Laporan Studi Pustaka (KPM 403) PENGARUH PROGRAM HIBURAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT SIFNA AUDIA QALABI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Pengaruh Program Hiburan Televisi Terhadap Persepsi Masyarakat”benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan daari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, November 2014 Sifna Audia Qalabi NIM. I34110141 iii ABSTRAK SIFNA AUDIA QALABI Pengaruh program hiburan terhadap persepsi masyarakat. Dibawah bimbingan AIDA VITAYALA SJAFRI HUBEIS Televisi memiliki tiga fungsi sebagai fungsi informasi, fungsi pendidikan dan fungsi hiburan. Fungsi hiburan dapat dikemas dalam paket musik, sinetron, kuis dan film. Program hiburan mampu menyajikan hal-hal yang menarik yang mampu menjadikan pusat perhatian bagi para penonton. Terpaan masyarakat oleh tayangan televisi menciptakan pengaruh tersendiri bagi penontonnya, pengaruh tersebut bisa berupa perubahan pengetahuan, sikap ataupun perilaku. Kehadiran televisi tidak lepas dari persepsi masyarakat sebagai proses pembentukan kesan atas suatu obyek, orang atau peristiwa. Hasil penelitian yang sudah dirangkum bahwa persepsi ditimbulkan dari persepsi terhadao objek dan persepsi terhadap manusia Kata kunci: Televisi, Hiburan, Terpaan, Pengaruh, Persepsi ABSTRACT SIFNA AUDIA QALABI. The Influence Of The Entertainment Program On Public Perception. Supervised by AIDA VITAYALA SJAFRI HUBEIS Television has three functions as an information function, the function of education and entertainment functions. Entertainment functions can be packaged in music, soap operas, quiz and movies. The entertainment program is able to present interesting things that can turn the center of attention for the audience. Exposure to the community by creating a television show for the audience its own influence, the effect could be changes in knowledge, attitudes or behavior. The presence of the television can not be separated from the public perception as a process of forming the impression of an object, person or event. Has summarized the results of research that generated the perception of an object terhadao perception and perception of the human Keywords: Television, Entertainment, Exposure, Effect, Perception iv PENGARUH PROGRAM HIBURAN TELEVISI TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT Oleh SIFNA AUDIA QALABI I34110141 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Sifna Audia Qalabi Nomor Pokok : I34110141 Judul : Pengaruh Program Hiburan Telvisi terhadap Persepsi Masyarakat dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Dr Ir Siti Amanah, MSc NIP. 19670903 199212 2 001 Tanggal Pengesahan: vi PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Studi Pustaka berjudul “Pengaruh Program Hiburan Televisi Terhadap Persepsi Masyarakat” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Prof Dr Ir Aida Vitayala Sjafri Hubeis sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta Bapak Nasrullah dan Ibu Evi Mafriningsianti yang selalu mendoakan dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis, Dzikrina Azkia Navitri & Nuari Ilmi Magistra selaku adik yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis, serta Gian Hendra yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan laporan studi pustaka ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman SKPM 48, teman satu bimbingan, senior SKPM 46 dan 47 yang banyak memberi referensi untuk penulisan, rekan-rekan HIMASIERA 2013/2014, khususnya divisi broadcasting yang selalu memberikan semangat dan membantu penulis untuk keluar sejenak dari rutinitas penulisan studi pustaka. Semoga Laporan Studi Pustaka ini bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, November 2014 Sifna Audia Qalabi NIM. I34110141 vii Contents DAFTAR TABEL..................................................................................................................ix PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1 Latar Belakang ..............................................................................................................1 Tujuan ...........................................................................................................................3 Metode Penulisan ..........................................................................................................3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA......................................................................... 4 1. Judul : Cultivation Theory: Sebuah Prespektif Teoritik dalam Analaisis Televisi..........................................................................................................................4 2. Judul : Persepsi Masyarakat Pada Program “Yuk Keep Smile” ...........................5 3. Judul : Terpaan Program Berita Reportase Investigasi di TRANS TV terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga ......................................................................................... 5 4. Judul : Persepsi Masyarakat terhadap Efektifitas Program Acara “Charity Show” ........................................................................................................................... 7 5. Judul : Selektivitas Acara Televisi Oleh Orang Tua terhadap Persepsi Yang Sesuai Bagi Anak ......................................................................................................... 8 6. Judul : Pengaruh Terpaan Iklan BKKBN terhadap Persepsi Mahasiwa Tentang Nikah Muda .................................................................................................................. 9 7. Judul : Program Tayangan Reality Dan Persepsi Nilai Pergaulan ..................... 10 8. Judul : Persepsi Remaja Terhadap Kekerasan Dalam Tayangan Opera Van Java (OVJ) ...........................................................................................................11 9. Judul : Persepsi Masyarakat Tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga”..................................................................................12 10. Judul : Dampak Terpaan Sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” Kecendrungan Perilaku Sosial Masyarakat ...............................................................14 11. Judul : Hubungan antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Penonton pada Tindak Kejahatan dan Penipuan ......15 SINTESIS DAN ANALISIS ................................................................................................ 17 Komunikasi Massa ......................................................................................................17 Efek Komunikasi Massa .............................................................................................18 Terpaan Media ............................................................................................................19 SIMPULAN .......................................................................................................................... 26 Hasil Rangkuman dan Pembahasan ............................................................................26 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Peneliti Skripsi .................................................26 Kerangka Analisis Penelitian Berikutnya ...................................................................27 viii DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 28 RIWAYAT HIDUP .............................................................................................................. 30 ix DAFTAR TABEL Tabel 1 Jenis Komunikasi dan Siaran Komunikasi………………………..16 Tabel 2 Perbedaan Persepsi……………………………..…………………...20 Tabel 3 Perbandingan Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya………………...22 PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi, media massa pun juga mengalami perkembangan yang pesat dalam menyediakan informasi. Media Massa (Mass Media) adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Salah satu unsur penting dalam komunikasi adalah media. Mc Luhan menyebutkan bahwa “The media is the message” atau media adalah pesan itu sendri. Media sendiri telah mengalami perkembangan yang cukup besar. Diawali dengan ditemukannya kertas sebagai salah satu media penyampaian pesan hingga diciptakannya mesin cetak yang menghasilkan media cetak sebagai media massa pertama. Kemudian diciptakan telegram yang berkembang menjadi telepon dan radio, media elektronik yang menyampaikan pesan dalam bentuk audio. Serta penemuan media terbesar adalah televisi (Perdana 2010). Media televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. Menurut Schramm (1967) televisi memiliki tiga fungsi yaitu fungsi informasi/berita yaitu memberikan informasi yang berdasarkan fakta , fungsi pendidikan yaitu media harus menyediakan acara berupa acara yang mendidik dan menambah pengetahuan bagi penontonnya, dan fungsi hiburan atau fungsi entertainment. Namun dalam pelaksanannya fungsi hiburan lebih diutamakan oleh media televisi. Fungsi hiburan dapat dikemas dalam paket musik, sinetron komedi , kuis dan film (Kuswandi 1996). Sampai saat ini media massa terutama televisi yang menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi, dan kepercayaan. Munnculnya stasiun-stasiun swasta ini mampu mengangkat kondisi pertelevisian