BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE BAB III PROFIL SANITASI KABUPATE KONAWE 3.1. Wilayah Kajian Sanitasi Wilayah kajian penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Konawe meliputi semua kelurahan/desa yang tersebar di 16 (enam belas) Kecamatan terpilih di Kabupaten Konawe. Penetapan kecamatan terpilih tersebut berdasarkan hasil rapat anggota Pokja Sanitasi kabpaten konawe dengan mempertimbangkan indikator-indikator antara lain ; kepadatan penduduk, kawasan prioritas berdasarkan RTRW , kawasan prioritas Program PERISAI dalam RPJMD Kabupaten Konawe 2013 – 2018 dan persepsi daerah Rawan Sanitasi. Peta 3.1 : Peta Wilayah Kajian Sanitasi Sumber : ................. 3.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terkait Sanitasi Promosi hygiene dan sanitasi adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan..Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan perilaku hidup sehat khususnya di skala rumah tangga dalam pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan, mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar hingga pemerintah. POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 1 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Derajat kesehatan dan pola hidup masyarakat Kabupaten Muna secara umum dapat terlihat dari angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh saniatsi buruk 3.2.1. Tatanan Rumah Tangga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga pad dasarnya memberikan informasi tentang tempat yang digunakan untuk buang air besar, jenis jamban yang digunakan, tempat penyaluran akhir tinja, pengelolaan sampah rumah tangga, frekuensi pengambilan samoah serta kondisi PHBS pada masing-masing rumah tangga di kabupaten Konawe. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan pada beberapa grafik dibawah ini. Gambar.3.1. Grafik CPTS di lima waktu penting CPTS di Lima Waktu Penting 20,1% Tidak 79,1% Ya Sumber : Hasil data EHRA 2014 Berdasarkan hasil EHRA dapat diketahui bahwa di kabupaten Konawe kebiasaab masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun pada 5 waktu pentng baru dilakukan oleh 20,9% masyarakat. Selebihnya yaitu sekitar 79,1% masyarakat belum melakukan praktek cuci tangan pakai sabun di 5 waktu penting. 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun antara lain: setelah ke jamban, setelah membersihkan anak buang air besar, sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan dan setelah memegang hewan. Gambar 3.2. Grafik Persertase Penduduk yang melakukan BABS Perilaku BABS 37,6% 62,4% Ya, BABS Tidak Sumber : Hasil Data EHRA 2014 Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Konawe perilaku Buang Air Besar Sembarangan masih dilakukan oleh 37,6% masyarakat. Sebesar 62,4% mayarakat Kabupaten Konawe yang sudah tidak melakukan praktek BABS. Gambar 3.3. Grafik Pengelolaan Air Minum (Pencemaran pada wadah penyimpanan POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 2 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE dan penanganan air Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air 25,9% Ya, tercemar 74,1% Tidak tercemar Sumber : Hasil Data EHRA 2014 Berdasarkan hasil studi EHRA dapat diketahui bahwa di Kabupaten Konawe masih ada sekitar 25,9% masyarakat yang pengelolaan air minumnya memiliki potensi tercemar pada saat penanganan air maupun wadah penyimpanan air minum. Sementara 74,1% masyarakat sudah aman dalam pengelolaan air minum. Gambar.3.4. Grafik Pengelolaan Sampah Setempat Pengelolaan Sampah Setempat 3% Tidak diolah 97% Ya, diolah Sumber : Hasil Data EHRA 2014 Berdasarkan hasil studi EHRA diketahui bahwa hanya 3% saja masyarakat yang sudah melakukan pengolahan sampah, sebagain besar masyarakat atau 97% masyarakat belum melakukan pengolahan sampah. Gambar 3.5. Grafik Pencemaran karena SPAL POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 3 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Pencemaran karena SPAL 37,2% 62,8% Tidak aman Ya, aman Sumber : Hasil Data EHRA 2014 Berdasarkan hasil studi EHRA diketahui bahwa sebagain besar masyarakat atau 37,2% belum mengelola air limbah dari dapur, kamar mandi dan tempat cuci dengan benar. 3.2.2. Tatanan Sekolah Tabel 3.1. Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Sekolah Tingkat Dasar/MI Tabel 3.2. Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah Dasar/MI Tabel 3.3. PHBS terkait Sanitasi di Sekolah Dasar/MI 3.3. Pengelolaan Air Limbah Domestik Air Limbah adalah cairan buangan dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum yang mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan mahluk hidup lain serta menganggu kelstarian lingkungan. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada Pasal 1 ayat 14 disebutkan bahwa air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Sedangkan Pengertian Air Limbah domestik menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik pada pasal 1 ayat 1, adalah air limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Sub bab ini memberikan gambaran eksisting pengelolaan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten Konawe dari Aspek Kelembagaan dan Kebijakan, sistem dan cakupan pelayanan, Peran serta Masyarakat, Komunikasi dan Media, Peran Swasta, Pendanaan dan Pembiayaan dan Permasalahan Mendesak. 3.3.1. Kelembagaan Uraian Kajian kelembagaan memberikan gambaran mengenai peran pemangku kepentingan dalam hal pengelolaan air limbah domestik mulai dari tahap perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten serta peraturan-peraturan mengenai pengelolaan air limbah. Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah Domestik Landasan Hukum pengelolaan air limbah domestik diatur baik melalui Undang-undang, POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 4 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri. Ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut meliputi : Undang-Undang Republik Indonesia a. b. c. d. e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan permukiman. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia a. b. c. d. e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 199 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan pemerintah tahun Nomor 16 tahun 2005 tentang pengembangan sistem penyediaan Air minum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia a. b. c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 /PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Keputusan Menteri Republik Indonesia a. b. c. d. e. f. g. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 52 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan hotel. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 58 Tahun 1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup. Keputusan menteri Lingkungan hidup No 37 tahun 2003 tentang metoda analisis kualitas Air Permukaan dan Pengambilan contoh air permukaan Keputusan menteri Lingkungan hidup No 110 tahun 2003 tentang pedoman Penetapan daya tampung beban pencemar air pada sumber air. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 111 tahun 2003 tentang pedoman mengenai syarat dan tata cara perizinan serta pedoman kajian pembuangan air limbah ke air atau sumber air. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 5 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Baku Mutu Air Limbah Domestik. Tabel 3.4. Daftar Pemangku Kepentingan yang terlibat dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA √ Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Membangun sarana IPLT dan atau IPAL √ √ √ √ √ √ √ √ √ PENGELOLAAN Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja √ Mengelola IPLT dan atau IPAL √ Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja √ Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestik Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN √ Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik MONITORING DAN EVALUASI √ Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik √ POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 √ √ √ √ √ √ III - 6 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Dari tabel diatas memberikan gambaran peran pemangku kepentingan yang ada di kabupaten konawe dalam hal pengelolaan air limbah domestik. Peran pemerintah tersebut mulau tahap perencanaan, pengadaan sarana pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi. Dalam perencanaan program yakni penyusunan target pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten, menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target saat ini belum dilakukan oleh dinas Pu dan Tata Ruang Bidang Kebersihan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten konawe sebagai organisasi pemerintah daerah yang diberi tugas menangani pengelolaan air limbah. Untuk pengadaan sarana saat ini telah tedilakukan oleh SKPD PU dan Dinkes seperti prembangunan sarana Jamban, MCK dan MCK ++. Saat ini pemda konawe juga mempunyai program PERISAI dengan kebijakan operasional desa dan bedah kecamatan. Program ini telah di implementasikan oleh SKPD terkait yang salah satu tujuannnya adalah mengajak masyarakat untuk stop BABs yang dibuktikan dengan pembangunan rumah hunian termasuk fasilitas sarana infrastuktur sanitasi (Jamban). Peran Dinas terkait pengelolaan air limbah saat ini belum maksimal, dikarenakan belum adanya peratutan daerah yang mengatur peneglolaan limbah domestik. Tabel 3.4. Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Konawe Ketersediaan Peraturan Ada (sebut kan) Tidak Ada Pelaksanaan Efektif Dilaksan akan Belum Efektif Dilaksanak an Tidak Efektif Dilaksanak an Ket AIR LIMBAH DOMESTIK Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab.Konawe Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 √ √ √ √ √ √ √ III - 7 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Ketersediaan Peraturan Ada (sebut kan) Tidak Ada Pelaksanaan Efektif Dilaksan akan Belum Efektif Dilaksanak an Tidak Efektif Dilaksanak an Ket kantor pemilik tangki septik Retribusi penyedotan air limbah domestik Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran √ √ Tabel peraturan diatas memberikan gambaran bahwa sampai saat ini pemerintah kabupaten Konawe belum memiliki Regulasi/peraturan daerah dalam hal pengelolaan air limbah domestik. Organisasi pengelola sektor air limbah di Kabupaten Konawe antara lain Dinas PU dan Tata Ruang Bidang Persampahan dan Kebersihan serta Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah kabupaten di bidang pengendalian dampak lingkingan yang meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kulaitas lingkungan hidup dalam penyusunan kebijakan teknis dan program pengendalian dampak lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undnagan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. 3.3.2. Sistem dan cakupan Layanan Gambar 3.6. Gambar tempat penyaluran akhir tinja Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja Lainnya 0% Tidak Tahu 24,4% Kebun/tanah lapang 5% Kolam/sawah 0% Tangki Septik 57,3% sungai/danau 3,6% Langsung ke drainase 2% Cubluk/lobang tanah 11,3% pipa sever 2,9% Berdasarkan hasil EHRA diketahui bahwa walaupun masyarakat sudah mempunyai jamban tetapi sebagai besar masih menyalurkan tinjanya tidak di tangki septik, hanya 57,3% yang menyalurkan tinjanya ke tangki septik. Selebihnya : ke cubkuk/lobang tanah 11,3%, sungai/danau 3,6%, langsung ke drainase 2%, Pipa sever 2,9%, kebun/tanah lapang 5%. POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 8 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Gambar 3.7. Grafik Presentae Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman Tangki septik suspek aman 34,8% Tidak aman 65,2% Suspek aman Berdasarkan hasil EHRA dapat diketahui bahwa tidak emua tangki septikyang di miliki masyarakat aman, masih ada sekitar 34,8% merupakan tangki suspek tidak aman. Hal ini disebabkan tangki septik sudah dibangun labih dari 5 tahun atau lebih tetapi belum pernah di kuras. Peta 3.2. Peta Cakupan layananair limbah domestik Gambar 3.8. Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Kab.Konawe Diagram Sistem Sanitasi: AIR LIMBAH DOMESTIK (A) Produk Input User Interface (B) (C) (D) (E) Pengumpulan & Penampungan / Pengolahan Awal Pengangkutan / Pengaliran (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat Daur Ulang dan/atau Pembuangan Akhir AIR LIMBAH DOMESTIK Sungai lumpur BLACK + GREY WATER lumpur Truk tinja Tangki Septik (individual / komunal) Drainase lingkungan Tabel 3.6. Cakupan Layanan Air Limbah Dometik yang ada di kabupaten Konawe Sarana tidak layak Sarana Layak Onsite System BABS* Nama No Individual Kecamatan/ Kelurahan (KK) 1 Soropia 603 Cubluk, Tangki septik tidak aman** (KK) 372 POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 Berbasis Komunal MCK umum Jamban keluarga dgn tangki septik aman /Jamban Bersama (KK) (KK) 1.434 Offsite System 0 MCK++ (KK) 0 Kawasan / terpusat Tangki Septik Komunal Komunal (KK) (KK) 0 IPAL Sambungan Rumah (KK) 0 III - 9 0 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Sarana tidak layak Sarana Layak Onsite System BABS* Nama No Offsite System Individual Kecamatan/ Kelurahan (KK) Cubluk, Tangki septik tidak aman** (KK) Berbasis Komunal MCK umum Jamban keluarga dgn tangki septik aman /Jamban Bersama (KK) (KK) MCK++ (KK) Kawasan / terpusat Tangki Septik Komunal Komunal (KK) (KK) IPAL Sambungan Rumah (KK) 2 Lalonggasumeeto 172 341 851 22 0 0 0 0 3 Sampara 432 447 2.224 10 0 0 0 0 4 Bondoala 410 396 1.587 0 0 0 0 0 5 Kapoiala 261 245 743 7 0 0 0 0 6 Lambuya 206 223 1.407 32 0 0 0 0 7 Uepai 351 445 2.571 30 0 0 0 0 8 Pondidaha 402 583 1.908 35 0 0 0 0 9 Wonggweduku 707 1.128 2.356 20 0 0 0 0 10 Amonggedo 328 463 3.136 13 0 0 0 0 11 Wawotobi 0 0 0 0 12 Konawe 210 268 1.693 37 0 0 0 0 