Pedoman Pemanfaatan - Rumah Belajar

advertisement
Pedoman Pemanfaatan
Rumah Belajar
Penulis :
Ai Sri Nurhayati
DAFTAR ISI BAB I PENGENALAN RUMAH BELAJAR A. Visi dan misi Rumah Belajar B. Konsep Rumah Belajar C. Manfaat Rumah Belajar D. Sasaran Rumah Belajar E. Tujuan Rumah Belajar F. Arah pengembangan Rumah Belajar BAB II KARAKTERISTIK RUMAH BELAJAR A. Berorientasi pada kebutuhan pengguna B. Multimedia Interaktif C. Mudah digunakan (user friendly) D. Berbasis multi platform (PC, tablet, mobile) E. Aktivitas tercatat (portofolio pengguna) F. Berbagi aneka sumber belajar (resource sharing) G. Multidevice BAB III PERMASALAHAN DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN OLEH TEKNOLOGI RUMAH BELAJAR A. Permasalahan teknologi pembelajaran B. Solusi teknologi Rumah Belajar BAB IV FASILITAS RUMAH BELAJAR A. Fasilitas utama 1. Peta materi 2. RPP 3. Bahan belajar (Modul online, mapok, e‐book, TVE streaming, Radio Edukasi streaming, BSE, Mobile Learning) 4. Aktivitas belajar (kelas maya, bimbel online, DJJ online) 5. Bank Soal 6. Katalog media (animasi, simulasi, video, audio, grafis) B. Fasilitas pendukung 1. Forum 2. Jejaring sosial 3. Teleconference 4. Telekolaborasi C. Fasilitas standar 1. Registrasi 2. Pencarian (internal searching) 3. Unggah dan unduh (upload & download) BAB V DAMPAK /PENGARUH RUMAH BELAJAR / LAYANAN KE DEPAN/ LAYANAN TERINTEGRASI 1. Pembinaan guru secara berkelanjutan 2. Pengembangan kreativitas siswa 3. Pengembangan komunitas BAB VI PENUTUP BAB I PENGENALAN RUMAH BELAJAR PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di abad ke‐21 atau abad teknologi ini begitu pesat menciptakan tantangan‐tantangan baru dalam proses belajar mengajar. Permasalahan yang makin kompleks menuntut kesiapan dunia pendidikan untuk mengantisipasinya. Informasi dan pengetahuan yang semakin beragam dan mudah penyebarannya menuntut guru dan siswa untuk dapat mempergunakan sebaik‐baiknya. Informasi dan pengetahuan ada yang bernilai positif ada juga yang negatif, oleh karena itu filter dari guru sangat diperlukan. Di sisi lain dengan adanya informasi dan pengetahuan yang beragam sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat. Hal ini akan berakibatnya pada peningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, terutama guru. Oleh karena itu perubahan teknologi yang cepat harus disertai dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam hal ini guru, siswa dan masyarakat. Selama ini guru atau tenaga pendidik menghadapi banyak persoalan dan permasalahan dalam proses penyelenggaraan pembelajaran dan pelaporan hasil belajar. Berikut ini beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh guru atau tenaga pendidik, yatu : 1. Kesulitan menuntaskan pelaksanaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2. Kesulitan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 3. Kesulitan mendapatkan materi bahan ajar 4. Membuat laporan mengajar 5. Tuntutan sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan kualitas dan kompetensi pendidik. Di sisi lain siswa masih kesulitan memperoleh bahan ajar yang menarik dan media ajar mandiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Permasalah‐permasalahan tersebut diharapkan dapat diatasi dengan adanya penerapan TIK dalam pendidikan, khususnya portal Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan alamat url http://belajar.kemdiknas.go.id, portal Rumah Belajar menyediakan berbagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan. Portal ini berisi bahan belajar untuk Guru, bahan belajar siswa, wahana aktivitas komunitas/forum, bank soal dan katalog media pembelajaran. Rumah Belajar ditujukan untuk siswa, guru, dan masyarakat luas, siapapun yang mau belajar. Portal belajar diharapkan menjadi milik komunitas, dengan pengisian konten dan aktivitas dari dan untuk komunitas belajar. Sedangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam hal ini Pustekkom sebagai inisiator, fasilitator dan regulator. Sistem ePembelajaran yang dikembangkan di portal Rumah Belajar berorientasi objek pembelajaran yaitu menyediakan objek pembelajaran sebagai objek sharable, reusable dan interoperable dan mampu menjalankan mekanisme share dan reuse objek pembelajaran. Mekanisme share and reuse akan dapat diandalkan untuk mempercepat pengembangan materi ePembelajaran, sehingga sistem ini akan mampu berkembang dengan cepat menjadi sistem ePembelajaran yang menyediakan materi yang melimpah, bermanfaat bagi dunia pendidikan, dan menjangkau audiens yang luas. Sistem ini dapat menjadi sarana bagi sekolah‐sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia untuk tukar‐menukar, berbagi dan menggunakan bersama‐sama informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Berikut ini skema implementasi sistem untuk memberikan gambaran kegunaan sistem sebagaimana dijelaskan di atas. Rumah Belajar
Gambar 1. Skema implementasi sistem: sarana untuk tukar‐menukar, berbagi dan menggunakan bersama‐sama informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. A. Visi Dan Misi Rumah Belajar Portal Rumah Belajar memiliki visi “……….”. Untuk mewudujkan visi tersebut maka dijabarkan dalam misinya yaitu: 1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar melalui layanan ePembelajaran. 2. Menyediakan berbagai sumber belajar baik untuk pendidik, peserta didik, ataupun masyarakat luas dalam rangka menunjang pembelajaran sepanjang hayat. 3. Mendorong pengembangan kreativitas baik pendidik maupun peserta didik dalam mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran. 4. Mengintegrasikan layanan ePembelajaran dan eAdministrasi dalam rangka mendorong pengembangan profesionalitas para pendidik. B. Konsep Rumah Belajar Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang menyediakan berbagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan. Rumah Belajar dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan sebagai berikut: 1. tersedianya berbagai bahan belajar berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan komunitas pendidikan; 2. terjadinya komunikasi dan kolaborasi antar komunitas pendidikan; 3. terbentuknya budaya belajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan portal Rumah Belajar berorientasi objek pembelajaran dimana di dalamnya menyediakan objek pembelajaran sebagai objek sharable, reusable dan interoperable dan mampu menjalankan mekanisme share dan reuse objek pembelajaran. Sehingga bahan belajar yang tersedia di Rumah Belajar merupakan bahan belajar yang dapat di share dan reuse oleh pengguna (guru, siswa dan masyarakat) untuk dikembangkan. C. Manfaat Rumah Belajar Manfaat portal Rumah Belajar dapat dilihat dari tiga hal yaitu sebagai sumber belajar, sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi baik antara individu pendidik dan peserta didik maupun antarsekolah, serta sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru. 1) Sebagai sumber belajar 
sumber bahan belajar yang tersedia di Rumah Belajar meliputi Materi Pokok; Modul Online; Pengetahuan Populer; Bank Soal/Uji Kompetensi; Multimedia Interaktif; Video on Demand. 
sumber berbagi ilmu dengan cara mengirimkan karya berupa bahan belajar berbasis web secara langsung ke Rumah Belajar untuk dipublikasikan. 
Sumber bahan belajar pada Rumah Belajar dapat di download dan digunakan sesuai kebutuhan belajar. 2) Sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi baik antara individu pendidik dan peserta didik maupun antarsekolah 
Sarana untuk berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan pengguna lainnya melalui fasilitas forum. 
Sarana untuk memperoleh dan mengirimkan informasi mengenai berita dan artikel serta event yang terjadi dalam komunitas pendidikan 
Sarana untuk memperoleh ruang (space) untuk menampilkan profil sekolahnya sebagai subdomain Rumah Belajar. 