di Indonesia yang tumbuh dengan luar biasa baik kualitas maupun kuantitas siaran televisi. Kualitas siaran seperti siaran pendidikan dan agama, berita dan informasi serta hiburan dikemas sedemikian rupa sehingga lebih menarik dan berbobot misalnya dalam bentuk siaran langsung yang melalui telepon, tanya jawab dengan pemirsa dan sejenisnya. Kuantitas hiburan menunjukkan adanya penambahan jam tayang, dimana sebelumnya televisi hanya dapat dinikmati pada malam hari namun sekarang televisi dapat dinikmati siang hari dan malam hari bahkan pagi hari (Sari 2009). Acara acara yang disajikan oleh stasiun televisi swasta nasional terbagi dalam 11 tema acara yaitu berita (news), dokumenter, film (meliputi sinetron, seri dan lepas), kuis, reality show, talk show, musik, tari, olahraga, iklan (meliputi iklan produk, iklan layanan masyarakat, iklan acara), pengetahuan agama, dan ragam acara (variety show). Salah satu program tayangan televisi yang sedang digemari baik anak-anak, ibu-ibu atau bapak-bapak yaitu hiburan. Program hiburan yang sering digemari seperti sinetron Tukang Bubur Naik Haji, acara Yuk Keep Smile, program acara charity show, reportase Investigasi, tayangan Opera Van Java, tayangan reality show. Program yang sedang digemari oleh ibu ibu saat ini adalah sinteron. Menurut (Rosalita 2014) sinetron merupakan salah satu bentuk dari sekian banyak acara hiburan televisi seperti talkshow dan infotainment yang menjadi pusat perhatian pemirsa. Sinetron juga menjadikan stasiun televisi swasta mendapat perhatian lebih dari pemirsa. Sedangkan 2 program yang sedang digemari anak-anak saat ini seperti acara reality show, charity show yang mampu menarik perhatian dari pemirsanya. Pada hakekatnya secara konsektual reality show berarti pertunjukan atau realitas. Reality show secara istilah berarti pertunjukan yang asli, tidak direkayasa, dan tidak dibuat-buat. Kejadiannya diambil dari keseharian, kehidupan masyarakat apa adanya yaitu realita dari masyarakat (Yulianti 2013). Tayangan reality show yang mampu menyentuh rasa haru, marah, sedih, gembira dan berbagai ekspresi wajah yang ditampilkan begitu nyata dan murni dari hati nurani. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2009) reality show mampu menyentuh aspek sosial dengan membagi bagikan rejeki kepada penonton kalangan papan bawah biasa dikenal dengan program acara televisi “charity show”. Program ini bukan hanya menghibur tetapi yang paling utama dapat menjadi inspirasi bagi pemirsa untuk berbuat kebaikan ada yang berupa uang, pembayaran hutan atau sampai renovasi rumah. Fajria (2012) mengutip Wiranto (2000) efek merupakan perubahan yang terjadi dialam diri audience akibat keterpaan pesan-pesan media. Efek tidketahui melalui tanggapan khalayak yang digunakan sebagai umpan balik. Membicarakan efek media khususnya televiis, juga memerlukan pembedaan yang jelas antara yang dimaksud sebagai efek segera ataukah efek yang baru kelihatan. Efek yang segera merupakan akibat langsung yang terjadi sesudah seseorang mengkonsumsi media massa. Keefektifan suatu siaran televisi ditentukan berdasarkan diterima atau tidaknya oleh khalayak. Pendapat atau opini dari khalayak sangat penting untuk mengevaluasi suatu siaran televisi agar siaran selanjutnya lebih baik. Jika suatu cara tersebut berhasil memperoleh tingkat rating yang tinggi berarti acara tersebut berhasil mampu “mengambil hati” khalayaknya. Dengan demikian, bagus atau tidaknya mutu suatu program tergantung pada penilaian dan persepsi dari khalayak yang telah menonton acara tersebut. Mulyana (2001) dalam Sari (2009) mendefinisikan persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi disebut juga sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah san semakin sering kita berkomunikasi dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok identitas. Merujuk pada deskripsi tersebut, program hiburan yang sekarang telah menjadi kegemaran para pemirsanya dapat dianalisis dengan melihat pengaruh dan bagaimana persepsi dari khalayak atau masyarakat sekitarnya. Pengaruh tayangan televisi khususnya hiburan dapat mempengaruhi penerimaan informasi, perubahan perasaan, perubahan persepsi. Tergantung bagaimana kita menilainya yang merupakan dampak negatif atau dampak positif. Faktor faktor yang mampu mempengaruhi persepsi setiap individu dapat dilihat dari karakteristik individu internal seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan karakteristik individu eksternal sepeerti frekuensi menonton televisi tersebut. Terkait dengan itu, maka penulis melakukan penelusuran terlebih dahulu pada kajian dan penelitian terkait sebelumnya. 3 Tujuan Tujuan dari penulisan studi pustaka ini adalah untuk mengkaji suatu program hiburan yang dilihat dari persepsi menonton program hiburan tersebut serta melihat pengaruh dalam tayangan program hiburan tersebut. Adapun rincian tujuan dari penulisan studi pustaka ini adalah: 1. Mendeskripsikan persepsi masyarakat tentang program hiburan 2. Menganalisis faktor faktor yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap acara televisi program hiburan Selain itu tujuan penulisan studi pustaka ini adalah untuk dapat menemukan kerangka pemikiran baru untuk penelitian selanjutnya. Metode Penulisan Metode penulisan studi pustaka ini menggunakan teknik studi literatur atau penelusuran data sekunder melalui penelusuran bahan-bahan berupa buku, publikasi, hasil penelitian atau jurnal-jurnal dan skripsi yang ada kaitannya dengan topik. Hasil dari penulusarn literatur ini dipaparkan secara deskriptif dengan cara mengikhtisarkan literatur dan disusun sesuai kaidah penulisan ilmiah yang terdiri dari pendahuluan, ringkasan pustaka, analisis dan sintesis, serta kesimpulan. Studi pustaka ini menghasilkan kerangka pemikiran serta pertanyaan penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh Cultivation Theory: Sebuah Prespektif Teoritik dalam Analaisis Televisi : : : : : : : : : : : 2009 Jurnal Berkala Ilmiah Eletronik Ido Prijana Hadi Jurnal Ilmiah Scriputra Volume 1, No.1 http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/ 30 September 2014, pukul 17:30 WIB Latar belakang penelitian ini membahas bagaimana proses media massa terjadi, bagaimana media massa membentuk perilaku masyarakat dan mampu mendorong kemajuan masyarakat dengan sajian pesan yang dengan cepat. Efek kultivasi yang memberikan penjelasan bahwa televisi mempunyai pengaruh yang kuat pada diri individu. Televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkugnnya. Dengan kata lain, presepsi apa yang terbangun dibenak setiap masyarakat sangat ditentukan oleh televisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksikan, mengontrol dan mengukur fenomena dalam usaha untuk mencoba menemukan kecendrungan yang dapat diukur. Metode mengukur nya adalah melalui dua cara: 1) mengidentifikasi pesan dari dunia televisi 2) mensurvey khalayak dengan menghubungkan pada terpaan televisi dan membagi survey kedalam heavy serta membandingkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan realitas televisi versus realitas dunia nyata. Menurut penelitian ini bahwa televisi menjadi media atau alat utama dimana para pemirsa televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya. Dapat mengetahui dunia nyata macam apa yang dibayangkan dan dipersepsikan oleh pemirsa televisi. Atau bagaimana media televisi mampu mempengaruhi persepsi pemirsa. Namun terdapa kritik atas teori kultivasi tersebut bahwa persepsi, sikap dan nilai seseorang bisa terjadi tidak hanya dipengaruhi oleh televisi namun oleh banyak media lain atau melalui pengamatan langsung, orang lain yang berhubungan dengan kita dan sebagainya. Analisis Disimpulkan dari penelitian tersebut, bahwa teori kultivasi adalah efek kekerasan media yang mempengaruhi agresivitas pemirsa. Apa yang ditampilkan dalam tayangan televisi dipersepsi sebagai dunia nyata. Sehingga pemirsa yang meluangkan waktu lebih banyak dalam menonton televisi lebih meyakini bahwa dunia nyata adalah seperti apa yang digambarkan ditelevisi. Efek kultivasi sendiri lebih kepada aspek kognitif dan afektif dalam arti bahwa media televisi mampu menanamkan persepsi. 5 2. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh Persepsi Masyarakat Pada Program “Yuk Keep Smile” : 2009 : Jurnal Berkala Ilmiah : Eletronik : Ido Prijana Hadi : : : : Jurnal Ilmiah Scriputra : Volume 1, No.1 : http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/ : 30 September 2014, pukul 17:30 WIB Latar belakang dalam penelitian ini adalah mepaparkan bagaimana masyarakat memahami isi pesan siaran tersebut, dari sikap tertarik dan tidak lanjut menyasikkan siaran televisi tersebut. Tayangan “Yuk Keep Smile” di Trans TV merupaka pertunjukkan pertunjukkan music langsung, komedi situasi, interaktif, talkshow, game. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas tayangan “Yuk Keep Smile” di Trans TV terhadap pemenuhan hiburan pemirsa. Hasil penelitian yang dilakukan di ke Walian dan pengambilan sampel menggunakan Random Sampling sebanyak 55 responden. Dari hasil peniltian ini kebutuhan terpenuhi karena dilakukan pada malam dengan tujuan untuk meluangkan waktu bersama keluarga, penonton juga terhibur mampu membuat penonton menghilangkan beban pikiran karena teribur dengan goyangan dan lawakan dari aktor tersebut. Isi pesan dari tayangan “Yuk Keep Smile” juga mampu menarik perhatian penonton karena member lawakan kemudian ada game atau kuis yang diberi hadiah.Pembawa acaranya sudah membawakan acara tersebut dengan baik dimana penonton dapat terhibur. Tokoh tamu yang dihadirkan juga menarik karena banyak tokoh tamu dalam acara ini adalah tokoh yang dipilih merupakan tokoh yang selalu diberitakan baik kejadian yang positif maupun yang negatif. Selain hiburan, tayangan Yuk Keep Smile juga mampu memberikan pengetahuan kepada penonton dengan menyajikan adanya prodiprodi yang diperankan oleh pembawa acara seperti sepak bola dunia walaupun dalam bentuk lawakan namun member pengetahuan tentang sepak bola dan pemainnya. Analisis Penelitian ini memmbahas mengenai Tayangan Yuk Keep Smile yang mampu memenuhi kebeutuhan akan hiburan untuk para pemirsa. Namun tidak ada kejelasan teori apa yang digunakan dalam memahami presepsi dalam media tersebut. Seharusnya untuk respondennya lebih dispesifikkan lagi apakah yang menonton ibu-ibu atau remaja atau bapak-bapak. 3. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka : Terpaan Program Berita Reportase Investigasi di TRANS TV terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga : 2014 : Jurnal : Elektronik 6 Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : : : : : : : Yenni Pebriani Putri Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 2. No.3: 1090119 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/e-journal%20(08-14-14-01-5930).pdf : 28 September 2014, pukul 20.00 WIB Latar belakang penelitian ini menjelaskan pengaruh tayangan Reportase Investigasi terhadap presepsi ibu rumah tangga. Reportase Investigasi yaitu mengemas suatu liputan yang terpecaya dan nyata, langsung ke pelaku dan saksi dan terkadang menggunakan kamera tersembunyi. Berita Reportase Investigasi yang juga memilki hubungan yang sangat nyata terhadap berita presepsi berita daya tarik format acara tentang isu bakteri E. Sakazakii ,cumi cumi busuk yang diberi formalin dan detergen atau Rainbow Cake yang memakai bahan dasar zat zat berbahaya seperti Borax dan bahan bahan yang terkait dengan Ibu-ibu rumah tangga. Presepsi ibu rumah tangga sangat dipengaruhi oleh sifat protektif yang muncul dari rasa saying dan mengasihi terutama terhadap anggota keluarganya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji terpaan program berita Reportase Investigasi terhadap presepsi ibu rumah tangga di Kecamatan Tenggorang. Terpaan media menurut Ardianto dan Erdiana (2004) adalah media yang dapat didefinisikan sebagai penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaannya. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa semakin tinggi durasi dan semakin sering menonton tayangan Reportase Investigasi Trans TV maka akan timbul bermacam-macam persepsi dalam diri subyek. Bahwa aatensi menonton Reportase Investigasi di televisi yang sering mereka saksikan membentuk suatu perilaku yang muncul akibat dari persepsi yang mereka yang memandang tayangan yang mereka saksikan adalah peristiwa yang nyata yang bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Ketika menonton tayangan Reportse Investigasi ia mengalami perubahan perilaku, perubahan perilaku dari subjek tersebut dipengaruhi oleh suasana mental subjek ketika menerima informasi yang terdapat dalam tayangan Reportase Investigasi. Dalam teori agenda setting disampaikan bahwa media akan dianggap sangat penting salin itu juga adanya suasana mental subjek ketika menonton Reportase Investigasi juga menjadi hal yang penting karena presepsi tersebut terbentuk ketika subjek menerima informasi yang akhirnya merubah perilaku sehingga dapat mempengaruhi dampak dari perubahan perilaku tersebut. Dampak terpaan tayangan Reportase Investigasi dapat memenuhi 3 aspek. Pertama dari efek kognitif yang semualanya ia tidak tahu kemudian ia menjadi mengerti sehingga mendapatkan informasi yang kemudia membuat sadar terhadap apa yang mungkin terjadi. Kedua adalah efek afektif ketika menonton tayangan Reportase Investigasi perasaan yang muncul dalam diri seperti adanya rasa ketakutan atau cemas. Ketiga adalah efek konatif tidak langsung terjadi karena dilihat dari perubahan perilaku dari subjek setelah menyaksikan tayangan Reportase Investigasi Berdasarkan hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa terpaan program berita Reportase Investigasi menimbulkan persepsi di dalam ibu rumah tangga yang kemudian 7 diikuti dengan adanya perubahan tingkah laku yang tidak hanya memepengaruhi diri sendiri namun mempengaruhi orang-orang disekitarnya. Analisis Penelitian ini tidak dicantumkan bagaimana peneliti melakukan metode lapangan sehingga tidak mengetahui berapa responden yang diwawancarai. Penelitian ini juga tidak menyajikan data-data hasil survey, akan lebih baik lagi jika data data tersebut disajikan dalam bentuk tabel sehingga mudah dibacanya. Dari tujuan penelitian dan hasil sudah ada keselarasan namun kurang mencukupi hasil dari presepsi karena tidak dilihat dari presepsi isi berita acara, pembawa acaranya, durasi tayangannya. 4. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : Persepsi Masyarakat terhadap Efektifitas Program Acara “Charity Show” : 2009 : Skripsi : Cetak : Mayang Anggun Puspitasari : : : : : : : - Latar belakang penilitian ini adalah menjelaskan bahwa teknologi komunikasi mampu membawa pengaruh yang cukup besar terhadap setiap aspek kehidupan manusia. Kecanggihan teknologi komunikasi tersebut menyebabkan berbagai informasi dapat disampaikan dengan mudah. Program acara reality show yang dikemas bukan hanya untuk menghibur namun dapat menjadi inspirasi bagi pemirsa yang mampu menarik perhatian penonton. Survei yang dilakukan oleh Nielsen Media Research (NMR) di Indonesia pada pertengahan tahun 2005 tercatat reality show yang memiliki rating tertinggi adalah Uang Kaget dan Bedah Rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi masyarakat tentang program acara televisi “charity show” dan faktor faktor yang mampu mempengaruhi presepsi tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Balumbang Jaya. Kerangka pemikiran dari penelitian ini menyangkut dua konsep yaitu karakteristik individu Internal & Eksternal yang mempengaruhi persepsi terhadap efektifvitas program acara televisi charity show. Yang mengkaji persepsi talent, bentuk hadiah, peran pembawa acara, konsep acara dan jam tayang dari acara tersebut. Menurut Rakhmat (1996) dan Sarwono (2002) persepsi merupakan pengalaman seseorang dalam penelitian ini adalah pengalaman masyarakat tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan tersebut. Mengkaji persepsi berdasarkan kategori karakteristik internal berupa jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan kategori karakteristik ekseternal berupa durasi dan frekuensi menonton. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan responden yang diteliti 8 sebanyak 32 orang. Analisis data dilakukan dengan mengginkan tabulasi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa program acara televisi charity show adalah positif, penonton mampu melibatkan emosi/perasaannya. Karakteristik individu secara keseluruhan yang paling mempengaruhi presepsi responden adalah durasi menonton dan jenis pekerjaan. Dilihat dari durasi menonton, televisi memiliki keunggulan dalam menawarkan kenikmatan yaitu mendapatkan hiburan dan informasi. Konsep acara dalam sebuah penayangan program acara televisi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pemirsanya dengan adanya konsep acara dengan alur cerita program acara televisi terasa jelas tujuan program acara tersebut dibuat. Analisis Penelitian ini terlihat faktor faktor yang mempengaruhi presepsi responden terhadap tayangan program acara televisi charity show mampu menunjukkan hubungan yang nyata seperti durasi menonton dan konsep dari program acara Bedah Rumah dan Uang Kaget tersebut. Di dalam penelitian ini tidak ditemukan teori yang digunakan dalam latar belakang untuk menjabarkan latar belakang tersebut seharusnya mencantumkan teori menurut siapa. 5. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : Selektivitas Acara Televisi Oleh Orang Tua terhadap Persepsi Yang Sesuai Bagi Anak : 2009 : Jurnal : Eletronik : Rekno Sulandjari : : : : Jurnal UNPAND : Volume 7, No. 14 : http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article : 1 Oktober 2014, pukul 21:00 WIB Merebaknya stasiun TV swasta nasional sering menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat. mulai dari TVRI,SCTV,RCTI,ANTV,Indosiar,Trans 7,Global TV, dan tayangan yang bersifat lokal misalnya TVKU,Pro TV, CAKRA TV, TVRI,TV Borobudur. Dalam sisi positifnya mampu bertambahnya jumlah televisi dan semakin tersebarnya informasi, pengetahuan dan hiburan bagi banyak orang. Dalam sisi negatifnya merosotnya nilai-nilai moral anak. Selektivitas acara televisi adalah kemampuan orang tua dalam menyaring sajian televisi sehingga anak memperoleh informasi yang konsisten. Dengan pendekatan interpersonal orang tua kepada anak dalam mengkonsumsi acara-acara televisi anak yang memperoleh informasi yang konsisten dengan pengetahuan orang tuanya. Selektivitas sangat penting dilakukan karena akan berdampak pada siaran televisi yang stimulusnya memungkinkan aktivitas anak tidak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya. Hasil penelitian ini mempaparkan presepsi yang terjadi adalah presepsi sosial yaitu proses penangkapan arti objek-objek sosial dan kejadian yang dialami dalam lingkungan 9 kita. Persepsi berdasarkan pengalaman berdasarkan pengalaman masa lalau yang sudah diterima mereka yang berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa. Persepsi yang bersifat selektif berdasarkan stimulus/rangsangan tersebut ketika menonton siaran televisi yang menyajikan tentang makanan dalam keadaan lapar maka secara tidak sadar kita membayangkan makanan tersebut. Persepsi bersifaat dugaan atau penyimpulan berdasarkan peran orang tua untuk mendampingi anak menonton dan member nasihat untuk tidak menirunya. Persepsi tidak akurat biasanya terjadi karena penyimpulan yang terlalu mudah dan menganggap sama sesuatu yang sebenarnya hanya mirip. Persepsi bersifat evaluative bahwa apa yang dipersepsikan adalah nyata karena berfikir bahwa kegiatan dapat menafsirkan sesuatu pesan. Analisis Jurnal ini tidak ditemukan teori apa yang digunakan, hanya menjabarkan persepsi sosial yang digunakan. Dalam penelitian ini tidak dilihat seberapa jauh responden masyarakat dalam penelitian ini karena tidak tercantumkan metode lapang. Penelitian ini juga tidak menjelaskan teori atau alat ukur apa yang digunakan dalam memaham prinsip persepsi sosal. 6. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : Pengaruh Terpaan Iklan BKKBN terhadap Persepsi Mahasiwa Tentang Nikah Muda : 2014 : Jurnal : Eletronik : Debbi Juliana Wulandari : : : : Jurnal Ilmu Komunikasi : Volume 2. No. 3 (53-67) : http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/(328942813)%2001_format_artikel_ ejournal_mulai_hlm_ganjil%20debby%20(08-25-14-05-3033).pdf : 29 September 2014, pukul 19:30 WIB Latar belakang penelitian ini menjelaskan pengaruh Iklan BKBN terhadap persepsi Mahasiswa. BKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana) yang menyajikan pesan untuk tidak menikah di usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh terpaan tayangan iklan BKKBN terhadap persepi mahasiwa tentang menikah muda dan bagaimana pengaruhnya terhadap mahasiswa. Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey dengan tipe explanatory research. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel acak sederhana. Kemudian dibuatlah daftar jumlah mahasiswal Ilmu Komunikasi Angkatan 2011. Dari kerangka sampling tersebut, sampel yang akan dipilih dilakukan dengan menggunakan pola pengundian. Pemilihan Mahasiwa dalam penelitian ini sebanyak 69 mahasiswa yang berusia 19-21 tahun. Hasil penelitian Wulandari (2014) terbukti bahwa pesan iklan BKKBN diterima dengan jelas karena iklan BKKBN dikemas secara menarik melalui adanya ilustrasi adegan yang dapat diterima dengan baik oleh pemirsa. Bahwa sebesar 71% masyarakat mampu 10 menerima isi pesan BKKBN dengan cepat, 50% masyarakat yang tidak setuju dengan isi pesan yang hanya diterima sebagian kecil, 36% iklan BKKBN diterima dengan jelas namun mudah hilang. Sedangkan pengaruh bagi orang yang mudah dengan cepat menerima isi pesan iklan BKKBN tersebut tidak mengikuti gagasan tersebut dikarenakan media massa secara selektif mampu menaruh konsistensi sikapnya. Melalui teori kultivasi, responden yang menyatakan setuju mampu mempengaruhi mereka untuk menikah di usia ideal karena ketertarikan terhadap isi pesan iklan tersebut Analisis Penelitian ini terlalu banyak menampilkan presentase angka dibandingkan hasil penelitiannya. Penelitian ini juga tidak menjelaskan teori dan alat ukur apa yang digunakan dalam memahami prinsip presepsi hanya terlalu banyak menampilkan rumus rumus. Seharusnya dengan diukurnya presepsi masyarakat juga dapat diperoleh besar pemahaman menganai presepsi terhadap aktor, peran pembawaan saat menampilkan iklan dan durasi iklan tersebut. 7. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : : : : : : : : : Program Tayangan Reality Dan Persepsi Nilai Pergaulan 2010 Disertasi Agni Vidya Perdana - : : : - Televisi kini telah menjadi salah satu media massa terbesar dari sekian banyakmedia komunikasi yang lain. Kini hampir setiap rumah memiliki televisi, bahkan tidak jarang ada yang memiliki lebih dari satu televisi. Hal ini pulalah yang kemudian mendorong banyak didirikannya stasiun televisi, tidak terkecuali di Indonesia. Dan sekarang televisi telah menjadi salah satu media massa terbesar dari sekian banyak media komunikasi yang lain. Televisi kini telah menjadi salah satu media massa terbesar dari sekian banyak media komunikasi yang lain. Kini hampir setiap rumah memiliki televisi, bahkan tidak jarang ada yang memiliki lebih dari satu televisi. Hal ini pulalah yang kemudian mendorong banyak didirikannya stasiun televisi tidak terkecuali di Indonesia. Beberapa tahun lalu tren program tayangan reality show yang sempat banyak bermunculan. Tren tayangan mistik dimulai dengan berhasilnya program tayangan “Dunia Lain” di Trans TV menarik minat penonton, tren acara live musik diawali dengan tingginya rating program musik “Inbox” di SCTV, dan tren program reality show dibuka dengan munculnya program “termehek-mehek” di Trans TV. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengkaji hubungan antara terpaan program tayangan bertema reality terhadap pembentukan presepsi tentang nilai-nilai pergaulan di kalangan mahasiswa dan bagaimana hubungan antara interaksi sosial mahasiswa dengan keluarga terhadap pembentukan presepsi tentang nilai- 11 nilai pergaulan dan bagaimana hubungan antara interaksi sosial dengan kelompok pergaulannya. Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey atau explanatory. Pengambilan sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret angkatan 2007 s/d 2009. Dari hasil penelitian ini hubungan terpaan program reality dengan persepsi nilai pergaulan tidak terjadi hubungan yang signifikan karena tingkat persespsi mahasiswa terhadap nilai-nilai pergaulan lebih cenderung ke sedang hingga tinggi. Sedangkan jika dikaitkan dengan hubungan antara interaksi sosial dengan keluarga dengan persepsi nilai-nilai pergaulan cenderung pada kategori tinggi. Tingginya tingkat interaksi sosial seseorang akan turut merubah dan membentuk sikap, tindakan, pola pikir, maupun tingkah laku individu tersebut dan mampu mempengaruhi persepsi mahasiswa. Dan hubungan antara interaksi sosial dengan kelompok pergaulan cenderung bahwa kelompok pergaulan tidak mampu mempengaruhi subyektifitas dari individu tersebut. Analisis : Menunjukkan bahwa mahasiswa tidak terdadah dalam program reality show akan tetapi mampu mempengaruhi hubungan interaksi sosial dengan keluarga. Dalam penelitian ini mengukur tingkat persepsi dilihat dari kesenjangan responden dalam mencari informasi program acara reality tersebut. 8. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : : : : : : : : : : : : Persepsi Remaja Terhadap Kekerasan Dalam Tayangan Opera Van Java (OVJ) 2014 Jurnal Eletronik Yuyun Evelin & Belli Nasution Jurnal Online Mahasiswa Volumen 1, No.2 http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/ 1 Oktober 2014, pukul 23:00 WIB Televisi merupakan media elektronik selain radio dan internet. Televisi berfungsi sebagai media informasi yang ampuh untuk menyampaikan pesan dan memiliki banyak jenis tayangan. Tayangan televisi terdiri dari berita, program olahraga, hiburan, mode, selebriti dan film. Latar belakang penelitian ini adalah munculnya bentuk adegan kekerasan tanpa disadari telah banyak ditampilkan dalam tayangan televisi. Kekerasan dalam film, fiksi, siaran, dan iklan telah menjadi bagian dari industri budaya yang tujuan utamanya ialah mengejar rating program tinggi dan sukses pasar. Adegan kekerasan di televisi dapat memicu perilaku agresif pada remaja. Salah satu acara televisi yang menjadi objek penelitian adalah acara Opera Van Java yang disiarkan oleh stasiun Trans7. Acara Opera Van Java merupakan tayangan yang sedang digemari oleh sebagian masyarakat dan berbagai kalangan karena dianggap dapat mengusir stress. Namun hal ini menjadi masalah 12 karena anak-anak tersebut menonton acara televisi pada jam belajar sehingga kondisi ini dapat menganggu jadwal belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk apa saja dari adegan kekerasan yang tejadi dan bagaimana persepsi remaja terhadap kekerasan dalam tayangan Opera Van Java. Opera Van Java adalah acara komedi yang dapat memberikan suasana yang segar dan kelucuan para pelakon yang spontan. namun ironisnya kelucuan itu dengan cara yang tidak elegan seperti mendorong, memukul, menendang sampai merusak seluruh properti. Bentuk bentuk kekerasan verbal yang terdapa di tayangan Opera Van Java seperti menggunakan kata kata kasar untuk bahan lelucon, menertawakan kekurangan fisik pemain lain. Dan kekerasan fisik yang sering muncul dalam adegan-adegan di acara OVJ ini misalnya adegan pemain menonjok pemain lain ataupun pemain mendorong pemain lainnya. Namun contoh tontonan seperti itu tidak baik ditonton bagi anak anak, karena dengan menonton secara terus menerus akan mempengaruhi sikap di dalam kehidupan nyata. Menurut Valentine (2009) dalam Evelin (2014) pengaruh televisi terhadap remaja yakni: (1) pengaruh pada sikap yaitu tokoh pada televisi biasanya digambarkan dengan berbagai stereotipe. (2) pengaruh pada perilaku yaitu keinginan anak untuk meniru. Persepsi remaja terhadap kekerasan pada tayangan OVJ di televisi terdiri dari persepsi yang positif dan negatif. Remaja dengan kekerasan dapat terpengaruh oleh adegan kekerasan pada tayangan OVJ di Trans 7, karena bagi mereka acara di televisi mampu memberi kesan dan persepsi bahwa suatu acara pada layar kaca menjadi lebih nyata dari realitasnya sehingga mereka ingin mencoba apa yang mereka lihat di televisi itu agar dapat disebut sebagai anak gaul di lingkungannya. Remaja dengan persepsi negatif, memiliki anggapan bahwa adegan kekerasan bukan adegan yang layak ditiru selain itu remaja tersebut juga menyadari bahwa adegan tersebut hanya sekedar hiburan dan bukan kenyataan. Analisis Penelitian ini membahas mengenai persepsi remaja meneganai adegan kekerasan terhadap tayangan OVJ. Namun tidak ada kejelasan teori apa yang digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan berbagai hasil analisis deskriptif. Penelitian ini cukup menjelaskan secara deskriptif bagaimana persepsi remaja terhadap adegan kekerasan tersebut. 9. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL : : : : : : : : : : : Persepsi Masyarakat Tentang Program Acara Reality Show “Catatan Si Olga” 2013 Jurnal Eletronik Sri Yulianti Jurnal Ilmu Komunikasi Volumen 1, No.1 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/02/01_format_artikel_ejournal_mulai_h lm_ganjil%20(02-27-13-12-37-05).doc 13 Tanggal diunduh : 29 September 2014, pukul 21:00 WIB Latar belakang dalam penelitian ini adalah program acara tayagan televisi terdapat proses transmisi yaitu pesan dari komunikator kepada audiensnya. Pesan yang disampaikan melalui program acara atau tayangan televisi mengandung value/nilai didalamnya, nilai inilah yang stasiun televisi selaku komunikator berusaha untuk dapat menyampaikan kepada audiens atau komunikannya. Jenis program itu dapat dikelompokkan dalam berbagai jenisnya yaitu: (1) program informasi (news) (2) program hiburan (non news / entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi kedalam jenis berita keras (hardnews) yang merupakan laporan berita terkini dan harus segera disiarkan. Dan berita lunak (softnews) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas lima kelompok besar yaitu : (1) musik (2) drama (3) permainan (gameshow/realityshow) (4) pertunjukan dan (5) olahraga. Berbagai jenis program acara telvisi disajikan oleh stasiun-stasiun televisi. Pada hakekatnya acara reality show “Catatan Si Olga” di ANTV dikemas dan disajikan dalam bentuk penyampaian pesan yang mendalam dan mengandung nilai sosial untuk dapat bersimpati, berempati dan membantu sesama yang membutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat persepsi masyarakat terhadap program acara tersebut baik yang suka maupun tidak suka. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam mempersepsikan sesuatu perlu melihat hal hal seperti sensasi (penginderaan), attention (perhatian), ekspektasi, motivasi dan memori. Pertama dari aspek sensasi, bahwa audiens pernah menonton acara reality show Catatan Si Olga. Kedua dari aspek attention, perhatian disisni merupakan proses pemusatan pada audiens terhadap suatu objek yang mereka lihat dalam tayangan tersebut. Ketiga dari aspek ekspektasi, dalam program acara ini dapat memberikan makna yang positif dengan memberikan sejumlah informasi tentang kehidupan masyarakat yang tidak mampu. Keempat dilihat dari motivasi menunjukkan bahwa acara ini memberikan pesan pesan moral dimana dalam tayangan tersebut mengajarkan kita untuk melihat bagaimana kehidupan orang lain yang tetap bisa bertahan hidup dalam keterbatasan. Kelima dilihat dari memori yang menunjukan bahwa dalam mempersepsikan sesuatu atau menanggapi sesuatu, kita harus melihat acara ini bukan hanya sekali perlu tetapi perlu adanya perulangan sehingga kita dapat memahami alur cerita acara tersebut. Berdasarkan teori perbedaan individual (individual differences theory), menunjukkan bahwa acara tersebut baik untuk ditayangkan dan dikonsumsi oleh penonton namun ada pula yang menganggap bahwa acara itu biasa saja karena sudah menjadi hal yang biasa dan sering dijumpai oleh masyarakat dilingkungan sekitar tempat mereka tinggal. Selain itu, acara ini memberikan stimuli atau pesan yang diterima oleh penonton kemudian diproses sehingga menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda. Seseorang memiliki rasa ingin tahu dari proses tersebut seseorang dapat mempersepsikan stimuli yang dia tangkap, oleh karenanya dalam hal ini masyarakat mengerti, menata dan menduga serta memahami stimuli yang diterima dari acara tersebut. Analisis Hasil penelitian yulianti (2013) menunjukkan bahwa faktor yang mampu menimbulkan persepsi di masyrakat akan program acara tersebut. Melalui suatu hal yang bisa dilihat seperti isi acara keseluruhan, pesan apa yang disajikan serta pembawa acaranya, semua tidak terlepas dari penilaian dan tanggapan masyarakat. Dalam penlitian ini terlihat adanya keterdadahan dan efek yang dirasakan oleh khalayak massa. 14 10. Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL : : : : : : : : : : Tanggal diunduh : Dampak Terpaan Sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” Kecendrungan Perilaku Sosial Masyarakat 2014 Jurnal Eletronik Tina Nurliah Rosalita Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 2, No.3: 309-318 http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/JURNAL%20TINA%20NURLIAH %20ROSITA%20(08-27-14-05-07-39).pdf 28 September 2014, pukul 16.15 WIB Latar belakang penelitian ini ialah menjelaskan bahwa setiap program acara televisi memiliki segmen-segmen bagi pemirsanya khususnya sinetron. Sinetron merupakan salah satu bentuk acara hiburan televisi yang mampu menarik perhatian atau menjadi pusat perhatian pemirsanya. Yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” yang saat ini menjadi unggulan di RCTI. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengkaji lebih lanjut dampak terpaan sinetron “Tukang Bubur Naik Haji”. Penelitian ini di desain dengan menggunakan teknik penilitian sampling yakni Teknik Purposive Sampling dengan melakukan wawancara dan dokumentasi observasi. Dalam penelitian ini penulis membatasi studi tersebut sehingga mampu memudahkan peneliti dalam pengelolahan data yakni mengamati kecendrungan perilaku peran, perilaku dalam hubungan sosial dan perilaku ekspresif. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang termasuk dalam prespektif constructivis social research dengan sumber data meliputi Informan, dokumen dan peristiwa. Hasil penelitian oleh (Rosalita 2014) terbukti bahwa pengaruh media mampu membuat seseorang ingin meniru perilaku tokoh dari sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” tersebut. Pemahaman cerita sinetron “Tukang Bubur Naik Haji”, cerita yang dibuat dengan sangat baik dan konsep yang baik pula, hal ini terlihat dalam setiap episodenya untuk dapat membangkitkan rasa penasaran penontonnya untuk selalu menonton kelanjutan ceritanya. Hal ini jika dikaitkan oleh teori komunikasi massa S-O-R yang ada bahwa setelah mendapatkan rangsangan dari media (cerita yang disuguhkan dalam sinetron) akan menimbulkan perhatian, pengertian dan pemahaman dalam diri penontonnya dalam hal ini informan. Analisis Penelitian ini tidak dilihat seberapa jauh efektifitas tayangan sinetron dalam kehidupan sehari hari pemirsa. Dan dalam pengukuran penelitian tersebut tidak diketahui berapa banyak pemirsa yang diwawancarai sehingga datanya terlihat kurang akurat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa masyarakat di sekitar terdadah oleh tayangan sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” tersebut dan mendapatkan efeknya yaitu terlihat bahwa informan sangat percaya diri dengan mengikuti perilaku para tokoh sinetron yang 15 menginspirasi para informan sebab menurut para informan mereka merasa apa yang sudah mereka lakukan dapat diterima oleh masyarakat. 11. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Judul Buku Kota dan Penerbit Nama Jurnal Volume (edisi):hal Alamat URL Tanggal diunduh : : : : : : : : : : : : Hubungan antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV dengan Persepsi Penonton pada Tindak Kejahatan dan Penipuan 2012 Jurnal Eletronik Windy Grahita & Lukiati Komala Erdinaya & Priyo Subekti Jurnal Universitas Padjajaran Volume 1, No.1 http://jurnal.unpand.ac.id/ejorunal/article/view/119/pdf 28 September 2014, pukul 23.15 WIB Latar belakang penilitian ini adalah membahas adanya tayangan investigasi yang mengungkapkan berbagai kasus yang sedang marak terjadi di masyarakat. seperti tindakan anarkis sebagian oknum, hipnotis, penipuan terhadap konsumen, penggunaan bahan berbahaya hingga praktek kecurangan di masyarakat. Reportase Investigasi mendapat perhatian paling tinggi dari masyarakat karena banyak mengangkat topik yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Keunikan penyajian dari Reportase Investigasi ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektifkah terpaan program acara kriminal yang disajikan secara mendalam yang dapat bermanfaat bagi pemirsanya. Oleh karena itu penelitian ini mengacu tentang terpaan Reportase Investigasi pada pembentukan persepsi pemirsanya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik simple random sampling yakni dengan pengambilan