studi kasus human resources planning (perusahaan jasa)

advertisement
PENGANTAR MANAJEMEN
KASUS MANAJEMEN DI LINGKUNGAN KERJA
NIM
: 01215114
NAMA
: TRIA AFSYARI
KELAS
:C
E-MAIL
: [email protected]
FAK / PRODI
: EKONOMI BISNIS / MANAJEMEN
UNIVERSITAS NAROTAMA
FAKULTAS EKONOMI BISNIS / MANAJEMEN
2015
STUDI KASUS HUMAN RESOURCES PLANNING (PERUSAHAAN JASA)
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN JASA
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan
perencanaan sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i( 2004:35)
“tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan
operasionalnya, maka organisasi atau perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan
keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”. Oleh karena itu
disini diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi
tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuai
dengan kebutuhan . Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan
proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi
yang diinginkan di masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat prosesproses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini
untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan penerapan pendekatan SDM di mana
secara bersama-sama terdapat dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu tujuan untuk perusahaan dan
untuk karyawan. Dua kepentingan tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dalam kesatuan
kebersamaan yang utuh. Jika kepentingan yang satu tercapai sedangkan yang lain tidak,
pendekatan MSDM ini dinilai gagal. Pendekatan ini terbilang baru dan diperkenalkan sekitar
decade 1970-an. Latar belakangnya, SDM tidak saja dipandang sebagai unsur produksi, tetapi
juga sebagai manusia yang memiliki emosi dan kepribadian aktif yang dapat dijadikan sebagai
kekuatan untuk menggerakkan perusahaan.
Intinya, setiap proses produksi diarahkan pada bertemunya dua manfaat: untuk perusahaan dan
karyawan. Ada sejumlah prinsip yang harus dipenuhi dalam pendekatan SDM, yaitu sebagai
berikut:
a. Karyawan merupakan unsur investasi efektif yang jika dikelola dan dikembangkan dengan
baik akan berpengaruh pada imbalan jangka panjang ke dalam perusahaan dalam bentuk
produktivitas yang semakin besar.
b. Kebijakan, program dan pelaksanaan harus diciptakan dengan memuaskan kedua pihak, yaitu
untuk ekonomi perusahaan dan kebutuhan kepuasan perusahaan.
c. Lingkungan kerja harus diciptakan di mana karyawan terdorong untuk mengembangkan dan
memanfaatkan keahliannya semaksimal mungkin,
d. Program dan pelaksanaan MSDM harus dilaksanakan dalam kebutuhan seimbang antara
pemenuhan tujuan perusahaan dan karyawan.
Uraian Teori
Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang
dikemukakan oleh Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber
daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan
tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi
dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan
pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana
secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik
permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang.
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
(Handoko, 1997, p. 55-57)
1. Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang
tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai
contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu
kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya
manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah
laku, dan sebagainya.
c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi
juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas
bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi
permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer
akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumber daya manusia.
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Berbagai keputusan pokok organisasional mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
a. Rencana strategis perusahaan adalah keputusan yang paling berpengaruh. Ini mengikat
perusahaan dalam jangka panjang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti tingkat
pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Sasaran-sasaran tersebut menentukan
jumlah dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.
b. Dalam jangka pendek, para perencana menterjemahkan rencana-rencana strategi menjadi
operasional dalam bentuk anggaran. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek
yang paling berarti pada kebutuhan sumber daya manusia.
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat anggaran juga menyebabkan
perubahan kebutuhan personalia jangka pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-pekerjaan dapat secara
radikal merubah kebutuhan dan memerlukan berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda
dari para karyawan di masa mendatang.
3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Permintaan sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun,
permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya menaikkan kebutuhan personalia.
Data masa lalu tentang faktor-faktor tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi
sebagai pedoman perencanaan yang akurat.
