GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI KELURAHAN CANDIREJO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG Ni Luh Made Andrita Riasmi 1), Surjani 2), Ninik Christiani 3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo ABSTRAK Andrita Riasmi, Ni Luh Made. 2014. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah. D III Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Pembimbing I : Surjani, S.SiT., MPH., Pembimbing II : Ninik Christiani, S.SiT Latar Belakang : Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian kaum wanita. Pada negara maju angka kejadian mencapai 715.000 kasus sementara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk, Jawa Tengah sejumlah 19.637 kasus tahun 2011. Data RSUD ungaran tahun 2011 jumlah penderita kanker payudara sebanyak 25 kasus dan di Puskesmas Ungaran terdapat 10 kasus yang 2 penderitanya merupakan warga Keluraha Candirejo. Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini 275 orang, sedangkan sampel diambil dengan menggunakan tehnik simple random sampling sebanyak 73 orang. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dalam kategori cukup, yaitu 36 orang (49,3 %). Pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI dalam kategori baik, sejumlah 44 orang (60,3 %) dan pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI dalam kategori baik, sejumlah 36 orang (49,3 %). Pengetahuan remaja putri tentang waktu melakukan SADARI dalam kategori kurang, sejumlah 32 orang (43,8 %) dan pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI dalam kategori kurang, sejumlah 40 orang (54,8 %). Saran : Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan bagi remaja putri di Kelurahan Candirejo agar mampu mencegah kanker payudara dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menerapkan SADARI pada diri para remaja putri. Kata kunci : Pengetahuan, SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) 1 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) ABSTRACT Andrita Riasmi, Ni Luh Made. 2014. The Descriptive Study on Female Adoloscent’s Knowledge About Breast Self-Examination (Bse) in The Candirejo Village West Unggaran, District Semarang Regency. Scientific Paper. D III of Midwifery Academy of Ngudi Waluyo Ungaran. Supervisor I: Surjani, S.SiT,M.PH, Supervisor II : Ninik Christiani, S.SiT Background: Breast cancer is one of the leading couses of death for women. In developed countries the number reaches 715.000 incident cases while in Indonesia reaches 100 of 100.000 inhabitans, number of central java 19.637 cases in 2011. The provincial hospital data the number of sufferencers in 2011 Ungaran breast cancer by as much as 25 cases and in 10 cases there were puskesmas ungaran which 2 sufferer is citizens candirejo. . The purpose of this study was to describe the female adolescent’s knowledge about breast selfexamination (BSE) in Candirejo Village West Ungaran Western District, Semarang Regency. Research Methods: The study design used in this study was a descriptive quantitative. The population in this study was 275 people, while the sample taken using simple random sampling technique that was 33 people. Data analysis used was frequency distribution Conclusion : The results of this study indicate that the majority of female adolescent’s knowledge about breast self-examination (BSE), in enough categories, that us 36 people (49.3%). Knowledge about the definition of BSE is in good category, that is 44 persons (60.3%) and the knowledge about the purpose of BSE is in good category, that is 36 persons (49.3%). The knowledge about the time for doing BSE is in poor category, that is 32 persons (43.8%) and the knowledge of how to perform BSE is that is 40 persons (54,8%). The results of study are expected to be material information and input for female adolescents in order to prevent breast cancer by increasing the skills and knowledge in implementing BSE. Key words : Knowlage, BSE (breast self examination) PENDAHULUAN Latar Belakang Millenium Devolopment Goals (MDG’s) atau Tujuan Pembangunan Millinium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melaksanakan delapan tujuan sebagai rencana atas perubahan global, yang akan dicapai pada tahun 2015 delapan tujuan tersebut salah satunya yang tertera pada no 6 adalah mengurangi penyakit AIDS, malaria dan penyakit lainnya, salah satunya kanker. Indonesia masih menghadapi tantangan dan hambatan dalam mencapai MDG,s pada tahun 2015, diantaranya masih rendahnya perilaku sehat dikarenakan pengetahuan dan kesadaran individu yang kurang. Pembangunan kesehatan tidak dapat di lakukan sendiri oleh aparat pemerintah di sektor kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama sehingga melibatkan peran serta masyarakat 2 yang nantinya dapat mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, karena apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu untuk berperilaku sehat secara mandiri yaitu salah satunya dengan didukungnya deteksi dini atau pencegahan sebelum penyakit timbul (Prasetyawati, 2012 : 1). Kanker adalah salah satu penyakit yang biasanya diketahui oleh penderitanya ketika sudah memasuki stadium akhir. Pada wanita jenis kanker yang terbanyak adalah kanker payudara, prevalensi kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik di negara-negara barat maupun di negara-negara bagian Asia. Diperkirakan sebesar 715. 