acak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara isi pesan tayangan Reportase Investigasi dengan persepsi ibu-ibu rumah tangga dimana hubungan yang terjadi merupakan hubungan yang positif dan cukup berarti. Bahwa terpaan tayangan Reportase Investigasi memiliki hubungan pada persepsi ibu-ibu rumah tangga pada tindak kejahatan dan penipuan. Menurut Shore (1985) dalam Subekti (2012) bahwa terpaan media tergantung pada individu itu sendiri. Apakah mereka terbuka dengan informasi-informasi yang disampaikan oleh media atau tidak. Persepsi merupakan suatu reaksi terhadap suatu pengalaman tertentu. Persepsi sendiri biasanya disebabkan oleh kondisi stimulus yang khusus. Tayangan program berita investigasi dapat menjadi stimulus yang cukup kuat untuk menimbulkan persepsi. Analisis Penelitian ini sudah menjabarkan dengan baik persepsi yang ditimbulkan oleh ibuibu. Namun peneliti ini tidak menjabarkan faktor faktor yang mempengaruhi persepsi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin jelas informasi yang diberikan tentang kejahatan dan penipuan maka semakin kuat persepsi ibu-ibu rumah tangga pada tindak 16 kejahatan dan penipuan. Namun dalam penyamapaiannya isi pesan tayangan sebaikanya lebih diperjelas lagi dengan membuktikan adanya fakta-fakta. SINTESIS DAN ANALISIS Komunikasi Massa Komunikasi dalam penyebaran informasi secara luas umumnya menggunakan saluran media massa atau disebut sebagai komunikasi massa. Menurut Susanto (1974) dalam yulianti (2013) komunikasi massa diartikan dari istilah bahasa Inggris mass communication sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of communication. Menurut (Wiryanto 2006) menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi yang memanfaatkan media massa untuk menyebarkan pesan kepada khalayak luas pada saat yang bersamaan. Definisi lainnya yang dikemukakan oleh Bitner dalam Rakhmat (2003) bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Artinya sekalipun komunikasi itu disimpulkan kepada khalayak yang banyak jika tidak menggunakan media massa maka itu bukan komunikasi massa. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditunjukkan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Wiryanto (2006) membedakan komunikasi massa dengan komunikasi antarpribadi berdasarkan karateristiknya pada Tabel 1. Pada tabel 1 tercantum bahwa komunikasi massa dengan menggunakan saluran media massa memiliki kecepatan yang tinggi dalam mencapai audiens yang luas sehingga tepat apabila media massa digunakan dalam penyebaran informasi pembangunan. Kelemahan komunikasi massa terletak pada arus pesan yang bersifat searah sehingga feedback yang diterima oleh komunikator rendah. Artinya bahwa komunikator komunikasi massa tidak dapat segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya. Namun komunikasi massa memiliki keunggulan dalam mempengaruhi pengetahuan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tabel 1 Jenis komunikasi dan saluran komunikasi Karakteristik Saluran Media Massa Saluran Antarpribadi Arus pesan One-way One-way Konteks komunikasi Interposed Face to face Jumlah feedback yang segera Rendah Tinggi bisa diperoleh Kemampuan mengatasi Rendah Tinggi proses seleksi Kecepatan dalam mencapai Tinggi Rendah audiens yang luas Efek (possible effect) Perubahan pengetahuan Perubahan sikap 18 Efek Komunikasi Massa Efek diartikan sebagai semua jenis perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah menerima suatu pesan komunikasi dari suatu sumber. Wilbur Scgramm dalam bukunya “How Communication Work menyatakan alasan untuk mempelajari proses komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi itu mendapatkan efek. Menurut Werner J. Severin & James W. Tankard menyatakan bahwa efek komunikasi massa terdapat dalam 3 teori: 1. Teori Peluru (bullet theory) Teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat kuat dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa apa. Semua media massa dinilai berpengaruh sangat kuat dapat memberi kesan mendalam terhadap khalayak yang tidak berdaya. Kekuatan yang kuat dan manipulatif dari media massa menunjukkan gejala timbulnya “masyarakat massa” ketika individu-individu tampak seperti distandarisasikan dengan hubungan-hubungan yang bersifat antarpribadi. Hasil sentuhan media massa juga tampak umpamanya dalam kecendrungan timbulnya homogenitas dalam cara-cara berpakaian.Teori ini disebut juga se bagai teori jarum suntik. 2. Model Efek Terbatas Pandangan yang menyatakan bahwa pengaruh komunikasi massa adalah terbatas, tidak all powerfull, malahan sama sekali tidak efektif manakal tujuannya untuk menimbulkan sikap atau perilaku nyata. Media massa hanya efektif dalam penyampaian atau penerusan informasi. Joseph Mapper memperkenalkan teori ini dalam bukunya The Effects of MassCommunication menyatakan bahwa jika ada pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa, pengaruh tersebut sangatlah kecil atau terbatas. Mapper memberikan lima generalisasi tentang dampak komunikasi mass, dua diantaranya adalah : Komunikasi massa biasanya tidak berfungsi sebagai peneyebab yang perlu dan memadai dari dampak audiensi melainkan lebih berfungsi diantara dan melalui hubungan dari faktor-faktor dan pengaruh penengah Faktor faktor penengah ini sedemikian luar biasa sehingga faktor faktor ini pada umumnya membuat komunikasi massa menjadi agen kontributor tetapi bukan satu-satunya sebab dalam proses penguatan kondisi yang ada Faktor faktor penengah yang telah disebutkan mapper itu meliputi proses selektif (persepsi selektif, penerimaan selektif dan daya ingat selektif), proses kelompok, norma norma kelompok dan kepemimpinan kelompok 3. Model Efek yang Kuat Menyatakan bahwa dalam keadaan keadaan tertentu media massa bisa mempunyai dampak yang signifikan pada sejumlah besar orang. Studi ini menjelaskan bahwa posisi audiens lebih memusatkan perhatiannya pada pola pola komunikasi mereka khususnya dalam hubungannya dengan pesan pesan media. Model ini meliputi pendekatan-pendekatan sebagai berikut : The Information Seeking Paradigm Kecendrungan audiens untuk secara aktif mencari informasi dan tidak semata mata pasid menerima informasi bergantung pada opinion leader. Paradigma ini memusatkan perhatianya pada perilaku individual dalam 19 mencari informasi dan berusaha mengidentifikasikan faktor faktor yang menentukan perilaku. The Uses and Gratifications Approach Pendekatan ini tentang kebutuhan individu terhadap pesan pesan media berdasarkan manfaat dan kepuasan. Pendekatan ini menunjukkan komunikasi massa mempunyai kapasitas menawarkan sejumlah pesan yang dapat dimanfaatkan oleh komunikannya sekaligus dapat memuaskan berbagai kebutuhannya. Dengan demikian, orang yang berbeda dapat menggunakan pesan pesan media yang sama untuk berbagai tujuan atau maksud yang berbeda-beda. Jadi, media massa menunjukan perannya. The Agenda Setting Function Penilitian ini merujuk pada kemampuan media massa untuk bertindak selaku agenda bagi komunikan-komunikannya. Media memiliki kapasitas untuk memilih materi atau isi pesan bagi komunikannya. Pendekatan ini menunjuk pada peranan dan fungsi media dalam pembentukkan (secara continue) The Cultural Norms Theory Menurut teori ini, komunikasi massa memiliki efek yang tidak langsung atas perilaku melalui kemampuannya dalam membentuk norma-norma baru. Norma-norma ini berpengaruh terhadap pola sikap yang akhirna akan mempengaruhi pola-pola perilakunya Melalui keempat pendekatan ini diperoleh bukti-bukti penelitian yang menyatakan bahwa komunikasi massa mempunyai efek-efek yang cukup besar. Terpaan Media Menurut Effendy (2009) dalam Rosita (2014) pengertian terpaan media adalah suatu keadaan yang menimbulkan dampak pada khalayak oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh media massa dan proses penerimaan stimulus-stimulus melalui alat indera seperti perasaan, pengelihatan dan pendengaran. Sedangkan pengertian terpaan media menurut Ardianto dan Erdiana (2004) dalam Putri (2014) sebagai penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari menggunakan media dalam satu minggu, berapa kali seminggu. Sedangkan untuk durasi penggunaan media dapat dilihat dari beberapa lama khalayak mengikuti suatu program. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan terpaan media yaitu kegiatan mendengarkan, melihat dan membaca pesan media massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada tingkat individu ataupun kelompok. Cultivation Theory Pandangan yang menyatakan teori kultivasi bahwa pecandu berat televisi membentuk suatu citra realitas yang tdiak konsisten dengan kenyataan. Melalui kontak kita dengan televisi kita belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai-nilainya sertaadat kebiasannya. Teori kultivasi dikembangkan untuk menjelaskan dampak menyaksikan televisi pada persepsi, sikap dan nilai-nilai orang. Menurut Gerbner dalam Hadi (2007) televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi belajar tentang 20 masyarakat dan kultur dilingkungannya. Dengan kata lain, persepsi apa yang terbangun di benak anda tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh televisi. Teori kultivasi adalah teori yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian dan kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengkonsumsi pesan media dalam jangka panjang. Asumsi yang mendasar dalam teori ini adalah terpaan media yang terus menerus akan memberikan gambaran dan pengaruh pada persepsi pemirsanya. Menurut Gerbner dalam Sumarjo (2011) terdapat beberapa komponen dalam teori kultivasi, yaitu (1) Attention Tahap ini merupakan bagian dari tahap social learning. Tahap ini menjelaskan bahwa kita baru dapat mempelajari sesuatu bila kita memperhatikannya. Peristiwa yang menarik perhatian adalah yang tampak menonjol dan sederhana, terjadi berulang-ulang atau menimbulkan perasaan positif. (2) Capacity Menurut Gerbner dalam Sumarjo (2011), jumlah frekuensi menonton khalayak terhadap suatu tayangan juga mempengaruh terjadinya proses kultivasi. (3) Focusing Strategic Bahwa proses kultivasi juga dipengaruhi oleh cara khalayak ketika menonton televisi. Hal ini disebabkan oleh setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap suatu informasi. (4) Involvement Adanya keterlibatan orang lain (orang tua, teman, saudara, dll) yang berada di sekitar khalayak ketika ia sedang menonton sebuah tayangan di televisi. Tahap ini khalayak diajak untuk mengidentifikasi informasi-informasi yang sudah dipilihnya. Persepsi Persepsi adalah suatu proses yang didasari oleh penginderaan terhadap suatu obyek yang diorganisasikan, diinterpretasikan dan diberi kesan/arti sehingga individu dapat menentukan reaksi terhadap obyek. Menurut King (2010) dalam Putri (2014) apa yang kita persepsikan tergantung dari sebagian pada rangsangan mana yang terlihat dalam atensi kita dan pada kecendrungan mana kita mempersepsi berbagai hal yang menurut keyakinan dan pengharapan kita. Menurut Rakhmat (2001) dalam Puspitasari (2009) persepsi dapat diartikan adalah merupakan pengalaman mengenai objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan yang melibatkan sensasi, atensi, ekspetasi, motivasi dan memori. Persepsi dapat disebut sebagai inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Tentang faktor faktor yang berpengaruh terhadap persepsi menurut Rakhmat (2000) dalam Puspitasari (2009) terdapat dua faktor yang mempengaruh persepsi, yaitu: 1. Faktor Fungsional Berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Dalam hal ini yang membentuk persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli itu. Faktor faktor fungsional pembentuk persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan mempengaruhi bagaimana orang memberi makna pada pesan yang diterimanya 2. Faktor Struktural 21 Berasal semata mata dari sifat stimuli fisik dan efek saraf individu. Jenis jenis persepsi pada manusia dasarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia (persepsi sosial). Menurut Mulyana (2005) dalam Fahmi (2014) menunjukkan kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut mencakup : Tabel 2 Perbedaan persepsi terhadap objek dan persepsi terhadap manusia Persepsi Terhadap Objek Persepsi Terhadap Manusia Melalui lambang- lambang fisik Lebih pasif Menanggapi sifat – sifat luar Tidak mempersepsi mempersepsikan objek ketika Melalui lambang verbal dan non verbal Lebih aktif dan sulit diramalkan Menanggapi sifat luar dan dalam (perasaan, motif dan lain lain) kita Mempersepsi pada saat kita mempersepsi mereka Hasil Penelitian Sebelumnya Media televisi saat ini banyak dijadikan sebagai objek penelitian dikarenakan fungsinya yang dinilai dapat menjadikan penonton mendapatkan manfaat yang sesuai dengan kebutuhannya. Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Menurut penelitian Agni Vidya Perdana (2010) terdapat tiga fungsi pokok televisi yatu fungsi penerangan (media yang mampu menyiarkan informasi kepada khalayak), fungsi pendidikan dan fungsi hiburan. Penelitian Yenny Pebriani Putri (2014) menunjukkan bahwa media massa televisi mampu memberikan pengaruh kepada penontonnya yakni adanya pertama, efek kognitif yang berhubungan dengan pikiran atau penalaran. Keuda, efek afektif yang berhubungan dengan perasaan. Ketiga, efek konatif muncul ketika adanya perubahan dari efek kognitif dan efek afektif. Menurut Rakhmat (2001) dalam Grahita, dkk (2012) terpaan tayangan dapat diartikan sebagai penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan, jenis isi media serta hubungan antara khalayak dengan media secara keseluruhan. Kunci dari program televisi agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya adalah adanya persepsi dari para penonton. Menurut penelitian Debbi Juliana Wulandari (2014) persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari lingkungan sehingga dapat diserap oleh indera kita, serta sebagian lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan kita. Pada tabel 3 terlihat perbandingan hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan membandingkan pengaruh program hiburan pada televisi, terpaan media dan persepsi. Terbukti bahwa pengaruh yang muncul pada diri penonton dapat mengubah dan membentuk keyakinan pada diri mereka melalui berbagai acara yang ditayangkan sehingga menimbulkan persepsi di kalangan khalayak penonton. Menurut penelitian Mayang Anggun Puspitasari (2009) pengaruh tayangan televisi terbagi menjadi dua yaitu karakter internal seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dan karakter eksternal seperti durasi 22 menonton dan frekuensi menonton televisi setiap minggu yang mendukung terhadap proses terjadinya persepsi. Perbandingan hasil-hasil penelitian yang dihubungkan dengan konten pengaruh, terpaan dan persepsi masyarakat pada program hiburan televisi yang disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut. 23 Tabel 3 Deskripsi Hasil Hasil Penelitian Sebelumnya Penliti Tujuan Penliti Metode (Tahun) Ido Prijana Hadi Menganalisis teori-teori Deskriptif (2007 kultivasi dan kritik atas teori analitis kultivasi tersebut Azrul Fahmi & Mengetahui persepsi Rusmadi Awza masyarakat tentang program (2014) Yuk Keep Smile (YKS) dan faktor faktor yang memoengaruhi persepsi masyarakat Yenny Pebriani Menganalisis terpaan Putri (2014) program berita Reportase Investigasi terhadap persepsi ibu rumah tangga Mayang Anggun Untuk mendeskripsikan Puspitasari persepsi masyarakat serta (2009) faktor faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap efektivitas program acara “charity show” Terpaan - Pengaruh Persepsi Perubahan pengetahuan dan pemahaman yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan Yang ditampilkan dalam tayangan televisi dipersepsi sebagai dunia nyata (realitas nyata). 1. Persepsi terhadap Objek : - Materi Acara: Memiliki banyak inovasi dari program acara di televisi lainnya - Durasi Penayangan: Saat malam hari dan menganggu tugas dari sekolah Kejelasan Materi Acara: Kurang jelas dan kurang menghibur 2. Persepsi terhadap Manusia: - Penampilan Menarik - Bintang Tamu Isi pesan acara terlihat dari intensitas masyarakat menonton Reportase Investigasi Persepsi masyarakat terlihat pada: - Talent - Bentuk hadiah - Peran pembawa acara : Melibatkan emosi bagi penontnnya Kualitatif dengan metode deskriptif analisis Deskriptif analisis - - Frekuensi dan Durasi menonton Reportase Investigasi - Penelitian survai Frekuensi dan durasi Meningkatkan dengan tipe menonton acara kognitif/pengetahuan explanatory “charity show” research 24 Rekno Sulandjari Menganalisis selektivitas (2009) acara televisi oleh orang tua terhadap persepsi acara yang sesuai bagi anak Debbi Juliana Menganalisis apakah ada Wulandari (2014) pengaruh dan bagaimana pengaruh terpaan terhadap persepsi tentang menikah muda Agni Vidya Mengetahui dan Perdana (2010) menganalisis hubungan terpaan program tayngan reality terhadap pembentukan persepsi serta hubungan interaksi sosial mahasiswa dengan keluarga dan dengan kelompok pergaulannya Yuyun (2014) Sri (2013) Evelin Menganalisis bagaimana persepsi remaja terhadap kekerasan dan bentuk adegan kekerasan dalam tayangan Opera Van Java - Konsep acara : Adanya penyajian segmen program acara secara terinci - Jam tayang Deskriptif Persepsi yang bersifat analisis selektif yaitu penonton cenderung akan menonton siaran televisi yang menyajikan makanan jika sedang lapar Kuantitatif Pesan dalam iklan Perubahan pengetahuan Penggunaan artis dalam eksplanatif BKKBN terlihat dari dan membentuk iklan yang mampu dengan metode intensitas frekuensi keyakinan diri melalui membuat penonton survey menonton acara yang ditayangkan tertarik Penelitian survai dengan tipe explanatory research Penelitian kualitatif dengan teknik purpossive Yulianti Mengetahui persepsi atau Deskriptif pendapat masyarakat Kualitatif terhadap program acara Frekuensi, intensitas, kesenjangan dan pemahaman dalam menonton program reality show - Meningkatkan /pengetahuan - - - Yang ditampilkan pada tayangan program reality membentuk persepsi nilai dan gaya pergaulan kogitif Talent/ pemain dalam acara Opera Van Java membentuk persepsi positif dan negatif pada penonton khususnya anak-anak Isi acara reality show “Catatan Si Olga memiliki nilai yang baik 25 Catatan Harian Si Olga Tina Nurliah Mengetahui bagaimana Rosita (2014) dampak terpaan sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” terhadap kecendrungan perilaku sosial masyarakat Windy Grahita & Lukiati Komala Erdinaya & Priyo Subekti (2012) Mengetahui bagaimana hubungan terpaan Reportase Investigasi pada pembentukan persepsi pemirsanya untuk dikonsumsi oleh penonton Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif Pemahaman isi pesan sinetron Tukang Bubur Naik haji terlihat pada frekuensi yang sering menonton hampir tiap hari Penilitian Isi pesan pada Kuantitatif tayangan Reportase dengan Investigasi terlihat pengambilan pada intensitas sampel secara menonton acak Perubahan pengetahuan dan perilaku yaitu adanya kecendrungan untuk mengikuti tokoh dalam sinetron tersebut - Perubahan pengetahuan Adanya korelasi antara atau informasi tentang isi pesan dan intensitas kejahatan dan penipuan dapat menimbulkan persepsi yang positif SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Komunikasi massa dapat digunakan untuk menyebarluaskan berbagai informasi kepada masyarakat dengan menggunakan media massa. Media massa dapat menyampaikan informasi kepada khalayak yang tersebar luas dengan cepat sehingga penggunaan media massa dapat efektir untuk menjambatani komunikasi antara pihak-pihak yang memiliki informasi (sumber) kepada khalayak penerima. Media massa memiliki peran dalam memberi informasi, mendidik dan menghibur. Media massa juga merupakan salah satu sumber informasi bagi penontonnya, contohnya televisi. Salah satu keunggulan televisi adalah mampu mempersiapkan materi-materi hiburan yang lebih banyak dibandingkan media massa lainnya. Sehingga tidak aneh jika pada umunya orang menonton televisi untuk mendapatkan hiburan. Batasan suatu acara yang dikategorikan ke dalam hiburan adalah apabila program acaranya berupa film, sinetron, kuis, drama, komedi dan sajian musik yang bertujuan memberikan hiburan. Terpaan media yang menonton suatu program hiburan televisi dapat dilihat. Menurut hasil berbagai penelitian sebelumnya, rata-rata frekuensi menonton adalah sering dan durasi menonton dua sampai empat jam. Hal tersebut biasanya dilakukan ketika sedang tidak melakukan pekerjaan atau pada waktu senggang. Menurut hasil berbagai penelitian yang dirangkum, bahwa pengaruh tayangan televisi dilihat dari semakin sering menonton tayangan tersebut maka semakin terpengaruh dengan apa yang dibayangkan oleh program acara televisi karena menganggap apa yang dibahas merupakan penambahan informasi yang penting. Televisi mampu mempengaruhi penontonnya, sehingga apa yang ditampilkan dilayar kaca dapat meningkatkan pengetahuan dan memicu adanya kesadaran atau keyakinan. Namun kehadiran televisi tidak lepas dari persepsi masyarakat terhadap acara tersebut. Persepsi terbentuk dari apa yang kita lihat dan yang ada dibenak kita melalui stimulus respon. Hasil dari penelitian yang sudah dirangkum bahwa persepsi ditimbulkan dari persepsi terhadap objek itu sendiri atau lingkungan fisik dan persepsi terhadap manusia atau lingkungan sosial. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Peneliti Skripsi Berdasarkan analisis, sintesis, serta kesimpulan yang telah dibuat, maka dapat dibuat pertanyaan penelitian selanjutnya. Pertanyaan tersebut di antaranya adalah: 1. Bagaimana terpaan penonton terhadap tayangan program hiburan televisi ? 2. Bagaimana pengaruh program hiburan televisi terhadap penonton? 3. Bagaimana persepsi penonton terhadap tayangan program hiburan televisi? 27 Kerangka Analisis Penelitian Berikutnya Keberadaan suatu televisi saat ini salah satunya dipengaruhi oleh antusias penonton terhadap televisi tersebut. Penentuan seberapa sering jam tayang yang dilakukan suatu televisi juga tidak lepas dari persepsi masyarakat. Seiring berkembangnya waktu dan pesatnya persaingan acara televisi khususnya program hiburan yang memang menjadi program favorite dikalangan masyarakat, persepsi masyarakat masih diperlukan dalam menganalisis suatu program acara hiburan. adanya pengaruh yang ditimbulkan setelah menonton suatu acara televisi timbul dari sesuatu yang membentuk keyakinan pada diri mereka melalui berbagai acara yang ditayangkan. Untuk itu, diperlukan pengolaan yang tepat sehingga isi pesan dari acara tersebut dapat mempengaruhi persepsi masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat menerima pengaruh yang dapat dijangkau seluruh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Pengaruh dari acara hiburan tersebut selajutnya akan melihat seberapa jauh persepsi yang dirasakan oleh masyarakat. Oleh karenanya, diperlukan suatu upaya analisis terkait hal-hal yang berhubungan dengan pengaruh yang dirasakan dari adanya program hiburan tersebut serta peprsepsi masyarakat pada program acara televisi. Persepsi terhadap program hiburan televisi Terpaan media Durasi menonton Frekuensi menonton Pengaruh program hiburan pada tayangan televisi Gambar 1 Kerangka Berpikir Keterangan : Mempengaruhi Persepsi terhadap objek Persepsi manusia terhadap 28 DAFTAR PUSTAKA Bungin B. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mugniesyah SS. 2010. Media Komunikasi dan Komunikasi Massa. Dalam: Aida Vitalaya S. Hubies, editor. Dasar-dasar komunikasi. Bogor (ID): Sains KPM IPB Press. Singarimbun M, Effendi S. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta (ID): Pustaka LP3ES. 336 hal. Vivian J. 2008. Teori komunikasi massa. Edisi ke-8. Jakarta (ID). Prenada Media Group. 678 hal. Wiryanto. 2006. Teori komunikasi massa. Dalam: Hervan JD, editor. Jakarta (ID): PT Gramedia. 95 hal. Hadi IP. 2009. Cultivation Theory: Sebuah Prespektif Teoritik dalam Analaisis Televisi. Jurnal Ilmiah Scriputra. [internet]. [dikutip tanggal 30 September 2014]. 01(01) Dapat diunduh dari: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/article/view/16673/16665 Awza R, Fahmi A. 2014. Persepsi Masyarakat Pada Program “Yuk Keep Smile” di Trans TV. Jurnal Online Mahasiswa. [internet]. [dikutip tanggal 30 September 2014]. 01(02). Dapat diunduh dari: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/2745 Putri YP. 2014. Terpaan Program Berita Reportase Investigasi di Trans TV terhadap Persepsi Ibu Rumah Tangga. Jurnal Ilmu Komunikasi. [internet]. [dikutip tanggal 28 september 2014]. 02(03): 109-119. Dapat diunduh dari: http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/ejournal%20(08-14-14-01-59-30).pdf Yulianti S. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Proram Acara Reality Show”Catatan Si Olga”. Jurnal Ilmu Komunikasi. [internet]. [dikutip tanggal 29 September 2014]. 01(01). Dapat diunduh dari: http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/02/01_format_artikel_ejournal_mul ai_hlm_ganjil%20(2 -27-13-12-37-05).doc Puspitasari Mayang Anggun. 2009. Persepsi Masyarakat terhadap Efektifitas Program Acara “Charity Show” (Program Acara Televisi “Bedah Rumah” dan “Uang Kaget”)(Studi Kasus: RT 04 RW 04 Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat). [skripsi]. Bogor (ID): Insitut Pertanian Bogor. 145 hal Sulandjari R. 2009. Selektivitas Acara Televisi Oleh Orang Tua terhadap Persepsi Yang Sesuai Bagi Anak. Jurnal UNPAND. [internet]. [dapat diunduh tanggal 1 Oktober 2014]. 07(14). Dapat diunduh dari: http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/view/129 Ardianto dkk. 2007. Komunikasi massa suatu pengantar. Edisi revisi. Bandung [ID]: Simbiosa Rekatama Media Perdana Agni Vidya. 2010. Program Tayangan Reality Dan Persepsi Nilai Pergaulan Studi Korelasi Terpaan Program Reality Termehek-mehek, Realigi, dan Orang Ketiga di Trans TV, dan Interaksi Sosial terhadap Persepsi Nilai Pergaulan di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS Surakarta 29 Angkatan 2007 s/d 2009). [disertasi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas Maret. 125 hal Evelin Y, Naution B. 2014. Persepsi Remaja terhadap Kekerasan Dalam Tayangan Opera Van Java (OVJ). Jurnal Online Mahasiswa. [internet]. [dapat diunduh tanggal 1 Oktober 2014]. 01(02). Dapat diunduh dari: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3001 Rosalita TN. 2014. Dampak Terpaan Sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” terhadap Kecendrungan Perilaku Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi.[internet]. [dapat diunduh tanggal 28 September 2014]. 02(03): 309-318. Dapat diunduh dari: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/JURNAL%20TINA%20NURLIAH%20ROSITA%2 0(08-27-14-05-07-39).pdf Wulandari DJ. 2014. Pengaruh Terpaan Iklan BKKBN terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Nikah Muda. Jurnal Ilmu Komunikasi. [internet]. [dapat diunduh tanggal 29 September 2014]. 03(03): 53-67. Dapat diunduh dari: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/08/(328942813)%2001_format_artikel_ejournal_mulai_ hlm_ganjil%20debby%20(08-25-14-05-30-33).pdf 30 RIWAYAT HIDUP Sifna Audia Qalabi dilahirkan di Pekalongan pada tanggal 04 Juni 1994, dari pasangan Nasrullah dan Evi Mafriningsianti. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah SMA Al-Azhar 4, 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Tulis, dan pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Selain aktif dalam perkuliahan, penulis juga aktif sebagai anggota Mega Entrpreneur di Asrama pada periode 2011-2012, anggota century pada periode 2012, anggota divisi Broadcasting HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) masa kepengurusan 2013. Selain itu penulis juga aktif dalam acara kepanitiaan yang diadakan kampus, diantarana Anggota Panitia Divisi Acara di MPKMB (Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru) IPB 49, Anggota Panitia Divisi Acara di MPD 49 (Masa Perkenalan Departement) dan Anggota Acara di Espent 2013.