Dimensi-dimensi yang dijadikan ukuran kinerja, menurut Nawawi (2000:97) adalah :
a. Tingkat kemampuan kerja (kompetensi) dalam melaksanakan pekerjaan baik yang
diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan maupun yang bersumber dari pengalaman
kerja.
b. Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar pekerja sebagai
individu bekerja dengan usaha maksimum, yang memungkinkan tercapainya hasil sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“Telkom”,
”Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa
layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum
dan peraturan yang berlaku di negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara
yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah
Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”),
London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering without listing (“POWL“) di Jepang.
Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi layanan
dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel
tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for
Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di
luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan
aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIME. Bisnis telekomunikasi
adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis
lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi
pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus
meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.
Adalah obsesi Perusahaan untuk secara berkelanjutan membantu mengembangkan usaha kecil
dan menengah menjadi perusahaan dengan skala besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan
kesejahteraan masyarakat luas. Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan diversifikasi usaha
baik melalui merger ataupun akuisisi. Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental
jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat
mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
Komitmen Kami terhadap konektivitas dan mobilitas data yang handal dan terpercaya,
mampu meningkatkan jumlah pelanggan broadband Kami menjadi 10,5 juta pelanggan per 31
Desember 2011, atau meningkat sebesar 64,3%. Sementara itu, pelanggan layanan seluler
meningkat pesat sebesar 13,8% atau 13 juta pelanggan baru sehingga total pelanggan seluler
menjadi 107 juta.
Nama Direktorat
Fungsi dan Wewenang
Direktorat
Fokus pada pengelolaan keuangan Perusahaan serta mengendalikan
Keuangan
operasi keuangan secara terpusat melalui unit Finance, Billing &
Collection Center.
Direktorat
Human Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan
Capital & General operasional SDM secara terpusat melalui unit Human Resources
Affair
Center, serta pengendalian operasi unit: Learning Center, HR
Assessment
Center,
Management
Consulting
Center
dan
Planning
&
Community Development Center.
Direktorat Network Fokus
& Solution
pada
pengelolaan Infrastructure
Development, Network
operasional
Operation
infrastruktur
Policy,
melalui
dan
Divisi
pengendalian
Infrastruktur
Telekomunikasi, Divisi Access, dan Maintenance Service Center.
Direktorat
Fokus
dalam
pengelolaan
bisnis
segmen
konsumer
serta
Konsumer
pengendalian operasi Divisi Consumer Services Barat dan Divisi
Consumer Services Timur serta Divisi Telkom Flexi.
Direktorat
Fokus
pada
pengelolaan
bisnis
segmen Enterprise
&
Enterprise
& Wholesale serta pengelolaan Divisi Enterprise Service, Divisi
Wholesale
Business Service dan Divisi Carrier & Interconnection Service.
Direktorat
Fokus
pada
pengelolaan
fungsi Risk
Compliance & Risk Management, Legal dan Compliance, Business
Management
Effectiveness, Security &Safety, dan Supply Planning & Control,
serta pengendalian operasi unit Supply Center.
Direktorat
Solution
IT, Fokus pada pengelolaan IT Strategy & Policy, Service Strategy &
& Tariff, dan pengelolaan fungsi Strategic Investment & Corporate
Strategic Portfolio Planning, serta pengendalian operasi unit-unit: Divisi Multimedia,
(IT, SSP)
Information System Center serta R&D Center
Sebagai bagian dari implementasi transformasi bisnis Perusahaan menjadi penyelenggara
layanan TIME, Telkom telah melakukan penataan organisasi untuk memastikan sustainable
competitive growth.