Sarana untuk mengikuti kelas maya melalui fitur telekolaborasi Rumah Belajar. 3) Sebagai wahana pengembangan profesionalisme guru 
wahana untuk mengembangkan rencana pembelajaran di template RPP 
wahana untuk mengembangkan bahan ajar yang sesuai kurikulum dan media pembelajaran (gambar, foto, video, animasi, simulasi, audio, dan presentasi) yang mendukung pembelajaran melalui Karya Komunitas. 
wahana untuk memantau hasil belajar siswa melalui data keaktifan siswa di portal Rumah Belajar. 
wahana untuk memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait dan penerapan konsep‐konsep keilmuan dalam kehidupan sehari‐hari melalui peta materi dan pengetahuan popular. 
wahana untuk menjadikan Rumah Belajar sebagai tempat berkompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai pendidikan dan budaya nasional. D. Sasaran Rumah Belajar Sasaran pemanfaatan portal Rumah Belajar adalah siswa, guru atau tenaga pendidik, tenaga kependidikan (staf tata usaha, teknisi dan pengawas satuan pendidikan), dan seluruh lapisan masyarakat. Layanan bahan belajar yang tersedia saat ini meliputi satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. E. Tujuan Rumah Belajar Portal Rumah Belajar dikembangkan untuk memfasilitasi berbagai hal dengan tujuan: 1. Tersedianya sebuah portal layanan ePembelajaran yang terintegrasi dengan pengembangan inovasi pembelajaran dan pembinaan profesionalitas pendidik. 2. Tersedianya berbagai pilihan sumber belajar baik bagi peserta didik, pendidik, maupun masyarakat umum. 3. Tersedianya wahana pengembangan kreativitas dan saling berbagi secara kolaboratif di antara para peserta didik, pendidik, maupun masyarakat umum 4. Terintegrasinya layanan ePembelajaran dan eAdministrasi dalam rangka mendorong pengembangan profesionalitas para pendidik. F. Arah Pengembangan Rumah Belajar Arah pengembangan Rumah Belajar yaitu: 1. layanan pendidikan dengan konsep belajar sepanjang hayat; 2. layanan pendidikan dengan konsep komputasi awan (edu cloud computing); 3. layanan pendidikan dengan fleksibilitas tinggi (demand scalable); BAB II KARAKTERISTIK RUMAH BELAJAR A. Berorientasi Pada Kebutuhan Pengguna Melalui layanan pendidikan berbasis web yang interaktif ini, berikut ini adalah berbagai masalah yang dihadapi tenaga pendidik dan peserta didik seperti : a. Sulitnya mendapat bahan ajar interaktif yang cepat dan murah b. Minimnya media interaksi dalam dunia pendidikan Layanan Rumah Belajar hadir diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dan guru di sekolah. Selain menyediakan berbagai materi pengetahuan tingkat SD, SMP dan SMU juga memberikan ruang untuk saling berkomunikasi, berbagi pengalaman secara virtual. Layanan ini akan memberikan alternatif media pendidikan yang sesuai dengan kondisi budaya dan lingkungan pendidikan di Indonesia. Seperti kita ketahui masih kurang sekali alternatif media pendidikan yang berbasiskan internet dalam dunia pendidikan Indonesia dan masih kalah jika dibandingkan dengan konten dan media yang berasal dari luar negeri. Melalui layanan Rumah Belajar ini, maka keragaman materi belajar, model interaksi belajar dan kemasan konten disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. B. Multimedia Interaktif Konvergensi teknologi saat ini memberikan peluang yang sangat luas dalam pengembangan berbagai bidang. Multimedia itu media penyampaian dengan mengunakan banyak media seperti text, gambar, animasi, video, suara dan komponen lainnya. Komponen‐komponen multimedia dirangcang dari komponen‐komponen tersebut yang menghasilkan sebuah karya. Adapun multimedia interaktif adalah interaksi antara multimedia itu sendiri dengan pengguna (user). Sehingga multimedia Interaktif adalah media yang terdiri dari banyak komponen/media yang saling terintegrasi yang mampu untuk berinteraksi dengan penggunanya. Gambar 2. Komponen multimedia Layanan Rumah Belajar juga menyediakan berbagai jenis media interaktif yang menarik untuk dapat digunakan mulai dari nimasi hingga simulasi. Berbagai obyek dan materi belajar dikemas dengan materi yang menarik dan interaktif sehingga pengguna lebih mudah untuk memahami materi. Keunggulan dari penggunaan media interaktif antara lain adalah ; 1. Memberikan pengalaman belajar yang lebih baik Tanpa menggunakan alat peraga sesungguhnya, maka materi belajar dapat divisualkan sehingga lebih mudah diterima oleh peserta didik 2. Belajar lebih efisien Melalui media interaktif, maka kendala ketersediaan alat peraga yang mahal dapat dilakukan substitusi melalui penggunaan media yang interaktif. C. Mudah Digunakan (User Friendly) Layanan Rumah Belajar merupakan sistem belajar mengajar yang dirancang dengan memperhatikan prinsip‐prinsip pengembangan antara lain : a.
Mudah dipelajari Sistem Rumah Belajar merupakan rumah bagi seluruh elemen pendidikan khususnya guru dan siswa dari berbagai jenjang. Dengan konsep mudah dipelajari ini, akan pengunjung dan pengguna yang akan memanfaatkannya dengan mudah dan cepat memahami setiap alur dari fitur layanan yang diberikan. b. Efisien dalam penggunaan Pengguna setelah membaca dan memahami besaran sistem Rumah Belajar melalui buku ini, maka akan dengan cepat mencoba dan menggunakaanya. c.
Mudah diingat Sistem dari Rumah Belajar memberikan pengelaman belajar yang mudah dan menyenangkan sehingga mudah untuk diulang kembali menggunakannya. d. Meminimalisir tingkat kesalahan Sistem Rumah Belajar dirancang dengan pengembangan yang baik sehingga dapat menekan tingkat kesalahan berjalannya sistem. e.
Berorientasi kepuasan pengguna Sesuai dengan moto layanan Rumah Belajar “belajar untuk semua” maka sistem dirancang untuk memberikan kepuasaan pengguna. D. Berbasis Multiplatform (Web Application) Sistem Rumah Belajar dikembangkan menggunakan teknologi pengembangan berbasiskan web sehingga dapat dijalankan pada berbagai perangkat seperti : a. personal komputer (desktop pc) b. laptop c. piranti gerak (telepon genggam, tablet) Pengembangan sistem Rumah Belajar mengadopsi berbagai teknik pengembangan berbasis web yang umum digunakan antara lain dengan PHP, Macromedia Flash dan CSS sehingga mempunyai kompatibilitas yang tinggi dengan berbagai platform sistem operasi yang terdapat pada berbagai perangkat komputasi yang beredar dimasyarakat. E. Aktifitas Tercatat (Portofolio Pengguna) Sistem Rumah Belajar dirancang dengan basis data aktifitas pengguna sebagai salah satu pengukuran intensitas pemanfaatannya. Pengguna yang akan memanfaatkan semua fitur dan layanan dari Rumah Belajar akan diregistrasi untuk memperoleh hak akses. Setiap aktifitas dari pengguna baik guru dan siswa akan tercatat kedalam sistem sehingga dapat memberikan sistem pengelolaan yang terintegrasi bagi manajemen layanan Rumah Belajar, khususnya untuk apresiasi pengelola Rumah Belajar bagi guru dan siswa yang tinggi aktifitasnya. F. Berbagi Aneka Sumber Belajar (Resource Sharing) Kekuatan dari sistem Rumah Belajar ini selain sifatnya yang interaktif juga banyaknya komponen bahan belajar yang dikemas melalui berbagai format media yang dapat diunduh dan digunakan oleh seluruh pengguna Rumah Belajar. Melalui konsep berbagi, maka materi yang dikembangkan oleh para guru dari seluruh Indonesia dapat diunduh, dikembangkan dan disebarkan kembali baik proses belajar mengajar. G. Multidevice Rumah Belajar dirancang untuk dapat diakses melalui berbagai macam perangkat yang umum digunakan oleh pengguna. Berbagai jenis perangkat yang umum dijumpai antara lain : a. laptop; b. telepon genggam cerdas (smartphone); c. komputer tablet Perangkat‐perangkat tersebut diatas tentunya dilengkapi fitur koneksi mulai dari WIFI, LAN dan koneksi internet berkecepatan tinggi (3G, HSDPA). BAB III PERMASALAHAN DAN SOLUSI TEKNOLOGI RUMAH BELAJAR
