1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Istilah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Istilah tumor berasal dari bahasa latin yang berarti pembengkakan. Tumor
didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit pada tingkat jaringan. Tumor
dikelompokan menjadi dua kategori yaitu tumor ganas dan tumor jinak. Tumor
ganas adalah sel tumor yang bersifat kanker dan tumor jinak adalah sel tumor
yang tidak bersifat kanker. Pengertian kankeradalah suatu penyakit yang ditandai
dengan pembelahan sel yang tidak terkendali. Sel-sel tersebut menyerang jaringan
lainnya. Pertumbuhan sel
yang tidak terkendali disebabkan kerusakan
DNA menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol pembelahan sel, sehingga
sel normal menjadi sel kanker[1].
Salah satu penyakit ganas yang sering menyerang wanita danmematikan
adalah kanker payudara. Kanker payudara merupakan kanker nomor dua
terbanyak pada wanita Indonesia. Ada beberapa pilihan penanganan kanker
payudara dan tentunya pilihan ini tergantung ukuran dan lokasi tumor. Terapi
menggunakan radiasi merupakan salah satu cara pengobatan kanker[1].
Kanker payudara didefinisikan sebagai suatupenyakit neoplasma yang ganas
yang berasal dari parenchyma[2]. Jika kanker payudara masih berada dalam
stadium I dan II, makasalah satu tahapan awal dalam mengatasi kanker payudara
ialah operasipembedahan atau yang disebut lumpectomy. Sel kanker tersusun atas
sel abnormalyang tumbuh dalam jaringan tertentu dan akar sel yang tertinggal
dapat terustumbuh tidak terkontrol[3]. Untuk itu, setelah operasipembedahan
pasien dianjurkan melakukan terapi radiasi yang bertujuan utukmembunuh sel-sel
kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya.
Brakhiterapimerupakan terapi alternatif pengobatan kanker melalui radiasi
elektromagnetik
dari
zat
radioaktif
yang
ditempatkan
di
dekat
sel
kanker[4].Metode ini merupakan prosedur yang efektif untuk membunuh sel
2
kanker dan untuk mencegah tumor datang kembali. Jenis radionuklida yang biasa
digunakan dalam brakhiterapipayudara ialah 192Ir, 103Pd dan 131Cs[5].
Salah satu metode brakhiterapi payudara yaitu metode MHDR (Mammosite
High Dose Rate Brachytherapy System). Metode ini menggunakan jenis
radionuklida iridium (192Ir) yang dimasukan kedalam balon kateter. Perawatan
dengan metode MHDR terbatas pada pasien yang sudah memiliki ruang
lumpectomy sebagai tempat balon kateter, sehingga pasien dengan stadium awal
tidak bisa dilakukan perawatan dengan metode MHDR. Untuk mengatasi hal
tersebut, metode lain yang bisa digunakan adalah metode PBSI (Permanent
Breast SeedImplant). Metode PBSI menggunakan zat radioaktifyang berbentuk
capsule (seed) yang ditanamkan pada sel kanker secara permanen hingga tercapai
dosis maksimumnya. Pasien pada stadium awal dapat dilakukan perawatan
dengan metoe PBSI tanpa melakukan operasi pengangkatan jaringan[6].
Penentuan dosis yang aman untuk organ tertentu dalam brakhiterapisangat
penting untuk diperhatikan. Selama ini penentuan dosis implan menggunakan cara
yang sederhana yaitu dengan menggunakan pendekatan pada bentuk tumor dan
bentuk sumber radionuklida. Pendekatan yang sering dilakukan, tumor
diasumsikan berupa volume balok atau bola, dan sumber radionuklida
diasumsikan sebagai bentuk titik sehingga dosis terserap yang didapatkan tidak
tepat. Kemungkinan untuk meletakkan detektor dan zat radioaktif dalam tubuh
secara bersamaan amat sangat tidak mungkin sehingga diperlukan simulasi yang
dapat menghitung dosis terserap setepat mungkin. Metode Monte Carlo
merupakan salah satu progam yangdapat digunakan untuk mendefinisikan fungsi
distribusi dosis, variasi dosis, dan perhitungan dosis untukbrakhiterapi[7].
Informasi distribusi dosis pada tumorperlu diketahui oleh seorang fisikawan
medis agar ketika terapi dilakukan jaringan sehat di sekitar tumor mendapat dosis
seminimal mungkin. Berangkat dari latar belakang tersebut penulis ingin
mengetahui distribusi dosis sumber radionuklida mikro kapsul131Cs dan
pada sel payudara dan jaringan sehat di sekitarnya.
103
Pd
3
I.2. Rumusan masalah
Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana membuat model geometri organ payudara, tulang dada, paruparu dan model mikro kapsul Cs-1
131
Cs, model mikro kapsul
ADVANTAGE™ 103Pd menggunakan software MCNPX?
2. Bagaimana distribusi dosis terserap
131
103
Cs dan
Pd di dalam payudara
berdasarkan jarak serapan dosis?
3. Bagaimana distribusi dosis terserap131Cs dan
103
Pd pada payudara, tulang
dada dan paru-paru?
I.3. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini antara lain :
1. Posisi kanker berada pada permukaan jaringan payudara dan simulasi
ditujukan untuk penderita kanker payudara stadium I dengan diameter
kanker 2 cm
2. Diamater payudara 17 cm yaitu diameter payudara wanita Asia dewasa
3. Zat radioaktif yang dipakai adalah
131
Cs &103Pd dengan waktu paruh
masing-masing 9,7 hari & 16,9 hari dan energi foton masing-masing
sebesar 30,4 keV & 21 keV
4. Simulasi dibuat hanya untuk mengetahui pola distribusi dosis terserap
sebaransumber radionuklida
5. Simulasi menggunakan metode PBSI
I.4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan nilaidistribusi dosis terserap 131Cs dan 103Pd di payudara
2. Mendapatkan nilaidosis terserap131Cs dan
dada
103
Pd di paru-paru dan tulang
4
I.5. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh jika tujuan penelitian ini tercapai adalah
dapat menjadi referensi untuk pengobatan brakhiterapi payudara dan dapat
digunakan untuk mengetahui distribusi energi sumber mikro kapsul Cs-1
131
dan
pada
ADVANTAGE™
103
Pd
yang
diserap
oleh
setiap
brakhiterapisehingga pengobatan dapat berjalan dengan aman.
jaringan
Cs
Download