PENGARUH KEBIKAN DIVIDEN, PRICE TO BOOK VALUE (PER) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PERIODE 2011-2014 Oleh : FITRIA WULANDARI e-mail : [email protected] Dosen Pembimbing I Dosen Pembmbing II FATAHURRAZAK, SE.Ak.,M.Ak., CA NIDN.1007066701 AKHIRMAN, S.Sos,MM NIDN.1004086501 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Untuk mengetahui pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan sumber data primer. Teknik analisis yang digunakan menggunakan pengukuran variable, pengujian instrument penelitian, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan Kebijakan dividen (X1) memiliki pengaruh yang negative dan signifikan terhadap return saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2011-2014, hal ini ditunjukkan dengan probability signifikan 0,045 lebih kecil dari 0,050 dan nilai thitung -2,040 < ttabel -1.98896. Price to Book Value (PBV) (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2011-2014, hal ini ditunjukkan dengan probability signifikan 0,027 lebih kecil dari 0,050 dan nilai thitung 2,256 > ttabel 1.98896. Price Earning Ratio (PER) (X3) tidak berpengaruh terhadap return saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2011-2014, hal ini ditunjukkan dengan probability signifikan 0,088 lebih besar dari 0,050 dan nilai thitung -0,492 > ttabel -1,98896. Kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014 karena probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,050 yaitu 0,021 (0,021 < 0,050) dan nilai Fhitung 3,433 > Ftabel 2,72 Kata kunci: kebijakan dividen, price to book value, price earning ratio return saham PENDAHULUAN Suatu investasi assets financial menunjukan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompesasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan resiko yang ditanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa mendatang. Kebijakan dividen optimal (optimal dividend policy) sebuah perusahaan harus mencapai suatu keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa depan sehingga dapat memaksimalkan harga saham (Brigham dkk, 2006:69). Pemodal berharap dengan membeli saham, mereka dapat menerima dividen (pembagian laba) setiap tahun dan keuntungan (capital gains) pada saat sahamnya dijual kembali. Namun pada saat yang sama, merekapun harus siap menghadapi resiko bila hal sebaliknya terjadi. Salah satu jenis rasio pasar yang sering dikaitkan dengan return saham adalah Price to Book Value (PBV), yang merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi nilai PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan itu dinilai oleh investor dibandingkan dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian kenaikan nilai PBV akan berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan kenaikan harga saham, maka return saham pun diharapkan dapat meningkat (putri,2012). Price Earning Ratio (PER) membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan) (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:75 dalam Hartati 2010). Sedangkan menurut Hanafi & Halim (2003:85) dalam Hartati (2010) PER merupakan bagian dari rasio pasar, dimana sudut pandang rasio pasar ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor atau calon investor. Keinginan investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak suatu investasi saham. PER merupakan ekspektasi dari nilai saham pada masa yang akan datang, sehingga suatu saham dari perusahaan dengan kinerja dan prospek usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai PER yang tinggi. Sebaliknya saham perusahaan yang tidak memiliki kinerja dan prospek usaha yang menguntungkan akan memiliki niali PER yang rendah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Price To Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2014” Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014? Apakah Price To Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014? Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014? Apakah kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014? Dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengaruh kebijakan dividen terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Price To Book Value (PBV) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap isi dari penelitian ini, maka penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tujuan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Penutup. KAJIAN PUSTAKA Ketika menetapkan suatu kebijakan dividen, satu ukuran tidak bisa dipakai untuk semua kebijakan. Beberapa perusahaan menghasilkan banyak uang kas tetapi jumlah peluang investasinya terbatas. Hal ini terjadi pada perusahaan-perusahaan dalam industri yang menguntungkan, juga matang, dimana hanya ada sedikit peluang untuk pertumbuhan. Perusahaan tersebut biasanya membagikan persentase kas yang besar kepada pemegang saham, sehingga menarik kelompok investor yang memilih dividen yang tinggi. Perusahaan lain menghasilkan sedikit, atau bahkan tidak ada kelebihan kas, tetapi mempunyai banyak peluang investasi, ini sering kali terjadi pada perusahaan baru dalam industri yang tumbuh dengan cepat. Perusahaan tersebut sering membagikan sedikit atau tidak membagikan kas sama sekali kepada pemegang saham mereka tetapi menikmati laba dan harga saham yang meningkat, dengan demikian menarik investor yang memilih keuntungan modal (Brigham dkk, 2001:76). Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Nilai Price to Book Value (PBV) yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham semakin tinggi, maka capital gain (actuak return) juga akan semakin tinggi. Perusahaan yang kinerjanya baik biasanya nilai rasio PBVnya diatas satu, hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya. Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh para pelaku pasar, yaitu oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, karena aktiva bersih adalah sama dengan total equitas pemegang saham. Sehingga nilai buku perlembar saham adalah total equitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Yahya, 2005). Rasio pasar digunakan untuk mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor. Rasio pasar dapat dihitung dengan price earning ratio. Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang sering digunakan analisis sekuritas untuk menilai harga suatu saham yang diperdagangkan dipasar modal. PER merupakan ekspektasi dari nilai saham pada masa yang akan datang, sehingga suatu saham dari perusahaan dengan kinerja dan prospek usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai PER yang tinggi. Sebaliknya saham perusahaan yang tidak memiliki kinerja dan prospek usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai PER yang rendah. Investor mempertimbangkan rasio tersebut guna memilah-milah saham mana yang nantinya memberikan keuntungan yang besar dimasa yang akan datang dan pertimbangannya jika perusahaan mempunyai PER yang terlalu tinggi tidak akan menarik karena harga saham kemungkinan tidak naik lagi berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil (Hanafi dan Halim, 2003:85 dalam Hartati 2010). Return saham adalah selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya. Return saham merupakan tingkat pengendalian atas investasi yang dilakukan investor atas saham yang dinyatakan dalam prosentase. Return memiliki dua komponen yaitu current in come dan capital gain. Bentuk dari current income (keuntungan lancar) berupa keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, misalnya keuntungan berupa deviden yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahaan. Capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual beli suatu instrument investasi. Besarnya capital gain akan positif bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga belinya. Capital gain terbentuk dari berbagai macam faktor diantaranya sentimen pasar atau kondisi bursa, kondisi makro ekonomi, dan secara tidak langsung juga dari fundamental perusahaan (Hartati, 2010). Return adalah tingkat pengembalian yang dinikmati oleh investor dari kelebihan investasi yang dilakukan tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak mau berinvestasi. Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi pada perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dibuat kaitan antara kebijakan dividen, price to book value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham dengan kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Kebijakan Dividen (X1) Price to Book Value (PBV) (X2) Price Earning Ratio (PER) (X3) H1 H2 Return Saham (Y) H3 H4 Dari kerangka pemikiran tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menguji variabel independen yang terdiri dari kebijakan dividen, price to book value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap variabel dependen yaitu return saham. Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut : Diduga kebijakan dividen berpengaruh terhadap return saham, diduga price to book value berpengaruh terhadap return saham, diduga price earning ratio berpengaruh terhadap return saham, diduga kebijakan dividen, price to book value dan price earning ratio berpengaruh terhadap return saham. METODE PENELITIAN Metode peneitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Menurut Fahmi (2011:139) Rasio pembayaran dividen dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: π·ππ = Dividen Per Lembar Saham Laba Per Lembar Saham x 100% πΈππ = Laba Bersih Jumlah Saham Yang Beredar Price to Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatife terhadap jumlah modal yang di investasikan sehingga semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Price to Book Value (PBV) adalah angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang investor bersedia membayar sebuah saham untuk setiap nilai buku per sahamnya (Putri, 2012). Secara matematis Price to Book Value (PBV) dapat di investasikan sebagai berikut : (Toto Prihadi dalam Putri, 2012) Price per Share ππ΅π = Book Value per Sharex 100% π΅ππ = Jumlah Total Equity Saham Yang Beredar Price Earning Ratio (PER) membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam laporan keuangan). PER merupakan bagian dari rasio pasar, dimana sudut pandang rasio pasar ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor atau calon investor. Keinginan investor melakukan analisi kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak atas suatu investasi saham. Secara sistematis PER dirumuskan sebagai berikut: Harga Saham πππππ πΈππππππ π ππ‘ππ (PER) = Laba Per lembar Sahamx 100% πΈππ = Laba Bersih Jumlah Saham Yang Beredar (Husnan & Pudjiastuti, 2006:76 dalam Hartati, 2010) Return saham adalah taingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atau suatu investasi saham yang dilakukannya. Return saham merupakan hasil investasi yang berupa capital again yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham pada periode sebelumnya. π ππ‘π’ππ π πβππ = Pt − Pt1 Pt1 Keterangan : Pt = Harga saham sekarang Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur industri dasar dan kimia pada sub sektoryang terdaftar di di BEI pada tahun 2011-2014 sebanyak 65. Metode penentuan sampel ini menggunakan kriteria-kriteria yang tertentu. Adapun kriterianya sebagai berikut: Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut per 31 Desember dan telah diaudit. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang memperoleh laba selama periode 2011-2014. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang membagikan dividen selama periode pengamatan 2011-2014. Berdasarkan kriteria penarikan sampel, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 13 perusahaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dalam bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil analisis data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: Data Deskripstif, Pengujian Asumsi Klasik yang terdiri dari Pengujian Normalitas, Pengujian Multikolonieritas, Pengujian Autokorelasi dan Pengujian Heteroskedastisitas, analisis data yang berupa Analisis Regresi, Pengujian variable secara pasrsial dan simultan, dan pembahasan tentang pengaruh variable independent terhadap variable dependent. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2011-2014 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 52 .02 6.32 .5137 .89887 PBV 52 .26 7.83 2.3583 1.96299 PER 52 2.44 84.71 15.9487 13.32609 RETURN_SAHAM 52 -1.24 .78 .0281 .37616 Valid N (listwise) 52 Sumber : Output SPSS 17 Berdasarkan tabel 4.1 terdapat 52 perusahaan sampel. Dari hasil statistik deskriptif tersebut dapat dilihat bahwa: Jumlah data (N) sebanyak 52 ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak 13 perusahaan dan periode penelitian selama 4 tahun ( 13 x 4 = 52). Variable Kebijakan Dividen, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.02 dan nilai maksimum atau terbesar adalah 6.32, nilai mean atau rata-rata adalah 0.5137 dan standar deviasi adalah 0.89887. Variabel Price Book Value, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.26 dan nilai maksimum atau terbesar adalah 7.83, nilai mean atau rata-rata adalah 2.3583 dan standar deviasi adalah 1.96299. Variable Price Earning Ratio, memiliki nilai minimum atau terkecil 2.44 dan nilai maksimum atau terbesar adalah 84.71, nilai mean atau rata-rata adalah 0.0281 dan standar deviasi adalah 13.32609. Variable Return Saham, memiliki nilai minimum atau terkecil -1.24 dan nilai maksimum atau terbesar adalah 0.78, nilai mean atau rata-rata adalah 8,15654 dan standar deviasi adalah 0.37616. Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Output SPSS 17 Berdasarkan grafik histogram gambar 4.1 terlihat bahwa pola terdistribusi normal, karena grafik histogram dalam keadaan seimbang baik disisi kanan maupun disisi kiri atau grafik histogram berbentuk lonceng. Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Sumber : Output SPSS 17 Dari hasil grafik p-p plot yang terlihat pada Gambar 4.2 bahwa data terdistribusi normal karna titik-titik plot menyebar pada garis diagonal. Pengujian normalitas data secara analisis statistik juga bisa menggunakan uji One Sample Kolmogorov – Smirnov.Uji ini dilakukan untuk memastikan data benar-benar telah berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Tabel 4.2 Uji Kolmogorov – Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 52 .0000000 .31046544 .104 .092 -.104 .747 .632 Sumber : Output SPSS 17 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dari hasil pengolahan data di peroleh besarnya nilai Kolmogorof-Smirnov adalah 0.747 dan signifikansi pada 0.632. nilai signifikansi lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara normal, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tabel 4.3 Terjadi Multikoleniaritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance 1 VIF DPR .254 3.941 PBV .763 1.311 PER .252 3.964 a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber : Output SPSS 17 Berdasarkan tabel 4.3 Dari hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa angka tolerance Kebijakan Dividen adalah sebesar 0.254 > 0.10 dan VIF 3.941 < 10, tolerance Price Book Value adalah sebesar 0.763 > 0,10 dan VIF 1.311 < 10, tolerance Price Earning Ratio adalah sebesar 0.252 > 0,10 dan VIF 3.964 < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas dalam model regresi ini. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari grafik Scatterplot terlihat tidak ada pembentukan pola tertentu, titik-titik menyebar secara acak serta menyebar dengan baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Selain itu dapat juga dilihat dari uji heteroskedastisitas lainnya yaitu uji glejser sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Glejser Coefficientsa Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients Model B 1 Std. Error Beta T Sig. (Constant) .187 .056 3.329 .002 DPR .023 .066 .100 .355 .724 PBV .018 .017 .168 1.027 .310 PER .000 .004 -.059 -.208 .836 a. Dependent Variable: ABRESID Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer diperoleh nilai thitung lebih kecil ttabel yaitu sebesar 1,67528 dan nilai signifikansi lebih besar 0,05, sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square 1 .565a .319 Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Watson .276 .32002 2.309 a. Predictors: (Constant), PER, PBV, DPR b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,309, nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, jumlah sampel 52 (n) dan variabel independen 3 (K=3) maka diperoleh nilai du 1.6769. Nilai DW 2.309 > batas atas (du) yakni 1.6769 dan < (4-du) 4-1.6769 = 2.3231 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Tabel 4.6 Regresi Berganda Coefficientsa Standardized Model Unstandardized Coefficients Coefficients T Sig. B 1 (Constant) Std. Error .121 .084 DPR -.317 .099 PBV -.015 PER .007 Beta 1.430 .159 -.757 -3.200 .002 .026 -.080 -.588 .559 .007 .236 .996 .324 a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber : Output SPSS 17 Dari uji regresi di atas maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Return Saham = 0.121 – 0.317DPR – 0.015PBV + 0.007PER + e Keterangan: 1. Konstanta (a) Nilai konstanta (a) sebesar 0.121 adalah apabila variabel Kebijakan Dividen, Price to Book Value dan Price Earning Ratio bernilai 0 atau konstan, maka perubahan Return Saham adalah sebesar 0.121. 2. Nilai Kebijakan Dividen Besarnya nilai koefisien regresi Kebijakan Dividen adalah sebesar -0.317. Nilai yang negatif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1satuan Kebijakan Dividen akan menyebabkan perubahan Return Saham sebesar 0.317 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variable lain tetap atau konstan. 3. Nilai Price To Book Value (PBV) Besarnya nilai koefisien regresi Price To Book Value (PBV) adalah sebesar -0.015. Nilai yang negatif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan Price To Book Value (PBV) akan menyebabkan perubahan Return Saham sebesar 0.015 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan. 4. Nilai Price Earning Ratio (PER) Besarnya nilai koefisien regresi Price Earning Ratio (PER) adalah sebesar 0.007. Nilai yang positif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan Price Earning Ratio (PER) akan menyebabkan perubahanHarga Saham sebesar 0.007 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Standardized Coefficients Std. Error Beta .121 .084 DPR -.317 .099 PBV -.015 T Sig. 1.430 .159 -.757 -3.200 .002 .026 -.080 -.588 .559 PER .007 .007 a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber : Output SPSS 17 .236 .996 .324 Tabel 4.8 (Uji F) ANOVAb Sum of Model 1 Squares Df Mean Square Regression 2.300 3 .767 Residual 4.916 48 .102 Total 7.216 51 a. Predictors: (Constant), PER, PBV, DPR b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber : Output SPSS 17 Tabel 4.9 F 7.487 Sig. .000a Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R 1 .565a R Square .319 Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Watson .276 .32002 2.309 a. Predictors: (Constant), PER, PBV, DPR b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM Sumber : Output SPSS 17 Dari hasil tabel 4.14, besarnya Adjusted R Square berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh sebesar 0.276. Artinya besarnya pengaruh yang diberikan oleh independen Kebijakan Dividen, Price to Book Value dan Price Earning Ratio terhadap Return Saham adalah sebesar 27,6%. Sedangkan sisanya sebesar 72,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil regresi menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka H1 yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Return Saham diterima. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Basyori (2008), yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Return Saham. Hasil regresi menunjukkan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka H2 yang menyatakan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh terhadap Return Saham di tolak. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Mantara (2012), yang menyatakan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hasil regresi menunjukkan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka H3 yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Retun Saham di tolak. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Yuliaty (2008), yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Return Saham. Hasil regresi menunjukkan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka H3 yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Retun Saham di tolak. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Yuliaty (2008), yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Return Saham. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat pula ditarik kesimpulan sebagai berikut: Secara parsial Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Secara parsial Price to Book Value tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Secara parsial Price Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Secara simultan bahwa independen variable Kebijakan Dividen, Price to Book Value dan Price Earning Value berpengaruh terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: Didalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa variable independen namun peneliti menyarankan agar menambah variable independen. Karena masi banyak variable-variabel yang dapat mempengaruhi Retur Saham. Didalam penelitian ini terbatas hanya empat (4) tahun saja namun peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya menambahkan periode tahun yang akan diteliti. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pengembangan dalam penelitian-penelitian berikutya. Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini hanya menggunakan tiga (3) variable independen yaitu Kebijakan Dividen, Price ti Book Value dan Price Earning Ratio, dan satu variable dependen yaitu Return Saham. Tahun peelitian terbatas hanya empat (4) tahun saja,yaitu periode 2011-2014. Sample peusahaan dalam penelitian ini terbatas hanya perusahaan manufaktur sub sector dasar dan kimia yang terdaftar di BEI dengan kriteria tertentu sehingga hanya di peroleh 13 perusahaan sebagai sample penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arista, Desy. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham. Skripsi. Semarang: STIE Totalwin. Brealey, Richard A. Dkk. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga. Brigham, Eugene.F dkk. 2001. Manajemen Keuangan Buku II. Jakarta: Penerbit Erlangga. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Farkhan, dkk. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Universitas Stikubank. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Hartati, 2010. Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Kusumo, RM Gian Ismoyo. 2011. Pengaruh Book Value (BV), Price to Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Mantara, Aji Jaya. 2012. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham. Skripsi. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Putri, Anggun Amelia. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER, dan PBV Terhadap Return Saham. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Savitri, Dyah Ayu. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap Return Saham. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS. CV ANDI OFFSET. Yogyakarta. Yahya, Irma Riyani, SE. 2005. Analisis Pengaruh Price Earning Ratio, Price to Book Value, Return On Assets dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Yuliati, Erma. 2008. Pengaruh PER, PBV, NPM, GPM dan DER Terhadap Return Saham. Skripsi. Surabaya: Fakultas Ekonomi UNTAG.