PENGARUH KEBIKAN DIVIDEN, PRICE TO BOOK VALUE (PER

advertisement
PENGARUH KEBIKAN DIVIDEN, PRICE TO BOOK VALUE (PER) DAN PRICE
EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR PERIODE 2011-2014
Oleh :
FITRIA WULANDARI
e-mail : [email protected]
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembmbing II
FATAHURRAZAK, SE.Ak.,M.Ak., CA
NIDN.1007066701
AKHIRMAN, S.Sos,MM
NIDN.1004086501
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen
terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2011-2014. Untuk mengetahui pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap
return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2014. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return
saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2011-2014. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan
Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Jenis penelitian adalah penelitian
kuantitatif dengan sumber data primer. Teknik analisis yang digunakan menggunakan
pengukuran variable, pengujian instrument penelitian, uji asumsi klasik dan pengujian
hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan Kebijakan dividen (X1) memiliki pengaruh yang
negative dan signifikan terhadap return saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI periode 2011-2014, hal ini ditunjukkan dengan probability signifikan 0,045
lebih kecil dari 0,050 dan nilai thitung -2,040 < ttabel -1.98896. Price to Book Value (PBV) (X2)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI periode 2011-2014, hal ini ditunjukkan dengan probability signifikan
0,027 lebih kecil dari 0,050 dan nilai thitung 2,256 > ttabel 1.98896. Price Earning Ratio (PER)
(X3) tidak berpengaruh terhadap return saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI periode 2011-2014, hal ini ditunjukkan dengan probability signifikan 0,088
lebih besar dari 0,050 dan nilai thitung -0,492 > ttabel -1,98896. Kebijakan dividen, Price to
Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014
karena probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,050 yaitu 0,021 (0,021 < 0,050) dan nilai
Fhitung 3,433 > Ftabel 2,72
Kata kunci:
kebijakan dividen, price to book value, price earning ratio return saham
PENDAHULUAN
Suatu investasi assets financial menunjukan kesediaan investor menyediakan
sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan
datang sebagai kompesasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan resiko yang
ditanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang
untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa mendatang.
Kebijakan dividen optimal (optimal dividend policy) sebuah perusahaan
harus mencapai suatu keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa
depan sehingga dapat memaksimalkan harga saham (Brigham dkk, 2006:69). Pemodal
berharap dengan membeli saham, mereka dapat menerima dividen (pembagian laba) setiap
tahun dan keuntungan (capital gains) pada saat sahamnya dijual kembali. Namun pada saat
yang sama, merekapun harus siap menghadapi resiko bila hal sebaliknya terjadi.
Salah satu jenis rasio pasar yang sering dikaitkan dengan return saham adalah Price
to Book Value (PBV), yang merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya.
Semakin tinggi nilai PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan itu dinilai oleh investor
dibandingkan dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian
kenaikan nilai PBV akan berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan kenaikan harga
saham, maka return saham pun diharapkan dapat meningkat (putri,2012).
Price Earning Ratio (PER) membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari
pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam
laporan keuangan) (Husnan dan Pudjiastuti, 2006:75 dalam Hartati 2010). Sedangkan
menurut Hanafi & Halim (2003:85) dalam Hartati (2010) PER merupakan bagian dari rasio
pasar, dimana sudut pandang rasio pasar ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor
atau calon investor. Keinginan investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui
rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor
akan hasil (return) yang layak suatu investasi saham. PER merupakan ekspektasi dari nilai
saham pada masa yang akan datang, sehingga suatu saham dari perusahaan dengan kinerja
dan prospek usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai PER yang tinggi. Sebaliknya
saham perusahaan yang tidak memiliki kinerja dan prospek usaha yang menguntungkan akan
memiliki niali PER yang rendah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
tersebut, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Price To Book
Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Periode 2011-2014” Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka
yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah Apakah kebijakan dividen
berpengaruh terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia
(BEI) periode 2011-2014? Apakah
Price To Book Value (PBV)
berpengaruh terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014? Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh
terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2011-2014? Apakah kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price
Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014? Dengan tujuan untuk
mengetahui apakah pengaruh kebijakan dividen terhadap return saham pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Price To Book
Value (PBV) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. Price Earning Ratio (PER) terhadap return
saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2011-2014. kebijakan dividen, Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER)
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2011-2014. Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap isi dari
penelitian ini, maka penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan,
Bab II Tujuan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan,
dan Bab V Penutup.