A. Permasalahan Pembelajaran 1. Masalah 1. Kebutuhan bahan belajar digital (multimedia; gambar, foto, video, audie, teks, grafis, animasi, dan simulasi). 2. Masalah 2. Kebutuhan untuk saling bertukar sumber daya, baik diantara guru ataupun siswa. 3. Masalah 3. Kebutuhan peningkatan kompetensi guru secara merata, individual, dan berkelanjutan. 4. Masalah 4. Kebutuhan belajar mandiri. 5. Masalah 5. Kebutuhan latihan, try out (uji kompetensi) sebelum mengikuti ujian yang sesungguhnya. 6. Masalah 6. Kebutuhan konsultasi dan bimbingan belajar. B. Solusi Yang Ditawarkan Oleh Teknologi Rumah Belajar 1. Solusi 1 Rumah Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran digital baik konten sesuai kurikulum ataupun pengayaan. 2. Solusi 2 Rumah Belajar menyediakan fasilitas forum diskusi dan kolaborasi. 3. Solusi 3 Rumah Belajar memiliki rekam jejak semua aktivitas user, sehingga data ini dapat dekimebangkan sebagai bahan pembinaan dan peningkatan kompetensi guru. 4. Solusi 4 Rumah Belajar menyediakan modul (bahan belajar mandiri) dan LMS (learning management system) yang dapat memfasilitasi siswa yang ingin belajar secara mandiri ataupun guru yang ingin membuka kelas online. 5. Solusi 5 Rumah Belajar menyediakan Bank Soal. 6. Solusi 6 Rumah Belajar menyediakan ruang bimbingan belajar yang diasuh oleh para guru yang kompeten. BAB IV FASILITAS RUMAH BELAJAR Fasilitas Rumah Belajar dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan pengguna. Hal ini disesuaikan dengan menu‐menu yang ada di portal Rumah Belajar. Menu pada halaman beranda dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan konten sesuai kebutuhan. Gambar 3. Tampilan halaman beranda portal Rumah Belajar Menu‐menu yang ada di halaman beranda portal Rumah Belajar terdiri atas: 1. Menu vertikal merupakan menu yang berada pada bagian atas yang terdiri dari beranda dan satuan pendidikan mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, dan PT. Setiap menu satuan pendidikan akan diturunkan menjadi kelas kemudian konten‐konten yang tersedia di Rumah Belajar. Gambar 4. Menu bar 2. Logo Rumah Belajar dengan Motto “belajar untuk semua”. Gambar 5. Logo Rumah Belajar 3. Menu Satuan Pendidikan. Menu ini dibedakan dengan warna yang sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan dimana ketika salah satu jenjang diklik maka warna tampilan dasar akan menjadi warna latar setiap tampilan. Menu jenjang terdiri atas, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiya berwarna merah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah berwarna biru, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah berwarna abu‐abu dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan berwarna kuning. Gambar 6. Menu satuan pendidikan 4. Menu fasilitas utama yang terdiri atas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Bahan Pembelajaran Interaktif, Aktivitas Belajar, Bank Soal dan Katalog Media berada di bagian bawah. Ketika kursor diarahkan ke menu RPP, Bahan Pembelajaran Interaktif atau Bank Soal maka muncul pilihan jenjang satuan pendidikan, jika diklik maka akan masuk ke fasilitas yang disediakan sesuai jenjang. Ketika kursor diarahkan ke menu Aktivitas Belajar maka pengguna akan diberi pilihan fasilitas Forum, Kelas Maya dan Bimbingan Belajar. Kemudian ketika kursor diarahkan ke menu Katalog Media maka pengguna akan diberi pilihan media Gambar, Animasi, Video, Audio, Buku, Presentasi dan Karya Komunitas. Gambar 7. Menu fasilitas Rumah Belajar 5. Fasilitas Login dan Register. Pengguna dapat melakukan login dan pendaftaran di sini. Gambar 8. Menu login dan pendaftaran 7. Cermin Kita. Cermin kita berisi informasi‐informasi fasilitas yang ada di portal Rumah Belajar. Gambar 9. Menu Cermin Kita 8. Live Streaming. Pengguna dapat mengakses live streaming dari TV Edukasi Channel 1, TV Edukasi Channel 2, dan Radio Suara Edukasi. TV Edukasi Channel 1 merupakan siaran televise untuk seluruh masyarakat sedangkan TV Edukasi Channel 2 merupakan siaran televise khusus untuk guru. Gambar 10. Live streaming TV Edukasi 9. Data Statistik pengunjung portal Rumah Belajar. Data ini menunjukan jumlah pengunjung portal Rumah Belajar secara berkala berdasarkan harian, mingguan, bulanan dan jumlah keseluruhan. Gambar 11. Statistik Pengunjung Rumah Belajar A. FASILITAS UTAMA 1. PETA MATERI Definisi Peta materi (peta konsep) menurut Novak pada tahun 1985 sebagai "Graphical tools for organizing and representing knowledge. They include concepts, usually enclosed in circles or boxes of some type, and relationships between concepts indicated by a connecting line linking two concepts. Words on the line, referred to as linking words or linking phrases, specify the relationship between the two concepts." ‐ Novak (2005). Jika kita terjemahkan secara bebas, maka Peta Materi (peta konsep) adalah piranti visual untuk mengorganisir dan merepresentasikan pengetahuan. Di dalamnya terdapat konsep‐
konsep, yang dihubungkan dengan kata/kata‐kata penghubung yang jelas. Dua konsep hanya bisa dihubungkan oleh satu kata/kata‐kata penghubung. Susunan hubungan antar konsep bisa disusun berdasarkan yang umum, hingga yang khusus secara hirarkis. Peta materi digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antar konsep‐konsep yang terbentuk menjadi proposisi. Seseorang hanya bisa mengembangkan Peta Konsep jika pemahaman terhadap konsep‐konsep yang akan dipetakan sudah benar. Pemahaman yang kurang tepat mengenai sebuah konsep, akan menyebabkan peta yang tidak logis, sehingga sulit dipahami. Proposisi yang muncul menjadi tidak jelas, sehingga Ia harus bisa memahami konsep yang umum, dan yang kurang umum, untuk bisa membuat struktur pengetahuan yang jelas. Manfaat peta materi Guru atau pendidik harus membedakan mana obyek dan peristiwa dari suatu konsep, juga membedakan obyek atau peristiwa yang lebih detil sebagai turunan konsepnya. Dengan mengenal konsep, peserta belajar akan mudah mengenali variasi detil dari konsep tersebut, sehingga memudahkannya mengkategorisasi pengetahuan. Ia tidak perlu menghafalkan, cukup dengan memahami konsep di belakang pengetahuan tersebut. Manfaat dari suatu peta materi yaitu: 1) menggambarkan seluruh konsep/materi yang terkandung dalam satu bidang studi tertentu, serta hubungannya antara satu konsep/materi dan konsep/materi lainnya yang diwujudkan dalam proposisi yang bermakna. 2) menggambarkan jalinan keterkaitan antara konsep/materi, sub konsep/materi, rincian konsep/materi dalam peta konsep/materi dengan peta kompetensi yang dituntut dalam standar isi. Alur pembuatan peta materi 1. Mengidentifikasi Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam Standar Isi berdasarkan jenjang SD, SMP, dan SMA 2. Mengidentifikasi konsep‐konsep berdasarkan disiplin ilmu. 3. Menyusun konsep‐konsep sesuai disiplin ilmu yang bersangkutan dengan suatu jalinan atau struktur dan menghubungkannya satu sama lain, sehingga membentuk proposisi yang bermakna. 