000 kasus baru di negara maju dan 577.000 di negara kurang-sedang berkembang. Selain menyerang perempuan, kanker payudara juga menyerang laki- laki, walaupun jumlahnya lebih sedikit dari perempuan (Wahyuningsih, 2012). GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Data Pathology Based Cancer Registry bekerja sama dengan yayasan kanker Indonesia, menunjukkan kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker yang sering diderita (Luwia, 2009). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2009, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia 21,69%, disusul kanker leher rahim 17% (Rasjidi, 2009). Berdasarkan data Global Burden of Cancer, angka kejadian kanker payudara di Indonesia sebanyak 26 per 100.000 perempuan menempati urutan pertama yang di derita perempuan indonesia disusul kanker leher rahim dengan angka kejadian 16 per 100.000 perempuan (Bambang, 2010). Dokter spesialis bedah kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu Sutjipto (2013) menyatakan saat ini penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk. Sekitar 60-70% dari penderita tersebut datang pada stadium tiga, yang kondisinya terlihat semakin parah (Depkes, 2013). Dikarenakan tingginya kasus kanker peyudara di Indonesia, WHO bahkan memperkirakan kasus kanker payudara pada wanita akan terus meningkat tiap tahunnya. Provinsi Jawa Tengah kasus penyakit kanker yang di temukan pada tahun 2011 sebanyak 19.637 kasus kejadian ini meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 13.277 kasus, dimana kanker payudara ternyata menempati peringkat pertama yaitu 9.524 kasus (48,59%). Data yang diperoleh dari registrasi RSUP Karyadi Semarang kanker payudara pada penderita kanker payudara tahun 2007 menduduki peringkat pertama dari seluruh penyakit keganasan dengan angka kejadian 634 kasus kanker payudara, sekitar 9,1% diantaranya terjadi pada perempuan berusia kurang dari 30 tahun, bahkan ada beberapa penderita yang berusia 21 tahun (Jateng, 2011 dan Emiyati, 2006). Angka kejadian kanker payudara yang terjadi di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang tahun 2011 sebanyak 25 kasus mengalami peningkatan di bandingkan tahun 2009 yaitu sejumlah 20 kasus (Dinkes Semarang, 2011). 3 Data yang diperoleh dari registrasi Puskesmas Ungaran 1 Kecamatan Ungaran barat penderita kanker payudara sampai bulan desember tahun 2013 ini sejumlah 10 orang, dua penderita diantaranya merupakan warga Kelurahan Candirejo. Jumlah ini lebih banyak dari tahun sebelumnya 2012 sejumlah 7 orang kasus ini menduduki peringkat pertama dari kasus kanker yang lainnya (Puskesmas Ungaran 1 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, 2013). Menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kepada penderita kanker payudara di Kelurahan Candirejo sebagian besar memeriksakan diri ketika penyakitnya sudah masuk stadium lanjut ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit kanker payudara. Penyakit kanker payudara ini sebenarnya bisa di deteksi lebih awal untuk mencegah perkembangannya menjadi lebih parah serta dapat di tangani dengan segera. Terdapat enam cara untuk deteksi dini terhadap kanker payudara, yaitu pemeriksaan mammogram, biopsi, USG, MRI CBE (clinic breast examinatin) dan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) atau yang disebut juga dengan (BSE : breast self examination) (Pamungkas, 2011 : 117). SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan pengembangan kepedulian seseorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak memerlukan biaya, dan bagi wanita yang sibuk hanya perlu meluangkan waktu khusus, cukup di lakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring. Cara melakukannya sederhana, mudah, murah dan sangat bermanfaat yaitu dengan cara melihat, meraba dan memijat (Nisman, 2011 : 25). Dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan remaja putri yang berada di Kelurahan Candirejo sebanyak 275 orang. Dari hasil tanya jawab secara lisan kepada 10 remaja putri, 8 orang belum mengetahui tentang SADARI baik itu berupa pengertian, tujuan dilakukan, kapan harusnya dilakukan serta langkah-langkah melakukan SADARI, 2 orang remaja putri lainnya hanya mengetahui tentang pengertiannya saja tanpa mengetahui GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tujuan, kapan di lakukan dan langkah-langkah SADARI. Menurut angka kejadian selama tiga tahun terakhir ini terdapat peningkatan kasus kanker payudara di Kelurahan Candirejo. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terdapat peningkatan penderita kanker payudara sejumlah 4 orang. Keempat warga yang menderita kanker payudara tersebut baru mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit kanker payudara setelah kanker payudara tersebut memasuki stadium lanjut dan akhirnya harus dilakukan kemoterapi. Penderita juga mengatakan tidak pernah SADARI sebelum terkena kanker payudara. Terdapat seorang remaja putri yang mengatakan terdapat benjolan pada daerah payudara sebesar biji rambutan disertai nyeri yang hebat dan ia mengatakan tidak pernah melakukan SADARI, dua remaja putri yang lainnya mengeluh nyeri hebat pada payudara tanpa disertai benjolan. Berdasarkan data-data di atas yang menunjukkan peningkatan kasus kanker payudara tiap tahunnya, maka penulis berminat untuk mengambil judul Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. 