KAJIAN PUSTAKA
Ketika menetapkan suatu kebijakan dividen, satu ukuran tidak bisa dipakai untuk
semua kebijakan. Beberapa perusahaan menghasilkan banyak uang kas tetapi jumlah peluang
investasinya terbatas. Hal ini terjadi pada perusahaan-perusahaan dalam industri yang
menguntungkan, juga matang, dimana hanya ada sedikit peluang untuk pertumbuhan.
Perusahaan tersebut biasanya membagikan persentase kas yang besar kepada pemegang
saham, sehingga menarik kelompok investor yang memilih dividen yang tinggi. Perusahaan
lain menghasilkan sedikit, atau bahkan tidak ada kelebihan kas, tetapi mempunyai banyak
peluang investasi, ini sering kali terjadi pada perusahaan baru dalam industri yang tumbuh
dengan cepat. Perusahaan tersebut sering membagikan sedikit atau tidak membagikan kas
sama sekali kepada pemegang saham mereka tetapi menikmati laba dan harga saham yang
meningkat, dengan demikian menarik investor yang memilih keuntungan modal (Brigham
dkk, 2001:76). Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Nilai Price to Book Value
(PBV) yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi
pula. Jika harga pasar dari suatu saham semakin tinggi, maka capital gain (actuak return)
juga akan semakin tinggi. Perusahaan yang kinerjanya baik biasanya nilai rasio PBVnya
diatas satu, hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya.
Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
oleh para pelaku pasar, yaitu oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
pasar bursa. Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net
assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, karena
aktiva bersih adalah sama dengan total equitas pemegang saham. Sehingga nilai buku
perlembar saham adalah total equitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Yahya,
2005). Rasio pasar digunakan untuk mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku. Sudut
pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor. Rasio pasar dapat dihitung
dengan price earning ratio. Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang
sering digunakan analisis sekuritas untuk menilai harga suatu saham yang diperdagangkan
dipasar modal. PER merupakan ekspektasi dari nilai saham pada masa yang akan datang,
sehingga suatu saham dari perusahaan dengan kinerja dan prospek usaha yang
menguntungkan akan memiliki nilai PER yang tinggi. Sebaliknya saham perusahaan yang
tidak memiliki kinerja dan prospek usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai PER
yang rendah. Investor mempertimbangkan rasio tersebut guna memilah-milah saham mana
yang nantinya memberikan keuntungan yang besar dimasa yang akan datang dan
pertimbangannya jika perusahaan mempunyai PER yang terlalu tinggi tidak akan menarik
karena harga saham kemungkinan tidak naik lagi berarti kemungkinan memperoleh capital
gain akan lebih kecil (Hanafi dan Halim, 2003:85 dalam Hartati 2010). Return saham adalah
selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya. Return
saham merupakan tingkat pengendalian atas investasi yang dilakukan investor atas saham
yang dinyatakan dalam prosentase. Return memiliki dua komponen yaitu current in come dan
capital gain. Bentuk dari current income (keuntungan lancar) berupa keuntungan yang
diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik, misalnya keuntungan berupa deviden
yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental perusahaan. Capital gain berupa
keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual beli suatu instrument investasi.