4. Menghubungkan keterkaitan antara konsep‐konsep dalam peta materi dengan kompetensi‐kompetensi yang dituntut dalam Standar Isi berdasarkan jenjang SD, SMP, dan SMA Komponen Peta Materi Komponen peta materi terdiri atas identifikasi (jenjang, kelas, bidang studi, semester, standar kompetensi dan Kompetensi Standar), Kemudian bagan peta materi (pohon materi) diturunkan dari KD kemudian topik dimana satu KD minimal satu topik, diturunkan lagi menjadi sub topik, dan sub topik terkecil dimana sub topik terkecil tersebut akan dijadikan learning objek (media pembelajaran) . Learning objek tersebut akan memperkaya katalog media di Rumah Belajar Pemanfaatan Peta Materi Sub topik terkecil pada setip peta materi yang dijadikan learning object akan terhubung ke semua konten (bahan belajar) pada materi terkait yang ada di Rumah Belajar. Peta materi yang tersedia untuk saat ini yaitu, 1. Jenjang SD/MI mulai dari kelas IV, V dan VI dengan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan IPS, 2. Jenjang SMP/MTs mulai dari kelas VII, VIII dan IX dengan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Geografi dan PAI, 3. Jenjang SMA/MA mulai dari kelas X, XI, dan XII dengan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah, Ekonomi, Geografi dan Sosiologi, Peta Materi akan diperoleh dengan cara mengarahkan kursor pada menu salah satu jenjang SD/MI, SMP/MTs, atau SMA/MA pada menu vertikal di halaman beranda portal Rumah Belajar, kemudian arahkan kursor ke salah satu kelas, pilih menu Peta Materi dan klik salah satu mata pelajaran. Gambar 12 berikut menampilkan urutan peta materi. Gambar 12. Langkah memperoleh peta materi Ketika salah satu mata pelajaran di klik maka akan muncul daftar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada semester satu dan semester dua sesuai kelas yang dipilih, berikut tampilannya. Gambar 13. Daftar SK‐KD Peta Materi Sesuai Mata Pelajaran Jika salah satu Kompetensi Dasar di klik maka akan muncul tampilan peta materi secara pop up dan dapat ditutup kembali. Tampilan peta materi dilengkapi dengan identitas jenjang, kelas, semester, standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga mudah untuk ditelusuri. Tampilan peta materi dapat diatur dengan menggerakan scroll bar yang ada di bawah dan samping kanan. Berikut tampilan salah satu contoh peta materi. Gambar 14. Contoh Peta Materi 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP TERINTEGRASI TIK) Definisi RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tertanggal 23 Nopember 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke‐
giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD)(BSNP, 2007). RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan pelajaran di satuan pendidikan. Prinsip‐prinsip penyusunan RPP hendaknya memperhatikan (1) perbedaan individu peserta didik, (2) mendorong partisipasi aktif peserta didik, (3) mengembangkan budaya membaca dan menulis, (4) memberikan umpan balik dan tindak lanjut, (5) keterkaitan dan keterpaduan, dan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi. Komponen RPP Ada 11 Komponen RPP, yaitu: 1. Identitas mata pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema materi pelajaran yang dibahas, dan jumlah jam pertemuan. 2. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi atau kemampuan minimal peserta didik dalam menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. 3. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. 4. Indikator pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 5. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. 6. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir‐butir uraian sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 7. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. 8. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, karakteristik dari setiap indikator, dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I. 9. Kegiatan pembelajaran a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (pemberian appersepsi). b. Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 10. Penilaian hasil belajar Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian. 11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. RPP Terintegrasi TIK RPP yang tersedia di portal Rumah Belajar merupakan RPP terintegrasi TIK. Pembelajaran yang mengintegrasikan TIK adalah suatu pembelajaran yang aktivitasnya melibatkan pendayagunaan TIK sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. TIK itu sendiri tidak terbatas hanya pada komputer dan internet, tetapi semua jenis media informasi dan komunikasi lain seperti radio, kaset audio, dan video. RPP yang terintegrasi TIK tidak hanya terlihat pada strategi kegiatan pembelajaran yang dibuat guru, baik kegiatan pendahuluan, inti maupun penutup, tetapi juga pada materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan. Penekanan utama dalam RPP terintegrasi TIK sebenanya bukan terletak pada kecanggihan TIK yang digunakan, tetapi pada strategi pembelajaran yang mendukung keterampilan‐
keterampilan abad 21 melalui pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student‐centered learning). Manfaat RPP Terintegrasi TIK Manfaat yang dapat diperoleh guru jika membuat RPP di portal Rumah Belajar adalah sebagai sarana untuk: 1. mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam membuat RPP; 2. menampilkan karakteristik RPP sesuai dengan kondisi lingkungan sekolahnya; 3. mengikuti kelas maya melalui fitur telekolaborasi Rumah Belajar; dan 4. mengembangkan serta meningkatkan profesionalisme guru. Langkah Pembuatan RPP Di Rumah Belajar Langkah‐langkah pembuatan RPP di portal Rumah Belajar dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Pertama, pengguna harus Login dengan mengisi username dan password . Jika pengguna adalah guru SD, maka pengguna akan berada di tampilan SD. Hal yang sama juga berlaku jika pengguna adalah guru SMP, SMA, atau SMK, maka masing‐masing mereka akan berada pada tampilan yang sesuai dengan satuan pendidikan tempat mengajar. Sebagai contoh misalnya pengguna adalah guru SMA, maka akan muncul tampilan berikut. Gambar 15. Halaman pertama setelah login 2. Pilih salah satu sub menu di antara ketiga sub menu yang terdapat pada menu RPP di sebelah kanan anda. Sub menu “Buat RPP” disediakan bagi anda yang akan membuat RPP baru; sub menu “Ubah RPP” disediakan bagi anda yang akan mengubah RPP yang sudah dibuat. Kemudian, pengisian RPP secara lengkap dapat dengan cara memilih atau meng‐klik sub menu “Petunjuk Pembuatan RPP”. 3. Jika seandainya anda akan membuat RPP, maka silakan pilih dan klik sub menu “Buat RPP”. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut ini. Gambar 16. Template Identitas RPP 4. Pilih Kelas, Bidang Studi, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Topik, dan Deskripsi (isilah dengan informasi singkat tentang kondisi lingkungan sekolah di mana RPP tersebut dilaksanakan). Anda dapat meng‐upload gambar atau foto yang disesuaikan dengan topik materi pelajaran yang dibahas dengan mengklik “Browse”. Kemudian Klik “Isi RPP”. 5. Periksalah identitas RPP yang telah anda kerjakan sebagaimana yang tampil pada layar monitor anda. Informasi yang tampil terdiri atas topik, bidang studi, jenjang/kelas/semester, deskripsi, standar kompetensi, kompetensi dasar di bagian atas seperti yang telah diisi di bagian sebelumnya. Gambar 17. Template komponen RPP 6. Jika ingin mengubah identitas RPP, klik menu “edit” yang terdapat di samping kanan judul topik RPP. Selanjutnya akan tampil kolom “Ubah Topik‐SK KD” yang menyediakan template identitas yang akan diubah dengan mengisi kembali semua komponen identitas. Di samping kanan tersedia “Topik‐SK KD Lama”. Jika sudah mengisi template identitas RPP secara lengkap, klik “Update Header”. Gambar 18. Tampilan mengubah identitas RPP 7. Isilah setiap komponen RPP. Komponen RPP dapat ditambah dengan menggunakan menu “New” “Cancel” tersebut. dan dapat pula membatalkannya dengan menggunakan menu yang ada di sebelah kanan atas dan bawah template komponen RPP Gambar 19. Template komponen RPP yang akan diisi 8. Isilah setiap komponen RPP dengan mengklik menu “edit” di sebelah kanan pada setiap komponen RPP. Misalnya akan mengisi komponen alokasi waktu, maka klik menu “edit” pada komponen alokasi waktu dan akan muncul tampilan isian alokasi waktu seperti yang tampak pada gambar berikut ini. Gambar 20. Template pengisian komponen alokasi waktu 9. Perhatikan dan cermatilah tampilan isian alokasi waktu yang terdiri atas: a. Judul Detail. Judul detail akan terisi secara langsung jika judulnya sama dengan komponen yang sudah ada dan jika berbeda maka silakan anda mengisinya. b. Urutan alur. Pilihlah urutan komponen sesuai dengan format RPP yang anda inginkan. c. Hidden. Klik “Hidden” jika anda menginginkan komponen yang anda isi tidak ditampilkan. d. Deskripsi. Deskripsi dari komponen RPP diisi sesuai dengan uraian dari masing‐
