BAB II

advertisement
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Tentang Kasus
1. Definisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel yang tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh berupa ganda yang akhirnya sel-sel bentuk
benjolan yang ada di payudara. (Erik T, 2005; hal 39-40)
Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari selsel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas di payudara. (Hertanto;29)
2. Etiologi
Penyebab dari kanker payudara belum pasti diketahui. Tetapi
beberapa faktor predisposisi yaitu :
a. Hormonal
Wanita yang tingginya > 170 cm mempunyai resiko terkena kanker
payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja
sehingga membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel
tubuh di antaranya berubah ke arah sel ganas.
b. Masa reproduksi yang relatif panjang
Wanita yang mengalami keterlambatan menopause
c. Wanita yang belum punya anak
Lebih lama terpapar hormon estrogen lebih relatif lama dibanding
wanita yang sudah punya anak.
d. Kehamilan dan menyusui
Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjer saat menyusui.
e. Wanita gemuk, dengan menurunkan berat badan, level estrogen juga
ikut turun.
f. Preparat hormon estrogen, penggunaan preparat selama/ lebih dari 5
tahun.
g. Faktor genetik
Kemungkinan menderita kanker payudara 2-3 x lebih besar pada
wanita yang ibunya/ saudara kandung menderita kanker payudara.
(Erik T, 2005)
3. Gejala Klinis
Gejala-gejala pada kanker payudara antara lain :
a. Terdapat benjolan di payudara
b. Nyeri
c. Keluar cairan dari puting
d. Ada pelengketan dan lekukan pada kulit
e. Terjadi luka yang tidak sembuh-sembuh
f. Rasa tidak enak dan tegang
g. Retraksi puting
h. Pembengkakan lokal
i. Konsistensi payudara yang keras
j. Benjolan tersebut ada batas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm
(Erik T, 2005:42)
Stadium Kanker Payudara
a. Stadium I
: Tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena
(LN) atau penyebaran luas
b. Stadium IIA : Tumor kurang dari 5 cm, tanpa terlibat LN, tidak ada
penyebaran jauh.
c. Stadium IIB : Tumor kurang dari 5 cm, keterlibatan LN atau tumor
lebih besar 5 cm tanpa keterlibatan LN.
d. Stadium IIIA : Tumor lebih besar dari 5 cm, semua tumor LN, tidak
ada penyebaran jauh.
e. Stadium IIIB : Semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding
dada/ kulit, semua tumor disertai edema pada tangan/
keterlibatan LN
f. Stadium IV : Semua tumor dengan metastasis jauh.
(Setio, 2000:285)
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Mammografi yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal
dari payudara. Hal ini mendeteksi secara dini tumor/ kanker.
b. Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor dengan
kusta.
c. CT scan, untuk mendiagnostik melastase CA payudara pada orang
lain.
d. Sistologi biopsi aspirasi jarum halus.
e. Pemeriksaan hematologi yaitu dengan cara isolasi dan menentukan selsel tumor pada peredaran darah dengan sentimental dan sentrifugis
darah.
(Michael, dkk, 2005:15-66)
5. Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1) Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran) 
pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena.
2) Mastektomi  semua kelenjer limfe bilateral otocpectoris minor.
3) Mastektomi radikal  seluruh payudara, semua/ sebagian besar
jaringan aksial.
b. Non Pembedahan
1) Penyinaran  pada payudara dan kelenjer limfe regional yang
tidak dapat diresesi pada kanker lanjut; metaslase tulang tulang,
kelenjer limfe aksilah.
2) Kemoterapi
3) Terapi hormon dan endoktrin  kanker yang telah menyebar,
memakai estrogen, androgen, antiestrogen.
6. Komplikasi
Metastase terjadi pada getah bening ketiak ataupun di atas tulang
belikat. Kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit.
B. Tinjauan Tentang Konsep
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Data biografi/ biodata meliputi identitas klien dan identitas
penanggung antara lain nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2) Riwayat keluhan utama meliputi adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,
bengkak dan nyeri.
3) Riwayat kesehatan masa lalu, apakah pasien pernah mengalami
penyakit yang sama sebelumnya, apakah ada keluarga yang
mengidap penyakit yang sama.
b. Pengkajian Fisik
1) Keadaan umum, tingkah laku, berat badan dan tinggi badan,
pengkajian head to toe.
2) Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari.
-
Nutrisi  kebiasaan makan, frekuensi, nafsu makan, makanan
pantangan, banyaknya minum. Dikaji riwayat sebelum dan
sesudah masuk RS.
-
Eliminasi

kebiasaan
BAD/BAK,
frekuensi,
warna,
konsistensi, sebelum dan sesudah masuk RS.
-
Status psikologi  emosi biasanya cepat tersinggung, marah,
cemas, pasien berharap senbuh, mekanisme kuping yang
negatif.
-
Status sosial  merasa terasing akibat klien kurang
berinteraksi dengan masyarakat lain.
-
Kegiatan keagamaan  pasien melakukan ibadah berkurang.