2. Tujuan khusus a. Pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. b. Pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. c. Pengetahuan remaja putri tentang waktu SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. d. Pengetahuan remaja putri tentang cara SADARI di Kelurahan Candirejo 4 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Manfaat Penelitian 1. Bagi remaja putri Sebagai bahan informasi dan masukan bagi remaja putri di Kelurahan Candirejo agar mampu mencegah kanker payudara dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menerapkan SADARI pada diri para remaja putri. 2. Bagi instansi AKBID Ngudi Waluyo Ungaran Menambah kepustakaan dan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Kesehatan Reproduksi bagi mahasiswi AKBID Ngudi Waluyo. 3. Bagi tenaga kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian ilmiah bagi tenaga kesehatan bidan khususnya dalam bidang Kesehatan Reproduksi Remaja. 4. Bagi peneliti lain Sebagai acuan dalam penelitian berikutnya khususnya dalam bidang Kesehatan Reproduksi wanita serta sebagai pembanding dalam melakukan penelitian yang serupa. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian dilakukan di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang tanggal 14 dan 15 Juni 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah 275 remaja. Sampel yang digunakan peneliti yaitu remaja putri Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat sebanyak 73 remaja putri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada atau dijumpai, serta memenuhi kriteria inklusi yaitu hadir pada saat penelitian, bersedia menjadi responden. Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuisioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Untuk mengetahui kuisioner ini GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) berkualitas, terlebih, dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji Validitas ini dilakukan di Desa Nyatnyono pada tanggal 11 Juni 2014 terhadap 20 responden dengan memberikan 30 pernyataan tentang pengetahuan SADARI dan didapatkan 5 pernyataan yang tidak valid. Pernyataan yang tidak valid dihilangkan karena sudah ada yang mewakili dengan pernyataan yang valid. Uji reliabilitas instrumen ini peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Uji reliabitas dilaksanakan di Desa Nyatnyono pada tanggal 11 Juni 2014 sebanyak 20 orang dengan nilai alpha pengetahuan 0,910. 5 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik responden Tabel 1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur remaja putri di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2014 Umur 15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun Jumlah Frekuensi 9 30 9 15 10 73 Persentase 12,3 41,1 12,3 20,5 13,7 100,0 Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 73 responden remaja putri di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, lebih banyak yang berumur 16 tahun, yaitu sejumlah 30 orang (41,1%). Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan remaja putri di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2014 Pekerjaan Pelajar Karyawan Swasta Jumlah Frekuensi 70 3 73 Persentase 95,9 4,1 100,0 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa dari 73 responden remaja putri di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, lebih banyak responden pelajar, yaitu sejumlah 70 orang (95,9%). Analisis Univariat Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2014 Pengetahuan tentang pengertian SADARI Baik Cukup Kurang Jumlah Frekuensi Persentase 44 19 10 73 60,3 26,0 13,7 100,0 Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten 6 Semarang, lebih banyak dalam kategori baik, yaitu sejumlah 44 orang (60,3 %). Tabel 4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2014 Pengetahuan tentang tujuan SADARI Baik Cukup Kurang Jumlah Frekuensi Persentase 36 17 20 73 49,3 23,3 27,4 100,0 Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori baik, yaitu sejumlah 36 orang (49,3 %). Tabel 5 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan remaja putri tentang waktu melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2014 Pengetahuan tentang waktu SADARI Baik Cukup Kurang Jumlah Frekuensi Persentase 12 29 32 73 16,4 39,7 43,8 100,0 Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang waktu melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 orang (43,8 %). Tabel 6 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Pengetahuan tentang cara melakukan SADARI Baik Cukup Kurang Jumlah Frekuensi Persentase 12 21 40 73 16,4 28,8 54,8 100,0 Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang cara GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 40 orang (54,8 %). Tabel 7 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan remaja putri tentang SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang 2014 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Frekuensi 16 36 21 73 Persentase 21,9 49,3 28,8 100,0 Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 36 orang (49,3 %). Pembahasan 1. Pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dalam kategori baik, yaitu sejumlah 44 orang (60,3 %). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban sebagian besar responden (86,3 %) yang menyatakan benar bahwa SADARI merupakan singkatan dari pemeriksaan payudara sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian SADARI. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak memerlukan biaya, dan bagi wanita yang sibuk hanya perlu meluangkan waktu khusus, cukup di lakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring. Cara melakukannya sederhana, mudah, murah dan sangat bermanfaat yaitu dengan cara melihat, meraba dan memijat. Pengetahuan yang baik tentang pengertian SADARI akan mendasari sebagian besar responden untuk 7 memahami tentang pengertian serta tujuan SADARI. Pengetahuan baik yang dimiliki sebagian besar responden tentang pengertian SADARI didapatkan dari berbagai informasi yang didapatkan dalam pelajaran kesehatan reproduksi yang terdapat di dalam pelajaran biologi yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolahan. Selain itu seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi yang berkembang baik di media cetak maupun elektronik menyebabkan sebagian besar responden mudah dalam mengakses berbagai informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya perawatan dan pemeriksaan payudara sendiri. Hal tersebut menjadikan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan reporduksi khususnya tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri. Dengan berkembangnya berbagai media baik cetak maupun elektronik semakin memudahkan remaja untuk mendapatkan berbagai informasi khususnya tentang kesehatan reproduksi. Informasi yang didapatkan dari berbagai sumber tentang kesehatan reproduksi akan mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja khususnya tentang SADARI. Tingkat pengetahuan yang baik tentang pengertian SADARI tersebut tidak terlepas dari banyaknya informasi yang dapat digali dan diperoleh oleh remaja dalam hal pendidikan kesehatan reproduksi. Informasi yang didapatkan remaja tersebut sudah cukup bervariatif dalam upaya meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam mencegah kanker payudara. Dengan memberikan informasi tentang SADARI diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan yang tercermin dalam sikap dan perilaku dalam diri individu ataupun kelompok sasaran berdasarkan kesadaran dan kemauan individu yang bersangkutan. 2. Pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI Berdasarkan hasil penelitian juga didapatkan data bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dalam kategori baik, yaitu sejumlah 36 orang GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) (49,3 %) tentang tujuan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Tingkat pengetahuan yang baik tentang tujuan SADARI pada sebagian besar responden tersebut dapat dilihat dari pernyataan responden yang menyatakan benar bahwa SADARI di lakukan untuk mengetahui lebih awal kanker payudara (80,8 %). Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara. Selain itu mampu menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih awal. Berdasarkan hasil jawaban responden dan teori di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengerti dan memahami akan tujuan dilakukan SADARI bagi wanita khususnya remaja. Sebagian besar responden mengerti bahwa SADARI sangat penting dilakukan oleh sebagian besar responden yang masih tergolong remaja karena dengan melakukan SADARI sedini mungkin maka kemungkinan terjadinya penyakit yang menyerang payudara khususnya kanker payudara dapat dideteksi lebih dini sehingga pencegahan dan pengobatannya akan lebih mudah dilakukan apabila hal tersebut terjadi pada masa remaja. Masa remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan fisik maupun perubahan biologis yang dalam perkembangan selanjutnya berada dibawah kontrol hormon-hormon khusus. Pada wanita, hormon-hormon ini bertanggung jawab atas permulaan proses ovulasi dan menstruasi, juga pertumbuhan payudara. Pada masa ini sudah seharusnya para remaja putri mulai memperhatikan perubahan yang ada pada dirinya, juga halnya dengan payudara dan kesehatannya. Maka tidak aneh jika dikatakan bahwa kitalah orang pertama yang paling 8 mungkin menemukan benjolan pada payudara kita, bagaimanapun juga, kitalah satu-satunya yang paling mengenal tubuh kita. SADARI sangat penting dilakukan oleh remaja khususnya remaja putri yang menginjak usia dewasa untuk mendekteksi adanya kanker payudara. Setiap wanita seharusnya memeriksa payudara sendiri setiap sebulan seminggu sekali setelah menstruasi karena lebih cepat kanker payudara ditemukan, maka kesempatan untuk sembuh pasti ada dan semakin sering wanita memeriksa payudaranya, maka akan mengenal payudaranya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak normal sehingga bagaimanapun SADARI adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi wanita dari risiko kanker payudara Mengingat pentingnya SADARI tersebut maka diperlukan pengetahuan yang baik tentang SADARI guna mendeteksi adanya kanker payudara khususnya tentang pengertian dan tujuan dilakukkanya SADARI. Pengetahuan yang baik tentang SADARI diharapkan menjadikan sebagian besar responden mempunyai sikap dan perilaku yang benar dalam melakukan SADARI. Pengindraan dapat melalui panca indra manusia yaitu indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, indra peraba dan perasa. Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan, pengalaman, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan diri maupun dorongan sikap dan perilaku sehari-hari sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan mencakup 6 tingkatan yaitu : tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Pengetahuan yang baik tentang pengertian dan tujuan SADARI pada sebagian besar responden tersebut ditunjang oleh banyaknya sumber informasi yang dapat digali oleh responden karena pesatnya perkembangan berbagai media baik elektronik maupun cetak. Selain itu GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) sebagian besar responden yang masih berstatus pelajar SMA sehingga kemungkinan besar sudah diberi pelajaran tentang kesehatan reproduksi khususnya tentang SADARI. Hal tersebut menjadikan sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian SADARI. 3. Pengetahuan remaja putri tentang waktu melakukan SADARI Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang waktu melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 orang (43,8 %). Tingkat pengetahuan dalam kategori kurang pada sebagian besar responden tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban responden sebanyak 71,2 % responden menyatakan salah bahwa waktu yang di perlukan untuk melakukan SADARI adalah lebih dari 10 menit. Berdasarakan hasil jawaban responden tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang waktu yang tepat dalam melakukan SADARI tergolong dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat adanya ketidaksamaan atau kesenjangan antara teori yang ada dengan tingkat pemahaman yang dimiliki sebagian besar responden tentang waktu pemeriksaan payudara sendiri. Pemahaman yang salah pada sebagian besar responden tentang waktu SADARI tersebut menjadikan pengetahuan responden tergolong dalam kategori kurang. 4. Pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI Pengetahuan yang kurang pada sebagian besar responden juga dapat dilihat dari hasil penelitian tentang cara melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabopaten Semarang, yaitu sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 40 orang (54,8 %). Kurangnya pengetahuan pada sebagian besar responden tentang cara pemeriksaan payudara sendiri tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan 9 peneliti kepada responden. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan salah bahwa benar SADARI dilakukan pada posisi tubuh berdiri saja 78,1%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui dan memahami tentang cara melakukan pemeriksaan payudara dengan baik dan benar sehingga hal tersebut menjadikan pengetahuan responden tergolong dalam kategori kurang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian dan tujuan SADARI akan tetapi dalam hal waktu melakukan SADARI dan cara melakukan SADARI diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebagian besar responden tentang SADARI tergolong dalam kategori cukup. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior). 5. Pengetahuan remaja putri tentang SADARI Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sebagian besar dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 36 orang (49,3 %). Pengetahuan dalam kategori cukup pada sebagian besar responden tersebut dapat dilihat dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan oleh peneliti yang terdiri dari beberapa indikator yaitu pengetahuan tentang pengertian, tujuan, waktu melakukan SADARI dan cara melakukan SADARI. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semua remaja yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang pengertian dan tujuan SADARI adalah SMA. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan responden didapatkan dari proses belajar dalam bentuk pendidikan formal yang GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) didapatkan dibangku sekolah maupun informasi yang berkembang pada saat ini. Sikap dan perilaku yang merupakan cermin dari pengetahuan yang baik tentang pengertian dan tujuan SADARI pada sebagian besar responden tersebut tidak nampak pada saat responden harus menjawab kuesioner yang diberikan oleh peneliti tentang waktu dan cara melakukan SADARI. Tingkat pengetahuan yang cukup tentang waktu pemeriksaan payudara sendiri dapat dilihat dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu sebagian besar responden kurang mengetahui kapan tepatnya waktu pemeriksaan payudara sendiri. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan beberapa pernyataan responden yang mengatakan bahwa SADARI sebaiknya dilakukan pada saat menstruasi dan dilakukan sebulan sekali, tetapi juga terdapat beberapa responden yang menyatakan bahwa SADARI belum saatnya dilakukan pada remaja putri yang masih berusia belasan tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada waktu pemeriksaan payudara sendiri masih terdapat perbedaan pendapat kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk melakukan SADARI, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan sebagian besar responden tentang waktu pemeriksaan payudara sendiri di kategorikan cukup. Sebagian besar responden juga belum mengetahui ataupun hapal secara benar tentang langkahlangkah dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden kurang mengetahui dan tidak hapal urut-urutan langkah-langkah dalam melakukan SADARI. Hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar remaja putri mengaku sudah tahu atau pernah tahu tentang SADARI. Namun dari analisis data pengetahuan tentang SADARI sebagian besar responden justru mempunyai pengetahuan yang cukup dan kurang tentang waktu dan langkah-langkah dalam pemeriksaan payudara sendiri. Hal ini menunjukkan 10 bahwa tingkat pengetahuan seseorang tidak bisa diukur bila hanya sebatas tahu tanpa melihat kemampuan selanjutnya dalam memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis serta mengevaluasi dari yang telah mereka ketahui Agar pengetahuan yang baik tentang waktu dan langkah-langkah pemeriksaan payudara sendiri terbentuk hendaknya diperlukan suatu strategi agar remaja menjadi sadar, tertarik, mampu mengevaluasi, mencoba bahkan mengadopsi pengetahuan yang mereka peroleh. Salah satu cara adalah dengan mengemas semenarik mungkin pemberian konseling atau penyuluhan kesehatan pada remaja agar remaja sadar dan tertarik untuk mengikuti penyuluhan tersebut hingga akhirnya mampu diadopsi dalam kehidupan sehari-hari. Hendaknya penyuluhan tersebut diberikan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan yang mampu memahami masalah remaja kaitannya dengan masalah kesehatan reproduksi. PENUTUP Kesimpulan 1. Pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, lebih banyak dalam kategori baik, yaitu sejumlah 44 orang (60,3 %). 2. Sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang tujuan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dalam kategori baik, yaitu sejumlah 36 orang (49,3 %). 3. Sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang waktu melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 orang (43,8 %). 4. Sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 40 orang (54,8 %). GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) 5. Sebagian besar pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Kelurahan Candirejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 36 orang (49,3 %). Saran 1. Bagi remaja putri Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi remaja putri di Kelurahan Candirejo agar mampu mencegah kanker payudara dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam menerapkan SADARI pada diri para remaja putri. 2. Bagi instansi AKBID Ngudi Waluyo Ungaran Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Kesehatan Reproduksi bagi mahasiswi AKBID Ngudi Waluyo. 3. Bagi tenaga kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian ilmiah bagi tenaga kesehatan bidan dalam bidang kesehatan reproduksi remaja khususnya untuk dilakukan penyuluhan secara intensif berkaitan dengan waktu dan cara melakukan SADARI di sela-sela waktu kegiatan karangtaruna yang dilaksanakan para remaja. 4. Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam penelitian berikutnya khususnya dalam bidang Kesehatan Reproduksi wanita serta sebagai pembanding dalam melakukan penelitian yang serupa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI).Jakarta: Pusat penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 11 Diananda, R. 2007. Kanker Payudara Pengobatan Alternatif. Jakarta : PT Indeks. Dianawati, A. 2003. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Kawan Pustaka : Jakarta. Dinkes Semarang. 2011. Profil kesehatan kab. Semarang. http:///www.semarang.go.id Nisman, Wenny.A. 2011. Kenali Payudara Anda, Terhindar dari Kanker Payudara. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan prosedur Metodologi penelitian ilmu Keperawatan . Salemba Medika. Olfah, Yustiana. 2013. Kanker Payudara & Sadari.Yogyakarta: Nuha Medika. Pamungkas, Z. 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Buku Biru. Prasetyawati, Arsita.E. 2013. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika. Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta: Nuha Medika Saryono. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Albabeta. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Suparyanto. 2010. Konsep Kepatuhan. Diakses dari http://www.dr suparyanto.blogspot.com Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. ANDI OFFSET, Yogyakarta. Wawan,dkk. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilkau Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika. Widyastuti, Yani. 2009. Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta : Fitramaya GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI KELURAHAN CANDIREJO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Oleh : NI LUH MADE ANDRITA RIASMI NIM. 0111461 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2014 12 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)