masing komponen RPP. Aturlah ukuran dan jenis tulisan, dan warna. Untuk menambahkan gambar, simbol dan membuat hyperlink serta lain‐lain bisa anda lakukan dengan menggunakan menu toolbars yang disediakan. e. Setiap komponen RPP memiliki bagian‐bagian isian yang sama seperti komponen alokasi waktu. 10. Simpanlah hasil pekerjaan anda dengan mengklik “simpan” dan akan muncul kotak dialog “are you sure want to submit? Jika ya, klik OK, maka tampilan akan kembali ke daftar komponen RPP. 11. Isilah semua komponen RPP sehingga merupakan suatu RPP yang lengkap. Berikut adalah contoh tampilan RPP di mana seluruh komponennya telah terisi. Gambar 21. Komponen RPP yang telah terisi 12. Klik tombol “Preview” , maka akan terlihat tampilan keseluruhan RPP. Pada tampilan preview RPP, disediakan fasilitas cetak dengan mengklik “Print”. Anda dapat juga mengirimkan RPP anda kepada orang lain dengan menggunakan fasilitas “Export” yang berada di sebelah kanan atas dan bawah RPP. Sebagai contoh adalah gambar 8 yang menampilkan keseluruhan RPP dari sebuah topik tentang “Perkembangan Islam di Indonesia”. Gambar 22. Tampilan Keseluruhan RPP Gunakan fasilitas menu “Back” untuk kembali ke tampilan komponen RPP. 13. Menu “Delete” tersedia dan dapat anda pilih jika anda ingin menghapus salah satu komponen RPP. Caranya tandai komponen RPP yang akan dihapus dan klik “Delete”. Langkah atau Cara Mengubah/Menyempurnakan RPP Menu “Ubah RPP” merupakan fasilitas yang disediakan untuk memperbaiki atau menyempurnakan RPP yang telah dibuat. Perubahan atau penyempurnaan RPP hanya dapat dilakukan oleh si pembuat RPP. Cara mengubah atau memperbaiki RPP yang telah dibuat adalah sebagai berikut. 1. Klik menu “Ubah RPP” yang terdapat di sebelah kanan anda seperti yang Nampak pada Gambar 9 berikut ini. Ketika menu “Ubah RPP diklik, akan muncul daftar RPP yang telah dibuat seperti yang tampak pada Gambar 10. Gambar 23. Menu ubah RPP Gambar 24. Daftar RPP yang telah dibuat 2. Pilih salah satu topik RPP yang akan Anda ubah atau sempurnakan dan kemudian klik. Misalkan yang akan anda klik adalah “Perkembangan Islam di Indonesia”, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 11 berikut. Gambar 25. Tampilan komponen RPP yang akan diubah 3. Klik “edit” pada setiap komponen RPP yang akan diubah. Silakan menambahkan atau mengurangi isi deskripsi dari setiap komponen RPP yang akan diperbaiki. Jika sudah diubah, jangan lupa untuk menyimpannya dengan cara meng‐klik “simpan”. 4. Semua menu yang ada di tampilan “Ubah RPP” sama fungsi dan penggunaannya ketika anda membuat RPP untuk yang pertama kalinya. Penjelasan lebih terperinci mengenI cara membuat link dan melihat daftar RPP diuraikan pada buku Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan RPP Terintegrasi TIK di Portal Rumah Belajar. 3. BAHAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF Bahan pembelajaran interaktif merupakan bahan pembelajaran yang disediakan di portal Rumah Belajar untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK yang bertujuan untuk membantu siswa memperoleh bahan belajar. Bahan pembelajaran interaktif terdiri atas materi pokok, modul online, pendukung BSE dan pengetahuan popular. Gambar 25. Menu Bahan Pembelajaran Interaktif A. MODUL ONLINE Definisi Modul Online berisi bahan belajar yang dikembangkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Materi dalam modul online disajikan dengan interaktivitas yang tinggi, di mana di dalamnya terdapat apersepsi untuk memulai pelajaran hingga pemantapan materi dalam tes akhir modul yang harus dikerjakan siswa. Sasaran jenjang Modul online ditujukan bagi siswa SMP umumnya, dan siswa SMP Terbuka khususnya. Mata pelajaran yang tersedia Modul online dalam Rumah Belajar menyediakan mata pelajaran IPA (Fisika dan Biologi), Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Gambaran Pemanfaatan Modul online dikembangkan dengan bentuk chunking materi, yaitu materi yang pendek‐
pendek dengan penggalan tapi mendalam, dan juga memperhatikan kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum masuk ke dalam materi ajar. Menu Kuis ditampilkan untuk melihat kemampuan awal siswa, sebelum siswa mempelajari uraian materi dan berlatih memantapkan pemahaman pada tiap kegiatan belajar. Setelah mempelajari tiap kegiatan belajar, siswa dapat mengerjakan tes akhir modul untuk mengukur pemahamannya terhadap isi materi dalam modul online. Hasil tes akhir modul dimunculkan untuk menginformasikan pada siswa sampai di mana pemahamannya terhadap isi bahan ajar modul online. Berikut ini merupakan langkah‐langkah untuk memanfaatkan modul online. 1. Pilih satuan pendidikan 2. Klik bahan pembelajaran interaktif 3. Klik modul online 4. Pilih salah satu kelas sehingga akan muncul daftar mata pelajaran beserta jumlah modulnya seperti pada Gambar 26 berikut ini. Gambar 26. Daftar modul online berdasarkan mata pelajaran 5. Klik salah satu mata pelajaran, kemudian akan muncul daftar topic seperti pada Gambar 27 berikut ini. Gambar 27. Daftar topik modul online kelas 10 fisika B. MATERI POKOK Definisi Materi Pokok berisi bahan belajar untuk mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Tiap topik dari materi disajikan secara menarik dan interaktif yang dilengkapi dengan animasi, simulasi, latihan dan tes. Sasaran/jenjang Pada saat ini Rumah Belajar menyediakan bahan belajar yang dikembangkan berdasarkan kurikulum untuk siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Mata pelajaran yang tersedia Pada Rumah Belajar tersedia mata pelajaran jenjang SD/sederajat yaitu IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Agama Islam, PKn dan Budi Pekerti. Pada jenjang SMP/sederajat terdapat matapelajaran, IPA Fisika, Kimia, Biologi, IPS Geografi, Sejarah, Ekonomi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PKn, Agama Islam, dan TIK. Sedangkan dalam matapelajaran SMA/sederajat terdapat IPA Fisika, Kimia, Biologi, IPS Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi Koperasi, Akuntansi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan TIK. Pemanfaatan Materi Pokok dimanfaatkan baik secara klasikal maupun individual. Guru dapat meminta siswa untuk mempelajari materi pokok sesuai dengan pelajaran yang sedang dipelajari di sekolah atau digunakan secara individu oleh siswa untuk memantapkan pemahaman terhadap materi yang diajarkan di sekolah. Berikut ini langkah‐langkah memanfaatkan materi pokok. 1. Klik bahan pembelajaran interaktif 2. Klik materi pokok dan pilih salah satu kelas sehingga muncul tampilan seperti pada Gambar 28 berikut ini. Gambar 28. Daftar materi pokok berdasarkan mata pelajaran pada kelas 10 3. Pilih salah satu mata pelajaran sehingga muncul daftar topik materi pokok seperti Gambar 29 berikut ini. Gambar 29. Daftar topik materi pokok kelas 10 Fisika 4. Pilih salah satu topik, misalnya klik topik Asas Bernoulli pada mata pelajaran fisika kelas 10 sehingga tampilan seperti pada Gambar 30 berikut ini. Gambar 30. Tampilan materi pokok pada topik Asas Bernoulli C. PENDUKUNG BSE Definisi Pendukung BSE merupakan media pendukung buku sekolah elektronik (BSE) yang berisi materi bahan ajar berdasarkan kurikulum. Pendukung BSE ini berbentuk teks, animasi, simulasi, dan audio. Dalam pendukung BSE materi yang disajikan interaktif, di mana siswa dapat terlibat langsung mempelajari materi dalam bentuk teks, audio, animasi maupun sambil berlatih dalam simulasi. Sasaran jenjang: Pendukung BSE merupakan bahan ajar yang disediakan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD/sederajat) Mata pelajaran yang tersedia Mata pelajaran yang dikembangkan adalah IPA dan Matematika. Gambaran Pemanfaatan Materi Pendukung BSE dimanfaatkan dalam kelas secara klasikal maupun secara individu untuk memantapkan materi yang telah diajarkan guru. D. PENGETAHUAN POPULER Definisi Pengetahuan Populer berisi pengetahuan praktis yang penting diketahui oleh masyarakat, bermanfaat dalam pemecahan masalah kehidupan sehari‐hari dan bersifat suplementer, yang dikemas dengan gaya bahasa populer. Sasaran Pengetahuan populer ditujukan untuk masyarakat