3) Pemeriksaan Laboratorium
a) pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit
meningkat, trombosit meningkat jika ada penyebabnya ureum
dan kreatinin meningkat.
b) Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin
meningkat.
c) Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma
mamae adalah sinar x, ultrasonografi, pemeriksaan reseptor
hormon.
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi yang Sering Muncul/ Mungkin
Muncul
No.
1.
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Keperawatan
Nyeri berhubungan
Nyeri teratasi
dengan adanya
Kriteria hasil :
nyeri, lokasi dan
penekanan massa
1. Klien dapat
penyebaran
tumor
1. Pantau indikasi nyeri, skala
mengungkapkan
R/ :Untuk mengetahui sejauh
nyeri berkurang/
mana pengembangan rasa
hilang
nyeri yang dirasakan
2. Nyeri tekan tidak ada
3. Luka sembuh dengan
baik
4. Ekspresi wajah
tenang
2. Biarkan posisi yang
menyenangkan
R/ :Memberikan kemampuan
rileks/ istirahat secara efektif
3. Anjurkan teknis relaksasi
napas dalam
R/ :Relaksasi napas dalam
dapat mengurangi rasa nyeri
4. Ukur tanda-tanda vital
R/ :Peningkatan tanda-tanda
vital dapat menjadi acuan
adanya peningkatan nyeri
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
R/ :Analgetik dapat memblok
rangsangan nyeri sehingga
nyeri tidak dipersepsikan.
No.
2.
Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Gangguan
Kebutuhan nutrisi
pemenuhan nutrisi
terpenuhi
hubungan dengan
Kriteria hasil :
intake yang tidak
1. Nafsu makan
adekuat dan output
yang kurang
meningkat
2. Klien tidak lemah
Intervensi
1. Pantau pola makan klien
R/ : Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi klien
2. Anjurkan klien untuk makan
dalam porsi kecil tapi sering
R/ : Mengurangi rasa
kebosanan
3. Anjurkan klien menjaga
kebersihan gigi dan mulut
R/ : Menambah nafsu makan
4. Anjurkan untuk banyak
makan makanan sayuran
berwarna hijau
R/ : Sayuran berwarna hijau,
mengandung zat besi
untuk penambah tenaga
3.
Gangguan
Kebutuhan ADL
1. Latihan rentang gerak pasif
pemenuhan
terpenuhi
sesegera mungkin
kebutuhan ADL
Kriteria hasil
R/ : Mencegah kekakuan
berhubungan
1. Klien dapat
sendi yang dapat
dengan
beraktivitas sehari-
berlanjut pada
immobilisasi
hari
keterbatasan gerak
2. Peningkatan
2. Bantu aktivitas perawatan diri
kekuatan bagi tubuh
sesuai dengan keperluan
yang sakit
R/ : Menghemat energi
pasien dan mencegah
kelelahan
3. Bantu ubah posisi
R/ : menghindari
keterbatasan gerak
No.
4.
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Keperawatan
Resiko infeksi
Tidak ada infeksi
berhubungan
Kriteria hasil
tanda infeksi
dengan luka
1. Tidak ada tanda-
R/ : Mengetahui secara dini
operasi
tanda infeksi
2. Luka dapat sembuh
1. Mencegah adanya tanda-
tanda-tanda infeksi untuk
melakukan tindakan
2. Lakukan prosedur invasif
secara aseptik dan antiseptik
R/ : Untuk menghindari
kontaminasi dengan
kuman penyebab infeksi
3. Penatalaksanaan pemberian
antibiotik
R/ : Menghambat
perkembangan kuman
sehingga tidak terjadi
proses infeksi
5.
Kecemasan
Kecemasan dapat
berhubungan
berkurang kriteria hasil
mendeskripsikan perasaannya
dengan perubahan
1. Klien tampak tenang
R/ : Proses kehilangan tubuh
gambaran tubuh
1. Dorong klien untuk
membutuhkan
penerimaan
2. Diskusikanlah tanda dan
gejala depresi
R/ : Kehilangan payudara
dapat menyebabkan
perubahan gambaran diri
6.
Gangguan harga
Klien dapat menerima
diri dengan
keadaan dirinya
orang terdekat respons klien
kecacatan
Kriteria hasil
terhadap penyakitnya
1. Klien tidak malu
R/ : Membantu dalam
dengan keadaan
dirinya
1. Diskusikan dengan klien/ atau
memastikan masalah
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Intervensi
2. Berikan dukungan emosi
klien
R/ : Klien bisa menerima
keadaan dirinya
3. Anjurkan keluarga klien
selalu mendampinginya
R/ : Klien merasa ada orang
buat dirinya
7.
Kurang
Klien dan keluarga
pengetahuan
mengerti tentang
harapan yang akan datang
tentang kondisi,
penyakit klien
R/ : Memberikan
serta pengobatan
Kriteria hasil
penyakit
1. Klien tidak
berhubungan
menanyakan
dengan kurang
penyakitnya lagi
informasi
2. Klien dapat
memahami proses
dan pengobatan
penyakitnya
1. Jelaskan tentang penyakit dan
pengetahuan dasar
2. Anjurkan mamografi
R/ : Mengidentifikasi
perubahan jaringan
payudara
Download