Nama NIM Tugas Tentang : Alia Septri Widyani : 201432024 : Epidemiologi Sesi 01 : Data Tentang Perubahan Pola Penyakit dan Kematian Di Indonesia Pada Penyakit Kanker PERUBAHAN POLA PENYAKIT DAN KEMATIAN KANKER Di zaman yang sudah modern ini, banyak kalangan masyarakat memiliki gaya hidup yang serba modern, dari segi transportasi, teknologi serta pangan, seiring berubahnya teknologi berubah pula gaya hidupnya. Sekarang sudah banyak pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat yang semakin menyebar keseluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degenerative (penyakit tidak menular). Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita khususnya di Indonesia. Penyakit Kanker merupakan penyakit degeneratif yang sangat terkait dengan pola makan. Pola makan merupakan gambaran mengenai macam-macam, jumlah dan komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang. Gaya hidup di perkotaan dengan pola diet yang tinggi lemak, garam, dan gula, keseringan menghadiri resepsi/pesta, mengakibatkan masyarakat cenderung mengkonsumsi makanan secara berlebihan mengakibatkan berbagai penyakit termasuk kanker. Di Indonesia sendiri, persentase kematian akibat kanker telah mencapai 6,6 persen. Dan diprediksikan akan terus meningkat sampai 60 persen sampai tahun 2030. Bahkan menurut organisasi kesehatan dunia WHO, kanker disebut sebagai penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian nomor dua sedunia, setelah penyakit jantung. SEJARAH PENYAKIT KANKER Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel yang tidak hanya terdapat pada manusia, tetapi juga pada hewan dan tumbuh-tumbuhan akibat adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. I. Sebelum masehi Kanker untuk pertama kalinya ditemukan di zaman Mezozoicum 125 juta tahun SM pada fosil tulang binatang dinosaurus, namun kemungkinan hanya suatu hemangioma. II. Kanker pada manusia Kanker pertama pada manusia ditemukan oleh dr. Eugene Dubois (1891) pada fosil manusia purba pithecanthropus erectus yang hidup di lembah Bengawan Solo 1 juta tahun SM. Sedang pada manusia modern pertama diketahui pada mummi tulang orang Mesir yang hidup 2500-1500 tahun SM. Di Mesir juga ditemukan tulisan pertama tentang kanker payudara yang berupa grafik atau gambar hieroglifik pada kertas papyrus yang ditulis 1600 SM. Pada waktu itu, setiap benjolan dianggap kanker, pengobatannya dengan operasi menggunakan pisau atau dibakar dengan besi panas atau dituangkan minyak panas. Untuk menghentikan pendarahan, digunakan salep yang mengandung arsen dan cuka. Sementara untuk menghilangkan bau busuk pada borok, dituangkan minyak panas. III. Nama kanker Nama carcinos atau carcinoma atau kanker pertama kali dipakai oleh Hippocrates, seorang dokter Yunani 400 tahun SM., untuk suatu penyakit ganas, yaitu penyakit yang merusak dan dapat menyebar yang pada saat itu tidak dapat disembuhkan dan mematikan. Carcinos berarti yuyu. Penyakit tersebut sama halnya dengan yuyu yang sekali mencengram mangsanya tidak akan terlepas sampai mati. Penyakt kanker sebagai lawan dari tumor jinak, seperti halnya hemorrhoid dan ulcus chronis yang dapat disembuhkan. Hippocrates menggambarkan adanya kanker payudara, uterus, lambung, kulit dan rectum. Dalam Teori Humeral yang dikemukakannya, ia menganggap tubuh terdiri dari 4 unsur penting, yaitu darah (blood) dari jantung, phlegmon dari kepala, empedu kuning (yellow bile) dari hati dan empedu hitam (black bile) dari limpa. Penyakit terjadi karena tidak ada keseimbangan dari unsure-unsur tersebut dan dalam kasus kanker karena terlalu banyak adanya empedu hitam. Pengobatannya ialah dengan cauter atau dibakar dengan besi panas atau diolesi minyak kaustik. IV. Zaman Masehi Permulaan Seorang dokter Yunani, Galen (131-201 AD), yang bekerja di Roma mempelajari anatomi binatang seperti kera, sapi, anjing dan babi serta menduga