belajar yang memerlukan pengetahuan yang sedang trend yang dikemas dalam bahasa yang populer. Tema yang tersedia: Pengetahuan populer menyediakan tema elektronika, otomotif, fotografi, Teknologi Informasi, Teknologi Tepat Guna, Lingkungan Hidup, fenomena alam, kesehatan, Handycraf, Transportasi, Berkebunan, Giat Belajar, Keterampilan, dan Peternakan. Gambaran Pemanfaatan Karakterisitik dari materi pengetahuan populer adalah penyajian materi yang bersifat luwes dan tidak terikat dengan kurikulum yang berlaku. Melalui konsep pengembangan materi tersebut diatas maka pemanfaatannya dapat dilakukan lebih luas sehingga dapat sebagai materi penunjang dari materi pokok dan dapat dimanfaatkan pada berbagai tingkatan jenjang pendidikan. E. BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (E‐BOOK) Definisi Buku Sekolah Elektronik, disebut juga BSE, adalah inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk menyediakan buku ajar elektronik untuk tingkat pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK. BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku‐buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Kemdikbud, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP). Tujuan Buku Sekolah Elektronik adalah menyediakan sumber belajar alternatif bagi siswa, merangsang siswa untuk berpikir kreatif dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi, memberi peluang kebebasan untuk menggandakan, mencetak, memfotocopy, mengalihmediakan, dan/atau memperdagangkan BSE tanpa prosedur perijinan, dan bebas biaya royalti sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memberi peluang bisnis bagi siapa saja untuk menggandakan dan memperdagangkan dengan proyeksi keuntungan 15% sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan Menteri. Buku‐buku yang ada di BSE dapat didownload dengan terlebih dahulu melakukan proses login dan memilih materi buku yang tampil pada portal BSE. Sasaran jenjang Materi yang tersedia pada BSE diperuntukkan sebagai buku pegangan untuk guru dan siswa pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Selain itu, materi dari buku ini juga dapat diunduh masyarakat luas, disebarluaskan dan diperjualbelikan dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditentukan. Mata Pelajaran yang tersedia BSE terdiri atas mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, Seni budaya dan Ketrampilan, Penjaskes, Bahasa Indonesia, TIK, Seni Rupa, Seni Tari, Seni Musik, Seni Teater, Kewarganegaraan, PPKn. Gambaran Pemanfaatan BSE dapat diakses melalui portal Rumah Belajar dan akan langsung terhubung dengan alamat web BSE yakni http://bse.kemdiknas.go.id. Gambar 31. Halaman muka BSE
Fasilitas yang tersedia di BSE yaitu pencarian berdasarkan satuan pendidikan atau semua kategori, pendaftaran dan download buku. Bagi pengguna yang sudah melakukan pendaftaran bias men‐download buku yang diperlukan akan tetapi bagi pengguna yang tidak mendaftar hanya bias meliat buku tersebut. F. TV EDUKASI STREAMING Definisi TV edukasi streaming merupakan video yang bisa ditonton oleh user secara seketika (real time) sesuai dengan jadwal siaran. Sedangkan VOD (video on demand) merupakan kumpulan video yang sudah disiarkan dan ditonton siswa sesuai kebutuhan siswa. Sasaran jenjang Materi yang tersedia pada TV edukasi streaming diperuntukan bagi siswa pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Mata pelajaran yang tersedia Mata pelajaran yang tersedia yaitu IPA (Fisika, Kimia dan Biologi), IPS (Sejarah, Ekonomi, Geografi), Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris Gambaran Pemanfaatan Melalui layanan TVE streaming, siaran dapat diakses dimana saja melalui berbagai perangkat seperti komputer, laptop, tablet. G. RADIO SUARA EDUKASI Definisi Radio Suara Edukasi merupakan radio yang bisa didengar oleh user secara seketika (real time) sesuai dengan jadwal siaran. Sedangkan audio streaming merupakan kumpulan audio yang sudah disiarkan dan ditonton siswa sesuai kebutuhan siswa. Sasaran jenjang Materi yang tersedia pada Radio Suara Edukasi diperuntukan bagi siswa pada jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Matapelajaran yang tersedia Mata pelajaran yang tersedia yaitu IPA (Fisika, Kimia dan Biologi), IPS (Sejarah, Ekonomi, Geografi), Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris Gambaran Pemanfaatan Melalui layanan Radio streaming, siaran dapat diakses dimana saja melalui berbagai perangkat seperti komputer, laptop, tablet. 1. AKTIVITAS BELAJAR A. KELAS MAYA Definisi Kelas Maya merupakan sistem e‐learning yang berfungsi menyediakan fasilitas untuk aktifitas pembelajaran secara online. Kelas Maya merupakan sub‐system dari Portal Rumah Belajar yang nantinya akan berintegrasi dengan sub‐system lainya seperti RPP, Bahan Belajar Interaktif, Bank Soal, Katalog Media, Kepustakaan Elektronik, Authoring Tools, dan lain‐lain. Aplikasi berbasis Open Source akan digunakan sebagai platform pengembangan Kelas Maya. Gambaran Pemanfaatan B. BIMBEL ONLINE Definisi Bimbingan Belajar On‐line adalah sebuah sistem e‐Pembelajaran via internet yang bertujuan untuk menyediakan bimbingan belajar secara online bagi siswa SMP dan SMA yang akan melakukan ujian nasional maupun bagi siswa kelas IX dan kelas XII dan bagi siswa kelas 7,8 ,10 dan 11 disaat akan melakukan ujian semester. Portal ini dapat diakses melalui alamat http://bimbel.kemdiknas.go.id/. Sasaran jenjang Bimbel online diperuntukan bagi siswa SMP dan SMA yang akan melakukan ujian nasional maupun bagi siswa kelas IX dan kelas XII dan bagi siswa kelas 7,8 ,10 dan 11 disaat akan melakukan ujian semester. Mata Pelajaran yang tersedia Mata pelajaran yang ada di Bimbel Online yaitu mata pelajaran ujian nasional diantaranya IPA (Fisika, Kimia dan Biologi), IPS (Sejarah, Ekonomi, Akuntansi dan Geografi), Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris Gambaran Pemanfaatan Layanan bimbel online merupakan layanan pendidikan dengan prasyarat infrastruktur yang tertentu, antara lain : 1. Satu orang guru sebagai pemateri dan terhubung komputer server streaming bimbel online dan dilengkapi perangkat multimedia (audio, video). 2. Koneksi internet baik bagi guru dan siswa peserta bimbel dengan bandwidth minimum 256 Kbps dan dilengkapi dengan perangkat komputer multimedia (audio, video.) 3. Siswa peserta bimbel terdaftar pada sistem bimbel online melalui http://bimbel.kemdiknas.go.id/. 2. BANK SOAL Definisi Bank soal berisi soal‐soal untuk uji kemampuan yaitu sekumpulan soal‐soal yang dapat digunakan untuk berbagai ujian latihan, ulangan, ujian nasional, tugas, dan kuis. Sasaran jenjang Bank soal diperuntukan bagi siswa SD (kelas 4,5 dan 6), SMP, dan SMA. Matapelajaran yang tersedia Mata pelajaran yang tersedia di Bank Soal yaitu Matematika, IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi), IPS (Sejarah, Ekonomi, Akuntansi, dan Geografi), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggis. Gambaran Pemanfaatan Layanan bank soal dapat digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam mengevaluasi hasil proses belajar mengajar pada materi tertentu yang pernah diajarkan atau diikuti siswa. Materi yang dikembangkan pada bank soal sudah memperhatikan distributi tingkat kesulitan yang teratur sehingga memberikan obyektifitas guru dalam memberikan penilaian. Model pemanfaatannya dapat dilakukan melalui sistem kelas, dimana siswa diminta untuk memilih jumlah soal yang ditentukan pada materi pelajaran tertentu dan menjawab dengan batasan waktu. Pada akhir sesi, evaluasi penilaian dapat langsung diketahui oleh siswa yang juga dapat langsung memperoleh kunci penyelesaian soal yang keluar. Melalui model seperti ini, maka proses pengembangan bahan soal oleh guru dapat dipersingkat dan memberikan suasana belajar yang lebih interaktif. 