13 Unaaha 164 244 4.834 65 0 0 0 0 14 Anggaberi 167 275 1.217 0 0 0 0 0 15 Abuki 0 0 0 0 16 Tongauna 0 0 0 0 346 808 2.489 40 Tabel 3.7. Kondisi Sarana dan Prasarana Air Limbah Domestik Jumlah/ No Jenis Satuan Kapasita s Kondisi Berfungsi Tdk Keterangan berfungsi Sistem Onsite 1 2. Berbasis komunal - IPAL Komunal unit 0 Belum ada - MCK ++ unit 0 Belum ada - Tangki septik komunal unit 0 Belum ada Truk Tinja unit 0 Belum ada POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 10 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE 3.3.3. Peran serta Masyarakat Tabel 3.8. Daftar Program/kegiatan layanan air limbah domestik berbasis masyarakat Nama Program/ No Kegiatan Lokasi PJ 1. MCK MCK 3 Sanimas: K Swakelola Kondisi Sarana Saat Ini Jumlah Program/ Sarana kegiatan TPK PNPM-MPd 2 Penerima manfaat Tahun Pelaksana/ L Berfungsi P Tidak Berfungsi 2009 2 2 0 2010 2 2 0 2011 4 4 0 2012 3 4 0 2013 4 4 0 2012 8 2009 2 MCK ++ Total Sumber Data : ................................ Tabel 3.9. Pengelolaan Sarana Air Limbah Domestik berbasis masyarakat Tahun No Jenis Sarana Pengelola Sarana Lokasi Dibangun Lembaga Kondisi Biaya operasi Pengosongan tangki dan septik/IPAL pemeliharaan Waktu Layanan 1. 3.3.4. Komunikasi dan Media 3.3.5. Peran Swasta Tabel 3.10.Penyedia Layanan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten Konawe No Nama Provider/Mitra Potensial Tahun mulai operasi/ Berkontribusi Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap Sanitasi Volume Potensi Kerjasama 3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 11 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Tabel.3.11. Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Air Limbah Domestik No Belanja (Rp) Komponen 2009 1 Air Limbah (1a+1b) 1.a Pendanaan Investasi air limbah 1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD 1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun 2010 2011 2012 2013 Rata- Pertumbuha rata n (%) Tabel.3.12. Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) 2009 2010 2001 2012 1 Retribusi Air Limbah 1.a Realisasi retribusi Belum ada retribusi air limbah 1.b Potensi retribusi 0 0 0 0 Pertumbuhan 2013 (%) 0 3.3.7. Permasalahan Mendesak Tabel.3.13. Permasalahan Mendesak No Permasalahan Mendesak 1. 3.4. Pengelolaan Persampahan Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil dari aktifitas manusia maupu hasil aktivitas alam yang tidak/belum memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan kamus besar bahsa indonesia sampah adalah berang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi sebagai kotoran seperti daun, kertas dll. Untuk mengoptimalkan pelayanan sampah perli kerjasama antara pemerintah kabupaten denga masyarakat serta kerjasama pihak swasta agar penangan sampah dapat ditagani dengan baik. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan Kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada Pasal 1 ayat 14 disebutkan bahwa air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Sedangkan Pengertian Air Limbah domestik menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 12 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik pada pasal 1 ayat 1, adalah air limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Sub bab ini memberikan gambaran eksisting pengelolaan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten Konawe dari Aspek Kelembagaan dan Kebijakan, sistem dan cakupan pelayanan, Peran serta Masyarakat, Komunikasi dan Media, Peran Swasta, Pendanaan dan Pembiayaan dan Permasalahan Mendesak. 3.4.1. Kelembagaan Uraian Kajian kelembagaan memberikan gambaran mengenai peran pemangku kepentingan dalam hal pengelolaan Persampahan mulai dari tahap perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten serta peraturan-peraturan mengenai pengelolaan persampahan di kabupaten koanwe. Landasan Hukum Pengelolaan Persampahan Landasan Peraturan meliputi : Hukum pengelolaan persampahan diatur baik melalui Undang-undang, Pemerintah, Peraturan Menteri, peraturan daerah dan keputusan Bupati yang Undang-Undang Republik Indonesia a. b. c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang persampahan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Republik Indonesia a. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga ......................................................... Peraturan Menteri Republik Indonesia a. b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PTR/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP). ........................................ Petunjuik Teknis a. b. Petunjuk teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah dengen Sistem Daur Ulang Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah dengan Sistem Lahan Urug Terkendali di TPA Sampah. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan. POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 13 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Peraturan Daerah Kabupaten Konawe a. Peraturan daerah Nomor 19 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kebersihan Wilayah Kabupaten Konawe Tabel 3.14. Daftar Pemangku Kepentingan yang terlibat dalam Pengelolaan Persampahan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat √ PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan Persampahan skala kabupaten Menyusun Rencana Program Persampahan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program Persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA √ Menyediakan sarana pewadahan sampah di Sumber Sampah Membangun sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Membangun Sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana pengankutan sampah dari TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA) Membangun sarana composting √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS √ √ Mengelola sampah di TPS √ Mengangkut sampah dari TPS ke TPA √ Mengelola TPA √ Melakukan Pemilahan Sampah √ Melakukan Penarikan Retribusi Sampah √ Memberikan Izin Usaha Pengelolaan Sampah √ PENGELOLAAN √ √ √ PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan Sampah ( jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan Persampahan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan Persampahan MONITORING DAN EVALUASI POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 √ √ √ III - 14 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Kabupaten Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan Sampah Sakala Kabupaten Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan Persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan Persampahan Swasta Masyarakat √ √ √ Dari tabel diatas memberikan gambaran peran pemangku kepentingan yang ada di kabupaten konawe dalam hal pengelolaan Persampahan. Peran pemerintah tersebut mulau tahap perencanaan, pengadaan sarana pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi. Untuk mengoptimalkan pelayanan persampahan perlu kerjasama antara pemerintah, masyarakat serta pihak swasta agar penanganan sampah dapat berjalandengan baik sesuai dengan peratura daerah dan kaidah lingkungan hidup. Penanganan sampah di tingkat masyarakat sudah berjalan, dimana masyarakat bertanggung jawab penanganan sampah dari sumbernya hingga ke pembuangan sementara (TPS). Sedangkan peran Dinas PU dan Tata Ruang Bidang Persampahan dan Kebershan serta Badan Laingkunga Hidup (BLH) bertanggung jawab dalam penanganan sampah dari tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA) serta melakukan pengolahan sampah komunal yang ada di TPA Mataiwoi. Hal yang masih kurang saat ini adalah sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah dengan sistem 3 R ( Recycle, Reduce, Reuse) dalam upaya mengurangi timbulan sampah dari sumbernnya. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati, berikut ini uraian tugas terkait dengan pengelolaan sektor persampahan : 1. Pelaksanaan kebersihan jalan dan lingkungan 2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengangkutan sampah dari TPS ke TPA 3. Pelaksanaan panampungan, pemusnaan dan pemanfaatan sampah di lokasi TPA 4. Pelaksanaan pengadaan/penyediaan peralatan, sarana prasarana persampahan dan kebersihan 5. Pelaksanaan penyiapan peralatan dan pelakswanaan sarana prasarana persampahan dan kebersihan. Tabel 3.15. Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Konawe Ketersediaan Peraturan Ada (sebut kan) Tidak Ada Pelaksanaan Efektif Dilaksa nakan Belum Efektif Dilaksana kan Tidak Efektif Dilaksana kan Ket PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kabupaten Konawe Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan persampahan POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 √ √ III - 15 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Ketersediaan Peraturan Ada (sebut kan) Tidak Ada Pelaksanaan Efektif Dilaksa nakan Belum Efektif Dilaksana kan Tidak Efektif Dilaksana kan Ket Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan persampahan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuangnya ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor/unit usaha di kawaan komersial/fasilitats sosial/fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah dan membuang