Besarnya capital gain akan positif bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi
dari harga belinya. Capital gain terbentuk dari berbagai macam faktor diantaranya sentimen
pasar atau kondisi bursa, kondisi makro ekonomi, dan secara tidak langsung juga dari
fundamental perusahaan (Hartati, 2010). Return adalah tingkat pengembalian yang dinikmati
oleh investor dari kelebihan investasi yang dilakukan tanpa adanya keuntungan yang dapat
dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak mau berinvestasi. Return saham
merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dibuat kaitan antara kebijakan dividen, price to
book value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham dengan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kebijakan Dividen
(X1)
Price to Book Value
(PBV)
(X2)
Price Earning Ratio
(PER)
(X3)
H1
H2
Return Saham
(Y)
H3
H4
Dari kerangka pemikiran tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menguji variabel
independen yang terdiri dari kebijakan dividen, price to book value (PBV) dan Price Earning
Ratio (PER) terhadap variabel dependen yaitu return saham. Berdasarkan kerangka pemikiran
teoritis tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut : Diduga kebijakan dividen
berpengaruh terhadap return saham, diduga price to book value berpengaruh terhadap return
saham, diduga price earning ratio berpengaruh terhadap return saham, diduga kebijakan
dividen, price to book value dan price earning ratio berpengaruh terhadap return saham.
METODE PENELITIAN
Metode peneitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel
penelitian adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen, Price to Book Value
(PBV) dan Price Earning Ratio (PER) Sedangkan variabel dependen adalah tipe variabel
yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah return saham. Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu
dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio)
menentukan jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba
ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Menurut
Fahmi (2011:139) Rasio pembayaran dividen dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
𝐷𝑃𝑅 =
Dividen Per Lembar Saham
Laba Per Lembar Saham
x 100%
𝐸𝑃𝑆 =
Laba Bersih
Jumlah Saham Yang Beredar
Price to Book Value (PBV) menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan mampu
menciptakan nilai perusahaan relatife terhadap jumlah modal yang di investasikan sehingga
semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan semakin berhasil
perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Price to Book Value (PBV) adalah
angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang investor bersedia membayar sebuah
saham untuk setiap nilai buku per sahamnya (Putri, 2012). Secara matematis Price to Book
Value (PBV) dapat di investasikan sebagai berikut : (Toto Prihadi dalam Putri, 2012)
Price per Share
𝑃𝐡𝑉 = Book Value per Sharex 100%
𝐡𝑉𝑆 = Jumlah
Total Equity
Saham Yang Beredar
Price Earning Ratio (PER) membandingkan antara harga saham (yang diperoleh dari
pasar modal) dan laba per lembar saham yang diperoleh pemilik perusahaan (disajikan dalam
laporan keuangan). PER merupakan bagian dari rasio pasar, dimana sudut pandang rasio
pasar ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor atau calon investor. Keinginan
investor melakukan analisi kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER,
dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak atas
suatu investasi saham. Secara sistematis PER dirumuskan sebagai berikut:
Harga Saham
π‘ƒπ‘Ÿπ‘–π‘π‘’ πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘” π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ (PER) = Laba Per lembar Sahamx 100% 𝐸𝑃𝑆 =
Laba Bersih
Jumlah Saham Yang Beredar
(Husnan & Pudjiastuti, 2006:76 dalam Hartati, 2010)
Return saham adalah taingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atau suatu
investasi saham yang dilakukannya. Return saham merupakan hasil investasi yang berupa
capital again yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham pada
periode sebelumnya.
π‘…π‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘› π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š =
Pt − Pt1
Pt1
Keterangan :
Pt
= Harga saham sekarang
Pt-1
= Harga saham periode sebelumnya
Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur industri dasar dan kimia
pada sub sektoryang terdaftar di di BEI pada tahun 2011-2014 sebanyak 65. Metode
penentuan sampel ini menggunakan kriteria-kriteria yang tertentu.
Adapun kriterianya
sebagai berikut: Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2011-2014. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang
menerbitkan laporan keuangan berturut-turut per 31 Desember dan telah diaudit. Perusahaan
Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang memperoleh laba selama periode 2011-2014.
Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang membagikan dividen selama periode
pengamatan 2011-2014. Berdasarkan kriteria penarikan sampel, maka diperoleh sampel
penelitian sebanyak 13 perusahaan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dalam bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan
data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil analisis data dan pembahasan dari hasil
pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut:
Data Deskripstif, Pengujian
Asumsi Klasik yang terdiri dari Pengujian Normalitas,
Pengujian Multikolonieritas, Pengujian Autokorelasi dan Pengujian Heteroskedastisitas,
analisis data yang berupa Analisis Regresi, Pengujian variable secara pasrsial dan simultan,
dan pembahasan tentang pengaruh variable independent terhadap variable dependent.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2011-2014
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
DPR
52
.02
6.32
.5137
.89887
PBV
52
.26
7.83
2.3583
1.96299
PER
52
2.44
84.71
15.9487
13.32609
RETURN_SAHAM
52
-1.24
.78
.0281
.37616
Valid N (listwise)
52
Sumber : Output SPSS 17
Berdasarkan tabel 4.1 terdapat 52 perusahaan sampel. Dari hasil statistik deskriptif tersebut
dapat dilihat bahwa: Jumlah data (N) sebanyak 52 ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak
13 perusahaan dan periode penelitian selama 4 tahun ( 13 x 4 = 52). Variable Kebijakan
Dividen, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.02 dan nilai maksimum atau terbesar adalah
6.32, nilai mean atau rata-rata adalah 0.5137 dan standar deviasi adalah 0.89887. Variabel
Price Book Value, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.26 dan nilai maksimum atau
terbesar adalah 7.83, nilai mean atau rata-rata adalah 2.3583 dan standar deviasi adalah
1.96299. Variable Price Earning Ratio, memiliki nilai minimum atau terkecil 2.44 dan nilai
maksimum atau terbesar adalah 84.71, nilai mean atau rata-rata adalah 0.0281 dan standar
deviasi adalah 13.32609. Variable Return Saham, memiliki nilai minimum atau terkecil -1.24
dan nilai maksimum atau terbesar adalah 0.78, nilai mean atau rata-rata adalah 8,15654 dan
standar deviasi adalah 0.37616.
Gambar 4.1
Grafik Histogram
Sumber : Output SPSS 17
Berdasarkan grafik histogram gambar 4.1 terlihat bahwa pola terdistribusi normal,
karena grafik histogram dalam keadaan seimbang baik disisi kanan maupun disisi kiri atau
grafik histogram berbentuk lonceng.
Gambar 4.2
Grafik P-P Plot
Sumber : Output SPSS 17
Dari hasil grafik p-p plot yang terlihat pada Gambar 4.2 bahwa data terdistribusi
normal karna titik-titik plot menyebar pada garis diagonal. Pengujian normalitas data secara
analisis statistik juga bisa menggunakan uji One Sample Kolmogorov – Smirnov.Uji ini
dilakukan untuk memastikan data benar-benar telah berdistribusi normal. Data yang
berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05.
Tabel 4.2
Uji Kolmogorov – Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
52
.0000000
.31046544
.104
.092
-.104
.747
.632
Sumber : Output SPSS 17
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dari hasil pengolahan data di peroleh besarnya nilai
Kolmogorof-Smirnov adalah 0.747 dan signifikansi pada 0.632. nilai signifikansi lebih besar
dari 0.05. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara normal, dengan demikian dapat
disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.3
Terjadi Multikoleniaritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
1
VIF
DPR
.254
3.941
PBV
.763
1.311
PER
.252
3.964
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 17
Berdasarkan tabel 4.3 Dari hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa angka
tolerance Kebijakan Dividen adalah sebesar 0.254 > 0.10 dan VIF 3.941 < 10, tolerance Price
Book Value adalah sebesar 0.763 > 0,10 dan VIF 1.311 < 10, tolerance Price Earning Ratio
adalah sebesar 0.252 > 0,10 dan VIF 3.964 < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas antara variabel bebas dalam model regresi ini.