3. KATALOG MEDIA Definisi Katalog media yang ada di Rumah Belajar menyediakan media‐media untuk mendukung pembelajaran diantaranya berupa gambar,video, audio, animasi, dan buku. Fitur ini juga menyediakan tempat hasil karya guru berupa bahan presentasi, dan karya komunitas yang bisa dalam bentuk gambar, video, foto atau animasi. Gambaran Pemanfaatan Katalog media dapat digunakan untuk membantu guru dalam membuat bahan belajar dan RPP di Rumah Belajar. Guru dapat mencari dan memilih topik media terkait yang ada di Katalog Media sesuai kebutuhan. B. FASILITAS PENDUKUNG 1. FORUM Forum merupakan fasilitas yang bisa digunakan untuk berdiskusi antar pengguna yang sudah terdaftar. Interaksi di dalam forum ini dirancang untuk berkomunikasi antar pengguna, antar peserta didik, antara pendidik dan peserta didik, antar pendidik dalam bentuk diskusi atau tukar informasi pemikiran, saran, mata pelajaran, dan lainnya. Namun, forum ini juga terbuka bagi siapa pun yang peduli pendidikan untuk aktif memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan mutu pendidikan. Untuk masuk ke forum ini, pengguna harus sudah terdaftar di Rumah Belajar. Forum di portal Rumah Belajar juga merupakan sebuah wadah bagi komunitas tertentu untuk dapat saling berkomunikasi antar anggotanya. Bentuk komunikasi tersebut berupa tulisan (posting) yang dituliskan oleh salah satu anggota yang kemudian dinamakan topik starter (orang yang memulai diskusi pertama kali). Dari tulisan pertama tersebut, yang entah bahasannya mengenai apa, kemudian mendapat respon dari anggota‐anggota lainnya. Bentuk ini dinamakan diskusi antar anggota forum komunitas tersebut. Forum hanya akan berisi posting, posting dan posting yang dituliskan oleh anggotanya. Dalam portal pembelajaran forum online dibagi dalam 4 kategori, forum siswa, guru, orang tua, dan umum. Pembagian tersebut berdasarkan kategori pengguna forum. Tetapi forum online tidak hanya terbatas bagi pengguna khusus, akan tetapi masyarakat luas juga dapat berpartisipasi dalam forum tersebut dan menjadi anggotanya. Berikut adalah fungsi / fitur yang ada terdapat dalam forum online,di kelompokanberdasarkan hak aksesnya: 1. Guest 
Lihat thread 
Register 2. Member 
Buat thread 
Edit thread sendiri 
Reply thread 
Edit profile 
Tambah teman 
Buat status baru 
Edit status 
Lihat profile teman 3. Administrator 
Tambah kategori forum 
Hapus kategori forum 
Disable / enable member 
Disable / enable thread 
Disable / enable kategori 
Hapus account member 
Hapus thread 2. JEJARING SOSIAL Dengan terintegrasi dengan media sosial yang sedang digandrungi oleh pengguna internet, pengguna bisa lebih interaktif setelah bergabung dengan akun mengomentari maupun berdiskusi mengenai konten yang ada di Rumah Belajar. Menu ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Rumah Belajar melalui fasilitas jejaring sosial seperti facebook. 3. TELECONFERENCE Rumah Belajar memiliki fasilitas teleconference yang bisa digunakan pengguna yang sudah terdaftar untuk melakukan percakapan interaktif dengan pengguna lain yang sedang aktif di Rumah Belajar. sehingga para pengguna yang aktif merasa saling berhadap‐hadapan secara langsung. Pengguna tidak hanya berhubungan menggunakan teks seperi chat namun menggunakan gabungan media video dan audio. Seluruh pengguna yang online bisa menggunakan fasilitas ini. Dengan fasilitas ini diharapkan pendidik bisa memperkaya ide dan kreativitas dalam pembuatan materi pembelajaran. 4. TELEKOLABORASI Rumah Belajar memiliki fasilitas telekolaborasi merupakan sebuah wadah bagi pengguna terdaftar dan online , baik peserta didik dan pendidik serta komunitas pendidikan dan masyarakat umum untuk saling berbagi dalam membuat sebuah bahan belajar bersama melalui sebuah diskusi online. C. FASILITAS STANDAR 1. REGISTRASI Agar bisa menggunakan fasilitas yang ada di Rumah Belajar, para pengguna diwajibkan untuk melukan login ke ruamah belajar. Dengan cara ini, setiap pengguna memiliki hak kases yang berbeda. Pengguna bisa dari peserta didik, pendidik dan masyarakat umum. Untuk pengguna dengan status guru, parameter yang digunakan adalah NUPTK, siswa menggunakan Nomor Induk Siswa, sedang masyarakat umum menggunakan no kartu tanda pengenal (KTP/SIM). Registrasi/pendaftaran semata‐mata dimaksudkan untuk pencatatan data statistik Rumah Belajar. Langkah‐langkah melakukan pendaftaran sebagai anggota Rumah Belajar yaitu: 1) Klik Registrasi pada bagian kanan atas halaman muka Rumah Belajar. Gambar … Halaman Beranda Rumah Belajar 1) Kemudian akan muncul tampilan registrasi keanggotaan. Data yang harus diisi dengan lengkap terutama yang ada tanda bintang (*). Lihat Gambar 3.3 Form Registrasi Keanggotaan. Gambar 3.3 Form Registrasi Keanggotaan Data‐data yang harus diisi yaitu: a. Bagian pertama tentang informasi keanggotaan, isilah username jika username yang diisi sudah tersedia maka akan muncul tulisan“Username sudah digunakan, silahkan pilih username yang lain” maka harus menggantinya. Kemudian isilah password, ulangi password, dan petunjuk password. b. Bagian kedua masih informasi keanggotaan, di sini mengisi data pribadi yaitu nama depan, nama belakang, alamat email, upload foto, alamat chat dan jenis chat. Kemudian pilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan jika diisi sebagai guru maka selanjutnya pilih jenjang pendidikan tempat mengajar (jenjang pendidikan yang diampu). Jika bukan guru silahkan pilih lainnya. Selanjutnya tulis nomor telepon, no hanphone, fax dan alamat. c. Bagian terakhir mengenai informasi sekolah. Pilih nama provinsi, kabupaten, nama sekolah jika tidak ada maka tulis di kolom lainnya. Selanjutnya tulis nomor telepon sekolah, nomor faximile sekolah, alamat sekolah dan jabatan Anda. d. Akhiri proses pendaftaran dengan menulis kode verifikasi sesuai dengan yang dilihat dan klik submit. e. Ketika proses pendaftaran berhasil maka akan muncul tampilan berikut. 2. PENCARIAN Menu yang bisa digunakan pengguna untuk mencari konten yang ada di dalam Rumah Belajar 3. UNGGAH DAN UNDUH UNGGAH Rumah Belajar memberikan fasilitas kepada pengguna yang sudah terdaftar (guru) untuk mengunggah materi pembelajaran formal dan non formal ke dalam Rumah Belajar. Dengan mengunggah materi kedalam Rumah Belajar, pengguna lain dapat menggunakannya sebagai bahan referensi. Materi yang diunggah bisa berupa: 1. Video Materi video yang diunggah bisa menggunakan format flv atau format lain yang mendukung, dengan ukuran sesuai kebutuhan (dalam KB/MB). 2. Audio Materi audio yang diunggah bisa menggunakan format wav atau format lain yang mendukung, dengan ukuran sesuai kebutuhan (dalam KB/MB). 3. Animasi Materi animasi yang diunggah bisa menggunakan format swf atau format lain yang mendukung, dengan ukuran sesuai kebutuhan (dalam KB/MB). 4. Gambar Materi gambar yang diunggah bisa menggunakan format jpg atau format lain yang mendukung, dengan ukuran sesuai kebutuhan (dalam KB/MB). 5. Buku Buku yang diunggah berupa buku elektronik menggunakan format portable data format (pdf), dengan ukuran sesuai kebutuhan (dalam KB/MB). 6. Presentasi Materi presentasi yang diunggah bisa menggunakan format ppt atau format lain yang mendukung, dengan ukuran sesuai kebutuhan (dalam KB/MB). UNDUH Rumah Belajar memberikan fasilitas kepada semua pengguna yang sudah terdaftar untuk mengunduh konten yang ada dalam Rumah Belajar. Dengan fasilitas ini pengguna bisa mengunduh konten yang diperlukan unuk menambah referensi dalam proses pembelajaran. BAB IV LAYANAN TERINTEGRASI Pemanfaatan Rumah Belajar diharapkan memberikan pengaruh terhadap terbentuknya: 1. Pembinaan guru secara berkelanjutan 2. Pengembangan kreatifitas siswa 3. Pengembangan komunitas Terbentuknya 3 kondisi di atas dikarenakan beberapa proses yang terjadi di dalam Rumah Belajar sehingga membentuk beberapa aktifitas mandiri yang bermanfaat bagi pembentukan dampak positif terhadap pengguna Rumah Belajar baik guru, peserta didik ataupun masyarakat (komunitas) yang secara aktif memanfaatkan layanan‐layanan di dalam Rumah Belajar sesuai dengan kapasitasnya. 1.