fisiologinya. Ia menganggap kanker terjadi karena terlalu banyaknya empedu hitam dan pembuluh vena yang melebar pada kanker payudara. Ia membedakan tumor yang sesuai dengan alam seperti pembesran payudara dengan tumor yang bertentangan dengan alam seperti kanker. Ia juga mengemukakan teori wanita melancholi yang lebih mudah mendapat kanker payudara sebagai lawan dari wanita sanguinous (berdarah panas) V. Zaman Abad Pertengahan Pada zaman ini ajaran Hyppocrates tentang 4 unsur penyakit masih mendominatsi caracara pengobatan. VI. Zaman Renaisanse (Abad ke XVI-XVII) Transisi pengobatan dari cara kuno ke modern dimulai pada abad ke XV dengan didirikannya Universitas dan Fakultas Kedokteran yang mengajarkan dan mengembangkan ilmu-ilmu dasar pada manusia seperti di Moutpellier, Bologna, Padua, Paris, Oxford dan Cambridge. 1. Anatomi dikembangkan oleh Andreas Vesalius (1510-1564), seorang ahli bedah yang dianggap sebagai bapaknya anatomi dan menerbitkan bukunya De Fabricus Humani Corporis 2. Anatomi dan Bedah dikembangkan oleh Ambroise Pare (1510-1590) dengan bukunya Oevres completes (1575) 3. Fisiologi dikembangkan oleh Ambroise Pare (1578-1757) dan ditemukannya mekanisme peredaran darah (1616) 4. Bakteriologi dikembangkan oleh Antoni van Leeuwenhoek (1635-1723) di Belanda. Ia kemudian menemukan mikroskop dan merupakan orang pertama yang melihat bakteri (1676) yang disebutnya animaculus VII. Zaman abad ke-XVII-XIX Abad ini merupakan abad penerangan (age of enlightment) dan abad teori dan system (age of theory and systems) Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu: (1) indeks massa tubuh tinggi, (2) Kurang konsumsi buah dan sayur, (3) Kurang aktivitas fisik, (4) Penggunaan rokok, dan (5) Konsumsi alkohol berlebihan. Merokok merupakan faktor risiko utama kanker yang menyebabkan terjadinya lebih dari 20% kematian akibat kanker di dunia dan sekitar 70% kematian akibat kanker paru di seluruh dunia. Kanker yang menyebabkan infeksi virus seperti virus hepatitis B/hepatitis C dan virus human papilloma berkontribusi terhadap 20% kematian akibat kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan. Diperkirakan kasus kanker tahunan akan meningkat dari 14 juta pada 2012 menjadi 22 juta dalam dua dekade berikutnya. Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari dan Hari Kanker Anak diperingati setiap tanggal 15 Februari. Untuk memperingati Hari Kanker Sedunia tahun 2015, Union for International Cancer Control (UICC) mengangkat tema “Not Beyond Us” yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai penyakit kanker, serta menggerakkan pemerintah dan individu di seluruh dunia untuk melakukan upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan terhadap penyakit kanker. Lebih dari 30% penyakit kanker dapat dicegah dengan cara mengubah faktor risiko perilaku dan pola makan penyebab penyakit kanker. Kanker yang diketahui sejak dini memiliki kemungkinan untuk mendapatkan penanganan lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala dan risiko penyakit kanker sehingga dapat menentukan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini yang tepat. Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kaner pada manusia sangat berbeda. Dari segi biaya, penyakit kanker merupakan penyakit nomor 2 di Indonesia, setelah hemodialisis yang banyak menghabiskan dana pemerintah . 80000 RISKESDAS 2013 PENDERITA KANKER DI INDONESIA 60000 Estimasi Jumlah absolut 40000 20000 0 Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8‰ dan kanker payudara sebesar 0,5‰. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5‰, sedangkan prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4‰. Berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah. DAFTAR PUSTAKA http://sarwendys.blogspot.co.id/2012/10/sejarah-kanker.html PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI InfoDATIN