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Dari grafik Scatterplot terlihat tidak ada pembentukan pola tertentu, titik-titik
menyebar secara acak serta menyebar dengan baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi. Selain itu dapat juga dilihat dari uji heteroskedastisitas lainnya yaitu uji glejser
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Glejser
Coefficientsa
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
B
1
Std. Error
Beta
T
Sig.
(Constant)
.187
.056
3.329 .002
DPR
.023
.066
.100
.355 .724
PBV
.018
.017
.168
1.027 .310
PER
.000
.004
-.059
-.208 .836
a. Dependent Variable: ABRESID
Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer diperoleh nilai thitung lebih
kecil ttabel yaitu sebesar 1,67528 dan nilai signifikansi lebih besar 0,05, sehingga dapat
disimpulkan data tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
1
.565a
.319
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
.276
.32002
2.309
a. Predictors: (Constant), PER, PBV, DPR
b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,309, nilai ini
dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, jumlah sampel 52 (n) dan variabel
independen 3 (K=3) maka diperoleh nilai du 1.6769. Nilai DW 2.309 > batas atas (du) yakni
1.6769 dan < (4-du) 4-1.6769 = 2.3231 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
Tabel 4.6
Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Model
Unstandardized Coefficients
Coefficients
T
Sig.
B
1
(Constant)
Std. Error
.121
.084
DPR
-.317
.099
PBV
-.015
PER
.007
Beta
1.430
.159
-.757
-3.200
.002
.026
-.080
-.588
.559
.007
.236
.996
.324
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 17
Dari uji regresi di atas maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Return Saham = 0.121 – 0.317DPR – 0.015PBV + 0.007PER + e
Keterangan:
1. Konstanta (a)
Nilai konstanta (a) sebesar 0.121 adalah apabila variabel Kebijakan Dividen, Price to
Book Value dan Price Earning Ratio bernilai 0 atau konstan, maka perubahan Return Saham
adalah sebesar 0.121.
2. Nilai Kebijakan Dividen
Besarnya nilai koefisien regresi Kebijakan Dividen adalah sebesar -0.317. Nilai yang
negatif
ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1satuan Kebijakan Dividen akan
menyebabkan perubahan Return Saham sebesar 0.317 dengan asumsi bahwa nilai koefisien
variable lain tetap atau konstan.
3. Nilai Price To Book Value (PBV)
Besarnya nilai koefisien regresi Price To Book Value (PBV) adalah sebesar -0.015. Nilai
yang negatif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan Price To Book Value (PBV)
akan menyebabkan perubahan Return Saham sebesar 0.015 dengan asumsi bahwa nilai
koefisien variabel lain tetap atau konstan.
4. Nilai Price Earning Ratio (PER)
Besarnya nilai koefisien regresi Price Earning Ratio (PER) adalah sebesar 0.007. Nilai
yang positif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan Price Earning Ratio (PER)
akan menyebabkan perubahanHarga Saham sebesar 0.007 dengan asumsi bahwa nilai
koefisien variabel lain tetap atau konstan.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
.121
.084
DPR
-.317
.099
PBV
-.015
T
Sig.
1.430
.159
-.757
-3.200
.002
.026
-.080
-.588
.559
PER
.007
.007
a. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 17
.236
.996
.324
Tabel 4.8
(Uji F)
ANOVAb
Sum of
Model
1
Squares
Df
Mean Square
Regression
2.300
3
.767
Residual
4.916
48
.102
Total
7.216
51
a. Predictors: (Constant), PER, PBV, DPR
b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 17
Tabel 4.9
F
7.487
Sig.