Pada “tahun 2011”, Telkom telah melakukan penyesuaian tugas dan fungsi pada beberapa unit
strategis yaitu:
a. Mengubah nama Direktorat IT, Solution & Supply menjadi Direktorat IT, Solution &
Strategic Portfolio menyusul
penambahan fungsi Strategic
Investment
& Corporate
Planning yang merupakan implikasi dari diintegrasikannya unitStrategic Investment &
Corporate Planning ke dalam direktorat tersebut untuk mengkondisikan penyelarasan
prosescorporate planning & strategic investment. Kemudian agar lebih fokus pada
pengelolaan IT, Service serta Strategic Planning & Strategic Portfolio, terdapat pengalihan
beberapa fungsi dari direktorat ini kepada direktorat lain, yaitu pengalihan fungsi supply
management yang terdiri dari supply planning & control serta supply center kepada Direktorat
Compliance & Risk Management. Pengalihan fungsi ini membantu Direktorat IT, Solution &
Strategic Portfolio untuk fokus pada pelaksanaan fungsinya.
b. Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk Management
dilakukan dengan tujuan untuk menyelaraskan proses supply management dengan proses
compliance dan perimbangan beban kerja direktorat.
c. Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan kebutuhan proses audit
secara komprehensif (end to end).
d. Penggabungan Departemen Corporate Communication dan Departemen Corporate Affair
untuk memastikan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
B. Perencanaan SDM pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Perencanaan sumber daya manusia dicirikan oleh suatu keterkaitan utama antara
perencanaan strategis dan manajemen sumber daya manusia. Perencanaan SDM merupakan
proses pengambilan keputusan dala menyewa dan menempatkan staf dalam perusahaan.
Keduanya melibatkan rancangan kerja, rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, promosi dan
kebijakan pekerjaan.
Peramalan Kebutuhan SDM pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Kebutuhan atau
permintaan SDM dimasa yang akan datang merupakan titik utama kegiatan perencanaan SDM.
Hampir semua organisasi harus membuat prediksi atau perkiraan kebutuhan SDMnya dimasa
datang. Untuk itu perlu identifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi kebutuhan SDM
tersebut.
Dalam meramalkan kebutuhan SDM dapat dilakukan dengan:
• Metode Matematis: analisis regresi, model simulasi, faktor produktivitas, rasio kepegawaian.
• Metode Penilaian: perkiraan, aturan umum, thnik delphi, kelompok nominal.
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam peramalan kebutuhan SDM adalah:
a. Kondisi Eksternal yang meliputi: Ekonomi dan Sosial Politik, Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah, Masyrakat, Angkatan Kerja dan Perkembangan Teknologi.
b. Persyaratan SDM di masa mendatang: Penentuan persyaratan SDM yang dibutuhkan dimasa
mendatang selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, juga ditentukan oleh: Organisasi dan
Rancangan Pekerjaan, Perencanaan dan Anggaran, Kebijaksanaan Manajemen dan Filosofi
Organisasi, Sistem dan Teknologi dalam Organisasi, Tujuan dan Rencana Organisasi,
Persyaratan SDM yang dibutuhkan di masa mendatang berpengaruh langsung pada prakiraan
kebutuhan (jumlah dan jenis) SDM di masa mendatang.
c. Ketersediaan SDM di masa mendatang yang dapat diprediksi melalui: Inventarisasi bakat
yang ada saat ini, Prakiraan pengurangan pegawai, Prakiraan perpindahan dan pengembangan,
Pengaruh pasca program SDM.
d. Prakiraan kebutuhan SDM: dari faktor-faktor di atas, kebutuhan SDM di masa mendatang
dapat di prediksi. Yang perlu di ingat dalam melaksanakan prakiraan kebutuhan SDM adalah,
kebutuhan tersebut harus dibedakan: Apakah kebutuhan tersebut bersifat segera atau untuk
waktu yang cukup lama. Di samping itu juga perlu dipertimbangkan tingkah upah eksternal,
ada tidaknya penurunan jumlah pegawai atau realokasi pegawai, perbaikan dan
pengembangan pegawai.
Dalam penghitungan pegawai ini juga digunakan metode rasio. Metode ini menggunakan
jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan. Metode ini paling sering
digunakan karena sederhana dan mudah. Metodeini hanya mengetahui jumlah personal secara
total tetapi tidak bisa mengetahui produktifitas SDM PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan
kapan personal tersebut dibutuhkan oleh setiap unit atau bagian tertentu yang membutuhkan.