ke TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Kerjasama Pemrintah kabupaten dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi penyedotan persampahan Tabel peraturan diatas memberikan gambaran bahwa sampai saat ini pemerintah kabupaten Konawe belum memiliki Regulasi/peraturan daerah dalam hal pengelolaan air limbah domestik. Organisasi pengelola sektor air limbah di Kabupaten Konawe antara lain Dinas PU dan Tata Ruang Bidang Persampahan dan Kebersihan serta Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah kabupaten di bidang pengendalian dampak lingkingan yang meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kulaitas lingkungan hidup dalam penyusunan kebijakan teknis dan program pengendalian dampak lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undnagan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. 3.4.2. Sistem dan cakupan Layanan Gambar 3.10. Grafik Pengelolaan Sampah POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 16 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Bagaimana sampah dikelola Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk 17,60% Dikumpulkan oleh kolektor yang mendaur ulang1% Lain-lain 5% Tidak tahu 1% Dibuang kedalam lubang dan dituutp tanah3,20% Dibiarkan saja sampai membusuk 1,60% Dibuang ke sungai/kali/laut/danau 7,80% Di Bakar 46,60% Dibunag ke dalam lubang tapi tidak ditutup tanah 19,30% Dikumpulkan dan dibuang ke TPS 3,10% Gambar 3.11. Grafik Pengangkutan Sampah Peta 3.12. Peta Cakupan layanan Persampahan Gambar 3.8. Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan Kab.Konawe Tabel 3.16. Sistem Pengelolaan Persampahan yang ada di kabupaten Konawe POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 17 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Tabel 3.17. Kondisi Sarana dan Prasarana Persampahan yang ada di Kabuapten Konawe Jenis Prasarana / Satuan Jumlah/ Ritasi Kondisi Keterangan Kapasitas /hari Berfungsi Tdk berfungsi 0 0 0 0 No Sarana 1 2 3. 4 5 6 7 Pengumpulan Setempat - Gerobak unit - Becak/Becak Motor unit Penampungan Sementara - Bak Biasa unit - Container unit - Transfer Depo unit Pengangkutan - Dump Truck unit - Arm Roll Truck unit - Compaction Truck unit (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat - TPS 3R unit - SPA (stasiun peralihan antara) TPA/TPA Regional unit - Sanitary landfill Ha - Controlled landfill Ha - Open dumping Ha Alat Berat - Bulldozerl unit - Whell/truck loader unit - Excavator / backhoe unit IPL - sistem Peta 3.3. Peta Cakupan Layanan Sampah 3.4.3. Peran serta Masyarakat Tabel 3.18. Daftar Program/kegiatan layanan Persampahan berbasis masyarakat POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 18 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE Penerima Nama Program Tahun Pelaksana/ No Lokasi /kegiatan PJ manfaat Jumlah Program/ Kegiatan Kondisi Sarana Sarana L P Saat Ini Berfungsi Tidak Berfungsi Total Tabel 3.19. Pengelolaan Sarana Persampahan oleh Masyarakat Pengelola No Jenis Kegiatan Lokasi Lembaga Kondisi Kerjasama dengan pihak Keterangan lain 1. a) 1. b) 1. c) 1. 4 3.4.4. Komunikasi dan Media 3.4.5. Peran Swasta Tabel 3.20.Peran Swasta dalam Penyediaan Layanan Persampahan di Kabupaten Konawe No Nama Provider/Mitra Potensial Tahun mulai operasi/ Berkontribusi Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap Sanitasi Volume Potensi Kerjasama 3.4.6. Pendanaan dan Pembiayaan Tabel.3.21. Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Persampahan POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 19 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE No Belanja (Rp) Komponen 2009 1 Persampahan (1a+1b) 1.a Pendanaan Investasi Persampahan 1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD 1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun 2010 2011 Rata2012 rata 2013 Pertumbuhan (%) Tabel.3.22. Realisasi dan Potensi Retribusi Persampahan No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) 2009 1 Retribusi Persampahan 1.a Realisasi retribusi 1.b Potensi retribusi 2010 2001 2012 2013 Pertumb uhan (%) 3.4.7. Permasalahan Mendesak Tabel.3.23. Permasalahan Mendesak No Permasalahan Mendesak 1. 3.5. POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 20 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 21 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE 3.2. Perillaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 22 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 23 BUKU PUTIH SANITASI KAB. KONAWE 2.1. POKJA SANITASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2014 III - 25