.000a
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
1
.565a
R Square
.319
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
.276
.32002
2.309
a. Predictors: (Constant), PER, PBV, DPR
b. Dependent Variable: RETURN_SAHAM
Sumber : Output SPSS 17
Dari hasil tabel 4.14, besarnya Adjusted R Square berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan SPSS 17 diperoleh sebesar 0.276. Artinya besarnya pengaruh yang diberikan
oleh independen Kebijakan Dividen, Price to Book Value dan Price Earning Ratio terhadap
Return Saham adalah sebesar 27,6%. Sedangkan sisanya sebesar 72,4% adalah dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil regresi menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap
Return Saham. Dari hasil tersebut maka H1 yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen
berpengaruh terhadap Return Saham diterima. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
penelitian Basyori (2008), yang menyatakan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap
Return Saham. Hasil regresi menunjukkan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka H2 yang
menyatakan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh terhadap Return Saham di
tolak. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Mantara (2012), yang
menyatakan bahwa Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham. Hasil regresi menunjukkan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka H3 yang menyatakan bahwa
Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Retun Saham di tolak. Hasil penelitian ini
didukung dengan hasil penelitian Yuliaty (2008), yang menyatakan bahwa Price Earning
Ratio (PER) berpengaruh terhadap Return Saham. Hasil regresi menunjukkan Price Earning
Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil tersebut maka
H3 yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Retun Saham
di tolak. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Yuliaty (2008), yang
menyatakan bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap Return Saham.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat pula ditarik kesimpulan
sebagai berikut: Secara parsial Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Secara parsial Price to Book Value
tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur periode
2011-2014. Secara parsial Price Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Secara simultan bahwa independen
variable Kebijakan Dividen, Price to Book Value dan Price Earning Value berpengaruh
terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur periode 2011-2014. Dengan segala
keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran untuk
penelitian selanjutnya yaitu: Didalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa variable
independen namun peneliti menyarankan agar menambah variable independen. Karena masi
banyak variable-variabel yang dapat mempengaruhi Retur Saham. Didalam penelitian ini
terbatas hanya empat (4) tahun saja namun peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya
menambahkan periode tahun yang akan diteliti. Penelitian ini memiliki keterbatasan yang
memerlukan
perbaikan
dan
pengembangan
dalam
penelitian-penelitian
berikutya.
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini hanya
menggunakan tiga (3) variable independen yaitu Kebijakan Dividen, Price ti Book Value dan
Price Earning Ratio, dan satu variable dependen yaitu Return Saham. Tahun peelitian
terbatas hanya empat (4) tahun saja,yaitu periode 2011-2014. Sample peusahaan dalam
penelitian ini terbatas hanya perusahaan manufaktur sub sector dasar dan kimia yang terdaftar
di BEI dengan kriteria tertentu sehingga hanya di peroleh 13 perusahaan sebagai sample
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arista, Desy. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham. Skripsi.
Semarang: STIE Totalwin.
Brealey, Richard A. Dkk. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid II.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Brigham, Eugene.F dkk. 2001. Manajemen Keuangan Buku II. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Farkhan, dkk. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Universitas Stikubank.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Hartati, 2010. Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per
Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return Saham. Skripsi.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kusumo, RM Gian Ismoyo. 2011. Pengaruh Book Value (BV), Price to Book Value (PBV),
Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Return
Saham. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Mantara, Aji Jaya. 2012. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER),
dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham. Skripsi. Jawa Timur:
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Putri, Anggun Amelia. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER, dan PBV Terhadap
Return Saham. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Savitri, Dyah Ayu. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap Return
Saham. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS. CV ANDI
OFFSET. Yogyakarta.
Yahya, Irma Riyani, SE. 2005. Analisis Pengaruh Price Earning Ratio, Price to Book Value,
Return On Assets dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham di Bursa Efek
Jakarta. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Yuliati, Erma. 2008. Pengaruh PER, PBV, NPM, GPM dan DER Terhadap Return Saham.
Skripsi. Surabaya: Fakultas Ekonomi UNTAG.
Download