Bisa digunakan bila : kemampuan dansumber daya untuk perencanaan personal terbatas, jenis,
tipe dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.
Perencanaan Program
Setelah
mendapatkan
gambaran
tentang
jumlah
SDM
yang
dibutuhkan PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk di masa mendatang, maka perlu dirancang suatu program ke arah
tersebut. Rancangan atau rencana program tersebut meliputi dua hal besar yaitu :
a. Manajemen Kinerja, meliputi: hal-hal yang berkaitan dengan keorganisasian seperti aktifitas
kerja, hubungan kerja, tanggung jawab kerja, standar kerja, dan kualitas kehidupan kerja.
b. Manajemen Karier, meliputi: Sistem dan kebijakan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang
terdiri dari rekrutmen, seleksi dan penempatan, promosi dan transfer dan pengembangan
serta pemberhentian.
Setelah perencanaan SDM ditetapkan , kemudian dipikirkan beberapa cara alternatif
rekrutmen. Perlunya dipikirkan tentang alternatif terhadap rekrutmen didasarkan pada
pertimbangan bahwa rekrutmen memerlukan biaya yang tinggi, antara lain untuk preproses riset
interview, pembayaran fee agen rekrutmen, dan masalah relokasi dan pemrosesan pegawai baru.
Disamping itu, Para calon perawat yang diproses dalam rekrutmen serta dinyatakan lulus dalam
seleksi. Kemudian diterima menjadi perawat, nantinya akan sukar untuk di keluarkan
(diberhentikan) meskipun mereka hanya memperlihatkan kinerja marjinal saja. Oleh karena
itu PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk harus mempertimbangkan secara hati-hati berbagai
alternatif sebelum melakukan rekrutmen.
 Perekrutan dari dalam perusahaan dapat dilakukan melalui dari sumber internal:
1. Penawaran terbuka untuk suatu jabatan(Job posting programs). Rekrutmen terbuka ini
merupakan sistem mencari pekerja yang berkemampuan tinggi untuk mengisi jabatan yang
kosong dengan memberikan kesempatan pada semua karyawan yang berminat.
2. Perbantuan pekerja(departing employees). Rekrutmen ini dapat dilakukan melalui
perbantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain. Kemudian setelah selang
beberapa waktu lamanya, apabila pekerjaan yang di perbantukan tersebut merupakan calon
yang tepat, maka dapat di angkat untuk mengisi jabatan yang kosong tersebut.
 Dari sumber eksternal melalui:
1.
Walk-ins, dan write-in (pelamar yang datang dan menulis laporannya sendiri).
2.
Rekomendasi dari karyawan.
3.
Pengiklanan (surat kabar, televise, majalah, radio, internet, dan medi periklanan lainnya).
4.
Agen-agen keamanan tenaga kerja Negara
5.
Agen-agen penempatan tenaga kerja
6.
Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan yang menggunakan tega kerja khusus yang
menghsilkan SDM yang berkualitas dan siap kerja.
7.
Departemen tenaga kerja.
8.
Tenaga-tenaga professional yang mencari perusahaan.
9.
Organisasi-organisasi profesi/keahlian.
10. Asosiasi-asosiasi pekerja.
11. Program pelatihan kerja yang diadakan pihak swasta.
12. Pekerja-pekerja sewaan.
Setelah menemukan/mendapatkan calon-calon perawat, maka RS USU melakukan proses
seleksi, yang dimaksud seleksi di sini adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan
setelah proses rekrutmen selesai, dengan metode-metode yang telah di tentukan sebelumnya.