Pembinaan Guru Secara Berkelanjutan Guru atau pendidik yang aktif akan memikirkan cara terbaik untuk mengajar (menyampaikan materi pelajaran) kepada peserta didiknya. Beragam cara akan dicobanya, baik berpedoman pada inovasi pribadi maupun melihat best practice dari guru lainnya. Yang demikian sering disebut orang sebagai seni dari penerapan ilmu pedagogi yang dimilikinya. Tidak semua guru sependapat dalam menentukan cara terbaik dalam mengajar, namun mereka semua bertujuan sama yaitu menyampaikan pemahaman terhadap materi yang sedang mereka sampaikan. Di dalam Rumah Belajar, aktifitas guru dalam mengunduh materi (konten) yang terdapat di dalam Rumah Belajar dan menggunakannya di dalam kelas saat aktifitas belajar berlangsung merupakan salah satu cara yang dicoba untuk dapat menemukan cara terbaik, dalam arti efektif dan efisien serta memotivasi peserta didik untuk lebih mendalami materi pelajaran tertentu secara mandiri. Besar kemungkinan terjadi bahwa guru melakukan pengemasan ulang materi hasil eksplorasi (unduh) di Rumah Belajar atau sumber belajar di dunia maya lainnya untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan guru tersebut di lapangan, karena sangat dimungkinkan bahwa kondisi peserta didik dan fisik ruang belajar sangat beragam. Dalam proses pengemasan kembali bahan ajar yang didapatkan dari hasil eksplorasi (unduh) di Rumah Belajar atau sumber belajar di dunia maya lainnya, guru kemungkinan melakukan hal‐
hal berikut: a. Melakukan kombinasi beberapa materi pelajaran dan menjadikannya satu kesatuan yang mudah untuk dicerna bagi peserta didik yang menjadi sasarannya. b. Menterjemahkan bahasa yang digunakan di dalam bahan ajar tersebut ke dalam bahasa yang lebih dapat diterima bagi peserta didik yang menjadi sasarannya. c. Menambahkan isi berupa text, gambar, audio atau video ke dalam bahan ajar sehingga membentuk bahan ajar baru. Salah satu layanan yang mendukung kreatifitas guru dalam pembuatan bahan ajar di dalam Rumah Belajar adalah Content Sharing. Dengan layanan tersebut seorang guru dimungkinkan untuk mengunggah konten yang buatnya untuk tujuan publikasi kepada sejumlah pengguna Rumah Belajar lainnya. Melalui Content Sharing tersebut diharapkan beberapa mekanisme penayangan terlaksana dengan baik seperti : a. Pemeriksaan kembali konten yang akan ditayangkan oleh pemeriksa yang memiliki kapasitas sebagai pemeriksa konten pelajaran agar terhindar dari ketidaksesuaian kurikulum ataupun unsur ketidakwajaran dalam konten yang dikembangkan tersebut. b. Pencantuman hak cipta dengan benar sehingga pembuat konten terlindungi dari pencurian terhadap kekayaan intelektual yang dimilikinya atas karyanya tersebut. c. Publikasi yang sesuai pada wilayah sasaran sehingga tepat sasaran d. Penyiapan media komunikasi antara pembuat konten dengan pengguna konten sehingga terjalin kondisi saling menbina antar guru. Misalnya kolom pemberikan komentar dan rating. Keterangan Alur: a. Seorang guru memberikan kontribusi berupa konten (bahan ajar) yang seusai dengan format yang telah ditentukan di dalam Rumah Belajar b. Proses publikasi dilakukan oleh tim khusus Rumah Belajar dengan mekanisme (SOP) publikasi yang didasari norma‐norma publikasi yang baik dan benar. c. Konten menempati Rumah Belajar dan ditayangan di dunia maya (www) dengan tingkat publikasi yang diatur dalam policy Content Sharing. d. Aktifitas content sharing telah dapat dimulai, antara lain: Pengguna Rumah Belajar dapat mengunduh, memberikan komentar, me‐rating, memberikan tanda baik dll. e. Melalui aktifitas yang terjadi di dalam Content Sharing bahan ajar Rumah Belajar, dapat terlihat pola yang mencirikan seorang guru sebagai pencipta (author) suatu konten sehingga informasi untuk membentuk portofolio sudah didapatkan. Misalnya: (1) Berapa banyak konten yang telah dibuatnya? (2) Konten apa saja yang paling banyak diminati (jumlah unduh)? (3) Konten dengan tema (kompetensi) apa yang paling sering dibuat? (4) Konten mana yang paling banyak mendapatkan komentar positif? f. Dengan terbentuknya portofolio maka Kembukbud dapat memberikan apresiasi dan penilaian terhadap produk (konten) tersebut. g. Seteleh informasi telah cukup untuk membuktikan penambahan portofolio seorang guru, maka Kemdikbud dapat memberikan pembinaan terhadap guru tersebut. Berbagai kemungkinan lain yang dapat dibentuk untuk memberikan pembinaan guru secara berkelanjutan bagi peserta didik yang mempublikasikan konten ciptaannya ke dalam layanan Content Sharing Rumah Belajar antara lain: a. Bekerja sama dengan Badan Pegembangan Sumber Daya Manusia dan Peningkatan Mutu Pendidikan (BP SDM dan PMP), untuk memberikan apresiasi, penilaian dan terhadap wujud kerja seorang guru dalam bentuk bahan ajar yang terbukti banyak diminati oleh guru‐guru lainnya dan memberikan manfaat positif dalam proses pengajaran materi di sekolah. b. Memberikan kolom khusus yang menampilkan profil guru yang telah membangun semangat berbagi dalam mendukung proses pengajaran materi di sekolah. 2.
Pengembangan Kreatifitas Siswa Siswa merupakan tingkatan pengguna di dalam portal Rumah Belajar yang memanfaatkan bahan ajar (konten) yang dibuat oleh tenaga didik. Jika melihat perkembangan jejaring sosial saat ini, dimana penggunanya dapat dengan bebas mengemukakan pendapatnya, maka jelaslah bahwa keterampilan bertanya, atau berpendapat yang dilakukan di dunia maya lebih memberikan kesempatan yang luas dibandingkan dengan di kelas. Melalui Portal Rumah Belajar siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya melalui aktifitas forum diskusi dan kolaborasi, dimana siswa tersebut dapat mengkritisi topik atau bahasan yang dihadapi di kelas. Dengan adanya forum yang menampung beragam topik, maka siswa dapat memilih topik yang sesuai dengan informasi yang sedang ingin dicarinya. Di dalam forum diskusi tersebut diharapkan siswa dapat mengembangkan daya kreatifitasnya dengan membentuk cara mereka berkomunikasi, menyelesaikan permasalahan yang diangkat di dalam forum serta melibatkan guru mereka untuk menjawab pertanyaan‐pertanyaan yang membutuhkan jawaban dari guru mereka. 3.
Pengembangan Komunitas Pengembangan komunitas di dunia maya dapat terjadi secara instan karena dilakukan tanpa kendala jarak dan waktu. Fisik yang terpisah malahan memicu mereka untuk dapat saling terus berinteraksi seolah‐olah mereka merasa dekat satu dengan yang lainnya. Demikian pula yang terjadi di dalam forum yang ada di dalam fitur Rumah Belajar. Melalui fasilitas atau layanan forum diskusi dan kolaborasi terdapat dampak langsung ataupun tidak langsung akan membentuk komunitas komunitas yang memiliki karakteristik masing‐masing. Setiap karakteristik dapat dilihat dari topik yang mereka diskusikan, jenis dokumen yang mereka pertukarkan atau waktu diskusi yang paling sering terjadi. Karakteristik tersebut menambah informasi pada profil komunitas tersebut. Dengan adanya wadah komunitas tersebut dan dengan segala fitur komunitas di dalam Rumah Belajar diharapkan pengembangan komunitas (Community Building) dapat terbentuk dengan baik ke arah positif. BAB V PENUTUP 
Download