dan penunjukkan agen penjualan serta peranan penghimpun dana promotor danpenjaga likuiditas. Di sini manajer investasi juga dituntut untuk memenuhi tanggung jawabnya selaku pengelola reksa dana kontrak investasi kolektif yang harus menjalankan kewajiban dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Tanggung jawab ini dilakukan BNI Securities setelah dilakukan penyidikan oleh penyidik Bapepam setelah menerima laporan kerugian dari investor, namun jika kerugian investor hanya karena kesalahan teknis yang tidak disengaja, maka BNI Securities akan segara mengganti kerugian tersebut. Tanggung jawab dibebankan kepada oknum di BNI Securities jika yang melakukan kesalahan atau pelanggaran yang kemudian mengakibatkan kerugian bagi investor adalah oknum di BNI Securities. Jika yang melakukan kesalahan BNI Securities selaku badan hukum maka yang bertanggung jawab adalah BNI Securities melalui direksi dan komisaris. 3. Kendala dan hambatan yang timbul dalam menjalankan peranan dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan reksa dana kontrak investasi kolektif bagi manajer investasi BNI Securities antara lain ketikaterjadi penjualan unit penyertaan secara serempak. Penjualan unit penyertaan secara serempak ini yaitu terjadi karena sebab-sebab perubahan politik, keamanan, ekonomi dalam dan luar negeri; penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, rencana perubahan peraturan terhadap reksa dana, serta kondisi makro ekonomi Indonesia yang tidak stabil. Selain kendala tersebut di atas yaitu ada kendala lain yaitu jarak antara kustodian dan outlet di daerah yang sangat jauh, yang berpengaruh pada kecepatan penyampaian informasi NAB. 96 B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab III di atas, penulis akan memberikan saran-saran yang sekiranya berguna berguna bagi perkembangan dalam dunia reksa dana pada khususnya atau pada pasar modal pada umumnya. Saran-saran tersebut yaitu: 1. BNI Securities a) Perlunya melakukan promosi yang lebih luas karena reksa dana merupakan investasi yang relatif aman dan dapat memberikan keuntungan yang lumayan besar, hal ini yang kurang diketahui oleh sebagian besar masyarakat. Masyarakat masih lebih memilih investasi konvensional seperti deposito yang dirasa lebih aman. Jika promosi dan pemahaman mengenai reksa dan telah dapat diterima masyarakat dengan baik, bukan tidak mungkin peranan deposito akan tergeser reksa dana. b) Menurunkan nilai minimal investasi awal karena nilai investasi awal minimal yang sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dirasa masih terlalu mahal, sedangkan jumlah setoran awal atau saldo minimum yang ditetapkan bank-bank banyak yang lebih kecil dari itu. Selain itu juga ada banyak manajer investasi yang menetapkan nilai investasi awal yang kurang dari Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah). c) Prospektus diharapkan dibuat dengan bahasa yang lebih sederhana karena prospektus yang ada sekarang ini bahasanya masih terlalu sulit bagi masyarakat yang buta akan pasar modal, diharapkan setiap dilakukan revisi prospektus bahasanya dibuat lebih mudah dipahami. d) Lebih berhati-hati dalam menerima pembelian unit penyertaan dari investor, apakah berisiko terhadap reksa dana di BNI Securities atau tidak. Jangan sampai peristiwa penjualan unit penyertaan secara besarbesaran sebagai akibat dari ketidak hati-hatian manajer investasi terulang kembali. 97 2. Masyarakat Umum atau Calon Investor Calon investor ketika akan memutuskan membeli unit penyertaan diharapkan agar lebih memahami isi prospektus mengenai keuntungan dan kerugian dari reksa dana yang akan dibelinya. Jika kurang jelas harus menanyakan kepada pihak yang berwenag di reksa dana tersebut. Hal ini ditujukan agar tercipta kepuasan atas investasi yang dipilih. 3. Pemerintah Republik Indonesia Mengenai reksa dana pada khususnya dan pasar modal pada umumnya, pemerintah diharapkan lebih mempertegas aturan-aturan dalam Undangundang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Hal ini untuk memberikan perlindungan lebih maksimal kepada investor. Untuk masa mendatang, jika terdapat produk baru dalam investasi, peraturan yang dibuat untuk produk baru tersebut janganlah yang bersifat memanjakan, karena hal ini akan menjadi bumerang bagi sarana investasi tersebut. Sebagai contoh adalah peraturan bebas pajak bagi reksa dana. Hal ini pada awalnya adalah keuntungan bagi reksa dana, namun ketika ada rencana pengenaan pajak bagi reksa dana hal ini akan menjadi bumerang yang akan menyerang eksistensi reksa dana itu sendiri. Selain itu pemerintah diharapkan memberikan penjaminan terhadap dana investor seperti halnya dengan penjaminan terhadap nasabah tabungan di bank. Hal ini untuk meminimalisir kerugian bagi investor dan sekaligus perwujudan terhadap dana investor.