Syarat yang disediakan pihak PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk antara lain:
1. Pendidikan minimal D3
2. Usia maksimal 28 tahun.
3. Sudah memiliki pengalaman di bidang medis sebelumnya.
4. Melengkapi berkas yang ada.
Apabila keempat syarat diatas dipenuhi maka akan dilaksanakan perekrutan pegawai di PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
C. Rencana Pembinaan dan Pengembangan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki peran dalam pembinaan dan pengembangan karir
perawat yang bekerja diPT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Rencana pembinaan dan
pengembangan tersebut terdiri atas:
a. Pendidikan Karir
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk akan memberikan pendidikan karir kepada pegawai yang
telah bekerja dengan baik dan kooperatif.
b. Bimbingan dan Pengembangan Karir
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk akan mengembangkan karir pegawai yang memiliki
kemampuan baik di bidang medis serta berdisplin tinggi. Hal ini dianggap perlu demi
kemajuan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengembangan karir yang dimaksud antara
lain:
 Pendidikan Vokasi: yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan
dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai pegawai
 Pendidikan Akademik: yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan
pengembangan disiplin ilmu kepegawaian yang mengcakup program sarjana, magister,
doktor.
 Pendidikan Profesi: yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi
pegawai
Ketiga jenis pendidikan tersebut, biayanya akan ditanggung oleh pihak PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbksendiri.
c. Kesempatan Berkembang
Apabila para karyawan berkeinginan memperluas kemampuannya, hal itu berarti menunjang
tujuan perusahaan. Sebagai contoh, keikutsertaan dalam program pelatihan, meraih tambahan
gelar pendidian atau mencari tugas baru dapat menyumbangkan terwujudnya pengembangan
karyawan. Kesempatan pengembangan ini membantu tujuan departemen SDM, seperti dalam
pengembangan perpindahan perawat internal dan perencanaan karir personal.
D. Evaluasi Perencanaan SDM
Jumlah pegawai yang ada di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sekitar 600 sedangkan
berdasarkan metode perhitungan Rasio, jumlah pegawai yang ada seharusnya berkisar 500
sampai 700 pegawai. Dengan kata lain perlu dilakukan penambahan pegawai berdasarkan jenisjenis dan bagian atau bidang yang ditanganinya. Penambahan jumlah perawat dilakukan dengan
perekrutan internal ataupun eksternal yang disertai dengan seleksi.Dengan begitu, maka PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk akan mengalami peningkatan kualitas di bidang SDM.
Perencanaan SDM juga harus memperhatikan kendala-kendala yang ada seperti Standard
kemampuan SDM, manusia itu sendiri, situasi SDM serta peraturan pemerintah. Apabila kendala
ini dapat dihindarkan maupun diatasi maka perencanaan SDM akan bermanfaat untuk
memajukan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan salah satu fungsi
dalam Manajemen Sumber daya manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun
langkah-langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia (khususnya perawat) dalam suatu
organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang diperlukan. Perencanaan SDM sebagai
proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari
posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data
sebagai pedoman perencanaan di masa depan.
2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi programprogram, yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk
mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada
perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.
3. Kelebihan:
 Perencanaan SDM yang terlah dijelaskan diatas, sebagai proses manajemen dalam
menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju
posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman
perencanaan di masa depan.
 Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan sumber
daya manusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya
 Perencanaan SDM yang baik dapat menentukan jumlah perawat yang dibutuhkan RS USU
untuk menunjang kemajuan dan perkembangan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
4. Kelemahan:
Visi dan misi SDM belum sejalan dengan visi dan misi yang ada di PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk.
Perencanaan SDM belum sesuai dengan metode yang ada. Penempatan pegawai belum benar.
Saran
SDM yang saat ini tersedia bisa di dayagunakan secara baik sehingga meningkatkan kualitas PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Visi dan misi SDM harus sejalan dengan visi dan misi PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Perencanaan SDM yang baik harus sesuai dengan metode yang
ada baik itu metode matematis maupun metode penilaian. Tempatkan pegawai berdasarkan
asas the right man in the right place and the right man on the right job, the right man on the right
time.
Download